PANDUAN
PENGUMPULAN DATA, VALIDASI DAN ANALISA DATA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil pengumpulan yaitu,
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian
berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data
berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh
karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat
menghasilkan data yang valid atau reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan
secara tepat dalam pengumpulan datanya. Untuk mengetahui bagaimana teknik
pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif maka akan diuraikan pada pembahasan
selanjutnya.
Langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap
proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut. Kesalahan dalam
melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan berakibat langsung terhadap
proses dan hasil suatu penelitian.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan
metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara
sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan
peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi
lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data
ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan
kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang
menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif.
Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya
mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk penelitian
kuantitatif).
Merujuk pada pengertian di atas, betapa pentingnya pengumpulan data dalam proses
penelitian. Tanpa data lapangan, proses analisis data dan kesimpulan hasil penelitian, tidak
dapat dilaksanakan. Ada perbedaan yang cukup mendasar mengenai pengumpulan data
dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu, membahas pengertian
pengumpulan data tidak hanya pada pemahaman pengertiannya saja, akan tetapi perlu
dipahami juga, bagaimana pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dalam pelaksanaannya tidak mesti harus
langsung oleh peneliti, akan tetapi dapat dilakukan melalui pihak lain yang dipandang
mampu atau kompeten dalam melaksanakan pengumpulan data. Atas dasar tersebut, maka
instrumen penelitian yang akan digunakan, harus memenuhi syarat-syarat instrumen
pengumpulan data.
Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo berupaya untuk mengumpulkan, menganalisa
dan melakukan verifikasi data untuk mengukur pencapaian kinerja proses pelayan.
Pengumpulan data indikator mutu adalah, hasil pengukuran pencapaian target sasara mutu
masing-masing Gugus tugas di RS Panti Waluyo Purworejo.Validasi data adalah proses
tindakan pembuktian kebenaran atas data, bahwa suatu proses/metode dapat memberikan
hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan terdokumentasi
dengan baik.
B. Tujuan Panduan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman dalam pengumpulan data, verifikasi, analisa dan publikasi hasil
pengukuran hasil indikator mutu dan indikator kunci.
2. Tujuan Khusus
1) Sebagai panduan pengumpuln data indiaktor mutu dari gugus tugas di RS Panti
waluyo Purworejo.
2) Menetukan kriteria data dan validasi data yang dikumpulkan oleh pengumpul
data;
3) Sebagai acuan untuk melakukan pengolahan, publikasi data, pencatatan dan
pelaporan data indikator mutu di gugus tugas.
C. Ruang Lingkup
1. Panduan ini diterapkan kepada seluruh kegiatan yang terkait dengan Pengukuran dan
Validasi data di Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo.
2. Pelaksana Pedoman ini adalah seluruh Petugas (Kepala Seksi dan Koordinator di
Gugus Tugas) yang bertugas mengumpulkan data ke Komite Mutu.
D. Kebijakan
1. Setiap data indikator mutu harus di kumpulkan dan diverifikasi oleh Komite Mutu.
2. Setiap data yang yang sudah terkumpul di Komite Mutu harus dilakukan Validasi data
oleh Komite Mutu.
3. Setiap terjadi perubahan data harus dilakukan validasi dan verifikasi oleh Komite
Mutu
4. Setiap hasil analisa data indikator mutu harus dibuat laporan dan evaluasi atas
ketidaksesuaian antara target dengan pencapaian dan dilaporkan kepada Direktur.
5. Pengurus Yakkum
a) Menetapkan Indikator Mutu yang sudah disusun di Unit Kerja Yakkum.
b) Memberikan umpan balik atas laporan dari Unit Kerja Yakkum
BAB II
RUANG LINGKUP KEGIATAN
11. Data akurat/ valid jika hasil ketidak akurasian data tidak melebihi dari 10 %.
12. Ketidakakurasian data melebiihi 10 %, harus dilakukan corrective action,
kemudian di implementasikan kepada unit terkait, setelah corrective action
dilakukan.
13. Data dari sasaran mutu, setelah corrective action dilakukan pengukuran Frekuensi
analisa data oleh unit.
14. Validasi data dilakukan oleh orang berbeda/ selain orang yang melakukan sampling
terhadap satu populasi.
15. Data yang tidak memenuhi validitas akan dikembalikan kepada Kepala Gustu untuk
dilakukan pengukuran ulang.
16. Data yang terkumpul dan tervalidasi akan menjadi data base RS Panti Waluyo
Purworejo
D. Analisa Data
1. Ketua Komite Mutu melakukan analisa data indikator mutu dengan menggunakan metode
statistik dan kerangka terori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2. Data yang disajikan oleh Ketua Komite Mutu merupakan hasil analisa yang
komprehensif, terukur dan valid.
3. Direktur menentukan frekuensi analisa data indikator mutu corrective action, Jika
datanya sedikit bisa dilakukan 3 bulan sekali dan jika datanya banyak harus dilakukan
sebulan sekali. Akan tetapi jika datanya dianggap sangat penting maka bisa dilakukan
seminggu sekali.
4. Komite mutu menampilkan data hasil analisa setelah corrective action, dengan
menggunakan data statistic deskriptif pada tinjauan manajerial.
5. Komite Mutu melaporkan hasil analisa data corrective action kepada Direktur Rumah
Sakit untuk mendapatkan legalitas sesuai dengan tujuan validasi data terutama untuk
kepentingan publikasi pimpinan rumah sakit memastikan reliabilitas data.
6. Komite Mutu melakukan proses benchmarking secara internal dan eksternal
3. Study (S).
a) Pelajari evaluasi dari proses uji coba solusi yang diusulkan
b) Analisa hasilnya dan Identifikasikan Pelajaran yang didapat.
c) Pada fasa ini akan diukur seberapa efektif solusi sementara yang telah dipilih.
d) Perlu mengumpulkan informasi dari segala pihak yang terkait untuk bersama-
sama membuat agar solusi tersebut lebih baik lagi.
e) Jika masih belum terlihat hasil yang jelas, dapat dicoba untuk mengulangi tahap
Do untuk kembali dipelajari.
f) Setelah hasil yang dicapai memuaskan maka baru bisa menuju ke tahap
berikutnya (final).
4. Action (A)
a) Lakukan Tindakan yang diambil berdasar hasil Studi Kasus Sederhana tadi
b) Jika ternyata perubahan tidak berhasil, lakukan pengulangan dengan Rencana
berbeda
c) Jika berhasil, gunakan hasil tersebut untuk suatu rencana baru
Siklus PDSA tidak hanya sampai pada proses tersebut, tetapi PDSA sebagai bentuk
inisiasi dari peningkatan berkelanjutan, maka dapat mengulangi siklus ini dengan
kembali pada tahap awal (Plan) dan mengulang semua tahap ini secara berurutan agar
system mencapai kestabilan dan mengalami peningkatan secara terus menerus.
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Pecatatan Indikator Mutu dilakukan oleh masing-masing Kepala Seksi atau Koordinator di
Gugus Tugas/ Unit.
2. Pencatatan menggunakan form yang sudah disediakanan (Form) Profil Indikator mutu.
3. Profil Indikator Mutu yang sudah terisi diverifikasi dan di Validasi oleh Komite Mutu atau
orang yang ditunjuk untuk bertanggungjawab.
4. Komite mutu menerima laporan Indikator Mutu dari Gustu, Ketua Komite Mutu dan
Kepala seksi seiap tanggal 5.
5. Profil Indikator mutu di buat sebagai berikut:
1. Judul Indikator :
2. Definisi Operasional :
3. Bagian/Unit :
4. Person In Charge :
5. Kebijakan Mutu :
6. Rasionalisasi :
7. Formula Kalkulasi :
8. Numerator :
9. Denominator :
10. Kriteria inklusi :
11. Kriteria Eksklusi :
12. Metodologi Pengumpulan data :
13. Tipe Pengukuran :
14. Sumber Data :
15. Waktu Pelaporan :
16. Frekuensi Pelaporan :
17. Target Kinerja :
18. Jumlah Sampel :
19. Area Monitoring :
20. Rencana Komunikasi ke staf :
21. Referensi :
6. Pemantauan dari Gustu menggunakan formulir sebagai berikut :
Indikator
Frekuens
Operasio
Formula
Definisi
tercapai
Sumber
Target
Lapor
Area
Tipe
data
No
nal
si
1
2
dst
Catatan: dibuat Landscape
8. Pelaporan :
a. Komite mutu bertanggungjawab atas pelaporan kepada Direktur dalam bentuk
laporan tertulis setiap bulan.
b. Komite Mutu Melalui Direktur melaporkan hasil Pencapaian Indikator Mutu dan
Indikator Kunci kepada Pengurus Yakkum setiap 3 bulan sekali.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
Direktur,