Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
kemajuan teknologi saat ini, diharapkan bisa mewujudkan pembangunan
kesehatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar terwujud kesehatan masyarakat
yang optimal. Upaya pelayanan kesehatan masyarakat semula hanya berupa
penyembuhan saja, secara berangsur-angsur berkembang sehingga
mencakup upaya peningkatan (promotif), upaya pencegahan (preventif),
upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang
bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan
peran serta masyarakat. 1
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan
(fisik, elektroterapeutik dan mekanis), pelatihan fungsi, dan komunikasi.1,2
Bells palsy adalah penyakit yang ditandai dengan parese nervus
fasialis perifer yang hingga saat ini penyebabnya tidak diketahui (idiopatik)
1,2,3
dan bersifat akut.4 Banyak yang mencampuradukkan antara Bells palsy
dengan paresis nervus fasialis perifer lainnya yang penyebabnya diketahui.1
Penderita mengetahui kelumpuhan fasialis biasanya dari teman atau
keluarga atau pada saat bercermin atau sikat gigi/berkumur. Biasanya
penderita mulai merasa takut, malu, rendah diri, mengganggu kosmetik dan
kadangkala jiwanya tertekan terutama pada wanita dan pada penderita yang
mempunyai profesi yang mengharuskan ia untuk tampil di muka umum.
Seringkali timbul pertanyaan didalam hatinya, apakah wajahnya bisa
kembali secara normal atau tidak.1,2,5
Rehabilitasi medik pada penderita Bells palsy diperlukan dengan
tujuan membantu memperlancar vaskularisasi, pemulihan kekuatan otot-otot
fasialis dan mengembalikan fungsi yang terganggu akibat kelemahan otot-

1
otot fasialis sehingga penderita dapat kembali melakukan aktivitas kerja
sehari-hari dan bersosialisasi dengan masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang diangkat dalam referat ini adalah definisi,
epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis, diagnosis, diagnosis
banding, prognosis, komplikasi dan terapi, khususnya terapi rehabiltasi
medik pada Bells palsy.

1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan referat ini yaitu untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis,
diagnosis, diagnosis banding, prognosis, komplikasi dan terapi, khususnya
terapi rehabiltasi medik pada Bells palsy.

1.4. Manfaat
Referat ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
- Memberikan informasi tentang penyakit Bells palsy
- Menambah pengetahuan bagi pembaca dan penulis tentang penyakit Bells
palsy
- Sebagai sumber informasi bagi pihak lain yang ingin memahami tentang
penyakit Bells palsy.

Anda mungkin juga menyukai