Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mata Kuliah

Pengelolaan Industri

Dosen : Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS. Dipl. Ing, DEA

Penyusun
Nama : Wildan S Niam
NRP/Mayor : P054160065/ MPi
Program : Magister Profesional

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
2

Uraian Pertanyaan dan Jawaban

1. Dari uraian yang telah diberikan, menurut saudara faktor apa saja
yang menentukan keberhasilan penerapan manajemen industri di
tingkat IKM? Jelaskan berdasarkan contoh-contoh konkrit yang
Saudara ketahui
Contoh Industri Kecil Rotan
A. Faktor pertama : sumberdaya manusia (SDM) dan akses terhadap
pasar.
Faktor ini terdiri dari 4 variabel yaitu (1) Perusahaan besar
mendukung pengembangan Klaster IK Rotan secara aktif, (2)
Kemampuan dan keahlian manajemen yang dimiliki pengusaha
rotan, (3) Inovasi, riset dan pengembangan dan (4) Keberadaan
pasar lokal, regional dan global .
B. Faktor kedua : jaringan eksternal klaster.
Faktor ini terdiri dari 3 variabel yaitu (1) Institusi riset mendukung
pengembangan Klaster IK Rotan secara aktif, (2) Institusi finansial
mendukung pengembangan Klaster IK Rotan secara aktif, (3)
Peranan Asosiasi Perdagangan dalam mendukung pengembangan
Klaster IK Rotan.
C. Faktor ketiga : jaringan internal klaster dan kemitraan.
Faktor ini terdiri dari 2 variabel yaitu (1) kerjasama pengusaha
furniture rotan dengan supplier dan (2) kerjasama pengusaha
furniture rotan dengan konsumen.
3

Keberhasilan pengembangan Klaster IK Rotan ditentukan oleh ke 3


faktor penentu keberhasilan yaitu (1) faktor sumberdaya manusia dan
pasar, (2) faktor jaringan eksternal klaster, dan (3) faktor jaringan
internal klaster dan kemitraan

2. Manajemen industri sebagai suatu perangkat kerja dalam IKM


memerlukan persyaratan apa saja? Jelaskan sesuai dengan teori dan
praktek nyata yang saudara ketahui.

Proses manajemen mencakup segala aspek pengelolaan usaha, mulai dari


aspek keuangan, operasional, produksi, pemasaran, hingga aspek
pemberdayaan manusia yang bersumber daya, tradisional dan modern. Dari
sudut pandang praktis, perbedaan antara manajemen tradisional dengan
manajemen modern lebih merupakan perbedaan antara manajemen yang
sederhana dengan manajemen yang kompleks. Tentunya perbedaan timbul
pada tingkat kerumitan, seperti banyaknya pihak yang berinteraksi, banyak
dan besarnya harapan yang harus terpenuhi, jumlah waktu yang tersedia,
dan sumber daya yang diperlukan. Dengan semakin kompleksnya hubungan
antara para praktisi UKM dengan unsur-unsur lain yang mempengaruhi
kinerjanya, maka akan semakin kompleks pula praktek manajemen yang
harus dikuasai dan diterapkan.
Manajemen modern sesungguhnya adalah pengembangan dan pengayaan
dari praktek-praktek terbaik manajemen tradisional di mana dilakukan
pengarahan-pengarahan dan dikembangkan dengan sikap-sikap dan konsep
yang baru sesuai dengan bertambahnya pengalaman, pengertian, dan
pemahaman akan suatu sistem yang berinteraksi, sehingga menambah
lingkup dan efektivitasnya dalam situasi yang terus menerus berubah.
Sebagai gambaran bahwa perubahan manajemen yang terjadi adalah
semakin dirasakan pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) sebagai
4

faktor produksi yang terpenting pada suatu organisasi serta semakin


dihayatinya tanggung jawab sosial yang dihadapi oleh organisasi. SDM
bukan mesin yang harus diperlakukan semauanya, tetapi manusia harus
dipandang sebagai manusia yang berpikir, memiliki perilaku dan tanggung
jawab moral.
Seorang pemimpin UKM harus mampu menjalankan fungsi-fungsi
manajemen, agar usahanya maju dan berkembang menjadi modern. Tanpa
pemahaman pengaplikasian terhadap fungsi-fungsi tersebut, maka tidak
mungkin disebut pemimpin (manager), tetapi lebih cocok disebut sebagai
kepala (principal). Untuk dapat memimpin bawahan (tenaga kerja) dengan
baik, seorang pemimpin harus memiliki kepemimpinan (leadership).
Leadership itu mudah difahami dengan bahasa sederhana yakni kombinasi
dari sifat-sifat kebapakan (paternalistik), sifat keibuan (maternalistik), sifat
demokratik, otokratik, dan bebas. Penggunaan sifat-sifat kebapakan
tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, yang
dikenal dengan istilah manajemen situasional.
Aspek penting manajemen industri dalam perangkat kerja IKM adalah
penerapan 5s (sweep, sort, systematize, sanitize, self-discipline) dan 3f
(flexible, fashionable, feedback) yang tidak membutuhkan banyak modal
untuk diterapkan. Jika kedua prinsip tersebut diterapkan dengan komitmen,
maka akan membangun IKM yang memiliki keunggulan kompetitif.. Melalui
kepercayaan diri yang kuat dalam berbahasa inggris dengan para ekspatriat
dan komitmen untuk terus memperbaiki diri (baca: 5s dan 3f)

3. Adanya globalisasi dan otonomi daerah, maka menurut Saudara, hal


apakah yang diperlukan IKM untuk bisa bertahan dan berdaya saing?

Menghadapi era globalisasi ada tiga hal penting yang diperlukan IKM
adalah TekNoMa; Teknologi, Ekonomi, dan Manajemen. Ketiga hal ini
harus diramu dengan baik agar tercipta IKM yang berdaya saing. Namun
5

demikian, perlu diperhatikan bahwa otonomi daerah bisa menjadi


peluang besar bagi IKM. Kebijakan dari pemimpin daerah yang
mengutamakan potensi lokal dapat diberdayakan dengan baik oleh IKM,
jika memiliki akses. Oleh karena itu, IKM memerlukan relations capital
yang besar.Segala sangat bergantung pada bagaimana perubahan
didaerah untuk dicermati sisi manfaatnya dan adanya peluang baru

4. Dalam pengembangan IKM secara berkelanjutan, visi apakah yang


paling perlu diperhatikan dan faktor-faktor apa yang paling
mempengaruhinya? Jelaskan secara singkat dan berikan contoh-
contoh konkrit pada sektor riil yang telah saudara ketahui

Visi Teknologi,Visi Manajemen dan Visi Bisnis perlu diperhatikan


Perencanaan usaha jangka pendek dan jangka panjang sebagai keputusan
awal penting oleh industri kecil-menengah (IKM) dalam menjalankan
usahanya.

Fungsi yang dibutuhkan :


Fungsi memimpin yang meliputi perencanaan pola pekerjaan yang
akan dilaksanakan (mencapai tujuan), mengadakan koordinasi dan
mengawasi jalannya usaha (pemantauan dan evaluasi)
Fungsi teknis mencakup kegiatan produksi barang atau jasa,
menyediakan alat, membuat pola dari barang yang diproduksi
Fungsi keuangan untuk mengumpulkan modal dan mengelola modal
secara efisien, mengatur harta lancar kas dan bank, menagih piutang
dan menyusun rencana anggaran
Fungsi komersial mencakup pembelian bahan baku, menentukan
mutu bahan dan penjualan barang produksi
Fungsi sosial mencakup hubungan pekerja, keselamatan dan
kesehatan pekerja, upah dan syarat-syarat pekerja
6

Fungsi administratif yang mencakup pembukuan/inventaris,


menghitung harga pokok, menyusun laporan keuangan dan
surat-menyurat

Misi dan Tujuan


1. Memanfaatkan potensi SDA andalan lokal secara optimal,
masyarakat IKM setempat dan sebagai pemasok utama pasar local.
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Memperluas kesempatan kerja (mengurangi pengangguran).
5. Melestarikan dan mengembangkan seni trdisional budaya daerah.
6. Mengisi kebutuhan pasar lokal, domestik dan ekspor.
7. Meningkatkan perolehan devisa.
8. Memajukan daerah.
Contoh kongkret usaha kedai kopi yang memanfaatkan visi dan misi
tujuan diatas

5. Informasi telah menjadi unsur kunci dalam keberhasilan


pengembangan usaha apa saja, termasuk IKM. Dalam hal ini, menurut
saudara, bentuk-bentuk informasi yang bagaimanakah yang
diperlukan IKM, baik internal maupun eksternal bagi
pengembangannya ke depan? Jelaskan secara singkat dan berikan
contoh-contoh konkrit pada sektor riil yang saudara ketahui.
Informasi yang dibutuhkan IKM adalah informasi yang mencakup empat
ruang lingkup:
- Lingkungan umum eksternal dalam bentuk situasi politik, ekonomi,
sosial, budaya, pendidikan, geografi, dan hokum terkini dari sudut
pandang IKM. Contoh riil adalah pemahaman komprehensif terkait
kebijakan dan regulasi pemerintah dalam implementasi visi nawacita,
7

sehingga IKM mengoptimalkan perencanaan jangka menengah


maupun panjangnya dalam transportasi laut.
- Lingkungan khusus eksternal dalam bentuk informasi terkini
mengenai pemasok, konsumen, pesaing, serikat kerja, teknologi, dan
bursa tenaga kerja yang berkaitan erat dengan IKM. Contoh riil
adalah communication cost yang makin rendah seyogyanya
mendorong IKM untuk melakukan pemasaran berbasis teknologi
informasi untuk menjangkau konsumen.
- Lingkungan internal dalam bentuk informasi terkini tentang bahan
baku, tenaga kerja, modal, eksekutif, alat, dan rekayasa yang berada
didalam IKM. Contoh riil adalah kesadaran IKM bahwa generasi
millennial yang membanjiri pasar saat ini memiliki kecenderungan
yang lebih cepat untuk berpindah kerja, sehingga perspektif benefit
program yang ditawarkan sebaiknya mendorong tenaga kerja dan
eksekutif internal IKM untuk berkembang secara 3F: Flexible,
Fashionable, dan terbuka pada Feedback.

6. Adanya pengembangan SIIN dan industri strategik di Indonesia, dalam


operasionalisasinya menurut saudara memerlukan dukungan seperti
apakah, agar dapat mengakselerasi pertumbuhan dan pengembangan
IKM
SIIN sebagaimana dimaksud di atas paling sedikit memuat (1) Data
Industri, (2) Data Kawasan Industri, (3) data perkembangan dan peluang
pasar, dan (4) Data perkembangan Teknologi Industri.
SIIN sebagaimana dimaksud di atas terkoneksi dengan SI yang
dikembangkan oleh kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian, Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota, serta dapat berinteraksi dengan SI di negara lain atau
organisasi internasional.
8

Untuk menjamin koneksi SIIN dengan SI di daerah, Pemerintah Daerah


provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota membangun sistem
Informasi Industri di provinsi dan kabupaten/kota.
1. Informasi permintaan pasar dunia akan komoditi industri :
2. Realisasi impor dari berbagai negara di dunia
3. Permintaan komoditi industri di berbagai negara maju
4. Importir yang sudah melaksanakan impor berbagai jenis
komoditi
5. Perubahan-perubahan peraturan-peraturan yang berkaitan
dengan pelaksanaan impor
6. Kondisi-kondisi dan syarat perdagangan yang berlaku di negara
pengimpor, standar mutu dll
Informasi tentang produk-produk ekspor dan kesempatan penanaman
modal :
1. Perkembangan ekspor masing-masing komoditi
2. Kapasitas produksi, jenis produksi dan mutu
3. Daftar produsen/eksportir potensial
4. Peraturan yang berlaku di Indonesia
5. Informasi di bidang teknologi industri : teknologi proses, desain
dan perekayasaan pabrik, elektronika, pengembangan material
andal, mesin, sumber teknologi, paten, dll

7. Pengembangan produk dalam usaha apa saja, termasuk IKM


merupakan sesuatu yang mutlak, agar dapat bertahan dan bersaing di
era apapun. Untuk itu, jelaskan persyaratan/kondisi yang diperlukan
bagi pengembangan produk melalui jalur litbang dan berikan contoh-
contoh konkrit pada sektor riil yang saudara ketahui?
Pengembangan produk melalui jalur litbang harus mengutamakan
badan penelitiaan dan pengembangan Kementerian dan Lembaga
9

sebagai prioritas utama yang ditindaklanjuti hasilnya. Hal ini dikarenakan


Balitbang Kementerian dan Lembaga adalah pusat aplikasi temuan dan
pengembangan yang semestinya memiliki informasi terdepan dalam
pengembangan produk. Namun tentu keberadaan Balitbang
Kementerian dan Lembaga saja tidak cukup. Balitbang membutuhkan
perspektif process oriented yang mengutamakan produktivitas untuk
mendorong nilai tambah dan perspektif consumer oriented yang
mengutamakan inovasi produk dalam ruang lingkup kebutuhan
konsumen. Contoh konkrit adalah kerjasama Balitbang Kementerian dan
Lembaga dengan IKM dalam model inkubator bisnis, misalnya IncuBie
ataupun RAMP (Recognition and Mentoring Program) yang
menyediakan akses fasilitas, jaringan distribusi, konsultasi model bisnis,
dan permodalan. Pilihan teknologi : jenis inovasi yang akan direalisasi,
yaitu teknik produksi baru, produk dasar yang merupakan basis produk
lanjutan dan perluasan produk baru. implementasinya didukung sistem
7M : Men, Materials, Methods, Machines, Money, Management dan
Markets)
10

DAFTAR PUSTAKA

Hubeis, M. 1997. Menuju Industri Kecil Professional di Era Globalisasi melalui


Pemberdayaan Manajemen Industri. Buku Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu
Manajeman Industri Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor pada tanggal 1
November 1997
_________. 2000. Bahan kuliah Studi Kelayakan Bisnis untuk Fakultas Ekonomi
Universitas Sahid, Jakarta.
_________. 2000. Manajemen Industri Pangan. Bahan Ceramah pada Pelatihan
Industri Pengolah Pangan untuk Daerah Pedesaan di UPT Balai Pengembangan
Teknologi Tepat Guna-LIPI Subang pada tanggal 24 Januari 2000
Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.
Thomas. R. J. 1995. New Product Success Stories: Lessons from Leading Innovators.
New York: John Wiley & Sons, Inc
Levering, Robert. 2010. Transforming Workplace Cultures: Insights from Great
Place to Work Institutes first 25 Years. Sao Paulo: Primavera Editorial

Anda mungkin juga menyukai