MAYONAISE
(Bovine sp.)
Oleh :
Nama : Nugraheni Wahyu Permatasari
NRP : 133020112
Kelompok / Meja : D/6
Asisten : Desi Marlindawati, S.T
Tanggal Percobaan : 8 April 2016
Susu
Terigu, tepung
maizena, sukrosa, Pencampuran I
garam dan merica
Mustard Pencampuran II
Mayonaise
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Mayonaise
Alur Proses
Mayonaise Pencampuran IV
No Keterangan Hasil
1 Basis 200 gram
2 Bahan Utama Susu murni 72gram
3 Bahan Penunjang Air 53,64 gram
Tepung terigu 12,8 gram
Tepung maizena 5 gram
Sukrosa 10 gram
Garam 3,8 gram
Merica 0,3 gram
Mustard 6 gram
Kuning telur 11,6 gram
Minyak zaitun 23 gram
Cuka apel 1,86 gram
4 Berat Produk 142 gram
5 % Produk 171 %
6 Organoleptik
6.1 Warna Kuning
6.2 Rasa Khas mayonaise
6.3 Aroma Khas mayonaise
6.4 Tekstur Kental
6.5 Kenampakan Menarik
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan pembuatan mayonaise dapat
disimpulkan bahwa dengan basis 200 gram didapat berat produk sebesar 142 gram
kuning, rasa khas mayonaise, aroma khas mayonaise, tekstur kental dan
kenampakannya menarik.
Fungsi-fungsi dari bahan-bahan pembuat mayonaise adalah:
Minyak nabati yang dipakai yaitu minyak zaitun, dimana merupakan bahan
utama yang akan bereaksi dengan kuning telur untuk menciptakan emulsi.
Kuning telur berfungsi sebagai emulgator larutan asam dengan minyak nabati.
Asam dari asam sitrat berfungsi sebagai pembunuh kuman pada telur dan
merupakan zat terdispersi dalam medium pendispersi minyak nabati, selain itu
asam dapat memberikan rasa dan aroma yang khas (Sihombing, 2013).
Garam juga berfungsi untuk memperkuat emulsi antara minyak dan air dalam
stabilitas suatu sistem emulsi. Peningkatan viskositas dari kuning telur dengan
(McNulty, 2007).
Gula berfungsi untuk memberi rasa yang khas pada mayonnaise. Gula dan
diencerkan dengan air dan ditambah bahan-bahan lain. Rempah ini memiliki
rasa sedikit pedas dan sedikit menyengat di lidah dan langit-langit mulut.
Mustard telah lama menjadi penyedap dalam khazanah boga Eropa. Mustard
(Wenfuu, 2001).
Air adalah suatu komponen penting dalam pembuatan mayonnaise, karena air
ini dapat menjembatani penggabungan dua komponen minyak dan kuning telur
(Paundrianagari, 2010).
Proses pembuatan mayonnaise dimulai dengan pencampuran antara susu,
tepung terigu, merica, garam, air dan gula tanpa pemanasan hal ini bertujuan agar
dipanaskan selama 5 menit sambil diaduk agar tidak terjadi penggumpalan juga
dan adonan dapat merata lalu ditambahkan dengan mustard. Tahap berikutnya
adalah penambahan asam sitrat bagian sambil diaduk agar asam sitrat dapat
merata. Lalu ditambahkan dengan kuning telur tanpa dilakukan pemanasan saat
telah ditambah dengan kuning telur tidak perlu dipanaskan untuk menghindari
telur matang dengan cepat. Setelah 2 menit kembali dipanaskan dan tambahkan
minyak zaitun, kemudian asam sitrat hingga semua bagian habis dan yang terakhir
dimasukkan adalah minyak zaitu. Tahap berikutnya kocok dengan kuat hingga
tidak ada bagian minyak yang terpisah yang menandakan lemak telat teremulsi
dalam jar.
Mayonaise adalah jenis bahan pangan berupa emulsi setengah padat yang
dibuat dari minyak nabati, asam sitrat dan kuning telur. Mayonaise merupakan
emulsi minyak dalam air dengan kuning telur berfungsi sebagai emulsifier. Pada
mendispersi (media pendispersi) adalah asam dari asam sitrat dan bagian
mayonaise pada percobaan saling berkaitan satu sama lain. Minyak nabati yang
dipakai yaitu minyak zaitun, dimana merupakan bahan utama yang akan bereaksi
dengan kuning telur untuk menciptakan emulsi. Kuning telur berfungsi sebagai
emulgator larutan asam dengan minyak nabati. Asam dari asam sitrat berfungsi
sebagai pembunuh kuman pada telur dan merupakan zat terdispersi dalam
medium pendispersi minyak nabati, selain itu asam dapat memberikan rasa dan
bombay, tapi kadang-kadang juga ditambah capers, buah zaitun dan lumatan
telur rebus.
3. Russian dressing (Marie Rose sauce) : mayonaise dengan saus tomat, yogurt
berwarna merah yang lain (Tabasco atau Buffalo wing ) sebagai saus untuk
french fries.
6. Mayonesa: mayonaise rasa lime, umum dijual di Amerika Utara di toko bahan
air ini dapat menjembatani penggabungan dua komponen minyak dan kuning
telur. Kuning telur merupakan emulsifier yang sangat kuat (terdapat sejenis bahan
yang memiliki tingkat kesukaan terhadap air dan minyak sekaligus). Satu ujung
molekul tersebut suka air dan ujung yang lainnya suka minyak. Oleh karenanya
bahan itu dapat dijadikan jembatan untuk mencampurkan antara bahan lemak dan
bahan air. Sifat seperti itu sangat dibutuhkan dalam pengolahan berbagai jenis
makanan, seperti dalam pembuatan biskuit, cake, kue, mayonaise, dan sebagainya.
(Paundrianagari. 2010).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembuatan mayonaise
yaitu suhu steam yang terlalu tinggi, ketidakkonstanan kecepatan mixer, lamanya
dalam SNI.
CCP pada pembuatan mayonaise terletak pada alat yang digunakan bersih
membutukan pengadukan yang konstan dan cepat sehingga jika tidak begitu akan
DAFTAR PUSTAKA
McNulty, Maria. 2007. Quality Control of Mayonnaise.
http://www.madehow.com. Diakses: 10 April 2016.
Palma A., dkk. 2004. Effector Edible Oils On Quality and Shelf Life of Low-fat
Mayonnaise. Pakistan Journal of Nutrition 3 (6): 340-343.