Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

Ondansetron Vs Domperidone untuk Penanganan


Muntah pada Anak dengan Gastroenteritis

G
astroenteritis sering dianggap untuk terapi farmakologi muntah pada anak Sebuah studi terbaru ingin membanding-
penyakit ringan, akan tetapi masih dengan gasteoenteritis.2 kan ondansetron dibandingkan domperidone
menjadi salah satu penyebab ter- untuk penanganan muntah pada anak
besar kesakitan dan kematian anak di dunia. Domperidone merupakan derivat benzimi- dengan gastroenteritis akut karena se-
Terhitung sebanyak 1,87 juta kematian pada dazole dan merupakan antagonis dopamin belumnya belum ada studi semacam ini.
anak di bawah usia 5 tahun atau 19% dari yang bekerja pada chemoreceptor trigger Studi ini menggunakan desain acak dan
seluruh kematian anak disebabkan oleh zone. Domperidone banyak digunakan pada open-label membandingkan ondansetron oral
gastroenteritis.1 penanganan muntah pada anak, walau- disintegrating tablet (ODT) dengan suspensi
pun studi yang mendukung pemberian domperidone dalam mencegah muntah pada
Virus masih merupakan penyebab utama domperidone pada anak dengan gastro- subyek 71 anak berusia di bawah 15 tahun
gastroenteritis pada anak, baik di negara enteritis masih sangat terbatas. Sebuah dengan gastroenteritis akut yang secara
maju maupun di negara berkembang. studi tersamar ganda, membandingkan acak mendapatkan:2
Dua mekanisme utama yang terjadi pada penggunaan domperidone 30 mg dan Ondansetron (2 mg untuk anak dengan
gastroenteritis adalah:1 metoclopramide 10 mg secara suppositoria berat badan <15 kg, 4 mg untuk anak dengan
Kerusakan vili usus, yang menyebabkan pada anak dengan gastroenteritis yang berat badan 15-30 kg, dan 8 mg untuk anak
malabsorpsi isi lumen usus dan akhirnya disertai muntah. Hasil studi ini adalah dengan berat badan >30 kg) atau
menuju pada terjadinya diare osmotik domperidone supositoria merupakan pilihan Domperidone (2,5 mg untuk anak dengan
Pelepasan toksin yang terikat pada resep- lebih baik dalam kasus muntah pada anak berat badan <15 kg, 5 mg untuk anak dengan
tor spesifik dari sel usus dan menyebabkan dan tidak ada efek samping yang ditemukan berat badan 15-30 kg, dan 10 mg untuk anak
pelepasan ion klorida ke lumen usus sehingga dalam 24 jam.2,3 dengan berat badan >30 kg)
menyebabkan diare sekretorik
Ondansetron merupakan antagonis serotonin Primary outcome studi ini adalah proporsi
Gejala-gejala yang sering timbul pada anak (subtype 3) yang disetujui sebagai terapi mual pasien pada tiap kelompok yang tidak
dengan gastroenteritis diantaranya1: diare, dan muntah karena kemoterapi, radioterapi, mengalami muntah dalam 24 jam setelah
muntah, nyeri perut, tanda-tanda infeksi lain ataupun pasca-operasi. Dibandingkan anta- mulainya terapi. Hasilnya:2
(demam, batuk, nyeri menelan, dll), gangguan gonis dopamin, ondansetron memiliki efek Primary outcome tercapai pada 62%
makan dan anak sering merasa haus. samping ekstrapiramidal yang lebih besar, pasien pada kelompok ondansetron dan 44%
tetapi efikasi dalam mengatasi muntah pasien pada kelompok domperidone (p=0,16)
Muntah sering mengganggu terapi pem- lebih baik. Ondansetron juga banyak dipakai Pasien di kelompok domperidone me-
berian cairan rehidrasi oral (oral rehydration sebagai terapi muntah pada anak dengan nerima dosis terapi lebih sering dalam 24 jam
therapy/ORT). Penanganan yang baik ter- gastroenteritis akut. Studi penggunaan setelah mulainya terapi dibandingkan pada
hadap gejala muntah pada anak dengan ondansetron untuk muntah pada anak kelompok ondansetron (p=0,01)
gastroenteritis tidak hanya memberikan dengan gastroenteritis masih sedikit. Sebuah Tidak ada efek samping yang terjadi pada
kenyamanan pada pasien tetapi dapat mem- studi dengan desain acak, tersamar ganda, kedua kelompok
bantu saat pemberian makan secara oral, dengan kontrol plasebo menilai penggunaan
menurunkan pemberian terapi intravena, ondansetron secara oral dalam mengatasi Dari studi ini didapatkan bahwa ondansetron
dan menurunkan lama rawat inap. Beberapa muntah pada anak (usia 5 bulan8 tahun) dianggap alternatif sebanding yang aman
obat anti-muntah (anti-emetik) banyak di- dengan gastroenteritis. Subyek diberi terhadap domperidone yang sering dipakai
gunakan pada anak dengan gastroenteritis ondansetron 0,2 mg/kgBB atau plasebo pada anak dengan gastroenteritis akut
diantaranya prochlorperazine, promethazine dan dinilai frekuensi muntahnya selama yang disertai muntah. Masih dibutuhkan uji
hydrochloride, dan metoclopramide. Akan 8 jam setelah pasien masuk. Dari studi ini klinik dengan skala besar mengenai efikasi
tetapi obat anti-muntah tersebut mempu- disimpulkan bahwa ondansetron efektif dari kedua terapi farmakologi tersebut untuk
nyai efikasi terbatas dan menimbulkan efek menurunkan frekuensi muntah pada 8 jam muntah pada anak dengan gastroenteritis
samping. Sampai saat ini, belum ada panduan pertama maupun 24 jam setelahnya.2,4 akut.2  (AYN)

REFERENSI:
1. Levine A, Bachur R. Pediatric Gastroenteritis. Medscape [Internet]. 2013 Apr 08 [cited 2014 Feb 18]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/801948-overview
2. Rerksuppaphol S, Rerksuppaphol L. Randomized study of ondansetron versus domperidone in the treatment of children with acute gastroenteritis.J Clin Med Res. 2013 Dec;5(6):460-6. doi:
10.4021/jocmr1500w. Epub 2013 Oct 12.
3. Van Eygen M, Dhondt F, Heck E, Ameryckx L, Van Ravensteyn H. A double-blind comparison of domperidone and metoclopramide suppositories in the treatment of nausea and vomiting
in children. Postgrad Med J. 1979;55 Suppl 1:36-9.

850 CDK-222/ vol. 41 no. 11, th. 2014

Anda mungkin juga menyukai