Anda di halaman 1dari 2

Contoh contoh interferon rekombinan :

Berdasarkan kelas interferon

1. Interferon- dihasilkan oleh leukosit dan berperan sebagai molekul anti-viral. Penggunaan
interferon- untuk perawatan penderita hepatitis B dan hepatitis C dapat
menginduksi hipotiroidismeatau hipertiroidisme, tiroiditis maupun disfungsi kelenjar
tiroid. IFN- memiliki efek anti-proliferatif dan anti-fibrosis pada sel mesenkimal.
2. Interferon- dihasilkan oleh fibroblas dan dapat bekerja pada hampir semua sel di dalam tubuh
manusia.
3. Interferon- dihasilkan oleh limfosit sel T pembantu dan hanya bekerja pada sel-sel tertentu,
seperti makrofaga, sel endotelial, fibroblas, sel T sitotoksik, dan limfosit B.

Berdasarkan jenis reseptor interferon

Interferon tipe I : Semua tipe I IFNs mengikat kompleks reseptor permukaan sel yang dikenal
sebagai reseptor IFN- / ( IFNAR ) yang terdiri
dari rantai IFNAR1 dan IFNAR2 . [3] Interferon tipe I yang ada pada manusia adalah IFN-
, IFN- , IFN-, IFN- dan IFN- . [4] Secara umum, interferon tipe I diproduksi saat tubuh
mengenali virus telah menyerangnya. Mereka diproduksi oleh fibroblas dan monosit . Namun,
produksi tipe I IFN- dilarang oleh sitokin lain yang dikenal dengan Interleukin-10. Setelah
dilepaskan, Interferon tipe I akan mengaktifkan molekul yang mencegah virus memproduksi dan
mereplikasi RNA dan DNA-nya. Secara keseluruhan, IFN- dapat digunakan untuk mengobati
infeksi hepatitis B dan C, sedangkan IFN- dapat digunakan untuk mengobati multiple
sclerosis. [2]
Interferon tipe II ( IFN- pada manusia): Ini juga dikenal sebagai interferon kekebalan dan
diaktifkan oleh Interleukin-12. [2] Selanjutnya, interferon tipe II dilepaskan oleh sel T helper ,
tipe 1 secara khusus. Namun, mereka memblokir proliferasi sel T helper tipe dua. Hasil
sebelumnya dalam penghambatan respon imun T h 2 dan induksi respon imun T h 1 lebih lanjut ,
yang menyebabkan berkembangnya penyakit yang melemahkan seperti multiple
sclerosis . [5] IFN tipe II berikatan dengan IFNGR , Yang terdiri dari rantai
IFNGR1 dan IFNGR2 dan memiliki reseptor berbeda dari tipe I IFN. [2]
Interferon tipe III : Sinyal melalui kompleks reseptor yang terdiri dari IL10R2 (juga disebut
CRF2-4) dan IFNLR1 (juga disebut CRF2-12). Meskipun ditemukan lebih baru daripada tipe I
dan tipe II IFNs, [6] informasi terbaru menunjukkan pentingnya IFN Tipe III pada beberapa jenis
infeksi virus.
Mekanisme Kerja Interferon

IFN- dan IFN-, merupakan family IFN tipe I, yang bersifat tahan asam dan bekerja
pada reseptor yang sama. IFN biasanya diinduksi oleh infeksi virus. IFN- merupakan IFN tipe II
yang tidak tahan asam dan bekerja pada reseptor yang berbeda. IFN- biasanya dihasilkan oleh
limfosit T.
Setelah berikatan dengan reseptor selular spesifik, IFN mengaktivasi jalur transduksi
sinyal JAK-STAT, menyebabkan translokasi inti kompleks protein seluler yang berikatan dengan
interferon-specific response element. Ekspresi aktivasi transduksi sinyal ini adalah sintesis lebih
dari dua lusin protein yang berefek antivirus. Efek antivirus melalui hambatan penetrasi virus,
sintesis mRNA virus, translasi protein virus dan/atau assembly dan pelepasan virus. Virus dapat
dihambat oleh IFN pada beberapa tahap, dan tahapan hambatannya berbeda pada tiap virus.
Namun beberapa virus juga dapat melawan efek IFN dengan cara menghambat kerja protein
tertentu yang diinduksi oleh IFN. Salah satunya adalah resistensi HCV terhadap IFN yang
disebabkan oleh hambatan aktivitas protein kinase oleh HCV.
MEKANISME KERJA INTERFERON

IFN- dan IFN-, merupakan family IFN tipe I, yang bersifat tahan asam dan bekerja
pada reseptor yang sama. IFN biasanya diinduksi oleh infeksi virus. IFN- merupakan IFN tipe II
yang tidak tahan asam dan bekerja pada reseptor yang berbeda. IFN- biasanya dihasilkan oleh
limfosit T.
Setelah berikatan dengan reseptor selular spesifik, IFN mengaktivasi jalur transduksi
sinyal JAK-STAT, menyebabkan translokasi inti kompleks protein seluler yang berikatan dengan
interferon-specific response element. Ekspresi aktivasi transduksi sinyal ini adalah sintesis lebih
dari dua lusin protein yang berefek antivirus. Efek antivirus melalui hambatan penetrasi virus,
sintesis mRNA virus, translasi protein virus dan/atau assembly dan pelepasan virus. Virus dapat
dihambat oleh IFN pada beberapa tahap, dan tahapan hambatannya berbeda pada tiap virus.
Namun beberapa virus juga dapat melawan efek IFN dengan cara menghambat kerja protein
tertentu yang diinduksi oleh IFN. Salah satunya adalah resistensi HCV terhadap IFN yang
disebabkan oleh hambatan aktivitas protein kinase oleh HCV.

Anda mungkin juga menyukai