Anda di halaman 1dari 5

A.

KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK


Dalam pembuatan perangkat lunak, kita perlu menetapkan layanan yang dibutuhkan konsumen
terhadap system dan batasan operasi dan pengembangan. Kebutuhan merupakan deskripsi
layanan system dan batasan yang dibangkitkan selama proses rekayasa kebutuhan. Atau bisa
juga disebut sebagai proses pengumpulan data mengenai analisa system dan masalahnya.
Sistem yang baik adalah system yang selalu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang
terjadi disekitarnya atau system tersebut harus dinamis menuju keadaan yang lebih baik.
Kebutuhan fungsional
Mendeskripsikan layanan, fitur atau fungsi yang disediakan atau diberikan oleh system
bagi penggunanya. Kebutuhan fungsional awal merupakan fungsi atau layanan yang
merepresentasikan goal dari pengguna ketika hendak menggunakan sistem
Kebutuhan non fungsional
Mendeskripsikan sekumpulan batasan, karakteristik dan property pada system, baik
dalam lingkungan pengembangan maupun operasional, atau atribut kualitas yang harus
dipenuhi oleh system

B. UKURAN KEBUTUHAN

C. TAHAPAN PROSES REKAYASA KEBUTUHAN


Tahap awal adalah pendefinisian tentang rekayasa system apa yang akan dibuat. Pada tahap ini
diperlukan proses perencanaan dan anlisis kebutuhan. Tahap selanjutnya adalah
pengembangan, dalam tahap ini adalah bagaimana produk yang telah didefinisikan dengan jelas
kemudian akan mulai diimplementasikan. Maka pada proses pengembangan ini akan dilakukan
design software, kemudian mengenerate koding- koding pembangun program, hingga program
siap dites kebenarannya.
Proses rekayasa perangkat lunak adalah proses yang terus berulang, karena karakteristik
perangkat lunak yang membutuhkan pemeliharaan dan continue development agar perangkat
lunak tidak kadarluarsa. Dalam proses pemeliharaan kita melakukan koreksi kesalahan, adaptasi
kebutuhan, peningkatan kemampuan atau fungsi dan bentuk pencegahan lainnya agar
perangkat lunak tersebut tidak kadarluarsa.
Penyebab kegagalan rekayasa perangkat lunak adalah
Perencanaan yang tidak realistic, terlalu optimis dalam perhitungan
System pemantauan kerja yang tidak berjalan dengan seharusnya
Perubahan kebutuhan
Resiko- resiko lainnya

D. TEKNIK-TEKNIK ANALISA KEBUTUHAN


Analisis kebutuhan merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi, model dan
spesifikasi tentang preangkat lunak yang diinginkan. Ada 3 faktor yang mempengaruhi pada
tahapan analisis kebutuhan, yaitu : lengkap, detail, benar. 3 faktor tersebut merupakan faktor-
faktor yang paling berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya analisa yang dilakukan untuk
mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh klien. Namun pada tahapan analisis
kebutuhan ada saja kendala yang dihadapi, antara lain :
Klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang dunia komputer
Cara klien mengungkapkan keinginan membingungkan
Kurangnya waktu pertemuan antara klien dan pengembang

Pada tahapan analisis kebutuhan ini, terdapat beberaoa metode atau teknik yang dapat
digunakan antara lain :
1. Survei kuisioner
Adalah daftar pertanyaan operasional yang ditanyakan pada responden terpilih untuk
menjawab hipotesis- hipotesis yang dikembangkan sesuai tujuan penelitian
2. Interview/ wawancara
Merupakan teknik pengumpulan requirement yang paling umum dilakukan. Teknis
dilapangannya seorang developer menanyakan hal- hal yang berkaitan dengan masalah
yang diangkat kepada responden yang memiliki kriteria cocok pada masalah yang
ditanyakan
3. Observasi
Istilah obeservasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat
fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam
fenomena tersebut. Dengan melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan
yang rumit untuk dijelaskan dengan kata- kata dapat diidentifikasi melalui observasi.
Umumnya orang yang diamatai akan merasa terganggu sehingga akan melakukan
pekerjaan dengan ridak semestinya.
4. Analisa dokuemen
Sering juga disebut dengan analisis kegiatan
5. Joint application development
Suatu teknik pengembangan aplikasi yang melibatkan anatara pemakai dan professional
dalam pengembangan sistemnya. Orang- orang yang terlatih di dalam teknologi
informasi mempunyai pemahaman terbaik dalam pengembangan ini. Secara garis besar,
pelaku JAD yang perlu terlibat adalah sponsor, business user, system analyst, system
experts, facilitator.
6. Ethnography
Merupakan strategi atau metode penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam bidang
ilmu sosial.
7. Shadowing
Merupakan salah satu metode penelitian dengan cara mengikuti subjek yang diteliti
dengan izin mereka.
Contoh kasis penelitian tentang ponsel (dimana orang biasa meletakan ponsel? Merek
ponsel yang dipakai). Dari hasil penelitian, didapati bahwa 60% sample pria menaruh
posel mereka di saku depan, dengan alasan agar mudah diambil pada saat ingin
digunakan. Sedangkan 61% dari sample wanita menaruh ponsel mereka di dalam tas.
Dan hamper 80% dari mereka yang menggunakan merk NOKIA. Metode shadowing
merupakan suatu teknik penelitian dimana teknik ini mengikuti objek yang diteliti
seperti bayangan. Metode ini dapat memungkinkan peneliti melihat karakteristik
pengguna objek tersebut digunakan.
8. Bollywood
Adalah metode yang dikembangkan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap
suatu hal dengan menggunakan cara- cara yang mengacu pada kebiasaan dan budaya
masyarakat setempat.

Tahap Keterangan Metode

Bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin Wawancara


Elicitation Kuesioner
informasi mengenai problem domain, kesulitan-
(pengumpulan
kesulitan klien dan user, serta apa yang sistem ingin Skenario
informasi)
lakukan untuk mereka. Prototyping

Informasi dari proses elicitation dianalisa dan direkam Spesifikasi


Specification formal
menggunakan teknik modeling dramatis dan tekstual
(spesifikasi)
untuk menunjukkan masalah dan solusi yang diajukan. Protoyping
Wawancara
Teknik
Validation Mengecek kebutuhan yang telah direkam apakah telah kombinasi dari
(validasi) berkaitan dengan tujuan stakeholder terhadap sistem. elicitation
Inspeksi Fagan
Prototyping
E. PERANGKAT KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK
Saat melakukan pengidentifikasian kebutuhan pemakai, informasi yang diperoleh masih belum
terstruktur. Biasanya pemakai akan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan bahasa sehari-
hari yang biasa mereka gunakan. Sebagai contoh, ungkapan kebutuhan pemakai dibagian
akuntansi (saya ingin data yang dimasukan oleh bagian penjualan bisa langsung dijurnal;
informasi neraca keuangan bisa saya lihat kapan saja).
Kemudian pada tahap ini, kebutuhan pemakai yang belum terstruktur tersebut aka dianalisis,
diklaasifikasikan, dan diterjemahkan menjadi kebutuhan fungsional, antarmuka dan unjuk kerja
perangkat lunak. sebagai contoh, kebutuhan data yang dimasukan oleh bagian penjualan bisa
langsung dijurnal setelah dianalisis, diklasifikasikan dan diterjemahkan, mungkin akan
menghasilkan kebutuhan sebagai berikut :

a) Kebutuhan fungsional
- Entri dan rekam data transaksi penjualan.
- Retrieve data transaksi penjualan untuk periode tertentu (periode sesuai dengan
inputan periode yang diinputkan pada keyboard).
- Rekam data akumulasi transaksi penjualan periode tertentu ke jurnal umum berikut
account pasangannya (kas).
b) Kebutuhan antarmuka
- Antarmuka pemakai untuk memasukkan dan merekam data penjualan.
- Antarmuka pemakai untuk menyajikan dan menjurnal informasi transaksi penjualan
pada periode tertentu.
- Antarmuka untuk jaringan lokal yang menghubungkan perangkat lunak aplikasi
dibagian penjualan dengan perangkat lunak aplikasi dibagian akutansi.
c) Kebutuhan unjuk kerja
- proses jurnal hanya bisa dilakukan sekali setelah data transaksi penjualan direkam.
- Adanya otoritas pemakaian perangkat lunak dan akses data sesuai dengan bagian
pekerjaan masing-masing.
Kemudian kebutuhan tersebut akan dimodelkan atau digambarkan dengan teknik analisis dan
alat bantu tertentu. Sebagai contoh kebutuhan fungsional dapat dimodelkan dengan
menggunakan :
DFD, kamus data, dan spesifikasi proses jika menggunakan analisis terstruktur
Use case diagram dan scenario system jika menggunakan analisis berorientasi
objek

Anda mungkin juga menyukai