Anda di halaman 1dari 5

Repository SITH-ITB (2015), Vol.

4
1

Analisis Protein Menggunakan Metode Bradford dan SDS-


PAGE
Sellma Muazarah 10613072 (Kelompok 14) Faniar Sukmasari

School of Life Sciences and Technology, Institut Teknologi Bandung (ITB)


Jalan Ganesha No. 10 Bandung 40132 Indonesia
e-mail: sellmamuazarah@students.itb.ac.id

Abstrak Protein merupakan polimer Pendahuluan


dari asam amino. Beberapa metode
yang umum digunakan dalam analisis Protein merupakan senyawa makromolekul
protein adalah Bradford dan SDS-PAGE. yang terbentuk hasil polimerisasi
Prinsip dari metode Bradford adalah kondensasi berbagai asam amino. Setiap
mengukur konsentrasi protein molekul protein mengandung sekitar 20
menggunakan absorbansi dan jenis asam amino yang berikatan. Dalam
spektrofotometri sedangkan metode suatu tubuh organisme, terdapat sangat
SDS-PAGE untuk mengukur berat protein banyak sekali jenis protein yang memiliki
menggunakan elektroforesis. Tujuan dari fungsi masing-masing. Mayoritas protein
praktikum kali ini adalah untuk merupakan enzim atau subunit enzim.
menentukan konsentrasi protein Bovine Protein terlibat juga dalam sistem imun
Serum Albumin (BSA) dengan metode sebagai antibodi dan sistem kendali dalam
kuantitatif (Bradford) dan semi bentuk hormon . Jika suatu protein belum
kuantitatif (SDS-PAGE.) Kesimpulan dari diketahui fungsinya dapat dilakukan uji
praktikum ini yatu konsentrasi protein analisis protein dilakukan guna mengetahui
BSA berdasarkan metode Bradford adalah fungsi dari suatu protein[1].
sebagai berikut: sampel A 0.024 mg/mL, sampel B Beberapa metode yang umum dalam
0,2787 mg/mL, sampel C 0.3977 mg/mL, sampel D analisis protein adalah metode Bradford dan
0.3977 mg/mL, sampel E 0.5871 mg/mL, sampel F SDS-PAGE. Bradford assay yang merupakan
0.6210 mg/mL, sampel G 0.8342 mg/mL dan metode determinasi protein yang
sampel H 0.7773 mg/mL sedangkan dengan melibatkan ikatan antara pewarna
metode SDS-PAGE didapatkan berat protein BSA Coomassie Brilliant Blue G-250 dengan
sebesar 66.4 kDA. protein. Larutan pewarna tersebut dapat
membentuk 3 konformasi yaitu kation
Keywords. Protein, Metode Bradford, SDS- (merah), netral (hijau), dan anion (biru).
PAGE, Larutan BSA, Kurva Standar. Dalam kondisi asam, pewarna cenderung
terprotonasi sehingga membentuk
konformasi kation berwarna merah yang
terukur pada panjang gelombang 470 nm.
Ketika berikatan dengan protein,
konformasinya akan stabil unprotonated
dan berwarna biru yang terukur pada
panjang gelombang 595 nm. Analisis
protein menggunakan metode ini
sensitivitasnya sangat tinggi terhadap
pengotor di dalam sampe. Rentang
konsentrasi yang dapat diukur 0-2000
g/mL[2].

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::


Repository SITH-ITB (2015), Vol. 4
2

Sebanyak 25 L sampel protein


Metode SDS-PAGE akan memisahkan ditambahkan dengan 25 L 2x SDS-PAGE
protein berdasarkan ukurannya sampel buffer, lalu diresuspensi hingga
menggunakan gel akrilamid. Struktur homogen. Selanjutnya larutan campuran
sekunder dan tersier protein cenderung dipanaskan dengan suhu 98C selama 10
menghasilkan struktur globular akibat menit dan diresuspensi kembali. Load
adanya ikatan disulfide, serta interaksi sampel sebanyak 20 L pada gel akrilamid.
hidrofobik dan hidrofilik dengan air di Kemudian dielektrolisis dengan arus 100
lingkungan sekitarnya. Gugus sulfat dari volt selama 2 jam atau hingga bromofenol
SDS bermuatan negatif sehingga sampel biru mencapai bagian bawah gel lalu arus
protein yang berinteraksi dengan SDS akan listrik dimatikan dan gel poliakrimalida
menjadi bermuatan negatif. Agen-agen dilepaskan dari pelat kaca. Gel
seperti beta-mercaptoethanol maupun poliakrimalida direndam dalam larutan
dithiothreitol (DTT) juga berperan dalam coomassie blue lalu disimpan ke dalam
memutuskan ikatan disulfide pada protein shaker dan diinkubasi selama 1 jam. Gel
tersier dan kuartener. Proses pemanasan direndam dan dikocok dalam larutan
protein juga akan membantu proses destaining (45% (v/v) methanol dan 10%
denaturasi protein, linearisasi dan asam asetat glacial) selama 24 jam. Larutan
penyeragaman muatan mereduksi analisis destaining diganti berkali-kali hingga warna
karakteristik protein berdasarkan berat latar belakang memudar dan pita-pita
molekulnya[3]. Pada penelitian ini, protein protein terlihat jelas. Setelah gel terwarnai
yang dianalisis adalah protein BSA (Bovine dengan baik, gel disimpan di dalam deion.
Serum Albumin). Protein tersebut berasal Berat protein sampel dapat dihitung dengan
dari janin hewan famili Bovidae, yaitu cara mencocokannya dengan protein
hewan ternak seperti sapi [4]. ladder.

Uji kuantitatif protein dengan Bradford


Materials and Methods

Uji semi kuantitatif protein dengan SDS Larutan BSA sampel diaquilot 100 L ke
PAGE dalam microtube. Kemudian ditambah 900
L larutan CBBS, dihomogenisasi, dan
didiamkan selama 2 menit. 1 ml larutan
sampel dan CBBS yang telah homogeny
dimasukan kedalam cuvvete. Larutan
campuran diukur absrobansinya pada
panjang gelombang 595 nm. Kurva baku dibuat
dengan cara memeriksa nilai absorbansi
sampel protein yang telah diketahui
konsentrasinya. Nilai absorbansi tersebut
kemudian diregresikan dan dibuat
persamaannya. Konsentrasi protein sampel
yang belum diketahui dapat diketahui
dengan cara memasukkan nilai absorbansi
sampel ke dalam persamaan.

Results and Discussion

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::


Repository SITH-ITB (2015), Vol. 4
3

Pada praktikum kali ini, digunakan 2 metode 2. Bis akrilamida, berfungsi sebagai cross
untuk menganalisis protein sampel yaitu linking agent yang membentuk kisikisi
metode Bradford dan metode SDS-PAGE. bersama polimer akrilamida. Kisikisi
Prinsip kerja dari metode Bradford adalah tersebut berfungsi sebagai saringan
pengikatan langsung larutan pewarna molekul protein. Perbandingan antara
coomassie brilliant blue G-250 oleh protein akrilamida dengan bis akrilamida adalah
yang mengandung residu asam amino 29:1.
dengan rantai samping aromatik seperti 3. Amonium persulfat (APS), berfungsi
Tyrosine, Tryptophan, dan Phenylanalin atau sebagai inisiator yang mengaktifkan
protein yang bersifat basa seperti Arginine, akrilamida agar bereaksi dengan molekul
Histidine, dan Leusin. Larutan pewarna akrilamida yang lainnya membentuk rantai
tersebut dapat membentuk 3 konformasi polimer yang panjang.
yaitu kation (merah), netral (hijau), dan 4. Deion sebagai pelarut
anion (biru). Dalam kondisi asam, pewarna 5. SDS berfungsi untuk menyeragamkan
cenderung terprotonasi sehingga muatan atau melinierasikan protein.
membentuk konformasi kation berwarna 5. Tris sebagai buffer.
merah yang terukur pada panjang 6.TEMED (tetrametilendiamin), berfungsi
gelombang 470 nm. Ketika berikatan sebagai katalisator reaksi polimerisasi
dengan protein, konformasinya akan stabil akrilamid menjadi gel poliakrilamid
unprotonated dan berwarna biru yang sehingga dapat digunakan dalam
terukur pada panjang gelombang 595 nm. pemisahan protein[5]. Ada empat tahap
Analisis protein menggunakan metode ini utama dalam analissis protein metode SDS-
sensitivitasnya sangat tinggi terhadap PAGE yaitu pembuatan gel akrilamida,
pengotor di dalam sampe. Rentang penyiapan sampel, elektroforesis dan
konsentrasi yang dapat diukur 0-2000 destaining. Pembuatan gel dilakukan
g/mL[2]. dengan cara mencampur akrilamida dengan
bis-akrilamida agar membentuk gel yang
Prinsip kerja dari metode SDS-PAGE yaitu terbuat dari poliakrilamida. Reaksi ini
memisahkan rantai polipeptida berdasarkan dikatalisis oleh TEMED dan APS. Penyiapan
berat molekulnya dan kemampuan untuk sampel dilakukan dengan cara mencampur
bergerak dalam arus listrik. SDS merupakan sampel dengan buffer tris kemudian
deterjen anionik yang dapat memberikan diresuspensi dan dipanaskan. Elektroforesis
muatan listrik negatif pada protein dalam diawali dengan memuat sampel dan ladder
sampel. SDS bersifat sebagai deterjen yang ke dalam sumur pada stacking gel.
mengakibatkan ikatan dalam protein Elektroforesis dilaksanakan menggunakan
terputus membentuk protein yang dapat tegangan 100V selama 2 jam atau sampai
terelusi dalam gel begitu juga warna biru mencapai dasar gel. Setelah itu
mercaptoetanol. Pada SDS-PAGE, gel gel dilepas dari pelat kaca. Destaining
poliakrilamid yang digunakan adalah dilakukan dengan cara merendam gel pada
stacking gel dan separating gel. Stacking larutan methanol dan asam asetat sampai
gel berfungsi untuk menahan sampel, warna latar belakang hilang dan pita protein
sedangkan separating gel berfungsi untuk terlihat dengan jelas. Gel diletakkan dalam
memisahkan sampel berdasarkan deion agar awet[6].
ukurannya. Stacking gel dan separating gel
memiliki komposisi yang sama, yang Berikut adalah gambar gel akrilamida hasil
membedakan hanya konsentrasi gel SDS-PAGE. Ladder yang ada tidak tampak
poliakrilamid pembentuknya, dimana jelas, sehingga ditambah ladder ColorPlus.
konsentrasi stacking gel sebanyak 6% pada
pH 6,8 sedangkan separating gel 8% pada
pH 8,8. Komponen penting yang
membentuk gel poliakrilamida adalah:
1. Akrilamida, sebagai senyawa utama yang
menyusun gel dan merupakan senyawa
karsinogenik.

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::


Repository SITH-ITB (2015), Vol. 4
4

Grafik 1. Kurva Baku untuk Protein BSA


1.8
1.6
f(x) = 1.18x + 0.46
1.4 R = 0.87
1.2

Absorbansi
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Konsentrasi

Dari perhitungan persamaan tersebut,


didapatkan konsentrasi sampel pada Tabel
1.

Konsentrasi
Sampel Absorbansi (mg/mL)
a 0.488 0.0240
Gambar 1. Gel Hasil Elektroforesis SDS-
PAGE b 0.788 0.2787
c 0.928 0.3977
Pada Gambar 1 dapat dilihat pita protein d 0.871 0.3492
tebal yang berada di bagian tengah gel. Jika e 1.151 0.5871
dibandingkan dengan ladder, pita tersebut f 1.191 0.6210
memiliki berat protein 66.4 kDa. Protein g 1.442 0.8342
BSA memiliki berat 66.4 kDa sehingga h 1.375 0.7773
dapat disimpulkan bahwa pita tersebut milik
protein BSA[7]. Selain protein BSA, terdapat Tabel 1. Konsentrasi Sampel Protein BSA
pita lain yang berada di bagian atas gel. Hal
tersebut menandakan kontaminasi sampel Dari Tabel 1 dapat dilihat hasil perhitungan
BSA oleh protein lain. Jika sampel BSA persamaan yang didapat dari regresi nilai
tersebut murni maka tidak akan terdapat absorbansi dengan konsentrasi. Makin
pita lain pada gel. Sampel BSA yang tinggi nilai absorbansi makin tinggi pula
digunakan merupakan protein buatan konsentrasi yang didapat.
sehingga kontaminasi dapat dipengaruhi
oleh grade sampel tersebut. Sampel yang Metode Bradford digunakan untuk
digunakan memiliki grade rendah sehingga mengukur konsentrasi protein sedangkan
masih terdapat protein lain dalam sampel metode SDS-PAGE digunakan untuk
tersebut. mengukur berat protein. Konsentrasi yang
terukut pada metode Bradford merupakan
Berikut ini adalah kurva baku hasil regresi konsentrasi seluruh jenis protein yang
nilai absorbansi dengan nilai konsentrasi terdapat dalam sampel (jika sampel protein
sampel yang telah diketahui. Dari regresi tidak murni) sedangkan metode SDS-PAGE
tersebut didapat persamaan, yaitu y = mengukur berat protein per jenis. Tiap pita
1.1774x + 0.4598. Dengan memasukkan merupakan protein dengan berat molekul
nilai absorbansi sampel sebagai nilai y tertentu. Walaupun memiliki keluaran yang
dapat ditemukan nilai konsentrasi sampel. berbeda, kedua metode memiliki hubungan.
Pada tabel 1, dapat dilihat bahwa nilai
absorbansi berbanding lurus dengan

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::


Repository SITH-ITB (2015), Vol. 4
5

konsentrasi. Sehingga disimpulkan bahwa Quantities of Protein in Utilizing


makin tebal pita protein makin tinggi The Principle of Protein-Dye
konsentrasi protein. Kesimpulan ini hanya Binding Analysis Biochemist.
berlaku untuk protein yang berasal dari Halaman 248-258. England :
sumber yang sama. Cambridge. 1976.
[3] Compton, S.J., dan Jones, C.G.
Mechanism of Dye Response
and Interferance in The Bradford
Protein Assay Analysis
Conclusion Biochemist. Halaman 369-374.
England : Oxford. 1985.
Konsentrasi protein BSA berdasarkan [4] Hermes, B.D. Gel Electrophoresis of
metode Bradford adalah sebagai berikut: Protein. New York : Oxford
sampel A 0.024 mg/mL, sampel B 0,2787 University Press. N. 1998.
mg/mL, sampel C 0.3977 mg/mL, sampel D [5] Wilson, K., Walker, J. Principles and
0.3977 mg/mL, sampel E 0.5871 mg/mL, Techniques of Practical
sampel F 0.6210 mg/mL, sampel G 0.8342 Biochemistry Fifth Edition.
mg/mL dan sampel H 0.7773 mg/mL United Kingdom : Cambridge
sedangkan dengan metode SDS-PAGE University Prss. 2000.
didapatkan berat protein BSA sebesar 66.4 [6] EnCor Biotechnology. 2015. SDS-
kDA. Polyacrilamide Gel
Electrophoresis.
Daftar Pustaka http://www.encorbio.com/protocol
s/SDS-PAGE.html diakses pada 24
[1] Tim Olipiade Biologi Indonesia Oktober 2015.
(TOBI). Buku Panduan [7] Wong, Shan S., Jameson, David M.
Praktikum. Bandung : TOBI. 2012. Chemistry of Protein and
2011. Nucleic Acid Cross-Linking and
[2] Bradford, M.M. A Rapid and Conjugation. Boca Raton: CRC
Sensitive Method for The Press.
Quantition of Microorganism,

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::

Anda mungkin juga menyukai