AbstrakSistem transmisi merupakan bagian penghubung gelombang berjalan maju dan mundur. Pola grafis ini
antara pusat pembangkit tenaga karena saluran listrik dengan menunjukkan perkiraan waktu tempuh sinyal-sinyal transien
sistem distribusi yang akan diteruskan ke pusat-pusat beban. dari sumber sinyal ke gangguan [3]. Metode tersebut adalah
Penetuan gangguan pada saluran transmisi sangat penting untuk
mempercepat proses perbaikan. Jika terjadi hubung singkat untuk mencari lokasi gangguan. Namun bagaimana jika
dengan resistansi begitu besar akan mengakibatkan arus resistansi begitu besar dan mengakibatkan arus gangguan
gangguan sama dengan arus nominal. Kondisi tersebut dapat sama dengan arus nominal. Kondisi tersebut dapat
mengakibatkan kerugian yang tak terdeteksi. Salah satu metode mengakibatkan kerugian yang tak terdeteksi.
yang dapat digunakan dalam penentuan gangguan yaitu dengan Dalam Tugas Akhir ini, disajikan suatu metode pendekatan
menggunakan kombinasi transformasi wavelet dan discriminant berdasarkan pada Transformasi wavelet dari sinyal gangguan
analysis.Transformasi wavelet digunakan untuk mengolah sinyal
gangguan (transient) yang akan menghasilkan variabel input transien tersebut yang akan dikombinasikan dengan
yang mempunyai korelasi dengan jenis gangguan. Pola antara Discriminant Analysis. Transformasi wavelet dapat
variabel input dan jenis gangguan ini akan diklasifikasikan oleh memetakan suatu fungsi yang ditetapkan dari daerah frekuensi
discriminant analysis menggunakan Linear Discriminant Analysis menjadi skala waktu. Fungsi dasar yang digunakan dalam
(LDA) dan Quadratic Discriminant Analysis (QDA) untuk sistem Transformasi wavelet, memiliki karakteristik bandpass yang
deteksi jenis gangguan pada saluran transmisi. membuat pemetaan ini serupa dengan pemetaan dalam bentuk
Variabel input dari ketiga mother wavelet memiliki nilai yang
berbeda pada setiap kondisi gangguan yang sama namun tidak frekuensi waktu. Tidak seperti fungsi-fungsi dasar yang
jauh berbeda untuk nilai tiap levelnya. Berdasarlan Hasil digunakan dalam analisa Fourier, wavelet tidak hanya dibatasi
Simulasi dengan menggunakan LDA, mother wavelet terbaik pada frekuensi, tapi juga pada waktu. Pembatasan atau
dalam mengenali pola jenis gangguan pada saluran transmisi penempatan ini memperhitungkan deteksi waktu dari kejadian
adalah wavelet haar level kelima sedangkan ketika menggunakan gangguan-gangguan yang terjadi secara tiba-tiba, seperti
QDA, mother wavelet terbaik adalah wavelet discrete meyer pada gangguan transien dan akan menghasilkan variabel input yang
level kelima. Dimana wavelet tersebut memiliki error paling kecil
dibandingkan mother wavelet yang lain. mempunyai korelasi dengan gangguan. Dimana pola antara
variabel input dan jarak gangguan ini akan diklasifikasikan
Kata Kuncideteksi gangguan, saluran transmisi, transformasi oleh discriminant analysis. Analisis diskriminan (discriminant
wavelet, discriminant analysis. analysis) adalah teknik multivariat untuk memisahkan objek -
objek dalam kelompok yang berbeda dan mengelompokkan
I. PENDAHULUAN objek baru ke dalam kelompok-kelompok tersebut. Gangguan
yang dihasilkan gelombang berjalan nampak seperti halnya
S istem tenaga listrik seperti yang telah dijelaskan pada [1].
Dalam menentukan gangguan pada saluran transmisi telah
menjadi salah satu perhatian utama dalam ketenagalistrikan.
gangguan yang terjadi pada sinyal frekuensi daya yang dicatat
pemancar sinyal. Pengolahan sinyal-sinyal dengan
mengunakan Transformasi Wavelet serta dikombinasikan
Karena saluran transmisi merupakan salah satu bagian
dengan discriminant analysis akan menyatakan jenis
penghubung antara pusat-pusat tenaga listrik dengan sistem
gangguan yang terjadi.
distribusi yang memiliki peran yang sangat vital dalam sistem
tenaga. Akan tetapi, saluran transmisi juga merupakan bagian
II. METODE KLASIFIKASI GANGGUAN
sistem tenaga yang seringkali mengalami gangguan yaitu
A. TransfomasiWavelet
gangguan hubung singkat pada khususnya [2]. Metode
Dalam [4], dijelaskan Transformasi wavelet dibagi
penentuan gangguan hubung singkat pada sistem tenaga yang menjadi dua jenis, yaitu transformasi wavelet kontinyu dan
diperkenalkan sejauh ini, dapat dikelompokkan secara luas ke transformasi wavelet diskrit. Dengan memberikan fungsi suatu
dalam dua kategori, yaitu metode yang pertama berdasarkan gelombang f(t), transformasi wavelet kontinyu (continuous
komponen- komponen frekuensi daya dan metode kedua wavelet transform/CWT) menghasilkan terlalu banyak
berdasarkan sinyal-sinyal gangguan transien pada frekuensi koefisien transformasi wavelet (wavelet
yang lebih tinggi [1]. Kategori yang kedua yaitu teori transformCoefesien/WTC). Hal ini menyebabkan data yang
gelombang berjalan merupakan sebuah diskriminan atau pola dihasilkan menjadi berlebihan (redudansi)[5]. Dan masalah
grafis yang digambarkan berdasarkan pada gelombang redudansi data ini dapat diselesaikan dengan pemakaian
tegangan dan arus transien dalam bentuk hubungan silang transformasi wavelet diskrit (Discrete Wavelet
antara nilai-nilai puncak kedatangan di titik pengukuran dari Transform/DWT). Pada DWT, hanya beberapa sampel WTC
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-166
saja yang diambil. Artinya, DWT mengurangi kelebihan WTC atau kuadratik variabel digunakan untuk menentukan unit
dari CWT. sampel objek ke dalam salah satu kelompok. Nilai-nilai yang
Implementasi DWT disusun berdasarkan algoritma diukur dalam vektor observasi dari objek akan dievaluasi oleh
dekomposisi Mallat. Sinyal gelombang input dipisahkan fungsi pengelompokan untuk mencari kelompok di mana
(didekomposisikan) menjadi dua sinyal. Yaitu, bagian objek dipastikan termasuk di dalamnya.
frekuensi rendah (low frequency) yang disebut Aproksimasi
dan bagian frekuensi tinggi (high frequency) yang dinamakan III. PEMODELAN
Detail. Dalam penggunaan suatu induk wavelet, DWT Pada penelitian ini dimodelkan transmisi tenaga listrik
melakukan analisis detail melalui bagian frekuensi tinggi dari dengan tegangan 500 kV dengan panjang saluran 250 km.
induk wavelet tersebut. Parameter yang dipakai adalah sistem saluran transmisi 500
Sedangkan analisis aproksimasi dilakukan melalui bagian kV Jawa-Madura- Bali (Jamali). Saluran yang dipilih
frekuensi rendah dari induk wavelet. Gambar 1 menunjukkan adalahsaluran yang menghubungkan Bus Surabaya Barat dan
diagram dekomposisi (decomposition diagram) dari Bus Ungaran. Saluran ini menghubungkan dua blok
dekomposisi DWT yang berdasarkan algoritma Mallat. Sinyal pembangkit dan beban yang ada di sistem Jamali. Pemodelan
input dibagi ke dalam dua sub-sinyal dengan bagian frekuensi menggunakan Simulink 7.7 seperti pada Gambar 2.
rendah l(n) dan frekuensi tinggi h(n). Sub-sinyal bagian
frekuensi rendah di bagi lagi menjadi dua sub dengan
frekuensi yang berbeda. Proses ini terjadi berulang ulang
sesuai dengan jumlah level transformasi wavelet yang
digunakan. Proses ini digambarkan pada Gambar 1.
c1, c0 Kapasitansi Urutan positif dan urutan nol / satuan B. Simulasi Transformasi Wavelet
panjang (F/km) Simulasi transformasi wavelet mengguanakan tiga macam
lsec panjang saluran (km) mother wavelet yaitu db4, discreate meyer dan haar serta
ditransformasikan sebanyak lima level dengan menggunakan
IV. SIMULASI DAN ANALISIS simulink 7.7 dengan, sinyal gangguan yang disensor oleh
A. Simulasi Hubung Singkat pengukur arus diumpankan ke dalam buffer untuk diubah
Pemodelan saluran transmisi 500 kV dari blok Surabaya menjadi sinyal diskrit. Dari buffer sinyal dimasukkan pada
Barat ke blok Ungaran dengan panjang saluran 250 km blok DWT untuk ditransformasikan sebanyak lima level
memiliki perananan yang berbeda. Blok Surabaya Barat sehingga medapatkan sinyal d1,a1,d2,a2,d3,a3,d4,a4 dan d5,a5
merepresentasikan sebuah Sumber dan Blok Ungaran sesuai pemodelan transformasi wavelet.
merepresentasikan sebuah beban.Blok dari Bus Surabaya
Barat mewakili semua pembangkit yang terhubung dengan
4
x 10 Decomposition at level 5 : s = a5 + d5 + d4 + d3 + d2 + d1 .
4
2
x 10
4 (a) x 10
5 (b) a5
15 1.5 0
1 400
10
200
Ia, Ib, Ic (Amp)
0.5 d5 -2000
5 -400
0 -600
0 100
-0.5
d4 0
-100
-5 -1
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 -200
t(s) t(s)
100
x 10
5 (c) x 10
5 (d) d3 0
1 1.5
-100
1 200
0.5 100
Ia, Ib, Ic (Amp)
0.5 d2 0
0 -100
0
5
-0.5
-0.5
d1 0
-1 -1 -5
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
t(s) t(s)
Gambar. 3.(a) hubung singkat a-g (b) hubung singkat a-b-g (c) hubung singkat Gambar. 4. Filter Discrete Meyer
a-b (d) hubung singkat a-b-c
Setelah di filter menggunakan wavelet, dua cycle output
Simulasi saluran transmisi ini akan mensimulasikan hubung wavelet dari arus gangguan dijumlahkan untuk dijadikan
singkat dengan beberapa kondisi yang berbeda, meliputi: koefesien simulasi selanjutnya. Pada Simulasi ini dapat
a) Jenis gangguan (a-b, a-b-c, a-g, a-b-g) dilakukan satu persatu dengan menggunakan simulink 7.7.
b) Jarak gangguan (setiap 10% dari 250km) Namun untuk mempercepat mempercepat proses filter dan
c) Fault Inception Angle (0-180 dengan interval 20) mendapatkan penjumlahan dua cycle output dari wavelet pada
d) Resistansi gangguan (0 dan10k sebagai variabel simulasi ini digunakan MATLAB 7.7 didapatkan koefesien
high impedance) arus gangguan yang diberi nama Sa untuk fasa a, Sb untuk
fasa b dan Sc untuk fasa c.[7][8]
Pada Tabel 35 akan ditunjukkan hasil dari simulasi
gangguan hubung singkat 3 fasa menggunakan filterdiscrete
meyer level 5.
Tabel 3.
Sa untuk gangguan LLL
Tabel 4.
Sb untuk gangguan LLL
Tabel 5.
Sc untuk gangguan LLL
Pengabilan sampel data untuk di latih dan untuk di tes terdapat Tabel 9.
Quadratic Discriminant Analysis Data Latih
pada Tabel 7.
Tabel 7. Tipe Error dengan Klasifikasi QDA Level 1-5 (%)
Pengambilan Sampel Data Wavelet
Data Latih dan Validasi Data Tes 1 2 3 4 5
Kasus Operasi Jumlah Jumlah Haar 9,77 10,23 18,18 9,55 9,77
Filter Filter
Kasus Kasus
Db4 21,59 19,32 24,09 20,23 18,64
Gangguan 1 Fasa ke
110 20
Tanah Dmeyer 3,86 21,82 23,64 16,82 2,05
Gangguan 2 Fasa ke Haar, Db4, Haar, Db4,
110 Discrete 20 Discrete
Tanah
Gangguan Antar Meyer level Meyer Error didapatkan dengan persamaan (1).
110 1-5 20 level 1-5
Fasa
Gangguan 3 Fasa 110 20
100% 1
Total 440 15 80 15
Kelas
2 2
1
Gangguan 1 Fasa ke Tanah
1
Haar 43,75 43,75 35 30 28,75
0
0 110 220 330 440
0
0 110 220 330 440
Db4 60 56,25 67,5 50 41,25
Nomor Sampel Nomor Sam
(b) Output 2
(a) Output 1
Dmeyer 43,75 60 61,25 37,5 52,5
4 4.5
4
Gangguan Antar Fasa
3
3 Tabel 11.
Gangguan 3 Fasa
Quadratic Discriminant Analysis Data Tes
Kelas
Kelas
2
2
1 1
Tipe Error dengan Klasifikasi QDA Level 1-5 (%)
0 0
0 110 220 330 440 0 110 220 330 440 Wavelet
1 2 3 4 5
Nomor Sampel Nomor Sam
(c) Output 3 (d) Output 4
Discrete Meyer pada level kelima. Pada data latih kelima dengan nilai akurasi 97,96% pada data tes
menunjukkan ketidakcocokan 9 sampel dari 440 dan pada data menggunakan QDA sedangkan jika menggunakan LDA
tes menunjukkan ketidakcocokan 3 sampel dari 80 sampel. tingkat akurasi paling tinggi adalah dengan menggunakan
4
wavelet Haar pada level kelima namun hanya menunjukan
3.5
Data Tes
nilai akurasi 73,86%. Sehingga dapat disimpulkan kombinasi
3
wavelet menggunkan QDA memiliki nilai akurasi yang lebih
tinggi dari LDA, hal tersebut dapat dibuktikan dari nilai
2.5
wavelet Db4 pada level ketiga, hanya selisih 0,11% dari LDA
1.5
Hasil QDA
38.5 1
1
1 1
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. M. Saha, Jan Izykowski ,and Eugeniusz Rosolowski, "Fault
11 1 1 3 33
38 33 3
1 11
1 1 211111 232222322 3 33
23233333
2 333
22222 222 2222 2 22 223232422 22
2434
3
2
21
311
22
434 321
2 421
3
2 121
3
4 13232
22
31
23
42
1324233
2 4344444444
3
36
52
53
Australian Journal of Basic and Applied Sciences , 3(3): 2670-2676,
54
14.5 1
2009 ISSN 1991-8178
[3] F. V. Lopes, D. Fernandes Jnior, W. L. A. Neves, Fault Location on
55 15.5 15
16.5 16
56 17.5 17
18
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari simulasi dan analisis
yang telah dilakukan, didapatkan bahwa metodemelalui
penentuan koefesien dengan wavelet dan Discriminant
Analysis dapat mendeteksi gangguan hubung singkat
gangguan satu fasa ke tanah, 2 fasa ke tanah, gangguan antar
fasa dan gangguan 3 fasa.Jenis filter wavelet yang memiliki
nilai akurasi paling tinggi adalah Discrete Meyer pada level