Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

KLIEN DENGAN GAGAL NAFAS

DISUSUN OLEH KELOMPOK V

1. TRIANA RATNANINGSIH
2. UFUQ AZMI BASYAR
3. ULFA ZAIM MUTIAH
4. ULIK ULIANA
5. UMI PUJIATI
6. VILA
7. WAHYONO
8. WAHYU DWI FATIMAH
9. YULI SETYA ARUM
10. ZULIYA INDAH FATMAWATI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN 2014/2015
A. Pengertian

B. Jenis asfiksia
C. Etiologi
D. Patofisiologi
E. Manifestasi klinis
F. Penatalaksanaan
G. Pathways
H. Pengkajian
I. Diagnosa Keperawatan dan intervensi

No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional


dan Tujuan
1. Bersihan jalan nafas tidak 1. Tentukan 1. Untuk memungkinkan
efektif b.d produksi kebutuhan oral/ reoksigenasi.
mukus banyak suction
Tujuan : Setelah tracheal. 2. Pernapasan bising, ronki
dilakukan tindakan 2. Auskultasi dan mengi menunjukkan
keperawatan, bersihan suara nafas tertahannya secret.
jalan nafas kembali sebelum dan
efektif. sesudah 3. Membantu memberikan
Dengan kriteria hasil : suction. informasi yang benar
a. Tidak menunjukkan 3. Beritahu pada keluarga.
demam keluarga 4. Mencegah
b. Tidak menunjukkan tentang suction. obstruksi/aspirasi.
cemas 4. Bersihkan
c. Rata-rata repirasi daerah bagian
dalam batas normal tracheal setelah 5. Membantu untuk
d. Pengeluaran sputum suction selesai mengidentifikasi
melalui jalan nafas dilakukan. perbedaan status oksigen
e. Tidak ada suara nafas 5. Monitor status sebelum dan sesudah
tambahan oksigen pasien, suction.
f. Mudah dalam status
bernafas. hemodinamik
g. Tidak menunjukkan segera sebelum,
kegelisahan. selama dan
h. Tidak adanya sesudah suction
sianosis.

2. Pola nafas tidak efektif 1. Pertahankan 1. Untuk menghilangkan


b.d hipoventilasi/ kepatenan jalan mucus yang terakumulasi
hiperventilasi nafas dengan dari nasofaring, tracea.
Tujuan : Setelah melakukan
dilakukan tindakan pengisapan
keperawatan selama lender 2. Bunyi nafas menurun/tak
proses keperawatan 2. Auskultasi jalan ada bila jalan nafas
diharapkan pola nafas nafas untuk obstruksi sekunder.
menjadi efektif mengetahui Ronki dan mengi
Kriteria hasil : adanya menyertai obstruksi jalan
a. Pasien menunjukkan penurunan nafas/kegagalan
pola nafas yang ventilasi pernafasan.
efektif 3. Memaksimalkan bernafas
b. Ekspansi dada 3. Berikan dan menurunkan kerja
simetris oksigenasi nafas.
c. Tidak ada bunyi nafas sesuai
tambahan kebutuhan
d. Kecepatan dan irama
respirasi dalam batas
normal
3. Kerusakan pertukaran gas 1. Kaji bunyi paru, 1. Penurunan bunyi nafas
b.d ketidakseimbangan frekuensi nafas, dapat menunjukkan
perfusi ventilasi kedalaman atelektasis. Ronki, mengi
Tujuan : Setelah nafas dan menunjukkan akumulasi
dilakukan tindakan produksi secret/ketidakmampuan
keperawatan selama sputum untuk membersihkan
proses keperawatan jalan nafas yang dapat
diharapkan pertukaran menimbulkan
gas teratasi peningkatan kerja
Kriteria hasil : pernafasan.
a. Tidak sesak nafas 2. Pantau saturasi 2. Penurunan kandungan
b. Fungsi paru dalam O2 dengan oksigen (PaO2) dan/atau
batas normal oksimetri saturasi atau peningkatan
PaCO2 menunjukkan
kebutuhan untuk
3. Berikan oksigen intervensi/perubahan
tambahan yang program terapi.
sesuai. 3. Alat dalam memperbaiki
hipoksemia yang dapat
terjadi sekunder terhadap
penurunan
ventilasi/menurunnya
permukaan alveolar paru.
4. Risiko cedera b.d anomali 1. Cuci tangan 1. Mengurangi kontaminasi
kongenital tidak setiap sebelum silang.
terdeteksi atau tidak dan sesudah
teratasi pemajanan pada merawat bayi
agen-agen infeksius 2. Pakai sarung 2. Mencegah penyebaran
Tujuan : Setelah tangan steril infeksi/kontaminasi silang.

dilakukan tindakan 3. Untuk mengetahui apakah


keperawatan selama 3. Lakukan ada kelainan pada bayi.

proses keperawatan pengkajian fisik


diharapkan risiko cidera secara rutin
dapat dicegah terhadap bayi
4. Membantu keluarga untuk
Kriteria hasil : baru lahir,
mendapatkan pendidikan
a. Bebas dari cidera/ perhatikan
dan pengetahuan yang
komplikasi pembuluh darah benar tentang tanda dan
b. Mendeskripsikan tali pusat dan gejala infeksi begitu juga
aktivitas yang tepat adanya anomaly dengan penanganan yang
dari level 4. Ajarkan benar.
perkembangan anak keluarga
c. Mendeskripsikan tentang tanda
teknik pertolongan dan gejala 5. Membantu memberi
pertama infeksi dan kekebalan anak terhadap
melaporkannya agen infeksi.
pada pemberi
pelayanan
kesehatan
5. Berikan agen
imunisasi sesuai
indikasi
(imunoglobulin
hepatitis B dari
vaksin hepatitis
B bila serum
ibu
mengandung
antigen
permukaan
hepatitis B (Hbs
Ag), antigen
inti hepatitis B
(Hbs Ag) atau
antigen E (Hbe
Ag).
5. Risiko 1. Hindarkan 1. Menghindari terjadinya
ketidakseimbangan suhu pasien dari hipitermia.
tubuh b.d kurangnya kedinginan dan
suplai O2 dalam darah tempatkan pada
Tujuan : Setelah lingkungan
dilakukan tindakan yang hangat. 2. Mengetahui terjadinya
keperawatan selama 2. Monitor hipotermi.
proses keperawatan temperatur dan
diharapkan suhu tubuh warna kulit. 3. Perubahan tanda-tanda
normal 3. Monitor TTV. vital yang signifikan akan
Kriteria hasil : mempengaruhi proses
a. Temperatur badan regulasi ataupun
dalam batas normal metabolisme dalam
b. Tidak terjadi distress 4. Jaga temperatur tubuh.
pernafasan suhu tubuh bayi 4. Menghindari terjadinya
c. Tidak gelisah agar tetap hipitermia.
d. Perubahan warna hangat.
kulit 5. Tempatkan
e. Bilirubin dalam batas BBL pada 5. Mambantu BBL tetap
normal inkubator bila berada pada keadaan
perlu. yang sesuai dengan
keadaannya.
6. Proses keluarga terhenti 1. Buat hubungan 1. Mambantu orang terdekat
b.d pergantian dalam dan akui untuk menerima apa yang
status kesehatan anggota kesulitan situasi terjadi dan berkeinginan
keluarga pada keluarga. untuk membagi masalah
Tujuan : Setelah dengan staf.
dilakukan tindakan 2. Tentukan 2. Sediakan informasi untuk
keperawatan selama pengetahuan memulai perencanaan
proses keperawatan akan situasi perawatan dan membuat
diharapkan koping sekarang. keputusan. Kurangnya
keluarga adekuat informasi dapat
Kriteria Hasil : mengganggu respons
a. Percaya dapat pemberi/penerima asuhan
mengatasi masalah. 3. Ikutsertakan terhadap situasi penyakit.
b. Kestabilan prioritas. orang terdekat 3. Informasi dapat
c. Mempunyai rencana dalam mengurangi perasaan
darurat. pemberian tanpa harapan dan tidak
d. Mengatur ulang cara informasi, berguna. Keikutsertaan
perawatan. pemecahan dalam perawatan akan
e. Status kekebalan masalah dan meningkatkan perasaan
anggota keluarga. perawatan kontrol dan harga diri.
f. Anak mendapatkan pasien sesuai
perawatan tindakan kemungkinan.
pencegahan.
g. Akses perawatan
kesehatan.
h. Kesehatan fisik
anggota keluarga

Anda mungkin juga menyukai