PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
generasi muda penerus bangsa dapat memajukan negara Indonesia ini. Berkaitan
Untuk mewujudkan visi ini dibutuhkan dana memadai (aspek kuantitatif) dan
nasional. Dengan kesejahteraan yang terjamin, para guru akan bangga dengan
profesinya, mampu membeli buku, dan mempunyai waktu luang untuk belajar.
dari aspek kuantitatif saja, akan tetapi aspek kualitatif juga perlu diperhatikan.
Dalam konteks ini guru adalah jantungnya. Tanpa guru yang profesional
Berdasarkan uraian di atas, makalah ini akan membahas bagaimana etika guru
profesional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sesuai denga visi yang
telah ditetapkan. Uraian dalam makalah ini di mulai bagaimana etika guru
terhadap peserta didik, etika guru profesional terhadap pekerjaan, dan diakhiri
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu kata ethos yang berarti
suatu kehendak atau kebiasaan baik yang tetap. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Etika / moral adalah ajaran tentang baik dan buruk mengenai
dalam mengatur tingkah lakunya. Setiap profesi harus mempunyai kode etik
yang merupakan bidang pekerjaan profesi mempunyai kode etik. Sama halnya
dengan kata profesi sendiri, penafsiran tentang kode etik juga belum memiliki
tingkah laku dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan. Dalam penjelasan
pegawai negeri sispil sebagai aparatur Negara, abdi negara, dan abdi
pegawai negeri.Dari urai ini dapat kita simpulkan, bahwa kode etik
kelihatan, bahwa kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus
tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka,
sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah Untuk menjunjung
bersangkutan.
anggota masyarakat
1. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan
bukan orangtua/walinya.
kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
1. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien
didiknya
masyarakat.
Hubungan Guru dengan seklolah
2. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
tumbuh secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan
tuntutan profesionalitasnya
konsekuensiinya.
6. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
7. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
Dalam penerapan bagi guru Elektronika, tak ada bedanya dengan penerapan
bagi guru lainnya dalam hal kode etik. Contohnya : Guru tidak boleh
mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada
dengan sejawat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu:
1. Kode Etik Guru merupakan aturan tata-susila keguruan yang mengatur asas
2. Tujuan dibentuknya kode etik guru adalah sebagai pelindung dan pengwasan
3. Isi kode etik guru terkait dengan bagaimana seorang guru bertindak dan
4. Aturan yang terdapat dalam Kode Etik Guru dirumuskan oleh PGRI dan para
guru di Indonesia
5. Kode etik sangatlah penting bagi para guru di Indonesia karena dengan kode
masing-masing.
B. Saran
3. Kasus-kasus pelanggaran kode etik keguruan yang telah ada dijadikan sebagai
pedoman dan refleksi pada setiap pelaku pendidikan sebagai bahan
instrospeksi ke arah profesionalisme yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA