2 55 - 62
Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik dan
Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari Banjir Kanal Barat, Semarang
Lilik Maslukah
Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu kelautan,
Universitas Diponegoro, Semarang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsentrasi logam berat dengan
bahan organic dan ukuran butir dalam sedimen. Sampel sedimen diambil di 7 stasiun estuary Banjir Kanal
Barat, Semarang. Untuk mengetahui adanya hubungan antara logam berat dengan bahan organic dan
ukuran butir dalam sedimen dilakukan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pb, Cd, dan
Cu dalam sedimen mempunyai korelasi positif dengan bahan organic dan ukuran butir. Kandungan
Logam berat lebih banyak ditemukan pada sedimen yang mempunyai ukuran butir yang lebih halus dan
lebih banyak bahan organiknya.
Abstract
The aims of the research is to analyze the correlation of heavy metals concentrations with the
organic matterials and particle size of sedimen. Seven samples of sedimen were collected at Banjir Kanal
Estuary, Semarang. Correlation analysis is used to know the correlation between heavy metal and organic
material and grain size . The result show that Pb, Cd and Cu in sedimen have possitif correlation with
organic material and grain size. Heavy metal was found in the smaller grain size and higher organic
material.
pembuangan sampah dan sebagainya. Biasanya mineral clay, bahan organic, besi dan mangan
sungai yang menjadi tempat alternatif untuk oksida serta kandungan CaCO3. Ukuran partikel
pembuangan bahan-bahan tersebut. Sedangkan mempunyai peranan penting dalam distribusi
dari laut misalnya akitivitas di pelabuhan logam berat pada sedimen. Kandungan bahan
maupun tumpahan-tumpahan minyak dari kapal organic berhubungan dengan ukuran partikel
tangker, akan terakumulasi di daerah estuaria. sedimen. Pada sedimen yang halus persentase
Akibatnya estuaria yang sebelumnya bahan organik lebih tinggi daripada dalam
mempunyai fungsi yang sangat penting untuk sedimen yang kasar. Hal ini berhubungan
mendukung berbagai kehidupan baik organisme dengan kondisi lingkungan yang tenang
(sebagai tempat pemijahan, tempat tinggal dan sehingga memungkinkan pengendapan sedimen
mencari makan) maupun sebagai pendukung halus berupa lumpur yang diikuti oleh akumulasi
ekosistem lain tidak dapat berperan penting lagi. bahan organiknya lebih tinggi. Logam berat
Estuari ini dicirikan dengan daerah yang yang berasal dari aktifitas manusia maupun alam
mempunyai kekeruhan cukup tinggi yang terdistribusi pada partikel sedimen yang
disebabkan karena adanya masukan air sungai memiliki ukuran berbeda. Distribusi logam berat
dan resuspensi sedimen. Di perairan estuari pada berbagai ukuran partikel dipengaruhi oleh
dimana terjadi pertemuan massa air tawar pembentukkan sedimen baik secara alami
(bersalinitas rendah dan mempunyai kekuatan maupun non-alami (Siaka et al, 2000).
ionik lemah) dengan air laut (bersalinitas tinggi Sungai Banjir Kanal Barat merupakan
dan mempunyai kekuatan ionik lebih tinggi) sungai yang berpotensi sebagai media pembawa
mengakibatkan terjadinya destabilisasi partikel- limbah, termasuk limbah logam berat, yang
partikel padatan tersuspensi, membentuk dibuang oleh kegiatan-kegiatan industri antara
agregasi yang disusul terjadinya pengendapan lain industri tekstil (PT. Daimatex, Sinar Panca
karena gaya gravitasi (Chester, 1990). Jaya, Panca Tunggal), industri logam dan mesin
Selanjutnya dikatakan bahwa partikel yang ada (PT.Raja Besi), industri kimia (Kimia Farma dan
di estuari mempunyai kemampuan mengadsorpsi Paphros), dan industri keramik (PT. Queen
logam terlarut. Proses destabilisasi Keramik dan Alam Daya Sakti) (Bappedal,
menyebabkan konsentrasi logam terlarut di 2002).
estuari mengalami pengurangan (removal) dan Penelitian logam berat di Perairan Banjir
menambah konsentrasinya dalam sedimen. kanal Barat telah dilakukan terutama kandungan
Sedimen dapat digunakan sebagai indicator logam berat terlarut dan logam berat total dalam
pencemaran karena perannya sebagai sink bagi sedimen (Qamarulbadri, 2006 dan Budiarti et al
bahan-bahan pencemar di daratan. Dalam proses 2010). Penelitian ini mencoba membahas
destabilisasi ini bahan organik mempunyai mengenai kandungan logam berat dalam
peranan penting, selain faktor salinitas (Sanusi, sedimen hubungannya dengan ukuran butir
2006). sedimen dan bahan organik di estuari Banjir
Nasib (fate) logam berat di estuary di Kanal Barat, Semarang. Hasil penelitian ini
pengaruhi oleh adanya proses adsorpsi ataupun diharapkan dapat memberikan informasi
desorpsi yang dalam hal ini tergantung dari mengenai tingkah laku logam Pb, Cd, Cu, dan
bahan organic maupun an organic (Bilinski et al. Zn di estuari kaitannya dengan kandungan bahan
1991). Selanjutnya Mc Lean dan Bledsoe (1992) organic dan ukuran butir, khususnya di Banjir
menyatakan bahwa proses adsorpsi dan desorpsi Kanal Barat, Semarang.
dari logam berat berkorelasi dengan unsure-
unsur yang lain seperti pH, potensial redoks,
56 Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik
dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari di Banjir Kanal Barat Semarang (Lilik Maslukah)
Buletin Oseanografi Marina Juli 2013. vol. 2 55 - 62
Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik
57 dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari di Banjir Kanal Barat Semarang (Lilik Maslukah)
Buletin Oseanografi Marina Juli 2013. vol. 2 55 - 62
Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik
58 dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari di Banjir Kanal Barat Semarang (Lilik Maslukah)
Buletin Oseanografi Marina Juli 2013. vol. 2 55 - 62
50
16
m
S
n
e
e
i
(ppm)
14
12 0
r = 0.93
10 0 20 40 60 80
dala
8
m
2
Pb
0
0 20 40 60 80 Gambar 6. Hubungan antara Bahan
Bahan Organik (%) Organik dan Logam Zn dalam Sedimen
n
e
e
i
0 20 40 60 80
Bahan Organik (%) pembentukan ikatan kompleks dan adsorpsi
logam Zn oleh padatan tersuspensi sangat
bergantung pada karateristik fisika dan kimia
perairan. Diduga faktor kimia selain bahan
Gambar 4. Hubungan antara Bahan Organik organic total memiliki peran yang lebih
dan Logam Cd dalam Sedimen menonjol seperti pH atau redokpotensial
sedimen. Penelitian yang sama juga dilakukan
oleh Arifin dan Fadhlina (2009) di perairan
Teluk Jakarta dimana logam Zn mempunyai
korelasi positif yang lemah.
Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik
dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari di Banjir Kanal Barat Semarang (Lilik Maslukah)
Buletin Oseanografi Marina Juli 2013. vol. 2 55 - 62
60
Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik
dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari di Banjir Kanal Barat Semarang (Lilik Maslukah)
Buletin Oseanografi Marina Juli 2013. vol. 2 55 - 62
ukuran butir sedimen. Ukuran butir sedimen kerapatan ion yang lebih stabil untuk mengikat
yang sangat halus, banyak mengandung bahan logam dari pada partikel sedimen yang lebih
organik. Munir (1994) dalam Sahara (2009) besar. Tabel 2 memperlihatkan parameter
menyatakan bahwa partikel sedimen yang halus lingkungan yang diukur selama penelitian.
memiliki luas permukaan yang besar dengan
61
Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik
dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari di Banjir Kanal Barat Semarang (Lilik Maslukah)
Buletin Oseanografi Marina Juli 2013. vol. 2 55 - 62
Amin, B. 2000. Kandungan Logam Berat Pb, Sahara, E. 2009. Distribusi Pb dan Cu pada
Cd, dan Ni pada Ikan Gelodok berbagai ukuran partikel Sedimen di
(Periothalmus sp) dari Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Benoa. Bali. JURNAL KIMIA
Riau. Jurnal Ilmu Kelautan UNDIP, 3 (2), JULI 2009 : 75-80.
Tahun V : 29-33 Sanusi, H.S. 2006. Kimia Laut, Proses Fisik
Kimia dan Interaksinya dengan
Lingkungan. Bogor: Departemen Ilmu dan
Bilinski, H, S. Kozar, M. Plavsic, Kwokal, Z Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan
and Branica, M. 1991. Trace Metal dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Adsorption on inorganic Solid Phases Bogor. 188h.
Under Estuarine Conditions. Marine
Chemistry, 32 (1991) : 225-233. Siaka, M., C.M. Owens, and G.F. Birch, 2000,
Distribution of Heavy Metals Between
Budiarti. A, Kusreni, Musinah. S. 2010. Analisis Grain Size, Review Kimia, Vol. 3 (2).
Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan
Cadmium (Cd) dalam Udang Putih
(litopenaeus vannamei) Yang Diperoleh Thomas, C dan L. I. Bendell-Young. 1998.
Dari Muara Sungai Banjir Kanal Barat dan Linking The Sediment Geochemistry of
Perairan Pantai Kota Semarang. An Intertidal Region to Metal Availibility
in The Deposit Feeder Macoma balthica.
Chester, R. 1990. Marine Geochemistry. Marine Ecology Progress Series. Vol.
UNWIN HYMAN. LONDON. 173:197-213. Luhe, Germany.
Hutabarat, S. dan Hewart M. E., 1985. Pengantar Yang, T., Liu Q., Chan L., dan Liu Z. 2007.
Oseanografi. Universitas Indonesia. Magnetic signature of heavy metals
pollution of sediments: case study from
the East Lake in Wuhan, China. Journal of
Loring, D.H. and R.T. Rantala. 1977. Environmental Geology (2007) 52:1639
Geochemical analysis of marine sediment 1650
Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik
dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari di Banjir Kanal Barat Semarang (Lilik Maslukah)
62