Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Mengesahkan
ii
KATA PENGANTAR
Februari 2011
Penulis
iii
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
vii
BAB II
PELAKSANAAN PELATIHAN
viii
baik yaitu adanya interaksi yang baik antar sistem dan adanya pemberian
tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran. Lingkungan akademik yang baik
juga memberi peluang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk belajar.
ix
b. Otonomi
Kewenangan dalam mengembangkan dan mengelola program
pendidikan secara mandiri untuk menghasilkan karya akademik dan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan mastarakat luas.
c. Kesehatan Organisasi
Meningkatkan kapasitas institusi agar dapat selalu tumbuh dan
berkembang, mengatasi dan mengantisipasi berbagai permasalahan yang
dihadapi, serta proaktif menyongsong masa depan. Pada sesi ini peserta
diajak berdiskusi aktif mengenai masing-masing komponen strategi diatas,
kemudian setiap perwakilan kelompok diskusi mempresentasikan hasil
diskusi masing-masing kelompoknya.
Sesi berikutnya adalah penyampaian materi Profesi Dosen yang
disampaikan oleh Anjar Sri C.N., SH, M.Hum. Pada sesi ini peserta diberi
pemahaman tentang definisi dosen, kompetensi dosen dalam pelaksanaan Tri
Darma Perguruan Tinggi, kedudukan, fungsi dan beban kerja dosen.
Profesi adalah kegiatan atau pekerjaan pokok yang mengandalkan
keahlian. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama menstransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecapakan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Penjaminan mutu pembelajaran merupakan upaya sistematik, terpadu
dan terus-menerus untuk meningkatkan kondisi lingkungan internal dan
proses pembelajaran sehingga memenuhi janji terhadap penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan yang dikemukakan dalam pernyataan tujuan. Ada
tiga cara menentukan standar yaitu Internal Quality Assurance yang diukur
dari ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh institusi sendiri, yang
kedua Interface Quality Assurance yang diukur dari kepuasan pihak terkait
terhadap berbagai layanan pendidikan, dan yang terakhir adalah Eksternal
x
Quality Assurance untuk menjamin relevansi tujuan, isi, hasil, dan dampak
pendidikan.
Materi dilanjutkan dengan pembahasan Profesi dan Etika Dosen yang
disampaikan oleh Siswandari. Pada materi ini disampaikan masalah etika
dosen, berupa etiket dalam berbicara, mendengarkan, berpakaian, pergaulan,
jamuan makan dan bertelepon. Peserta diajak berdiskusi aktif dan
mempresentasikan masing-masing hasil diskusi kelompoknya.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi Paradigma
Behaviouristik dan Konstruktivistik yang disampaikan oleh Prof.Em.Dr. Sri
Anitah, M.Pd. Materi ini memberikan wawasan tentang perbedaan dan
kesinambungan antara paradigma konstruktivistik dan behaviouristik.
Konstruktivistik
Behavioristik
Materi Behaviouristik
pada hari pertama diakhiri dengan pembahasan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang disampaikan
oleh Drs. Suharno, M.Pd.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
pembelajaran mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai pendidikan tertentu. Landasan pengembangan kurikulum adalah:
Filosofis yaitu hakikat pembelajaran, apa yang dikerjakan pebelajar/ pelatih
dan isi/ muatan; Psikologis yaitu siapa pebelajar dan struktur materi;
Sosiologis yaitu kebutuhan dan keberadaan masyarakat, aneka problem
masyarakat dan harus relevan dengan kebutuhan masyarakat; Organisatoris
yaitu separate, correlated, dan integrated.
Langkah-langkah pengembangan/ penyusunan kurikulum yaitu
memperkirakan calon pengguna lulusan, merumuskan kompetensinya,
xi
merumuskan visi-misi lembaga, menentukan kajian-kajiannya, menuliskan
mata kuliahnya. Lulusan sebuah Perguruan Tinggi diharapkan mampu
mempunyai kompetensi antara lain kebutuhan kemasyarakatan (social needs),
kebutuhan kerja (industrial needs), kebutuhan professional (professional
needs), kebutuhan masa depan ( aspek scientific vision).
Materi ini memberikan pandangan mengenai dasar penyusunan
kurikulum untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi, dari
kurikulum berbasis isi menjadi kurikulum berbasis kompetensi yang
berorientasi pada hasil atau standar. Peserta juga dikenalkan kepada istilah
EPSBED, yaitu Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri. Selain itu
juga dijelaskan mengenai 5 Elemen Kompetensi menurut Kepmendiknas
tahun 2002, yaitu :
1. Landasan kepribadian
2. Penguasaan ilmu dan keterampilan
3. Kemampuan berkarya
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya
5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat
Setelah seluruh penyajian materi pada hari pertama selasai, diberikan
tambahan penjelasan mengenai tugas terstruktur individu yang harus
dikerjakan di rumah.. Penyajian seluruh materi pelatihan pada hari pertama
berakhir sampai dengan pukul 17.00.
B. Hari kedua, Selasa 01 Februari 2011
Kegiatan hari kedua dimulai pukul 08.00 WIB dimuali dengan materi
Pendidikan Orang Dewasa yang disampaikan oleh Mulyadi, S.Sn., M.Ds.
Sesi ini membahas tentang ciri-ciri orang dewasa baik menurut usia,
fisik/biologis dan psikologis. Selain itu pula dibahas mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar orang dewasa, gaya belajar orang dewasa dan
tugas dosen, tahap-tahap belajar mahasiswa dan pelaksanaan pembelajaran
orang dewasa.
Ciri orang dewasa diantaranya yaitu usia di atas 16 tahun, sudah dapat
mengarahkan diri sendiri, tidak terikat orang lain, dapat bertanggung jawab
xii
terhadap segala tindakannya, mandiri dan dapat mengambil keputusan
sendiri, mampu menempatkan diri dimana ia berada, mampu introspeksi diri,
mempertahankan diri, berfikir logika, berfikir jauh ke depan, memotivasi diri
sendiri, tidak mudah putus asa. Cara pembelajaran orang dewasa agar berhasil
yaitu dengan memberi keleluasaan mengemukakan pendapat. Dikenal istilah
RAMP 2 FASE, R (Recency), A (Appropriateness), M (Motivation), P
(Primary), 2 (2-way), F (Feed back), A (Active Learning), M (Multi), E
(Exercise).
Materi dilanjutkan dengan Konsep Perubahan Pembelajaran Dengan
Pendekatan Student Centered Learning (SCL) yang disampaikan oleh Drs.
Ngadino Y., M.Pd. Materi yang disampaikan terutama pada perbedaan TCL
dengan SCL. Adanya persaingan, persyaratan kerja, perubahan orientasi
membuat perubahan kompetensi lulusan yang ikut merubah kurikulum.
Perubahan kurikulum ini didukung dengan adanya perubahan paradigma
pengetahuan, belajar dan mengajar yang pada akhirnya menyebabkan
perubahan perilaku pembelajaran yang menghasilkan peningkatan mutu
lulusan. Dalam pembelajaran SCL (Student Centered Learning) menitik
beratkan pada method of inquiry dan discovery. Mahasiswa dituntut dapat
menunjukkan kinerja kreatif yang mencakup kognitif, afektif dan psikomotor
secara utuh. Dosen sebagai fasilitator dan motivator dengan menggunakan
sumber belajar yang multi dimensi.
Acara berikutnya adalah penyajian materi Model-model Pembelajaran
SCL yang disampaikan oleh Drs. Ngadino Y., M.Pd. Model pembelajaran
adalah prosedur sistematis yang mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar dan pedoman bagi pengajar dalam
merencanakan serta melaksanakan aktivitas pembelajaran. Adapun 10 model
pembelajaran yang dapat diterapkan antara lain : Pencapaian Konsep, Latihan
Penelitian, Sinektiks, Pertemuan Kelas, Investigasi Kelompok, Penelitian
Jurisprudential, Latihan Laboratoris, Penelitian Sosial, Kontrol Diri, Simulasi.
Selain itu dalam pemberian materi ini juga memberikan berbagai contoh
model pembelajaran SCL, diantaranya ialah Small Group Discussion, Role
xiii
Play and Stimulation, Case Study, Discovery Learning, Self Directed
Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual
Instruction, Project Based Learning, Problem Based Learning and Inquiring.
Sesi selanjutnya ialah penyampaian materi Teori Deskriptif dan
Preskriptif oleh Prof.Em.Dr. Sri Anitah, M.Pd. Pada sesi ini fasilitator
menjelaskan mengenai teori Brunner, teori belajar konstruktivistik dan
kognitif. Selain itu juga dijelaskan mengenai 3 tahap perkembangan kognitif
menurut Brunner, yaitu :
1. Enaktik
2. Ikonik
3. Simbolik
Materi berikutnya adalah Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran
yang disajikan oleh Prof.Em.Dr. Sri Anitah, M.Pd. Penyajian yang
disampaikan cukup menarik dan interaktif. Materi ini membahas mengenai
The Seven Principles, yaitu :
1. Encourages contacts between students and faculty
2. Develops reciprocity and cooperation among students
3. Uses active learning techniques
4. Gives prompt feedback
5. Emphasizes time on task
6. Communicates high expectations
7. Respects diverse talents and ways of learning
Acara hari kedua ditutup dengan penyampaian materi Prinsip-Prinsip
Pembelajaran Motivasi Belajar yang disajikan oleh Bambang Kusharjanto,
S.T., M.T. Sesi berjalan interaktif dengan metode diskusi. Masing-masing
kelompok kecil mendiskusikan masalah definisi motivasi, apa, siapa, kapan
dan mengapa seseorang membutuhkan motivasi pembelajaran.
C. Hari ketiga, Rabu 02 Februari 2011
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan materi pertama yang
disajikan adalah Manajemen Pembelajaran yang disampaikan oleh Drs. Hery
Purwanto. M.Sc. Sesi ini menjelaskan mengenai perlunya inovasi dalam
xiv
pembelajaran, bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran, permasalahan
antara dosen dan mahasiswa, faktor-faktor yang menyebabkan motivasi
rendah pada mahasiswa dan tipe perilaku manusia menurut David McGregor.
Selain itu juga dijelaskan mengenai kriteria kualitas pembelajaran. Peserta
juga dikenalkan dengan istilah ISTIQOMAH dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran bagi dosen.
I : Imagination, bangkitkan imajinasi positif mahasiswa
xv
KOGNITIF
AFEKTIF PSIKOMOTOR
xvi
Penilaian diagnostik
Aspek Kognitif
Penilaian formatif
Penilaian Aspek Afektif
Aspek Psikomotor
Penilaian somatif
Assessment of
learning (AoL)
Assessment for
Learning (AfL)
Pengukuran
xvii
1. Resources by design : sumber belajar yang sengaja dirancang untuk
keperluan pembelajaran, contohnya : buku teks.
2. Resources by utilization : sumber belajar yang sudah ada di sekitar kita
yang dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, contohnya :
pengadilan, museum, bank.
Acara pelatihan hari ketiga ditutup dengan materi Praktikum yang
disampaikan oleh Budi Legowo, S.Si, M.Si. Sesi terakhir ini berlangsung
menarik dan interaktif, sesi ini mengetengahkan pentingnya praktikum dalam
sistem pembelajaran, sesi ini juga membahas tujuan praktikum dalam
kaitannya dengan pengembangan ilmu.
D. Hari keempat, Selasa 08 Februari 2011
Hari keempat pelatihan Pekerti-AA pada sesi pertama adalah Team
Teaching. Materi ini disampaikan oleh dr. Setyo Sri Widodo, M.Kes dan
Salim Widono, S.P., M.P. Menjelaskan tentang Team Teaching (TT) adalah
pembelajaran pada sekelompok mahasiswa yang dilakukan oleh lebih dari
satu dosen dalam satu mata kuliah, bisa dilakukan secara terpisah, pembagian
tugas perkelas maupun bersama-sama. Team Teaching terdiri dari 2 variasi
yaitu : Semi team teaching (team planning) dan team teaching penuh. TT
sukses bila dari perencanaan, administrasi, penilaian, fasilitas, pelaksanaan
dan dosen telah dapat melakukan fungsinya dengan baik dan bekerjasama.
Materi selanjutnya adalah Silabus dan Rencana Proses
Pembelajaran ini disampaikan oleh Drs.Suwachid, M.Pd., M.T. Silabus
adalah rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas,
serta penilaian hasil belajar untuk mencapai suatu kompetensi. Komponen
silabus terdiri atas : standar kompetensi (kesatuan dari aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik), kompetensi dasar (penjabaran dari standar kompetensi),
indikator (penjabaran dari kompetensi dasar), pengalaman belajar (kegiatan
yang dilakukan mahasiswa dalam mempelajari indikator/pokok materi mata
kuliah), materi pokok (terdapat pokok materi/ sub pokok materi), alokasi
waktu, sumber/ bahan / alat (pustaka/ referensi yang digunakan), penilaian/
xviii
evaluasi (teknik/ bentuk penilaian yang digunakan untuk menguji kompetensi
tersebut).
Materi selanjutnya adalah tentang RPP dari pemateri yang sama. RPP
terdiri atas 3 tahap yaitu : Tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Tahap awal
terdiri atas apresiasi dimana untuk meningkatkan pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik, materi dimana untuk memberi motivasi pada siswa
atau mengaitkan materi dengan kejadian secara umum, kompetensi dimana
menjelaskan kompetensi yang akan dicapai.Tahap inti yang terdiri dari
menguraikan materi yang dipelajari, memberi contoh dan mengerjakan
latihan. Tahap akhir terdiri dari membuat rangkuman atau ringkasan dari
materi yang telah dipelajari, melakukan penilaian dengan memberi
pertanyaan atau tes, melakukan tindak lanjut berupa tugas atau melaksanakan
kegiatan lanjutan.
Materi ketiga yaitu Kontrak Pembelajaran materi ini disampaikan
oleh Salim Widono, S.P., M.P. Kontrak perkuliahan adalah kesepakatan
antara mahsiswa dan dosen tentang bentuk dan isi program belajar. Kontrak
perkuliahan dibedakan menjadi dua yaitu: kontrak belajar individual, kontrak
perkuliahan. Kontrak perkuliahan adalah kesempata yang mengandung
kebijakan, prosedur, dan peraturan.
Materi terahir pada hari keempat yaitu Ragam Media Dalam
Pembelajaran yang disampaikan oleh Mulyadi, S.Si., M.Si. Peran media
dalam komunikasi dan pembelajaran adalah sebagai perantara atau pengantar
dalam penyampaian materi dari dosen/ guru kepada mahasiswa atau siswa.
Media adalah alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu
informasi. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
pembelajaran. Klasifikasi jenis media pembelajaran yaitu: yang
diproyeksikan, yang tidak diproyeksikan, audio, video, multimedia berbasis
komputer, dan multi media kit.
E. Hari kelima, Rabu 09 Februari 2011
Sesi pertama hari kelima dimulai dengan penyampaian materi
Penilaian Proses Belajar Mahasiswa yang disajikan oleh Dr. Sutarno, M.Pd.
xix
Evaluasi dalam pembelajaran dilaksanakan untuk mengevaluasi program dan
hasil belajar. Evaluasi program dilaksanakan dengan menilai berkaitan
dengan tujuan pembelajaran apakah sudah tercapai, materi, metode, media,
sarana, pra-sarana, mahasiswa, dosen dan waktu belajar memadai atau tidak.
Sedangkan evaluasi hasil Belajar dapat dilaksanakan dengan menggunakan
metode tes, non tes dan penilaian alternatif. Dalam kurikulum berbasis
kompetensi perlu dinilai apakah peserta didik telah dapat memenuhi standar
kompetensi yang dijabarkan dalam kompetensi-kompetensi dasar dan
indikator yang telah ditetapkan. Penilaian meliputi aspek kognitif, prikomotor
dan afektif yang merupakan kesatuan integral yang menunjukkan hasil
belajar.
Materi kedua yaitu Penilaian Hasil Belajar Kognitif ini disampaikan
oleh Budi Legowo, S.Si., M.Si. Kognitif merupakan kemampuan berpikir
atau kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan,
pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
Tingkatan (hierarkhi) taraf kompetensi kognitif dibagi Alat ukur bimenjadi 6
yaitu: C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), C4 (analisis), C5
(sintesis) dan C6 (evaluasi).
Penilaian hasil belajar kognitif dapat dilakukan dengan teknik tes
maupun non tes. Tes merupakan sekumpulan pertanyaan yang memiliki
jawaban yang benar dan digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki seseorang
atau kelompok. Teknik non tes dapat dilakukan dengan melakukan asesmen
alternatif dan asesmen kinerja. Asesmen alternatif dilakukan dalam konteks
belajar dan menyertai seluruh kegiatan pembelajaran. Sedangkan asesmen
kinerja dilakukan dengan menekankan pada partisipasi aktif mahasiswa.
Materi ketiga adalah Penilaian Hasil Belajar Afektif disampaikan
oleh Dr. Sutarno. M.Pd. Afektif adalah kemampuan yang berkaitan dengan
perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan suatu objek.
Tingkatan kemampuan di dalam ranah afektif menurut Bloom antara lain:
xx
menerima, merespon, menanggapi, menilai, mengorganisasi dan
mengkarakterisasi.
Penilaian afektif dapat dilakukan dengan teknik tes maupun non tes.
Beberapa teknik tes yang dapat digunakan antara lain tes sikap, tes minat dan
tes keyakinan. Sedangkan teknik non tes antara lain dengan observasi (skala
penilaian, anecdotal record dan rekaman), wawancara, kuesioner dan
inventory/personality inventory.
Selanjutnya yaitu materi Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik
disampaikan oleh dr. Setyo Sri Rahardjo, M.Kes. Psikomotor merupakan
kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan,
kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik. Taksonomi psikomotor
menurut Bloom terdiri dari: peniruan, manipulasi, ketepatan, artikulasi dan
naturalisasi. Alat ukur keterampilan psikomotor antara lain daftar cek, skala
nilai dan catatan anekdotal.
Materi terahir yaitu Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi disampaikan oleh Budi Legowo, S.Si., M.Si.
Perkembangan informasi dewasa ini dipengaruhi oleh alat dan interaksi Alat-
alat yang dapat membantu dalam proses pembelajaran dapat menggunakan
bahasa isyarat, alat praga, gambar, bahasa verbal, teks (simbol atau huruf).
Sedang kan jenis interaksi dapat digolongkan menjadi interaksi langsung dan
tidak langsung. Perkembangan media dewasa ini yang semakin canggih
diantaranya media tidak langsung (orang lain, buku, kaset, filem, komputer),
media langsung (alam dengan bunyi-bunyiannya, alat elektronika, internet)
dan media rekam (Tanah, dinding, batu , daun, kertas, media mengetik, media
elektrik).
xxiv
BAB III
HASIL PELATIHAN
xxv
(6) Merintis pemenuhan kebutuhan tenaga ahli madya kebidanan dalam
lingkup global pada tahun 2015
(7) Menjalin kerjasama dalam rangka pengembangan pendidikan kebidanan
Tujuan Program Studi Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo
(1) Meningkatkan kualitas seleksi calon mahasiswa
(2) Pemantapan proses belajar mengajar dan system evaluasi
(3) Meningkatkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
(4) Meningkatkan angka efisiensi edukatif
(5) Menurunkan angka putus sekolah (drop out)
(6) Meningkatkan kemampuan lulusan
(7) Meningkatkan penguasaan informasi tentang penelitian baik skala nasional
maupun internasional
(8) Meningkatkan kuantitas penelitian
(9) Meningkatkan kualitas penelitian
(10) Meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian
(11) Menyempurnakan kelembagaan penelitian sesuai ketentuan yang berlaku
(12) Meningkatkan penguasaan informasi tentang pengabdian masyarakat
Guna mewujudkan visi dan misi tersebut maka AKBID Bhakti Putra
Bangsa Purworejo menjabarkan beberapa sasaran dan strategi pencapaian.
(1) Dosen, yaitu meningkatkan kualitas dosen baik kuantitas maupun kualitas
pada tahun 2015 menjadi 12 dosen tetap dengan jenjang pendidikan
minimal pasca sarjana dan memiliki jabatan fungsional akademik
sehungga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Disamping
itu didukung oleh dosen tidak tetap yang berkualifikasi pendidikan pasca
sarjana dan memiliki jabatan fungsional akademik sesuai dengan
kebutuhan kurikulum.
(2) Tenaga kependidikan, yaitu meningkatkan kuantitas dan kualitas sehingga
dapat menunjang proses belajar mengajar dengan baik
xxvi
(3) Mahasiswa, meningkatkan proses belajar mengajar, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat dan penunjang melalui perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi secara periodik
(4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
(5) Pengabdian kepada masyarakat
(6) Meningkatkan fasilitas pembelajaran dalam upaya mendukung proses
belajar mengajar yang baik
(7) Meningkatkan sarana prasarana laboratorium guna mewujudkan tenaga
kebidanan yang cerdas, militan dan professional
xxvii
mempertahankan kelangsungkan hidupnya sesuai dengan martabatnya.
Pelayanan kebidanan merupakan suatu praktek Pelayanan kesehatan yang
sepesifik bersifat relektif, analitis, dilaksanakan secara mandiri, profesional dan
didukung oleh seperangkat ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menggunakan metode ilmiah yang dilandasi oleh etika dan kode etik profesi.
Kurikulum pendidikan diploma III kebidanan disusun melalui proses
pemahaman dasar kesehatan reproduksi manusia, analisa asuhan dan pelayanan
kebidanan, penetapan peran, fungsi dan kompetensi bidan. Berdasarkan
kompetensi tersebut ditentukan mata kuliah yang diperlukan dalam memenuhi
kualifikasi bidan profesional tingkat ahli madya. Dengan demikian lulusan
pendidikan Diploma III Kebidanan dituntut menguasai ilmu pengetahuan
teknologi dan ketrampilan serta sikap dan perilaku sebagai bidan profesional.
A. Tujuan Pendidikan
Pendidikan Diploma III Kebidanan merupakan bagian dari jenjang
pendidikan tinggi tenaga kesehatan unruk mempersiapkan pesiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
profesional kebidanan dalam menerapkan ilmu dan konsep kebidanan dan
memanfaatkan teknologi secara arif serta mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Tujuan pendidikan D III Kebidanan adalah untuk menghasilkan
tenaga bidan profesional pada tingkat Ahli Madya Kebidanan, yang
mampu melaksanakan tugas dengan kompetensi sebagi berikut :
1. Mengembangkan diri sebagai bidan profesional yang berkepribadian
Indonesia
2. Menerapkan komsep dari prinsip serta keilmuan dan ketrampilan yang
mendasari profesionalisme bidan dalam memberikan asuhan dan
pelayanan kebidanan
3. Melaksanakan asuhan kebidanan (ASKEB) secara profesional pada
wanita dalam siklus kehidupannya (remaja, pra perkawinan, ibu hamil,
persalinan, nifas, klimakterium, menopause dan masa antara, asuhan
xxviii
neonatus, bayi dan anak balita) di semua tatanan pelayanan kesehatan di
institusi dan komunitas.
4. Mengembangkan sikap professional dalam praktik kebidanan,
komunikasi interpersonal dan konseling serta menjalanin kerjasama
dalam tim kesehatan
5. Memberikan pelayanan kebidanan dengan mempertimbangkan kultur
dan budaya setempat, dengan melakukan upaya promosi dan prevensi
kesehatan reproduksi melalui pendidikan kesehatan, pemberdayaan
wanita, keluarga serta masyarakat dengan tidak mengabaikan aspek
kuratif dan rehabilitatif.
B. Tujuan Institusi
Tujuan institusi Diploma III kebidanan adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
kurikulum, organisasi dan manajement pendidikan.
2. Mengembangkan pengkajian IPTEK dan penelitian dalam pelayanan
kebidanan
3. Mengembangkan pengabdian masyarakat yang berfokus pelayanan
kebidanan
4. Mengembangkan institusi pendidikan sebagai sumber informasi dalam
upaya peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.
5. Mengembangkan kerjasama dengan institusi pemerintah, swasta dan
masyarakat.
D. Fungsi
1. Pelaksana
a. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dan patologi
b. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal dan
patologi
c. Melaksanakan asuhan pada bayi segera setelah lahir dan neonatus
normal dan patologi
d. Melaksanakan pelayanan kebidanan pada ibu nifas normal dan
patologi
e. Melaksanakan pelayanan kebidanan pada ibu menyusui
f. Melaksanakan asuhan kesehatan pada bayi dan balita diinstitusi dan
komunitas
g. Melaksanakan upaya promosi dan prevensi dalam kesehatan
reproduksi wanita sepanjang siklus kehidupanya
h. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana
i. Menggerakan peran serta masyarakat dalam pelayanan kebidanan
xxx
2. Pengelola
a. Merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan pelayanan kebidanan
b. Mengorganisir sumber daya untuk pelaksanaan pelayanan kebidanan
c. Melaksanakan pelayanan kebidanan berdasarkan rencana
d. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kebidanan
3. Pendidik
a. Melaksanakan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan
dan pelayanan kebidanan
b. Membina kader dan kelompok masyarakat
c. Menthorsip dan prestorship bagi calon tenaga kesehatan dan bidan
4. Peneliti
a. Membantu penyusunan proposal
b. Melaksanakan pengumpulan data
c. Membantu pengolahan data
d. Membantu penyusunan laporan hasil penelitian
Kompetensi Tahap II
1. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus fisiologis secara
komperhensif berdasarkan evidence disemua tatanan pelayanan
kesehatan di institusi dan komunitas
2. Melaksanakan pelayanan KB disemua tatanan pelayanan kesehatan
di institusi dan komunitas.
3. Melaksanakan asuhan pada neonatus, bayi dan anakn balita disemua
tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas
xxxii
Kompetensi Tahap II :
1. Melaksanakan asuhan kebidanan patologi dan kegawatdaruratan
berdasarkan evidence disemua tatanan pelayanan kesehatan di
institusi dan komunitas
2. Mengelola pelayanan kebidanan disemua tatanan pelayanan
kesehatan di institusi dan komu itas
3. Mengaplikasikan ilmu dalam penulisan ilmiah
4. Memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat dalam
peningkatan dan pemeliharakan kesehatan ibu, neonatus, bayi dan
anak balita.
xxxiii
3. Teori Motifasi
UPAYA
PELAKSANAAN PENINGKATA
MODEL WAKTU KETERANGAN
PEMBELAJARAN N MOTIVASI
BELAJAR
I. Pendahuluan A- a. Memperkenalk 15 menit Ceramah, Diskusi
ttention an metode
kontrasepsi
suntik
b. Tanya jawab 5 menit
R- tentang metode
elevance kontrasepsi
suntik
Menjelaskan
manfaat dan
tujuan mengikuti
skill lab mengenai
kontrasepsi suntik
ini bagi
mahasiswa dalam
melaksanakan
praktek di lahan
II. Penyajian C- a. Mempraktekka 10 menit Demonstrasi
Materi onfidenc n pemberian
e suntikan sesuai
dengan SOP
(Standar
Operasional
Prosedur)
b. Memberikan
motivasi
kepada
mahasiswa
bahwa setiap
mahasiswa
memiliki
kemampuan
xxxiv
untuk
memberikan
suntikan KB
sesuai dengan
SOP (Standar
Operasional
Prosedur)
xxxv
4. Peta Kompetensi
Mata Kuliah: Pelayanan KB
Standar Kompetensi:
Kompetensi Dasar 6:
Melakukan pendokumentasian pelayanan KB
Kompetensi Dasar 5:
Melakukan pembinaan akseptor
Kompetensi Dasar 4:
Melakukan pelayanan kontrasepsi
dengan berbagai metode
Kompetensi Dasar 3:
Mengidentifikasi KIE dalam KB
Kompetensi Dasar 2:
Mengidentifikasi perkembangan
KB di Indonesia
Kompetensi Dasar 1:
Menguraikan konsep
Entry Behaviour
kependudukan di Indonesia
xxxvi
5. Model dan Strategi Pembelajaran
Mata Kuliah: Pelayanan KB
a. Standar Kompetensi
Mampu melakukan asuhan kebidanan pelayanan keluarga berencana.
b. Model Pembelajaran
Joyce and Weil
c. Alasan Memilih Model
Sesuai dengan kebutuhan mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.
d. Tujuan
Sebelum mahasiswa terjun langsung di lapangan, setiap mahasiswa mampu
menerapkan teori dlam praktek di laboratorium dengan menggunakan
phantom.
e. Urutan Kegiatan
Kelompok
Jenis Model Keterangan
Model
A Pengolahan Pencapaian Konsep Mahasiswa mampu
Informasi menerapkan konsep dasar
(Kognitif) dalam pelayanan KB
xxxvii
yang sudah diterimanya
C Interaksi Latihan Mahasiswa melakukan
Sosial Laboratorium praktek pelayanan KB pada
phantom sesuai teori dan
prosedur yang sudah ada
D Pengemba- Belajar Tuntas Mahasiswa mampu
ngan menyelesaikan standar
Perilaku kompetensi sesuai teori dan
praktek yang sudah didapat
f. Proses Sosial
Interaksi antara mahasiswa dan dosen dapat berjalan dengan baik karena
setiap mahasiswa dapat aktif dalam melakukan pelayanan KB pada klien
menurut teori dan standar kompetensi.
g. Faktor Pendukung
Waktu dan pengetahuan mahasiswa.
xxxviii
8. Kontrak Perkuliahan
xxxix
IV. Kompetensi Dasar dan Indikator
V. Organisasi Materi
Menguraikan Mengidentifikasi
konsep Mengidentifikasi
perkembangan KB
kependudukan di KIE dalam KB
di Indonesia
Indonesia
Sumber :
VIII. Tugas
1. Setiap bacaan kuliah, sebagaimana disebut dalam jadwal program harus sudah
dibaca sebelumnya.
2. Tugas Kelompok : Presentasi materi dimulai pada pertemuan ke-4
- Setiap kelompok terdiri dari 5 orang
- Dua kelompok setiap pertemuan
- Tugas dikumpulkan maksimal 1 hari sebelum presentasi
xli
3. Evaluasi dilakukan di tengah semester dan di akhir semester, bisa
menggunakan bentuk essay atau pilihan ganda
Nilai batas lulus untuk mata ajar = 2 = C dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai Mentah Nilai Mutu Lambang
0 - 40 0 E
41-55 1 D
56-70 2 C
71-85 3 B
86-100 4 A
Atau
Nilai Mentah Nilai Mutu Lambang
<1 0 E
1,01,75 1 D
1,76 2,50 2 C
2,51 3,50 3 B
3,51 4,00 4 A
X. Jadwal Pembelajaran
XI. Lain-lain
xliii
9. Pengembangan Evaluasi Hasil Pembelajaran
1. C1 : Pengetahuan
Soal : Alat kontrasepsi yang terbuat dari polietilen dengan atau tanpa steroid
yang dimasukkan dalam rahim adalah..
a. Tubektomi
b. Vasektomi
c. IUD
d. Implant
e. Susuk
Jawaban : C
2. C2 : Pemahaman
Soal :
SEBAB
Jawaban : A
3. C3 : Penerapan
Soal : Urutkan tindakan anestesi pra pemasangan alat kontrasepsi dalam
kulit..
xliv
d. Mencuci tangan, mengatur posisi lengan pasien, meletakkan kain dan
perlak di bawah lengan pasien, memakai sarung tangan, memasang duk
steril, melakukan antiseptis di daerah pemasangan, memberitahu pasien
akan disuntik, menyuntik pasien, membereskan alat, membuka sarung
tangan, memberitahu pasien sudah dilakukan anestesi, mencuci tangan
e. Mencuci tangan, meletakkan kain dan perlak di bawah lengan pasien,
mengatur posisi lengan pasien, memakai sarung tangan, melakukan
antiseptis di daerah pemasangan, memasang duk steril, memberitahu
pasien akan disuntik, menyuntik pasien, membereskan alat, membuka
sarung tangan, memberitahu pasien sudah dilakukan anestesi, mencuci
tangan
Jawaban : A
4. C4 : Analisis
Soal : Ny. X umur 25 tahun, post partum anak ke 2, 1 bulan yang lalu. Ia dan
suami ingin mengikuti program KB. Ny. X akan memberikan ASI eksklusif
untuk bayinya. Hasil pemeriksaan terdapat varises berat pada tungkai, tekanan
darah 150/100. Ny. X pernah terkena stroke. Berdasarkan kasus tersebut,
maka prioritas metode yang digunakan untuk Ny. X adalah......
a. Pil progestin
b. IUD
c. Implan
d. Suntik 3 bulanan
e. Tubektomi
5. C5 : Sintesis
Soal : Di bawah ini yang termasuk kontrasepsi hormonal adalah......
6. C6 : Evaluasi
Soal : Ny. S umur 28 tahun, melahirkan 40 hari yang lalu, ini merupakan anak
pertama, ibu ingin menyusui. Ny. S menolak diajak berhubungan intim karena
takut hamil. Ny. S ingin memakai pil yang untuk menyusui, hasil pemeriksaan
tensi 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,5C. Anda
sebagai bidan, pil yang dianjurkan untuk Ny. S adalah......
xlv
4) Morning after pil Jawaban: A
b. Rubrik Holistik
SOAL : PENCEGAHAN INFEKSI PASCA TINDAKAN
Score DISKRIPSI
3 Dekontaminasi sarung tangan (sebelum dilepaskan) dan instrumen yang
digunakan secara benar, lepas dan rendam sarung tangan dan instrumen
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit, cuci setiap benda tajam secara
terpisah menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan
sisa darah dan kotoran, buka engsel gunting dan klem disikat dengan
seksama terutama bagian sambungan dan sudut peralatan, mencuci setiap
benda sedikitnya 3 kali dengan air mengalir, rendam instrumen dalam air
sampai semuanya sampai terendam, rebus selama 20 menit.
2 Dekontaminasi sarung tangan (sebelum dilepaskan) dan instrumen yang
digunakan secara benar, lepas dan rendam sarung tangan dan sarung
tangan dan instrumen dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit, cuci
setiap benda tajam secara terpisah dengan menggunakan sikat dengan air
untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran, buka engsel gunting dan
klem disikat dengan seksama terutama bagian sambungan dan sudut
peralatan, mencuci setiap benda sedikitnya tiga kali dengan menggunakan
air dan sabun, kemudian dibilas dengan menggunakan air mengalir,
rendam instrumen dalam air sampai semuanya terendam, rebus selama 20
menit.
1 Lepas dan rendam sarung tangan dan instrument ke dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit, cuci setiap benda tajam secara terpisah
menggunakan sikat dengan air untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran, buka engsel gunting dan klem disikat dengan seksama terutama
bagian sambungan dan sudut peralatan, mencuci setiap benda sedikitnya
tiga kali dengan air dan sabun, kemudian dibilas dengan air mengalir,
rendam instrumen dalam air sampai semuanya terendam, rebus selama 10
xlvi
menit.
0 Lepas dan rendam sarung tangan dan instrumen dalam larutan klorin 0,5%
selama 5 menit, cuci setiap benda tajam secara terpisah menggunakan
sikat dengan air untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran, buka engsel
gunting dan klem disikat dengan seksama terutama bagian sambungan dan
sudut peralatan, mencuci setiap benda sedikitnya tiga kali dengan air dan
sabun, kemudian dibilas dengan air mengalir, rendam instrumen dalam air
sampai semuanya terendam, rebus selama 5 menit.
Keterangan :
Skor 3 : Dilakukan dengan tepat dan benar
Skor 2 : Dilakukan dengan tepat tapi tidak benar
Skor 1 : Dilakukan dengan tidak tepat tapi benar
Skor 0 : Tidak dilakukan
c. Rubrik Analitik
Mata kuliah : Palayanan KB
Kompetensi dasar : Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar
kependudukan di Indonesia
Indikator : Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah
kependudukan di Indonesia
Tugas mahasiswa : Buatlah sebuah makalah yang menjelaskan tentang
masalah-masalah kependudukan di Indonesia
Skor Deskripsi 1 Deskripsi 2 Deskripsi 3
xlvii
dari format penulisan telah makalahnya sangat kesimpulan sangat baik.
sesuai dengan aturan yang lengkap dan mendetail Menggunakan bahasa
ditentukan: spasi 1,5 termasuk pembahasan dan kalimat yang logis
menggunakan kertas A4 dan ksimpulan. Penyajian dan sesuai dengan EYD
70gr dan batas margin sangat runtut dan sesuai
yang telah sesuai. dengan tugas yang
diberikan
xlviii
komputer tetapi ditulis pembahasan serta tidak sesuai.
tangan biasa kesimpulan yang jelas
xlix
pengetahuan terbaru mengenai mata kuliah
Pelayanan KB
9. Saya dapat memadukan antara teori dan
praktek pada mata kuliah Pelayanan KB
10 Saya selalu mempelajari kembali materi mata
kuliah Pelayanan KB yang telah diberikan di
perkuliahan
Penentuan Skor Jawaban Responden.
Jika responden menjawab :
SS (Sangat Setuju) mendapatkan nilai :4
S (Setuju) mendapatkan nilai :3
TS (Tidak Setuju) mendapatkan nilai :2
STS (Sangat Tidak Setuju) mendapatkan nilai :1
l
e. Skala nilai psikomotor pendidikan kesehatan perawatan putting susu
datar/kedalam
NILAI
NO BUTIR YANG DINILAI
1 2 3 4
B CONTENT/ISI
6 Melakukan apersepsi pada ibu
li
Mengajarkan pada ibu untuk member sedikit
15 penekanan pada areola mammae dengan jari
saat memasukkan putting susu ke mulut bayi
16 Melakukan evaluasi
C TEKNIK
Teruji menggunakan bahasa yang mudah
17
dimengerti
TOTAL SCORE : 42
lii
10. Pengembangan Evaluasi Program Pembelajaran
Tabel Rencana Evaluasi Pembelajaran
Informasi Metode
N yang Respond
Indikator Instrume Waktu
o dibutuhka Teknik en
n
n
1. Motivasi 1.1 Minat Wawanc Pedoma Mahasis Pertengah
mahasisw mahas ara n wa an
a dalam iswa wawanc kegiatan
mengikuti terhad ara perkuliah
kegiatan ap an
perkuliah materi
an yang
diberi
kan Observas Mahasis
1.2 Perhat i Pedoma wa Setiap
ian n saat
mahas Observa perkuliah
iswa si an
dalam
mengi
kuti
kegiat
2. an
Kemampu perkul
an dosen iahan Observas Dosen
dalam i
memberik Efektivita Pedoma Observasi
an s kegiatan n dilakukan
motivasi BK Observa selama
kepada si satu
mahasisw semester
a
liii
11. Proposal Mini PPKP
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN INFORMASI TEKNOLOGI (IT) TERHADAP
MINAT MAHASISWA D III KEBIDANAN PADA MATA KULIAH
KELUARGA BERENCANA
A. Latar Belakang
Penurunan mutu pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi
oleh kurangnya kemampuan profesionalisme pendidik dan keengganan
belajar peserta didik. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia, banyak para pendidik yang memfokuskan pada bagaimana cara
atau metode pembelajaran yang tepat serta memanfaatkan Informasi
Teknologi (IT) untuk para peserta didik agar kualitas pendidikan di Indonesia
bisa meningkat.
Pendidik di tuntut keatif membangkitkan motivasi belajar peserta didik,
yaitu diantaranya memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Peserta didik akan
terdorong untuk belajar manakala mereka memilki minat untuk belajar. Oleh
sebab itu mengembangkan minat belajar peserta didik merupakan salah satu
teknik dalam mengembangkan motivasi belajar, salah satunya dengan
pemanfaatan IT. Perkembangan IT memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada dunia pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Namun demikian masih
terdengar pemanfaatan IT di dunia pendidikan belum dilaksanakan secara
optimal dan masih menjadi isu kebijakan penting pembangunan pendidikan
Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh di D III KEBIDANAN BHAKTI
PUTRA BANGSA PURWOREJO, penggunaan IT oleh dosen dalam proses
belajar mengajar hanya 25%. Seharusnya penggunaan IT dalam proses
pembelajaran harus lebih dioptimalkan agar peserta didik dapat mengikuti
perkembangan globalisasi serta lebih berminat dalam mengikuti perkuliahan.
Penerapan IT secara optimal dalam dunia pendidikan merupakan solusi
alternatif bagi para pendidik untuk membuat proses pembelajaran menjadi
menarik, efektif dan efisien.
liv
B. Perumusan Masalah
Bagaimana efektivitas penggunaan Informasi Teknologi (IT) terhadap
minat mahasiswa D III Kebidanan pada mata kuliah Keluarga Berencana?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan Informasi Teknologi (IT)
terhadap minat mahasiswa D III Kebidanan pada mata kuliah Keluarga
Berencana.
2. Tujuan Khusus
Dapat :
a. Mengetahui efektivitas penggunaan IT pada mata kuliah Keluarga
Berencanan di D III Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo.
b. Mengetahui minat mahasiswa D III Kebidanan Bhakti Putra Bangsa
Purworejo terhadap penggunaan IT pada mata kuliah eluarga
Berencana.
c. Mengetahui efektivitas penggunaan Informasi Teknologi (IT)
terhadap minat mahasiswa D III Kebidanan pada mata kuliah
Keluarga Berencana.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis, antara lain :
a. Hasil penelitian yang didapat diharapkan dapat memperluas atau
memperkaya wawasan bagi pembaca karya tulis ilmiah ini.
b. Dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian berikutnya, yang terkait
dalam usaha - usaha untuk meningkatkan penggunaan IT dalam proses
pembelajaran.
lv
2. Aplikatif, antara lain yaitu :
a. Institusi
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam usaha
meningkatkan penggunaan IT dalam proses pembelajaran.
b. Profesi
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi pendidik
dalam meningkatkan penggunaan IT dalam proses pembelajaran.
lvi
B. Pelaksanaan Micro Teaching
Micro teaching dilaksanakan pada kelas-kelas kecil berdasarkan kelompok
yang telah dibentuk pada pertemuan enam. Dalam setiap kelompok yang telah
ditentukan, masing-masing peserta melaksanakan tugas mengajar yang
berbeda-beda. Pada pelaksanaan micro teaching ada anggota kelompok yang
yang berperan menjadi dosen, mahasiswa dan pengamat secara bergantian.
Agar kegiatan micro teaching ini berjalan dengan lancar, setiap kelompok
didampingi oleh fasilitator. Anggota kelompok yang berperan menjadi
pengamat harus memberikan penilaian, tanggapan atau masukan dan arahan
sebagai bahan perbaikan pada praktek mengajar. Hal yang sama juga
dilakukan oleh fasilitator. Pelaksanaan micro teaching dibagi dalam tujuh
kelompok. Satu kelompok terdiri dari lima orang. Penulis berada pada
kelompok tujuh. Fasilitator pada kelompok ini adalah Bapak Mulyadi, S.Sn.,
M.Sn.
Berdasarkan hasil self assessment, penulis menyadari bahwa komponen
yang masih kurang maksimal dilakukan adalah komponen membuka dan
menutup perkuliahan. Menurut para pengamat dan fasilitator, suara kurang
keras, dan kemampuan masih perlu diasaah dengan latihan dan jam terbang
tinggi.
Diskusikan hasil pelaksanaan micro teaching sebagai evaluasi dari
kegiatan micro teaching yang telah dilaksanakan dilaksanakan di kelompok
masing-masing. Setiap peserta menyampaikan kesulitan ataupun hambatan-
hambatan dalam pelaksanaan micro teaching ini. Hasil diskusi kelompok yaitu
sebagian besar anggota kelompok masih merasa gugup dalam menyampaikan
materi. Namun, secara keseluruhan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan micro teaching ini merupakan suatu alat ukur kompetensi peserta
pelatihan ini dalam mengajar. micro teaching memberikan pengalaman yang
sangat berharga bagi penulis. Karena dalam kegiatan ini penulis mendapatkan
pembelajaran baru dengan penerapan ilmu yang diperoleh. Walaupun masih
banyak hambatan yang ada dalam pelaksanaan micro teaching ini, penulis
lvii
mempunyai suatu keyakinan bahwa kegiatan ini dapat membantu dalam
mewujudkan profesionalisme dalam kegiatan pambelajaran.
lviii
Form
PM 1
4. Fasilitator
* Termasuk Ketua Kelompok
** Dibuat berdasarkan kesepakatan/kontrak, pilih jenis keterampilan dasar mengajar yang sekiranya belum dikuasai. Dalam
satu kelompok jenis keterampilan dasar mengajar yang dipilihnya tidak sama
*** Tulis no. anggotanya saja
Setiap putaran alokasi waktunya maksimal 40 menit dengan rincian: - 20 menit untuk praktek mengajar (persiapan dan pengantar)
- 5 menit untuk self Assesment
- 10 menit untuk tanggapan pengamat
- 5 menit untuk tanggapan/balikan pembimbing/fasilitator
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO
Sumber Alat
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Waktu Media
belajar Penilaian
1 Pendahuluan Memberikan salam Ceramah, 5 menit
pembukaan Tanya
Memperkenalkan diri jawab
Memberikan apersepsi
tentang materi yang
akan diajarkan
Menjelaskan tujuan
lx
pembelajaran
2 Penyajian Memberikan uraian Ceramah, 10 menit Power a. Hartanto
Materi singkat tentang Tanya point H, Jakarta
pengertian kontrasepsi jawab tentang 2004
suntik kontrasepsi b. Saifuddin
Memberikan suntik A.B,
penjelasan mengenai Jakarta
praktik laboratorium 2003
kontrasepsi suntik
Melaksanakan
pelayanan dengan skill
laboratorium
3 Penutup Melakukan evaluasi Ceramah 5 menit Tes lisan
secara lisan
Menyimpulkan materi
pembelajaran
Menutup pertemuan
dengan memberikan
salam
Evaluasi :
________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________
lxi
BAB IV
PENUTUP
Pada pelatihan ini peserta mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baru yang
sangat berguna bagi para calon dosen sebagai bekal dalam bekerja di dunia
pendidikan agar dapat melaksanakan tugas sebagai pendidik secara profesional.
Selama tujuh hari mengikuti pelatihan, peserta memperoleh informasi yang
sangat jelas mengenai prosedur pengelolaan kelas yang baik sesuai dengan
kurikulum berdasarkan kompetensi. Peserta diperkenankan dan dilatih untuk
menyusun silabus dan rencana pelaksanaan serta melakukan praktik mengajar
mikro.Namun demikian penulis merasakan waktu tujuh hari belum cukup puas
dalam pelaksanaan tatap muka. Penulis berharap proses tatap muka dapat
diperpanjang lagi agar materi, diskusi dan latihan mikroticing lebih mantap.
Namun demikian saat ini penulis sudah merasa terbantu dan termotivasi
untuk menyelenggarakan proses belajar yang terukur, rapi dan sesuai dengan
tuntutan KBK. Setelah mengikuti pelatihan ini, penulis berharap dapat
mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatkan pada pelatihan ini agar dapat
melaksanakan tugas sebagai pendidik secara profesional.