Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul PELEDAKAN PADA TAMBANG
TERBUKA.
Makalah ini berisikan tentang informasi Sejarah Bahan Peledak atau yang lebih
khususnya membahas penerapan Bahan-Bahan Peledakan.Harapan saya semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Yang dimaksud dengan bahan peledak adalah : Zat yang berbentuk padat, cair, gas
ataupun campurannya yang apabila terkena suatu aksi, berupa panas, benturan,
tekanan, hentakan atau gesekan akan berupa secara fisik maupun kimiawi menjadi zat
lain yang lebih stabil. Perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang singkat
disertai dengan tekanan yang sangat tinggi.Pada bahan peledak industri perubahan
secara kimiawi sebagian besar (hampir seluruhnya) berbentuk gas.
Bahan peledak telah dikenal manusia sejak abad ke 13 oleh bangsa Cina jaman dinasti
Sung,terutama sebagai mesiu atau serbuk hitam, yang dikenal dengan nama black
powder. RogerBacon (1242) telah menulis formula dari black powder. Berthold
Schwarz (1300) juga menulis tentang black powder sebagai senjata api. Tiga abad
kemudian Kasper Weindl (1627), untuk pertama kalinya black powder digunakan pada
operasi penambangan di Hungaria. Amerika ( 1675) membangun pabriknya di
Massachusetts. Selanjutnya Inggris (1689) menggunakan bahan ini untuk
penambangan timah. Begitu juga dengan Switzeland (1696) menggunakannya untuk
konstruksi jalan.Sedangkan di Amerika (1705) digunakan untuk penambangan
tembaga..Perang dunia I (1917) menghabiskan sebanyak kurang lebih 115.000 ton
black powder,akhirnya pada tahun 1940 pemakaian black powder berkurang dan
banyak pabrik tutup,selanjutnya bahan ini jarang digunakan dalam dunia
pertambangan dan diganti bahan peledak lain yang lebih aman dan ekonomis,
sementara untuk keperluan militer masih dipakai sebagai mesiu (proyektil peluru).
Bahan peledak black powder terindikasi oleh pihak penyidik kepolisian sebagai
bahan peledak lemah (low explosive) yang digunakan oleh pelaku terror bom untuk
mengeksekusi hotel JW.Marriott dan Ritz Carlton beberapa waktu lalu.Apapun jenis
dan bentuk bahan peledaknya yang jelas sifat utama bahan peledak adalah tetap
berbahaya bagi keselamatan orang-orang yang berada disekitarnya dan efeknya dapat
merusak dan membunuh, apabila ditangani oleh orang-orang yang mempunyai niat
untuk suatu kejahatan.
a) KEKUATAN/STRENGTH
b) BERAT JENIS/DENSITY
c) KEPEKAAN/SENSITIVITY
d) CEPAT RAMBAT/VELOCITY OF DETONATION
e) SIFAT GAS BERACUN/FUMES CHARACTER
f) DAYA TAHAN TERHADAP AIR/WATER RESISTANCE
g) KEBOLEHAN/PERMISSIBILITY
h) STABILITAS KIMIA/CHEMICAL STABILITY
i) KEMASAN/PACKAGING
a) KEKUATAN/STRENGTH
Adalah jumlah energi yang dilepaskan saat peledakan
Cara pengukuran kekuatan :
1. Weight Strength, berdasarkan berat jenis bahan peledak
2. Volume Strength, berdasarkan volume bahan peledak
b) BERAT JENIS/DENSITY
Adalah berat per satuan volume.
Density bisa dinyatakan dalam 3 (tiga) cara:
1. Berat per unit volume
2. Loading density (berat bahan peledak per unit panjang kolom isian, lb/ft)
3. Cartidge count, banyaknya cartridge atau batang bahan peledak dengan ukuran 1
x 8 in dalam peti seberat 22,5 kg
c) KEPEKAAN/SENSITIVITY
Adalah ukuran mudah atau tidaknya suatu reaksi peledakkan dari bahan peledak akan
terjadi/mulai dan relatif mudah atau tidaknya reaksi peledakkan dirambatkan ke
seluruh muatan
Macam-macam sensitivity /kepekaan:
1. Sensitivity to shock / Kepekaan terhadap benturan
2. Sensitivity to friction / kepekaan terhadap gesekan
3.Sensitivity to heat / Kepekaan terhadap panas
4.Sensitivity to initiation / Kepekaan terhadap ledakan pendahuluan
5. Sensitivity to cap / Kepekaan terhadap gelombang ledakan lain yang jaraknya
berjauhan.
g) KEBOLEHAN/PERMISSIBILITY
Adalah sifat bahan peledak yang menggambarkan dapat tidaknya bahan peledak
tersebut dipakai untuk peledakan dalam tambang batubara, dimana pada umumnya
banyak terdapat gas CH4 (gas methane) dan debu-debu batubara yang mudah
terbakar.
i) KEMASAN/PACKAGING
Adalah pembungkusan bahan peledak (pembungkusan dodolnya, bukan kotaknya)
juga harus dianggap sebagai bagian dari bahan peledak dan diperhitungkan dalam
campuran. Jenis pembungkus ini juga mempengaruhi terhadap gas-gas yang
dihasilkan dalam peledakan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Berdasarkan Pemakaiannya
Bahan peledak militer, umumnya dipakai dalam operasi militer misal untuk
peperangan, demolation, melukai, membunuh, (bom napalm, granat dsb.)
Bahan peledak sipil/komersial yaitu bahan peledak dalam pemakaian
industri pertambangan, konstruksi dll.
3. Berdasarkan Komposisinya
a. Bahan peledak senyawa tunggal, yaitu bahan peledak yang terdiri dari satu
senyawa misal, PETN (Penta Erythritol Tetra Nitrat), TNT (Tri Nitro Toluena).
b. Bahan peledak Campuran, yaitu bahan peledak yang terdiri dari berbagai senyawa
tunggal seperti: Dynamit (Booster) Black powder, ANFO (Ammonium Nitrate
Fuel Oil).
4. Berdasarkan Kepekaannya
Dibagi menjadi dua macam yaitu:
- Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang mudah meledak karena adanya api,
panas benturan , gesekan dsb misal: bahan-bahan isian detonator (PbN6,
Hg(ONC)2
- Non Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang sukar meledak yang akan
meledak setelah terjadi peledakan sebelumnya misal: ANFO, Dynamit dsb.
Banyak orang tahu bahwa bahan peledak yang digunakan dalam Pertambangan,
Pembongkaran Bangunan, kembang api dan bahkan Konstruksi. Banyak akan terkejut
untuk mengetahui tentang beberapa kegunaan yang tidak biasa dari bahan peledak.
Tahukah Anda bahwa bahan peledak yang digunakan untuk mengukir Gunung
Rushmore?Bahan peledak juga digunakan untuk mengendalikan Salju longsor dan
digunakan di pedalaman untuk Pemeliharaan Trail. Bahan Peledak bahkan digunakan
dalam Kedokteran untuk memecah-batu ginjal! Di Amerika Serikat, bahan peledak
terutama digunakan dalam Pertambangan, Penggalian dan Konstruksi seperti yang
ditunjukkan di bawah ini:
seperti pada pemboran inti, kedalaman perolehan data cukup dangkal, disamping
pembuatannya dilakukan dengan tenaga manusia dengan peralatan sederhana. Antara
lain sekop, linggis, gancu, pacul dan ember. Pembuatan sumur uji dilaksanakan
terutam pada batuan yang l
Commercial Explosives Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam terutama hasil
tambang, telah menjadikan negeri ini bak magnit begi para pelaku Industri
Pertambangan Dunia.Kekayaan kandungan bumi Indonesia tidak ternilai harganya dan
telah diakui masyarakat international.Sehingga tidak mengherankan kalau eksplorasi
hasil pertambangan Indonesia justru banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
International maupun joint.
Bahan peledak (explosive matterial) sebagai bahan baku proses eksplorasi hasil
tambang menjadi komponen primer dalam seluruh proses eksplorasi. Dimana dengan
kekayaan dan melimpahnya hasil tambang, usaha penyediaan bahan peledak maupun
usaha-usaha lain terkait dengannya sangatlah relevan dan begitu menjanjikan.Untuk
mendapatkan data geologi lebih lanjut dalam usaha untuk mengetahui jumlah
cadangan/ ketebalan perlapisan dan kualitas mutu bahan galian, maka diperlukan
usaha pemboran inti, dan sumur uji (test pit).
Tujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh bahan galian secara
vertikal yang berada di bawah permukaan tanah, disamping itu mengetahui
ketebalannya.Teknik meletakan titik lokasi pemboran inti ini agar didapatkan
kedalaman yang maksimal dilakukan dengan bantuan peta geologi dan peta
topografi.Oleh sebab itu apabila di daerah tersebut belum atau tidak didapatkan peta
topografi dengan skala yang memadai, maka perlu dibuat peta topografinya terlebih
dahulu.Sedangkan alat untuk melakukan pemboran inti adalah Alat Bor Auger yang
dioperasikan dengan manual (oleh tenaga manusia) dan Alat bor inti, yang
dioperasikan dengan mesin.
Sedangkan pembuatan sumur uji bertujuan untuk mendapatkan vasriasi data bahan
galian secara vertikal yang berada di bawah permukaan. Tidak
Umumnya, bahan galian industri terdapat di dekat permukaan tetapi juga ada yang
terdapat dan terkumpul di bawah permukaan tanah yang relatif agak dalam. Selain itu
bahan galian tersebut ada yang keras.Ada yang lunak bahkan setengah kompak.Karena
terdesak keperluan bahkan ada galian yang berada di bawah air. Atas dasar cara
kerjanya, bahan galian industri biasanya ditambang dengan cara: digali, disemprot
dengan pompa bertekanan tinggi, dan disedot dengan pompa hisap.
Berdasarkan tempat kegiatan pertambangan, maka eksploitasi juga dilakukan dengan
cara Tambang Terbuka, Tambang Bawah Tanah, dan juga Peledakan. Tambang
terbuka, semua kegiatan penambangan dilakukan di permukaan bumi.Pada kegiatan
penambangan ini khususnya untuk bahan galian industri disebut sebagai
kuari.Berdasarkan atas produk yang dihasilkan, letak dan bentuknya dibagi menjadi
kuari tipe sisi bukit, dan kuari tipe lubang galian.
Sedangkan tambang bawah tanah, dikenal dengan lubang tikus (atau geophering),
yang diterapkan untuk endapan bahan galian industri atau urat bijih dengan bentuk dan
ukuran tidak teratur serta tersebar tidak merata.Arah penambangan biasanya mengikuti
arah bentuk endapan atau urat bijih yang ditambang. Beberapa contoh penambangan
sistem lubang tikus antara lain terdapat pada tambang posphat di daerah Ciamis Jawa
Barat.
Dalam melaksanakan tambang terbuka dengan tahapan kerja yang dilakukan adalah:
pengupasan tanah penutup (atau land clearing). Bagian tanah penutup yang subur
setelah dikupas, dipindahkan ke tempat penimbunan.
Kegunaan bahan peledak untuk eksplorasi yakni untuk dapat dilakukannya proses
pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau operasi
peledakan batuan akan kegiatan pencarian dalam rangka penyelidikan dan penjajahan
wilayah atau daerah yang diperkirakan mengandung mineral, cadangan bahan
tambang atau berbagai hal yang menjadi target, dari mulai lapisan tanah luar
(overburden) sampai lapisan tanah dalam dan nantinya menjadi daerah prospek atau
wilayah yang memiliki cadangan yg memungkinkan dilakukan proses ekspoitasi
2 Volume Peledakan
Volume peledakan batu andesit keseluruhan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
V = B1 x S x n x H x Sin
Dimana :
V = Volume batuan yang diledakkan, (m3)
B1 = Burden semu (m) ; S = Spacing (m)
L = Tinggi Jenjang (m) atau (H-J) x Sin
N = Jumlah Lubang Ledak ; = Kemiringan Lubang Ledak.
Pola penyalaan yang diterapkan dilapangan CV. Gunung Batujajar saat ini adalah
peledakan secara 5 atau 6 lubang ledak dalam satu row hingga lubang tembak yang
diinginkan.Hal ini sangat berpengaruh sekali dengan keadaan lingkungan, dimana
lokasi peledakan tidak berapa jauh dari pemukiman penduduk dan diakibatkan getaran
terlalu tinggi apabila peledakan 7 lubang ledak keatas sekaligus.Dimana rumah
penduduk berada di antara radius 350 meter.
Letak Primer
Primer adalah suatu bahan peledak yang menerima penyalaan dari detonator atau
sumbu ledak.Hasil peledakan ini selanjutnya disalurkan kebahan peledak.
Dalampeledakan yang diterapkan di lapangan, primer ditempatkan pada bagian bawah
( bottom primming).
Primer harus ditempatkan pada titik yang paling terkurung dan ditempatkan pada
lapisan batuad yang lebih keras. Letak primer ini akan menentukan bagian jenjang
yang akan ditekan dan dipindahkan. Dimana primer ini berfungsi untuk menerima
penggalak dari detonator.
Keselamatan Kerja
suatu usaha untuk mengurangi dan menghindari kecelakaan kerja atau cara untuk
melaksanakan pekerjaan yang terhindar dari kecelakaan. Memberikan suasana kerja
atau lingkungan yang aman sehingga dicapai hasil kerja yang menguntungkan dan
bebas dari segala bahaya, baik terhadap manusia, mesin alat, material ataupun metode
kerja pada saat dilakukannya operasi penambangan.Tujuan dari keselamatan kerja
adalah untuk mengadakan pencegahan agarkaryawan dalam melaksanakan pekerjaan
tidak mendapat kecelakaan dan juga tidak terjadi kerusakan alat-alat yang
digunakan.Bahan peledak adalah campuran senyawa kimia yang dapat bereaksi
dengan kecepatan tinggi.Gas dan panas yang dihasilkan dari reaksi ini dapat
menyebabkan tekanan yang sangat tinggi pula.Bahan peledak merupakan suatu sarana
yang efektif sebagai alat penghancur bongkahan batuanpada industri
penambangan.Adapun bahan peledak yang umum digunakan pada penghancuran
batuankeras yaitu ANFO Ammonium Nitrate-Fuel Oil Bahan peledak ANFO
Ammonium Nitrate-Fuel Oil merupakan bahan peledak yang tergolongmemiliki
kecepatan perambatan yang reaksinya sangat tinggi High Explosive. Sehingga
dalamoperasi peledakan batuan yang keras diperlukan penanganan yang khusus
mengenai bahan peledak tersebut, diantaranya hal yang perlu diperhatikan yaitu
penyimpanan bahan peledak, pengangkutanbahan peledak, dan operasi peledakan.Kata
Kunci : Bahan Peledak, Detonator.
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Bahan peledak adalah Zat yang berbentuk padat, cair, gas ataupun campurannya yang
apabila terkena suatu aksi, berupa panas, benturan, tekanan, hentakan atau gesekan
akan berupa secara fisik maupun kimiawi menjadi zat lain yang lebih stabil.
Memberikan suasana kerja atau lingkungan yang aman sehingga dicapai hasil kerja
yang menguntungkan dan bebas dari segala bahaya, baik terhadap manusia, mesin
alat, material ataupun metode kerja pada saat dilakukannya operasi
penambangan.bilamana peledakan itu dilakukan maka keselamatan dan lingkungan
pun perlu di perhatikan sebagai bagian utama dari melakukan suatu peledakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/93327671/PELEDAK
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CC0
QFjAA&url=http%3A%2F%2F180.245.203.132%2Fpower_point%2FPENGETAHU
AN%2520DASAR%2520BAHAN%2520PELEDAK%25201.ppt&ei=3ROvUPaPHoe
rrAecoYD4Dw&usg=AFQjCNFYJFN4JBbSKY7XNvF1Yvofb8_QMw
http://www.miningsite.info/bahan-peledak
http://tambangunsri.blogspot.com/2011/05/peledakan-tambang.html
http://tambangunsri.blogspot.com/2011/08/blasting.html
http://akubernapas.blogspot.com/2009/06/bahan-explosive.html
http://suyitno01.wordpress.com/pertambangan/peledakan-blasting/pengetahuan-dasar-
bahan-peledak-komersil/
http://kasmui.blog.com/archives/213/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.explosives
.org/index.php/component/banners/click/10
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.infoplease.
com/encyclopedia/science/explosive-applications-explosives.html
http://www.anekatambang.net/berita-tambang/istilah-populer-dunia-
pertambangan.html
http://www.miningsite.info/bahan-peledak
http://www.scribd.com/doc/42119480/MAKALAH-TEKNIK-PELEDAKAN
http://www.scribd.com/doc/95553765/PENANGANAN-BAHAN-PELEDAK
http://geotambang.blogspot.com/
http://selvifoni.blogspot.com/2012/05/metoda-penambangan.html
http://migasnet05niko8045.blogspot.com/2010/01/bagaimana-eksplorasi-dan-
eksploitasi.html