Dengan memanjatkan Puji dan syukur dan atas berkat rahmat Allah SWT , Rencana
Strategis Puskesmas Rawatan Muara Dua tahun 2012 2017 telah selesai disusun.
Dokumen Rencana Strategis ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggaraan kegiatan
Puskesmas Rawatan Muara Dua dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya secara umum
selama kurun waktu perencanaan yaitu tahun 2012 2017 sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing masing.
Renstra ini disusun awal tahun 2012 ini sebagai awal permulaan yang baik bagi
pengelolaan manajemen puskesmas rawatan Muara Dua Kota Lhokseumawe. Dan menjadi
tonggak perencanaan strategis bagi pelaksanaan program kesehatan masyarakat untuk lima
tahun kedepan.
(ROSMANIAR, SKM)
Pembina Tk.I/Nip. 19600408 1998104 2 010
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang harus dilaksanakan oleh
seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini memberikan solusi
peningkatan kesehatan masyarakat yang paling besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan melalui pendekatan Indeks Pembangunan Manusia(IPM )
, serta merupakan kesepakatan global maupun nasional.
2. Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat,
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan.
3. Kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas serta
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan
antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Perkesmas,
Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut dan
Pengobatan Tradisional.
Dengan berpedoman pada renstra maka diharapkan semua kegiatan akan lebih
terencana , lengkap dan akurat sehingga dapat mencapai target baik dalam kualitas maupun
kuantitas program kegiatan serta memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat pada
umumnya. Penyusunan renstra ini mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional, Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Lhokseumawe. Adapun penetapan kegiatan dalam renstra didasarkan pada pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan.
I. Maksud
Dua Kota Lhokseumawe dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas.
4. sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasional kegiatan yang tepat bagi
Puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan secara terpadu serta
terarah dan terukur.
II. Tujuan
1. Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas rawatan muara dua ke dalam
program kegiatan untuk periode waktu 2017 2022.
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan
dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ).
3. Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan instrument
pengendalian, pengawasan dan evaluasi program kegiatan guna pencapaian
program, sasaran kegiatan puskesmas rawatan muara dua kota Lhokseumawe.
C. Landasan Hukum
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang rencana strategis,
maksud dan tujuan rencana strategis tersebut dan landasan hukum .
Bab II. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Rawatan Muara Dua Kota Lhokseumawe,
Bab ini berisi tentang struktur organisasi , susunan kepegawaian dan kelengkapan, Data
Bezeting puskesmas serta tugas pokok dan fungsi Puskesmas Rawatan Muara Dua Kota
Lhokseumawe, serta upaya kesehatan yang dilaksanakan.
Bab III. Gambaran Pelayanan Puskesmas Puskesmas Rawatan Muara Dua Kota
Lhokseumawe . Bab ini berisi tentang gambaran umum puskesmas, kinerja pelayanan
kesehatan (capaian indikator Standar Pelayanan Minimum bidang Kesehatan ) dan status
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rawatan Muara Dua Kota Lhokseumawe.
Bab IV. Isu Isu Strategis Bab ini berisi tentang kendala eksternal, kendala internal, peluang
eksternal, peluang internal serta rumusan permasalahan strategis Puskesmas Rawatan Muara
Dua Kota Lhokseumawe
Bab V. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Bab ini berisi tentang Visi, Misi, Sasaran, Strategi dan Kebijakan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan untuk tahun 2017 2022.
Bab VI. Program, Kegiatan , Indikator Kinerja Bab ini berisi tentang program, kegiatan dan
indikator kinerja kegiatan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Bab VII. Penutup
Lampiran
Pada Lampiran ini berisikan Program Kerja Tahunan Puskesmas Rawatan Muara Dua Kota
Lhokseumawe tahun 2017 2022.
A. STRUKTUR ORGANISASI
a. Kepala Puskesmas
Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah seluruh karyawan Puskemas Rawatan Muara
Dua adalah :
a. Berdasarkan Pendidikan
NO NAMA PENDIDIKAN
JUMLAH PNS YANG ADA JUMLAH KEBUTUHAN JU
SEKARANG PNS
1 2 3 4
1 Dokter Spesialis 2 0
2 S2 Manajemen Kesehatan 1 1
3 Dokter Umum 3 3
4 Dokter Gigi 3 2
5 S1 Administrasi 1 1
6 S1 IT/Informatika 0 1
7 S1 Administrasi Kesehatan 0 1
8 S1 Keperawatan/ PSIK 5 5
9 S1 Kesehatan Masyarakat 8 8
10 S1 Psikologi 0 1
11 DIV Kebidanan 3 3
12 DIV Teknik Elektromedik 1 1
13 DIII Keperawatan 17 0
14 DIII Kebidanan 44 20
b. Berdasarkan Golongan :
MASA
PANGKAT JABATAN
KERJA
NO NAMA NIP JK
GOL TMT THN BLN NAMA
19580825 198703 2
1 drg.Asna Athaillah PR IV/b 01-10-04 28 0 Dokter Gigi Madya
001
19600408 198103 2
2 Rosmaniar,Am.Keb,SKM Pr IV/b 01.10.2008 22 0 Kepala PKM Muara Dua
010
19740303 200604 2
3 drg.Zaitun Suzana Pr IV/b 01.04.2016 12 7 Dokter Gigi Madya
014
19611231 198403 2
4 Marliah,AM.Keb Pr IV/a 1.4.2013 24 1 Bidan Madya
152
19640717 198803 2
5 Ns.Sudarlinda, S.Kep PR IV/a 01.03.2012 19 1 Perawat Madya
004
19690630 199101 1
6 Asy',ari,SKM L IV/a 01.10.2012 16 9 Peny. Kes.Mas. Madya
001
19711008 199803 1
7 Zakaria SKM L IV/a 01.04.2014 14 1 Penyul. Kes.Masy.Madya
007
19750412 200904 1
8 dr.Amreolloh Lk IV/a 01.10.2016 7 6 Dokter Madya
003
19651231 198603 2
9 Nurlisma,AMK PR III/d 01.04.2010 24 0 Perawat Penyelia
047
19630824 198403 2
10 Ratna Wilis PR III/d 01.04.2008 22 0 Pranata Lab Penyelia
001
19621231 198701 2
11 Yusra,S.Sos PR III/d 01.10.2011 22 0 Struktural
004
19631231 198511 2
12 Bahraini PR III/d 01.04.2004 22 0 Perwat Pembina Muda
006
19670412 198803 2
13 Rusmiah,AMKeb PR III/d 01.10.2005 22 0 perawat penyelia
004
19701009 199003 2
14 Kanasyah,AMKeb PR III/d 01.10.2008 20 0 Perawat Penyelia
001
19710702 199003 2
15 Nursyidah,AMKeb Pr III/d 01.04.2006 20 0 Bidan Penyelia
001
19671221 198901 2
16 Marhamah PR III/d 01.04.2007 20 0 Bidan Penyelia
001
19720626 199101 2
17 Cut Karlina PR III/d 01.04.2008 18 0 Bidan Penyelia
001
19720604 199202 2
18 Afrida PR III/d 01.04.2008 18 0 Bidan Penyelia
001
19691101 199503 2
19 Munizar,AMK PR III/d 01.04.2009 18 0 Perawat Penyelia
001
Perawat : 6 orang
HS : 1 orang
Administrasi : 11 orang
1. Puskesmas Induk 1
2. Puskesmas Pembantu 4
3. POSKESDES 13
4. POSKESTREN 2
5. Sepeda Motor 6
e. Pembiayaan Kesehatan
Pemerintah juga melakukan suatu terobosan dalam upaya menurunkan AKI dan AKB
yang masih tinggi melalui Jaminan Persalinan ( Jampersal ) dengan maksud untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat dan aman bagi semua ibu
hamil dan bersalin yang belum memiliki jaminan pembiayaan kesehatan lainnya. Dengan
program jampersal ini diharapkan bahwa masyarakat mendapat pelayanan kesehatan secara
mandiri dan berkeadilan yang mana semua ibu hamil dan bersalin mendapat jaminan
pembiayaan untuk persalinannya dan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
persalinannya.
d. Pengelolaan ketatausahaan
Puskesmas Rawatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe merupakan salah satu unit
pelaksana teknis Dinas (UPTD) kesehatan Kota Lhokseumawe, yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Muara Dua dan
sekitarnya. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan
berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan
pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan
termasuk upaya kesehatan masyarakat dan pelayanan poliklinik sebagai bentuk usaha
pembangunan kesehatan.
Untuk mewujudkan tujuan dan tugas tersebut, maka seluruh SDM Kesehatan yang berada
dalam lingkup kerja Puskesmas Rawatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe perlu
melaksanakan tugas tugas pokok dan fungsi sesuai dengan peran masing masing, seperti
dalam uraian tugas pada tabel dibawah ini:
D. UPAYA KESEHATAN
f. Upaya Pengobatan
i. Upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini
merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan
Puskesmas.
I. GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Umum Puskesmas Rawatan Muara Dua Kota Lhokseumawe berada diatas
sebidang tanah seluas 1000 M2. milik Pemko Lhokseumawe di jalan Raya Medan Banda
B. Data Demografi (Sumber Data : Statistik Kecamatan) NO DESA Luas Wilayah (km2)
Jumlah Penduduk Miskin 1 Surodadi 1,116 2.690 818 2321,57 1.392 2 Sentul 3,15 2.095
563 664,62 968 3 Ketanggan 13,21 5.447 1.465 412,34 2.611 4 Madugowongjati 2,724
3.506 800 919,97 517 5 Tedunan 5,732 1.978 556 345,06 698 Jumlah 26 14.716 4.202
3.507 566 6.186
Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Gringsing II tahun 2011 sebanyak 14.716 jiwa,
Sarana Kesehatan dan Sumber Daya Sarana kesehatan yang terdapat di wilayah kerja
Puskesmas Rawatan Muara Dua Kota Lhokseumawe adalah :
Puskesmas induk,
24 Posyandu ,
Keadaan Tenaga Masalah yang dihadapi dalam hal ketenagaan adalah kurangnya
tenaga administrasi, dokter umum, dokter gigi, rekam medis, tenaga sopir. Upaya
pemenuhan kebutuhan adalah melalui pengusulan penambahan sumber daya manusia sesuai
kebutuhan dan kualifikasi pendidikan ke Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe tiap tahunnya
Capaian indikator kinerja Puskesmas Gringsing II tahun 2016 yang merujuk pada Standar
Pelayanan Minimal meliputi :
kebidanan : 103,56 %
7. Cakupan bayi berat badan lahir rendah / BBLR yang ditangani : 100 %
8. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah : 96,68%
: 100 %
10. Cakupan pemberian MP ASI pada anak bayi BGM keluarga miskin : tak
2. Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses
masyarakat : 100 %
3. Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate per 100.000 penduduk < 15 th : 43,27 per
100.000 penduduk < 15 tahun
5. Penemuan kasus TBC BTA positif ( CDR / Case Detection Rate) : 93,33 %
Derajat Kesehatan
a. Angka Harapan Hidup ( UHH ) mengacu pada renstra Dinas Kesehatan adalah
70,48 tahun .
c. Angka Kematian Ibu Pada tahun 2011 tidak ditemukan kasus kematian ibu.
Prevalensi balita gizi buruk tahun 2011 sebesar 1,51 % lebih rendah dibanding angka
nasional sebesar 3 % . Sedangkan prevalensi balita dengan gizi kurang sebesar 2,23%.
A. KENDALA
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Rawatan Muara
Dua terdapat beberapa kendala , antara lain :
1. Kendala Eksternal
a. Adanya potensi bencana dan musibah massal mengingat kondisi geografis
sebagian wilayah Puskesmas Muara Dua terdiri dari perbukitan. Puskesmas
Muara Dua terletak pada jalur lintas Sumatra yang merupakan lalu lintas
padat dan rawan .
b. Adanya penyakit yang berpotensi wabah dan daerah endemis penyakit
Masih ditemukannya kasus demam berdarah dan difteri di beberapa wilayah
2. Kendala Internal
a. Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang kurang mendukung serta jumlah tenaga
administrasi belum terpenuhi sehingga masih banyaknya rangkap tugas.
b. Petunjuk teknis pelaksanaan beberapa program kegiatan belum jelas sehingga belum
terlaksana dengan baik dan laporan kegiatan belum menghasilkan data yang akurat . Contoh :
Upaya Kesehata Usila, Upaya Kesehatan Remaja, Upaya Kesehatan Kerja.
c. Sistem Informasi Kesehatan untuk mendukung manajemen kesehatan masih belum optimal
terutama akses informasi, ketepatan, akurasi, kelengkapan yang berkaitan dengan lintas
sektor.
B. PELUANG
1. Peluang Eksternal
1. Undang Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) mengamanatkan bahwa fakir
miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, ayat (2) menyebutkan bahwa negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, ayat
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Berkaitan dengan Undang Undang Dasar 1945 tersebut selanjutnya dijabarkan
dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional ( SJSN ) pasal 14 ayat (1) menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap
mendaftarkan penerima bantuan iuran sebagai peserta kepada badan Penyelenggara
Jaminan Sosial. Ayat (2) bahwa penerima bantuan iuran sebagaimana dimaksud ayat
(1) adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Peraturan perundangan tersebut
2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai acuan dalam
Komitmen global terhadap dunia bebas penyakit polio. Badan Kesehatan Dunia
(WHO,1988) mencanangkan program eradikasi polio ( The Global Polio Eradication
initiative . Komitmen pemerintah terhadap pembangunan kesehatan diimplementasikan pada
pelaksanaan pembangunan nasional dengan menggunakan konsep paradigma sehat yang
dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan Maret 1999 sebagai Gerakan Pembangunan yang
Berwawasan Kesehatan.
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan
kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan,
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau
pemulihan kesehatan. Secara makro berarti bahwa pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan minimal memberikan sumbangan dalam
pengembangan lingkungan dan perilaku sehat. Secara mikro berarti bahwa pembangunan
kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
2. Peluang Internal
a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang semakin baik dan mencukupi.
masyarakat.
C. RUMUSAN PERMASALAHAN
1. Meskipun pada tahun 2011 tidak ditemukan adanya kematian ibu, namun masih
tetap menjadi persoalan utama sebab angka kematian ibu di tingkat kabupaten masih sangat
tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kematian ibu lebih banyak disebabkan o`leh
penyakit yang bukan akibat langsung kehamilan namun telah ada sebelum kehamilan. Ini
perlu mendapat perhatian bagi pemberi pelayanan bagi ibu hamil terutama dalam penapisan
resiko yang ada bukan saja yang berkaitan langsung dengan kehamilannya namun juga
terhadap penyakit penyerta lainnya yang diderita. Permasalahan lain yang juga dapat
berpotensi menimbulkan kematian ibu adalah perilaku dari ibu maupun lingkungan
keluarganya yang seringkali menolak bila dibutuhkan rujukan baik selama masa kehamilan,
persalinan maupun nifas.
asfiksi 2 kasus,
BBLR 1 kasus,
BBLSR 1 kasus dan
kelainan kongenital 1 kasus.
3. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular masih tinggi.
Terutama kewaspadaan pada penduduk pendatang yang membawa penyakit DBD, malaria,
HIV/AIDS. Khusus untuk wilayah Puskesmas Rawatan \Muara Dua Kota Lhokseumawe,
penyakit kusta masih menjadi perhatian karena selalu ditemukan kasus baru tiap tahunnya.
Disisi lain angka kesakitan dan kematian pada beberapa penyakit tidak menular dan
degeneratif seperti DM, kardiovaskular dan kanker cenderung mengalami peningkatan.
5. Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah. Cakupan rumah sehat masih rendah.
Cakupan sanitasi dasar seperti cakupan jamban keluarga, cakupan sarana pembuangan air
limbah ( SPAL ) masih rendah .
6. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah. Kebiasaan
cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar belum membudaya,
kebiasaan merokok masih tinggi, perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi masih rendah,
kegiatan Pemberantasan sarang Nyamuk secara berkala belum membudaya.
10. Sistem penganggaran belum optimal karena turunnya anggaran yang tidak pada
awal tahun sehingga menyulitkan dalam administrasi dan kelengkapannya. Dalam
penganggaran terkadang belum sepenuhnya sesuai dengan prioritas program, ada beberapa
program penting yang belum teranggarkan sehingga tidak dapat terlaksana dengan baik.
11. Keadaan Fisik Fasilitas Ruang Rawat Inap yang belum memadai, sehingga
menyulitkan pelayanan yang optimal bagi masyarakat baik itu manajemen pengelolaan rawat
inap, struktur dan infrastruktur ruangan tersebut, perlu mendapat perhatian ekstra sehingga
BAB V
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan
cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan pandangan ke depan Puskesmas
Gringsing II diarahkan agar dapat berkarya secara produktif, inovatif, antisipatif sebagai
rujukan pelayanan kesehatan pertama masyarakat. Untuk mencapai sasaran pembangunan
kesehatan dan dengan mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan
masalah kesehatan ke depan maka ditetapkanlah Visi PuskesmasRawatan Muara Dua Kota
Lhokseumawe.
Yang dimaksud dengan sehat mandiri dan berkeadilan adalah masyarakat yang hidup
di dalam lingkungan yang sehat dan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
meningkatkan peran serta masyarakat secara langsung dalam pembangunan kesehatan serta
mampu mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata.
B.MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai penjabaran visi
yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi
dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya misi berarti membawa organisasi pada suatu
fokus dan diharapkan seluruh karyawan Puskesmas Rawatan Muara Dua Kota lhokseumawe
dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal institusi Puskesmas Rawatan Muara Dua
Kota lhokseumawe dan mengetahui program program serta hasil yang akan diperoleh pada
masa yang akan datang.
Misi Puskesmas Rawatan Muara Dua, tahun 2012 2017 adalah sebagai berikut :
C. TUJUAN
13. Meningkatkan status gizi pada bayi dan balita dengan meningkatkan cakupan
kunjungan posyandu.
16. Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi dan anak sekolah agar dapat terbentuk
17. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang cepat, tepat dan akurat
D. SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh Puskesmas Gringsing II dalam jangka waktu dua tahun terakhir. Sasaran
merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis. Sasaran harus bersifat
spesifik, dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai. Berdasarkan hal tersebut
diatas, Pukesmas Rawatan Muara Dua Kota Lhokseumawe, menetapkan sasaran sebagai
berikut:
masyarakat rentan.
profesionalisme.
E. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan dilaksanakan pada
priode 2012 2017 adalah sebagai berikut :
penanggulangan penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan perilaku hidup
pelayanan Puskesmas.
pengembangan.
10. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang lengkap, akurat sebagai dasar
pengambilan keputusan.
F. KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan bentuk program dan
kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
8. Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan pada Puskesmas dan
jaringannya sesuai dengan kebutuhan.
11. Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan pelayanan kesehatan
ibu dan anak.
13. Pendampingan persalinan oleh dua tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan.
14. Peningkatan gizi keluarga dan masyarakat melalui pemberian PMT, vitamin pada
balita, ibu hamil dan ibu nifas.
BAB VI
b. Tahun 2017 : 90 %
2. Cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif a. Tahun 2012 : 40% b. Tahun 2017 : 75%
4. Cakupan penduduk yang memiliki akses jamban sehat a. Tahun 2012 : 65 % b. Tahun
2017 : 90 %
8. Cakupan rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes a. Tahun 2012 : 81,5 % b. Tahun
2017 : 84 %
9. Cakupan Tempat umum yang memenuhi syarat a. Tahun 2012 : 63 % b. Tahun 2017 :
69,03 %
10. Cakupan TUPM yang memenuhi syarat kesehatan a. Tahun 2012 : 79,04 % b. Tahun
2017 : 83,97 %
11. Cakupan TP3 yang memenuhi syarat kesehatan a. Tahun 2012 : 35 % b. Tahun 2017 : 44
%
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan a. Tahun 2012 : 94 % b. Tahun 2017 : 96 %
5. Cakupan ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk : 100 % tiap tahunnya
8. Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yang ditangani : 100 % tiap tahunnya
9. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah a. Tahun 2012 : 77 %
b. Tahun 2017 : 82 %
10. Cakupan neonatal resiko tinggi / komplikasi yang ditangani a. Tahun 2012 : 80 % b.
Tahun 2017 : 85 %
1. Cakupan Balita yang datang dan ditimbang ( D/S ) a. Tahun 2012 : 75 % b. Tahun 2017 :
90 %
2. Balita yang naik berat badannya ( N/D ) A. Tahun 2012 : 75 % B. Tahun 2017 : 90 %
3. Balita bawah garis merah ( BGM ) a. Tahun 2012 : <5 % b. Tahun 2017 : <2 %
4. Cakupan bayi ( 6 - 11 bln ) mendapat kapsul vitamin A 1 kali / tahun a. Tahun 2012 : 95
% b. Tahun 2017 : 100 %
5. Cakupan balita ( 12 59 bln ) mendapat kapsul vitamin A 2 kali / tahun a. Tahun 2012 ;
95 % b. Tahun 2017 : 100 %
6. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A a. Tahun 2012 : 90 % b. Tahun 2017 : 97 %
7. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe a. Tahun 2012 : 90 % b. Tahun 2017 : 95 %
8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6 24 bln BGM dari keluarga
miskin : 100 % tiap tahunnya.
9. Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat penanganan : 100 % tiap tahunnya
10. Cakupan rumah tangga dengan garam yodium baik a. Tahun 2012 : 80 % b. Tahun 2017
: 95 %
5. Desa / kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam :
100 % tiap tahun
7. Angka Penemuan kasus TBC BTA (+) ( CDR / Case Detection Rate ) a. Tahun 2012 : 72
% b. Tahun 2017 : 80 %
9. Prevalensi penderita TB BTA (+) a. Tahun 2012 : 81 / 100.000 penduduk b. Tahun 2017 :
76 / 100.000 penduduk 10. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani : 100 % setiap
tahun 11. Kasus IMS yang diobati : 100 % setiap tahun 12. Incident rate DBD a. Tahun 2012
: 20/100.000 penduduk b. Tahun 2017 : <10 / 100.000 penduduk 13. Cakupan Penderita DBD
yang ditangani : 100 % setiap tahun 14. Angka kematian DBD : < 1 % setiap tahun 15. Balita
dengan diare yang ditangani : 100 % setiap tahun
16. Angka kematian diare : < 1 / 10.000 penderita setiap tahun 17. Klien mendapatkan
penanganan HIV / AIDS 100 % setiap tahun 18. Penderita malaria yang diobati : 100 %
setiap tahun 19. Prevalensi penderita kusta <1/10.000 setiap tahun 20. Penderita kusta yang
selesai berobat ( RFT Rate ) : > 90 % setiap tahun 21. Kasus filariasis yang ditangani 100 %
setiap tahun 22. Pembinaan dan pelayanan kesehatan calon jamaah haji 100 % setiap tahun
23. Pelacakan jamaan haji 100 % setiap tahun
5. Cakupan SMP /MTS dengan PHBS institusi strata utama dan paripurna a. Tahun 2012 :
15 % b. Tahun 2017 : 80 %
C. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut 1. Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut a.
Tahun 2012 : 5 % b. Tahun 2017 : 7 % 2. Cakupan murid SD/MI mendapatkan pemeriksaan
gigi dan mulut a. Tahun 2012 : 30 % b. Tahun 2017 : 50 % 3. Cakupan murid SD / MI
mendapat perawatan gigi dan mulut a. Tahun 2012 : 55 % b. Tahun 2017 : 75 %
D. Upaya Kesehatan Jiwa - Cakupan Pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas a. Tahun 2012
: 15 % b. Tahun 2017 : 30 %
F. Upaya Kesehatan Usia Lanjut 1. Tercapainya Umur Harapan Hidup a. Tahun 2012 : 70,50
tahun b. Tahun 2017 : 71 tahun 2. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia
lanjut a. Tahun 2012 : 70 % b. Tahun 2017 : 80 %
G. PROGRAM KEGIATAN LAINNYA - Program Kelas Ibu Pada tahun 2011 kegiatan
kelas ibu dilaksanakan dengan menggunakan dana bantuan dari Propinsi dilaksanakan di 2
Desa dengan peserta 10 orang perdesa diprioritaskan pada ibu hamil dengan resiko. Melihat
pentingnya pelaksanaan kelas ibu terutama untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil maka
mulai tahun 2012 pelaksanaan kelas ibu akan diupayakan dilakukan di 5 Desa dengan sasaran
ibu hamil dengan resiko. Sedangkan pada tahun 2013 pelaksanaan kelas ibu diharapkan di 5
desa dengan mengikutsertakan seluruh ibu hamil yang ada mengingat semua ibu hamil adalah
resiko. Pendanaan : APBD dan BOK bagi desa yang belum terdanai dari APBD melalui
pengajuan proposal. - Program perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan PKD 1. Penataan lingkungan - Pavingisasi halaman belakang Puskesmas -
Pemasangan doorlop penghubung antara bangunan depan dan bangunan belakang Puskesmas
- Pavingisasi dan perbaikan pagar Puskesmas Pembantu Ketanggan - Pavingisasi, pembuatan
pagar dan pembuatan sandaran PKD Madugowongjati 2. Pembangunan ruang bersalin,
gudang barang, ruang arsip dan ruang tamu. 3. Rehabilitasi Puskesmas 4. Pembangunan
Program Kegiatan
Capaian 2011
Target Kinerja SUMBER PEMBIAYAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
86,09%
81%
82%
83%
85%
86%
BOK
70,63%
65%
65%
73%
80%
85%
90%
BOK
95,65%
81,5%
81,5%
82%
84%
84%
BOK
Cakupan rumah sehat 48,71 % 63% 65% 73% 80% 85% 90% BOK
Program Kegiatan
Capaian 2011
Posyandu Purnama 12,66% 40,07% 40,07% 45,07% 50% 55,01% 60,02% BOK Posyandu
Mandiri 6,33% 3,82% 4,01% 4,01% 5,01% 6,01% 7,01% BOK Cakupan desa siaga aktif
80% 71% 72% 76% 80% 82% 85% Pembinaan dan pendampingan: BOK
10,53% 40% 50% 60% 70% 72% 75% BOK atau APBD
100%
77%
78%
79%
80%
81%
82%
BOK
40% 100% 100% 100% 100% 100% 100% APBD BOK (usulan)
Program Kegiatan
Target Kinerja SUMBER PEMBIAYAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6 24 bln BGM dari keluarga
miskin
Keluarga sadar gizi 10,53% 40% 50% 60% 70% 72% 75% BOK Bayi yang mendapat ASI
eksklusif 10,53% 40% 50% 60% 70% 72% 75% BOK Rumah tangga dengan garam yodium
yang baik 80,95% 80% 83% 86% 89% 92% 95% BOK Balita yang datang dan ditimbang (
D/S) 68,87% 75% 83% 85% 87% 89% 90% - Balita yang naik berat badannya ( N/D)
Target Kinerja SUMBER PEMBIAYAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pelayanan Imunisasi
Desa UCI 100% 75% 90% 95% 100% 100% 100% BOK Cakupan BIAS DT/TT 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% APBD Cakupan BIAS Campak 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% APBD
Kasus IMS yang diobati TAK 100% 100% 100% 100% 100% 100% Incident rate DBD per
100.000 penduduk TAK <20 <20 <20 <20 <10 <10 BOK Penderita DBD yang ditangani
TAK 100% 100% 100% 100% 100% 100% -
Program Kegiatan
Capaian 2011
Target Kinerja SUMBER PEMBIAYAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Upaya Pengobatan
Program Kegiatan
Capaian 2011
Target Kinerja SUMBER PEMBIAYAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Program Kegiatan
Capaian 2011
Target Kinerja SUMBER PEMBIAYAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
0,6 % 5% 5% 6% 6% 7% 7% -
31,34%
30%
35%
40%
45%
50%
BOK
45,33%
55%
58%
60%
65%
70%
75%
4,02%
15%
20%
25%
25%
30%
Program Kegiatan
Capaian 2011
Target Kinerja SUMBER PEMBIAYAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Usia Harapan hidup 70,48 70,5 70,6 70,7 70,8 70,9 71 - Cakupan pelayanan kesehatan pra
usia lanjut dan usia lanjut 90,21% 70% 72% 74% 76% 78% 80% -
Program Kegiatan
Capaian 2011
Target Kinerja SUMBER PEMBIAYAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pengadaan , Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas , Pustu, PKD
1 unit APBD
1 unit APBD
1 unit APBD
1 unit APBD
v v v v v v APBD
v APBD
v APBD
100m2
APBD
APBD
v v APBD
v APBD
v APBD
v APBD
Catatan : Sehubungan seluruh kegiatan fisik diusulkan melalui Musrenbang maka bila suatu
kegiatan belum dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana penganggaran akan diusulkan tiap
tahunnya hingga terealisasi.
Rencana strategis Puskesmas Gringsing II tahun 2012 2017 diharapkan dapat digunakan
sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya kesehatan yang
dilaksanakan Puskesmas Gringsing II dalam kurun waktu 5 tahun sehingga hasil