Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEPERAWATAN JIWA
Disusun Oleh :
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
1) Keputusasaan
6) Penurunan BB
8) Petunjuk psikiatrik :
Kelainan afektif
Riwayat psikososial:
- Faktor-faktor kepribadian :
Keputusasaan
3. Tingkatan
A. Ancaman bunuh diri
Peringatan verbal atau nonverbal bahwa orang tersebut
mempertimbangkan untuk bunuh diri. Orang tersebut
mungkin menunjukkan secara verbal bahwa ia tidak akan
berada di sekitar kita lebih lama lagi atau mungkin juga
mengkomunikasikan secara nonverbal melalui pemberian
hadiah, merevisi wasiatnya dan sebagainya. Pesan-pesan ini
harus dipertimbangkan dalam konteks peristiwa kehidupan
terakhir. Ancaman menunjukkan ambivalensi seseorang
tentang kematian. Kurangnya respon positif dapat ditafsirkan
sebagai dukungan untuk melakukan tindakan bunuh diri.
B. Upaya bunuh
Semua tindakan yang diarahkan pada diri yang dilakukan oleh
individu yang dapat mengarah kematian jika tidak dicegah.
C. Bunuh diri mungkin terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan
atau diabaikan. Orang yang melakukan upaya bunuh diri dan
yang tidak benar-benar ingin mati mungkin akan mati jika
tanda-tanda tersebut tidak diketahui tepat pada waktunya.
4. Klasifikasi
Perilaku bunuh diri berkembang dalam rentang diantaranya :
a. Suicidal ideation, Pada tahap ini merupakan proses contemplasi
dari suicide, atau sebuah metoda yang digunakan tanpa
melakukan aksi/ tindakan, bahkan klien pada tahap ini tidak
akan mengungkapkan idenya apabila tidak ditekan. Walaupun
demikian, perawat perlu menyadari bahwa pasien pada tahap ini
memiliki pikiran tentang keinginan untuk mati
b. Suicidal intent, Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah
melakukan perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh
diri,
B. Rentang Respon
Menurut Beck ( 1994 ) dalam Keliat ( 1991 hal 3 ) mengemukakan
rentang harapan putus harapan merupakan rentang adaptif maladaptif.
Respon adaptif Respon maladaptive
Harapan
Yakin
Percaya
Inspirasi
Tetap hati
Putus harapan
Tidak berdaya
Putus asa
Apatis
Gagal dan kehilangan
Ragu-ragu
Sedih
Depresi
Bunuh diri
Respon adaptif merupakan respon yang dapat diterima oleh norma-
norma sosial dan kebudayaan yang secara umum berlaku, sedangkan
respon maladaptif merupakan respon yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh norma-norma
sosial dan budaya setempat. Respon maladaptif antara lain :
a. Ketidakberdayaan, keputusasaan, apatis.
Individu yang tidak berhasil memecahkan masalah akan
meninggalkan masalah, karena merasa tidak mampu mengembangkan
koping yang bermanfaat sudah tidak berguna lagi, tidak mampu
mengembangkan koping yang baru serta yakin tidak ada yang
membantu.
b. Kehilangan, ragu-ragu
Individu yang mempunyai cita-cita terlalu tinggi dan tidak
realistis akan merasa gagal dan kecewa jika cita-citanya tidak tercapai.
Misalnya : kehilangan pekerjaan dan kesehatan, perceraian, perpisahan
individu akan merasa gagal dan kecewa, rendah diri yang semua dapat
berakhir dengan bunuh diri.
c. Depresi
Dapat dicetuskan oleh rasa bersalah atau kehilangan yang
ditandai dengan kesedihan dan rendah diri. Biasanya bunuh diri terjadi
pada saat individu ke luar dari keadaan depresi berat.
d. Bunuh diri
Adalah tindakan agresif yang langsung terhadap diri sendiri untuk
mengkahiri kehidupan. Bunuh diri merupakan koping terakhir individu
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
C. Faktor Predisposisi
1. Faktor Genetic dan Teori Biologi
Factor genetic mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri pada
keturunannya. Disamping itu adanya penurunan serotonin dapat
menyebabkan depresi yang berkontribusi terjadinya resiko buuh diri.
2. Teori sosiologi
Emile Durkheim membagi suicide dalam 3 kategori yaitu
Egoistik ( orang yang tidak terintegrasi pada kelompok sosial) , atruistik
( Melakukan suicide untuk kebaikan masyarakat ) dan anomic ( suicide
karena kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain dan beradaptasi
dengan stressor ).
3. Teori psikologi
Sigmund Freud dan Karl Menninger meyakini bahwa bunuh diri
merupakan hasil dari marah yang diarahkan pada diri sendiri.
Sedangkan Menurut Stuart dan Sundeen ( 1997 ), faktor
predisposisi bunuh diri antara lain :
1. Sifat kepribadian
Tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan besarnya
resiko bunuh diri adalah rasa bermusuhan, implisif dan depresi.
2. Lingkungan psikososial
Seseorang yang baru mengalami kehilangan,
perpisahan/perceraian, kehilangan yang dini dan berkurangnya
dukungan sosial merupakan faktor penting yang berhubungan dengan
bunuh diri.
3. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri
merupakan faktor resiko penting untuk prilaku destruktif.
4. Faktor biokimia
Data menunjukkan bahwa secara serotogenik, apatengik, dan
depominersik menjadi media proses yang dapat menimbulkan prilaku
destrukif diri.
D. Faktor Presipitasi
Penyebab lain:
b. Perilaku/ Behavior.
Perubahan pada penampilan fisik, kehilangan fungsi, tak berdaya
seperti tidak intrest, kurang mendengarkan, gangguan tidur, sensitif,
mengeluh sakit perut, kepala sakit, perilaku antisocial : menolak untuk
minum, menggunakan obat obatan, berkelahi, lari dari rumah.
c. Sekolah dan hubungan interpersonal.
Menolak untuk ke sekolah, bolos dari sekolah, withdraw sosial teman
temannya, kegiatan kegiatan sekolah dan hanya interest pada hal
hal yang menyenangkan, kekurangan system pendukung sosial yang
efektif.
d. Ketrampilan koping.
Kehilangan batas realita, menarik dan mengisolasikan diri, tidak
menggunakan support system, melihat diri sebagai orang yang secara
total tidak berdaya.
Anna Budi Keliat, SKp. 2000. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sosial Menarik Diri,
Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998
Townsend. 1998. Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan
Construction. Edisi 3. EGC : Jakarta.
Stuart, Sudden. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. EGC : Jakarta.
Stuart, GW and Laraia. 2005. Principles and practice of psychiatric nursing, 8ed. Elsevier
Mosby : Philadelphia.