Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Keterangan : K = 0,3
3. Tegangan Atap
a = (3,2.K-1) v
a = (3,2 x 0,33 1) 286,44 KPa
a = 0,056 x 286,44 KPa
a = 16,04 KPa
IV-1
seperti sesar yang dapat merupakan bidang yang sangat lemah jika dibandingkan
dengan struktur lain pada massa batuan (Hoek and Bray,1981)
IV-2
Geometri terowongan terdiri dari:
f. Tunnel axis: N 350 E
g. Scanline : 21 m
h. Tinggi terowongan keseluruhan = 12 m
i. Tinggi lubang bukaan = 8,5 m
j. Lebar terowongan: 6 m
Adapun data strike dan dip yang kami dapatkan dari terowongan, yaitu;
Tabel 4.2 Data Strike dan Dip
Bidang Strike Dip
lemah N...E Derajat
1 105 87
2 300 74
3 296 38
4 275 45
5 280 50
6 289 53
7 292 64
8 295 52
9 323 43
10 300 59
11 165 37
12 133 30
13 133 33
14 140 31
15 112 31
16 101 19
17 133 45
18 145 40
19 164 34
20 138 18
Kurva Q-System
Setelah di dapat hasil dari De dan Q maka hasilnya di plot ke kurva Q-System.
Hasil dari De adalah 16,15 dan Q adalah 1,51. Dari hasil perhitungan kualitas
massa batuan berdasarkan Q-system adalah Fair, dengan kategori penyangga
no.17
Support Category : 17
Q : 10-4
Conditional Factors : >30; >10, <30; <10; <10
IV-3
Span/ESR (m) : 3,5-9
Pa (kg/cm3) : 1,0
TYpe support : sb (utg)
B (utg) 1-1,5 S 2-3 cm
Pada batuan atau tanah, umumnya gaya gaya berada dalam keadaan setimbang,
maksudnya keadaan dimana distribusi tenggangan pada batuan atau tanah tersebut
dalam keadaan mantap/stabil. Dengan adannya suatu kengitan terhadap batuan
atau tanah tersebut seperti pengangkutan, penggalian, penimbunan, erosi atau
aktivitas lain sehingga kesetimbangannya tergganggu. Menurut Hoek dan Brown
ketidakstabilan terowongan dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu :
tenggangan, struktur geologi ( batuan ), air tanah dan pelapukan. Nilai FK >1,5 (
Hoek dan brown )
IV-4