Skripsi
Oleh:
Susi Dianawati
NIM: 104082002632
JURUSAN AKUNTANSI
JAKARTA
1429 H /2008 M
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN TINGKAT PENDIDIKAN
Skripsi
Ditujukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Susi Dianawati
NIM. 104082002632
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
JAKARTA
1429 H /2008 M
2
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN TINGKAT PENDIDIKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Kasus pada KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu)
Skripsi
Ditujukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Susi Dianawati
NIM. 104082002632
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji Ahli
JURUSAN AKUNTANSI
JAKARTA
1429 H/2008 M
3
Hari ini Kamis Tanggal Dua Belas Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan
PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu)".
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA Afif Sulfa, SE, AK., M.si
Ketua Sekretaris
4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Susi Dianawati
Tempat, Tanggal Lahir : Pandeglang, 20 Juni 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pulo Cempaka Raya No.36 Rt 007/Rw 014
Kemandoran I, Kelurahan Grogol Utara,
Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
12210
No. telepon : 081511767741
e-mail : susi_ob@plasa.com
5
ABSTRACT
6
ABSTRAK
7
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahirobbil alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa mencurahkan rahmat, hidayah dan nikmat-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada suri
tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya ke jaman
yang terang benderang.
Dengan segala kemampuan peneliti, kerja keras dan doa akhirnya skripsi ini
dapat terselesaikan. Namun, peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Peneliti hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat di
kemudian hari.
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik moril
maupun materil atas penyelesaian skripsi ini:
1. Ayah dan ibu atas segala kasih sayang, doa, dan pengorbanannya yang begitu
besar sehingga memotivasi peneliti untuk tetap kuat dan sabar dalam
menjalani hari-hari di bangku kuliah.
2. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM, selaku Dosen Pembimbing I atas kesabarannya
dalam membimbing dan memberikan dorongan serta ide-ide baru.
3. Ibu Rahmawati, SE., Ak., MM, selaku Dosen Pembimbing II yang
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan berbagai solusi
kepada peneliti.
4. Bapak Drs. Moh. Faisal Badroen, MBA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial.
5. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak. MBA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi.
6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah
membantu kelancaran administrasi.
7. BaTu BaRa Family Rumah KeduaQu yang tak terlupakan, makasih buat
Mbak Siti, Yanthe, Hilda, Utet, Vera, Lulut, Ira, dan Nia dan adik-adik kosan
batu bara jadilah yang terbaik.
8
8. Keluarga Besar Akuntansi A '04 : Yusar, Sanusi, Rozak , Ucup, Eli, Rio,
Wendy, Wahyu, Bang Hate, Yahya, Fian, Ican, Irvan, Altaf, Haris, Silky,
Nana, Tika, Ika, Neneng, Fitri, Indah, Nindy, Devi, Ani, Eva, Tia, Ita, dan
Team Soulmate Denok, Rifka, Nissa, Putri (kalian pasti bisa!!), bagiku begitu
banyak kenangan yang sulit terlupakan bersama kalian. Makasih buat
semuanya karena kalian sumber semangatku.
9. Teman seperjuangan kompre Ieda dan Nica makasih kerjasamanya.
10. Teman-teman Tax Accounting A pertemuan yang singkat namun sangat
berarti, buat Rifta dan Uni Dewi makasih buat doa dan dukungannya.
11. Teman-teman Akuntansi FEIS angkatan 2004 semoga silaturrahmi kita tetap
terjaga.
12. Idris makasih ya SPSSnya, rahma, jenk dwe, widhya, dika, yani, rahil,
makasih buat semangatnya.
13. Aditya Dwi Purwoko makhluk terlucu yang tak pernah bosan menemani,
menyemangati, dan mendoakanku makasih buat kebersamaannya (Cepet
selesai ya skipsia).
14. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan mohon maaf
tidak dapat disebutkan satu persatu, namun sangat berarti dihatiku.
Semoga segala bantuan, dukungan dan doa yang telah peneliti terima dari
semuanya mendapat ridha Allah SWT dan menjadi pengikat silaturrahmi bagi kita
semua. Akhir kata peneliti mohon maaf bila terdapat kesalahan dan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
Susi Dianawati
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................. v
ABSTRACT........................................................................................................... vi
ABSTRAK............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... 9
10
2. Kepatuhan Wajib Pajak................................................................. 30
E. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 33
F. Hipotesis ........................................................................................... 33
11
2. Uji Heteroskedastisitas.................................................................. 74
E. Uji Hipotesis..................................................................................... 75
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 75
2. Persamaan Regresi Berganda Variabel Dummy ............................ 76
3. Uji Statistik t................................................................................. 77
4. Uji Statistik Fisher (F) .................................................................. 78
12
DAFTAR TABEL
13
dan Tahunan......................................................................................... 62
Tabel 4.22: WP telah menghitung dengan benar dalam mengisi SSP dan fiskus
telah menghitung pajak secara pasti ........................................................ 63
Tabel 4.23: WP selalu menyetor dan melaporkan SPT Masa tepat waktu ............... 64
Tabel 4.24: WP tepat waktu dalam menyampaikan SPT Tahunan .......................... 64
Tabel 4.25: WP bersedia memenuhi tunggakan pajaknya bila ada .......................... 65
Tabel 4.26: WP tidak mempunyai tunggakan pajak................................................ 66
Tabel 4.27: WP tidak pernah melakukan kejahatan dibidang perpajakan ................ 66
Tabel 4.28: WP tidak pernah mendapat sanksi atau denda pajak............................. 67
Tabel 4.29: WP akan membantu kelancaran proses pemeriksaan pajak
oleh petugas pajak ............................................................................... 68
Tabel 4.30: WP bersedia memberikan data yang diperlukan dalam proses
Pemeriksaan ........................................................................................ 68
Tabel 4.31: WP masih merasa takut bila berhubungan dengan pemeriksaan
Pajak ....... .......................................................................................... 69
Tabel 4.32: WP mengetahui Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 235/KMK/03/2003 mengenai Kriteria WP Patuh ................... 70
Tabel 4.33: Hasil Uji Validitas Motivasi ................................................................ 71
Tabel 4.34 : Hasil Uji Validitas Kepatuhan .......................................................... 72
Tabel 4.35 : Hasil Uji Reliabilitas Motivasi ......................................................... 73
Tabel 4.36 : Hasil Uji Reliabilitas Kepatuhan........................................................ 73
Tabel 4.37 : Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................. 74
Tabel 4.38 : Hasil Uji Regresi .............................................................................. 75
Tabel 4.39 : Hasil Uji t ......................................................................................... 76
Tabel 4.40 : Hasil Uji t ......................................................................................... 77
Tabel 4.41 : Hasil Uji F.......................................................................................... 78
14
DAFTAR GAMBAR
15
DAFTAR LAMPIRAN
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lingkungan yang kondusif bagi upaya pemulihan. Ini adalah faktor penting
untuk mendukung pemulihan sektor riil dan dunia usaha. Kebijakan fiskal
merata. Untuk itu, kebijakan fiskal terus diupayakan agar sehat, menggali
17
(http://www.fiskal.depkeu.go.id/bappekki/artikelaa/detailaa.asp?NewsID=N8
02909217).
(doytea.wordpress.com/2007/08/06/sosialisasi-pajak-tanggung-jawab-siapa/-
38k).
penerapan sanksi perpajakan. Karena pada sistem self assesment Wajib Pajak
kesadaran dan kepatuhan tentang pajak ini sangat rendah (Wahyudi, 2007).
18
undang-undang mewajibkan setiap orang yang penghasilannya diatas PTKP
jarang sekali orang yang sukarela mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP.
Hal ini dapat dilihat pada saat penyampaian SPT Tahunan PPh Pasal 21,
(doytea.wordpress.com/2007/08/06/sosialisasi-pajak-tanggung-jawab-siapa/-
38k).
Sosialisasi yang dimaksud adalah suatu proses dimana wajib pajak diajak
19
Menurut Dudi Wahyudi (2007) Terdapat dua aspek perpajakan yang perlu
Aspek inilah sebenarnya yang harus diarahkan kepada masyarakat luas, baik
itu wajib pajak atau bukan. Alat yang efektif adalah sekolah dan perguruan
mata kuliah perpajakan, terutama aspek pajak atas bidang industri yang akan
dan kepatuhan membayar pajak sudah tertanam sejak dini. Hal ini ditunjukkan
oleh Ditjen Pajak dengan menggelar sosialisasi pajak bertajuk High School
Tax Roadshow yang diikuti 300 SMU di Medan. Sosialisasi tersebut berjalan
(http://hariansib.com/2007/05/16/ditjen-pajak-gelar-sosialisasi-pajak-diikuti-
300-smu-di-medan/).
Aspek yang kedua yaitu, teknis dari perpajakan. Pengetahuan aspek teknis
memang lebih cocok diberikan oleh kantor pajak. Tetapi, jika sosialisasi
dilakukan oleh kantor pajak, peserta sosialisasi biasanya enggan datang karena
20
mungkin masih terdapat jarak psikologis antara wajib pajak dan aparat pajak.
Dengan modernisasi kantor pajak masalah ini akan teratasi karena dengan sifat
struktur dan kultur yang baru memungkinkan adanya saling percaya antara
wajib pajak dan aparat pajak sehingga jarak psikologisnya semakin berkurang
(doytea.wordpress.com/2007/08/06/sosialisasi-pajak-tanggung-jawab-siapa/-
38k).
dipengaruhi oleh motivasi wajib pajak. Menurut Robert L Malthis dan John H.
Jackson, motivasi asal kata motif adalah suatu kehendak atau keinginan yang
timbul dalam diri seseorang yang menyebabkan orang itu berbuat. Motivasi
dapat juga diartikan sebagai rangsangan dari luar dalam bentuk benda atau
bukan benda yang dapat menumbuhkan dorongan pada orang untuk memiliki,
2001:136). Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki
adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
21
pajaknya. Hal ini akan menyebabkan wajib pajak kurang termotivasi untuk
secara langsung.
sosialisasi aparat pajak harus memaparkan secara konkret manfaat pajak dan
umum lainnya sehingga motivasi wajib pajak semakin kuat untuk patuh dalam
=182102&c=88).
Salah satu upaya aparat pajak dalam memberi motivasi wajib pajak adalah
mempunyai PTKP di atas 13,2 juta setahun. Target utama pendataan itu antara
(http://www.bojonegoro.go.id/nando007/lengkap.php?IDBerita=2115).
22
memberikan hadiah kepada wajib pajak yang telah membayar PBB lebih awal
com_content&task=view&id=122&Itemid=1).
pajak sebesar 37,15%. Ini berarti semakin tinggi persepsi pajak dan tingkat
tentang pajak para responden termasuk kategori baik dengan tingkat persepsi
wajib pajak diketahui bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak rata-rata mencapai
77,24% dari skor idealnya. Dari hasil perhitungan korelasi diketahui bahwa
tingkat hubungan kedua variabel penelitian ini 0,443 sehingga ada hubungan
positif dan cukup signifikan antara persepsi tentang pajak dengan kepatuhan
wajib pajak.
23
pendidikan dan jenis pekerjaan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap
pengaruh yang signifikan atau tidak. Penelitian ini lebih mengacu kepada
1. Penelitian ini dilakukan pada KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu,
motivasi (Y).
24
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN TINGKAT PENDIDIKAN
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
Pajak?
Wajib Pajak?
1. Tujuan Penelitian
25
2. Manfaat Penelitian
kepatuhan pajak.
d. Bagi penulis dan para pembaca, penelitian ini dapat bermanfaat untuk
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pajak
Beberapa kutipan definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli antara
lain:
(2004:5) berpendapat:
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
27
a) Iuran dari rakyat kepada negara
umum.
2. Fungsi Pajak
budget) tercapai.
28
akan dapat menumbuhkan obyek pajak dan subjek pajak yang baru
yang lebih banyak lagi, sehingga basis pajak lebih meningkat lagi.
3. Jenis Pajak
berikut:
a. Berdasarkan sifat :
2) Pajak Kebendaan
dikesampingkan.
sekali.
29
b. Berdasarkan Ciri :
1) Pajak Subjektif
Pajak Penghasilan).
2) Pajak Objektif
c. Berdasarkan Golongan :
dan BPHTB.
30
Contoh : Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak pembangunan I,
Pajak reklame.
jumlah pajak yang harus dilunasi atau terutang oleh Wajib Pajak
Ciri-cirinya:
pada fiskus.
terutang.
Ciri-cirinya:
31
c. Witholding System adalah sistem pemungutan pajak yang mana besar
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, yang meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
undangan perpajakan.
Wajib Pajak terdaftar adalah Wajib Pajak yang telah terdaftar dalam
tata usaha Kantor Pelayanan Pajak dan telah diberikan Nomor Pokok
Wajib Pajak yang terdiri dari 15 (lima belas) digit, yaitu 9 (sembilan)
32
b. Wajib Pajak Non Efektif
SPT Tahunan.
warisnya.
b) Wajib Pajak Badan yang telah bubar tetapi belum ada Akte
dengan tegas hak-hak Wajib Pajak dalam satu Hukum Pajak Formal secara
33
tegas. Dalam bukunya Siti Resmi (2004:22) dituliskan hak dan kewajiban
(NPWP).
ditetapkan.
pajak;
34
3) Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak.
perpajakan.
7. Pajak Penghasilan
35
2) Subjek Pajak Warisan yang belum terbagi sebagi satu kesatuan,
waris.
di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan,
Indonesia.
36
b. Objek Pajak Penghasilan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal
Undang ini;
3) Laba usaha;
sebagai biaya;
pengembalian utang;
37
7) Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk dividen
8) Royalti;
pekerjaan bebas;
B. Motivasi
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere yang
38
Pengertian dasar motivasi adalah internal organisme baik manusia ataupun
persoalan. Motivasi adalah kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang
manusia yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang dapat
mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau negatif. Hal ini tergantung
pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang tesebut. Maslow dan Herzberg
adalah dua tokoh pencetus teori motivasi yang terkenal. Perbedaan keduanya
3. Kebutuhan sosial
5. Kebutuhan fisiologikal
dan status yang bergengsi. Oleh karena itu dengan membayar pajak, secara
ekonomi berarti sebenarnya mereka yang membayar pajak telah masuk dalam
39
jajaran kelompok yang lebih mampu (prestise). Karena sesuai aturan, sistem
pajak. Di samping itu, pembayar pajak di sini juga sebagai bukti kepedulian
terhadap sesama.
perilaku tersebut efektif atau baik, maka akibatnya adalah berupa kinerja yang
tinggi. Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan (goal oriented) dengan
kata lain perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk
manusia untuk mencapai suatu kondisi hidup tertentu untuk mencapai tujuan
Jenderal Pajak (DJP) dapat memotivasi para wajib pajak dengan memahami
40
mengenai motivasi, pada dasarnya semua memiliki pandangan yang sama
1. Motivasi Intrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
Motivasi ekstrinsik ini tidak mudah timbul, maka aparat pajak sangat
berjalan dan berhasil dengan baik. Antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik itu
motivasi intrinsik. Hubungan peran aparat pajak dengan motivasi wajib pajak
negara harus mampu meyakinkan kepada wajib pajak akan manfaat pajak
dalam suatu negara. Motivasi timbul dari dalam diri seseorang yang kemudian
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tetapi, jika motivasi
41
C. Pengertian Pendidikan
pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam
pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Syah,
1997:10).
2005:136).
42
1) Pendidikan Dasar
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Atas (SMP) atau
2) Pendidikan Menengah
3) Pendidikan Tinggi
tidak ada diskriminasi, setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang
43
1. Peningkatan kualitas fikir (kecerdasan, kemampuan analisis, kreativitas,
dan visioner).
pendidikan dalam arti sempit sekolah, tetapi juga dalam arti yang luas
perilaku yang berlangsung sejak dini bahkan sejak manusia masih berupa
janin dalam rahim seorang ibu. Melalui pendidikan sebagai proses budaya
akan tumbuh dan berkembang nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap
manusia seperti kelakuan, keimanan, disiplin, akhlak, dan etos kerja serta
2003:241).
pendidikan sebagai investasi yang penting dan produktif bagi kemajuan dalam
44
segala kehidupan. Diharapkan melalui proses pendidikan setiap peserta didik
(siswa) sebagai anggota suatu masyarakat dan negara, dapat menyadari hak
1993).
1. Pengertian Kepatuhan
didefinisikan sebagai:
45
penerapan sanksi baik hukum maupun administrasi. Jadi, kepatuhan itu
a. Tarif pajak.
bulu.
46
Undang-undang tidak pernah menegaskan siapa dan bagaimana
kriteria dari Wajib Pajak yang tergolong patuh. Kriteria siapa yang
Dirjen Pajak Nomor 550 tahun 2000. Hal ini pun hanya kriteria yang
diantaranya, yaitu:
pembayaran pajaknya.
d. Dalam hal laporan keuangan diaudit akuntan publik yang tidak dalam
47
1) disusun dalam bentuk panjang (long form report)
e. Dalam hal laporan keuangan yang tidak diaudit oleh akuntan publik,
Tahun 2000.
diantaranya:
48
D. Kerangka Pemikiran
Model penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (X)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Kepatuhan Wajib
Pajak
(Y)
Uji Regresi
Berganda Variabel
Dummy
E. Hipotesis
dugaan atau terkaan tentang apa saja yang peneliti amati dalam usaha untuk
49
teori dalam bentuk yang dapat diuji validitasnya. Hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini hanya dibatasi pada seberapa besar pengaruh Motivasi dan
akan diteliti adalah KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu. Mengingat
jumlah wajib pajak yang terdapat cukup banyak dan adanya keterbatasan
tenaga, dana dan waktu maka penelitian ini hanya dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang terdaftar sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi yang aktif datang
sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan atau mudah untuk
51
C. Metode Pengumpulan Data
Kuesioner diberikan kepada wajib pajak orang pribadi aktif yang terdaftar
kantor pajak tersebut. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, pertama
Wajib Pajak.
Tabel 3.1
Bobot dan Kategori Skala Likert
1. SS = Sangat setuju 5
2. S = Setuju 4
3. R = Ragu-ragu 3
4. TS = Tidak setuju 2
5. STS = Sangat tidak setuju 1
52
2. Pengumpulan Data Sekunder
tentang obyek penelitian yang dilakukan dengan cara studi pustaka dari
sebagainya.
1. Statistik Deskriptif
a. Uji Validitas
(Ghozali, 2005).
dengan signifikansi 5%) untuk degree of freedom (df)= n-2, dalam hal
53
memiliki r hitung untuk menilai df=n-2, dan suatu kuisioner dikatakan
b. Uji Reliabilitas
a. Uji Multikolonieritas
dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF tidak lebih
dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat
54
b. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Hipotesis
Y = a + b1X1 + b 2D + e
Di mana:
55
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1= Motivasi
e = Standar error
c. Uji Statistik t
Jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel pada taraf signifikan 0,05 maka Ha
ditolak. Sedangkan jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka Ha
syarat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau dapat dilihat dari nilai F
(Ghozali, 2005:84).
1. Variabel Independen
56
a. Motivasi
negatif. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi
orang tersebut.
b. Tingkat Pendidikan
Tinggi.
2. Variabel Dependen
57
dengan tepat waktu setiap bulannya, memenuhi kewajiban jika memiliki
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
58
dan Surat
Pemberitahuan
(SPT) Masa dan
Tahunan dengan
3. Membayar benar
d Tepat waktu
Likert
4. Melapor membayar pajak
e. Tepat waktu
melaporkan SPT
Masa dan Tahunan
5. Melaksanakan Likert
Peraturan Pajak f. Tidak memiliki
Yang berlaku
tunggakan pajak
g Tidak melakukan Likert
kejahatan
h. Tidak pernah
mendapat sanksi
atau denda
perpajakan.
6. Pemeriksaan
Pajak i. Membantu Likert
kelancaran proses
pemeriksaan pajak
7. Pengetahuan Likert
j. Peraturan kritetia
Pajak
wajib pajak patuh
59
BAB IV
443/KMK.01/2001.
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil DJP, Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Karipka, dan KP4. Tanggal 31
Maret 2005 Kantor Pelayanan Pajak Tanah Abang Satu berubah menjadi
KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu yang berada di bawah dan
wilayah kerja KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu yang meliputi satu
antara Wajib Pajak dengan aparat pajak. KPP Pratama juga dituntut untuk
KPP Pratama atau dikenal dengan istilah STO (Small Tax Office)
60
orientasi kepada Wajib Pajak Orang Pribadi, mengingat bahwa secara teori
Badan.
masih sangat besar. KPP Pratama selain fokus kepada WPOP dengan
dan Bangunan.
2. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Kepala Kantor
Subbag
Umum
Kelompok Jabatan
Fungsional
61
3. Susunan Organisasi
Susunan organisasi pada KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu terdiri
dari:
laporan kerja.
pemeriksaan lainnya.
62
himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan bagi
wajib pajak, penyusunan profil wajib pajak, analisa kinerja wajib pajak,
yang meliputi:
- Pemeriksaan Lengkap
- Pemeriksaan Sederhana
Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya,
Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
63
b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;
d. Penyuluhan perpajakan;
f. Pelaksanaan ekstensifikasi;
k. Pelaksanaan intensifikasi;
B. Karakteristik Responden
Pribadi. Kuesioner yang kembali sebanyak 61 buah (94%) dan yang tidak
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenis
64
sisanya 29 orang atau 47,54% dipenuhi oleh jenis kelamin perempuan.
Laki-laki 32 52,46
Perempuan 29 47,54
Jumlah 61 100
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan usia
17 25 Tahun 16 26,23
26 40 Tahun 31 50,82
41 55 Tahun 14 22,95
> 55 Tahun 0 0
Jumlah 61 100
65
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
dengan kategori Non Perguruan Tinggi sebanyak 15 orang atau 24,59% dan
75,41%, meliputi Diploma (D3), Sarjana (S1), Master (S2), dan Doktor (S3).
Jumlah 61 100
Dilihat dari pekerjaan responden pada data yang telah diolah, responden
yang bekerja sebagai PNS adalah 6 orang atau 9,84% dari 61 responden. 43
orang atau 70,49% bekerja sebagai pegawai swasta, sedangkan 4 orang atau
6,56% bekerja profesi seperti dosen, pengacara dan sebagainya. 7 orang atau
atau 1,63%. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar WPOP yang
66
Tabel 4.4 : Jenis Pekerjaan
PNS 6 9,84
Profesi 4 6,56
Wirausaha 7 11,48
Lain-lain 1 1,63
Jumlah 61 100
a. Motivasi
Tabel 4.5
Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan sukarela
Setuju 50 81,97
Ragu-ragu 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
67
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh informasi semua responden berpendapat
paksaan dari pihak manapun sebesar 100%. Artinya, Wajib Pajak Orang Pribadi
Tabel 4.6
Mendaftarkan sebagai Wajib Pajak dengan sukarela
Setuju 44 72,13
Ragu-ragu 7 11,48
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
wajib pajak atas kemauan sendiri, tidak ada unsur paksaan dari pihak
tidak sependapat. Artinya, bahwa masih ada WPOP yang belum memiliki
68
Tabel 4.7
Membayar pajak sebagai bentuk pengabdian kepada negara
Setuju 45 73,77
Ragu-ragu 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
Tabel 4.8
Membayar pajak sebagai wujud gotong royong nasional
Setuju 47 77,05
Ragu-ragu 2 3,28
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
69
Berdasarkan tabel 4.8, diperoleh informasi bahwa responden
3,28% menyatakan ragu-ragu. Artinya sebagian besar wajib pajak sudah ikut
pajaknya.
Tabel 4.9
Membayar pajak dapat mengurangi tingkat kemiskinan
Setuju 42 68,85
Ragu-ragu 3 4,92
Total 61 100
ragu-ragu sebesar 4,92% dan sisanya 3,28% menjawab tidak setuju. Artinya
70
Tabel 4.10
Pajak berfungsi untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat
Setuju 31 50,82
Ragu-ragu 17 27,87
Total 61 100
menjawab tidak setuju. Hal ini berarti sebagian besar wajib pajak sependapat
Tabel 4.11
Penghasilan WP diatas PTKP wajib membayar pajak
Setuju 52 85,24
Ragu-ragu 3 4,92
Total 61 100
71
Berdasarkan tabel 4.11, dari 61 responden 3 orang atau 4,92% menjawab
sangat setuju, 52 orang atau 85,24% menjawab setuju, dan menjawab ragu-
ragu dan tidak setuju masing-masing 4,92%. Hal ini berarti sebagian besar
Tabel 4.12
Manfaat pajak sebagai sarana pendidikan dan layanan kesehatan gratis
Setuju 35 57,38
Ragu-ragu 16 26,23
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
atau 26,23% menjawab ragu-ragu. Hal ini berarti sebagian besar wajib pajak
72
Tabel 4.13
Rakyat taat pajak jika keuangan negara dikelola dengan tertib, efisien,
transparan, dan bertanggung jawab
Setuju 24 39,34
Ragu-ragu 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
menjawab sangat setuju, 24 orang atau 39,34% menjawab setuju, dan tidak
ada yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju. Artinya wajib pajak akan
semakin taat pajak jika keuangan negara dikelola dengan tertib, efisien,
Tabel 4.14
Proporsi tarif pajak menganut asas keadilan
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Setuju 24 39,34
Ragu-ragu 5 8,20
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
73
Berdasarkan tabel 4.14, dari 61 responden 32 orang atau 52,46%
sisanya 5 orang atau 8,20% menjawab ragu-ragu. Hal ini berarti sebagian
besar wajib pajak sependapat proporsi tarif pajak harus menganut asas
Tabel 4.15
Pembayaran PPh dilakukan sebelum jatuh tempo agar tidak terkena
denda 2%
Setuju 47 77,05
Ragu-ragu 5 8,20
Total 61 100
sangat setuju, 47 orang atau 77,05% menjawab setuju, 5 orang atau 8,20
menjawab ragu-ragu dan menjawab tidak setuju 3 orang atau 4,91%. Hal ini
berarti sebagian besar wajib pajak sependapat jika wajib pajak yang
74
Tabel 4.16
Informasi pajak diperlukan bagi masyarakat yang belum tahu gunanya
pajak
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Setuju 35 57,38
Ragu-ragu 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
menjawab sangat setuju, 35 orang atau 57,38% menjawab setuju, dan tidak
ada responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju. Hal ini berarti
semua wajib pajak setuju bahwa informasi pajak sangat untuk menambah
Tabel 4.17
Sosialisasi perpajakan perlu dilakukan oleh aparat pajak untuk
meningkatkan pengetahuan pajak
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Setuju 29 47,54
Ragu-ragu 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
75
Berdasarkan tabel 4.17, dari 61 responden 32 orang atau 52,46%
menjawab sangat setuju, 29 orang atau 47,54% menjawab setuju, dan tidak
ada responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju. Hal ini berarti
Tabel 4.18
Pemberian penghargaan atau hadiah oleh KPP diperlukan untuk
merangsang WP dalam membayar pajak
Setuju 31 50,82
Ragu-ragu 5 8,20
Total 61 100
atau 8,20% menjawab ragu-ragu dan 1 orang atau 1,64% menjawab tidak
setuju. Hal ini berarti sebagian besar wajib pajak sependapat bahwa
76
b. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.19
Tingkat Pendidikan
Jumlah 61 100
77
c. Kepatuhan Wajib Pajak
Tabel 4.20
WP sudah melakukan pembukuan dan pencatatan dengan benar
Setuju 53 86,88
Ragu-ragu 3 4,92
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
Tabel 4.21
WP telah menghitung pajak terutang dengan benar dalam SPT
Masa dan Tahunan
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Setuju 54 88,52
Ragu-ragu 4 6,56
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
78
Berdasarkan tabel 4.21, dari 61 responden 3 orang atau 4,92% menjawab
sangat setuju, 54 orang atau 88,52% menjawab setuju, 4 orang atau 6,56%
menjawab ragu-ragu. Hal ini berarti sebagian besar wajib pajak telah
menghitung pajak terutang dengan benar dalam SPT Masa dan SPT
Tahunan.
Tabel 4.22
WP telah menghitung dengan benar dalam mengisi SSP dan fiskus
telah menghitung pajak secara pasti
Setuju 48 78,69
Ragu-ragu 7 11,48
Total 61 100
sangat setuju, 48 orang atau 78,69% menjawab setuju, 7 orang atau 11,48%
menjawab ragu-ragu dan 1 orang atau 1,63% menjawab tidak setuju. Hal ini
berarti sebagian besar wajib pajak telah menghitung dengan benar dalam
mengisi Surat Setoran Pajak dan fiskus telah menghitung secara pasti.
79
Tabel 4.23
WP selalu menyetor dan melaporkan SPT Masa tepat waktu
Setuju 49 80,33
Ragu-ragu 1 1,64
Total 61 100
atau 1,64% menjawab ragu-ragu dan 1 orang atau 1,64% menjawab tidak
setuju. Hal ini berarti sebagian besar wajib pajak telah menyetor dan
Tabel 4.24
WP tepat waktu dalam menyampaikan SPT Tahunan
Setuju 50 81,97
Ragu-ragu 1 1,64
Total 61 100
80
Berdasarkan tabel 4.24, dari 61 responden 9 orang atau 14,75%
atau 1,64% menjawab ragu-ragu dan 1 orang atau 1,64% menjawab tidak
setuju. Hal ini berarti sebagian besar wajib pajak telah melaporkan SPT
Tabel 4.25
WP bersedia memenuhi tunggakan pajaknya bila ada
Setuju 48 78,69
Ragu-ragu 3 4,92
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
atau 4,92% menjawab ragu-ragu dan 2 orang atau 3,28% menjawab sangat
tidak setuju. Hal ini berarti sebagian besar wajib pajak yang memiliki
81
Tabel 4.26
WP tidak mempunyai tunggakan pajak
Setuju 52 85,25
Ragu-ragu 4 6,56
Total 61 100
sangat setuju, 52 orang atau 85,25% menjawab setuju, 4 orang atau 6,56%
menjawab ragu-ragu dan 2 orang atau 3,27% menjawab tidak setuju. Hal ini
Tabel 4.27
WP tidak pernah melakukan kejahatan dibidang perpajakan
Setuju 42 68,85
Ragu-ragu 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
82
Berdasarkan tabel 4.27, dari 61 responden 19 orang atau 31,15%
menjawab sangat setuju, 42 orang atau 68,85% menjawab setuju, dan tidak
ada responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju. Hal ini berarti
Tabel 4.28
WP tidak pernah mendapat sanksi atau denda pajak
Setuju 31 50,82
Ragu-ragu 12 19,67
Total 61 100
atau 19,67% menjawab ragu-ragu dan 3 orang atau 4,92% menjawab tidak
setuju. Hal ini berarti sebagian besar wajib pajak tidak pernah mendapat
83
Tabel 4.29
WP akan membantu kelancaran proses pemeriksaan pajak
Setuju 57 93,44
Ragu-ragu 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
sangat setuju, 57 orang atau 93,44% menjawab setuju, dan tidak ada
responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju. Artinya semua wajib
petugas pajak.
Tabel 4.30
WP bersedia memberikan data yang diperlukan dalam proses
pemeriksaan pajak
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Setuju 56 91,80
Ragu-ragu 1 1,64
Tidak Setuju 0 0
Total 61 100
84
Berdasarkan tabel 4.30, dari 61 responden 4 orang atau 6,56% menjawab
sangat setuju, 56 orang atau 91,80% menjawab setuju, 1 orang atau 1,64%
menjawab ragu-ragu. Hal ini berarti sebagian besar wajib pajak bersedia
Tabel 4.31
WP masih merasa takut bila berhubungan dengan pemeriksaan pajak
Setuju 6 9,84
Ragu-ragu 13 21,31
Total 61 100
sangat setuju, 6 orang atau 9,84% menjawab setuju, 13 orang atau 21,31%
sisanya 3 orang atau 4,91% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini berarti
sebagian besar wajib pajak patuh karena mereka merasa tidak takut bila ada
pemeriksaan pajak.
85
Tabel 4.32
WP mengetahui Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK/03/2003
mengenai kriteria Wajib Pajak Patuh
Setuju 30 49,18
Ragu-ragu 24 39,34
Total 61 100
sangat setuju, 30 orang atau 49,18% menjawab setuju, 24 orang atau 39,34%
menjawab ragu-ragu, 2 orang atau 3,28% menjawab tidak setuju dan sisanya
2 orang atau 3,28% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini berarti sebagian
wajib pajak sudah mengetahui peraturan pajak tersebut, namun tidak sedikit
wajib pajak yang mengetahui peraturan kriteria wajib pajak patuh. Oleh
1. Uji Validitas
correlations yaitu dengan cara mengkorelasi skor tiap item dengan skor
86
totalnya, dengan jumlah responden 61 dan tingkat signifikansi 5%, butir
pertanyaan kuisioner dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel
yaitu 0,212 (59, 5%, one tailed). Tabel 4.33 berikut ini hasil uji validitas
87
r hitung kurang dari 0,212 (r hitung < r tabel), sehingga harus dikeluarkan
validitas untuk variabel kepatuhan dapat dilihat pada tabel 4.34 berikut ini:
88
r hitung kurang dari 0,212 ( r hitung > r tabel), sehingga harus dikeluarkan
2. Uji Reliabilitas
Cronbachs Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005). Hasil dari uji reliabilitas untuk
Cronbachs N of item
Alpha
,627 14
dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,60 (0,627 > 0,60).
Cronbachs N of item
Alpha
,722 13
0,722 dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,60 (0,722 >
0,60).
89
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Berdasarkan tabel 4.37 hasil uji dapat dilihat melalui Variace Inflation
dari 10 dan nilai Tolerance > 0,1. Maka dapat dinyatakan model regresi
2. Uji Heteroskedastisitas
acak pada grafik yang tidak membentuk pola tertentu dengan jelas.
Scatterplot
3
Regression Studentized Residual
-1
-2
-2 -1 0 1 2 3 4
Regression Standardized Predicted Value
90
Berdasarkan gambar 4.2 di atas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
karena titik-titik menyebar di atas dan di bawah nilai angka nol (0) pada
E. Uji Hipotesis
Model Summary
artinya 37% variabel dependen kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan oleh
91
2. Persamaan Regresi Berganda Variabel Dummy
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
kepatuhan wajib pajak akan meningkat sebesar 0,683 per tahun. Dan apabila
ini :
Y = 15,325 + 0,683X1
Y = 16,608 + 0,683X1
92
3. Uji Statistik t
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Variabel motivasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai ini lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Variabel ini mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,104 nilai ini lebih
besar dari 0,05 (0,104 > 0,05). Ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak.
93
4. Uji Statistik Fisher (F)
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressio
254,300 2 127,150 18,649 ,000(a)
n
Residual 395,437 58 6,818
Total 649,738 60
a Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Motivasi
b Dependent Variable: Kepatuhan WP
Dari tabel uji F di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 18,649
dan F tabel sebesar 3,19 artinya F hitung > F tabel atau signifikansi 0,000
jauh lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti variabel motivasi dan
94
BAB V
A. Kesimpulan
3. Dari hasil uji F ditemukan bahwa motivasi dan tingkat pendidikan secara
0,370. Hal ini berarti motivasi dan tingkat pendidikan dapat menjelaskan
95
B. Implikasi dan Saran
1. Implikasi
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini
disebabkan oleh adanya motivasi yang kuat dalam diri wajib pajak dan
2. Saran
96
1. Penelitian dilakukan pada lingkup yang lebih luas, misalnya KPP yang
hasil yang berkualitas atas instrumen yang diuji dan untuk mengukur
97
DAFTAR PUSTAKA
Anoname. "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Edisi ketiga. Balai Pustaka. Jakarta:
2005.
Hamid, Abdul. "Panduan Penulisan Skripsi". FEIS UIN Press. Jakarta: 2007.
Hasan, M Tholhah. "Islam dan Masalah SDM". Lantabora Press. Jakarta: 2005.
Husein, Umar. " Metode Riset Bisnis". PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2005.
Ilyas, Wirawan. Hukum Pajak. Edisi Revisi. Salemba Empat. Jakarta : 2004.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. " Metodologi Penelitian Dan Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen". BPFE. Yogyakarta: 2004.
Resmi, Siti. "Perpajakan Teori dan Kasus". Edisi kedua. Salemba Empat. Jakarta:
2003.
98
Winardi. "Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen". Rajawali Press.
Jakarta: 2002.
99
LAMPIRAN 1 : KUISIONER
Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian studi saya
Nama : Susi Dianawati
Nim : 104082002632
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Ilmu Sosial/Akuntansi/VII
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah
Peneliti,
Susi Dianawati
100
DAFTAR PERTANYAAN
(Mohon dijawab dengan sebenarnya)
Tingkat Pendidikan : SD D3 S3
SMP S1
SMA S2
B. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih di lembar jawaban
yang telah disediakan. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan perasaan, pendapat,
dan keadaan Bapak/Ibu/Sdr/I yang sebenarnya.
Keterangan Tingkat
Jawaban Penelitian
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
101
A. Motivasi Wajib Pajak
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
1. Saya melaksanakan kewajiban perpajakan
dengan sukarela.
2. Saya dengan sukarela mendaftarkan diri
untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP).
3. Membayar pajak merupakan salah satu
bentuk pengabdian saya kepada negara.
4. Dengan membayar pajak berarti saya ikut
mewujudkan sistem gotong royong nasional.
5. Dengan membayar pajak, dapat membantu
dalam usaha mengurangi tingkat kemiskinan.
6. Pajak yang dibayar oleh Wajib Pajak
berfungsi untuk pemerataan dan keadilan bagi
masyarakat keseluruhan.
7. Bagi saya membayar pajak penghasilan untuk
masyarakat yang sudah berpenghasilan di atas
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
merupakan suatu kewajiban.
8. Manfaat pembayaran pajak salah satunya
adalah penyediaan sarana pendidikan dan
layanan kesehatan gratis yang disediakan
pemerintah.
9. Rakyat akan taat pajak jika keuangan negara
dikelola dengan tertib, efisien, transparan,
dan bertanggung jawab.
10. Proporsi tarif pajak dan lapisan Penghasilan
Kena Pajak (PKP) harus menganut asas
keadilan bagi masyarakat.
102
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
11. Pembayaran Pajak Penghasilan sebaiknya
dilakukan sebelum jatuh tempo karena jika
sudah lewat akan terkena denda 2%.
12. Pemberian informasi tentang pentingnya
pajak sangat diperlukan karena banyak
masyarakat yang belum tahu gunanya pajak
tersebut.
13. Sosialisasi atau penyuluhan tentang pajak
perlu dilakukan oleh aparat pajak untuk
meningkatkan pemahaman wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban pajaknya.
14. Pemberian penghargaan atau hadiah oleh
kantor pajak kepada wajib pajak terbaik
diperlukan untuk merangsang wajib pajak
dalam membayar pajak.
103
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
19. Saya tepat waktu dalam menyampaikan SPT
Tahunan setiap tahunnya.
20. Saya bersedia memenuhi kewajiban atas
tunggakan pajak selama ini, jika ada.
21. Saya tidak mempunyai tunggakan pajak
untuk semua jenis pajak kecuali telah
memperoleh izin untuk menunda pembayaran
pajak dari kantor pajak.
22. Saya tidak pernah melakukan kejahatan di
bidang perpajakan.
23. Saya tidak pernah mendapat sanksi atau
denda pajak karena kelalaian saya.
24. Saya akan membantu kelancaran proses
pemeriksaan pajak bila diperiksa oleh petugas
pajak.
25. Saya bersedia memberikan data yang
diperlukan dalam proses pemeriksaan pajak.
26. Saya masih merasa takut bila berhubungan
dengan pemeriksaan pajak.
27. Saya mengetahui bahwa Keputusan Menteri
Keuangan No. 235/KMK/03/2003 jo.
Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. 550
tahun 2000 diatur dalam pasal 17C UUKUP
adalah peraturan pajak mengenai kriteria
Wajib Pajak Patuh
~Terima Kasih~
104
LAMPIRAN 2: HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MOTIVASI
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
N %
Cases Valid 61 100,0
Excluded
0 ,0
(a)
Total 61 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,627 14
Item-Total Statistics
105
LAMPIRAN 3: HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
N %
Cases Valid 61 100,0
Excluded
0 ,0
(a)
Total 61 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,722 13
Item-Total Statistics
106
LAMPIRAN 4 : HASIL UJI REGRESI BERGANDA DENGAN VARIABEL
DUMMY
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Tingkat
Pendidikan, . Enter
Motivasi(a)
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Kepatuhan WP
Model Summary
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressio
254,300 2 127,150 18,649 ,000(a)
n
Residual 395,437 58 6,818
Total 649,738 60
a Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Motivasi
b Dependent Variable: Kepatuhan WP
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
107
LAMPIRAN 5: HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficients(a)
Scatterplot
3
Regression Studentized Residual
-1
-2
-2 -1 0 1 2 3 4
Regression Standardized Predicted Value
108
109
110
111
112