CHECKLIST
PEMERIKSAAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
Dikeluarkan oleh :
JAKARTA, 2007
KATA PENGANTAR
Buku ini merupakan buku yang memuat panduan bagi Pegawai Pengawas Spesialis
K3 Listrik dalam melakukan fungsi pengawasan melalui pemeriksaan dan pengujian objek
pengawasan K3 listrik. Checklist yang ada dalam buku ini secara garis besar terdiri atas
checklist pemeriksaan dan pengujian awal serta checklist pemeriksaan dan pengujian
berkala.
Semoga buku ini dapat segera beredar di kalangan Pegawai Pengawas Spesialis K3
Listrik dalam menjalankan fungsi pengawasan yang lebih efektif dan komprehensif.
Ganjar Budiarto, ST
NIP. 160 021 572
DAFTAR ISI
JAKARTA, 2007
PEMERIKSAAN UMUM PENERAPAN K3 INSTALASI LISTRIK,
PENYALUR PETIR DAN LIFT
A. PROSES/PROSEDUR
1. Mempersiapkan berkas/dokumen yang berkaitan dengan penerapan K3 instalasi listrik,
penyalur petir dan lift
2. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen surat permohonan pemakaian
instalasi listrik, penyalur petir dan lift
3. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen pengesahan instalasi listrik,
penyalur petir dan lift
4. Pemeriksaan terhadap berkas/dokumen teknisi instalasi listrik, penyalur petir dan lift
5. Pemeriksaan administratif terhadap objek di lapangan
6. Pembuatan laporan pemeriksaan
B. HASIL PEMERIKSAAN
C Lift :
- Izin Pemasangan :
- Gbr. Rencana :
- Wiring Diagram :
- Sert. Tali Baja :
- Perhit. Kekuatan :
B. LAPANGAN :
1. Pengecheckan Pengesahan Penggunaan :
Instalasi Listrik dan Penyalur Petir
Sesuai Pengesahan Penggunaan :
Instalasi Listrik
Sesuai Pengesahan Penggunaan :
Penyalur Petir
Jumlah Instalasi Penyalur Petir
sesuai dg. Jumlah Pengesahan
Penggunaan
2. Pengecheckan Pemenuhan :
Catatan/Pendapat Pegawai Pengawas
Instalasi Listrik
Penyalur Petir
JAKARTA, 2007
Bentuk L.01
IJIN/PENGESAHAN
No.
Pemilik
(Owner)
Lokasi Tanggal Verifikasi
(Location) (Verification Date)
A. Penelaahan Dokumen
1 Gambar Diagram satu garis
2 Gambar diagram pengawatan
3 Daftar komponen
Verifikasi Hasil Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak
Ya Tidak Memenuhi Referensi
memenuhi
4 Gambar lay out
5 Gambar area klasifikasi
6 Data hasil uji pabrik pembuat
7 Buku manual
8 Buku pemeliharaan & operasi
9 Tanda peringatan
10 Sertifikat pabrik pembuat
B. Pemeriksaan Visual
1 Konstruksi unit pembangkit
tenaga
2 Dudukan pembangkit tenaga
3 Verifikasi plat nama
4 Area klasifikasi
5 Kelurusan poros
6 Perlengkapan start
7 Perlengkapan stop
8 Peralatan pengaman
9 Instrumen/meter pengukur
10 Lampu indicator
11 Peralatan alarm
12 Fasilitas keselamatan & tanda
bahaya
13 Terminal kabel utama &
penetralan
14 Kondisi air battery (dgn start
battery)
15 Kondisi tekanan angin start (dgn
start angin)
16 Minyak lumas penggerak mula
17 Terminal battery
18 Penempatan battery
19 Pemanas anti kondensasi
20 Kabel masuk termanal box
21 Kabel keluar termanal box
22 Air pendingin penggerak mula
1 3 phasa ground M
2 Phasa Phasa (R-S) M
3 Phasa Phasa (S-T) M
4 Phasa Phasa (R-T) M
5 Kondisi Pengukuran Basah Kering Dingin Panas
B. Pengujian Tegangan Tinggi
1 Waktu Menit
2 Tegangan Uji Volt
3 3 Phasa Ground
4 Phasa Phasa (R-T)
5 Phasa Phasa (R-S)
6 Phasa Phasa (S-T)
C. Pengujian Kecepatan Putar Lebih
1 Kecepatan Putar Nominal RPM
2 Kecepatan Putar Lebih RPM
3 Waktu Menit
D. Analisa Getaran
1 Kecepatan Putar RPM
Deskripsi Vertikal Horizontal Axial
2 Amplitudo / Ap
3 Velocity / Vrms, cm/s
4 Displacement / dp-p, mm
E. Pengukuran Tingkat Kebisingan
1 Kecepatan Putar RPM
2 Tingkat Kebisingan dBA
F. Pengujian Urutan Phasa
1 Phasa R Ground Ohm
NIP : SK No :
BENTUK L.02
JAKARTA, 2007
Bentuk L.02
IJIN/PENGESAHAN
No.
Pemilik
(Owner)
Lokasi Tanggal Verifikasi
(Location) (Verification Date)
I. DATA TEKNIS
Uraian DATA
No. item
Pabrik Pembuat
Tipe / Model
No Seri
Tahun Pembuatan
No. Sertifikat Pabrik
Kapasitas KVA
Kelas Isolasi
Selungkup
Temperatur Ruang
Tegangan primer Volt
Tegangan sekunder Volt
Arus Nominal Primer Ampere
Arus Nominal Sekunder Ampere
Faktor Daya
Frekuensi Hz
B. Pemeriksaan Visual
1 Konstruksi unit Power
Transformer
2 Dudukan Transformer
3 Verifikasi plat nama
4 Peralatan Pengaman
5 Instrument / meter pengukur
6 Lampu indicator
7 Peralatan alarm
8 Fasilitas keselamatan &
tanda bahaya
9 Terminal kabel utama &
penetralan
10 Kabel masuk terminal box
11 Kabel keluar terminal box
C. Verifikasi Hasil Pengujian
Verifikasi Hasil Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak
Ya Tidak Memenuhi Referensi
memenuhi
1 Pengujian Tahanan Isolasi
2 Uji Fungsi Rangkaian Listrik
3 Uji Fungsi Peralatan Pengaman
4 Tegangan & arus tanpa beban
dan berbeban
5 Tingkat kebisingan
6 Unjuk kerja
7 Catatan Inspector
1 3 phasa ground M
2 Phasa Phasa (R-S) M
3 Phasa Phasa (S-T) M
4 Phasa Phasa (R-T) M
5 Kondisi Pengukuran Basah Kering Dingin Panas
6 Catatan Inspector
1 Waktu Menit
2 Tegangan Uji Volt
3 3 Phasa Ground
4 Phasa Phasa (R-T)
5 Phasa Phasa (R-S)
6 Phasa Phasa (S-T)
C. Pengujian Tahanan Isolasi (setelah HV test)
- Nama Alat Ukur :
- Pabrik Pembuat :
- Rating Tegangan :
1 3 phasa ground M
2 Phasa Phasa (R-S) M
3 Phasa Phasa (S-T) M
4 Phasa Phasa (R-T) M
5 Kondisi Pengukuran Basah Kering Dingin Panas
6 Catatan Inspector
Catatan :
Pemilik, Inspektur
Tanggal : Tanggal:
NIP : SK No :
BENTUK L.03
JAKARTA, 2007
Bentuk L.03
IJIN/PENGESAHAN
No.
Pemilik
(Owner)
Lokasi Tanggal Verifikasi
(Location) (Verification Date)
I. DATA TEKNIS
A. Penelaahan Dokumen
1 Gambar Diagram satu garis
2 Gambar diagram pengawatan
3 Daftar komponen panel
4 Gambar lay out panel
5 Gambar area klasifikasi
6 Perhitungan Arus hub. Singkat
7 Buku manual
8 Buku pemeliharaan & operasi
9 Tanda peringatan
10 Sertifikat pabrik pembuat
Verifikasi Hasil Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak
Ya Tidak Memenuhi Referensi
memenuhi
11 Data penunjang lainnya
B. Pemeriksaan Visual
1 Konstruksi unit Switchgear
2 Dudukan dan Penempatan
3 Verifikasi plat nama
4 Klasifikasi Area
5 Perlindungan terhadap kejutan
listrik & benda asing
6 Pintu panel dilengkapi penahan
saat posisi terbuka
7 Semua baut dan skrup telah
kuat
8 Busbar terisolasi dengan kuat
9 Minimal ruang main & jarak
rambat busbar
10 Pemasangan kabel
11 Kabel yang terpasang pada
pintu panel dilindungi terhadap
kerusakan
12 Semua sekering dapat diganti
dengan aman tanpa bahaya
listrik
13 Terminal kabel dilengkapi
dengan pelindung kabel / soket
14 Instrumen pengukur
mempunyai batas ukur yang
cukup dan diberi tanda pada
nilai nominal
1 3 phasa - ground M
2 Phasa Phasa (R-S) M
3 Phasa Phasa (S-T) M
4 Phasa Phasa (R-T) M
5 Kondisi Pengukuran Basah Kering Dingin Panas
1 Waktu Menit
2 Tegangan Uji Volt
3 3 Phasa Ground
4 Phasa Phasa (R-T)
5 Phasa Phasa (R-S)
6 Phasa Phasa (S-T)
1 3 phasa - ground M
2 Phasa Phasa (R-S) M
3 Phasa Phasa (S-T) M
4 Phasa Phasa (R-T) M
5 Kondisi Pengukuran Basah Kering Dingin Panas
D. Pengujian trip Tegangan Turun
1 Tegangan pemutus daya (CB) trip Volt
2 Tegangan pemutus daya (CB) tutup Volt
E. Pengujian Relay Daya Balik
1 Kapasitas Daya balik Kw
2 Persentasi Daya balik %
F. Pengujian Relay Arus Lebih
1 Arus Nominal Ampere
2 Arus Setting Ampere
3 Arus uji Ampere
4 Arus Trip Ampere
G. Pengujian Preference Trip
1 Arus Trip Ampere
2 Beban Pemutus Daya Trip
Phasa S Ohm
Phasa T Ohm
Catatan :
Pemilik, Inspektur
Tanggal : Tanggal :
NIP : SK No :
BENTUK L.04
JAKARTA, 2007
Bentuk L.04
IJIN/PENGESAHAN
No.
Pemilik
(Owner)
Lokasi Tanggal Verifikasi
(Location) Verification Date
I. DATA TEKNIS
Uraian Data Uraian Data
No. Item Tahun pembuatan
Pabrik pembuatan Temperatur Ruang
Pemasok Temperatur Ruang
No Gambar Phasa
Jumlah Tingkat selungkup IP
Tipe/Model Tegangan Volt
No. Seri Frekuensi Hz
Catatan :
Inspector, Inspector,
Pemilik/Owner PJIT
..
Tanggal : Tanggal :
NIP : SK No :
BENTUK L.01-B
JAKARTA, 2007
Bentuk L.01-B
Pemilik
(Owner)
Lokasi Tanggal Verifikasi
(Location) (Verification Date)
I. DATA TEKNIS
5 Analisa Getaran
Vibratipon analysis
6 Uji jalan / unjuk kerja
Running test / performance test
Verifikasi Hasil Verifikasi
No Item Verifikasi Tidak
Ya Tidak Memenuhi Keterangan
Memenuhi
7 Uji parralel (bila ada)
Parallel test (if any)
1 3 Phasa Ground
M
3 Phase - Ground
2 Phasa Phasa (R S)
M
Phase Phase (R S)
3 Phasa Phasa (R T)
M
Phase Phase (R T)
4 Phasa Phasa (S T)
M
Phase Phase (S T)
5 Kondisi Pengukuran Basah Kering Dingin Panas
Measuring Condition Wet Dry Cold Hot
B. ANALISA GETARAN
Vibration Analysis
1 Kecepatan Putar 1800 RPM
Speed
Description Vertical Horizontal Axial
2 Amplitudo / p
Amplitudo / p
3 Velocity / Vrms, cm/s
4 Displacement / dp p, mm
Tanggal : Tanggal :
NIP : SK No :
BENTUK L.02-B
JAKARTA, 2007
Bentuk L.02-B
Pemilik
(Owner)
Lokasi Tanggal Verifikasi
(Location) Verification Date
I. DATA TEKNIS
Uraian Data
No. Item
Pabrik Pembuat
Tipe/Model
No. Seri
Tahun Pembuatan
No. Sertifikat SKPP
Kapasitas KVA
Kelas Isolasi
Selungkup
Temperatur Ruang
Tegangan Primer Volt
Tegangan sekunder Volt
Arus Nominal Primer Amper
Arus Nominal Sekunder Amper
Frekuensi Hz
Factor Daya (Cos )
Catatan :
Inspector, Inspector,
Pemilik/Owner PJIT
..
Tanggal : Tanggal :
NIP : SK No :
BENTUK L.03-B
JAKARTA, 2007
Bentuk L.03-B
Pemilik
(Owner)
Lokasi Tanggal Verifikasi
(Location) Verification Date
I. DATA TEKNIS
Uraian Data Uraian Data
No. Item Tahun pembuatan
Unit Switchgear Utama Sertifikat SKPP lama
Unit Switchgear Darurat Pabrik pembuatan
Jumlah Tingkat selungkup IP
Pemasok Temperatur ruang
Tipe/Model Tegangan Volt
No. Seri Frekuensi Hz
Catatan :
Inspector, Inspector,
Pemilik/Owner PJIT
..
Tanggal : Tanggal :
NIP : SK No :
BENTUK L.04-B
JAKARTA, 2007
Bentuk L.04-B
Pemilik
(Owner)
Lokasi Tanggal Verifikasi
(Location) Verification Date
I. DATA TEKNIS
Uraian Data Uraian Data
No. Item Tahun pembuatan
Pabrik pembuatan Temperatur Ruang
No Gambar Phasa
Jumlah Tingkat selungkup IP
Tipe/Model Tegangan Volt
No. Seri Frekuensi Hz
Inspector, Inspector,
Pemilik/Owner PJIT
..
Tanggal : Tanggal :
NIP : SK No :
BENTUK LF.01
JAKARTA, 2007
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN AWAL-SERAH TERIMA
ESKALATOR DAN LANTAI-JALAN
Semua instalasi yang baru selesai terpasang dan baru selesai dilakukan perubahan harus
diperiksa dan diuji untuk memastikan pengaman-pengamanannya memenuhi ketentuan
dari peraturan (panduan) ini, sebelum dioperasikan. Pemeriksaan dan pengujian harus
mencakup awal dan berkala dan apa-apa yang dirinci dalam syarat I.2.
I.2d Pencahayaan.
Periksa pencahayaan agar memenuhi syarat.
I.2m Governor.
Periksa batas kecepatan lebih apakah memenuhi syarat dan penyetelan harus diikuti
penyegelan (sealed) dan pemasangan segel logam memuat tanggal governor diuji dengan
nama tekniisi Penguji atau perusahaan jasa pemeriksa, ditempel secara permanen pada
governor.
Semua instalasi yang dirubah harus diperiksa dan diuji untuk memastikan kesesuainnya
dengan ketentuan dari peraturan (panduan) ini, sebelum dioperasikan. Pemeriksaan dan
pengujian harus mencakup rutin dan berkala dan apa-apa yang terinci dibawah ini :
(a) Dimana perubahan telah terjadi atas pelindung bukaan lantai atau dinding harus
diperiksa agar memenuhi syarat untuk escalator dan syarat untuk lantai-jalan.
(b) Dimana perubahan telah terjadi atas panel penutup rangka (cladding), harus diperiksa
agar memenuhi syarat untuk escalator dan syarat untuk lantai-jalan.
(c) Dimana suatu perubahan menyangkut perubahan sudut inklinasi atau ukuran
geometri dinding, semua harus diperiksa agar memenuhi syarat untuk escalator dan
syarat untuk lantai-jalan.
(d) Dimana ban pegangan telah dirubah, maka harus diperiksa agar memenuhi geometri
dinding pelindung, semua harus diperiksa agar memenuhi syarat untuk escalator dan
syarat untuk lantai-jalan.
(e) Dimana system anak tangga atau system tapak lintas (track) telah dirubah harus
diperiksa agar menyesuaikan dengan syarat untuk eskalator dan syarat untuk lantai-
jalan.
(f) Dimana plat sisir atau plat batas telah dirubah, harus diperiksa agar memenuhi syarat
untuk eskalator dan syarat untuk lantai-jalan.
(g) Dimana suatu perubahan menyangkut rangka, balok, atau struktur pendukung, harus
diperiksa dan diuji aar memenuhi syarat untuk lantai jalan.
(h) Dimana tapak lintas (track), roda step danm sistemnya dirubah, harus diperiksa dan
diuji agar memenuhi syarat untuk eskalator dan syarat untuk lantai-jalan.
(j) Dimana motor mesin penggerak atau rem dirubah, maka diperiksa dan diuji agar
memenuhi syarat untuk escalator dan syarat untuk lantai-jalan.
(k) Dimana pesawat pengaman atau operasi kerja dirubah atau ditambah, harus diperiksa
dan diuji agar memenuhi syarat untuk escalator dan syarat untuk lantai-jalan.
(l) Dimana perubahan atau penambahan pencahayaan, akses masuk atau pekerjaan
kelistrikan tersangkut, harus diperiksa agar memenuhi syarat untuk escalator dan
syarat untuk lantai-jalan.
BENTUK LF.01-B
JAKARTA, 2007
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BERKALA
ESKALATOR DAN LANTAI-JALAN
I.2e Governor.
Kecepatan mekanis governor, jika terpasang hrus diuji secara manual kerja mekanisme
penjeratan (trip mechanism).
I.2p Pemanas.
Eskalator dan lantai-jalan yang dipasang diluar gedung dan yang memerlukan pemanas,
harus diuji pemanas dan kondisinya.
BENTUK LF.01-K
JAKARTA, 2007
PENGUJIAN KEMAMPUAN TEKNIS
DAN PENGUJIAN JENIS KHUSUS
LINGKUP
Bagian ini meliputi pengujian kemampuan teknis dan jenis yang diharuskan untuk elemen
tertentu dalam perakitan yang tercakup dalam panduan ini.
Panduan ini memperinci pengujian kemampuan teknis atas peredam minyak kereta dan
bobot ibang.
(1) Dua set gambar rakitan dan detail dari peredam, menunjukkan.
(a) Konstruksi yang nyata dari peredam
(b) Semua ukuran dari tiap-tiap bagian
(c) Semua informasi yang relevan seperti bahan-bahan yang digunakan dan
toleransi.
(d) Data seperti yang tercantum pada label peredam seperti ketentuan dalam
syarat.
(2) Data lengkap dari aliran minyak hubungannya dengan langkah peredam yang efektif.
(1) Pondasi bidang tumpuan uintuk jenis peredam yang dilengkapi pegas pemulihan
torak.
(2) Bagian bawah dari tengah-tengah bobot uji untuk peredam yang dilengkapi bandul
pemberat.
Garis tengah peredam jika telah dipasang kencang ditempatnya harus vertical dalam
toleransi 0.25 mm dari jarak langkah peredam.
Tiap jenis peredam [dengan system aliran (porting)] yang telah diserahkan harus diuji atas
reaksi penahanan, kekuatan, kebocoran, kembalinya torak, dan pergeseran torak
menyimpang, sebagai berikut :
(1) Tiga kali uji jatuh dengan bobot uji sama dengan kapasitas nominal lift dari produsen
untuk jenis aliran (porting) yang didesain.
(2) Satu kali uji jatuh dengan bobot uji sama dengan kapasitas minimum lift dari
produsen, untuk jenis aliran (porting) yang didesain.
Setelah uji jatuh tyersebut diatas, peredam harus dijaga tetap dalam keadaan ditekan
selama 5 menit dan kemudian boleh dibebaskan kembali keposisi awal selama 30 menit
untuk membiarkan minyak mengalir kembali ke bejana cadangan dan membiarkan udatra
yang terjebak dalam minyak keluar.
Permukaan minyak harus diperhatikan setelah torak kembali keposisi awal seteloah
selesainya tiap-tiap uji jatuh dan setelah berlaku selag waktu yang ditetapkan dalam syarat
I.5a.
Penurunan permukaan tidak menunjukkan kehilangan minyak jika tidak melebihi 1.6 mm
untuk tiap 305 mm (foot) langkah sepanjang peredam, tetapi tanpa kecuali kehilangan
minyak tidak boleh melampaui sampai batas terendah dari torak, atau melampaui dibawah
batas lokasi lbang-lubang orifice teratas. Apabila volume minyak diatas dari porting terjadi
terlaku sedikit, padahal peredam telah diisi sampai ke batas permukaan kerja normal maka
lab boleh melakukan uji ulang untuk kebocoran minyak.
Sekiranya torak gagal kembali atau sekiranya torak kembali melebihi tempo yang
ditetapkan, maka produsen boleh menyerahkan peredam lain (duplication) atau memasang
silinder tekan dan piston baru dan uji torak diulang. Jika ternyata torak masih tidak mau
kembali (bergerak keatas) memenuhi persyaratan, maka peredam tersebut ditolak (gagal).
Peredam yang dilengkapi dengan pegas pendorong kembali torak harus diuji dengan
beban 22.7 kg diatasnya. Torak harus ditekan 51 mm dan apabila dilepas akan kembali ke
posisi awal sepenuhnya dalam tempo 30 detik.
(2) Peredam dengan bobot gravity. Pengujian dilakukan sama dengan diatas.
Pengukuran dilakukan pada bagian bawah torak, apabila torak bagian atas dilegkapi
dengan penguat (braced) untuk menghindari goyangan. Setengah dari gerakan yang
diukur tidak boleh lebih dari 1.6 mm untuk tiap-tiap langkah satu foot (305 mm
stroke).
I.5f Sertifikasi.
Apabila peredanm telah menjalani semua pengujian dan semua catatan (record) dan data
memenuhi ketentuan, maka Laboratorium menerbitkan sertifikat kepada produsen disertai
laporan pengujian yang menyatakan bahwa peredam tertentu dengan jatuh langkah tertentu
dan dan piortingnya telah memenuhi semua persyaratan dengan beban-beban maksimum
dan minimum.
B. Pengujian Kemampuan Teknis Terhadap Kunci Kaki Pintu Lantai,
Kunci Kombinasi Mekanikal dengan Kontak Listrik, dan Kontak
Pintu Lantai dan Pintu Kereta
Bagian ini memperinci pengujian kemampuan teknis atas kunci kait (interlock) kunci
kombinasi mekanikal dan elektrikal, dan kontak listrik dari pintu lantai dan pintu kereta,
dilakukan dibawah pengawasan laboratorium penguji sebagai ditetapkan oleh syarat.
Sebelum pelaksanaan pengujian, lab penguji akan meneliti tiap-tiap peralatan yang
diserahkan untuk meyakinkan bahwa peralatan tersebut memenuhi semua ketentuan.
I.3c Pengujian atas tuas pelepas (retiring cam) atau peralatan sejenis.
Pengujian atas peralatan-peralatan tersebut diatas tidak diperlukan.
I.3d Pengujian kunci kombinasi mekanik dan elektrikal dan kontak-kontak listrik.
Peralatan pengujian harus dikenakan pada bagian kunci mekanis dari kunci kombinasi
mekanikal dan kontak elektrikal untuk membuka kunci tia-tiap siklus operasi selama
pengujian, yang dirinci oleh syarat I.4 (a) (c) dan (d).
Tiap-tiap peralatan yang diserahkan harus menjalani dan lulus pengujian-pengujian sebagai
berikut :
(a) Uni ketahanan (enduranceI) peralatan dilumas sesuai instruksi produsen, harus
mengalami 960.000 (sembilan ratus enam puluh ribu) kali siklus operasi tanpa gagal
apapun, tanpa keausan erlebihan atau bagian-bagian menjadi longgar atau tanpa
terjadi cacat bakar pada kontak.
(b) Uji gangguan arus. Setelah selesai pegujian tersebut pada I.4 (a) peralatan tadi (yang
telah teruji) mengalami tambahan pengujian kemampuan memutus arus hidup.
Pengujian dilaksaakan dengan posisi kunci sesuai dengan gambar dari produsen. Jika
gambar menunjukkan beberapa posisi maka lab memilih satu posisi yang paling
gawat.
Peralatan contoh uji harus dilegkapi dengan tutup pelindung dan pengawatan listrik
sesuai dengan gambar dari produsen.
(1) Alat pengunci AC, bagian listriknya harus dihubungkan ke rangkaian induksi
degan power faktor 0.7 0.05 dimana arus 11 (sebelas) kali arus nominal, pada
tegangan 110% dari tegangan nominal. Alat pengunci AC harus buka tutup
(putus-sambung) berulag-ulang 50 kali dengan kecepatan normal, interval 5
sampai 10 detik dengan kontak saa menyambung berlangsung selama 0.5 detik
(minimal).
(2) Alat pengunci DC bagian listriknya harus dihubungkan dengan rangkaian induksi
dimana arus mencapai 95% dari nilai konstan 110% arus nominal dalam 300
milisekon pada tegangan 110% tegangan nominal. Alat pengukur DC harus
buka tutup (putus-sambung) berulag-ulang 20 kali dengan kecepatan normal,
interval 5 sampai 10 detik dengan kontak saa menyambung berlangsung 0.5
detik.
(3) Hasil pengujian dianggap memuaskan jika tidak ada kejadian isolaso rusak
karena bunga api atau terjadi tarikan dan jika tidak ad kelainan yang dapat
membahayakan keselamatan.
( c) Pengujian tanpa pelumas. Setelah selesai pengujian tersebut pada syarat I.4 (b),
peralatan yang sama mejalani pengujian berikut. Peralatan kemudian dibongkar dan
dibebaskan dari pelumas dengan cara dicuci dengan cairan pembersih yang tidak
mudah terbakar, kecuali bantalan-bantalannya yang tidak perlu pelumasan. Setelah
diartikan kembali, peralatan mejalani 25000 kali siklus operasi tanpa keagalan, tanpa
terjadi keausan yang berlebihan atau bagian-bagian longer atau tanpa terjadi cacat
bakar pada kontak.
(d) Pengujian pada usara lembab. Setelah selesai pengujian tersebut pada syarat I.4 (c)
peralatan yang sama harus menjalani pengujian berikut. Peralatan harus mengalami
keberadaan di dalam ruang tanpa bentilasi, suatu atmorfer yang jenuh dengan 3.5%
larutan sodium chloride selama 72 jam terus menerus. Selama masa itu peralatan
beroperasi 10 kali siklus pada tiap-tiap akhir 24 jam pertama dan kedeua dan
dibolehkan berada pada udara terbuka selama 24 jam, dan harus tidak bole gagal
dalam arti menimbulkan kondisi berbahaya. Peralatan tersebut dilumasi kembali dan
tanpa penyetelan ataupun perhatrian menjalani 15000 kali siklus operasi tanpa gagal
dalam bentuk apapun.
(e) Ji kemencengan
(1) Semua jenis pintu. Peralatan harus bekerja dengan efektif apabila tuas kereta
(atau alat yang digunakan dalam pengujian) digeser horizontal dari posisi
normal, berturut-turut sebagai berikut :
(a) Arah tegak lurus terhadap bidang bukaan pintu :
(1) kebelakang 6.3 mm
(2) kedepan 6.3 mm
(b) Arah sejajar dengan bidang bukaan pintu
(1) kebelakang 6.3 mm
(2) kedepan 6.3 mm
(2) Pintu sorong horizontal. Peralatan harus bekerja dengan efektif.
(a) Apabila bagian bawah pintu digeser dari posisi normal kereta tegak lurus
terhadap bidang bukaan pintu :
(1) kebelakag 6.3 mm
(2) kedepan 6.3 mm
(b) Apabila bagian atas pintu digeser dari posisi normal kearah tegak lurus
terhadap bidang bukaan pintu :
(1) kebelakang 3.2 mm
(2) kedepan 3.2 mm
(3) Pintu ayun/dorong (berengsel vertical) perlatan harus bekerja dengan efektif
apabila bagian pembenturan tepi depan digeser.
(a) Tegak lurus terhadap bidang bukaan pintu :
(1) kebelakang 3.2 mm
(2) kedepan 3.2 mm
(b) Sejajar (pararel) terhadap bidang bukaan pintu :
(1) 3.2 mm kearah kanan
(2) 3.2 mm kearah kiri
(3) 3.2 mm keatas
(4) 3.2 kebawah
(4) Pintu sorong vertical. Peralatan harus bekerja dengan efektif apabila pintu telah
digeser.
(a) Tegak lurus terhadap bidang bukaan pintu :
(1) kedepan 3.2 mm
(2) kebelakang 3.2 m
(b) Sejajar terhadap bidang bukaan pintu :
(1) 3.2 mm kearah kanan
(2) 3.2 mm kearah kiri
(f) Uji isolasi (insulation). Isolasi dari bagian-bagian listrik tahan terhadap pengujian
dengan nilai rata-rata (toot-mean-square) voltase dua kali lipat viltase nominal
ditambah 1000 V, 60 Hz, dijalankan selama 1 (satu) menit.
(g) Pengujian gaya dan gerakan. Jika peralatan yang diuji adalah jenis yang dilepas oleh
tuas (retring cam), maka besaran gaya untuk melepas bagian-bagian peralatan oleh
tuas harus diukur, dengan peralatan tersebut dipasang pada posisi seperti desain dari
produsen. Pengukuran gaya dilaksanakan sebelum dan sesudahnya seperti dirinci
dalam persyaratan I.4 (a).
(h) Uji statis. Setelah selesai dilaksanakan pengujian ketaanan (endurance) tersebut pada
persyaratan I.4 (a) sejenis ujian perlu dilaksanakan untuk mencari kebenaran (verify)
kemampuan bukaan dari peralatan kunci. Pengujian terdiri dari gaya statis dikenakan
pada kunci selama 300 detik dengan senantiasa menambah gaya secara bertahap.
Arah gaya sesuai dengan arak bukaan pintu pada lokasi sedekat mungkin denga
elemen kunci (tidak melebihi 300 mm) dengan kekuatan 1000 N (pintu sorong).
Untuk pintu dorong ayun, gaya mengaraj tegak lurus dengan bukaan pintu dengan
kekuatan 3000 N merata pada bidag bulat maupun persegi seluas 25 cm2.
(i) Pengujian jarak-jarak elektrikal. Jarak elektrikal harus memenuhi CSA.B44.1 atau
ASME A17.5 section 16.
Pengujian atas rakitan pintu lift jenis sorong horizontal dan dorong ayun harus dilasanakan
sesuai dengan ASTM E 152. UL 10B, atau NFPA252. pengujian rakitan pintu harus
disusun sesuai dengan ketentuan-ketentuan.
Pengujian atas rakitan pintu lift dan lift pelayanan (dumbwaiter) jenis sorong vertical harus
dilaksanakan sesuai degan ASTM E152, UL 10B atau NFPA252.
D. Pengujian Kemampuan Teknis Step Eskaltor dan Palet Lantai-Jalan
(c) Step harus didudukan dengan posisi tapaknya mendatar, seperti layakya
terpasang pada escalator dan pengikatannya dengan rantai. Palet lantai-jalan
harus didudukan seperti layaknya, kondisi horizontal dari lantai-jalan dan
pengikatannya dengan rantai.
(d) Gaya tersebut harus dikenakan pada bidang plat tebal 25 mm, lebar 200 mm x
300 mm panjang, yang ditaruh di tengah-tengah step atau palet dengan posisi
panjangnya plat searah dengan jalannya step.
(e) Step atau palet tidak boleh mengalami keretakan atau lendutan permanen
yang melebihi 4 mm, setelah menjalani pengujian. Lendutan 4 mm tersebut
tidak termasuk perubaan atau keausan roda pendukung.
JAKARTA, 2007
PANDUAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KHUSUS
RESISTANS ISOLASI
Pelaksanaan :
1. Buka / lepaskan lengkapan dari jala-jala (cabut sekering, alat ukur volt meter dan
saklar utama / induk).
2. Buka semua saklar dari alat-alat pemakaian dan cabut semua steker (tusuk kontak)
dari stop kontak (kotak kontak) serta beban lampu.
Pelaksanaan :
1. Buka / lepaskan lengkapan dari jala-jala (cabut sekering, alat ukur volt meter dan
saklar utama).
2. Buka semua saklar dari alat-alat pemakaian dan cabut semua tusuk kontak dari stop
kontak serta beban lampu.
Pelaksanaan :
1. Buka / lepaskan lengkapan dari jala-jala (cabut sekering, alat ukur volt meter dan
saklar utama).
Pelaksanaan :
1. Buka / lepaskan lengkapan dari jala-jala (cabut sekering dan saklar utama).
2. Lepaskan beban lampu, sambungan alat ukur, voltmeter dan saklar motor.
NAMA PERUSAHAAN:
ALA MAT :
TANGGAL :
No
PANEL RESISTANS TAHANAN ISOLASI ( M )
. KETERANGAN
R-S R-T S-T R-N S-N T-N R-G S-G T-G
NAMA PERUSAHAAN:
ALA MAT :
TANGGAL :
JENIS SEBARAN TANAH INST.LISTRIK / INST. PETIR
RESISTANS TAHANAN
LOKASI SEBARAN TANAH ( ) KETERANGAN
No.
R1 R2 R3
Catatan :
Alat yang digunakan :
1.
2. Besar tahanan (Resistance) Pembumian pada tiap-tiap bangunan Maksimum 5 (lima) Ohm .
Permenaker 02/Men /1989
HASIL PENGUJIAN PENGUKURAN
BESARAN ARUS LISTRIK ( AMPHERE )
NAMA PERUSAHAAN:
ALA MAT :
TANGGAL :