Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PROGRAM PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR


TEKNIK INSTRUKSIONAL-APPLIED APPROACH (PEKERTI-AA)
TAHAP TATAP MUKA
JANUARI - FEBRUARI 2011

NAMA : TRI PUSPA KUSUMANINGSIH, S.Si.T


INSTITUSI : AKBID BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil pelatihan yang telah disusun oleh:

Nama : Tri Puspa Kusumaningsih, S.Si.T

Institusi : Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo

dapat disahkan, sesuai dengan ketentuan/persyaratan mengikuti pelatihan untuk


mendapatkan SERTIFIKAT kegiatan tatap muka, seperti yang telah diprogramkan
dalam pedoman penyelenggaraan Program Peningkatan Keterampilan Dasar
Teknik Instruksional

Menyetujui untuk disahkan


Fasilitator PEKERTI-AA LPP Universitas Sebelas Maret

dr. Setyo Sri Raharjo, M. Kes Dr. Sutarno, M.Pd


NIP. 196507181998021001 NIP. 194802071975011001

Mengesahkan

Lembaga Pengembangan Pendidikan


Universitas Sebelas Maret
Ketua,

Prof. Dr. Soetarmo J., M.PD


NIP. 194807131973041001

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb...


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan Pelatihan Program PEKERTI-AA ini. Sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan program pelatihan PEKERTI-AA di Lembaga
Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga
selesainya tugas ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ucapkan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Soetarno J., M. Pd, selaku Ketua Lembaga Pengembangan
Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak dr. Setyo Rahardjo, M. Kes, selaku Pembimbing I yang penuh
kesabaran memberikan petunjuk dan pengarahan sehingga Laporan
Pelatihan Program PEKERTI-AA ini bisa selesai
3. Dr. Sutarno, M.Pd, selaku Pembimbing II yang penuh kesabaran
memberikan petunjuk dan pengarahan hingga laporan Pelatihan
PEKERTI-AA ini bisa selesai
4. Bapak dan ibu yang telah memberikan doa dan dukungan untuk penulis,
dan teman-teman satu angkatan dalam pelatihan ini, kebersamaan yang
singkat selama pelatihan ini berlangsung.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan laporan
ini, baik dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Februari 2011

Penulis
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
BAB II PELAKSANAAN LATIHAN .......................................................... 3
A. Hari Pertama, Senin 31 Januari 2011 ................................................... 3
B. Hari Kedua, Selasa 01 Februari 2011 ................................................. 7
C. Hari Ketiga, Rabu 02 Februari 2011 .................................................... 10
D. Hari Keempat, Selasa 08 Februari 2011 .............................................. 13
E. Hari Kelima, Rabu 09 Februari 2011 ................................................... 15
F. Hari Keenam, Kamis 10 Februari 2011 ............................................... 17
G. Hari Ketujuh, Jumat 11 Februari 2011 ................................................. 19
BAB III HASIL PELATIHAN ....................................................................... 22
A. Tugas dan Latihan ................................................................................ 22
1. Identifikasi Strategi AKBID PURWOREJO .................................. 23
2. Analisis KBK ................................................................................. 28
3. Teori Motivasi ................................................................................ 29
4. Peta Kompetensi ............................................................................. 32
5. Model dan Strategi Pembelajaran ................................................. 32
6. Silabus (satu semester) .................................................................. 32
7. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Medianya :
a. Kompetensi Dasar I .................................................................... 37
b. Kompetensi Dasar II .................................................................. 42
c. Kompetensi Dasar III ................................................................. 46
d. Kompetensi Dasar IV................................................................. 51
e. Kompetensi Dasar V .................................................................. 55
iv
f. Kompetensi Dasar VI ................................................................. 59
8. Kontrak Perkuliahan ....................................................................... 63
7. Pengembangan Evaluasi Hasil Pembelajaran :
a. Kisi-kisi dan Instrumen Tes Objektif ......................................... 70
b. Kisi-kisi dan Instrumen Tes Subjektif ....................................... 74
c. Rubrik......................................................................................... 76
d. Instrumen Penilaian Afektif ....................................................... 78
e. Instrumen Penilaian Psikomotorik ............................................. 80
8. Pengembangan Evaluasi Program Pembelajaran ........................... 82
9. Proposal Mini PPKP ....................................................................... 86
B. Pelaksanaan Mikro Teaching ............................................................... 89
1. RPP Mikro Teaching ...................................................................... 91
2. Power Point Mikro Teaching ......................................................... 93
3. Form Rencana Kegiatan Praktek Mikro Teaching ......................... 95
4. Form Lembar Pengamatan Praktek Mikro Teaching ..................... 96
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 99
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan satu kesatuan yang utuh,


dengan bagian-bagiannya yang berinteraksi satu sama lain. Pendidikan dapat
diartikan sebagai satu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian
yang mempunyai hubungan fungsional dalam usaha mencapai tujuan akhir.
Sistem pendidikan tinggi di Indonesia merupakan subsistem dari sistem
pendidikan nasional dan didefinisikan sebagai pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi dari pada pendidikan menengah di jalur sekolah, dan satuan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dinamakan perguruan tinggi.

Dosen merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam


proses pembelajaran adalah tenaga pendidik pada perguruan tinggi yang khusus
diangkat dengan tugas utama mengajar, dimana secara langsung mempengaruhi
peningkatan kualitas belajar mahasiswa. Selain menguasai materi kuliah, untuk
menjadi dosen yang profesional diperlukan kemampuan dasar dalam bidang
pembelajaran, dan kemampuan yang berkenaan dengan pengembangan
kurikulum. Kemampuan dasar tersebut meliputi keterampilan menerapkan teori
belajar, membuat rancangan program pembelajaran, dan menyampaikan materi
perkuliahan, serta merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar dan
program pembelajaran.

Aspek pengajaran merupakan poin pertama disamping penelitian dan


pengabdian pada masyarakat pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) berusaha meningkatkan mutu
dosen sebagai seorang pengajar sesuai dengan Undang-undang Guru dan Dosen
yang menyebutkan Guru dan Dosen memiliki tugas dan kewajiban sebagai
pendidik dan pembelajar serta dituntut memiliki kompetensi profesional,
pedagogik, kepribadian dan sosial yang baik (lebih lanjut diimplementasikan
lewat program sertifikasi dosen) dengan cara mengadakan Program Peningkatan
Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) dan Applied Approach
vi
(AA) yang secara khusus ditujukan untuk peningkatan kompetensi pedagogik bagi
para dosen. Dalam hal ini Unifersitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan
PEKERTI untuk dosen muda dan AA untuk dosen senior. Sejak tahun 2008,
UNS menggabungkannya menjadi pelatihan PEKERTI AA.
PEKERTI dimaksudkan agar dosen mampu menyusun bahan-bahan
perkuliahan dengan baik dan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
mahasiswa terhadap mata kuliah yang diajarkan. Applied Approach (AA)
merupakan kelanjutan dari PEKERTI. Setelah peta kompetensi, silabus dan RPP
dibuat dan dilaksanakan, maka dimulailah tahap Applied Approach (AA) ini.
Langkah pertama adalah evaluasi pembelajaran terhadap mata kuliah yang telah
diajarkan sehingga menghasilkan tahap Rekonstruksi Mata Kuliah (RMK). Perlu
dilakukannya rekonstruksi mata kuliah hal-hal sebagai berikut antara lain
perubahan teknologi, perubahan kebijakan pendidikan, adanya
pendekatan/paradigma baru pendidikan interdisipliner dan sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas dosen perlu mengembangkan wawasan dan
keterampilan agar dapat bekerja secara optimal dan profesional. Salah satu upaya
peningkatan kompetensi pedagogik dosen, terutama bidan sebagai pendidik D3
Kebidanan adalah dengan mengikuti PEKERTI-AA. Diharapkan dengan
mengikuti pelatihan tersebut, para dosen dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.

vii
BAB II

PELAKSANAAN PELATIHAN

Program PEKERTI-AA dilaksanakan selama tujuh hari. Pelatihan ini


dimulai pada tanggal 31 Januari sampai 11 Februari 2011 dengan lima hari libur
yaitu pada tanggal 3 sampai 7 Februari 2011. Pelatihan ini diikuti oleh 32 peserta.
Materi pelatihan diberikan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi
kelompok dan tugas individu. Pada setiap akhir pelatihan diberikan penjelasan
tentang tugas terstruktur dari fasilitator yang wajib dikerjakan oleh tiap peserta.
Tugas dikumpulkan sesuai dengan hari yang telah ditentukan oleh fasilitator untuk
kemudian dievaluasi. Tatap muka dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai dengan
17.00 WIB dengan dua kali istirahat dan satu kali ishoma.
Pelaksanaan pelatihan dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Hari Pertama, Senin 31 Januari 2011
Acara dimulai dengan pembukaan dan ice breaking yang disampaikan
oleh sekretaris LPP UNS, Anjar Sri C.N., SH, M.Hum. Kemudian pelatihan
mulai pada sesi pertama, peserta diberikan materi Pendidikan Sebagai
Sistem yang disajikan oleh Anjar Sri C.N., SH, M.Hum. Pada sesi ini peserta
diberi pengetahuan mengenai pengertian sistem dalam kaitannya dengan
pendidikan sebagai suatu sistem. Selain itu juga dibahas mengenai komponen
pendidikan di Perguruan Tinggi.
Pendidikan merupakan suatu sistem dari sosial kemasyarakatan. Di
dalam pendidikan terdapat komponen pendidikan seperti input, proses dan
output yang saling berkaitan. Interaksi fungsional antar sub sistem pendidikan
ini dinamakan proses pendidikan. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan
memperoleh masukan dari lingkungan (suprasistem) dan memberikan
keluaran dari suprasistem tersebut. Pendekatan suprasistem ini sangat tepat
untuk dipergunakan dalam menelaah sistem pendidikan tinggi di Indonesia.
Kinerja dosen merupakan cara mengajar dosen agar proses
pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Lingkungan akademis yang

viii
baik yaitu adanya interaksi yang baik antar sistem dan adanya pemberian
tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran. Lingkungan akademik yang baik
juga memberi peluang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk belajar.

INPUT PROSES OUTPUT

Sumber daya Pemanfaatan sumber daya Hasil & dampak

Sesi kedua disajikan oleh Drs. Suharno, M.Pd. ialah Strategi


Pengembangan Perguruan Tinggi, sesi ini menjelaskan mengenai kondisi
perguruan tinggi di Indonesia masih merupakan (dianggap) sumber ilmu
pengetahuan, etika dan nilai-nilai kebijakan. Gaji profesor atau dosen masih
sangat rendah sehingga membutuhkan penghasilan tambahan dari berbagai
sumber dan aktivitas lain yang menyita waktunya sebagai pendidik. Biaya
sekolah semakin mahal sementara tata pelaksanan PBM tidak sesuai dengan
standar mutu. Untuk memperbaiki kondisi pendidikan tinggi di Indonesia
maka dibutuhkan reaktualisasi visi dan misi perguruan tinggi. Untuk
menghasilkan karya intelektual/inovatif, serta lulusan yang unggul dan
relevan maka perlu standarisasi dan sertifikasi. Perguruan tinggi secara
otonom melakukan perencanaan program pengembangan, peningkatan
sumber daya, penggalangan sumber dana secar akuntabel, serta peningkatan
tanggung jawab sosial.
Kebijakan dasar Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (HELTS)
2003-2010 meliputi:
a. Daya Saing Bangsa
Meningkatkan kemampuan dalam menggali, memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya yang ada untuk dapat tampil sebagai bangsa
yang terhormat dalam percaturan regional maupun global.

ix
b. Otonomi
Kewenangan dalam mengembangkan dan mengelola program
pendidikan secara mandiri untuk menghasilkan karya akademik dan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan mastarakat luas.
c. Kesehatan Organisasi
Meningkatkan kapasitas institusi agar dapat selalu tumbuh dan
berkembang, mengatasi dan mengantisipasi berbagai permasalahan yang
dihadapi, serta proaktif menyongsong masa depan. Pada sesi ini peserta
diajak berdiskusi aktif mengenai masing-masing komponen strategi diatas,
kemudian setiap perwakilan kelompok diskusi mempresentasikan hasil
diskusi masing-masing kelompoknya.
Sesi berikutnya adalah penyampaian materi Profesi Dosen yang
disampaikan oleh Anjar Sri C.N., SH, M.Hum. Pada sesi ini peserta diberi
pemahaman tentang definisi dosen, kompetensi dosen dalam pelaksanaan Tri
Darma Perguruan Tinggi, kedudukan, fungsi dan beban kerja dosen.
Profesi adalah kegiatan atau pekerjaan pokok yang mengandalkan
keahlian. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama menstransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecapakan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Penjaminan mutu pembelajaran merupakan upaya sistematik, terpadu
dan terus-menerus untuk meningkatkan kondisi lingkungan internal dan
proses pembelajaran sehingga memenuhi janji terhadap penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan yang dikemukakan dalam pernyataan tujuan. Ada
tiga cara menentukan standar yaitu Internal Quality Assurance yang diukur
dari ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh institusi sendiri, yang
kedua Interface Quality Assurance yang diukur dari kepuasan pihak terkait
terhadap berbagai layanan pendidikan, dan yang terakhir adalah Eksternal
x
Quality Assurance untuk menjamin relevansi tujuan, isi, hasil, dan dampak
pendidikan.
Materi dilanjutkan dengan pembahasan Profesi dan Etika Dosen yang
disampaikan oleh Siswandari. Pada materi ini disampaikan masalah etika
dosen, berupa etiket dalam berbicara, mendengarkan, berpakaian, pergaulan,
jamuan makan dan bertelepon. Peserta diajak berdiskusi aktif dan
mempresentasikan masing-masing hasil diskusi kelompoknya.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi Paradigma
Behaviouristik dan Konstruktivistik yang disampaikan oleh Prof.Em.Dr. Sri
Anitah, M.Pd. Materi ini memberikan wawasan tentang perbedaan dan
kesinambungan antara paradigma konstruktivistik dan behaviouristik.

Konstruktivistik

Behavioristik

Materi Behaviouristik
pada hari pertama diakhiri dengan pembahasan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang disampaikan
oleh Drs. Suharno, M.Pd.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
pembelajaran mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai pendidikan tertentu. Landasan pengembangan kurikulum adalah:
Filosofis yaitu hakikat pembelajaran, apa yang dikerjakan pebelajar/ pelatih
dan isi/ muatan; Psikologis yaitu siapa pebelajar dan struktur materi;
Sosiologis yaitu kebutuhan dan keberadaan masyarakat, aneka problem
masyarakat dan harus relevan dengan kebutuhan masyarakat; Organisatoris
yaitu separate, correlated, dan integrated.
Langkah-langkah pengembangan/ penyusunan kurikulum yaitu
memperkirakan calon pengguna lulusan, merumuskan kompetensinya,
xi
merumuskan visi-misi lembaga, menentukan kajian-kajiannya, menuliskan
mata kuliahnya. Lulusan sebuah Perguruan Tinggi diharapkan mampu
mempunyai kompetensi antara lain kebutuhan kemasyarakatan (social needs),
kebutuhan kerja (industrial needs), kebutuhan professional (professional
needs), kebutuhan masa depan ( aspek scientific vision).
Materi ini memberikan pandangan mengenai dasar penyusunan
kurikulum untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi, dari
kurikulum berbasis isi menjadi kurikulum berbasis kompetensi yang
berorientasi pada hasil atau standar. Peserta juga dikenalkan kepada istilah
EPSBED, yaitu Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri. Selain itu
juga dijelaskan mengenai 5 Elemen Kompetensi menurut Kepmendiknas
tahun 2002, yaitu :
1. Landasan kepribadian
2. Penguasaan ilmu dan keterampilan
3. Kemampuan berkarya
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya
5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat
Setelah seluruh penyajian materi pada hari pertama selasai, diberikan
tambahan penjelasan mengenai tugas terstruktur individu yang harus
dikerjakan di rumah.. Penyajian seluruh materi pelatihan pada hari pertama
berakhir sampai dengan pukul 17.00.
B. Hari kedua, Selasa 01 Februari 2011
Kegiatan hari kedua dimulai pukul 08.00 WIB dimuali dengan materi
Pendidikan Orang Dewasa yang disampaikan oleh Mulyadi, S.Sn., M.Ds.
Sesi ini membahas tentang ciri-ciri orang dewasa baik menurut usia,
fisik/biologis dan psikologis. Selain itu pula dibahas mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar orang dewasa, gaya belajar orang dewasa dan
tugas dosen, tahap-tahap belajar mahasiswa dan pelaksanaan pembelajaran
orang dewasa.
Ciri orang dewasa diantaranya yaitu usia di atas 16 tahun, sudah dapat
mengarahkan diri sendiri, tidak terikat orang lain, dapat bertanggung jawab
xii
terhadap segala tindakannya, mandiri dan dapat mengambil keputusan
sendiri, mampu menempatkan diri dimana ia berada, mampu introspeksi diri,
mempertahankan diri, berfikir logika, berfikir jauh ke depan, memotivasi diri
sendiri, tidak mudah putus asa. Cara pembelajaran orang dewasa agar berhasil
yaitu dengan memberi keleluasaan mengemukakan pendapat. Dikenal istilah
RAMP 2 FASE, R (Recency), A (Appropriateness), M (Motivation), P
(Primary), 2 (2-way), F (Feed back), A (Active Learning), M (Multi), E
(Exercise).
Materi dilanjutkan dengan Konsep Perubahan Pembelajaran Dengan
Pendekatan Student Centered Learning (SCL) yang disampaikan oleh Drs.
Ngadino Y., M.Pd. Materi yang disampaikan terutama pada perbedaan TCL
dengan SCL. Adanya persaingan, persyaratan kerja, perubahan orientasi
membuat perubahan kompetensi lulusan yang ikut merubah kurikulum.
Perubahan kurikulum ini didukung dengan adanya perubahan paradigma
pengetahuan, belajar dan mengajar yang pada akhirnya menyebabkan
perubahan perilaku pembelajaran yang menghasilkan peningkatan mutu
lulusan. Dalam pembelajaran SCL (Student Centered Learning) menitik
beratkan pada method of inquiry dan discovery. Mahasiswa dituntut dapat
menunjukkan kinerja kreatif yang mencakup kognitif, afektif dan psikomotor
secara utuh. Dosen sebagai fasilitator dan motivator dengan menggunakan
sumber belajar yang multi dimensi.
Acara berikutnya adalah penyajian materi Model-model Pembelajaran
SCL yang disampaikan oleh Drs. Ngadino Y., M.Pd. Model pembelajaran
adalah prosedur sistematis yang mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar dan pedoman bagi pengajar dalam
merencanakan serta melaksanakan aktivitas pembelajaran. Adapun 10 model
pembelajaran yang dapat diterapkan antara lain : Pencapaian Konsep, Latihan
Penelitian, Sinektiks, Pertemuan Kelas, Investigasi Kelompok, Penelitian
Jurisprudential, Latihan Laboratoris, Penelitian Sosial, Kontrol Diri, Simulasi.
Selain itu dalam pemberian materi ini juga memberikan berbagai contoh
model pembelajaran SCL, diantaranya ialah Small Group Discussion, Role
xiii
Play and Stimulation, Case Study, Discovery Learning, Self Directed
Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual
Instruction, Project Based Learning, Problem Based Learning and Inquiring.
Sesi selanjutnya ialah penyampaian materi Teori Deskriptif dan
Preskriptif oleh Prof.Em.Dr. Sri Anitah, M.Pd. Pada sesi ini fasilitator
menjelaskan mengenai teori Brunner, teori belajar konstruktivistik dan
kognitif. Selain itu juga dijelaskan mengenai 3 tahap perkembangan kognitif
menurut Brunner, yaitu :
1. Enaktik
2. Ikonik
3. Simbolik
Materi berikutnya adalah Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran
yang disajikan oleh Prof.Em.Dr. Sri Anitah, M.Pd. Penyajian yang
disampaikan cukup menarik dan interaktif. Materi ini membahas mengenai
The Seven Principles, yaitu :
1. Encourages contacts between students and faculty
2. Develops reciprocity and cooperation among students
3. Uses active learning techniques
4. Gives prompt feedback
5. Emphasizes time on task
6. Communicates high expectations
7. Respects diverse talents and ways of learning
Acara hari kedua ditutup dengan penyampaian materi Prinsip-Prinsip
Pembelajaran Motivasi Belajar yang disajikan oleh Bambang Kusharjanto,
S.T., M.T. Sesi berjalan interaktif dengan metode diskusi. Masing-masing
kelompok kecil mendiskusikan masalah definisi motivasi, apa, siapa, kapan
dan mengapa seseorang membutuhkan motivasi pembelajaran.
C. Hari ketiga, Rabu 02 Februari 2011
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan materi pertama yang
disajikan adalah Manajemen Pembelajaran yang disampaikan oleh Drs. Hery
Purwanto. M.Sc. Sesi ini menjelaskan mengenai perlunya inovasi dalam
xiv
pembelajaran, bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran, permasalahan
antara dosen dan mahasiswa, faktor-faktor yang menyebabkan motivasi
rendah pada mahasiswa dan tipe perilaku manusia menurut David McGregor.
Selain itu juga dijelaskan mengenai kriteria kualitas pembelajaran. Peserta
juga dikenalkan dengan istilah ISTIQOMAH dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran bagi dosen.
I : Imagination, bangkitkan imajinasi positif mahasiswa

S : Student centered, aktifkan peran mahasiswa

T : Technology, gunakan stimulus yang menarik

I : Intention, aktifkan mahasiswa dengan dinamis

Q : Question & Answer, ajak mahasiswa mau bertanya

O : Organization, biasakan mahasiswa berkomunikasi

M : Motivation, membantu mahasiswa memotivasi diri

A : Application, ajak mahasiswa menerapkan ilmu

H : Heart, berdoa dan bersyukur

Sesi berikutnya adalah penyampaian materi Taksonomi Tujuan


Pendidikan yang disajikan oleh Prof. Em. Dr. Sri Anitah, M.Pd. Materi ini
menyampaikan hubungan interaktif antara 3 domain, seperti yang dicetuskan
oleh Bloom dkk pada tahun 1963.

xv
KOGNITIF

AFEKTIF PSIKOMOTOR

Sesi kemudian dilanjutkan dengan materi Dasar-dasar Asesmen dan


Evaluasi Pembelajaran yang disampaikan oleh Artono Dwijo Sutomo, S.Si.,
M.Si. Pada sesi ini dijelaskan mengenai terminologi tes, pengukuran, asesmen
dan evaluasi pembelajaran.
Sebagian tugas pokok dosen mencakup kegiatan pokok salah satunya
melakukan evaluasi pembelajaran. Aspek/sasaran evaluasi meliputi evaluasi
manajerial dan evaluasi substantif. Tujuan penilaian dan evaluasi masing-
masing adalah mengetahui kemajuan (grade) dan mengambil keputusan
tentang kualitas (judgement).
Asesmen pembelajaran terdiri dari tiga macam, yaitu: assesment for
learning (dilakukan pada akhir pembelajaran), assesment of learning
(dilakukan sebelum proses pembelajaran) dan assesment formatif (dilakukan
pada saat pembelajaran). Berikut adalah diagram asesmen pembelajaran :

xvi
Penilaian diagnostik

Aspek Kognitif
Penilaian formatif
Penilaian Aspek Afektif

Aspek Psikomotor
Penilaian somatif

Assessment of
learning (AoL)
Assessment for
Learning (AfL)
Pengukuran

Valid Alat Ukur TES

Reliable (Instrumen) NON TES

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyajian materi Strategi


Pembelajaran Berbasis SCL yang disampaikan oleh Prof. Em. Dr. Sri Anitah,
M.Pd. Pada sesi ini fasilitator menyampaikan perbedaan utama bahaviouristik
dan konstruktivistik dalam kaitannya dengan strategi pembelajaran, selain itu
juga beliau menjelaskan istilah-istilah dalam strategi pembelajaran pada SCL,
seperti : Think Pair Share, Write Pair Share, Think Pair Share Square,
Teams Game Tournament dan Talking Chips. Fasilitator dalam penyajiannya
memberikan contoh-contoh langsung dan riil, sehingga peserta dapat dengan
mudah dan cepat memahami isi materi tersebut.
Sesi selanjutnya disampaikan oleh Drs. Ngadino Y., M.Pd adalah
materi Ragam Sumber Belajar. Sumber belajar dapat berupa pesan, orang,
bahan, peralatan, teknik dan latar. Peserta dikenalkan dengan istilah
Association for Educational Communication and Technology (AECT) dalam
kaitannya dengan sumber belajar. Jenis sumber belajar menurut AECT ialah :

xvii
1. Resources by design : sumber belajar yang sengaja dirancang untuk
keperluan pembelajaran, contohnya : buku teks.
2. Resources by utilization : sumber belajar yang sudah ada di sekitar kita
yang dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, contohnya :
pengadilan, museum, bank.
Acara pelatihan hari ketiga ditutup dengan materi Praktikum yang
disampaikan oleh Budi Legowo, S.Si, M.Si. Sesi terakhir ini berlangsung
menarik dan interaktif, sesi ini mengetengahkan pentingnya praktikum dalam
sistem pembelajaran, sesi ini juga membahas tujuan praktikum dalam
kaitannya dengan pengembangan ilmu.
D. Hari keempat, Selasa 08 Februari 2011
Hari keempat pelatihan Pekerti-AA pada sesi pertama adalah Team
Teaching. Materi ini disampaikan oleh dr. Setyo Sri Widodo, M.Kes dan
Salim Widono, S.P., M.P. Menjelaskan tentang Team Teaching (TT) adalah
pembelajaran pada sekelompok mahasiswa yang dilakukan oleh lebih dari
satu dosen dalam satu mata kuliah, bisa dilakukan secara terpisah, pembagian
tugas perkelas maupun bersama-sama. Team Teaching terdiri dari 2 variasi
yaitu : Semi team teaching (team planning) dan team teaching penuh. TT
sukses bila dari perencanaan, administrasi, penilaian, fasilitas, pelaksanaan
dan dosen telah dapat melakukan fungsinya dengan baik dan bekerjasama.
Materi selanjutnya adalah Silabus dan Rencana Proses
Pembelajaran ini disampaikan oleh Drs.Suwachid, M.Pd., M.T. Silabus
adalah rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas,
serta penilaian hasil belajar untuk mencapai suatu kompetensi. Komponen
silabus terdiri atas : standar kompetensi (kesatuan dari aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik), kompetensi dasar (penjabaran dari standar kompetensi),
indikator (penjabaran dari kompetensi dasar), pengalaman belajar (kegiatan
yang dilakukan mahasiswa dalam mempelajari indikator/pokok materi mata
kuliah), materi pokok (terdapat pokok materi/ sub pokok materi), alokasi
waktu, sumber/ bahan / alat (pustaka/ referensi yang digunakan), penilaian/

xviii
evaluasi (teknik/ bentuk penilaian yang digunakan untuk menguji kompetensi
tersebut).
Materi selanjutnya adalah tentang RPP dari pemateri yang sama. RPP
terdiri atas 3 tahap yaitu : Tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Tahap awal
terdiri atas apresiasi dimana untuk meningkatkan pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik, materi dimana untuk memberi motivasi pada siswa
atau mengaitkan materi dengan kejadian secara umum, kompetensi dimana
menjelaskan kompetensi yang akan dicapai.Tahap inti yang terdiri dari
menguraikan materi yang dipelajari, memberi contoh dan mengerjakan
latihan. Tahap akhir terdiri dari membuat rangkuman atau ringkasan dari
materi yang telah dipelajari, melakukan penilaian dengan memberi
pertanyaan atau tes, melakukan tindak lanjut berupa tugas atau melaksanakan
kegiatan lanjutan.
Materi ketiga yaitu Kontrak Pembelajaran materi ini disampaikan
oleh Salim Widono, S.P., M.P. Kontrak perkuliahan adalah kesepakatan
antara mahsiswa dan dosen tentang bentuk dan isi program belajar. Kontrak
perkuliahan dibedakan menjadi dua yaitu: kontrak belajar individual, kontrak
perkuliahan. Kontrak perkuliahan adalah kesempata yang mengandung
kebijakan, prosedur, dan peraturan.
Materi terahir pada hari keempat yaitu Ragam Media Dalam
Pembelajaran yang disampaikan oleh Mulyadi, S.Si., M.Si. Peran media
dalam komunikasi dan pembelajaran adalah sebagai perantara atau pengantar
dalam penyampaian materi dari dosen/ guru kepada mahasiswa atau siswa.
Media adalah alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu
informasi. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
pembelajaran. Klasifikasi jenis media pembelajaran yaitu: yang
diproyeksikan, yang tidak diproyeksikan, audio, video, multimedia berbasis
komputer, dan multi media kit.
E. Hari kelima, Rabu 09 Februari 2011
Sesi pertama hari kelima dimulai dengan penyampaian materi
Penilaian Proses Belajar Mahasiswa yang disajikan oleh Dr. Sutarno, M.Pd.
xix
Evaluasi dalam pembelajaran dilaksanakan untuk mengevaluasi program dan
hasil belajar. Evaluasi program dilaksanakan dengan menilai berkaitan
dengan tujuan pembelajaran apakah sudah tercapai, materi, metode, media,
sarana, pra-sarana, mahasiswa, dosen dan waktu belajar memadai atau tidak.
Sedangkan evaluasi hasil Belajar dapat dilaksanakan dengan menggunakan
metode tes, non tes dan penilaian alternatif. Dalam kurikulum berbasis
kompetensi perlu dinilai apakah peserta didik telah dapat memenuhi standar
kompetensi yang dijabarkan dalam kompetensi-kompetensi dasar dan
indikator yang telah ditetapkan. Penilaian meliputi aspek kognitif, prikomotor
dan afektif yang merupakan kesatuan integral yang menunjukkan hasil
belajar.
Materi kedua yaitu Penilaian Hasil Belajar Kognitif ini disampaikan
oleh Budi Legowo, S.Si., M.Si. Kognitif merupakan kemampuan berpikir
atau kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan,
pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
Tingkatan (hierarkhi) taraf kompetensi kognitif dibagi Alat ukur bimenjadi 6
yaitu: C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), C4 (analisis), C5
(sintesis) dan C6 (evaluasi).
Penilaian hasil belajar kognitif dapat dilakukan dengan teknik tes
maupun non tes. Tes merupakan sekumpulan pertanyaan yang memiliki
jawaban yang benar dan digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki seseorang
atau kelompok. Teknik non tes dapat dilakukan dengan melakukan asesmen
alternatif dan asesmen kinerja. Asesmen alternatif dilakukan dalam konteks
belajar dan menyertai seluruh kegiatan pembelajaran. Sedangkan asesmen
kinerja dilakukan dengan menekankan pada partisipasi aktif mahasiswa.
Materi ketiga adalah Penilaian Hasil Belajar Afektif disampaikan
oleh Dr. Sutarno. M.Pd. Afektif adalah kemampuan yang berkaitan dengan
perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan suatu objek.
Tingkatan kemampuan di dalam ranah afektif menurut Bloom antara lain:

xx
menerima, merespon, menanggapi, menilai, mengorganisasi dan
mengkarakterisasi.
Penilaian afektif dapat dilakukan dengan teknik tes maupun non tes.
Beberapa teknik tes yang dapat digunakan antara lain tes sikap, tes minat dan
tes keyakinan. Sedangkan teknik non tes antara lain dengan observasi (skala
penilaian, anecdotal record dan rekaman), wawancara, kuesioner dan
inventory/personality inventory.
Selanjutnya yaitu materi Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik
disampaikan oleh dr. Setyo Sri Rahardjo, M.Kes. Psikomotor merupakan
kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan,
kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik. Taksonomi psikomotor
menurut Bloom terdiri dari: peniruan, manipulasi, ketepatan, artikulasi dan
naturalisasi. Alat ukur keterampilan psikomotor antara lain daftar cek, skala
nilai dan catatan anekdotal.
Materi terahir yaitu Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi disampaikan oleh Budi Legowo, S.Si., M.Si.
Perkembangan informasi dewasa ini dipengaruhi oleh alat dan interaksi Alat-
alat yang dapat membantu dalam proses pembelajaran dapat menggunakan
bahasa isyarat, alat praga, gambar, bahasa verbal, teks (simbol atau huruf).
Sedang kan jenis interaksi dapat digolongkan menjadi interaksi langsung dan
tidak langsung. Perkembangan media dewasa ini yang semakin canggih
diantaranya media tidak langsung (orang lain, buku, kaset, filem, komputer),
media langsung (alam dengan bunyi-bunyiannya, alat elektronika, internet)
dan media rekam (Tanah, dinding, batu , daun, kertas, media mengetik, media
elektrik).

F. Hari keenam, Kamis 10 Februari 2011


Pengembangan Model-model Pembelajaran Inovatif materi ini
disampaikan oleh Drs. Suharno, M.Pd. Model pembelajaran merupakan suatu
kerangka konseptual untuk merancang dan melaksanakan belajar-
pembelajaran, mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
xxi
tujuan/kompetensi, sebagai pedoman dalam proses pembelajaran yang
melukiskan prosedur sistematis dalam suatu model pembelajaran yang
memuat pendekatan, strategi, metode/teknik. Ada beberapa model-model
belajar, yaitu: model belajar kognitif, model belajar melalui pengalaman,
model belajar motivational dan model self regulated learning. Masing-masing
model pembelajaran tersebut digunakan sesuai kebutuhan peserta didik.
Komunikasi dalam pembelajaran disampaikan oleh Drs.
Ngadino.Y., M.Pd. Komunikasi dalam pembelajaran adalah pemberian
makna secara tepat terhadap pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan. Sedangkan interaksi merupakan pengaruh timbal balik atau saling
mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Ada empat jenis komunikasi
dalam pembelajaran, yaitu: komunikasi satu arah (tidak ada interaksi antara
mahasiswa), komunikasi dua arah (ada interaksi (umpan balik) dari
guru/dosen), komunikasi tiga arah (ada umpan balik dari mahasiswa dan
dosen serta terdapat interaksi antara mahasiswa) dan komunikasi ganda
(terjadi interaksi optimal dosen dengan mahasiswa).

Kertarampilan dasar mengajar disampaikan oleh Salim Widono,


S.P., M.P. Jenis-jenis keterampilan dasar mengajar terdiri atas membuka dan
menutup, menjelaskan, bertanya dasar dan lanjut, memberi penguatan,
mengadakan variasi, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas,
mengajar kelompok kecil dan perorangan. Semua jenis keterampilan tersebut
harus dilakukan secara utuh dan terintegrasi. Cara mengusai keterampilan
dasar mengajar yaitu kuasai hakikat dan prinsip setiap jenis keterampilan,
berlatih setiap jenis keterampilan secara terpisah, berlatih dalam bentuk
pembelajaran mikro dan mempraktekkannya.
Evaluasi program pembelajaran disampaikan oleh Materi ini
disampaikan oleh Dr. Sutarno, M.Pd dan Drs. Ngadino.Y., M.Pd. Evaluasi
pembelajaran bermanfaat untuk memahami sesuatu hal dalam pembelajaran,
membuat keputusan dan memperbaiki mutu pembelajran. Objek evaluasi
terdiri dari tiga komponen yaitu input, proses dan output. Sedangkan tahapan
xxii
evaluasi terdiri atas formulasi tujuan, penentuan tahapan dalam melakukan
evaluasi (internal vs eksternal), pengembangan instrumen evaluasi,
pengumpulan data, analisis dan interpretasi data, tindak lanjut.
Penyususnsn bahan ajar disampaikan oleh Drs. Suharno, M.Pd.
Bahan ajar merupakan komponen penting pembelajaran. Bahan ajar adalah
segala sesuatu yang berisi pesan yang dapat dipelajari siswa sehingga mampu
mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai tujuan belajar.
Prosedur penyusunan bahan ajar terdiri atas perancangan, penulisan susunan
bahan ajar, review oleh rewiewer, perbaikan berdasarkan masukan para
reviewer, perbanyak atau pencetakan, evaluasi susunan bahan ajar dan
catatan.
G. Hari ketujuh, Jumat 11 Februari 2011
Materi pertama adalah PPKP, materi ini disampaikan oleh Prof.Dr.
Soetarno J., M.Pd. Penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran
dirancang dan dialaksanakan oleh dosen/guru untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan dalam rangka
upaya peningkatan mutu luaran/lulusan. Sedangkan penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilaksanakan oleh dosen/guru di kelasnya sendiri
melalui refleksi diri yang diikuti dengan tindakan yang bertujuan
memperbaiki kinerjanya, pembelajaran/bimbingan sehingga hasil belajar
siswa meningkat.
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan materi ini disampaikan oleh
Drs. Sutarno. M.Pd. Kegiatan pembelajaran remidial tidaklah sama dengan
kegiatan pembelajaran pengayaan, karena kegiatan pembelajaran remedial
dilakukan sebagai upaya membantu mahasiswa agar mampu mengembangkan
diri secara optimal untuk menguasai kompetensi dasar yang belum
ditutaskannya, sedangkan pembelajaran pengayaan dilakukan kepada
mahasiswa untuk meningkatkan pendalaman atau penguasaan materi
pembelajaran yang telah dituntaskannya.
Materi Pengajaran Mikro ini disampaikan oleh Drs. Ngadino Y,
M.Pd. Pengajaran Mikro adalah pengajaran yang dilakukan dalam bentuk
xxiii
mikro bila dibandingkan dengan praktek mengajar biasa baik dari segi stuktur
maupun pelaksanaannya. Pada pelaksanaan pengajaran mikro ada anggota
kelompok yang berperan sebagai dosen, mahasiswa dan pengamat secara
bergantian. Agar kegiatan pengajaran mikro ini berjalan lancar, setiap
kelompok didampingi oleh fasilitator.
Diskusi Kelompok Pelaksanaan Pengajaran Mikro. Semua peserta
berkumpul sesuai kelompoknya untuk mendiskusikan hasil pelaksanaan
pengajaran mikro. Diskusi ini dilakukan sebagai evaluasi dari kegiatan
pengajaran mikro yang telah dilaksanakan. Setiap peserta introspeksi diri
terlebih dahulu apa yang menjadi kekurangan penampilannya, kemudian
pengamat memberikan masukan dan penilaian.

xxiv
BAB III

HASIL PELATIHAN

A. TUGAS DAN LATIHAN


1. Identifikasi Strategi Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo
Visi program studi D III Kebidanan Akbid Bhakti Putra Bangsa
Purworejo adalah menjadi lembaga pendidikan tinggi kebidanan yang mampu
mencetak ahli madya kebidanan yang cerdas, militan dan professional serta
diperhitungkan baik skala nasional maupun global pada tahun 2015 guna
mewujudkan masyarakat Indonesia sehat.
Cerdas yaitu mempunyai kemampuan enterpreneurship baik mental
maupun keahlian untuk menjadi bidan mandiri yg berdiri ditengah-tengah
masyarakat dengan mengedepankan pendekatan ilmiah dan sosiologis serta
mampu memberi solusi erhatdap situasi apapun. Militan berarti lulusan Akbid
Bhakti putra Bangsa Purworejo memiliki pengetahuan, sikap mental yg kuat,
teguh orang yang mengimplementasikan nilai-nilai yg diyakini dlm kehidupan
sehari-hari. Professional yaitu bekerja sesuai dengan profesinya dan
Memegang teguh kode etik profesi.
Misi program studi D III Kebidanan Akbid Bhakti Putra Bangsa
Purworejo adalah:
(1) Melaksanakan pendidikan tinggi kebidanan yang memenuhi standar
kompetensi
(2) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu kebidanan
(3) Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat
(4) Melaksanakan pembinaan dan pelatihan sivitas akademika sesuai dengan
kompetensi ahli madya kebidanan yang cerdas, militan dan profesional
(5) Mampu mencetak tenaga ahli madya kebidanan guna memenuhi
kebutuhan tenaga kebidanan dalam lingkup nasional

xxv
(6) Merintis pemenuhan kebutuhan tenaga ahli madya kebidanan dalam
lingkup global pada tahun 2015
(7) Menjalin kerjasama dalam rangka pengembangan pendidikan kebidanan
Tujuan Program Studi Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo
(1) Meningkatkan kualitas seleksi calon mahasiswa
(2) Pemantapan proses belajar mengajar dan system evaluasi
(3) Meningkatkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
(4) Meningkatkan angka efisiensi edukatif
(5) Menurunkan angka putus sekolah (drop out)
(6) Meningkatkan kemampuan lulusan
(7) Meningkatkan penguasaan informasi tentang penelitian baik skala nasional
maupun internasional
(8) Meningkatkan kuantitas penelitian
(9) Meningkatkan kualitas penelitian
(10) Meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian
(11) Menyempurnakan kelembagaan penelitian sesuai ketentuan yang berlaku
(12) Meningkatkan penguasaan informasi tentang pengabdian masyarakat

Guna mewujudkan visi dan misi tersebut maka AKBID Bhakti Putra
Bangsa Purworejo menjabarkan beberapa sasaran dan strategi pencapaian.
(1) Dosen, yaitu meningkatkan kualitas dosen baik kuantitas maupun kualitas
pada tahun 2015 menjadi 12 dosen tetap dengan jenjang pendidikan
minimal pasca sarjana dan memiliki jabatan fungsional akademik
sehungga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Disamping
itu didukung oleh dosen tidak tetap yang berkualifikasi pendidikan pasca
sarjana dan memiliki jabatan fungsional akademik sesuai dengan
kebutuhan kurikulum.
(2) Tenaga kependidikan, yaitu meningkatkan kuantitas dan kualitas sehingga
dapat menunjang proses belajar mengajar dengan baik

xxvi
(3) Mahasiswa, meningkatkan proses belajar mengajar, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat dan penunjang melalui perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi secara periodik
(4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
(5) Pengabdian kepada masyarakat
(6) Meningkatkan fasilitas pembelajaran dalam upaya mendukung proses
belajar mengajar yang baik
(7) Meningkatkan sarana prasarana laboratorium guna mewujudkan tenaga
kebidanan yang cerdas, militan dan professional

2. Analisis KBK Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo


Penyelenggaraan pendidikan bidan didasarkan pada kurikulum yang
berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
serta perkembangan profesi. Kurikulm ini disusun dengan mengacu pada
Kompetensi Inti Bidan Indonesia yang ditetapkan oleh Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) dan Pusat Pendidikan Tenaga kesehatan tahun 2000, yang dikelompokan
menjadi 5 (lima) kelompok kompetensi dan dijabarkan dalam tujuan
pendidikan disesuaikan dengan kelompok mata kuliah yang diatur dalam Surat
Keputusan Mendiknas 232/U/2000.
Pendidikan diploma III Kebidanan merupakan Pendidikan Bidan tingkat
ahli madya sebagai bagian integral dari sistem pendidikan tinggi tenaga
kesehatan untuk mendukung upaya pembangunan kesehatan. Pendidikan bidan
pada tingkat ahli madya ini diharapkan mampu mengembangkan diri
berdasarkan kaidah-kaidah akademik dan profesi, dengan memandang manusia
sebagai mahluk Tuhan yang terdiri dari unsur bio-psiko-sosial-spiritual.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, Bidan harus memahamio
kaidah-kaidah yang mendasari pelayanan kebidanan disetiap tatanan pelayanan
kesehatan baik di institusi maupun komunitas dengan sasaran pada wanita
sepanjang siklus kehidupannya, neonatus, bayi dan anak balita. Setiap manusia
barhak memperoleh Pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam

xxvii
mempertahankan kelangsungkan hidupnya sesuai dengan martabatnya.
Pelayanan kebidanan merupakan suatu praktek Pelayanan kesehatan yang
sepesifik bersifat relektif, analitis, dilaksanakan secara mandiri, profesional dan
didukung oleh seperangkat ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menggunakan metode ilmiah yang dilandasi oleh etika dan kode etik profesi.
Kurikulum pendidikan diploma III kebidanan disusun melalui proses
pemahaman dasar kesehatan reproduksi manusia, analisa asuhan dan pelayanan
kebidanan, penetapan peran, fungsi dan kompetensi bidan. Berdasarkan
kompetensi tersebut ditentukan mata kuliah yang diperlukan dalam memenuhi
kualifikasi bidan profesional tingkat ahli madya. Dengan demikian lulusan
pendidikan Diploma III Kebidanan dituntut menguasai ilmu pengetahuan
teknologi dan ketrampilan serta sikap dan perilaku sebagai bidan profesional.
A. Tujuan Pendidikan
Pendidikan Diploma III Kebidanan merupakan bagian dari jenjang
pendidikan tinggi tenaga kesehatan unruk mempersiapkan pesiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
profesional kebidanan dalam menerapkan ilmu dan konsep kebidanan dan
memanfaatkan teknologi secara arif serta mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Tujuan pendidikan D III Kebidanan adalah untuk menghasilkan
tenaga bidan profesional pada tingkat Ahli Madya Kebidanan, yang
mampu melaksanakan tugas dengan kompetensi sebagi berikut :
1. Mengembangkan diri sebagai bidan profesional yang berkepribadian
Indonesia
2. Menerapkan komsep dari prinsip serta keilmuan dan ketrampilan yang
mendasari profesionalisme bidan dalam memberikan asuhan dan
pelayanan kebidanan
3. Melaksanakan asuhan kebidanan (ASKEB) secara profesional pada
wanita dalam siklus kehidupannya (remaja, pra perkawinan, ibu hamil,
persalinan, nifas, klimakterium, menopause dan masa antara, asuhan

xxviii
neonatus, bayi dan anak balita) di semua tatanan pelayanan kesehatan di
institusi dan komunitas.
4. Mengembangkan sikap professional dalam praktik kebidanan,
komunikasi interpersonal dan konseling serta menjalanin kerjasama
dalam tim kesehatan
5. Memberikan pelayanan kebidanan dengan mempertimbangkan kultur
dan budaya setempat, dengan melakukan upaya promosi dan prevensi
kesehatan reproduksi melalui pendidikan kesehatan, pemberdayaan
wanita, keluarga serta masyarakat dengan tidak mengabaikan aspek
kuratif dan rehabilitatif.

B. Tujuan Institusi
Tujuan institusi Diploma III kebidanan adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
kurikulum, organisasi dan manajement pendidikan.
2. Mengembangkan pengkajian IPTEK dan penelitian dalam pelayanan
kebidanan
3. Mengembangkan pengabdian masyarakat yang berfokus pelayanan
kebidanan
4. Mengembangkan institusi pendidikan sebagai sumber informasi dalam
upaya peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.
5. Mengembangkan kerjasama dengan institusi pemerintah, swasta dan
masyarakat.

C. Peran dan Fungsi Bidan Profesional


Dalam upaya pelayanan kebidanan yang berfokus pada kesehatan
reproduksi, bidan Profesional berperan sebagai :
1. Pelaksana
Pemberi pelayanan kebidanan pada wanita dalam siklus kehidupannya,
asuhan neonatus, bayi dan anak balita
xxix
2. Pengelola
Mengelola asuhan dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan
kesehatan di institusi dan komunitas
3. Pendidik
Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan
pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan di institusi
dan komunitas, menthorsip dan preceptorship terhadap calon tenaga
kesehatan, dan bidan baru.
4. Peneliti
Yang dimaksud peneliti disini aalah asisten peneliti yang membantu
kegiatan penelitian dalam lingkup asuhan dan pelayanan kebidanan.

D. Fungsi
1. Pelaksana
a. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dan patologi
b. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal dan
patologi
c. Melaksanakan asuhan pada bayi segera setelah lahir dan neonatus
normal dan patologi
d. Melaksanakan pelayanan kebidanan pada ibu nifas normal dan
patologi
e. Melaksanakan pelayanan kebidanan pada ibu menyusui
f. Melaksanakan asuhan kesehatan pada bayi dan balita diinstitusi dan
komunitas
g. Melaksanakan upaya promosi dan prevensi dalam kesehatan
reproduksi wanita sepanjang siklus kehidupanya
h. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana
i. Menggerakan peran serta masyarakat dalam pelayanan kebidanan

xxx
2. Pengelola
a. Merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan pelayanan kebidanan
b. Mengorganisir sumber daya untuk pelaksanaan pelayanan kebidanan
c. Melaksanakan pelayanan kebidanan berdasarkan rencana
d. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kebidanan
3. Pendidik
a. Melaksanakan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan
dan pelayanan kebidanan
b. Membina kader dan kelompok masyarakat
c. Menthorsip dan prestorship bagi calon tenaga kesehatan dan bidan
4. Peneliti
a. Membantu penyusunan proposal
b. Melaksanakan pengumpulan data
c. Membantu pengolahan data
d. Membantu penyusunan laporan hasil penelitian

E. Kompetensi Dan Fokus Pendidikan Pada Setiap Tahap


Kompetensi tahap I :
1. Menerapkan konsep dan prinsip keilmuan dan ketrampilan dalam
pengembangan diri sebagai bidan profesional
2. Melaksanakan ketrampialan dasar praktik klinik yang berfokus pada
wanita, neonatus bayi dan anak balita
3. Melaksanakan komunikasi efektif dalam asuhan kebidanan
4. Melaksanakan asuhan kebidanan pada remaja dan wanita hamil
5. Melaksanakan asuhan kepada klien (pada wanita dalam siklus
kehidupan) disemua tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan
komunitas.
Fokus pendidikan tahap I :
1. Pengembangan kepribadian yang berbudi luhur, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Mandiri serta bertanggung jawab untuk
membentuk sikap dan perilaku sebagai bidan.
xxxi
2. Pemahaman konsep manusia khususnya membentuk wanita bayi dan
anak balita sebagai subyak dan makhluk bio-psiko-sosial dan
spiritual, merupakan insan yang mempunyai potensi dan tanggung
jawab untuk memajukan dan mensejahterakan keluarga dan
masyarakat
3. Penguasaan keilmuan dan ketrampilan alam berkomunikasi
4. Penguasaan perubahan dan perkembangan sistem reproduksi wanita
dalam siklus kehidupannya
5. Asuhan kebidanan pada remaja dan wanita hamil

Kompetensi Tahap II
1. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus fisiologis secara
komperhensif berdasarkan evidence disemua tatanan pelayanan
kesehatan di institusi dan komunitas
2. Melaksanakan pelayanan KB disemua tatanan pelayanan kesehatan
di institusi dan komunitas.
3. Melaksanakan asuhan pada neonatus, bayi dan anakn balita disemua
tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas

Fokus pendidikan tahap II adalah :


1. Penguasaan perubahan dan msalah tumbuh kembang pada
neonatus, bayi dan anak balita
2. Asuhan kbidanan pada wanita bersalin dan nifas, menyusui dan
masa antara
3. Upaya promotif dan preventif kesehatan pada neonatus, bayi dan
anak balita
4. Pelatihan keluarga berencana KB

xxxii
Kompetensi Tahap II :
1. Melaksanakan asuhan kebidanan patologi dan kegawatdaruratan
berdasarkan evidence disemua tatanan pelayanan kesehatan di
institusi dan komunitas
2. Mengelola pelayanan kebidanan disemua tatanan pelayanan
kesehatan di institusi dan komu itas
3. Mengaplikasikan ilmu dalam penulisan ilmiah
4. Memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat dalam
peningkatan dan pemeliharakan kesehatan ibu, neonatus, bayi dan
anak balita.

Fokus pendidikan tahap III adalah :


1. Asuhan kebidanan patologi dan kegawatdaruratan berdasarkan
Evidence disemua tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan di
komunitas
2. Pengelolaan pelayanan kebidanan
3. Penulisan karya tulis ilmiah
4. Pengelolaan sumber daya yang ada di masyarakat dalam
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu, neonatus dan anak
balita.

xxxiii
3. Teori Motifasi

MATA KULIAH : PELAYANAN KELUARGA BERENCANA


WAKTU : 60 menit
JUMLAH PESERTA : 10 orang
METODE PEMBELAJARAN : ceramah, diskusi, demonstrasi dan role play
NAMA DOSEN : Tri Puspa Kusumaningsih, S. ST

UPAYA
PELAKSANAAN PENINGKATA
MODEL WAKTU KETERANGAN
PEMBELAJARAN N MOTIVASI
BELAJAR
I. Pendahuluan A- a. Memperkenalk 15 menit Ceramah, Diskusi
ttention an metode
kontrasepsi
suntik
b. Tanya jawab 5 menit
R- tentang metode
elevance kontrasepsi
suntik

Menjelaskan
manfaat dan
tujuan mengikuti
skill lab mengenai
kontrasepsi suntik
ini bagi
mahasiswa dalam
melaksanakan
praktek di lahan
II. Penyajian C- a. Mempraktekka 10 menit Demonstrasi
Materi onfidenc n pemberian
e suntikan sesuai
dengan SOP
(Standar
Operasional
Prosedur)
b. Memberikan
motivasi
kepada
mahasiswa
bahwa setiap
mahasiswa
memiliki
kemampuan
xxxiv
untuk
memberikan
suntikan KB
sesuai dengan
SOP (Standar
Operasional
Prosedur)

III. Penutup S- a. Memberikan 30 menit Role play


atisfactio kesempatan
n kepada
mahasiswa
untuk
melakukan
pemberian
suntikan sesuai
dengan yang
dicontohkan
b. Memberikan
penguatan
(reinforcement
) berupa pujian
kepada
mahasiswa
yang telah
melakukan
praktek
pemberian
suntikan
dengan benar

xxxv
4. Peta Kompetensi
Mata Kuliah: Pelayanan KB

Standar Kompetensi:

Mahasiswa mampu melakukan asuhan


kebidanan keluarga berencana

Kompetensi Dasar 6:
Melakukan pendokumentasian pelayanan KB

Kompetensi Dasar 5:
Melakukan pembinaan akseptor

Kompetensi Dasar 4:
Melakukan pelayanan kontrasepsi
dengan berbagai metode

Kompetensi Dasar 3:
Mengidentifikasi KIE dalam KB

Kompetensi Dasar 2:
Mengidentifikasi perkembangan
KB di Indonesia

Kompetensi Dasar 1:
Menguraikan konsep
Entry Behaviour
kependudukan di Indonesia

xxxvi
5. Model dan Strategi Pembelajaran
Mata Kuliah: Pelayanan KB
a. Standar Kompetensi
Mampu melakukan asuhan kebidanan pelayanan keluarga berencana.
b. Model Pembelajaran
Joyce and Weil
c. Alasan Memilih Model
Sesuai dengan kebutuhan mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.
d. Tujuan
Sebelum mahasiswa terjun langsung di lapangan, setiap mahasiswa mampu
menerapkan teori dlam praktek di laboratorium dengan menggunakan
phantom.
e. Urutan Kegiatan
Kelompok
Jenis Model Keterangan
Model
A Pengolahan Pencapaian Konsep Mahasiswa mampu
Informasi menerapkan konsep dasar
(Kognitif) dalam pelayanan KB

Pemandu Awal Mahasiswa mampu


menerapkan teori ke dalam
praktek pelayanan KB

Memorisasi Mahasiswa mampu


menjawab pertanyaan
berdasar teori dan praktek
yang sudah dilakukan

B Personal Latihan Kesadaran Mahasiswa berkeinginan


Diri sendiri untuk berlatih
pelayanan KB dengan teori

xxxvii
yang sudah diterimanya
C Interaksi Latihan Mahasiswa melakukan
Sosial Laboratorium praktek pelayanan KB pada
phantom sesuai teori dan
prosedur yang sudah ada
D Pengemba- Belajar Tuntas Mahasiswa mampu
ngan menyelesaikan standar
Perilaku kompetensi sesuai teori dan
praktek yang sudah didapat

Pembelajaran Mahasiswa mampu


Langsung memberikan pelayanan KB
Belajar dari Mahasiswa mampu
stimulasi menerapkan pelayanan KB
pada phantom

Keterampilan Mahasiswa mampu


professional menerapkan pelayanan KB
pada klien secara benar
menurut standar
kompetensi

f. Proses Sosial
Interaksi antara mahasiswa dan dosen dapat berjalan dengan baik karena
setiap mahasiswa dapat aktif dalam melakukan pelayanan KB pada klien
menurut teori dan standar kompetensi.
g. Faktor Pendukung
Waktu dan pengetahuan mahasiswa.

xxxviii
8. Kontrak Perkuliahan

I. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Pelayanan Keluarga Berencana


Semester/SKS/T.A : 4 (empat)/3 (tiga)/2009-2010
Dosen Pengajar : Tri Puspa Kusumaningsih, S. ST

II. Manfaat Mata Kuliah

Gerakan KB (Keluarga Berencana) saat ini sedang berusaha meningkatkan


mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KB di semua lini lapangan. Untuk itu
petugas klinik, terutama bidan dalam hal ini sebagai ujung tombak gerakan KB
harus terlebih dahulu menguasai materi untuk mendukung program KB yang saat
ini sedang berjalan. Anda perlu dibekali pemahaman yang memadai mengenai
pelayanan KB agar mampu memberikan informasi dan motivasi yang jelas dan
benar kepada pasangan usia subur dalam melaksanakan tugas sebagai bidan.

III. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini memberikan pemahaman dan penguasaan dasar kepada


mahasiswa mengenai kependudukan, sejarah KB di Indonesia, program KB di
Indonesia, KIE dalam pelayanan KB, berbagai macam metode KB serta
pencatatan dan pelaporan pelayanan KB.
Mata kuliah ini didesain untuk memperkenalkan kepada Anda mengenai
peran bidan dalam pelayanan KB di Indonesia. Mengingat materi ini cukup
dinamis perkembangannya, sangat disarankan kepada mahasiswa untuk senantiasa
mengembangkan pemahaman dan pengetahuan mengenai materi perkuliahan ini
melalui sumber-sumber informasi lain dalam rangka membantu penguasaan
materi kuliah.

xxxix
IV. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. Menguraikan konsep kependudukan di Indonesia


2. Mengidentifikasi perkembangan KB di Indonesia
3. Mengidentifikasi KIE dalam KB
4. Melakukan pelayanan kontrasepsi dengan berbagai metode
5. Melakukan pembinaan akseptor
6. Melakukan pendokumentasian pelayanan KB

V. Organisasi Materi

Menguraikan Mengidentifikasi
konsep Mengidentifikasi
perkembangan KB
kependudukan di KIE dalam KB
di Indonesia
Indonesia

Melakukan Melakukan Melakukan


pendokumentasian pembinaan pelayanan
pelayanan KB akseptor kontrasepsi dengan
berbagai metode

VI. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran

Perkuliahan ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan praktek. Dengan


demikian diharapkan mahasiswa memperoleh pengetahuan pada saat perkuliahan
dan mampu mengintegrasikan pengetahuan tersebut dalam praktek. Kegiatan
praktikum dilakukan secara berkala agar mahasiswa dapat mendemonstrasikan
praktek yang akan dilakukan di lahan. Untuk beberapa pertemuan dosen
memberikan pengantar kepada mahasiswa untuk melakukan diskusi kemudian
dipresentasikan di depan kelas.
xl
VII. Sumber Belajar

Sumber :

1. BKKBN. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi : Kebijakan


Program dan Kegiatan Tahun 2005-2009. Jakarta : Badan Koordinasi
Keluarga Berencana.
2. BKKBN. 2006. Konversi Peserta Keluarga Berencana Menurut Jenis
Kontrasepsi. available online : http://www.bkkbn.go.id.
3. Glasier A. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
EGC
4. Hacker N. F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta : EGC
5. Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan
6. Pendit B. U. 2007. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : EGC
7. Saifuddin A. B. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
8. BKKBN. 2001. Teknis Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta
9. Video tentang KIE KB, metode kontrasepsi sederhana dan modern, pembinaan
akseptor KB

VIII. Tugas

1. Setiap bacaan kuliah, sebagaimana disebut dalam jadwal program harus sudah
dibaca sebelumnya.
2. Tugas Kelompok : Presentasi materi dimulai pada pertemuan ke-4
- Setiap kelompok terdiri dari 5 orang
- Dua kelompok setiap pertemuan
- Tugas dikumpulkan maksimal 1 hari sebelum presentasi

xli
3. Evaluasi dilakukan di tengah semester dan di akhir semester, bisa
menggunakan bentuk essay atau pilihan ganda

IX. Penilaian dan Kriteria Pembelajaran

1. Ujian tengah semester : 20 % ( N1)


2. Ujian Akhir semester : 30 % ( N2 )
3. Seminar / Penugasan : 15 % ( N3 )
4. Praktek : 35 % ( N4 )
Nilai akhir mata kuliah adalah :
MA = ( 20 %X N1) + ( 30 % X N2 ) + ( 15 % X N3 ) + ( 35 % + N4 )

Nilai batas lulus untuk mata ajar = 2 = C dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai Mentah Nilai Mutu Lambang
0 - 40 0 E
41-55 1 D
56-70 2 C
71-85 3 B
86-100 4 A
Atau
Nilai Mentah Nilai Mutu Lambang
<1 0 E
1,01,75 1 D
1,76 2,50 2 C
2,51 3,50 3 B
3,51 4,00 4 A

Ketentuan lain dalan penilaian:


- Kehadiran minimal 75% dari total realisasi kehadiran dosen.
- Presenter terbaik dari kelompok akan mendapat bonus nilai 5 point.
- Peserta terbaik dinilai dari keaktifan dan relevansi pertanyaan/pernyataan
mendapat bonus nilai 5 point.
- Tayangan terbaik diantara semua kelompok mendapat bonus 5 point yang
dimasukkan pada komponen penilaian penugasan.
- Tugas apapun yang terlambat tidak diterima.
xlii
- Tidak ada permintaan penambahan nilai. Nilai hanya berdasarkan komponen
penilaian untuk mahasiswa dan tidak ada perkecualian.
- Segala bentuk kecurangan apapun termasuk menandatangani presensi akan
membatalkan komponen penilaian yang terkait.

X. Jadwal Pembelajaran

Hari Selasa Pukul 08.00 10.30 WIB


Hari Jumat Pukul 09.00 11.30 WIB

XI. Lain-lain

- Dalam proses pembelajaran mahasiswa wajib mematuhi peraturan yang telah


ditetapkan institusi
- Mahasiswa yang terlambat 15 menit tidak diperbolehkan mengikuti
perkuliahan

xliii
9. Pengembangan Evaluasi Hasil Pembelajaran
1. C1 : Pengetahuan
Soal : Alat kontrasepsi yang terbuat dari polietilen dengan atau tanpa steroid
yang dimasukkan dalam rahim adalah..

a. Tubektomi
b. Vasektomi
c. IUD
d. Implant
e. Susuk
Jawaban : C

2. C2 : Pemahaman
Soal :

Bila dibandingkan dengan kontrasepsi hormonal, kontrasepsi non hormonal


lebih aman untuk wanita yang mempunyai tekanan darah tinggi.

SEBAB

Kontrasepsi non hormonal tidak mempengaruhi tekanan darah.

Jawaban : A

3. C3 : Penerapan
Soal : Urutkan tindakan anestesi pra pemasangan alat kontrasepsi dalam
kulit..

a. Mencuci tangan, mengatur posisi lengan pasien, meletakkan kain dan


perlak di bawah lengan pasien, memakai sarung tangan, melakukan
antiseptis di daerah pemasangan, memasang duk steril, memberitahu
pasien akan disuntik, menyuntik pasien, membereskan alat, membuka
sarung tangan, memberitahu pasien sudah dilakukan anestesi, mencuci
tangan
b. Mencuci tangan, mengatur posisi lengan pasien, memakai sarung tangan,
meletakkan kain dan perlak di bawah lengan pasien, memasang duk steril,
melakukan antiseptis di daerah pemasangan, memberitahu pasien akan
disuntik, menyuntik pasien, membereskan alat, membuka sarung tangan,
memberitahu pasien sudah dilakukan anestesi, mencuci tangan
c. Mencuci tangan, mengatur posisi lengan pasien, meletakkan kain dan
perlak di bawah lengan pasien, memakai sarung tangan, melakukan
antiseptis di daerah pemasangan, memasang duk steril, memberitahu
pasien akan disuntik, menyuntik pasien, membuka sarung
tangan,membereskan alat, memberitahu pasien sudah dilakukan anestesi,
mencuci tangan

xliv
d. Mencuci tangan, mengatur posisi lengan pasien, meletakkan kain dan
perlak di bawah lengan pasien, memakai sarung tangan, memasang duk
steril, melakukan antiseptis di daerah pemasangan, memberitahu pasien
akan disuntik, menyuntik pasien, membereskan alat, membuka sarung
tangan, memberitahu pasien sudah dilakukan anestesi, mencuci tangan
e. Mencuci tangan, meletakkan kain dan perlak di bawah lengan pasien,
mengatur posisi lengan pasien, memakai sarung tangan, melakukan
antiseptis di daerah pemasangan, memasang duk steril, memberitahu
pasien akan disuntik, menyuntik pasien, membereskan alat, membuka
sarung tangan, memberitahu pasien sudah dilakukan anestesi, mencuci
tangan
Jawaban : A

4. C4 : Analisis
Soal : Ny. X umur 25 tahun, post partum anak ke 2, 1 bulan yang lalu. Ia dan
suami ingin mengikuti program KB. Ny. X akan memberikan ASI eksklusif
untuk bayinya. Hasil pemeriksaan terdapat varises berat pada tungkai, tekanan
darah 150/100. Ny. X pernah terkena stroke. Berdasarkan kasus tersebut,
maka prioritas metode yang digunakan untuk Ny. X adalah......

a. Pil progestin
b. IUD
c. Implan
d. Suntik 3 bulanan
e. Tubektomi
5. C5 : Sintesis
Soal : Di bawah ini yang termasuk kontrasepsi hormonal adalah......

a. IUD, implan, suntik, kondom, vasektomi, senggama teputus, tubektomi


b. Vasektomi, tubektomi, IUD, kondom, coitus interuptus, diafragma
c. Pil, suntik, implan, kondom, diafragma, spermisid, norplant
d. Spermisid, kondom, tubektomi, vasektomi, implant
e. Implant, pil, suntik, norplant
Jawaban : E

6. C6 : Evaluasi
Soal : Ny. S umur 28 tahun, melahirkan 40 hari yang lalu, ini merupakan anak
pertama, ibu ingin menyusui. Ny. S menolak diajak berhubungan intim karena
takut hamil. Ny. S ingin memakai pil yang untuk menyusui, hasil pemeriksaan
tensi 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,5C. Anda
sebagai bidan, pil yang dianjurkan untuk Ny. S adalah......

1) Pil yang mengandung hormon progestin


2) Mini pil
3) Excluton

xlv
4) Morning after pil Jawaban: A

b. Rubrik Holistik
SOAL : PENCEGAHAN INFEKSI PASCA TINDAKAN
Score DISKRIPSI
3 Dekontaminasi sarung tangan (sebelum dilepaskan) dan instrumen yang
digunakan secara benar, lepas dan rendam sarung tangan dan instrumen
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit, cuci setiap benda tajam secara
terpisah menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan
sisa darah dan kotoran, buka engsel gunting dan klem disikat dengan
seksama terutama bagian sambungan dan sudut peralatan, mencuci setiap
benda sedikitnya 3 kali dengan air mengalir, rendam instrumen dalam air
sampai semuanya sampai terendam, rebus selama 20 menit.
2 Dekontaminasi sarung tangan (sebelum dilepaskan) dan instrumen yang
digunakan secara benar, lepas dan rendam sarung tangan dan sarung
tangan dan instrumen dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit, cuci
setiap benda tajam secara terpisah dengan menggunakan sikat dengan air
untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran, buka engsel gunting dan
klem disikat dengan seksama terutama bagian sambungan dan sudut
peralatan, mencuci setiap benda sedikitnya tiga kali dengan menggunakan
air dan sabun, kemudian dibilas dengan menggunakan air mengalir,
rendam instrumen dalam air sampai semuanya terendam, rebus selama 20
menit.
1 Lepas dan rendam sarung tangan dan instrument ke dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit, cuci setiap benda tajam secara terpisah
menggunakan sikat dengan air untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran, buka engsel gunting dan klem disikat dengan seksama terutama
bagian sambungan dan sudut peralatan, mencuci setiap benda sedikitnya
tiga kali dengan air dan sabun, kemudian dibilas dengan air mengalir,
rendam instrumen dalam air sampai semuanya terendam, rebus selama 10

xlvi
menit.
0 Lepas dan rendam sarung tangan dan instrumen dalam larutan klorin 0,5%
selama 5 menit, cuci setiap benda tajam secara terpisah menggunakan
sikat dengan air untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran, buka engsel
gunting dan klem disikat dengan seksama terutama bagian sambungan dan
sudut peralatan, mencuci setiap benda sedikitnya tiga kali dengan air dan
sabun, kemudian dibilas dengan air mengalir, rendam instrumen dalam air
sampai semuanya terendam, rebus selama 5 menit.

Keterangan :
Skor 3 : Dilakukan dengan tepat dan benar
Skor 2 : Dilakukan dengan tepat tapi tidak benar
Skor 1 : Dilakukan dengan tidak tepat tapi benar
Skor 0 : Tidak dilakukan

c. Rubrik Analitik
Mata kuliah : Palayanan KB
Kompetensi dasar : Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar
kependudukan di Indonesia
Indikator : Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah
kependudukan di Indonesia
Tugas mahasiswa : Buatlah sebuah makalah yang menjelaskan tentang
masalah-masalah kependudukan di Indonesia
Skor Deskripsi 1 Deskripsi 2 Deskripsi 3

Format Penulisan Materi/Isi Penulisan/Tata Bahasa

4 Mahasiswa memberikan Respon yang diberikan Kualitas pemakaian


respon yang sangat baik terhadap tugas sangat bahasa pada penyusunan
terhadap tugas yang baik. Dapat dilihat dari materi baik, dalam
diberikan. Dapat dilihat komponen isi dalam pembahasan dan

xlvii
dari format penulisan telah makalahnya sangat kesimpulan sangat baik.
sesuai dengan aturan yang lengkap dan mendetail Menggunakan bahasa
ditentukan: spasi 1,5 termasuk pembahasan dan kalimat yang logis
menggunakan kertas A4 dan ksimpulan. Penyajian dan sesuai dengan EYD
70gr dan batas margin sangat runtut dan sesuai
yang telah sesuai. dengan tugas yang
diberikan

3 Respon cukup baik. Respon yang diberikan Kualitas bahasa dalam


Mahasiswa menuliskan terhadap tugas cukup penyusunan materi baik,
format penulisan yang baik. Komponen isi penggunaan kata-kata
telah sesuai dengan aturan, cukup lengkap, terdapat dan kalimat dalam
tetapi kertas yang pembahasan dan pembahasan ada
digunakan mengunakan kesimpulan tetapi dalam beberapa yang tidak
ukuran folio penyajian kurang runtut sesuai

2 Respon yang diberikan Respon yang diberikan Kualitas pemekaian


kurang baik, walaupun terhadap tugas kurang bahasa kurang baik,
spasi dalam penulisan telah baik. Komponen atau bahasa yang digunakan
1,5 tetapi format yang isinya cukup lengkap, dalam penyusunan materi
dituliskan kurang sesuai terdapat pembahasan baik, tetapi dalam
dengan aturan, tidak tetapi tidak ada pembahasan dan
memperhatikan batas kesimpulan yang jelas kesimpulan banyak
margin dan ukuran kertas menggunakan kata-kata
yang dipakai bukan A4 dan kalimat yang kurang
sesuai

1 Respon yang diberikan Respon terhadap yang Respon terhadap tugas


tidak sesuai dengan aturan diberikan tidak sesuai yang diberikan tidak
yang telah ditentukan. dengan tugas. Komponen baik, kualitas
Makalah yang makalah kurang lengkap, penggunaan bahasa dan
dikumpulkan tidak diketik dan tidak ada kalimat banyak yang

xlviii
komputer tetapi ditulis pembahasan serta tidak sesuai.
tangan biasa kesimpulan yang jelas

d. Instrumen penilaian afektif pernyataan minat peserta didik terhadap


mata kuliah pelayanan KB menggunakan skala likert
PETUNJUK :
1) Berilah tanda centhang () pada setiap jawaban yang benar
menurut anda pada kolom yang disediakan!
2) Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SKALA
SS S TS STS
1. Saya menyenangi mata kuliah Pelayanan KB
2. Saya memilih mata kuliah Pelayanan KB atas
keinginan sendiri
3. Saya selalu mengikuti perkuliahan Pelayanan
KB
4. Saya tidak pernah datang terlambat saat
perkuliahan Pelayanan KB
5. Saya selalu melengkapi catatan mata kuliah
Pelayanan KB
6. Saya selalu mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan dosen pada saat
perkuliahan Pelayanan KB
7. Saya selalu aktif bertanya pada saat
perkuliahan Pelayanan KB
8. Saya selalu aktif mencari informasi/

xlix
pengetahuan terbaru mengenai mata kuliah
Pelayanan KB
9. Saya dapat memadukan antara teori dan
praktek pada mata kuliah Pelayanan KB
10 Saya selalu mempelajari kembali materi mata
kuliah Pelayanan KB yang telah diberikan di
perkuliahan
Penentuan Skor Jawaban Responden.
Jika responden menjawab :
SS (Sangat Setuju) mendapatkan nilai :4
S (Setuju) mendapatkan nilai :3
TS (Tidak Setuju) mendapatkan nilai :2
STS (Sangat Tidak Setuju) mendapatkan nilai :1

l
e. Skala nilai psikomotor pendidikan kesehatan perawatan putting susu
datar/kedalam
NILAI
NO BUTIR YANG DINILAI
1 2 3 4

A SIKAP DAN PERILAKU

Menyambut pasien dan keluarga dengan


1. sopan dan ramah

2 Memperkenalkan diri kepada pasien

Teruji mempersiapkan pasien duduk dan


3
komunikatif

4 Teruji tanggap terhadap reaksi pasien

5 Teruji sabar dan teliti

B CONTENT/ISI
6 Melakukan apersepsi pada ibu

7 Menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien

Mendekatkan alat-alat yang mungkin


8
diperlukan

9 Mencuci tangan dengan sabun

Membantu paisen melepaskan pakaian


10
bagian atas

Merangsang dengan mengeuarkan puting


11 dengan spuit/nipple puller agar dapat keluar
sebelum mulut bayi menangkap putting

Mengajarkan pada ibu menarik puting


12
dengan nipple puller/spuit

Mengajarkan ibu meneteki bayi dengan


13
metode skin to skin

Menganjurkan pada ibu untuk merangsang


14
bayi mencari putting kemudian mengisapnya

li
Mengajarkan pada ibu untuk member sedikit
15 penekanan pada areola mammae dengan jari
saat memasukkan putting susu ke mulut bayi

16 Melakukan evaluasi

C TEKNIK
Teruji menggunakan bahasa yang mudah
17
dimengerti

18 Teruji mengerjakan secara sistematis

Teruji memberikan perhatian terhadap setiap


19
jawaban

Teruji melaksanakan dengan percaya diri &


20
tidak ragu-ragu

21 Teruji mendokumentasikan hasil asuhan

TOTAL SCORE : 42

Total pencapaian score


Nilai= X 100%
0,42

lii
10. Pengembangan Evaluasi Program Pembelajaran
Tabel Rencana Evaluasi Pembelajaran
Informasi Metode
N yang Respond
Indikator Instrume Waktu
o dibutuhka Teknik en
n
n
1. Motivasi 1.1 Minat Wawanc Pedoma Mahasis Pertengah
mahasisw mahas ara n wa an
a dalam iswa wawanc kegiatan
mengikuti terhad ara perkuliah
kegiatan ap an
perkuliah materi
an yang
diberi
kan Observas Mahasis
1.2 Perhat i Pedoma wa Setiap
ian n saat
mahas Observa perkuliah
iswa si an
dalam
mengi
kuti
kegiat
2. an
Kemampu perkul
an dosen iahan Observas Dosen
dalam i
memberik Efektivita Pedoma Observasi
an s kegiatan n dilakukan
motivasi BK Observa selama
kepada si satu
mahasisw semester
a

liii
11. Proposal Mini PPKP
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN INFORMASI TEKNOLOGI (IT) TERHADAP
MINAT MAHASISWA D III KEBIDANAN PADA MATA KULIAH
KELUARGA BERENCANA

A. Latar Belakang
Penurunan mutu pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi
oleh kurangnya kemampuan profesionalisme pendidik dan keengganan
belajar peserta didik. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia, banyak para pendidik yang memfokuskan pada bagaimana cara
atau metode pembelajaran yang tepat serta memanfaatkan Informasi
Teknologi (IT) untuk para peserta didik agar kualitas pendidikan di Indonesia
bisa meningkat.
Pendidik di tuntut keatif membangkitkan motivasi belajar peserta didik,
yaitu diantaranya memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Peserta didik akan
terdorong untuk belajar manakala mereka memilki minat untuk belajar. Oleh
sebab itu mengembangkan minat belajar peserta didik merupakan salah satu
teknik dalam mengembangkan motivasi belajar, salah satunya dengan
pemanfaatan IT. Perkembangan IT memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada dunia pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Namun demikian masih
terdengar pemanfaatan IT di dunia pendidikan belum dilaksanakan secara
optimal dan masih menjadi isu kebijakan penting pembangunan pendidikan
Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh di D III KEBIDANAN BHAKTI
PUTRA BANGSA PURWOREJO, penggunaan IT oleh dosen dalam proses
belajar mengajar hanya 25%. Seharusnya penggunaan IT dalam proses
pembelajaran harus lebih dioptimalkan agar peserta didik dapat mengikuti
perkembangan globalisasi serta lebih berminat dalam mengikuti perkuliahan.
Penerapan IT secara optimal dalam dunia pendidikan merupakan solusi
alternatif bagi para pendidik untuk membuat proses pembelajaran menjadi
menarik, efektif dan efisien.
liv
B. Perumusan Masalah
Bagaimana efektivitas penggunaan Informasi Teknologi (IT) terhadap
minat mahasiswa D III Kebidanan pada mata kuliah Keluarga Berencana?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan Informasi Teknologi (IT)
terhadap minat mahasiswa D III Kebidanan pada mata kuliah Keluarga
Berencana.
2. Tujuan Khusus
Dapat :
a. Mengetahui efektivitas penggunaan IT pada mata kuliah Keluarga
Berencanan di D III Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo.
b. Mengetahui minat mahasiswa D III Kebidanan Bhakti Putra Bangsa
Purworejo terhadap penggunaan IT pada mata kuliah eluarga
Berencana.
c. Mengetahui efektivitas penggunaan Informasi Teknologi (IT)
terhadap minat mahasiswa D III Kebidanan pada mata kuliah
Keluarga Berencana.

D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis, antara lain :
a. Hasil penelitian yang didapat diharapkan dapat memperluas atau
memperkaya wawasan bagi pembaca karya tulis ilmiah ini.
b. Dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian berikutnya, yang terkait
dalam usaha - usaha untuk meningkatkan penggunaan IT dalam proses
pembelajaran.

lv
2. Aplikatif, antara lain yaitu :
a. Institusi
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam usaha
meningkatkan penggunaan IT dalam proses pembelajaran.
b. Profesi
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi pendidik
dalam meningkatkan penggunaan IT dalam proses pembelajaran.

lvi
B. Pelaksanaan Micro Teaching
Micro teaching dilaksanakan pada kelas-kelas kecil berdasarkan kelompok
yang telah dibentuk pada pertemuan enam. Dalam setiap kelompok yang telah
ditentukan, masing-masing peserta melaksanakan tugas mengajar yang
berbeda-beda. Pada pelaksanaan micro teaching ada anggota kelompok yang
yang berperan menjadi dosen, mahasiswa dan pengamat secara bergantian.
Agar kegiatan micro teaching ini berjalan dengan lancar, setiap kelompok
didampingi oleh fasilitator. Anggota kelompok yang berperan menjadi
pengamat harus memberikan penilaian, tanggapan atau masukan dan arahan
sebagai bahan perbaikan pada praktek mengajar. Hal yang sama juga
dilakukan oleh fasilitator. Pelaksanaan micro teaching dibagi dalam tujuh
kelompok. Satu kelompok terdiri dari lima orang. Penulis berada pada
kelompok tujuh. Fasilitator pada kelompok ini adalah Bapak Mulyadi, S.Sn.,
M.Sn.
Berdasarkan hasil self assessment, penulis menyadari bahwa komponen
yang masih kurang maksimal dilakukan adalah komponen membuka dan
menutup perkuliahan. Menurut para pengamat dan fasilitator, suara kurang
keras, dan kemampuan masih perlu diasaah dengan latihan dan jam terbang
tinggi.
Diskusikan hasil pelaksanaan micro teaching sebagai evaluasi dari
kegiatan micro teaching yang telah dilaksanakan dilaksanakan di kelompok
masing-masing. Setiap peserta menyampaikan kesulitan ataupun hambatan-
hambatan dalam pelaksanaan micro teaching ini. Hasil diskusi kelompok yaitu
sebagian besar anggota kelompok masih merasa gugup dalam menyampaikan
materi. Namun, secara keseluruhan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan micro teaching ini merupakan suatu alat ukur kompetensi peserta
pelatihan ini dalam mengajar. micro teaching memberikan pengalaman yang
sangat berharga bagi penulis. Karena dalam kegiatan ini penulis mendapatkan
pembelajaran baru dengan penerapan ilmu yang diperoleh. Walaupun masih
banyak hambatan yang ada dalam pelaksanaan micro teaching ini, penulis

lvii
mempunyai suatu keyakinan bahwa kegiatan ini dapat membantu dalam
mewujudkan profesionalisme dalam kegiatan pambelajaran.

lviii
Form

PM 1

RENCANA KEGIATAN PRAKTEK MENGAJAR MIKRO


1. Nama Kelompok : II
2. Ketua kelompok : Zaenal Arifin
3. Anggota kelompok* :
Pengamat***
No Nama Fak/Jur/Prodi Mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar**
I II

1 Sumantri Poltekkes Surakarta Keperawatan 2 3

2 Putri Kusumawati STIKES Duta Gama Klaten Nifas 3 4

3 Tri Puspa Poltekkes Semarang Keluarga Berencana 4 5


Kusumaningsih

4 Emy Suryani Poltekkes Surakarta Persalinan 5 1

4. Fasilitator
* Termasuk Ketua Kelompok
** Dibuat berdasarkan kesepakatan/kontrak, pilih jenis keterampilan dasar mengajar yang sekiranya belum dikuasai. Dalam
satu kelompok jenis keterampilan dasar mengajar yang dipilihnya tidak sama
*** Tulis no. anggotanya saja

Setiap putaran alokasi waktunya maksimal 40 menit dengan rincian: - 20 menit untuk praktek mengajar (persiapan dan pengantar)
- 5 menit untuk self Assesment
- 10 menit untuk tanggapan pengamat
- 5 menit untuk tanggapan/balikan pembimbing/fasilitator
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO

Nama Dosen : Tri Puspa Kusumaningsih, S. ST.


Fak/Jur : DIV Kebidanan
1. Keterampilan yang dilatihkan : Membuka dan menutup pelajaran
2. Komponen yang dilatihkan : 1a, 1b, 2b, 3a, 3b, 4a, 4c, 4e
3. Mata Kuliah : Pelayanan Keluarga berencana
4. Semester : 4 (empat)
5. Kompetensi Dasar : Melakukan pelayanan kontrasepsi metode suntik
6. Indikator : a. Menjelaskan definisi kontrasepsi suntik
b. Memberikan penjelasan mengenai praktik laboratorium kontrasepsi suntik
c. Mempraktekkan pelayanan KB dengan metode suntik
7. Waktu : 20 menit

Sumber Alat
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Waktu Media
belajar Penilaian
1 Pendahuluan Memberikan salam Ceramah, 5 menit
pembukaan Tanya
Memperkenalkan diri jawab
Memberikan apersepsi
tentang materi yang
akan diajarkan
Menjelaskan tujuan

lx
pembelajaran
2 Penyajian Memberikan uraian Ceramah, 10 menit Power a. Hartanto
Materi singkat tentang Tanya point H, Jakarta
pengertian kontrasepsi jawab tentang 2004
suntik kontrasepsi b. Saifuddin
Memberikan suntik A.B,
penjelasan mengenai Jakarta
praktik laboratorium 2003
kontrasepsi suntik
Melaksanakan
pelayanan dengan skill
laboratorium
3 Penutup Melakukan evaluasi Ceramah 5 menit Tes lisan
secara lisan
Menyimpulkan materi
pembelajaran
Menutup pertemuan
dengan memberikan
salam

Evaluasi :
________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________

lxi
BAB IV
PENUTUP

Pada pelatihan ini peserta mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baru yang
sangat berguna bagi para calon dosen sebagai bekal dalam bekerja di dunia
pendidikan agar dapat melaksanakan tugas sebagai pendidik secara profesional.
Selama tujuh hari mengikuti pelatihan, peserta memperoleh informasi yang
sangat jelas mengenai prosedur pengelolaan kelas yang baik sesuai dengan
kurikulum berdasarkan kompetensi. Peserta diperkenankan dan dilatih untuk
menyusun silabus dan rencana pelaksanaan serta melakukan praktik mengajar
mikro.Namun demikian penulis merasakan waktu tujuh hari belum cukup puas
dalam pelaksanaan tatap muka. Penulis berharap proses tatap muka dapat
diperpanjang lagi agar materi, diskusi dan latihan mikroticing lebih mantap.
Namun demikian saat ini penulis sudah merasa terbantu dan termotivasi
untuk menyelenggarakan proses belajar yang terukur, rapi dan sesuai dengan
tuntutan KBK. Setelah mengikuti pelatihan ini, penulis berharap dapat
mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatkan pada pelatihan ini agar dapat
melaksanakan tugas sebagai pendidik secara profesional.

Anda mungkin juga menyukai