)
terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih ( Rattus norvegicus)
Oleh : Hairullah
NPM : 12700174
Bab I
Pendahuluan
Diabetes melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik, dimana penyakit ini
ditandai dengan adanya hiperglikemi (kadar glukosa darah yang melebihi normal) akibat
kelainan sekresi insulin. ( Anonim 1 ) Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh
pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Penurunan sekresi
insulin biasanya di sebabkan oleh resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas. Pada
penderita penyakit diabetes mellitus, tubuh pasien tidak dapat memproduksi atau tidak dapat
merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas. Kekurangan insulin membuat
tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel, sehingga respon yang
diterima tubuh adalah rasa lapar dan haus ( Anonim 2 ) Penderita DM diklasifikasikan
menjadi beberapa kelompok, kelompok-kelompok yang banyak dijumpai di masyarakat yaitu
Diabetes Mellitus Tipe 1 dan Diabetes Mellitus Tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 atau IDDM (
Insulin Dependent DM ) yaitu kelompok penderita DM yang untuk kehidupannya harus
tergantung pada terapi insulin. Penderitanya tidak banyak, kira-kira kurang dari 5 %, dan
diabetes mellitus tipe 2 atu NIDDM (Non Insulin Dependent DM) yaitu kelompok penderita
diabetes mellitus dengan pengobatan dan kehidupannya tidak tergantung pada insulin,
kelompok ini di Indonesia adalah yang terbanyak diduga jumlahnya mencapai 95 %.
Kelompok yang lain adalah diabetes kehamilan, diabetes yang berhubungan dengan
malnutrisi/ kurang gizi, diabetes yang disebabkan penyakit lain dan DM akibat pemakaian
obat-obatan tertentu . Jumlah penderitanya sangat sedikit ditemukan. ( Anonim 3 )
Semua sel dalam tubuh manusia membutuhkan gula agar dapat bekerja dengan
normal. Gula dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh dengan bantuan hormon insulin. Jika
jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau jika sel-sel tubuh tidak memberikan respon
terhadap insulin (resisten terhadap insulin), maka akan terjadi penumpukan gula di dalam
darah. Hal inilah yang terjadi pada pasien diabetes melitus. Pada penderita diabetes
melitus yang tidak terkontrol, akan terjadi peningkatan kadar glukosa (gula) darah yang
disebut hiperglikemia. Hiperglikemia yang berlangsung dalam waktu lama akan
menyebabkan kerusakan serius pada sistem tubuh kita, terutama pada saraf dan pembuluh
darah. ( Anonim 4 ).
Salah satu tujuan utama terapi medis bagi pasien DM meliputi pengontrolan kadar
glukosa darah mendekati normal dengan cara pemberian obat hipoglikemik oral atau agen
antihiperglikemik dan insulin. Namun, penatalaksanaan tersebut memiliki kelemahan, antara
lain efek samping yang tidak diinginkan, harga obat hipoglikemik oral dan kurang terjangkau
oleh masyarakat secara luas. Alasan inilah yang menyebabkan meningkatnya ketertarikan
pada penggunaan sumber alami yang berasal dari tumbuhan sebagai salah satu manajemen
alternatif dalam menangani DM (Oliviany, 2009).
Apakah ada pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit terong ungu ( Solanum
melongena L. ) terhadap kadar gula darah tikus putih ( Rattus Norvegicus )
1. Penulis
2. Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat kulit terong ungu yang dapat
menurunkan kadar gula darah
Untuk menambah khasanah tentang manfaat kulit terong ungu serta sebagai pertimbangan
pengembangan penelitian selanjutnya dikalangan mahasiswa