Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi. Banyak orang yang

menderita penyakit tersebut tetapi tidak menyadarinya. Penyakit ini berjalan terus seumur

hidup dan sering tanpa adanya yang khas selama belum ada komplikasi pada organ tubuh.

Hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan melainkan hanya dapat di

kontrol, maka diperlukan ketelatenan dan biaya yang cukup mahal. Saat ini, hipertensi

menyerang paling tidak 24% orang dewasa di Amerika Serikat dan sekitar 1 miliar orang

di seluruh dunia serta diperkirakan meningkat menjadi 1,6 miliar menjelang tahun 2025

(www.seputar_indonesia.com/ edisicetak/kesehatan/diit-rendah-garam3.html).

Di Indonesia, hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan hingga

kini belum ada pedoman penanganan maupun hasil penelitian yang berskala nasional.

ujung tombak penanggulangan hipertensi terletak pada dokter atau paramedis yang berada

disektor pelayanan primer. Untuk itu, mereka perlu diberi pelatihan angka hipertensi di

Indonesia rata-rata meliputi 17%-21% dari keseluruhan populasi orang dewasa. Artinya, 1

diantara 5 orang dewasa menderita hipertensi, di Jakarta persentase hipertensi mencapai

19,9%. Diantara keseluruhan kasus hipertensi 40-95% penyebabnya adalah faktor

keturunan (hipertensi primer), sedangkan 5% disebabkan faktor lainnya.

(www.seputar_indonesia.com/edisicetak/kesehatan/diit-rendah-garam3.html).

Penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) sering kali tidak memberikan tanda-

tanda peringatan kepada kita, sehingga bisa menjadi pembunuh diam-diam (sillent killer).

Penyakit tekanan darah tinggi dapat membebani jantung dan pembuluh darah secara

berlebihan, sehingga mempercepat penyumbatan pembuluh arteri yang disebut


atherosklerosis, ini dapat mengarah kepada serangan jantung, stroke, gagal jantung dan

gagal ginjal.

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu dari tiga faktor penyebab serangan

jantung dan juga faktor utama penyebab stroke. Peran faktor genetik terhadap timbulnya

hipertensi terbukti dengan ditemukannya kejadian bahwa hipertensi lebih banyak pada

kembar monozigot (satu sel telur) daripada heterozigot (berbeda sel telur). Seorang

penderita yang mempunyai sifat genetik hipertensi primer (esensial) apabila dibiarkan

secara alamiah tanpa intervensi terapi, bersama lingkungannya akan menyebabkan

hipertensinya berkembang dan dalam waktu 30-50 tahun akan timbul tanda dan gejala

hipertensi dengan komplikasinya.

Seperti halnya yang penulis telah dapatkan pada saat melakukan praktek lapangan

di Kampung Grogol Seberang RT 02 RW 06 Kelurahan Grogol Kecamatan Limo Depok

dari tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan tanggal 15 Juli 2009 didapatkan data bahwa

hipertensi adalah masalah kesehatan masyarakat tertinggi kedua setelah penyakit infeksi

saluran pernafasan atas (ISPA). Demikian juga pada saat penulis mengadakan kunjungan

ke Puskesmas Kelurahan Grogol Kecamatan Limo Kotamadya Depok, didapatkan data

dari bulan Januari sampai bulan Juni 2009 ada sebanyak 1.274 kunjungan pasien, dari

jumlah tersebut didapat penderita sebanyak 820 kunjungan atau mencapai 64, 36%.

Berdasarkan hal diatas maka peran perawat sebagai pelayan kesehatan masyarakat

sangatlah penting, dengan disiplin ilmu yang dimiliki diharapkan perawat mampu untuk

memberikan pendidikan kesehatan secara intensif dengan tujuan mendorong perilaku

sehat dan melalui koordinasi yang baik diharapkan pelayanan kesehatan yang

dipergunakan oleh keluarga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Perawat bertanggung

jawab dalam memberikan pelayanan langsung ata mengawasi keluarga dengan

memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit, sebagai fasilitator perawat juga
harus dapat memotivasi upaya rujukan, memberikan informasi dan mendorong swadaya

dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki. Peran perawat juga sebagai penasehat

dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga sekaligus sebagai narasumber.

Data tersebut diatas memberikan gambaran bahwa masalah hipertensi perlu

mendapatkan perhatian dan penanganan yang baik, mengingat prevalensi yang tinggi

dan komplikasi yang ditimbulkan cukup tinggi. Berdasarkan data diatas maka penulis

tertarik untuk membahas bagaimanakah Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak S

Khususnya Ibu A Dengan Hipertensi di Kampung Grogol Seberang Rt 02 Rw 06

Kelurahan Grogol Kecamatan Limo Kota Depok.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari makalah ini yaitu agar mahasiswa/i mampu menerapkan dan

melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan hipertensi.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari makalah ini yaitu mahasiswa/i mampu :

a. Memahami konsep dasar tentang penyakit hipertensi.

b. Melakukan pengkajian pada klien dengan penyakit hipertensi.

c. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan penyakit hipertensi.

d. Menentukan dan menyusun intervensi keperawatan pada klien dengan penyakit

hipertensi.

e. Melakukan implementasi pada klien dengan penyakit hipertensi.


f. Mengevaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

g. Melakukan pendokumentasian pada klien dengan penyakit hipertensi.

C. Ruang Lingkup

Pada penyusunan makalah ini, saya membahas tentang pelaksanaan Asuhan

Keperawatan Pada Keluarga Bapak S khususnya Ibu A dengan diagnosa medis

Hipertensi di Kampung Grogol Seberang, RT 02 RW 06 Kelurahan Grogol, Kecamatan

Limo Kotamadya Depok dari tanggal 13 Juli sampai 15 Juli 2009.

D. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif dan studi kasus,

sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan teknik sebagai berikut:

Wawancara : Kepada klien langsung

Observasi : Dengan melihat langsung keadaan klien.

Studi kepustakaan : Dengan mempelajari sumber-sumber ilmiah untuk memperkuat

teori yang berhubungan dengan masalah keperawatan

Studi dokumentasi : Dengan mendapatkan data dari sumber yang terkait dengan

klien.

E. Sistematika Penulisan

Sistem penulisan karya tulis ilmiah ini disusun dalam lima bab sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, tujuan penulisan,

ruang lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Teori. Pada

bab ini dijelaskan tentang konsep masalah kesehatan, konsep dasar keluarga, dan konsep

proses keperawatan keluarga. Bab III Tinjauan Kasus. Pada bab ini dibahas mengenai
asuhan keperawatan keluarga yang dimulai dari pengkajian keperawatan, diagnosa

keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi

keperawatan. Bab IV Pembahasan. menguraikan tentang pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi dengan

membandingkan teori dengan praktek. Bab V : Penutup. menjelaskan mengenai

kesimpulan yang merupakan akhir dari keseluruhan kegiatan asuhan keperawatan

keluarga dan saran-saran yang penulis berikan. Daftar pustaka dan lampiran.

Anda mungkin juga menyukai