Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ANALISIS MARKETING

TOKO BAROKAH

Kelompok 4 :
Anies Yuniar 25010111120035
Kurnia Nur Latifa 25010111120036
Dwi Hardianti 25010111120037
Vita Rizky P. S. 25010111120038
Purwita Sari L. D. N. 25010111120039
Yohana Riswa D. 25010111120040
Gadis Wulandari 25010111120041
Annisa Ayu Qonita 25010111120042
Himma Sahulika 25010111120043
Irene Jesihka 25010111120044
Anggita Novia R. 25010111120045

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan analisis marketing pada toko Barokah.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
dan Pemasaran Sosial. Penulisan makalah ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan terimakasih kepada:
a. Drs. Syamsulhuda BM.,M.Kes selaku dosen yang telah membimbing dan
memberi arahan dalam penulisan laporan ini.
b. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan penulisan laporan ini.
c. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan semangat, dan doa dalam
pelaksanaan penulisan.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.

Semarang, Juni 2013

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran secara umum dapat didefinisikan sebagai proses untuk
memasarkan produk. Selain itu, definisi yang lebih komprehensif menurut
Philip Kotler (2000), mengatakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses
sosial yang melibatkan individu-individu dan atau kelompok untuk
memperolah apa yang mereka butuhkan melalui transaksi produk menurut
nilai yang mereka sepakati.
Menurut Kotler (2000), ada tiga langkah penting yang harus dilakukan
oleh seorang professional pemasaran dalam memasarkan produk yaitu
segmentasi, targeting, dan positioning (STP). Segmentasi adalah proses
membagi pasar menjadi segmen-segmen berdasarkan karakteristik dan
kebutuhan pelanggan. Targeting didefinisikan sebagai cara mengalokasikan
sumber daya perusahaan secara efektif, yaitu dengan memilih market yang
tepat. Sedangkan positioning adalah memposisikan produk pada pandangan
preferensi pembeli, yang di dalamnya terdapat 7P yaitu product, price, place,
people, promotion, process, dan physical evidence.
Menurut Data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
jumlah wirausahawan di Indonesia hanya 0,24% dari jumlah seluruh
penduduk Indonesia. Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan dengan
negara Asia lainnya. Padahal, idealnya suatu negara bisa tumbuh dengan baik
perekonomiannya kalau 2% penduduknya adalah wirausahawan. Dari 0,24%
jumlah wirausahawan di Indonesia, yang benar benar menerapkan konsep
marketing dengan benar hanya sebagian kecil. Hal ini karena tidak semua
wirausahawan paham dan mengerti terhadap konsep marketing.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan memberikan analisis
marketing dan memberikan saran terhadap salah satu toko kelontong di
Tembalang yaitu Toko Barokah. Alasan kami memilih Toko Barokah sebagai
tempat belajar kami dalam memahami penerapan konsep marketing adalah
karena toko tersebut telah berdiri sejak lama dan telah mengalami

3
perkembangan dari tahun ke tahun dan letak dari toko tersebut cukup strategis
sehingga mudah dijangkau dan dari sana kita bisa belajar konsep marketing
dengan benar dan memberikan masukan terhadap pemilik toko tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran usaha dari Toko Barokah?
2. Bagaimana segmentasi, targeting, dan positioning dari toko tersebut?
3. Apa saran yang bisa diberikan untuk mengembangkan Toko Barokah
sesuai dengan konsep marketing?
C. Tujuan
1. Memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan
pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran.
2. Mengetahui semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan kegiatan pemasaran di suatu
perusahaan.
4. Mengajak pemilik usaha untuk melakukan perubahan dalam bisnisnya
dengan menerapkan konsep marketing mix.
D. Manfaat
1. Membantu pemilik usaha dalam proses pemasaran melalui saran yang
diberikan dari hasil diskusi antar kelompok dalam kelas.
2. Mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam proses marketing mix.
3. Mengembangkan bisnis yang dimiliki oleh pemilik usaha agar semakin
maju dan dapat bersaing dengan bisnis yang lain.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum
Toko Barokah termasuk dalam usaha kelontong yang menjual
barang barang kebutuhan sehari hari dan terletak di jalan Tirto Agung No.
2. Pemilik dari toko Barokah ini adalah bapak Rohmat, namun lebih
banyak dikelola oleh istrinya. Bapak Rohmat mendirikan usaha toko
kelontong ini sejak tahun 1990an. Awalnya toko ini berukuran kecil dan
hanya menjual barang barangnya dalam jumlah yang masih sedikit. Latar
belakang beliau mendirikan toko ini yaitu untuk kegiatan sampingan karena
anak anaknya sudah selesai sekolah sarjana. Luas toko ini kurang lebih 8 m
x 10 m. Warna bangunan Toko Barokah putih dan hijau. Sasaran pembeli
dari took ini sendiri antara lain mahasiswa dan warga sekitar.
Barang - barang yang dijual di Toko Barokah beranekaragam dan
bisa dibilang lengkap yaitu dari sembako hingga alat tulis dijual ditoko ini.
Harga barang barangpun juga murah karena keberadaan toko tersebut tidak
dikenakan PPN.

B. Analisa Segmentasi, Targeting, Positioning (STP)


1. Segmentasi dan Targeting
Tujuan didirikannya toko kelontong ini untuk mengisi waktu luang
pemilik toko sehingga pekerjaan tersebut bukan menjadi prioritas utama.
Hal ini dikarenakan pemilik toko ingin mengisi waktu luang dengan
kesibukan yang memberikan manfaat dan keuntungan. Salah satu cara
untuk mengisi kesibukan dengan membuka toko kelontong yang diberi
nama toko Barokah. Pemilik toko tidak memiliki rencana untuk membuat
cabang usaha baru karena usaha yang ada dirasa sudah cukup. Latar
belakang memilih membuka toko kelontong dibandingkan sektor usaha
yang lain sebab jika membuka toko kelontong dapat melakukan aktivitas
lainnya dan bisa ditinggal sewaktu waktu karena sudah ada pegawai yang
menjaga. Sedangkan jika membuka warung makan, pemilik toko harus

5
menunggu warung makan dan tidak bisa ditinggal setiap saat karena harus
mengontrol makanan yang dimasak.
Pengunjung yang datang ke toko Barokah juga bervariasi, mulai
dari anak muda, orang tua (ibu-ibu dan bapak). Mereka membeli barang
barang kebutuhan mereka seperti kebutuhan rumah tangga misalnya
sembako, makanan, air mineral kardusan, perabotan rumah tangga, alat
tulis, dll. Namun, jumlah pembelinya sekarang mulai berkurang
dibandingkan saat pertama kali toko dibuka hal ini dikarenakan saat ini
sudah mulai banyak mini market. Biasanya pembeli berasal dari warga di
sekitar Ngesrep, Tirto Agung ataupun mahasiswa yang bertempat tinggal
di sekitar toko tersebut.
Walaupun saat ini sudah banyak mini market di sekitar toko
barokah namun para pelanggan masih setia untuk berbelanja di toko
tersebut. Alasannya karena toko ini tidak dikenakan PPN sehingga
harganya jauh lebih murah dan barang barang yang dijual lebih lengkap
dibandingkan dengan mini market. Ditinjau dari lokasi toko barokah ini,
letak bangunan cukup strategis karena dekat dengan jalan raya sehingga
mudah dijangkau oleh pembeli. Namun, melihat kontur tanah yang miring,
membuat tempat parkirnya kurang nyaman.
Dari paparan segmentasi diatas, dapat disimpulkan bahwa di toko
barokah tidak ada spesifikasi segmentasi. Sehingga sasaran dari toko ini
ditujukan untuk umum tanpa ada pembedaan status sosial dari konsumen
tersebut.
2. Positioning
a. Product
Produk jasa menurut Kotler (2000:428) merupakan segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang
ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat,
organisasi, dan ide.

6
Barang - barang yang dijual di toko Barokah sangat bervariasi,
mulai dari peralatan sekolah dan kantor, mainan anak-anak, snack,
sembako, sampai alat elektronik, seperti kipas angin dan ricecooker.
Hampir semua barang kebutuhan tersedia di toko tersebut. Menurut
pengamatan kami, prosedur perlakuan terhadap barang barang yang
dijual sudah sesuai prosedur, seperti tidak menyampur adukkan barang
barang detergen dengan makanan, dan untuk makanan atau snack
yang dijual tidak melampaui batas tanggal kadaluarsa.
Pemilik sudah melakukan pemisahan antara produk makanan
dan non-makanan, tetapi pemilik tidak mengelompokkan barang
menurut jenisnya seperti makanan, kebutuhan rumah tangga, alat
elektronik dan alat tulis. Sehingga penataan letak barang terkesan
terpisah-pisah yang membuat pembeli mengalami kesulitan mencari
barang yang ingin dibeli. Yang dimaksud terpisah pisah disini seperti
untuk makanan tidak ditempatkan dalam satu bagian toko, tetapi untuk
makanan basah diletakkan di bagian depan toko, sementara makanan
atau snack ringan diletakkan hampir belakang, dekat dengan rak
detergen.
Penataan barang sudah cukup baik, walaupun ada beberapa
bagian yang tidak rapi seperti di bagian sabun batangan yang
berserakan. Letak barangnya bervariasi, untuk barang yang letaknya
mudah dijangkau pembeli bisa mengambil barang sendiri dan untuk
beberapa barang yang tidak bisa dijangkau maka pelayan yang akan
membantu untuk mengambilkan barang yang dibutuhkan. Kualitas dan
kondisi barang yang dijual cukup bagus, walaupun ada beberapa barang
yang berdebu.
b. Prize
Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa harga merupakan
pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh
produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen
dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.
Harga dikatakan mahal, murah atau biasa biasa saja dari setiap

7
individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu
yang dilatarbelakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu.
Price (Harga), meliputi unsur-unsur daftar harga, potongan,
bonus, jangka waktu pembayaran, aturan kredit. Harga biasanya
digunakan oleh konsumen / pelanggan sebagai indikator kualitas.
Artinya kalau harganya mahal seharusnya kualitasnya baik, dan
sebaliknya, kalau harganya murah, maka produk/jasa yang dibeli
biasanya kualitasnya tidak baik.
Pada observasi mengenai analisis marketing di Toko Barokah
pemilik menyesuaikan harga dari masing-masing barang sesuai standar
harga pasar dan mengambil keuntugan antara 1,5 % - 2 % per produk.
Harga barang - barang yang dijual ditoko ini relatif murah karena
keberadaan toko ini tanpa PPN. Dari hasil penjualan ini biasanya
didapat pendapatan rata-rata per hari, namun di toko barokah ini,
pendapatan rata-rata per hari tidak biasa dihitung karena masih manual
dan belum ada pembukuan. Begitu pula omset keuntungan yang didapat
dalam waktu 1 bulan juga belum dapat dihitung karena belum ada
pembukuan dan perhitungan dari awal. Sedangkan penghasilan bersih
yang didapat dari Toko Barokah dalam waktu 1 bulan maksimal
berkisar hingga Rp 5.000.000,00 per bulan.
c. Place
Kotler (2000: 96) menyatakan bahwa Saluran distribusi terdiri
dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi)
yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari
produsen ke konsumen. Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa
saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi
untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari
produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.
Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di
pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Distribusi
memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

8
menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen
sasaran.
Lokasi Toko Barokah sudah strategis, tetapi kondisi kurang
nyaman (seperti pencahayaan yang kurang, tempat parkirnya sempit
dan konturnya miring). Tetapi, beberapa kelebihan dari toko ini mudah
dijangkau oleh konsumen, bersih, dan suasananya ramai karena berada
di dekat jalan. Kondisi parkiran yang sempit dan konturnya yang miring
dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada konsumen yang
mengunjungi toko, terutama yang membawa kendaraan dan orang yang
berlalu lalang di sekitar toko.
d. Promotion
Promosi merupakan bauran pemasaran dimana badan usaha
dalam membuat produk tersebut mudah didapat oleh konsumen maka
badan usaha harus menginformasikan produknya kepada konsumen dan
menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut dapat memberikan
keputusan yang mereka inginkan.
Menurut Kotler (2005) : Promotion means activities
communicate the merit of the product and persuade target costumer to
buy. Ada empat alat utama promosi (Kotler, 2000) yaitu:
1) Periklanan : Segala bentuk presentasi non personal dan promosi
ide, barang atau jasa melalui media tertentu yang dibayar oleh
sponsor tertentu.
2) Penjualan : Terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda - beda
kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong
pembelian lebih besar dari pada suatu produk atau jasa tertentu oleh
konsumen atau perdagangan tersebut.
3) Hubungan Masyarakat : Perusahaan tidak hanya harus
berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan
penyalur tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan
kepentingan publik yang besar.

9
4) Penjual Personal : Yang paling efektif dalam tahap -tahap berikut
dari proses pembelian terutama dalam membentuk preferensi
pembeli, keyakinan dan tindakan.
Dari pengamatan kami terhadap aspek promosi toko Barokah
diperoleh hasil bahwa pemilik toko Barokah sendiri tidak melakukan
promosi apapun, karena toko ini sudah berdiri sejak lama pada tahun
1990-an sehingga toko ini menjadi terkenal seiring dengan berjalannya
waktu, para pembeli mengetahui adanya toko Barokah juga dari mulut-
kemulut dan juga adanya plang toko untuk menunjukkan keberadaan
toko Barokah, namun plang toko Barokah terlalu kecil sehingga kurang
terlihat secara mudah dan jelas oleh calon pembeli maupun orang yang
melintas di sekitar toko tersebut.
Jika didasarkan pada alat utama promosi menurut Kotler yang
telah disebutkan sebelumnya maka bisa dikatakan toko Barokah tidak
melakukan periklanan secara khusus namun pemilik toko Barokah
memiliki hubungan masyarakat yang baik untuk mendongkrak usaha
yang dijalankan sehingga usaha yang dimilikinya berjalan dengan
lancar. Selain itu, pemilik toko Barokah juga masih minim pengetahuan
terkait cara promosi untuk dapat mengembangkan usahanya dan juga
untuk menarik konsumen. Seharusnya toko barokah memiliki strategi
khusus untuk promosi yaitu bisa dengan cara pemberian diskon atau
potongan harga, pemberian kupon dan bisa juga dengan cara periklanan
dengan bekerjasama dengan sponsor tertentu.
e. People
Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:19) Orang adalah semua
pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari orang (people)
adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam
lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan dan penampilan
karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau
keberhasilan penyampaian jasa (service encounter).

10
Aspek orang (people) yang berhubungan dengan Toko Barokah,
yang pertama yaitu pemilik toko Barokah itu sendiri. Pemilik toko
selalu datang mengecek keaadan tokonya setiap sore maupun ketika ada
waktu luang. Kemudian aspek orang (people) yang lain adalah
karyawan yang berjumlah 6 orang dan bertempat tinggal di rumah di
atas toko, pelayan pelayan tersebut berasal dari daerah yang berbeda-
beda ada yang berasal dari pondok modern Salatiga dengan pendidikan
rata-rata lulusan SMA/Sederajat. Gaji untuk karyawan sebesar Rp
800.000,- sedangkan untuk kasir kurang lebih Rp 1.000.000,- karena
merupakan orang kepercayaan pemilik yang sudah ikut bekerja cukup
lama.
Sikap pelayan toko ketika ada pembeli yang datang berbeda-
beda ada yang bersikap dingin ( hanya menjalankan tugas ) dan ada
juga yang ramah. Hal ini tergantung dari sifat dan karakter masing-
masing karyawan. Interaksi antar karyawan ketika tidak ada pembeli
seperti halnya pelayan di toko lain. Ada beberapa pelayan yang
mengobrol, istirahat, dan menata barang sekedarnya. Untuk sikap
peduli karyawan terhadap keadaan toko masih rendah karena masih
banyak barang-barang yang tidak tertata rapi, tidak dibereskan dan
dirapikan oleh karyawan.
Aspek selanjutnya yakni konsumen atau pembeli dapat diamati
dari perkiraan jumlah kunjungan konsumen ke Toko Barokah. Untuk
jumlah kunjungan konsumen, pemilik toko tidak bisa memberikan
angka yang pasti karena banyak pembeli yang datang dan kembali lagi
setiap harinya. Berdasarkan pengamatan rata-rata pengunjung yang
datang lebih dari 20 orang, dengan orang yang berbeda-beda (
pengunjung yang datang dua kali / lebih di hari yang sama di hitung
satu ).
f. Proccess
Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran
aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini
mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan

11
melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumennya.
Proses marketing pada toko Barokah ini, pemilik mendapat
barang - barang dengan cara membeli dari sales. Biasanya sales datang
ke toko untuk menawarkan barang. Sebagai contoh rokok dan mie
instan dirasa oleh pemilik toko lebih murah jika memasoknya melalui
sales. Sedangkan jika membeli barang - barang (kulakan) ke pasar
memerlukan biaya untuk membeli bensin untuk transportasi.
Pemilik toko Barokah juga memperhatikan barang - barang
yang dijual seperti tanggal kadaluarsa. Untuk barang - barang yang
melebihi tanggal kadaluarsa biasanya dikembalikan ke sales dan
meminta ganti barang yang baru. Sedangkan proses penghitungan
penghasilan per hari, pekerja kasir langsung menyetor penghasilan ke
pemilik toko
Toko ini buka pukul 06.30 21.00. Biasanya yang mulai
membuka toko adalah pekerja pekerja dari toko itu sendiri karena
pekerjanya tinggal di lantai dua dari toko tersebut. Pekerja pekerja
juga diberikan waktu istirahat yaitu waktu dzuhur, ashar, maghrib, dan
isya untuk istirahat dan shalat dengan cara bergantian menjaga toko.
g. Physical Evidence
Physical evidence atau kita kenal dengan kata lain bukti fisik
ini yaitu merupakan suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen
untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.
Bukti fisik adalah lingkungan fisik suatu tempat jasa atau usaha
diciptakan sebagai tempat penyediaan jasa dan tempat untuk konsumen
berinteraksi, yang mana digunakan untuk mengkomunikasikan atau
mendukung peranan jasa itu. Berdasarkan penjabaran tersebut dapat di
simpulkan bahwa bukti fisik adalah struktur fisik dari sebuah
perusahaan atau tempat usaha merupakan komponen utama dalam
membentuk kesan sebuah perusahaan atau tempat usaha itu sendiri.
Bukti fisik memiliki peranan penting untuk menarik minat konsumen

12
agar datang ke suatu perusahaan atau tempat usaha dan melakukan
pembelian.
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap toko
Barokah, lingkungan fisik di toko tersebut kurang menarik dan
kurang nyaman bagi konsumen. Dimana lokasi toko yang terlalu dekat
dengan jalan raya dan posisi bangunan toko yang tepat berada
ditanjakan atau turunan pertigaan jalan, sehingga menyebabkan sulitnya
lahan untuk parkir atau bahkan sulit untuk memarkirkan kendaraan
konsumen yang ingin membeli. Kemudian pencahayaan yang kurang di
toko tersebut, sehingga membuat produk-produk yang ada di toko
tersebut kurang terlihat dan kurang menarik perhatian konsumen.
Selanjutnya interior ruangan yang kurang menarik karena hanya
menggunakan warna cat putih dan itupun hampir memudar atau kusam.
Plank toko barokah pun tidak terlalu terlihat oleh konsumen karena
ukurannya yang terlalu kecil.
Tata ruang di toko barokah sudah cukup rapi namun karena ada
beberapa produk yang letaknya terlalu tinggi sehingga membuat para
konsumen kesulitan untuk menjangkau atau memeriksa kondisi
produknya. Kondisi suhu di toko tersebut cukup panas dan akibat
penerangan yang kurang di ruangan bagian dalam membuat toko
barokah terlihat pengap. Kemudian kebersihan di toko tersebut cukup
terjaga, hal ini terlihat dari pegawai toko yang membersihkan toko
tersebut setiap pagi dan ketika toko mau tutup.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari segi segmentasi dan tergeting toko Barokah tidak ada spesifikasi
segmentasi. Sehingga sasaran dari toko ini ditujukan untuk umum tanpa ada
pembedaan status sosial dari konsumen tersebut.
Dari segi positioning yang ditinjau melalui penerapan bauran
pemasaran (marketing mix) yakni 7P (product, prize, place, promotion,
people, proccess, dan physical evidence) di toko Barokah terdapat beberapa
aspek yang telah diterapkan dengan baik seperti pemilihan produk usaha yang
mencakup barang kebutuhan sehari hari juga alat elektronik, pemisahan
antara produk makanan dan non makanan serta penataan barang yang sudah
baik, penentuan harga sesuai standar harga pasar dan relatif murah karena
keberadaan toko ini tanpa PPN, lokasi toko sudah strategis (mudah
dijangkau). Selain itu proses penyediaan barang melalui sales yang
menawarkan barang ke toko guna menghemat biaya transportasi pengadaan
barang.
Tetapi terdapat beberapa aspek yang belum dilaksanakan atau
diterapkan dengan baik seperti dalam hal promosi pemilik toko Barokah tidak
melakukan promosi apapun, kondisi kurang nyaman karena kontur tanahnya
miring, dekat dengan jalan raya dan posisi bangunan toko yang tepat berada
ditanjakan atau turunan pertigaan jalan, serta kurangnya penerangan dan
interior ruangan yang kurang menarik, sikap beberapa pelayan toko tersebut
yang kurang ramah, pengelempokan tiap tiap jenis produk masih kurang,
plang toko yang terlalu kecil sehingga kurang mudah terlihat, perhitungan
pendapatan rata-rata per hari masih manual dan belum ada pembukuan.

B. Saran
1. Menerapkan strategi promosi tertentu seperti dengan pemberian diskon
atau potongan harga, pemberian kupon dan bisa juga dengan cara
periklanan dengan bekerjasama dengan sponsor tertentu.

14
2. Memperbaiki penerangan terutama pada ruangan bagian dalam.
3. Mendesain interior ruangan agar lebih menarik perhatian pembeli, bisa
dimulai dengan penggunaan warna cat dinding ruangan yang lebih
memberi kesan terang dan nyaman.
4. Menerapkan prinsip pelayanan yang ramah dan menyenangkan sejak
pembeli datang sampai meninggalkan toko, seperti kebiasaan memberi
ucapan selamat datang dan terima kasih oleh pelayan toko kepada pembeli.
5. Pemasangan plang toko yang lebih jelas dan menjorok (nampak) sehingga
mudah terlihat oleh calon pembeli dan orang yang melintasi toko.
6. Pembukuan jumlah barang yang terjual serta hasil penjualan sehingga
memudahkan dalam perhitungan pendapatan rata rata per hari.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. (2000). Marketing Management: Edisi Milenium, International


Edition. Prentice Hall International, Inc, New Jersey
Kotler,Philip.(2002). Manajemen pemasaran jilid satu edisi milennium.
Terjemahan oleh Hendra Teguh, dkk, dari Marketing Management.10th
ed.(2000). PT Penhallindo,Jakarta.
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran: Edisi II jilid 1 dan 2. PT. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta
Zeithaml, Valarie A. dan Bitner. 2000. Service Marketing in Indonesia: What,
Who, and How it Works In Our Country. Universitas Ubaya

16
Lampiran
TOKO BAROKAH

17
18

Anda mungkin juga menyukai