Anda di halaman 1dari 7

KWH METER

KILO WATT HOUR (KWH) METER

Untuk menghitung besarnya daya-daya yang dipakai pada perumahan pada industri
peralatan yang dapat dipakai adalah Kwh Meter. Prinsipnya yaitu daya yang
digunakan pada beban dihitung untuk setiap jamnya yang selanjutnya dikalkulasikan
dengan harga listrik yang harus dibayarkan konsumen. Tipe dari KwH meter ini
penggunaannya sudah sangat luas dan telah dikembangkan oleh Schellumberger pada
1888, meter ini tidak mahal, ketelitiannya cukup baik dan dapat dioperasikan untuk
waktu yang lama dengan sedikit perawatanRudy Setyabudi, Pengukuran Besaran
Listrik, 2007, halaman 105. Sesuai dengan namanya, KwH meter hanya menghitung
daya aktif nya pada suatu perumahan atau industri sehingga apabila ada daya reaktif
yang ditimbulkan oleh kapasitor atau induktor, maka seharusnya KwH meter tidak
dapat menghitung daya tersebut dan putaran aluminium pada KwH meter jenis
mekanik tidak dapat bergerak. Apabila KwH meter bergerak namun tidak ada daya
aktif nya, maka kemungkinan terbesar, terdapat kerusakan pada KwH meter.

Terdapat dua jenis KwH meter yang banyak beredar di Indonesia. Tipe-tipe tersebut
adalah tipe mekanik dan Digital. Tipe mekanik adalah peralatan yang menghitung
daya listrik dengan menghitung putaran atau rotasi piringan aluminium di KwH
meter. Pada KwH meter tipe ini, terdapat koil yang menghasilkan fluks magnet yang
searah dengan arus dan tegangan. Dengan dipasangnya koil ini, maka pada piringan
aluminium ini akan terdapat arus eddy yang pada selanjutnya dapat menghasilkan
gaya putar pada piringan aluminium yang identik dengan daya yang sedang
digunakan. Putaran aluminum ini selanjutnya menggerakkan counter yang
menunjukkan besarnya daya yang digunakan . Piringan yang digunakan adalah
aluminum karena aluminum merupakan jenis metal yang tahan terhadap karat
dibandingkan logam seperti besi. Untuk KwH meter jenis 3 fasa, semua kawat 3 fasa
tersebut dihubungkan KwH meter. Apabil salah satu kawat terputus atau lepas, maka
pembacaan KwH meter menjadi tidak akurat lagi . Kesimpulan dari. KwH meter tipe
analog nya adalah kecepatan piringan aluminium menandakan besarnya daya yang
sedang digunakan oleh konsumen.

Untuk KwH meter jenis Digital adalah KwH meter yang menggunakan rangkaian
elektronik sebagai penghitungnya. Prosesor Sinyal Digital digunakan untuk
menghitung daya dengan pemberian parameter seperti tegangan dan arus, juga
terdapat tegangan referensi pada prosesor sinyal digital tersebut.

Untuk pemasangan KwH meter harus diperhatikan pada simbol-simbol pada KwH
meter. Pada KwH meter tipe mekanik, biasanya terdapat simbol yang menunjukkan
peralatan KwH meter harus dipasang secara vertikal. Apabila KwH meter tersebut
dipasang secara horizontal, KwH meter tersebut tidak akan jalan karena adanya efek
gravitasi yang mempengaruhi putaran piringan aluminum. Simbol-simbol lain dapat
diperhatikan untuk KwH meter yaitu ada tidaknya simbol yang merepresentasikan
perlindungan terhadap pengaruh medan magnit luar. Untuk pengamanan terhadap
medan magnit luar, ditandai dengan kotak dengan garis, dan medan listrik ditandai
dengan kotak dengan garis putus-putus.

Di Indonesia, banyak sekali penyimpangan penggunaan KwH meter yang dapat


merugikan PLN sebagai penyedia listrik negara. Sebagai contohnya yaitu modifikasi
pada KwH meter yang menyebabkan turunnya biaya yang harus dibayarkan. Contoh
modifikasi yaitu dengan pemberian medan magnit luar yang dapat menggangu
jalannya piringan aluminium yang dapat mengurangi penghitungan daya yang
seharusnya dipakai. Langkah ini dapat diantisipasi dengan menggunakan
perlindungan magnit dari luar. Contoh kasus lainnya adalah merubah dari kawat fasa
yang mengalir masuk ke KwH meter menjadi kawat ground yang mengalir masuk ke
KwH meter. Hal ini berdampak pada tidak terhitungnya daya yang dipakai yang
ditandai dengan tidak berputarnya piringan aluminium pada KwH meter karena pada
beban, digunakan kawat ground selain dari KwH meter.

Berdasarkan cara kerjanya (rancangannya) KWH Meter dibagi menjadi dua


bagian yaitu ialah :

1. KWH meter dengan prinsif motor,


2. KWH meter dengan meter statik.

Sedangkan meter statik digunakan untuk meter-meter arus searah. Sedangkan KWH
meter dengan frinsip motor digunakan untuk meter-meter induksi arus bolak balik
(alternating current). KWH meter dengan prinsif motor mempunyai rotor tanpa
kumparan yang terbuat dari piringan alumunium, yang ditempatkan diantara dua buah
kutub magnet listrik. Yaitu
Jumlah putaran rotor dalam per KWH dinamakan konstanta meter atau (C), dimana
biasanya sudah tercantum pada plat nama meter KWH itu sendiri. Misalnya kita
ambil contoh : 600U/KWH (artinya 600 putaran per KWH) ; Atau 1200U/KWH
(artinya 1200 putaran per KWH) Dan sebagainya. Dalam hal ini KWH meter
digunakan sebagai alat untuk mengukur daya aktif (daya watt) dari suatu beban listrik
. oleh karenanya KWH meter dapat juga digunakan untuk menentukan besarnya daya
(watt) dari beban adapun rumus rumus yang dipakai dalam teori KWH meter adalah
sebagai berikut :
KVARh meter
KVARh meter adalah alat untuk mengukur daya reaktif yang diserap suatu
beban dalam
waktu tertentu. Dalam penggunaannya KVARh meter lebih sering digunakan di dunia
industri
karena nilai faktor daya sangat berpengaruh terhadap penggunaan energi listrik
.KVARh meter
terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Mekanik
Sistem kerjanyaa hampir sama dengan KWh meter yaitu perhitungannya
berdasarkan perputaran cakram
b. Digital
Biasanya alat ukur ini menjadi satu dengan KVAh meter, KWh meter, serta
cos phi Meter

Bagian-Bagian KVARh Meter dan Fungsinya


KVARh meter dirancang dan diproduksi dengan sebaik-baiknya agar
dalam penggunaan normal tidak membahayakan, terutama terhadap :
Keamanan manusia dari kejut listrik.
Keamanan manusia dari pengaruh suhu/ thermis yang berlebihan.
Keamanan dari bahaya sambaran api.
Gambar 6 KVARh Meter
Keterangan :
1. Kumparan Arus
Kumparan arus dipergunakan untuk membangkitkan fluks bolak-balik yang
berbanding lurus dengan arus beban.
2. Kumparan Tegangan
Kumparan tegangan dipergunakan untuk membangkitkan fluks bolak-balik
yang berbanding lurus dengan tegangan beban. Fluks arus akan
menginduksikan arus-arus
foucoult di dalam piringan dan disini akan mengadakan reaksi dengan fluks
tegangan untuk memperoleh suatu moment.
3. Rotor/ Piringan
Rotor ( piringan ) digunakan sebagai suatu bagian yang berputar. Moment
putar ini akan mendapatkan pengereman dari magnet permanen. Elemen
meter bergerak yang digunakan untuk tempat berinterakinya magnetik dari
belitan tetap dengan fluks magnetic dari elemen redaman ( magnetic
permanent ) dan yang mengoperasikan register.
4. Penumpu
Penumpu dipergunakan untuk tempat berputar dari poros dan piringan
Cara Kerja KVARh Meter
Penggunaan-penggunaan yang paling umum dari alat pengukuran energi pada arus
bolak-balik, maka alat ukur tipe induksi mendapat predikat pemakaian paling banyak.
Induksi diperoleh karena adanya pengaruh magnet permanent dalam kumparan pada
sirkuit tertutup. Pengaruh magnet permanent pada sirkuit tertutup akan
membangkitkan arus induksi. Pengaruh tersebut dapat dilakukan dengan :
Menggerakkan magnet permanen terhadap kumparan.
Menggerakkan kumparan terhadap magnet permanen.
Arah arus induksi tergantung dari jenis perubahan fluks naik atauperubahan fluks
turun.
Di tinjau segi bekerjanya maka pengukur ini memiliki prinsip azas induksi atau azas
Ferraris. Dan pada umumnya alat pengukur ini digunakan untuk mengukur daya
listrik arus bolak-balik. Pada alat ini dipasang sebuah cakra alumunium (alumunium
disc) yang dapat berputar, dimuka sebuah kutub magnet listrik (electromagnet).
Magnet ini diperkuat oleh kumparan tegangan dan kumparan arus. Dengan adanya
lapangan magnet tukar yang berubah-ubah maka cakra (disc) alumunium ditimbulkan
suatu arus bolak-balik yang menyebabkan cakra tadi berputar dan menggerakkan
pesawat hitungnya.
Pada pembebanan beban induksi kecepatan berputarnya cakra sangat tergantung pada
hasil kali dari tegangan (E) x kuat arus (I) dalam satuan Watt. Jumlah putaran
tergantung pada banyaknya penggunaan beban dan waktu, dengan demikian dapat
kita rumuskan sebagai berikut :
Tegangan x kuat arus x waktu = E. I. t dalam satuan Watt-jam (Watt hour)
E. Prinsip Kerja
1 = ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc
2 = ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 90 derajad
terhadap Tegangannya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Simulasi Kontrol Frekuensi
    Simulasi Kontrol Frekuensi
    Dokumen33 halaman
    Simulasi Kontrol Frekuensi
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Presiden Soekarno
    Sejarah Presiden Soekarno
    Dokumen3 halaman
    Sejarah Presiden Soekarno
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Bab 5 Pentanahan
    Bab 5 Pentanahan
    Dokumen2 halaman
    Bab 5 Pentanahan
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen1 halaman
    Soal
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Instalasi Listrik
    Instalasi Listrik
    Dokumen19 halaman
    Instalasi Listrik
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen1 halaman
    Soal
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Instalasi Rumah Tinggal
    Instalasi Rumah Tinggal
    Dokumen25 halaman
    Instalasi Rumah Tinggal
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen15 halaman
    Bab 1
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen15 halaman
    Bab 1
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • INVERTER
    INVERTER
    Dokumen41 halaman
    INVERTER
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Peranan Tik
    Peranan Tik
    Dokumen10 halaman
    Peranan Tik
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Integral
    Integral
    Dokumen19 halaman
    Integral
    Sudrajad Merindukan Boyolali
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Presiden Soekarno
    Sejarah Presiden Soekarno
    Dokumen3 halaman
    Sejarah Presiden Soekarno
    Surya Hidayat
    Belum ada peringkat