M E I 2011 01

02 M EI 2 0 11

Fakta berbicara, para peserta yang
mengalami penyakit katastropik seperti
sakit jantung, sakit kanker, cuci darah,
yang membutuhkan biaya hingga ratusan
juta, sudah bebas biaya. Permenkes 416
semakin menambah pencapaian para peserta yang mengalami penyakit katastropik seperti
PT Askes (Persero).
Pembaca yang terhormat,
T
anggal 24 Februari 2011, merupakan hari yang
ditunggu oleh kita semua, karena setelah perjalanan
yang cukup panjang lebih dari satu tahun, proses
pembuatan tarif selesai. Pada hari itu Menteri Kesehatan
RI menandatangani Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) RI, Nomor 416/Menkes/Per/II/2011.
Peraturan ini mengatur Tarif Pelayanan Kesehatan bagi
Peserta PT Askes (Persero).
Tarif baru ini merupakan milik kita bersama karena tarif
ini lahir dari pembahasan bersama antara Askes, Rumah
Sakit, Profesi dan Kementrian Kesehatan. Kami duduk
bersama menghitung angka demi angka sambil tetap
memperhatikan kualitas layanan bagi peserta.
Kita sambut baik tarif baru ini. Pada Permenkes baru ini
iur biaya peserta minimal. Kami berharap tarif ini bisa
dirasakan manfaatnya bagi seluruh stakeholder Askes.
Permenkes ini sudah dijalankan di mayoritas RS yang
bekerjasama dengan Askes semenjak bulan Mei 2011,
RS sakit yang belum menjalankannya masih dalam proses
negosiasi. Proses ini diharapkan berjalan cepat
dan semua peserta Askes bisa merasakan manfaat
DARI CEO
langsung dari kenaikan tarif baru ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua RS dan
Profesi yang menjalankan Permenkes 416 ini. Semoga kita
bersama bisa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi
semua peserta Askes.
Duta Askes yang saya banggakan,
Saya tahu, Anda telah, sedang dan terus bekerja keras
mensosialisasikan dan melakukan negosiasi dengan pihak
manajemen rumah sakit terkait dengan Permenkes 416.
Saya mendengar dan mencatat, sudah banyak kantor
cabang yang mencapai kesepakatan dengan pihak rumah
sakit/Puskesmas, karena itu saya ucapkan proficiat dan
terima kasih. Bagi yang masih dalam proses pembicaraan
atau negosiasi, maju terus, pantang mundur, semangat,
kerja keras untuk melakukan sosialiasi dan negosiasi
hingga mencapai kesepakatan. Harus juga diingat bahwa
sosialisasi itu tidak hanya kepada pihak provider melainkan
juga kepada peserta Askes.
Apa arti penting Permenkes 416 ini untuk PT Askes
(Persero)? Sejak 2008, para pemegang saham telah
mengamanatkan kepada kita antara lain agar tidak ada iur
biaya atau iur biaya minimal bagi peserta.
Amanat tersebut semakin terwujud. Sejak 2009, tidak ada
lagi iur biaya untuk penyakit katastropik. Fakta berbicara,
sakit jantung, sakit kanker, cuci darah, yang membutuhkan
biaya hingga ratusan juta, sudah bebas biaya. Permenkes
416 semakin menambah pencapaian PT Askes (Persero).
Duta Askes yang berhubungan langsung dengan peserta
mari kita tingkatkan terus pelayanan terbaik dalam
menangani administrasi di kantor askes, penanganan
keluhan, pelayanan di Askes center, administrasi
penanganan keluhan, penanganan obat untuk pelayanan
obat, customer visit atau kunjungan pada pasien yang
menjalani rawat inap dan lainnya.
Terima kasih.
Salam,
I Gede Subawa
Direktur Utama
PT Askes (Persero)
M E I 2011 03
SALAM REDAKSI

Para Pembaca yang Budiman,

K
ami kembali menyapa Anda melalui Buletin Info Askes (BIA) edisi
Juni 2011 ini. Apa kabar? Semoga kami menjumpai Anda dalam
keadaan yang sehat walafiat, semakin bahagia dan semakin
bersemangat dalam menjalankan semua tugas dan pekerjaan kita
masing-masing.
Pada edisi ini kami membahas tentang Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/Per/II/2011 tentang
kenaikkan tarif pelayanan kesehatan bagi peserta Askes.
Peraturan ini ditandatangani oleh Menteri Kesehatan pada 24 Pebruari
2011 dan mulai berlaku pada 1 Maret 2011. Dalam kaitan dengan bahasan
Permenkes 416 tersebut, Anda dapat membacanya melalui rubrik : Fokus,
Bincang, Mitra, Kabar Peserta dan melalui rubrik Kantor Askes. Anda juga
Desain Sampul dapat membaca komentar melalui rubrik Wajah.
Tim Kreatif
PT YouBrand Indonesia Selain Fokus, Anda juga dapat membaca sejumlah artikel menarik pada
rubrik Kantor Askes, Kilas dan Peristiwa, Promkes, Tanya Askes, Tanya
Dokter dan Testimoni. Dan jangan lupa membaca rubrik Sehat yang dapat
menginspirasi Anda dalam menjaga kesehatan.
Pembaca yang kami banggakan,
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para pembaca yang telah
memberikan respon, usul, saran dan segala masukannya. Yang telah
disampaikan melalui email atau fax.Hal itu merupakan kontribusi berharga
untuk pengembangan majalah ini. Beberapa saran dan masukan kami
tampilkan di rubrik Tanya Dokter dan Tanya Askes.
Kami terus mengharapkan Anda untuk memberikan usul, saran atau
masukannya yang bersifat konstruktif baik untuk majalah ini atau untuk
PT Askes (Persero).

Redaksi

04 M EI 2 0 11
 SURAT PEMBACA

Buletin Bulanan PT Askes (Persero) email: infoaskes@yahoo.com | fax 021. 7940004

Diterbitkan oleh:
PT ASKES (PERSERO)
Rubrik Testimoni
Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat Saya sering membaca rubrik Testimoni yang ada dalam Buletin Info
Tlp (021) 4246063. Fax (021) 4212940
ISSN: 2086-0536 Askes. Menurut saya rubriknya bagus dan memberikan informasi,
inspirasi dan hal positif untuk pembaca, terkait dengan kesehatan para
pemberi testimoni maupun tentang pelayanan PT Askes (Persero). Usul
saya, kalau bisa rubrik Testimoni tambah halaman, tidak hanya dua
halaman tetapi empat halaman, dengan empat pemberi testimoni.
Pengarah
I Gede Subawa Kalau bisa ada juga testimoni dari peserta Askes yang dari daerah.
Selama ini saya baca hanya dari Jakarta saja. Terima kasih.
Penanggung Jawab Soesilo Soemarto
Zulfarman Pensiunan PNS, Bogor
Umbu M. Marisi

Pak Soesilo di Bogor,

Pimpinan Umum Terima kasih atas masukannya dan kami akan mempertimbangkan.
Lisa Nurena

Pimpinan Redaksi
Widianti Utami Inspirasi dari Rubrik Sehat
Saya pembaca setia Buletin Info Askes. Kesan saya majalah ini bagus
Penasihat Hukum sekali. Dari semua rubrik yang saya suka adalah rubrik Sehat, karena
Feryanita
rubrik Sehat dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
untuk memelihara kesehatan. Tetapi saya punya usul agar tulisannya
Sekretaris lebih sederhana, yang mudah dimengerti oleh pembaca, terutama bagi
Sri Wahyuningsih
kami pembaca yang sudah sepuh.
Ibu Sumarini
Sekretariat: Kemang, Jakarta Selatan
Eko Yulianto | Karyono

Redaktur
Ibu Sumarini di Jakarta Selatan,
Elsa Novelia | Chandra Nurcahyo
Terima kasih atas masukanya. Kami mempertimbangkan usul dan saran
Bona Evita | Ashraf Mursalina
Tavip Hermansyah | Angga Firdauzie Ibu agar bahasa atau tulisannya lebih sederhana, yang mudah dimengerti
Lia Lucyana Maliki | Sasongko Nugroho oleh para pembaca.


Distribusi & Pengadaan
Basuki | Syahriadi | Elven Martini Rubrik CSR dan Mitra Binaan
Aprilia Sih Panglipur
Saya sering membaca Buletin Info Askes, pensiunan PNS yang juga
peserta Askes, tinggal di Semarang. Saya sering mendapatkan Buletin
CO PUBLISHER
PT YouBrand Indonesia Info Askes dari kantor Askes yang ada di Semarang. Yang ingin saya
Jl Mimosa XII Blok O Nomor 10 tanyakan adalah apa saja persyaratan untuk menjadi Mitra Binaan PT
Buncit Indah-Pejaten Barat Askes karena saya berminat untuk menjadi anggotanya. Terima kasih.
Jakarta Selatan 12510
Telpon/Fax : 021-7940004
www.youbrand-online.com Priadi Susanto
Semarang
DICETAK OLEH
PT Gramedia Printing Group

Bapak Priadi di Semarang,

Terima kasih atas suratnya. Untuk informasi menjadi Mitra Binaan
Askes, Bapak bisa menanyakan langsung pada pegawai Kantor PT Askes
Redaksi menerima tulisan artikel/opini berkaitan (Persero) yang ada di Semarang yang sering Bapak kunjungi.
dengan tema seputar Askes maupun tema-tema
kesehatan lainnya yang relevan dengan pembaca
yang ada di Indonesia. Panjang tulisan maksimal
7000 karakter (termasuk spasi) dikirimkan via Redaksi
email ke alamat: infoaskes@yahoo.com
Dilengkapi dengan identitas dan foto closeup
penulis.

M E I 2011 05
 DAFTAR ISI

18 Askes Center
Askes Center RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Pelayanan yang Melampaui
Harapan Pelanggan

07 FOKUS
dr. Umbu Marambadjawa Marisi, M.P.H.,
H.I.A., M.H.P., A.A.K.
Tidak Ada Lagi Iur Biaya
Apa latar belakang lahirnya Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
416/Menkes/Per/II/2011? Direktur
Operasional PT Askes (Persero), Peresmian Kantor Baru, Askes
dr. Umbu Marambadjawa Marisi, M.P.H.,
H.I.A., M.H.P., A.A.K menjelaskannya
dalam sebuah wawancara khusus
dengan Redaksi Buletin Info Askes Mei
lalu.
14 BINCANG
20 Kantor Askes
PT. Askes (Persero), Cabang Jakarta Timur
Berinovasi dengan Program
Unggulan
Brigjen. dr. Supriayantoro, Sp.P., M.A.R.S
PT. Askes (Persero), Cabang Denpasar
Dirjen Bina Upaya Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Berkualitas
Permenkes 416 Memiliki Melalui Program Obat Rujuk Balik
Kelebihan dan Kekurangan
28 Kilas dan Peristiwa
Kita ingin tercapai win-win antara tiga Padang, Sumatera Barat
pihak: Peserta Askes, rumah sakit dan PT
Askes (Persero). Di antara pihak tersebut
Center dan Penyerahan Bantuan di
tidak boleh ada yang dirugikan.
Sumatera Barat
Sebaliknya harus menguntungkan.
Penandatanganan PKS Jamkesda
Singkawang dan Sambas

42 CSR
Kerja Sama Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi

PT Askes (Persero) dan BKN

Kerjasama Berupa Pertukaran Data

52 SEHAT
Salam Redaksi 4
Surat Pembaca 5

Kontrol Gula Mitra 24

Darah Mandiri Kabar Peserta 32

Memulai Usaha
Bagai Air Mengalir
Menurut Rudi Bambang, memulai usaha Opini 36
batu mulia dengan nama Toko aneka
Permata Bali yang kini ditekuninya
terjadi begitu saja, mengikuti arus.
58 GAYA HIDUP
dr. Lula Kamal
Promkes 38
Wajah 44
Perkenalannya dengan jenis usaha ini Diperlukan Mekanisme Tanya Askes 46
diawali dari pergaulannya dengan para
sahabat yang juga pengusaha batu
Kontrol Tanya Dokter 48
mulia. Testimoni 50

06 M EI 2 0 11
 FOKUS

PT Askes (Persero) tidak semata-mata mengejar

peningkatan indeks kepuasan peserta. Pencapaian
indeks kepuasan hanyalah konsekuensi logis dari
realita pelayanan terbaik dari seluruh Duta Askes.
Umbu Marisi

M E I 2011 07
Catatan Sejarah Sebelum
Lahirnya Permenkes 416
Tentang Kenaikan Tarif
T
arif Askes mengalami
perubahan dari tahun ke
tahun. Perubahan ini tentu
saja merupakan perubahan
ke arah yang lebih baik. Dari masa
Orde Baru hingga awal masa
Reformasi atau sampai pada tahun
2001, tarif Askes disusun berdasarkan
kecukupan dana dari iuran peserta
dengan besaran tarif ditetapkan sesuai
jenjang pelayanan secara berimbang.
Iuran peserta merupakan satu-
satunya sumber pendanaan layanan
kesehatan Askes saat itu. Hal ini
tentunya memberikan risiko biaya
yang cukup tinggi bagi peserta
karena harus menanggung iur biaya.
08 M EI 2 0 11
Pada tahun 2004, berlaku tarif baru.
Dengan adanya subsidi pemerintah
sebesar Rp 250 miliar, dilakukan revisi
tarif, namun belum dapat mengejar
kenaikan tarif RS yang meningkat
setiap tahun, sehingga paket RI
(Rawat Inap) mendapat prioritas utama
dengan kenaikan rata-rata 50 %.
Pada tahun 2004 disepakati tarif
baru karena semakin tercukupi
ketersediaan dana/premi bersumber
dari iur biaya serta premi dan subsidi
pemerintah pusat/daerah. Lima
tahun setelah itu, tahun 2009, terjadi
lagi kenaikan tarif seiring dengan
perubahan proses bisnis perusahaan
dari profit menjadi nonprofit.
Askes yang berorientasi penuh pada
kepuasan peserta meningkatkan tarif
dengan kenaikan rata-rata hampir 30
%. Bahkan kenaikan tarif pada tahun
2011 mencapai 40-60 %
Tanggal 24 Februari 2011, Menteri
Kesehatan RI, menetapkan Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes)
Republik Indonesia Nomor 416/
Menkes/Per/II/2011. Peraturan ini
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan
bagi Peserta PT Askes (Persero).
Permenkes 416 ini mulai diberlakukan
tanggal 1 Maret 2011. Peraturan baru
ini terdiri dari 48 pasal, 2 (dua) bab dan
sejumlah lampiran dan uraian detail
tentang tarif serta jenis sakit atau
penyakit yang dilayani.
 FOKUS

Tidak Ada Lagi Iur Biaya

Apa latar belakang lahirnya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 416/Menkes/
Per/II/2011? Direktur Operasional PT Askes (Persero), dr. Umbu Marambadjawa Marisi, M.P.H.,
H.I.A., M.H.P., A.A.K., menjelaskannya dalam sebuah wawancara khusus dengan Redaksi
Buletin Info Askes Mei lalu. Hasil wawancara dirangkum sebagaimana tulisan berikut ini.

P
elayanan kesehatan yang berkualitas dan biaya
yang terkendali biasanya selalu menjadi 2 kutub
yang berbeda. Hal ini karena dalam kehidupan
sehari-hari terbentuk anggapan bahwa untuk memperoleh
barang berkualitas harus dengan harga yang mahal.
Dalam konsep managed care yang dianut PT Askes
(Persero) maka konsep pelayanan yang bermutu tidak
seharusnya diimbangi dengan biaya yang besar namun
bisa ditata sehingga dapat diperoleh dengan biaya yang
terkendali (kendali mutu dan kendali biaya). Meningkatnya
biaya pelayanan antara lain disebabkan oleh cepatnya
perkembangan teknologi kedokteran, meningkatnya kasus
Jadi idealnya pelayanan berkualitas tidak selalu disertai
dengan tingginya biaya. Hal inilah yang menjadi tantangan
bagi Askes, yaitu bagaimana peserta Askes memperoleh
pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam arti rasional
dan sesuai dengan indikasi medis serta bagaimana
pembiayaan pelayanan tersebut terkendali.
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut Askes
selalu melakukan peninjauan terhadap tarif yang berlaku.
Melihat sangat bervariasinya tarif yang ada di RS maka
perlu adanya tarif yang standar bagi semua rumah sakit
yang melayani peserta Askes. Tarif yang berlaku tersebut
diupayakan tidak merugikan RS dan sesuai dengan
Foto Sunyoto.

penyakit katastropik dan degeneratif (jantung, gagal ginjal
dan lain-lain) dan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap
layanan kesehatan.
kecukupan anggaran Askes.
Dalam membuat tarif PT Askes (Persero) tidak melakukan
sendiri melainkan bersama-sama dengan organisasi

M E I 2011 09
profesi, RS (Organisasi RS) dan
Kementrian Kesehatan. Tarif yang
dihasilkan diharapkan bisa memenuhi
kebutuhan semua stakeholder Askes.
Perubahan, peninjauan terhadap tarif
diupayakan setiap dua tahun sekali,
seiring dengan kenaikan harga alat
dan biaya pelayanan kesehatan.
Pada prinsipnya tarif yang ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan merupakan
tarif plafon maksimal, yang
diberlakukan untuk rumah sakit dan
Puskesmas. Artinya Askes tidak
diperbolehkan membayar tarif ke RS
melebihi tarif yang telah di tetapkan,
namun Askes diperkenankan untuk
melakukan negosiasi dengan pihak
rumah sakit untuk membayar di bawah
tarif tersebut apabila tarif di RS lebih
rendah dari tarif Askes.
Hal lain yang sangat penting
dinegosiasikan bukan saja besaran
yang dibayar oleh Askes kepada
RS melainkan berapa iur biaya yang
menjadi kewajiban peserta. Pada
prinsipnya tarif yang dibayarkan
oleh Askes kepada RS sudah fix
namun jumlah iur biayalah yang masih
bervariasi. Untuk itu kemampuan
negosiasi Duta Askes yang utama
adalah memperjuangkan agar peserta
dibebankan seminimal mungkin dalam
hal iur biaya dengan pola fixed cost.
Hal ini terbukti dari hasil negosiasi
di tahun 2009 dan 2010 ada 78
% rumah sakit yang tidak lagi
mengenakan iur biaya. Fakta ini cukup
menggembirakan karena merupakan
bukti bahwa kemitraan Askes dengan
RS dalam memberikan pelayanan
kepada peserta berjalan sangat baik.
Pada lain hal komitmen RS untuk
memberikan layanan buat peserta
Askes berkembang positif.
Iur biaya merupakan hal yang cukup
dikeluhkan oleh peserta dari waktu ke
waktu. Untuk menjawab permasalahan
ini Askes melakukan tinjauan ulang
terhadap tarif. Prosesnya tidak
cepat namun waktu yang lebih
dari satu tahun membuahkan hasil
ditandatanganinya tarif Permenkes
416, yang berlaku mulai 1 Maret 2011
10 M EI 2 0 11
tanpa iur biaya kecuali untuk kasus
rawat jalan.
Permenkes 416 ini memiliki nilai
strategis dan monumental karena adalah, pelayanan administrasi di kantor
PT Askes (Persero) bisa melaksanakan
amanat peserta dan pemegang
saham untuk memberikan layanan
kesehatan tanpa iur biaya bagi peserta
Askes. Selain lompatan besar yang
dilakukan oleh Permenkes 416 ini jauh
sebelumnya pada tahun 2009 Askes
sudah memberikan layanan bebas iur
biaya bagi peserta untuk penyakit
katastropik.
Ini sudah menjadi loncatan yang
sangat besar di mana orang sakit
jantung tidak bayar apa-apa, sakit
kanker tidak ada iur biaya, cuci darah
tidak bayar apa-apa, tambah lagi
sekarang, Permenkes 416 ini, yang
nonkatastropik tidak ada iur biaya.
Bagi peserta, ini menguntungkan dan
tentu membanggakan, terang Umbu.
Iur biaya wajar
Sesungguhnya iur biaya itu wajar
dalam sistem asuransi kesehatan.
Biaya bisa dilihat dari 2 hal, pertama
iur biaya berperan untuk mengontrol
prilaku belanja kesehatan peserta
yang berarti menghindari pelayanan
yang tidak perlu. Kedua, iur biaya
diperlukan apabila anggaran untuk
layanan kesehatan tidak memadai
sehingga kualitas layanan tetap
menjadi prioritas utama.
UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial
Nasional), Nomor 40 tahun 2004 juga
mengatur tentang iur biaya. Askes
sebagai asuransi kesehatan mengelola
sistem dengan menggunakan prinsip-
prinsip managed care. Dengan prinsip
ini pengendalian biaya ditentukan
oleh bagaimana proses pelayanan
itu dilakukan. Upaya yang dilakukan
antara lain pelayanan yang berjenjang
dengan pola rujukan dan iur biaya
sehingga orang tidak memanfaatkan
pelayanan itu berdasarkan keinginan
sendiri.
Iur biaya juga merupakan bagian dari
alat kendali agar orang tidak perlu
Realita pelayanan yang terbaik itu
askes, penanganan keluhan, pelayanan
di askes center, administrasi penanganan
keluhan, penanganan obat untuk
pelayanan obat, customer visit atau
kunjungan pada pasien yang menjalani
rawat inap. Prinsipnya, banyak kegiatan
yang dapat dikerjakan oleh Duta Askes
untuk meningkatkan kepuasan.
bolak-balik ke rumah sakit.
Maksudnya adalah pada saat
seseorang harus mengeluarkan biaya
untuk pelayanan kesehatan, ia akan
lebih selektif terhadap layanan yang
akan didapatkan. Peserta akan datang
berobat hanya pada saat betul-betul
membutuhkan pelayanan kesehatan.
Namun di sisi lain Askes dihadapkan
pada posisi pemenuhan keinginan
peserta untuk mendapatkan layanan
tanpa iur biaya. Untuk itu pada tarif
baru, iur biaya dimungkinkan untuk
diterapkan pada kunjungan pertama
rawat jalan, misalnya Rp 5 ribu hingga
Rp 10 ribu. Tetapi selanjutnya tidak
dikenakan iur biaya.
Dengan Permenkes 416 yang baru
ini, PT Askes (Persero) berharap agar
pelayanan kesehatan di Puskesmas
juga dapat ditingkatkan karena
kenaikan tarif di tingkat pertama
(Puskesmas dan Dokter keluarga)
cukup baik. Dengan kenaikan ini
Askes mengharapkan Puskesmas
menjadi garda terdepan dalam
pelayanan kesehatan para peserta
Askes yang cepat, efektif dan efisien
secara holistik. Dokter diharapkan
dapat memiliki banyak waktu untuk
berkomunikasi, konsultasi sekaligus
mengedukasi pasien.
Penanganan yang baik oleh dokter
keluarga atau Puskesmas di tingkat

pertama akan meningkatkan
kepercayaan peserta Askes kepada
dokter Puskesmas sehingga peserta
yang datang ke dokter spesialis
atau rumah sakit hanya pasien yang
benar-benar membutuhkan pelayanan
lanjutan. Hal ini sebenarnya sangat
menguntungkan peserta karena
peserta tidak harus mengeluarkan
biaya besar untuk mendapatkan
layanan kesehatan di RS contohnya
biaya transportasi dan biaya
pemeriksaan lain yang berbiaya mahal.
Tetapi persoalannya, sebagian besar
pasien pada umumnya dan pasien
Askes khususnya, lebih memilih rumah
sakit daripada Puskesmas. Lalu jalan
apa yang ditempuh untuk merubah
mindset dan persepsi?
PT Askes melihat ini sebagai
tantangan. Kebetulan pula
Kementerian Kesehatan menginginkan
hal yang sama, yakni memberdayakan
dan meningkatkan pelayanan
Puskesmas atau dokter keluarga.
Oleh sebab itu Askes menginisiasi
program Pelayanan Dasar berbasis
Kedokteran Keluarga. Program
ini mendorong Puskesmas untuk
melaksanakan peran, fungsi dan
tanggungjawab sebagaimana
dalam konsep kedokteran keluarga.
Maka yang harus dilakukan adalah
mendorong dokter Puskesmas
untuk melaksanakan peran, fungsi
dan tanggungjawab sebagai dokter
keluarga di samping mendorong
peserta Askes untuk memilih berobat
ke Puskesmas.
Sungguh tidak bijaksana, misalnya,
seorang peserta Askes yang
menderita hipertensi dan tinggal di
Tangerang lalu harus jauh-jauh ke
RS Ciptomangunkusumo (RSCM)
untuk berobat, padahal, dokter
di Puskesmas di dekat rumahnya
bisa menangani sakit tersebut
dan Puskesmas memiliki obatnya.
Memang, ketika tekanan darahnya
naik, bisa saja pasien tersebut dirujuk
ke dokter spesialis, ke RSCM, akan
tetapi setelah tekanan darahnya stabil,
maka untuk kontrol selanjutnya, cukup
dilakukan di Puskesmas di dekat
rumahnya.
Terkait dengan hal tersebut,
tahun 2011 ini PT Askes (Persero)
mengeluarkan panduan berdasarkan
kerja sama dengan perhimpunan
dokter spesialis untuk membuat
pedoman rujuk dan rujuk balik.
Pedoman ini menjelaskan kapan
saatnya seorang penderita perlu
dirujuk ke dokter spesialis dan
kapan harus dirujuk balik oleh dokter
spesialis kepada dokter Puskesmas.
Antara lain nantinya Puskesmas dan
Dokter Keluarga boleh menulis resep
dokter untuk mengambil obat kronis di
apotek.
FOKUS
Indeks Kepuasan
PT Askes (Persero) mengharapkan
Permenkes 416 tentang kenaikkan
tarif ini, dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan rumah sakit
terhadap peserta Askes. Kepuasan
rumah sakit juga diharapkan
meningkat karena pembiayaan dari
Askes sudah lebih baik. Konsekuensi
logis dari hal tersebut adalah peserta
atau pasien Askes dapat merasakan
pelayanan kesehatan yang lebih baik,
yang tidak sekedar sehat, namun
merasa senang, puas, memiliki kesan
yang baik dan bangga atas pelayanan
rumah sakit dan akhirnya juga
kepuasan terhadap pelayanan Askes.
Jika pada tahun 2010, indeks
kepuasan peserta mencapai 85,76
%, maka diharapkan tahun 2011 ini
indeks kepuasan peserta meningkat
menjadi 87 %. Umbu Marisi optimis
pelayanan para Duta Askes kepada
seluruh peserta di tahun 2011 akan
meningkat. Akan tetapi Umbu
menegaskan, PT Askes (Persero)
tidak semata-mata mengejar
peningkatan indeks kepuasan peserta.
Pencapaian indeks kepuasan hanyalah
konsekuensi logis dari realita
pelayanan terbaik para Duta Askes di
lapangan.
Realita pelayanan yang terbaik itu
adalah, peningkatan mutu pelayanan
administrasi di kantor Askes,
penanganan keluhan, pelayanan di
askes center, administrasi penanganan
keluhan, penanganan obat untuk
pelayanan obat, customer visit atau
kunjungan pada pasien yang menjalani
rawat inap. Prinsipnya, banyak
kegiatan yang dapat dikerjakan oleh
Duta Askes untuk meningkatkan
kepuasan.
Umbu berpesan agar peserta Askes
selalu mengikuti prosedur atau tata
cara mendapatkan pelayanan di
PT Askes (Persero). Peserta yang
taat dan mau mengikuti prosedur
pelayanan di PT Askes (Persero), akan
mendapatkan manfaat pelayanan
Askes yang optimal.
M E I 2011 11
 Pelayanan Kesehatan Untuk
Peserta Askes Harus Lebih Baik
Berbagai pihak menyambut
baik dan berkomentar tentang
Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) RI Nomor 416/
Menkes/Per/II/2011 tentang
kenaikan tarif pelayanan
kesehatan bagi peserta Askes.
Berharap kualitas pelayanan
kesehatan untuk peserta Askes
semakin baik.
Arie Budiman mengaku belum
tahu ada kenaikan tarif pelayanan
kesehatan untuk peserta Askes.
Sejak kapan tarif itu naik? tanya Arie
yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, Provinsi DKI Jakarta.
Yang penting kenaikan tarif tersebut
diimbangi dengan peningkatan
pelayanan, baik itu rumah sakit
maupun pelayanan PT Askes
(Persero), demikian Arie berharap.
Saya baca di surat kabar ada
kenaikan tarif. Tetapi beritanya
sepotong saja, jadi saya tidak tahu
secara mendetail. Yang penting
peserta Askes tidak dibebankan.
Kenaikkan tarif hendaknya diikuti
dengan peningkatan pelayanan,
demikian pendapat Mantan Bupati
Manggarai Barat, NTT, Fidelis Pranda.
Kenaikan tarif kata Fidelis, harus
diikuti dengan peningkatan kualitas
pelayanan. Mungkin yang perlu
ditingkatkan adalah kecepatan,
kemudahan prosedur, jangan ada
lagi antri panjang di depan loket
Askes Center di rumah sakit besar,
petugasnya diharapkan lebih ramah-
12 M EI 2 0 11
tamah lagi, lebih komunikatif, mungkin
bisa meniru keramahan petugas bank
demikian harapan Fidelis.
Respon rumah sakit
Sejumlah pihak rumah sakit, baik
di daerah maupun di Jakarta yang
diwawancarai Redaksi Buletin
Info Askes juga menyambut baik
Permenkes 416. Direktur Utama RSPI
Sulianti Saroso, dr. drg. Nurshanty
Saddia Andi Sapada, M.Sc., mengaku,
tim Askes dari KC Jakarta Utara sudah
bertemu dengan manajemen Rumah
Sakit Sulianti Saroso untuk sosialisasi
dan negosiasi. Selanjutnya Permenkes
416 tersebut sudah diterapkan sejak 1
Mei 2011.
Kata Nurshanty, Permenkes 416
tersebut membawa berkah tersendiri
bagi RSPI Sulianti Saroso, sebab
konon sejak 2001 RSPI Sulianti
Saroso belum pernah menaikan tarif.
Kenaikan tarif Askes di tahun 2011
ini, diupayakan oleh Nurshanty dapat
Nusati S Adji.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Fatmawati.
meningkatkan kualitas pelayanan.
Pihaknya juga berusaha untuk tidak
ada iur biaya atau setidaknya iur
biaya minimal sebagaimana negosiasi
dengan Askes.
Untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, kami akan bekerja sama
dengan pihak Askes terutama KC
Jakarta Utara. Kami akan melihat,
pelayanan mana saja yang selama ini
yang masih menjadi persoalan, papar
Nurshanty.
Sebagaimana di RSPI Sulianti Saroso,
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(RSCM) Jakarta Pusat dan Rumah
Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan juga
sudah menerapkan Permenkes 416
sejak 1 Mei lalu. Kami menyambut
baik kenaikan tarif melalui Permenkes
416 tersebut dan tim Askes dari
KC Jakarta Selatan sudah bertemu
dengan kami untuk sosialisasi,
negosiasi harga atau tarif dan telah
berjalan dengan baik, namun sampai
saat ini masih ada beberapa hal yang
sedang dalam proses negosiasi.
Yang pasti untuk kenaikan tarif, jika
dibandingkan dengan klaim yang
lama, kami di RS Fatmawati sudah
ada peningkatan walaupun untuk
beberapa pelayanan kesehatan tarif
Askes masih di bawah tarif Rumah
Sakit Fatmawati, jelas Kepala Bidang
Pelayanan Medik RS Fatmawati,
drg. Nusati S Adji.
Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit
Swasta Indonesia (ARSSI), dr. Mus
Aida, M.A.R.S., mengaku sudah
mendengar mengetahui Permenkes
416 tahun 2011. Pada awal Juni lalu,
dr. Mus menjelaskan, Saya sedang
merencanakan untuk mengumpulkan
para anggota untuk meminta pendapat

Sudiyanti,
Kepala PT Askes (Persero) Cabang
Jakarta Utara.
mereka sekaligus mendiskusikan
Permenkes tersebut.
Sosialisasi dan negosiasi
Berdasarkan pantauan dan
wawancara Redaksi BIA, Kantor
Cabang PT Askes (Persero) di lima
wilayah Provinsi DKI Jakarta sudah
bergerak cepat dalam melakukan
sosialisasi dan negosiasi dengan pihak
rumah sakit yang menjadi provider
Askes. Sejumlah kantor cabang atau
KC PT Askes (Persero) di daerah
juga mengaku sudah melakukan hal
yang sama, sosialisasi dan negosiasi
bahkan telah banyak yang mencapai
kata sepakat terkait tarif.
Dr. Desi Sri Zulaidah, MM, Kepala
Cabang PT Askes (Persero) Jakarta
Timur menegaskan, KC Jakarta
Timur telah bergerak cepat. Kami
telah mencapai kata sepakat dengan
provider atau rumah sakit yang bekerja
sama dengan Askes, jelas dr. Desi.
Untuk RSUD, lanjut Desi, perhitungan
tarif paket masih berjalan mengingat
wilayah kerja regional IV yang
borderless dengan enam Rumah Sakit
Umum Daerah yang tersebar dalam
5 KC, di mana mereka menghendaki
implementasi yang sama terhadap
Permenkes tersebut sehingga
memerlukan perhatian yang lebih.
Bagi rumah sakit swasta, kami terus
menegosiasikan agar iur biaya yang
FOKUS
dikenakan tidak terlalu tinggi, ujar Pimpinan PT Askes (Persero) Pusat
Desi. juga terus mendorong segenap Duta
Askes di semua kantor cabang agar
Langsung setelah menerima
sigap, cepat, tepat, bekerja keras
Permenkes 416, KC Jakarta Utara
dalam melakukan sosialisasi dan
pro-aktif melakukan pertemuan
negosiasi. Kami sudah memberikan
dengan direksi rumah sakit dan
arahan khusus, baik formal maupun
melakukan sosialisasi ke rumah sakit-
nonformal untuk semua rekan di kantor
rumah sakit provider di wilayah kerja
cabang, yang pasti harus ada strategi
Kantor Cabang Jakarta Utara. Pada
dan konsep agar semua berjalan
saat sosialisasi, kami menyamakan
lancar. Ya, kemampuan komunikasi dan
persepsi tentang perhitungan tarif
bernegosiasi itu harus ada dan harus
paket menggunakan Pola Paket
bisa, tandas Direktur Operasional
Esensial (PPE) dan Data Utilisasi
PT Askes (Persero), dr. Umbu
Rumah Sakit, papar Kepala Cabang
Marambadjawa Marisi, M.P.H., H.I.A.,
PT Askes (Persero) Jakarta Utara,
M.H.P., A.A.K.
Sudiyanti,S.Si., Apt.
Umbu juga menekankan pentingnya
Kami optimistis implementasi
sosialisasi. Segenap kantor cabang
pelaksanaan Permenkes 416 dapat
diharapkan memiliki strategi, konsep
berjalan dengan lancar. Tekad kami
atau program khusus untuk melakukan
adalah penerapan Permenkes di
sosialisasi. Dari kantor pusat
rumah sakit harus transparan. Ini
memang ada penerbitan sejumlah
semua demi tercapainya kepuasan
media informasi untuk sosialisasi,
peserta maupun kepuasan provider.
misalnya leaflet, flier, brosur atau
Yang penting adalah seluruh peserta
poster. Di dalam media-media itu kita
Askes dilayani dengan pelayanan yang
informasikan yang memang harus
lebih baik oleh rumah sakit, tukas
diketahui oleh peserta Askes. Informasi
Sudiyanti yang diamini oleh Kepala
itu harus terang dan jelas. Nanti kita
Seksi Jampelkes, dr. Maya Febriyanti.
survei apakah sudah terealisasi atau
KC Jakarta Pusat juga bergerak cepat belum, imbuh Umbu.
melakukan sosialisasi dan negosiasi
dengan semua rumah sakit yang
menjadi provider Askes di Jakarta
Pusat. Menurut Kepala Cabang PT
Askes (Persero), Jakarta Pusat, dr.
Nandi Wahyu Satari, M.M., timnya
sudah berhasil mencapai sejumlah
kemajuan terutama negosiasi.
Sejumlah provider sudah mulai
menerapkan Permenkes 416 tersebut,
Foto Sunyoto
beberapa di antaranya masih dalam
proses negosiasi.
Rumah sakit merespon dengan
baik, mereka senang. Sosialisasi
dan negosiasi kami intens baik
formal maupun nonformal. Kami juga
secara intens melakukan sosialisasi
dengan pihak peserta, sejumlah
kantor Kementerian dan kebetulan di
wilayah Jakarta Pusat banyak kantor
Kementerian, telah kami datangi.
Sosialisasi kepada peserta itu juga Mus Aida
penting, tukas Nandi. Ketua Umum ARSSI
M E I 2011 13
 BINCANG

Brigjen. dr. Supriyantoro, Sp.P., M.A.R.S.

Dirjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Permenkes 416 Memiliki

Kelebihan dan Kekurangan

14 M EI 2 0 11
Foto: Dokumentasi Humas Dirjen BUK

Kita ingin tercapai win-win antara
tiga pihak: Peserta Askes, rumah sakit
dan PT Askes (Persero).Di antara pihak
tersebut tidak boleh ada yang dirugikan.
Sebaliknya harus menguntungkan.
P
eraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 416/
Menkes/II/2011 tentang Pelayanan Kesehatan bagi
peserta Askes, khususnya kenaikan tarif, merupakan
tanggung jawab Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
(BUK) yang dipimpin oleh Brigjen. dr. Supriyantoro, Sp.P,
M.A.R.S. Supriyantoro berpendapat Permenkes 416 memiliki
kelebihan.dan kekurangan
Kita ingin tercapai win-win antara tiga pihak: Peserta Askes,
rumah sakit dan PT Askes (Persero). Di antara pihak tersebut
tidak boleh ada yang dirugikan. Sebaliknya harus mengun-
tungkan, ungkap dr. Supri.
Berikut adalah petikan wawancara BIA dengan Mantan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto yang dilantik menjadi Dirjen
pada Mei 2010.
Permenkes tentang kenaikkan tarif Askes itu
sebenar nya setahun atau dua tahun sekali?
Seharusnya yang tepat setiap tahun dan setiap tahun kita
selalu membuat kajian.
Tetapi Permenkes sebelumnya yang dibuat tahun 2008,
baru diberlakukan tahun 2009, lama sekali.
Memang cukup lama. Hampir setahun. Waktu saya resmi
menjadi Dirjen Mei 2010, pembicaraan tentang rencana Kenaikkan sekarang ini diperkirakan berkisar antara
kenaikkan tarif (Permenkes 416), sudah dibicarakan dan
sudah digulirkan.
Permenkes yang sama di tahun 2008 melibatkan
Kementerian Dalam Negeri. Ada SKB antara
Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam
Negeri. Apa sebenarnya yang membuat proses
pemberlakukan Permenkes tersebut menjadi lama?
Keterlambatan itu sebenarnya karena berbagai hal dan ada
sebuah proses panjang. Untuk mengumpulkan aspirasi
atau masukan-masukan itu tidak gampang, sekali lagi
BINCANG
butuh proses. Kita kirim surat kepada asosiasi-asosiasi saja
misalnya, jawabannya lambat. Jadi kami akui, keterlambatan
itu terjadi karena proses di antara kita, Kementerian
Kesehatan. Jadi proses yang lama ini memang terus terang,
terjadi di Kementerian Kesehatan.
Bagaimana solusi agar Permenkes tentang kenaikkan
tarif Askes tidak terlambat lagi, selain agar masalah
tarif ini dapat dicarikan jalan keluar yang lebih tepat?
Kami berpikir ke depannya, pembicaraan tarif tidak lagi
ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Kementerian
Kesehatan cukup memberikan guidance dan acuan-acuan
saja. Tarif Askes dapat dibicarakan atau dikomuniasikan oleh
regional-regional Askes. Mengapa demikian? Karena setiap
regional yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Situasi
dan kondisinya, latar belakangnya berbeda-beda.
Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan Permenkes
untuk kenaikkan tarif ini?
Tentu semua pihak yang terkait. Kementerian Kesehatan,
khususnya Direktorat yang saya pimpin, berfungsi sebagai
Pembina, yang memfasilitasi. Di dalamnya ada Askes dan
pihak rumah sakit atau yang diwakili oleh organisasi atau
asosiasi rumah sakit dan organisasi profesi kedokteran.
Sebagai Dirjen Bina Upaya Kesehatan, saya bertanggung
jawab atas peraturan ini, dalam kapasitas saya sebagai
Pembina, selanjutnya yang menandatangani adalah Menteri
Kesehatan.
Permenkes 416 yang baru ini konon lebih rumit
daripada yang sebelumnya?
Betul juga karena yang tahun sebelumnya tidak terlalu
masalah karena dimungkinkan cost sharing atau iur biaya.
Yang paling menjadi beban rumah sakit karena tidak boleh
cost sharing. Yang kita perkirakan tadinya tarif-tarif sudah
sesuai, ternyata masih banyak yang belum terakomodasi dan
ini memang bagian dari proses.
40-60 %?
Kita belum analisa, tetapi tidak sepenuhnya begitu,
memang ada yang cukup tinggi, tetapi ada juga yang kecil,
persentasinya saya belum analisa.
Apa saja nilai strategis dan manfaat Permenkes 416?
Intinya kita menghendaki tiga komponen, ada situasi yang
win-win, yakni untuk penyelenggaraan asuransi kesehatan
atau Askes, pemberi jasa rumah sakit dan peserta. Dalam
Permenkes yang baru ini diupayakan agar tarif-tarif cukup
M E I 2011 15
 BINCANG
dr. Supriyantoro mengunjungi RSCM pada 21 Oktober 2010 dan menyempatkan diri mengunjungi pasien.
mewadahi sehingga tidak ada cost
sharing atau iur biaya karena selama
ini masih ada cost sharing. Harapan
kita mungkin ada prediksi yang tidak
kita perkirakan sebelumnya, sebab
ternyata di lapangan, implementasinya
berbeda, terutama penerapannya oleh
Askes cabang.
Sebagai contoh, ada penerapannya
yang terlalu kaku, selain itu situasi
dan kondisi setiap rumah sakit dan
setiap daerah itu beda-beda. Makanya
dalam waktu dekat, kita dan semua
pihak terkait akan duduk bersama
lagi, kita dialog dan cari solusi terbaik.
Kita harus saling memayungi, saling
berorientasi kepada bagaimana
masyarakat bisa dilayani tetapi juga
tanpa mengorbankan rumah sakit
atau tanpa mengorbankan PT Askes
(Persero).
Sejak Bapak memangku jabatan se-
bagai Dirjen Bina Pelayanan Medik
yang di akhir tahun 2010 diubah
menjadi Dirjen Bina Upaya Medik,
kenaikkan tarif ini sudah dibicara-
kan?
Waktu saya masuk bulan Mei 2010,
sudah ada pembicaraan tentang
peraturan tersebut. Sudah bergulir dan
16 M EI 2 0 11
Foto: Dokumentasi Humas Dirjen BUK.
diteruskan. Saya juga lihat Askes, Pak Apa sebenarnya kelebihan Permen-
Gede (I Gede Subawa, Direktur Utama kes yang baru ini?
Askes) memiliki itikad baik. Itu sebab-
Kalau dulu kan masih ada cost
nya kita mencari solusi yang terbaik
sharing, nah sekarang ditekan agar
bagaimana supaya, ya, kembali lagi,
tidak ada cost sharing atau tidak ada
rumah sakit tidak merasa dirugikan,
iur biaya sama sekali. Kalau memang
tetapi juga di sisi lain, saya ingatkan
ada cost sharing, harus minimal.
rumah sakit jangan menetapkan cost
Ini kan kemajuan yang luar biasa,
sharing itu sama dengan tarif umum.
menguntungkan dan membantu
Apa pun ini adalah Askes wajib, Askes
peserta. Jadi kelebihannya itu adalah
sosial, jadi harus membandingkan
keberpihakan kepada peserta jauh
antara tarif, jangan dengan tarif yang
lebih besar. Di samping itu, memang
berlaku umum tetapi dengan unit cost
ada tarif Askes yang naik dan ada
dan mungkin ditambahkan dengan
beberapa yang masih merugikan
biaya-biaya pemeliharaan dan lainnya.
rumah sakit. Tetapi itu tentu bisa
Sehingga di situ ada tarif khusus yang
dibicarakan dicarikan solusinya.
di situ rumah sakit tidak rugi, tetapi
dia juga mampu memelihara alat-alat
dengan cukup. Jadi jangan rumah Lalu apa kekurangannya?
sakit tarif umum misalnya Rp. 1 juta,
Indonesia itu luas, maka kalau tarif itu
tarif Askes Rp. 500 ribu, berarti cost
dijadikan sebagai acuan mutlak maka
sharing Rp.500 ribu. Kalau itu sih
sesungguhnya tidak bisa diberlakukan
sama saja tarif umum biasa. Dari Rp.
untuk semua rumah sakit. Ada rumah
1 juta itu berapa yang bisa ditekan
sakit yang merasa itu sedemikian ma-
lagi. Bisa ditekan menjadi Rp. 700
hal tetapi ada juga rumah sakit yang
ribu kalau memang terpaksa harus
karena tingkatannya lebih tinggi maka
cost sharing, lalu apakah Askesnya
dia merasa tarif itu kurang. Apalagi
yang naik Rp. 700 ribu atau peserta
rumah sakit swasta yang bekerja sama
yang cost sharing, tetapi hanya
dengan Askes, rumah sakit swasta itu
Rp. 200 ribu, bukan Rp.500 ribu. Itu
kan beli alat sendiri, sehingga mereka
yang kita tekankan sehingga tidak
harus memperhitungkan. Sebaliknya
membebankan para peserta Askes.
rumah sakit pemerintah, peralatannya
dibeli pemerintah.
 BINCANG

Apa pendapat Bapak tentang antara Askes, rumah sakit dan
pelayanan Askes pada saat ini?
Dibandingkan dulu, Askes sekarang
sudah jauh lebih bagus, manajemen-
nya sudah bagus. Dalam proses
pembayaran dan klaim sudah bagus.
Dalam menyelesaikan tarif secara
bertahap juga sudah semakin mem-
baik, kalau memang ada yang belum
bagus dan belum sempurna, saya
kira itu perlahan-lahan, semua pasti
berproses. Askes tau betul mana yang
masih menjadi kekurangannya dan itu
yang harus diperbaiki dan yang sudah
bagus ditingkatkan. Askes sekarang
banyak memperhatikan peserta, juga
untuk provider.
Apa harapan Bapak terhadap PT
Askes (Persero)?
Harapan saya ke depan, Askes
melakukan upaya-upaya efisiensi,
tingkatkan terus pembenahan serta
terobosan. Berharap juga tripartite
peserta, betul-betul mencapai win-win
yang penuh. Win-win penuh artinya
peserta benar-benar tanpa iur biaya,
tetapi rumah sakit tidak dirugikan
demikian juga dengan Askes. Askes
juga diharapkan memiliki anggaran
yang cukup. Untuk ini memang
diperlukan satu kajian apakah premi
yang 2 % memang cukup. Kalau
memang sudah tidak cukup, maka
kita harus sama-sama berjuang untuk
meningkatkan, tetapi kalau memang
cukup karena mendapatkan 2 %
berdasarkan PP 28 tahun 2003, di
mana pemerintah menambahkan 2 %,
ya silahkan.
PT Askes (Persero), yang didukung
Kementerian Kesehatan, ingin
memberdayakan peranan Puskes-
mas. Apa pendapat Bapak?
Ya memang itu cukup bagus karena
apa pun sistem asuransi ke depannya,
harus diterapkan di Indonesia baik
yang dasar hingga rujukan. Seperti
yang dasar dengan kapitasi yang saya
lihat sudah menaikkan indeksnya,
yang tadinya Rp. 1000, kemudian naik
menjadi Rp. 2000, jadi yang dasar
dinaikkan maka sangat bermakna,
yang rujukan yang masih menjadi
plus-minus, karena memang setiap
rumah sakit itu kan berbeda, terutama
antara yang swasta dan pemerintah.
Tetapi saya yakin dengan itikad baik
dari manajemen, apalagi sekarang
Askes yang di bawah Kementerian
BUMN, sudah nirlaba, maka dari
waktu ke waktu Askes pasti akan
memberikan pelayanan yang bagus.
Kami juga mendukung kalau satu
waktu Askes dipercayakan mengelola
Jamkesmas. Tentunya kita akan
melakukan kajian mana yang paling
efisien. Askes sudah memiliki jaringan
banyak dan pengalaman, karena
itu tentu biaya operasionalnya lebih
efisien dan efektif.

Nama : dr. Supriyantoro, Sp.P., Riwayat

jabatan antara lain :
M.A.R.S.
1. Kepala RS M. Ridwan Meuraksa.
Pangkat : Brigadir Jenderal TNI. 2. Kepala Kesdam Jaya.
Lahir : Pringsewu-Lampung 11 3. Kepala RSPAD Gatot Soebroto -
Agustus 1954. Ditkesad 2008-Februari 2010.
Status : Menikah anak 3. 4. Dirkesad Februari Juli 2010.
5. Dirjen Bina Pelayanan Medik/Dirjen
BUK Juli 2010 sekarang.
Pendidikan :
1. Fakultas Kedokteran UGM
Lain-lain :
tahun 1979.
2. Spesialis Pulmonologi FKUI 1989. 1. Meraih lima tanda penghargaan
3. Pascasarjana KARS- UI 1998. diantaranya Bintang Kartika Eka
4. Peserta program Pendidikan S3 Paksi
Nararya.
FK UGM.
2. Dosen luar biasa FK-UPN dan
5. Sejumlah pendidikan militer dan
Dosen luar biasa S2 KARS UI.
kesehatan militer.
Foto:Dokumentasi Humas Dirjen BUK.

M E I 2011 17
 ASKES CENTER
Askes Center RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Pelayanan Yang Melampaui Harapan
Pelanggan
Foto: Sunyoto.
Medianti Ellya P.
Koordinator Askes Center RSCM
Hubungan antara peserta Askes
dengan petugas Askes Center
RSCM tidak hanya bersifat
formal tetapi juga nonformal.
Hubungan kemitraan juga terja-
lin baik dengan manajemen dan
karyawan RSCM melalui senam
sehat, lomba jalan sehat, lomba
mancing hingga ikut pameran.
18 M EI 2 0 11
T
iba-tiba terdengar suara
setengah berteriak, Halo
Mario.? Mario., apa kabar?
sapa seorang ibu lanjut usia peserta
Askes pada Mario, Askes Center di
RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
atau yang lebih dikenal dengan
RSCM, Jakarta Pusat pada bulan Mei
lalu. Tolong dulu Mario. Ibu minta
bantuan kamu.!pinta Ibu itu lagi.
Mario tersenyum ramah. Baik Ibu, apa
kabar juga? Mario dan Ibu tersebut
ternyata sudah saling mengenal.
Demikianlah gambaran keakraban
petugas Askes Center RSCM dengan
para pasien atau peserta Askes.
Hubungan baik ini tidak hanya
bersifat formal semata. Kami di
Askes Center RSCM, selalu berusaha
membangun hubungan nonformal
antara peserta Askes dengan para
petugas Askes Center. Kami saling
Petugas Askes Center RSCM.
mengenal satu sama lain, jelas
Kordinator Askes Center RSCM,
dr. Medianti Ellya P.
Ketika wawancara dengan dr. Medi
pada sebuah siang di bulan Mei lalu,
ponselnya selalu saja berdering. Yang
menelepon adalah pasien atau peserta
Askes yang rutin berobat ke RSCM
maupun pasien baru. Begitulah!
ungkap dr. Medi sambil tersenyum
senang. Setiap hari ada saja telepon
dari peserta Askes termasuk yang
dari daerah. Ponsel saya dan teman-
teman di Askes Center RSCM, terbuka
untuk semua peserta yang sudah
biasa ke sini maupun yang pertama
kali ke sini. Biasanya mereka bertanya
tentang pelayanan kesehatan, tentang
prosedur dan tata cara mendapatkan
pelayanan. Kasus atau penyakit yang
paling banyak dikeluhkan peserta
adalah penyakit kronis seperti DM,

penyakit jantung dan hipertensi.
Tampak pula semua petugas Askes
Center RSCM sibuk melayani peserta
Askes. Di tengah kesibukan, para
duta Askes tersebut, terlihat sabar
melayani, komunikatif, ramah, sopan,
sabar dan mereka selalu tersenyum.
Kata dr. Medi, pasien atau peserta
Askes pasti merasa senang dan puas
jika diberikan pelayanan yang sesuai
motto Askes, Melayani pelanggan
melampaui harapan.
Papar dr. Medi, Sebab pada
prinsipnya adalah kalau pelanggan
puas kita pun akan menjadi
senang dan puas. Kami juga tidak
membedakan apakah itu peserta
Askes sosial, Jamkesmas, PJKMU,
Jamkesda dan lainnya, semua dilayani
dengan baik dan sama. Kami di sini
menerima banyak peserta atau pasien
setiap hari, tetapi tidak masalah
karena staf Askes Center sudah
cukup.
Tidak sedikit yang memberikan
masukan kepada petugas Askes
Center terkait pelayanan para duta
Askes di Askes Center RSCM.
Masukkan positif disampaikan melalui
SMS atau melalui kotak saran yang
tersedia dekat loket Askes Center.
Legalisasi Obat
Terkomputerisasi
RSCM memiliki keunggulan
dalam program legalisasi obat
terkomputerisasi khusus untuk Rawat
Jalan dan ODDD (One Day Dose
Dispensing) serta Peresepan Online
di Rawat Inap. Untuk memberikan
kepuasan kepada peserta Askes yang
berobat di RSCM, terutama pelayanan
obat, dilakukan legalisasi seluruh
resep secara terkomputerisasi.
Program ini menghubungkan aplikasi
rumah sakit dengan aplikasi apotek.
Sebelum pengambilan obat di apotek,
tujuannya memastikan obat diberikan
kepada peserta sesuai dengan haknya
dengan mencetak print out obat yang
dijamin. Pasien bisa melakukan cek
Kami juga menyediakan buku khusus
keluhan dan mencatat keluhan
atau komentarnya. Masukkan yang
diberikan bervariasi. Sebagian besar
memberi pujian dan semangat seperti
Askes hebat, terima kasih Askes
dan tingkatkan terus pelayanan yang
sudah bagus, jelas Medi.
Selain kotak saran Askes Center
RSCM juga menyediakan kotak
koin kepuasan. Peserta Askes bisa
memberikan masukkan dengan
memasukkan koin kedalam kotak
pilihan: sangat puas, puas dan tidak
puas. Setiap triwulan membuat
laporan keluhan dan pemberian
informasi.
Permenkes 416
Askes Center RSCM bersama tim
dari Kantor Askes Cabang Jakarta
Pusat, melakukan negosiasi dan
sosialisasi terkait dengan Permenkes
416 tahun 2011, tentang kenaikkan
tarif pelayanan kesehatan bagi peserta
Askes dengan Jajaran Direksi RSCM.
Hal yang sama juga dilakukan pada
seluruh departemen, baik kepala
departemen, kepala divisi, kepala
unit, kemudian dengan jajaran di
bawahnya seperti petugas penata
pemberian obat termasuk jumlah
item dan jumlah obat. Pasien tidak
perlu fotokopi resep dan protokol
terapi, karena disediakan protokol
terapi rangkap tiga dan resep khusus
rangkap tiga dengan nomor resep.
Untuk Pelayanan obat di rawat inap,
Askes bekerjasama dengan Instalasi
Farmasi RSCM, yakni menerapkan
ODDD dan online prescription,
tujuannya meningkatkan kepuasan
peserta karena peserta dimudahkan
secara administrasi dan obat dapat
segera diberikan kepada peserta.
Khusus online prescription, dilakukan
secara computerized, dengan adanya
fitur suggestion/substitusi obat
generik/ formularium maupun DPHO,
termasuk retriksi dan peresepan
ASKES CENTER
rekening dan kasir. Permenkes 416
tersebut mulai berlaku sejak tanggal
1 Mei yang lalu di RSCM dan mereka
menyambut dengan baik. Semua
jajaran menyambut baik Permenkes
416 tersebut, tandas Medi.
Askes Center RSCM adalah salah satu
Askes Center rumah sakit besar di
Indonesia. Jumlah pasien rawat jalan
per hari, khususnya peserta Askes
sosial, mencapai 700 orang, untuk
peserta program Jamkesmas,
rata-rata 300-500 per hari, peserta
rawat inap per bulan mencapai 500
pasien. Askes Center RSCM juga
melayani pasien rujukan dari sejumlah
daerah di seluruh Indonesia.
Askes Center RSCM memiliki
15 petugas, terdiri dari 7 orang
pegawai tetap termasuk Koordinator
Askes Center dan 8 orang TKWT
(Tenaga Kerja Waktu Terbatas).
Dalam memberikan pelayanan
dan menyelesaikan kendala serta
permasalahan yang ada, Askes Center
tetap mendapat dukungan dari Kepala
Kantor Cabang Jakarta Pusat beserta
Kepala Seksi yang ada, sehingga
sampai saat ini Askes Center RSCM
dapat melayani dan memberikan yang
terbaik untuk peserta Askes yang
berobat di RSCM.
maksimal, dokter meresepkan
maximal tiap 3-4 hari. Dengan
pemberian obat tiap hari, autentifikasi
by system memastikan obat
diresepkan oleh dokter yang berhak.
Petugas Askes melakukan legalisasi
setiap resep secara komputerisasi
pula.
Dengan ODDD dan prescribing
online diharapkan memenuhi patient
safety, pemberian obat lebih rasional,
sistem peresepan lebih terkontrol,
penggunaan antibiotik lebih terkontrol
sehingga mengurangi resistensi, lebih
ekonomis karena menghemat kertas
namun akuntabel.
M E I 2011 19
 KANTOR ASKES

PT Askes (Persero) Cabang Jakarta Timur

Berinovasi dengan Program

Unggulan
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 416/Menkes/II/2011 tentang kenaikan
tarif pelayanan kesehatan bagi peserta PT Askes (Persero) adalah sebuah amanat penting
dan PT Askes (Persero), Cabang Jakarta Timur bertekad menjalankan peraturan tersebut demi
meningkatkan pelayanan dan tingkat kepuasan peserta.

s
PT Aske ng
e ro ) C aba
(Pers
Timur
Jakarta

Kepala Cabang beserta jajarannya di PT Askes (Persero) Jakarta Timur

20 M EI 2 0 11

F
isik kantor PT Askes (Persero),
Cabang Jakarta Timur yang
terbilang mungil tidak serta-merta
mewakili kapasitas kerjanya.
PT Askes (Persero), Cabang Jakarta
Timur melakukan koordinasi penuh
atas 14 rumah sakit, 87 Puskesmas,
18 apotik, 3 optikal dan 6 dokter
keluarga. Jumlah total peserta Askes
dalam wilayah kerja Jakarta Timur
meliputi 238.633 jiwa.
dr. Desi Sri Zulaidah, M.M., Kepala
Cabang PT Askes (Persero), Jakarta
Timur menegaskan bahwa kantor
beserta jajaran yang dipimpinnya
telah menjalankan peraturan tersebut
sejak 1 Mei 2011, sesuai dengan
ketentuan yang digariskan. Kami
telah menjalankan peraturan tersebut
dengan RS Persahabatan, RS
Bhayangkara Tingkat I Raden Said
Sukanto, RS Tingkat IV Kesdam
Cijantung dan RS PAU dr. Esnawan
Antariksa yang sudah mencapai tahap
final negosiasi. Untuk RS Bhayangkara
Tingkat I Raden Said Sukanto,
seremoni penandatanganan PKS
akan dilakukan bersamaan dengan
peringatan HUT RS Bhayangkara
Tingkat I Raden Said Sukanto pada
tanggal 23 Mei mendatang walaupun
pengaplikasian telah berjalan sejak
tanggal awal Mei lalu, jelas dr. Desi.
Sementara itu untuk RSUD, negosiasi
masih terus berjalan mengingat
wilayah kerja Regional DKI yang
borderless dengan 6 RS Umum
Daerah di DKI Jakarta yang tersebar
dalam 4 Kantor Cabang dimana
mereka menghendaki implementasi
yang sama terhadap Permenkes
tersebut sehingga memerlukan
perhatian yang lebih dalam
negosiasinya. RS Umum Daerah yang
berada di wilayah Jakarta Timur yaitu
RSUD Budi Asih, RSUD Pasar Rebo
dan RSKD Duren Sawit.
Untuk rumah sakit-rumah sakit swasta
diperlukan perhatian yang sedikit
berbeda mengingat biasanya mereka
mengenakan tarif yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rumah sakit
pemerintah. Bagi rumah sakit swasta,
kami terus menegosiasikan agar iur
biaya yang dikenakan tidak terlalu
tinggi, ujar Desi.
KANTOR ASKES
Program Obat Rujuk Balik
PT Askes (Persero), Cabang
Jakarta Timur memiliki sebuah
program unggulan yang terbilang
inovatif. Program ini tercipta
dari kepedulian kami terhadap
peserta askes dan keinginan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pelanggan khususnya
bagi peserta askes yang terkondisi
memiliki penyakit kronis sehingga
membutuhkan konsumsi obat secara
terus menerus seumur hidupnya.
Program ini dikenal dengan Program
Obat Rujuk Balik atau lebih dikenal
dengan ORB dimana peserta askes
yang yang berdomisili di Jakarta Timur
dan memiliki penyakit kronis dapat
mengisi formulir pendaftaran dengan
persetujuan dokter yang merawatnya
berikut daftar obat yang biasa
dikonsumsi peserta tersebut. Peserta
program ORB kemudian mendapatkan
kartu identitas untuk keperluan
pengambilan obat.
Pada bulan pertama, peserta ORB Desi Sri Zulaidah
Kepala Cabang PT Askes (Persero) Jakarta Timur
datang ke puskesmas/dokter keluarga
dengan menunjukkan kartu peserta
askes dan kartu ORB, dokter akan
menuliskan resep sesuai dengan Kami telah menjalankan peraturan tersebut
daftar obat yang direkomendasikan dengan RS Persahabatan, RS Bhayangkara
oleh dokter yang merawat di rumah Tingkat I Raden Said Sukanto, RS Tingkat IV
sakit. Setelah mendapatkan resep Kesdam Cijantung dan RS PAU dr. Esnawan
peserta ORB langsung ke Apotek Antariksa yang sudah mencapai tahap
untuk mendapatkan obat. final negosiasi. Untuk RS Bhayangkara
Fasilitas lain yang diberikan bagi Tingkat I Raden Said Sukanto, seremoni
peserta ORB adalah sms reminder penandatanganan PKS akan dilakukan
dengan teknologi sms gateway dimana bersamaan dengan peringatan HUT RS
peserta ORB akan diberikan pengingat Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto
tanggal berapa mereka harus ke pada tanggal 23 Mei mendatang walaupun
Apotek untuk pengambilan obat. pengaplikasian telah berjalan sejak tanggal
awal Mei lalu.
Petugas askes selalu mengirimkan
data peserta ORB berikut nama obat
yang dikonsumsi serta jadwal tanggal
pengambilan obat secara berkala
kepada Apotek yang bekerjasama
untuk pelayanan ORB sehingga
pada saat peserta ORB memerlukan
obat, Apotek sudah menyiapkannya
dan dapat langsung diberikan pada
peserta tanpa perlu antri.
M E I 2011 21
 KANTOR ASKES

PT Askes (Persero) Cabang Denpasar

Pelayanan Kesehatan Berkualitas

Melalui Program Obat Rujuk Balik
s
PT Aske ng
) C a ba
(Persero ar
D e n p a s

Kepala Cabang beserta jajarannya di PT Askes (Persero) Denpasar

Strategi utama korporat 2011 adalah fokus
kepada peserta (customer focus strategy).
Adapun sasaran utamanya (Corporates
Wildly Importance Goal) adalah Customer
Satisfaction Index (CSI) yang diharapkan
mencapai 87% dan Competency
Complience Index (CCI) 79,7% dan tingkat
kesehatan minimal sehat. KC Denpasar
sangat serius dan fokus pada peningkatan
pelayanan pada peserta, antara lain melalui
Peningkatan Program Obat Rujuk Balik.
T
ak dapat disangkal, berbagai model pembiayaan
kesehatan saat ini, menyebabkan antrean panjang
pelayanan Rawat Jalan Lanjutan (RJTL) di rumah
sakit khususnya rumah sakit pusat rujukan. Antrean panjang
di rumah sakit tersebut berdampak pula pada kualitas
pelayanan PT Askes (Persero) Cabang Denpasar. Rata rata
kunjungan RJTL peserta Askes di RS Sanglah 350 kasus per
hari, RSUD Wangaya, RSUD Tabanan dan RSUD Buleleng
rata-rata 200 kasus per hari dan RSUD tipe C sekitar 100
kasus per hari.
Fakta juga berbicara di lapangan bahwa banyak pasien
penyakit kronis yang kontrol ke rumah sakit hanya untuk
mengambil obat yang dikonsumsi rutin khususnya pasien
hipertensi, jantung, paru, kencing manis, neurology (poli
syaraf) dan lain-lain bahkan ditemukan kasus RJTL di

22 M EI 2 0 11

Ngurah Mas Aryantini.
Kepala Cabang PT Askes (Persero) Denpasar
Pemahaman yang keliru tentang
surat rujukan atau mekanisme
rujukan dianggap sebagai syarat
administrasi menjadi momok yang
memberikan gambaran pelayanan
PT Askes (Persero) yang berbelit bagi
peserta.
Poliklinik tanpa pemeriksaan pasien
(pasien tidak datang ke Poliklinik
Spesialis).
Pemahaman yang keliru tentang
surat rujukan atau mekanisme
rujukan dianggap sebagai syarat
administrasi menjadi momok yang
memberikan gambaran pelayanan PT
Askes (Persero) yang berbelit bagi
peserta. Kemajuan sistem informasi
menyebabkan masyarakat merasa
mampu untuk menilai kebutuhan
pelayanan kesehatan dirinya sendiri
bahkan dianggap sebagai haknya
untuk memilih jenis pelayanan
kesehatan. Hal ini menyebabkan
Sistim Kesehatan Nasional (SKN) yang
berjenjang dan terstruktur semakin
terabaikan yang akhirnya pelayanan di
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
Tingkat Dasar semakin ditinggalkan,
pelayanan di PPK Tingkat Lanjut
semakin tidak terseleksi serta
terjadi antrean panjang di RS/PPK
Tingkat Lanjut, ujar Kepala PT
Askes (Persero) Cabang Denpasar, dr.
Ngurah Mas Aryantini, M.M.
Program pelayanan dokter
keluarga sebagai gate keeper telah
dilaksanakan sejak tahun 2005 di PT
Askes (Persero) Cabang Denpasar dan
segera akan diperluas ke Puskesmas
sejalan dengan peningkatan kapitasi
sesuai Permenkes 416/MENKES/
PER/II/2011 maka PT Askes (Persero)
Cabang Denpasar melaksanakan
pelayanan obat rujuk balik serta
mengoptimalkan sistem rujukan
berjenjang.
Mas Aryantini menjelaskan, program
ini dipastikan berdampak pada
penurunan antrian di rumah sakit.
Kemudian dapat memberikan
kenyamanan peserta yang akhirnya
akan berdampak pada peningkatan
kepuasan peserta Askes. Program
obat rujuk balik tetap atas
pengawasan dokter spesialis di rumah
sakit karena obat yang diberikan
sesuai dengan saran dokter spesialis
dan maksimal 3 bulan peserta harus
dirujuk kembali ke poli spesialis.
Sisi lain program obat rujuk balik ini
dapat meningkatkan komunikasi dan
mekanisme transfer knowledge dari
dokter spesialis ke dokter keluarga
serta meningkatkan peran sebagai
dokter keluarga untuk meningkatkan
kualitas hidup dari pasien penyakit
kronis.
Mekanisme Program Obat Rujuk
Balik
Pasien kronis yang mendapat surat
rujuk balik dari Poliklinik mendaftarkan
diri ke Askes Center untuk dibuatkan
kartu kendali, selanjutnya pasien
mendapatkan pemeriksaan kesehatan
di PPK Tingkat Pertama (dokter
keluarga maupun Puskesmas) serta
kebutuhan obat dilayani oleh apotek
yang ditunjuk PT Askes (Persero)
Cabang Denpasar.
Pelaksanaan program obat rujuk balik
diawali bulan April 2011 dengan tahap
persiapan yaitu :
1. Mapping untuk PPK Tingkat
Pertama (dokter keluarga praktek
KANTOR ASKES
swasta dan Puskesmas
serta Apotek).
2. Mapping peserta penyakit kronis
per RS dikaitkan dengan PPK
Tingkat I.
3. Sosialisasi kepada PPK Tingkat
Pertama dan PPK Tingkat lanjut,
jenis pelayanan pemeriksaan
penunjang di Puskesmas serta
menyepakati jenis kasus obat
rujuk balik.
4. Pelatihan dokter keluarga dan
PPK Tingkat Pertama untuk
program PPDM type II sekaligus
menginformasikan jumlah
peserta DM type II dimasing masing
PPK Tingkat Pertama.
5. Sosialisasi ke Peserta melalui
pemberian informasi langsung
ke instansi dan contact person,
organisasi peserta, media
cetak, dan media elektronik.
6. Pembentukan Tim kemitraan PT
Askes dengan Puskesmas yang
akan melaksanakan kunjungan rutin
ke Puskesmas.
Tahap pelaksanaan program obat rujuk
balik dilaksanakan sejalan dengan
pelayanan rujukan berjenjang dari
PPK Tingkat Pertama ke RSUD tipe
C/B selanjutnya ke RS tipe A. Tahap
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan
melalui Askes center dan kartu kendali
obat serta pertemuan Utilization
Review di PPK Tingkat Pertama dan
PPK Tingkat lanjutan.
Sejalan dengan peningkatan kapitasi
di tahun 2012 dan menunjang program
obat rujuk balik serta optimalisasi
Puskesmas sebagai dokter keluarga
maka PT Askes (Persero) Cabang
Denpasar merencanakan bersama
Dinas Kesehatan Kota Denpasar
membahas obat-obat DPHO dan
bahan pemeriksaan penunjang
yang dapat disiapkan di Puskesmas
mengingat kebutuhan obat dasar di
Puskesmas telah terpenuhi oleh obat
PKD (Paket Kesehatan Dasar) yang
bersumber dari pendanaan APBD
dan APBN, demikian penjelasan
Mas Aryantini.
M E I 2011 23
 MITRA

Klinik Melati,
Pisangan Timur,
Jakarta Timur

dr. Rosmini Bachtiar

Siaga Melayani
24 Jam Sehari
Semenjak menjadi mitra Askes sebagai dokter keluarga
pada tahun 2011 lalu, dr. Rosmini Bachtiar bertekad
melayani peserta Askes di Klinik Melati yang dikelolanya.
Klinik ini siap sedia melayani peserta, khususnya peserta
Askes, selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Rosmini Bachtiar
Dokter keluarga dari klinik Melati

24 M EI 2 0 11
 MITRA

Nilai lebih yang kami miliki di sini

adalah tersedianya pelayanan 24 jam.
Hal ini sangat membantu peserta yang
membutuhkan pelayanan di luar hari dan
jam kerja yang tentunya tidak mereka
dapatkan di Puskesmas yang hanya
memberikan pelayanan selama jam kerja.

K
linik Melati yang terletak
di Jalan Pisangan Lama
Jakarta Timur ini dilengkapi
dengan Apotik. Lokasinya
bersebelahan dengan
rumah kediaman dr. Rosmini. Jumlah
kunjungan peserta Askes sampai
saat ini tercatat mencapai 30 pasien
per bulan. Jumlah kunjungan ini
lebih kecil jika dibanding dengan
jumlah kunjungan peserta Askes di
Puskesmas, mengingat Klinik Melati
baru bekerjasama dalam melayani
peserta Askes pada awal tahun 2011.
Saya optimis kunjungan peserta
Askes akan terus meningkat seiring
dengan semakin meluasnya informasi
akan keberadaan dokter keluarga
kepada peserta Askes,
jelas dr. Rosmini.
Selanjutnya seperti dibenarkan oleh
dr. Rosmini, bahwa keberadaan
dokter keluarga bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan bagi
peserta Askes, salah satunya dengan
mengurangi jumlah antrian peserta di
Puskesmas sehingga peserta tidak
perlu mengantri dalam waktu lama
hanya untuk memperoleh pelayanan
rawat jalan tingkat pertama. Terlebih
dengan adanya gagasan inovatif dari
Kantor Askes Cabang Jakarta Timur
berupa program Obat Rujuk Balik
(ORB), yang sudah diaplikasikan
oleh Klinik Melati, peserta tidak perlu
lagi ke rumah sakit hanya untuk
mendapatkan obat bagi penderita
penyakit kronis.
Nilai lebih yang kami miliki di sini
adalah tersedianya pelayanan 24 jam.
Hal ini sangat membantu peserta yang
membutuhkan pelayanan di luar hari
dan jam kerja yang tentunya tidak
mereka dapatkan di Puskesmas yang
hanya memberikan pelayanan selama
jam kerja, tambah dr. Rosmini.
Dengan sejumlah tenaga medis yang
bertugas secara bergantian (shift),
klinik ini siap menerima pasien kapan
saja bahkan melakukan kunjungan
rumah bagi pasien yang membutuhkan
perawatan intensif, terutama untuk
penderita penyakit kronis.
Penegasan Status Dokter Keluarga
Klinik Melati termasuk ke dalam
penyedia layanan kesehatan Rawat
Jalan Tingkat Pertama berbasis dokter
keluarga. Dengan adanya Peraturan
Mentri Kesehatan atau Permenkes
416/Menkes/Per/II/2011, keberadaan
dokter keluarga lebih diakui. Jika
sebelumnya keberadaan dokter
keluarga hanya berpedoman kepada
kebijakan Direksi PT Askes (Persero),
kini Permenkes baru telah mencakup
pelayanan kesehatan oleh dokter
keluarga. Dr. Rosmini berpendapat
bahwa Permenkes yang baru ini
menyediakan landasan baru yang
lebih kuat bagi kinerja dokter keluarga.
Seperti yang telah saya utarakan
sebelumnya, tujuan kami di sini adalah
untuk memberikan pelayanan yang
lebih baik sehingga memuaskan
bagi peserta Askes. Sesuai dengan
semboyan Askes yakni melayani
pelanggan melampaui harapan, lanjut
dr. Rosmini. Hal ini disertai dengan
peningkatan fasilitas klinik dalam
memenuhi standar pelayanan sesuai
dengan ketentuan PT Askes (Persero),
meliputi proses perekrutan tenaga
medis yang qualified dan ketersediaan
alat-alat medis yang memadai.
Kemudahan bagi peserta tetap
menjadi prioritas utama. Kami
menerima semua peserta Askes yang
telah mendaftar sesuai prosedur
yang telah ditetapkan oleh PT. Askes.
Kepuasan peserta Askes menjadi tolok
ukur keberhasilan kerjasama kami
dengan PT. Askes. Mudah-mudahan
untuk ke depannya, jumlah peserta
Askes yang kami layani akan semakin
meningkat, ujar dr. Rosmini.

M E I 2011 25
 MITRA

RS. PROF. DR.

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

SULIANTI SAROSO
Jl. Sunter Permai
Raya Sunter

Menjalankan R
SPI Prof. Dr. Sulianti Saroso berawal
dengan didirikannya stasiun karantina di

Fungsi Kajian Dan

daerah pelabuhan Tanjung Priok pada
tahun 1985, yang fungsi utamanya adalah
menampung penderita penyakit cacar dari

Penelitian
Jakarta dan sekitarnya. Antara tahun 1964
sampai tahun 1970 stasiun karantina ini merawat
penderita cacar sekitar 2.358 orang. RS Penyakit
Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso diresmikan pada
tanggal 21 April 1995 dan berfungsi sebagai
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso memiliki peran sarana pelayanan medis serta kepada seluruh
ganda. Selain berfungsi sebagai rumah sakit lapisan masyarakat yang membutuhkan.
yang menyelengarakan pelayanan kesehatan
pada umumnya, rumah sakit ini juga berperan
sebagai pusat kajian dan rujukan nasional bagi
penyakit infeksi dan penyakit menular.

26 M EI 2 0 11

Nurshanty Saddia Andi Sapada.
Direktur utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.
Selanjutnya kami beserta
Askes terus bekerjasama
dalam hal peningkatan
kualitas pelayanan. Dengan
adanya fungsi Askes Center di
rumah sakit kami, kami terus
berusaha untuk memangkas
waktu yang dibutuhkan untuk
melayani peserta. Untuk
sementara ini dengan jumlah
pasien Askes yang masih
sedikit, saya yakin waktu
tunggu tidak akan lama.
Menurut Dr. drg. Nurshanty Saddia
Andi Sapada, M.Sc., selaku direktur
utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso,
merupakan tugas penting bagi rumah
sakit ini untuk melakukan pelayanan
kesehatan yang menunjang dengan aturan ini ada keuntungan
kajian-kajian tentang penyakit infeksi
dan menular. Terdapat dokter umum
dan spesialis sejumlah 59 orang yang
bertugas di rumah sakit ini, namun
kami masih membutuhkan banyak
tenaga sub spesialis. Kami harus
menguatkan semua tenaga yang ada
untuk bidang penelitian. Terlepas dari
itu semua, sarana dan prasarana yang
ada sudah cukup memadai, jelas
Nurshanty.
Sebagai rumah sakit rujukan bagi
kasus-kasus suspect flu burung
yang sempat marak beberapa waktu
lalu, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
mendapatkan bantuan fasilitas dan
alat-alat medis yang cukup memadai,
mencakup fungsi pelayanan medis
dan laboratorium penelitian. Dengan
164 tempat tidur dan total sekitar
700 tenaga medis, fasilitas yang
kami miliki di sini memang cukup
memadai. Hanya saja jika kita bicara
fungsi penelitian dan pendidikan yang
kami emban, kami merasa masih
ada beberapa tenaga spesialis yang
harus ditambahkan. Namun beberapa
dokter umum kami sudah mengikuti
pendidikan spesialis, tambah
Nurshanty.
Hingga saat ini RSPI Prof. Dr. Sulianti
Saroso mencatatkan jumlah pasien
terbanyak adalah mereka yang
menderita HIV/AIDS. Dari rata-rata
sekitar 10 kunjungan per poli per
hari dari 15 poli, penderita HIV/
AIDS merupakan pasien tertinggi.
Tercatat 60% dari total pasien adalah
penderita HIV/AIDS dengan penyakit
penyertanya seperti TB dan infeksi
saluran nafas.
Peluang Menambah Peserta Askes
Dari sekitar 40% pasien dengan
jaminan kesehatan, pasien yang
merupakan peserta Askes masih
berjumlah sekitar 5% dari total
kunjungan. Atas data ini, Nurshanty
mengungkapkan peluang untuk
melayani lebih banyak peserta Askes
masih terbuka lebar. Khususnya
karyawan RSPI Prof. Dr. Sulianti
Saroso sendiri, yang sampai saat ini
masih dalam proses pengukuhan
kerjasama dengan PT Askes (Persero)
Cabang Jakarta Utara.
Kepesertaan pegawai RSPI Prof.
Dr. Sulianti Saroso dalam program
jaminan pelayanan kesehatan PT
Askes (Persero), menurut Nurshanty
akan memudahkan mereka untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan
yang cepat dan mudah, di mana
sebelumnya mereka masih harus
mengunjungi Puskesmas yang
berada di sekitar Jakarta Utara.
MITRA
Dengan masuknya pegawai kami
sebagai peserta Askes, tentu akan
mempersingkat waktu bila mereka
tidak perlu lagi ke Puskesmas dan
otomatis RSPI Prof. Dr. Sulianti
Saroso bisa menambah jumlah pasien
Askes, jelas Nurshanty. Terlebih
lagi, walaupun pelayanan kesehatan
dengan diagnosa HIV/AIDS masih
menjadi tanggung jawab pemerintah,
tetapi penyakit-penyakit penyerta
HIV/AIDS seperti TB dan ISPA sudah
dijamin oleh PT Askes (Persero).
Pengaplikasian Permenkes
416/2011
Peraturan Menteri Kesehatan atau
Permenkes 416/2011 yang mengatur
tentang kenaikan tarif pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit telah
mulai diaplikasikan di RSPI Prof. Dr.
Sulianti Saroso sejak 1 Mei 2011 lalu.
Permenkes 416/2011 ini membawa
berkah tersendiri bagi RSPI Prof.
Dr. Sulianti Saroso. Seperti yang
dikemukakan Nurshanty, bahwa RSPI
Prof. Dr. Sulianti Saroso belum pernah
menaikkan tarifnya sejak tahun 2001.
Tentu saja kenaikan tarif pelayanan
kesehatan ini disambut baik oleh
Nurshanty beserta seluruh jajarannya.
Hal ini dianggapnya sebagai peluang
untuk memperbaiki kualitas layanan
rumah sakit.
Di samping itu, Permenkes 416/2011
juga mengharuskan ditiadakannya
iur biaya bagi peserta Askes yang
berobat, khususnya di rumah sakit
pemerintah. Nurshanty menambahkan,
yang dapat dinikmati oleh peserta
Askes.
Selanjutnya kami beserta Askes terus
bekerjasama dalam hal peningkatan
kualitas pelayanan. Dengan adanya
fungsi Askes Center di rumah sakit
kami, kami terus berusaha untuk
memangkas waktu yang dibutuhkan
untuk melayani peserta. Untuk
sementara ini dengan jumlah pasien
Askes yang masih sedikit, saya yakin
waktu tunggu tidak akan lama, ujar
Nurshanty.
M E I 2011 27
 KILAS & PERISTIWA
Direktur Utama PT Askes (Persero), I Gede Subawa, menyerahkan bantuan dana secara simbolis dan diterima oleh Gubernur Sumatera
Barat, Irwan Prayitno.
MEI
5 Peresmian Kantor Baru, Askes Center dan
Penyerahan Bantuan di Sumatera Barat
P
adang (Buletin Info Askes). Gedung kantor baru
PT Askes (Persero), Cabang Padang, diresmikan
hari Kamis (5/5) lalu. Peresmian ini dilakukan
oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Prof. Dr. Irwan
Prayitno, ditandai dengan pengguntingan pita. Hadir
pada kesempatan itu, Direktur Utama PT Askes (Persero)
dr. I Gede Subawa dan segenap anggota Muspida
Provinsi Sumatera Barat dan undangan lainnya.
Pembangunan kantor Askes Cabang Padang, Regional
II, dibangun untuk dapat memfasilitasi berbagai
kebutuhan ruang untuk staf/ karyawan dan pelayanan.
Gedung kantor baru ini diharapkan dapat meningkatkan
kinerja di semua bidang dan kualitas pelayanan segenap
staf/karyawan PT Askes (Persero).
Pada kesempatan tersebut, Gede Subawa menyatakan,
Sumatera Barat adalah satu dari beberapa kota
di Indonesia yang telah menjaminkan kesehatan
warganya bersama Askes, bahkan banyak kota di sini
yang telah menjalankan Universal Coverage. Sebagai
salah satu bentuk komitmen kami tentunya dengan
semakin meningkatkan layanan yang setidaknya akan
berimplikasi pada penambahan karyawan serta luasan
bidang kantor. Untuk itu kami merenovasi gedung
kantor ini. Tapi sesungguhnya, kami ingin menjadikan
Askes bagian dari masyarakat Padang khususnya dan
Sumatera Barat secara luas serta ikut merasa bangga
dengan kehadiran gedung baru ini.
28 M EI 2 0 11
Selain meresmikan gedung kantor PT Askes (Persero)
Cabang Padang yang baru, pada kesempatan yang
sama, dilaksanakan penyerahan secara simbolik
bantuan mesin EEG Digital, 64 Channel untuk RSUD
Pariaman, Sumatera Barat. Mesin ini akan menjadi
sarana diagnosa awal yang dapat mendeteksi dini
gangguan listrik di otak bagi banyak pasien penderita
migren akut ataupun epilepsi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT
Askes (Persero) juga menyerahkan bantuan dana bina
lingkungan kepada Madrasah Aliyah Nagari Kabupaten
Solok, sebesar Rp. 150 juta dan membantu pembiayaan
pembangunan Mesjid Taqwa Lubuk Basung di
Kabupaten Agam, sejumlah Rp.100 juta.
Sebelumnya, Rabu (4/5), Gede Subawa meresmikan
Gedung Askes Center yang baru di RSUD Padang
Panjang. Hadir pada kesempatan itu Walikota Padang
Panjang, dr. H. Suir Syam, M.Kes., MMR., Wakil Walikota
Padang Panjang, Ir. H. Edwin, Sp., dan undangan
lainnya. Direktur Utama PT Askes (Persero) menyatakan,
Askes Center yang baru ini merupakan sebentuk
peningkatan layanan kami sehingga peserta Askes tidak
lagi harus menemui banyak hambatan administratif
ketika mengakses layanan kesehatan di rumah sakit
tersebut.
 KILAS & PERISTIWA

Dari kiri : Ketua DPRD Kota Singkawang, Ny. Tjhai Chui Mie,
Walikota Singkawang, Hasan Karman, Kepala PT Askes (Persero)
Cabang Singkawang, Octovianus Ramba dan Kepala Dinas
Kesehatan Kota Singkawang, Nurmansyah.

Dari kanan: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, I Nyoman

Nukarca, Kepala PT Askes (Persero) Cabang Singkawang Octovianus
Ramba dan Kepala PT Askes (Persero) Kabupaten Sambas,Novi Ariani.

MEI

11 Penandatanganan PKS Jamkesda

Singkawang & Sambas
Singkawang (Buletin Info Askes). Telah dilaksanakan
penandatanganan perpanjangan Kerjasama pengelolaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum
(PJKMU) untuk masyarakat miskin di kota Singkawang,
Kalimantan Barat. Program ini merupakan program
Pemerintah Kota Singkawang dengan PT Askes
(Persero) cabang Singkawang sebagai pengelolanya.
Seremoni penandatanganan dilaksanakan Rabu 11 Mei
2011.
Perpanjangan kerjasama tersebut membuktikan
kepercayaan yang berkesinambungan dari pihak
Pemerintah Daerah Singkawang terhadap kinerja
PT Askes (Persero) dalam jalinan kerjasama yang
melibatkan masyarakat daerah setempat sebagai pihak
yang harus dilayani. Dalam pidato sambutan walikota
Singkawang Dr. Hasan Karman, S.H., M.M., menyatakan
kepuasan dan kepercayaan Pemda tersebut.
Turut hadir dalam acara seremonial yang dilangsungkan
di Hotel Palapa Beach Pasir Panjang Singkawang
tersebut adalah Ketua DPRD Kota Singkawang, Kadis/
Badan/Instansi terkait Kota Singkawang, Camat se-Kota
Singkawang, anggota Forum Kemitraan Askes Sosial
Kota Singkawang.
Sebagai gambaran singkat dari segi peserta PJKMU
yang dikelola PT Askes (Persero) di Kota Singkawang
ini dari tahun ke tahun terdapat peningkatan peserta di
mana pada tahun 2009 Pemerintah Kota Singkawang
melaksanakan PJKMU dengan peserta sebanyak 3.000
jiwa, tahun 2010 peserta PJKMU sebanyak 5.000 jiwa
dan tahun 2011 peserta PJKMU sebanyak 22.926 jiwa.
Masih pada bulan Mei, di Provinsi Kalimantan Barat,
dilakukan pula penandatanganan PKS PJKMU PT
Askes (Persero) untuk masyarakat Kabupaten Sambas.
PKS tersebut ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sambas, dr. I Nyoman Nukarca, M.P.H., dari
pihak Pemda Kabupaten Sambas dan Kepala PT Askes
(Persero) Cabang Singkawang, Octovianus Ramba,S.Si,
Apt., mewakili PT Askes (Persero).

M E I 2011 29
 KILAS & PERISTIWA

MEI

26
Kerja Sama Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

J
akarta (Buletin Info Askes). KPK dan BUMN
bekerja sama dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi di Indonesia khususnya
di lingkungan Kementerian BUMN dan BUMN.
Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Askes
(Persero) menghadiri seremoni penandatanganan
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/
MoU) antara komisi pemberantasan korupsi dengan
Kementerian BUMN, yang antara lain ditandatangani
oleh Ketua KPK Busyro Muqaddas dan Menteri BUMN,
Mustafa Abubakar di lantai 17 Gedung Kementerian
BUMN.
Dalam kesepakatan yang dilaksanakan di lantai 17
Gedung Kementerian BUMN, dilakukan perluasan
ruang lingkup dengan merevisi Nota Kesepahaman
antara KPK dan Kementerian BUMN nomor 17/KPK-
MenegBUMN/IX/2006 dan MOU-11/MBU/2006 tanggal
1 September 2006 dengan menambahkan : Penertiban
barang milik Negara dan aset tetap dan Penilaian inisiatif
anti korupsi dan studi prakarsa anti korupsi.
Adapun ruang lingkup kesepakatan kerjasama yang baru
sebagai berikut : Permintaan akses data dan/ informasi,
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN),
pengendalian gratifikasi, penertiban barang milik negara
dan aset tetap serta penilaian inisiatif anti korupsi dan studi
prakarsa anti korupsi. Penambahan ruang lingkup tersebut
dalam rangka pengamanan aset negara termasuk aset
BUMN yang belakangan ini banyak dipermasalahkan. Nota
kesepahaman tersebut berlaku untuk jangka waktu lima
tahun sejak tanggal ditandatangani Nota Kesepahaman
tersebut.

30 M EI 2 0 11

MEI
30 PT Askes (Persero) dan BKN
Kerja Sama Berupa Pertukaran Data
J
akarta (Buletin Info Askes). PT Askes (Persero) dan
Badan Kepegawaian Negara (BKN) bekerja sama
berupa Pertukaran Data PNS dan Pensiunan PNS
beserta keluarganya. Perjanjian kerja sama tersebut
ditandatangani oleh Direktur Utama PT Askes (Persero),
I Gede Subawa dan Kepala BKN, DR. Edy Topo Ashari,
dilaksanakan Senin (30/5) lalu di kantor BKN, Cawang,
Jakarta Timur.
Dalam perjanjian itu, Askes dan BKN antara lain sepakat
untuk melakukan pertukaran data sebagai berikut :
Identitas diri PNS Pusat, PNS Daerah (termasuk calon
PNS), PNS yang telah mencapai Batas Usia Pensiun dan
Penerima Pensiun PNS yang dikelola oleh Pihak BKN
(nama pegawai, NIP lama dan baru, tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat domisili, satuan kerja, status pegawai
(CPNS/PNS), golongan/ruang kepangkatan, Terhitung
Mulai Tanggal (TMT), kenaikan pangkat/golongan, masa
KILAS & PERISTIWA
kerja golongan). Disepakati pula agar identitas keluarga
peserta sebagaimana tercantum dalam surat keterangan
agar mendapatkan tunjangan keluarga dan identitas lain
yang diperlukan atas persetujuan BKN dan Askes.
Selanjutnya mekanisme pertukaran data dilakukan
secara elektronik dengan memanfaatkan teknologi
informasi. Mekanisme pertukaran data dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut : Pertama, pihak BKN
mengirimkan data sebagaimana yang disepakati di atas
kepada pihak Askes. Kedua, pihak Askes memberikan
perbedaan data hasil pengecekan lapangan kepada
pihak BKN. Ketiga, pihak BKN menyampaikan hasil
penyelesaian permasalahan data kepada pihak Askes.
Perjanjian kerja sama ini dibuat dalam jangka waktu
lima tahun terhitung sejak perjanjian ditandantangani,
tanggal 30 Mei dan dapat diperpanjang kembali sesuai
kesepakatan antara BKN dan Askes.
M E I 2011 31
 KABAR PESERTA

Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan

Optimalisasi Pelayanan
Kesehatan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu program yang menjadi
perhatian utama Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Program yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ini didukung oleh 14 Puskesmas ditambah
45 Puskesmas Pembantu serta 87 Posdes (Pos Kesehatan Desa) yang akan menjadi ujung
tombak pelayanan kesehatan, sedangkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Ibnu Sutowo
Baturaja merupakan rumah sakit yang menjadi rumah sakit rujukan program ini.

Danau - Ranau, kecamatan Banding Agung Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan

32 M EI 2 0 11

Suharmasto
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu
Program Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan yang meliputi upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan
dan penyembuhan penyakit serta
pemulihan kesehatan dirasakan amat
perlu agar derajat kesehatan yang
optimal dapat tercapai.
Program jaminan kesehatan masyarakat
di kabupaten ini, sudah diterapkan
sejak tahun 2009 dengan dukungan
Pemda Propinsi Sumatera Selatan.
Untuk lebih memperluas cakupan
masyarakat yang mendapatkan jaminan
kesehatan secara komprehensif,
Pemda Kabupaten Ogan Komering Ulu
menggandeng PT Askes (Persero).
Kerjasama dengan PT Askes
(Persero), selain untuk program yang
selama ini sudah dilaksanakan untuk
peserta Askes Sosial, antara lain
PNS dan pensiunan. Juga diperluas
ke Pegawai/Tenaga Honorer Daerah
melalui Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum (PJKMU) PT Askes
(Persero).
Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum atau lazimnya
disingkat PJKMU di kabupaten ini
adalah sebuah program jaminan
kesehatan yang ditujukan kepada
tenaga honorer di wilayah pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ulu,
Sumatera Selatan yang dilaksanakan
berdasarkan penugasan dari
pemerintah daerah kepada PT Askes
(Persero), yang pengelolaannya
dengan prinsip asuransi sosial.
Manfaat jaminan yang didapat melalui
program ini adalah jaminan kesehatan
yang komprehensif berupa pelayanan
kesehatan yang diperlukan dalam
upaya pencegahan, penanggulangan,
pengobatan dan pemulihan gangguan
kesehatan yang dialami peserta.
Peserta program ini adalah tenaga
honorer beserta keluarga dan yang
belum mempunyai jaminan kesehatan.
Yang identitas kepesertaannya
ditetapkan oleh Pemda melalui
keputusan Bupati Ogan Komering Ulu
Program Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan yang meliputi upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan
dan penyembuhan penyakit serta
pemulihan kesehatan dirasakan amat
perlu agar derajat kesehatan yang
optimal dapat tercapai, ujar Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Suharmasto, S.K.M.,
M.Epid.
Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum (PJKMU) ASKES
merupakan Program yang dapat
meningkatkan derajat Kesehatan
yang optimal bagi masyarakat yang
KABAR PESERTA
belum dijamin oleh asuransi kesehatan
yang ada di Kabupaten Ogan Komering
Ulu terutama pemberian pelayanan
kesehatan yang baik dilihat dari segi
kualitas maupun kuantitas. Suharmasto
menegaskan Pemda Kab OKU
memberikan dukungan penuh terhadap
program JPKMU.
Fasilitas Kesehatan yang mendukung
program ini terdiri dari 14 Puskesmas
ditambah 45 Puskesmas Pembantu serta
87 Posdes (Pos Kesehatan Desa) yang
akan menjadi ujung tombak pelayanan,
serta 1 Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Dr. Ibnu Sutowo, Baturaja yang
menjadi rumah sakit rujukan dalam
menyukseskan program ini.
Suharmasto optimis program ini akan
berjalan sesuai harapan. Namun
beliau mengimbau masyarakat yang
akan berobat agar terlebih dahulu
mengunjungi Puskesmas setempat,
sebelum mendapat rujukan ke rumah
sakit. Tujuannya agar tidak terjadi
penumpukan di rumah sakit,
imbuh Suharmasto.
Kerjasama dengan PT Askes (Persero)
juga menjadi satu titik perhatian penting
dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang optimal di Kabupaten
OKU. Dinas Kesehatan Kabupaten
OKU dan PT Askes (Persero) bekerja
beriringan terlebih dalam mewujudkan
universal coverage Jaminan Kesehatan.
Suharmasto menambahkan, Hubungan
Pemda dengan Askes terjalin dengan
sangat baik dan kondusif. Ini terbukti
dengan terjalinnya Perjanjian Kerjasama
antara kedua pihak dan jajaran kami
akan terus bersinergi dengan Askes
dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang optimal. (tavip)
M E I 2011 33
 KABAR PESERTA

PT Askes (Persero) dan Pemkab Lebak Jalin Kerja Sama Jamkesda

Wujudkan Masyarakat yang Mandiri

untuk Hidup Sehat
Sejak April 2011, PT Askes (Persero) Kantor Cabang Utama (KCU) Tangerang bekerja
sama dengan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk program Jaminan Kesehatan Daerah
(Jamkesda). Program ini mewujudkan visi kesehatan Kabupaten Lebak: masyarakat yang
mandiri untuk sidup sehat.

Seremoni peluncuran dan peresmian program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), penyerahan secara simbolis kartu Jamkesda oleh Kepala
Cabang Utama PT Askes (Persero) Tangerang, Benyamin Saut, kepada Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya.

34 M EI 2 0 11

P
emerintah Kabupaten Lebak
dan PT Askes (Persero) KCU
Tangerang, bekerja sama
melaksanakan program Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Seremoni peluncuran dan peresmian
program Jamkesda tersebut
berlangsung 18 April di Alun-Alun
Kota Rangkasbitung.
Pada kesempatan itu diserahkan
secara simbolis kartu Jamkesda oleh
Kepala Cabang Utama PT Askes
(Persero) Tangerang, Benyamin Saut
P.S., S.K.M., kepada Bupati Lebak,
H. Mulyadi Jayabaya. Sejumlah 10
kartu Jamkesda diserahkan kepada
10 perwakilan masyarakat miskin
yang menjadi peserta Jamkesda.
Hadir antara lain, sejumlah warga
masyarakat, sejumlah pejabat SKPD,
sejumlah anggota DPRD Lebak
dan segenap Muspida. Hadir juga
sejumlah pimpinan dan staf PT Askes
(Persero), Kantor Cabang Utama,
Tangerang.
Warga masyarakat hingga Bupati
Lebak, berbahagia dan bangga
dengan perwujudan program
yang prorakyat tersebut. Bupati
juga bangga dan senang karena
PT Askes (Persero), bersedia
menjadi penyelenggara atas
program Jamkesda tersebut.
Bupati menyatakan, pihaknya
mempercayakan PT Askes (Persero)
menjadi Badan Penyelenggara (Bapel)
program Jamkesda di wilayah Lebak,
karena PT Askes (Persero) memiliki
pengalaman, SDM yang handal, serta
profesionalisme dalam menangani
program Jamkesda dan program
serupa di sejumlah daerah.
Dalam sambutannya, Bupati
optimistis, program Jamkesda Lebak
sangat membantu masyarakat
Lebak. Program Jamkesda atau
PJKMU, merupakan salah satu upaya
yang cukup efektif untuk mencapai
peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Kabupaten Lebak
terutama untuk masyarakat miskin
yang belum terlindungi oleh Program
Jamkesmas, terang Bupati Mulyadi.
Kepala PT Askes (Persero) Cabang
Utama Tangerang, Benyamin Saut
menyampaikan, masyarakat miskin
yang mempunyai kartu Jamkesda,
berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan di Puskesmas dan
secara khusus pelayanan di RSUD
dr. Adjidarmo, Lebak, bahkan bisa
dirujuk ke RSCM (Rumah Sakit
Ciptomangunkusumo), Jakarta Pusat,
jika memang harus dan perlu dirujuk.
Program Jamkesda Lebak antara
lain menjamin 7.500 jiwa masyarakat
miskin yang belum tercover asuransi
sosial maupun Jamkesmas. Belum
seluruh masyarakat bisa tercover
dalam program ini, untuk itu Pemda
Lebak sedang melakukan pendataan
dan merencanakan untuk memperluas
cakupan kepesertaan program ini.
Penghargaan dan terima kasih
Perwujudan program Jamkesda di
Kabupaten Lebak, tidak terlepas dari
sepak terjang dan kerja keras Kepala
PT Askes (Persero) Kabupaten Lebak,
Ibu Yatijuniarti, karena itu KC Utama
Tangerang khususnya dan PT Askes
(Persero) umumnya mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Yatijuniarti,
ungkap Benyamin. Kami berikan
penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Ibu Yatijuniarti yang juga akan
memasuki MPP dalam waktu dekat
ini, tambah Benyamin.
Tidak hanya kepada Yatijuniarti,
Benyamin juga menyampaikan
penghargaan dan terima kasih untuk
Asisten Kesra Kabupaten Lebak dan
jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten
Lebak, khususnya kepada Kepala
Dinas Kesehatan Lebak, H.M. Maman
Sukirman, S.Sos., M.Si., dan pihak
lain yang ikut mewujudkan program
Jamkesda Lebak.
Sukirman juga menyampaikan
penghargaan yang tinggi kepada PT
Askes (Persero) atas kerja sama dalam
mewujudkan program Jamkesda
Lebak. Dikatakan oleh Sukirman,
program Jamkesda merupakan bagian
dari visi dan tekad Pemda Lebak untuk
KABAR PESERTA
mewujudkan masyarakat Lebak yang
mandiri untuk hidup sehat.
Benyamin menambahkan, selain
bekerja sama dengan Pemda
Lebak, KC Tangerang juga sudah
bekerjasama dengan Kabupaten
Serang dan Kabupaten Cilegon
untuk Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum (PJKMU) atau
Jamkesda. Adapun penyelenggaraan
program Jamkesda Kota Cilegon
dan Kota Serang merupakan periode
kedua, sejak 2010.
PT Askes (Persero) juga dipercaya
melaksanakan program Jamkesda
untuk Provinsi Banten dan Kabupaten
Pandeglang. Rencana tersebut
disepakati dalam nota kesepahaman
bersama beberapa waktu lalu. Untuk
menindaklanjuti nota kesepahaman
tersebut, Pemerintah Provinsi
Banten telah mengalokasikan dana
dalam APBD tahun 2011 untuk
penyelenggaraan program Jamkesda
kabupaten/kota.
Penyelenggaraan program Jamkesda
yang bersumber dari APBD
Pemerintah Daerah diharapkan
menjadi embrio penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan Nasional menuju
kepesertaan semesta atau universal
coverage. Program Jamkesda menjadi
bukti bahwa Pemerintah Daerah
peduli terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat terutama
masyarakat tidak mampu.
Program Jamkesda atau PJKMU,
merupakan salah satu upaya yang
cukup efektif untuk mencapai
peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Kabupaten Lebak
terutama untuk masyarakat
miskin yang belum terlindungi
oleh Program Jamkesmas.
M E I 2011 35
 OPINI

Sedikit tapi Berarti

Maaf, Parkir Pejabat..
P
ak Abiy mulai stres ketika
istrinya minta diantarkan ke
rumah sakit A untuk kontrol
kehamilannya. Dia membayangkan
betapa sumpek-nya rumah sakit
yang biasa dikunjungi istrinya. Betapa
tidak, ketika tiga bulan sebelumnya
Dia mengantarkan istrinya ke rumah
sakit yang sama, Dia harus keliling
rumah sakit hampir satu jam, hanya
untuk mencari tempat parkir. Tempat
parkirnya begitu sempit, sementara
pasien yang berkunjung begitu
banyak. Belum lagi sebagian tempat
parkir sudah ditulisi nama-nama
pejabat rumah sakit. Tidak heran,
kadang harus bertengkar dengan
tukang parkir hanya untuk bisa
memarkirkan kendaraan.
Tidak sampai di situ saja, kejengkelan
Pak Abiy makin bertambah ketika
harus menunggu antrian periksa yang
berjam-jam, tanpa ada kepastian
kapan bisa mendapat giliran periksa
karena dokternya belum datang. Hal
tersebut sangat bertolak belakang
dengan tujuan pelayanan rumah
sakit tersebut yang tertulis dengan
plank besar di dinding rumah sakit,
Pelayanan Pelanggan yang Utama
bagi Kami.
Sungguh sangat di sayangkan, tujuan
yang mulia tersebut hanya sebuah
pajangan yang indah, penghias
dinding belaka. Lihatlah nama-nama
pejabat rumah sakit yang memblok,
hampir semua tempat parkir yang
strategis; lihatlah jadwal praktek
dokter yang tertulis jelas jam
prakteknya yaitu jam 17.00 WIB
sampai dengan 20.00 WIB. Namun
sampai pukul 19.00 WIB dokter belum
datang juga. Masih banyak lagi yang
membuat jengkel.
Foto Ilustrasi

Males akh Bu ke rumah sakit itu. Cari

rumah sakit lain aja ya, Bu, pinta
Pak Abiy kepada istrinya. Kenapa,
36 M EI 2 0 11

Oleh: dr. Tavip Hermansyah A.A.K
Kepala Bidang Marketing, Divisi
Kemitraan dan Pemasaran,
PT Askes (Persero).
Setelah itu sang perawat
menyerahkan majalah, permen dan
minuman gelas. Pak Abiy hanya
bengong melihat Perawat tersebut.
Kalau Bapak Ibu mau buka
internet, ada di pojokan depan. Kita
sediakan gratis. Saya tinggal dulu
ya Bu, Pak. Jika perlu bantuan lain,
bisa menghubungi saya di sana.,
demikian perawat itu menjelaskan
dengan ramahnya.
Pak? tanya Bu Abiy. Saya, kan
sudah terlanjur dari pertama periksa
kehamilan di rumah sakit sana, jelas
Bu Abiy. Pak Abiy hanya diam, namun
tidak tega untuk menolak keinginan
istrinya. Akhirnya, dengan berat hati
Pak Abiy pun mengantarkan istrinya.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit,
Pak Abiy sudah mulai membayangkan
sumpeknya rumah sakit. Ketika mau
memasuki halaman parkir rumah
sakit, Pak Abiyyu mulai stres dengan
padatnya kendaraan. Hmmmm..
berapa lama ni, ya gumam Pak
Abiy. Dalam hati Pak Abiy berkata,
Apa saya drop aja istri, trus saya
keluar rumah sakit, cari parkiran di
tempat lain. Nanti kalo sudah selesai
periksa, istri suruh telepon saja,
minta jemput? demikian Pak Abiy
membatin. Tapi tampaknya Dia tidak
tega meninggalkan istrinya periksa
sendirian. Belum selesai Pak Abiy
menimbang keinginannya, tiba-tiba dia
dihentikan petugas.
Siapa nih? Ada apa nih? tanya
Pak Abiy dalam hati. Perasaan tidak
ada yang salah deh, gumam Pak Abiy
mulai kesal. Maaf Pak, kami petugas
valley parking rumah sakit, bisa kami
parkirkan mobilnya? tawar petugas
dengan ramah. Oh, ya? tanggap
Pak Abiy tak percaya. Tentu saja Pak
Abiy menyambut gembira petugas
tersebut, ya dari pada keliling dengan tulisan kalimat-kalimat yang
berjam-jam cari parkiran. Lagian kan
bisa langsung ke Poliklinik.
Di Poliklinik Pak Abiy mulai kembali
diliputi perasaan kurang nyaman,
dia terbayang akan menunggu lama
karena antrian panjang. Belum
lagi, dokter yang terlambat datang.
Hmmmm mana buku bacaan
tertinggal di mobil yang di valley lagi,
gumam Pak Abiy.
Setelah mendaftar, Pak Abiy dan
istri segera ke ruang tunggu periksa.
Pekerjaan membosankan berikutnya,
MENUNGGU.! Pak Abiy kembali
ngomel dalam hati.
Namun, tak lama Pak Abiy menunggu,
seorang perawat menghampirinya
beserta istri. Mohon maaf Ibu dan
Pak, pemeriksaan agak terlambat,
dokter nya masih ada operasi caesar.
OPINI
Mudah-mudahan 30 menit lagi,
sudah bisa dilakukan pemeriksaan,
jelas sang perawat dengan tetap
tersenyum.
Setelah itu sang perawat menyerahkan
majalah, permen dan minuman gelas.
Pak Abiy hanya bengong melihat
Perawat tersebut. Kalau Bapak Ibu
mau buka internet, ada di pojokan
depan. Kita sediakan gratis. Saya
tinggal dulu ya Bu, Pak. Jika perlu
bantuan lain, bisa menghubungi saya
di sana., demikian perawat itu
menjelaskan dengan ramahnya.
Pak Abiy masih bengong, sambil
memandang istrinya. Di depan dia
melihat deretan komputer dengan
fasilitas internet yang disediakan gratis
untuk pengunjung. Pak Abiy duduk
lalu melakukan browsing internet.
Sudah selesai Pak internetannya?
Ayo Pak, kita pulang.! ajak Bu Abiy
yang sudah selesai periksa. Pak Abiy
yang lagi asyik di depan internet hanya
melempar senyum ke istrinya dan
segera menutup komputernya.
Sepanjang jalan menuju valley parking
mata Pak Abiy mengawasi perubahan
yang terjadi di rumah sakit. Pak Abiyyu
sudah tidak lagi melihat gantungan
plank besar bertulis, Pelayanan
Pelanggan yang Utama bagi Kami.
Tempat plank tersebut sudah diganti
informatif dan edukatif buat pasien.
Dia juga selalu mendapat sapaan
ataupun senyum ramah dari perawat
yang ditemuinya sepanjang jalan.
Tak terasa Pak Abiy sudah sampai
ditempat valley parking. Sambil
menunggu kendaraan mata Pak Abiy
bergrilya ke halaman parkir. Dia sudah
tidak melihat lagi nama-nama pejabat
rumah sakit terpampang di blok
parkiran.
Silahkan mobilnya,Pak Sapa
petugas valley mengagetkan. Seperti
valley umumnya Pak Abiy pun segera
mengeluarkan uang valley. Berapa,
Mas ? tanya Pak Abiy. Terima kasih
Pak. Pelayanan valley di sini gratis.
papar petugas dengan ramah.
Oh.. (beyond expectation/vip).
M E I 2011 37
 PROMKES

Filosofi Pelayanan Kesehatan

PT Askes (Persero)
Upaya mewujudkan sasaran Customer
Focus Strategy yang merupakan salah satu
bagian penting dari Wildly Important Goals
Korporat tahun 2011. Direncanakan dalam
berbagai program aktivitas yang mendorong
kepedulian peserta untuk berperilaku hidup
sehat, menciptakan citra korporasi bahwa
PT Askes (Persero) peduli peserta di kala
sehat maupun sakit.

Foto Ilustrasi
Aktivitas yang dimaksud direncanakan secara komprehensif klasifikasi kelompok sasaran peserta Askes, rencana
mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, hingga aktivitas adalah sebagai berikut:
rehabilitatif. Peserta diupayakan untuk menjunjung
tinggi prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati No Sasaran Kelompok Proporsi Aktivitas Promosi
menjadikan beberapa rencana strategis yang siap Peserta Jumlah Kesehatan
diimplementasikan sebagai cakupan pelayanan promotif (Segmentasi) Peserta
dan preventif serta segmentasi sasaran sebagai berikut :
1 Kurang dari 20 Tahun 18,79% - Pola dan Prilaku
Fase Progresif Hidup Sehat
(healthy life style)
2 20 30 Tahun 12,18% - Pola dan Prilaku
Fase Stabil Hidup Sehat
(healthy life style)

- Screening Keseha-
tan

3 30 Tahun Keatas 69,03% - Pola dan Prilaku

Fase Regresif Hidup Sehat
(healthy life style)

- Screening Keseha-
tan
Pada usia 0 20 tahun daya tahan kesehatan meningkat
dengan progresif, dan berada pada fase stabil pada - Disease Manage-
usia 20 30 tahun. Kemudian mulai usia 30 tahun ment (PROLANIS)
- Vaksinasi
dan seterusnya, daya tahan kesehatan akan mengalami
penurunan atau disebut fase regresif. Mengacu pada

38 M EI 2 0 11
 PROMKES

Berikut adalah gambaran keterkaitan antar program

aktivitas promotif dan preventif yang mencadi rencana
strategis korporat tahun 2011:

Healthy Life Style

MCU Selektif
(KIE, Olahraga)

Uraian secara rinci terhadap rencana promotif dan preventif Peserta dengan faktor risiko tinggi penyakit kronis, akan
tahun 2011 adalah sebagai berikut: dilakukan MCU Selektif (terkait kebutuhan penegakan di
agnosis penyakit) untuk mengantisipasi dan merencana
kan langkah preventif.
Tahap I
Peserta dengan faktor risiko rendah/sedang terhadap
Analisa Kesehatan Peserta dengan Skrining Riwayat penyakit kronis, akan dilakukan upaya promotif
Kesehatan (mendorong pola prilaku hidup sehat).
Untuk mengetahui risiko penyakit kronis diabetes melitus,
hipertensi, jantung, dan ginjal kronis). Aktivitas yang dilaku-
Tahap II
kan adalah:
Hasil Skrining Riwayat Kesehatan Peserta dengan risiko
Pendataan riwayat kesehatan kepada peserta melalui
tinggi penyakit kronis ditindaklanjuti dengan Medical
pengisian formulir skrining riwayat kesehatan.
Check Up (MCU) Selektif untuk menegakkan diagnosa
Melakukan rekam hasil pemeriksaan riwayat kesehatan
MCU Selektif dilaksanakan sebagai langkah penegakan
setiap peserta.
diagnosa penyakit kronis diabetes melitus, hipertensi, jan-
tung, dan ginjal kronis). Aktivitas yang dilakukan adalah:
Manfaat skrining riwayat kesehatan: Pemeriksaan penunjang diagnostik untuk penegakan
diagnosa sesuai jenis penyakit kronis.
Mendorong peserta untuk mendeteksi dini terhadap fak
tor risiko penyakit kronis. Pemeriksaan MCU Selektif dapat mencakup laborato
rium/radiologi/ pemeriksaan jantung.
Mapping distribusi peserta yang memiliki faktor risiko
penyakit kronis. Pemerisaan kesehatan untuk monitoring status kesehatan
peserta PROLANIS.
Tindak lanjut hasil skrining riwayat kesehatan :

M E I 2011 39
 PROMKES

lisasi fungsi RJTP dan rujuk balik).

Manfaat MCU Selektif adalah: Peningkatan kompetensi dokter keluarga/dokter Puskes-
mas dalam penanganan penyakit kronis sesuai evidence
Mengefektifkan fungsi MCU sebagai langkah krusial
base.
dalam seleksi peserta PROLANIS. Kepastian diagnosa
penyakit kronis adalah syarat mutlak menjadi peserta
PROLANIS, mengingat PROLANIS adalah program yang
Melalui PROLANIS, dapat diperoleh beberapa:
menatalaksanakan penanganan kesehatan bagi penderita
penyakit kronis. Bagi PT Askes (Persero):
Sebagai titik awal indikator kondisi kesehatan peserta, o Meningkatkan citra pelayanan PT Askes (Persero).
untuk penetapan target pencapaian kesehatan yang
o Mengendalikan utilisasi dan rujukan DM Tipe 2 men-
harus dicapai sebagai peserta PROLANIS.
jadi lebih baik.
Meningkatkan kualitas pelayanan MCU, yakni berorientasi
o Meningkatkan pemanfaatan biaya pelayanan
pada hasil yang lebih spesifik, sesuai kebutuhan
kesehatan DM Tipe 2 yang rasional, efektif dan efisien
diagnostik penyakit kronis.
(cost effective & efficience).
o Meningkatnya loyalitas dan apresiasi pelanggan
Tindak Lanjut Hasil MCU Selektif: terhadap program pemeliharaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh PT Askes (Persero).
Peserta dengan diagnosis penyakit kronis, akan menda
pat treatment sebagai peserta PROLANIS untuk mengan-
tisipasi dan merencanakan langkah preventif, yakni:
Bagi Peserta PROLANIS PT Askes (Persero):
o Preventif Sekunder, pencegahan terjadinya risiko
o Meningkatkan kepuasan peserta karena kepedulian
komplikasi atau eksaserbasi akut akibat penyakit
korporat di kala peserta sehat, risiko sakit, maupun
kronis yang dideritanya.
sakit.
o Preventif Tertier, pencegahan terjadinya risiko disabili
o Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kesa
tas, pada peserta dengan kondisi komplikasi/akut.
daran peserta dalam memelihara kesehatan secara
Peserta tidak terdiagnosis penyakit kronis, akan dilakukan mandiri.
upaya preventif primer untuk mendorong pola prilaku
o Meningkatkan kualitas hidup yang baik dari aspek
hidup sehat, meliputi:
kesehatan sebagai penyandang penyakit kronis DM
o Tips pemeliharaan kesehatan (sesuai faktor risiko pen Tipe 2.
yakit) dapat berupa brosur /leaflet /booklet /filler.
o Menghimbau dan melibatkan peserta untuk ikut
Bagi Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
kegiatan yang mendorong pola hidup sehat yakni KIE
PT Askes (Persero):
dan olahraga yang diselenggarakan PT Askes
(Persero). o Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi
peserta penyandang penyakit DM Tipe 2 berdasarkan
evidence base/panduan klinis (quality of care).
Tahap III
o Memastikan tersedianya data status kesehatan
Hasil MCU Selektif 2011, MCU Tahun 2008-2010, dan individual dalam rangka monitoring peningkatan
Kasus RJTL/RITL. Peserta dengan Diagnosis Penyakit kesehatan peserta penyandang DM Tipe 2 (health
Kronis ditindaklanjuti dengan Preventif Sekunder dan outcome).
Preventif Tertier (PROLANIS).
o Memastikan jaminan pembiayaan terhadap pelayanan
PROLANIS dilaksanakan sebagai langkah pencegahan kesehatan dan obat yang komprehensif, terstruktur,
diagnosa penyakit kronis diabetes melitus, hipertensi, jan- dan terintegrasi untuk mencegah terjadinya dampak
tung, dan ginjal kronis). Aktivitas yang dilakukan adalah: lanjutan, komplikasi, dan risiko keparahan akibat
penyakit DM Tipe 2 (health care compliance).
Edukasi rutin dan terstruktur dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan peserta pemeliharaan
kesehatan secara mandiri (individual maupun kelompok).
Terkait dengan rangkaian aktivitas promotif dan preventif di
Mendorong peserta untuk pemeriksaan dan konsultasi atas, untuk mendukung upaya peningkatan pengetahuan,
secara spesifik ke dokter keluarga/Puskesmas (optima- dan kemampuan peserta untuk memelihara kesehatan

40 M EI 2 0 11
 PROMKES

secara mandiri, direncanakan beberapa aktivitas promosi

kesehatan meliputi :
Pertemuan kelompok peserta PROLANIS
Aktivitas edukasi yang rutin dan terstruktur tiap bulan
di seluruh KC bagi peserta PROLANIS melibatkan dokter
keluarga selaku pembina dan peserta terlatih selaku
edukator pendamping.
Workshop edukasi dan promosi kesehatan
Dilaksanakan 2 kali di setiap ibukota provinsi dengan
sasaran adalah peserta askes yang memiliki potensi
sebagai edukator/pendamping bagi peserta PROLANIS.
Olahraga sehat bersama Askes
Memfasilitasi kegiatan bagi peserta yang diselenggarakan
setiap bulan di ibukota provinsi dan setiap triwulan di
kota/kabupaten serta di pusat.
Mobil promosi kesehatan
Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan meman-
faatkan mobil pelayanan pelanggan dan mobile customer
care, untuk mendukung event olahraga sehat bersama
Askes, pertemuan kelompok peserta dll. Aktivitas yang
dilaksanakan meliputi pemutaran video kesehatan,
penyuluhan kesehatan, dan home visit ke peserta.
Promosi Kesehatan melalui media
Aktivitas yang akan dikordinasi kantor pusat, yakni
komunikasi melalui media cetak/elektronik, tentunya
sangat diharapkan adanya rancangan yang memenuhi
aspek komunikatif meliputi:
o Konsep materi komunikasi yang diperkaya dengan
penyampaian pesan dalam gaya bahasa yang mudah
dipahami awam disertai gambar yang edukatif.
o Bentuk dan desain media yang representatif dan
persuasif untuk diekplorasi.
o Rancangan yang mendorong pencitraan korporat
sebagai institusi yang kredibel, profesional, dan dapat
diandalkan serta peduli pada peserta di kala sehat
maupun sakit.

Foto Ilustrasi

M E I 2011 41
 CSR

Menurut Rudi Bambang, memulai

Memulai Usaha usaha batu mulia dengan nama

Toko Aneka Permata Bali yang kini

Bagai Air Mengalir

ditekuninya terjadi begitu saja,
mengikuti arus. Perkenalannya
dengan jenis usaha ini diawali dari
pergaulannya dengan para sahabat
yang juga pengusaha batu mulia.

42
42 M EI 2 0 11

T
ak terasa sudah 20 tahun
Rudi menggeluti usaha batu
mulia ini dengan membuka
toko di Jakarta Gems Center, pusat
perdagangan batu mulia Rawa
Bening, Jakarta Timur. Usaha ini
dilakoninya setelah karirnya di dunia
olahraga berakhir. Saya pernah
menjadi atlet tinju, karate, pencak silat
dan sepak bola. Bahkan saya pernah
malang melintang di berbagai klub
sepak bola ternama di Jakarta, ujar
Rudi.
Namun seiring bertambahnya
usia, karir di dunia olahraga tak
lagi menjanjikan masa depan yang
cemerlang. Rudi mulai menjalani
usaha batu mulia, sambil menimba
ilmu untuk menguasai jenis usaha ini.
Layaknya sekolah, saya mempelajari
usaha batu mulia sambil jalan.
Saya memilih bisnis ini tanpa minat
tertentu. Mengalir begitu saja karena
lingkungan. Kebetulan banyak Rudi menjelaskan ada beberapa
kawan-kawan saya yang sudah lebih
dulu menggeluti usaha batu mulia ini,
terang Rudi.
Rudi sempat jatuh pada saat lokasi
berjualannya terbakar saat masih
menempati tempat penampungan
sementara Jakarta Gems Center
masih dalam tahap pembangunan.
Namun tak berapa lama dia bangkit
kembali. Kini dia menempati kios
bersama kawannya di lantai dasar
Jakarta Gems Center. Sebenarnya
saya memiliki kios sendiri di lantai
atas namun karena masih sepi
terpaksa saya kontrakkan. Nanti jika
sudah mulai ramai akan saya tempati
sendiri, katanya.
Usaha yang dijalankannya, seperti
yang diakui Rudi, cukup untuk
kehidupan sehari-hari. Keuntungan
yang didapatnya bisa dipakai untuk
berkeluarga dan membesarkan serta
menyekolahkan kedua anaknya hingga
jenjang SMU. Walaupun omset per
harinya bisa mencapai Rp. 3 juta
hingga Rp. 5 juta, Rudi mengakui
bahwa besarnya keuntungan yang
diperoleh dari usaha ini tidak menentu.
Selain banyaknya saingan, usaha
batu musim memiliki iklim musiman.
Saat ramai kita memang bisa meraih
untung banyak, demikian sebaliknya,
ujarnya.
Selain itu, batu mulia tidak memiliki
nilai tetap. Berbeda dengan logam
perhiasan, nilai batu mulia ditentukan
dari minat pasar dan para kolektor.
jenis batu mulia bernilai tinggi
yang digemari para pecintanya. Di
antaranya jenis blue sapphire yang
nilainya bisa mencapai Rp. 50 juta.
Jumlah pelanggannya pun merambah
hingga ke manca negara seperti
Filipina, Thailand dan Taiwan.
Perkenalan dengan Askes
Rudi mengawali semuanya dengan
modal sendiri. Namun ada kalanya
bisnis tidak berkembang dengan
semestinya karena keterbatasan
CSR
dana. Seringkali drinya tidak mampu
memenuhi permintaan pasar karena
tidak adanya stok barang. Namun bagi
Rudi hal ini tidak dianggapnya sebagai
masalah yang cukup berarti. Bisnis
tetap berjalan seperti biasa.
Sampai pada suatu ketika salah
seorang tetangganya memberitahu
adanya program mitra binaan dari
Askes. Hal tersebut membuat
Rudi berpikir tidak ada ruginya
mengajukan permohonan pinjaman.
Rudi mengunjungi PT Askes
(Persero) Cabang Jakarta timur untuk
mengajukan permohonannya tanpa
berharap apapun.
Saya cukup terkejut saat permohonan
saya dikabulkan. Ternyata tidak
Toko Aneka Permata Bali
memakan waktu lama dan prosesnya
pun cukup singkat, kata Rudi.
Pinjaman senilai Rp. 50 juta pun cair
dan Rudi memakai dana tersebut
untuk menambah stok dagangannya.
Sejak saat itu hingga kini, telah enam
bulan berlalu Rudi menjadi mitra
binaan Askes.
Setelah itu, Rudi berharap hubungan
kemitraannya dengan PT Askes
(Persero) akan berkembang menjadi
lebih baik. Saya menganggap Askes
sebagai partner usaha saya, ujar
Rudi. Ia juga menyatakan minatnya
untuk ikut berpameran jika diberi
kesempatan oleh Askes. Hal itu bisa
menjadi kesempatan buat saya untuk
menambah pelanggan dan relasi,
tuturnya.
M E I 2011 43
 WAJAH
PERMENKES 416
dr. A. Nandi Wahyu Satari, M.M.
Kepala PT Askes (Persero)
Cabang Utama Jakarta Pusat
Apa saja telah dilakukan oleh
KC Jakpus terkait Permenkes 416 tersebut kami melakukan
no: 416? Ya, KC telah melakukan
sosialisasi rencana Permenkes
baru sejak Januari 2011. Yang
mana PPK kita ajak untuk mulai
mempersiapkan perhitungan
unit cost tiap jenis pelayanan di
masing-masing unit pelayanan.
Setelah kita mendapatkan
Permenkes yang baru, maka
kami lakakukan pertemuan
sosialisasi.
Selanjutnya, dilakukan proses
negosiasi pada tiap PPK/ RS.
Proses negosiasi dan pendeka-
tan kepada manajemen RS
dilakukan terus menerus, karena
berproses tiap minggu, tiap
bagian ataupun departemen/ unit
di RS. Saat ini untuk seluruh RS
Pemerintah/ TNI telah meram-
pungkan kesepakatan pelak-
sanaan Permenkes tersebut.
Pelaksaan Permenkes tersebut
dimulai per 1 Mei dan ada yang informasi dan edukasi kepada
1 Juni 2011.
Kita sepakat akan melakukan
evaluasi dan review terhadap
pelayanan kpeserta Askes di
RS baik per-triwulan ataupun
semester. Tujuan dari pelaksa-
naan Permenkes baru ini untuk
memberikan pelayanan kepada
peserta Askes yang bermutu
sekaligus mengurangi iur biaya.
44 M EI 2 0 11
Benyamin Saut, P.S, S.K.M. Radiah Nazmah Sari
Kepala PT Askes (Persero) Kasie Hubungan Kemitraan dan
Cabang Utama Tangerang. Eksternal PT Askes (Persero) Cabang
Jakarta Timur
Untuk merealisasikan Permenkes Yang pasti dengan diterapkannya
Permenkes 416/ 2011 ini akan
sosialisasi baik secara tertulis memberikan keuntungan
maupun melalui forum diskusi tersendiri bagi peserta Askes.
dengan seluruh Jajaran Tentu dengan dihapuskannya
Manajemen RS, kemudian Tim iur biaya, kepuasan peserta
Credentialing/ Penilai akan akan semakin bertambah. Di sisi
melakukan recredentialing bagi Askes sendiri, Permenkes ini
PPK Lama bahkan melakukan menambahkan faktor kemudahan
credentialing bagi PPK Baru pelayanan karena kami akan lebih
baik kualifikasinya dan berminat mudah melakukan verifikasi klaim
menggunakan Tarif Permenkes dengan adanya sistem paket.
416. Selanjutnya tim tarif akan
Kehadiran Permenkes ini juga
melakukan perhitungan bersama
memberikan keuntungan
dengan kertas kerja pola tarif
tersendiri kepada pihak rumah
paket pelayanan esensial, serta
sakit dengan adanya kenaikan
negosiasi untuk mendapatkan
tarif pelayanan kesehatan. Jadi
kesepakatan tarif.
pada pokoknya, semua pihak
Saat ini kita sudah berhasil diuntungkan terlebih dari sisi
mendapatkan kesepakatan tarif peserta dimana tingkat kepuasan
baru dengan menggunakan akan semakin bertambah.
pedoman Permenkes 416
pada 7 RS Pemerintah dan 6
RS Swasta diseluruh wilayah
Provinsi Banten. Agar komunikasi,
Peserta dapat berkesinambungan
maka pada ruang Askes Center
di RS akan diberikan media
informasi khususnya perihal tarif
kesepakatan PT Askes (Persero)
dengan rumah sakit dalam bentuk:
leaflet, poster, banner dan buku
katalog pedoman pelayanan.

Diana Mustika Sari
Koordinator Askes Center RS Bhayangkara
tingkat I Raden Said Sukanto
Keuntungan yang diberikan
Permenkes 416/ 2011 salah
satunya adalah dari sisi jenis
pelayanannya yang lebih lengkap
sehingga tidak perlu penyetaraan
tindakan walau masih ada
kelompok operasi yang berbeda
antara Permenkes dan rumah
sakit.
Tarif yang dijamin lebih memihak
kepada peserta karena tanpa
iur biaya tapi pengendalian
Askes Center lebih berat.
Pengendalian utama adalah
penegakan diagnosa yang tepat
untuk penjaminan tindakan dan
obat yang harus diberikan. Ini
adalah peluang bagi kami untuk
terus meningkatkan kualitas
pelayanan. Seiring waktu, dengan
penyesuaian yang tepat dan
kerjasama pihak Askes dan
rumah sakit.
WAJAH
Devi Afni Subagio, Mantan Pejabat Eselon II
Koordinator Askes Center Kementerian Komunikasi dan
RSUP Persahabatan Informatika RI
Permenkes 416/ 2011 Saya belum tahu ada kenaikan
memperkenalkan jenis pelayanan tarif peserta Askes. Mengapa
yang lebih lengkap. naik? Apa saja alasan kenaikan
tarif tersebut? Siapa yang
Permenkes ini sudah
tanggung dengan kenaikkan
diberlakukan sejak 1 Mei 2011
tersebut? Apa pula pengaruh
di RSUP Persahabatan sesuai
dari kenaikkan tersebut? Apa
dengan ketentuan Permenkes
kompensasinya? Menurut
yaitu tanpa iur biaya kecuali
saya yang penting tidak ada
pemeriksaan di poli spesialis
kenaikan premi Askes atau tidak
yang masih dikenakan iur biaya
dibebankan kepada peserta.
maksimal sebesar Rp. 10 ribu.
Kalau memang peraturan yang
Dengan adanya peraturan
baru tersebut tidak ada iur biaya
baru ini, jumlah pasien
atau cost sharing, ya sebenarnya
meningkat. Tugas Askes Center
itu yang ditunggu-tunggu oleh
menjadi semakin berat. Untuk
seluruh peserta Askes di seluruh
mengendalikan pelayanan,
Indonesia. Harapan saya juga
Askes Center harus jeli dalam
adalah agar pelayanan di rumah
melegalisasi dan meningkatkan
sakit menjadi lebih baik, demikian
kontrol terhadap pelayanan.
juga pelayanan Askes. Pelayanan
Walau bagaimana pun juga,
Askes yang sudah mulai
tugas kami di sini adalah untuk
membaik belakangan ini harap
memberikan pelayanan terbaik
ditingkatkan.
dan meningkatkan kepuasan
Maju terus PT Askes (Persero).
peserta.
M E I 2011 45
 TANYA ASKES
Tanya
Halo Askes,
Ass. Mungkin ini bisa dibilang keluhan dengan pelayanan
klaim biaya perawatan kesehatan.
Saya peserta Askes yang kecewa ketika klaim biaya
layanan kesehatan saya ditolak dengan alasan tidak
masuk di Pedoman Askes. Saya jatuh, gigi depan patah,
tinggal sebagian kecil dekat akar. Kondisi ini memerlukan
pemasangan jaket crown (sarung gigi). Saat ini bahan
arsenik yang digunakan menyebabkan peradangan di
gusi dan harus dibongkar untuk penggantian baru. RSUD
tempat pelayanan alatnya rusak, jadi karena perdarahan
yang terus-menerus saya memilih ke dokter gigi praktek
swasta. Tindakan tambal gigi juga dilakukan untuk gigi
lainnya. Setelah 7 kali kunjungan baru masalah teratasi
dan saya mengeluarkan biaya sebesar 2,5 juta. Ketika saya
konfirmasi ke Askes untuk penggantian biaya, ternyata
tidak bisa, dengan alasan saya tidak berobat ke RSUD.
Pemasangan sarung gigi dibilang untuk alasan kosmetik,
padahal alasan kesehatan saya cukup jelas bukan untuk
kosmetik dan RSUD alatnya rusak, jadi Askes saya buat
apa, masih bayar juga dan tidak bisa di klaim/diganti.
Mohon klarifikasinya.
Muhamad Nasrullah M
Nasrullah@yyy.yyy
46 M EI 2 0 11
Foto Ilustrasi
Jawab
Sehubungan dengan keluhan ibu kami sampaikan sebagai
berikut :
1. Pemasangan jaket crown (sarung gigi) tidak menjadi
tanggungan PT Askes (Persero) karena masuk dalam
kategori pelayanan kesehatan gigi untuk kosmetik.
2. Untuk tindakan seperti penambalan gigi, pencabutan
gigi sampai dengan bedah mulut dapat dijamin PT Askes
(Persero) selama dilakukan di RS provider Askes.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan diluar provider
Askes tidak menjadi tanggungan PT Askes (Persero). Jika
karena suatu sebab (misal : alat rusak) sehingga tindakan
tersebut tidak dapat dilakukan di provider tingkat pertama
maka pasien berhak untuk dirujuk ke RS provider Askes
yang lebih tinggi.
3. PT Askes (Persero) dapat melayani pengajuan klaim
perorangan hanya untuk kasus emergency (kedaruratan
medis) dan persalinan di luar provider serta klaim
penggantian supplemen (kacamata, gigi palsu,
tangan/kaki palsu, alat bantu dengar, lensa tanam untuk
katarak dan lain-lain).
Terima kasih
 TANYA ASKES

Halo Askes, Halo Askes,

Masukan kami adalah cakupan Jaminan Askes bagi
PNS ditambah untuk anak ketiga, Ayah-Ibu dan Ayah-Ibu
Mertua. Di perusahaan-perusahaan swasta sebagian telah
menerapkan jaminan asuransi kesehatan dengan cakupan
tersebut. Mohon hal ini menjadi pertimbangan bagi
peningkatan layanan Askes di masa yang akan datang.
Tolong sesuaikan data peserta dengan kartu yang terbaru
diterima, di mana terdapat kesalahan penulisan nama.
Melianita Tobing
melianita1000@yyy.yyy

Bernard L Wiriawan
blw1976@yyyy.xxx

Jawab Jawab
PT Askes (Persero) menyelenggarakan Jaminan 1. Untuk penggantian kartu karena kesalahan penulisan
Pemeliharaan Kesehatan berdasarkan Peraturan nama, Bapak dapat menghubungi PT Askes (Persero)
Pemerintah no. 69 tahun 1991. Dalam Peraturan Cabang atau PT Askes (Persero) kabupaten/kota terdekat.
Pemerintah tersebut dijelaskan bahwa Peserta adalah
2. Persyaratan untuk penggantian kartu karena kesalahan
Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penerima Pensiun, Veteran dan
cetak nama adalah :
Perintis Kemerdekaan yang membayar iuran untuk jaminan
Kartu Peserta Asli
pemeliharaan kesehatan termasuk keluarganya.
Menunjukkan asli/foto kopi SK Kepegawaian
Keluarga adalah isteri atau suami dari peserta dan anak Menunjukkan KTP
yang sah atau anak angkat dari peserta sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Mengacu pada Terima kasih
Kepres RI no. 16 tahun 1994 pasal 53 bahwa pemberian
tunjangan anak yang diberikan kepada pegawai negeri
Pembaca
dibatasi hingga sebanyak-banyaknya untuk dua orang dapat berp
dengan m artisipasi
anak. Demikian penjelasan kami. engirimka
pertanyaa n
n seputar
melalui em ASKES
Terima kasih. ail: tanyaa
yahoo.com skes@
atau faksim
dengan n ili
omor: 021
Pertanyaa -7940004
n yang dik .
dilengkap irim harap
i dengan
berupa na identitas
ma, jenis
usia dan ko kelamin,
ta tempat
tinggal.

Foto Ilustrasi
M E I 2011 47
 TANYA DOKTER
dr. Bramudito Sp.OG.
Spesialis Kebidanan dan
Kandungan RS Pondok Indah
Umur 16 Tahun Belum Haid
Yth dr. Bramundito, anak saya berumur 16 tahun dan
hingga saat ini belum haid. Padahal hampir semua
temannya sudah dapat. Apakah ini masih termasuk normal
atau saya harus bagaimana, apalagi anak saya ini malu
untuk berobat ke dokter kandungan. Terima kasih Dok.
Ibu Mutia,
Aceh
Ibu Mutia yang terhormat.
Pertama-tama harus disampaikan pada
Ananda, tidak boleh malu lagi. Bilang saja
pemeriksaan fisik paling hanya 1 kali diawal
kunjungan. Kita masih bisa menunggu 1-2 tahun
lagi Bu. Tapi sebaiknya memang diperiksa dahulu.
Kemungkinan penyebabnya masih banyak yaitu:
hormonal yang belum teratur, kelainan organik,
misalnya kelainan di rahim atau di vagina, kelainan
genetik dan lain lain. Juga sampaikan pada Ananda
untuk tenang-tenang saja jangan terlalu stress
karena kita masih bisa menunggu.Terima kasih.
Jarang Haid
Dokter yang baik,
Satu tahun belakangan haid saya menjadi jarang dan
sedikit. Kadang 2 bulan sekali dan sering setelah 3 bulan
baru datang lagi. Umur saya 34 tahun, anak satu, sudah
berumur 5 tahun dan saya tidak memakai kontrasepsi
apapun. Apa penyebabnya ya Dok? Sekarang saya susah
hamil, padahal dulu tidak. Terima kasih.
Ibu Tiara,
Jakarta Pusat
48 M EI 2 0 11
Ibu Tiara di tempat. Sepertinya terjadi
gangguan hormonal pada tubuh Ibu. Sayang
Ibu tidak mencantumkan berapa berat badan Ibu.
Atau apakah ada penyakit lain? Apakah memakai
obat-obat tertentu? Karena gangguan hormonal bisa
disebabkan banyak hal, seperti: pola hidup yang
stres, obat-obatan tertentu, diet yang terlalu ketat,
berat berlebihan, penyakit hormon dari bagian tubuh
yang lain . Saya sarankan Ibu segera menghubungi
dokter kandungan Ibu. Demikianlah semoga bisa
menjawab.
Takut Kanker Mulut Rahim
Dr. Bramundito yang baik,
Umur saya 40 tahun. Saya tidak menikah. Enam bulan
terakhir ini saya sering mengalami perdarahan di luar haid.
Haid saya masih teratur dengan siklus 30 hari dan lamanya
lebih kurang 1 minggu. Terus terang saya takut terkena
kanker mulut rahim. Bagaimana pemeriksaannya karena
selama ini saya tidak pernah berhubungan seks. Mohon
penjelasannya. Terima kasih ya Dok.
Bianca,
Kebayoran, Jakarta Selatan
Ibu Bianca di tempat. Perdarahan di luar
haid bisa banyak penyebabnya. Yaitu yang
menyangkut kelainan organ, misalnya polip,
mioma uteri, kanker mulut rahim dan kanker rahim.
Sedangkan yang nonorgan misalnya: gangguan
pembekuan darah, gangguan hormonal, penyakit-
penyakit kelainan darah, demam berdarah, dan
banyak lagi. Mengenai pemeriksaan sebaiknya
dibicarakan dengan dokter kandungan. Dokter
kandungan akan melakukan pemeriksaan
ultrasonografi (USG) untuk memeriksa adakah
kelainan rahim misalnya miom dan lainnya.
Pemeriksaan dalam dilakukan apabila diperlukan
tentunya dengan penjelasan mengenai caranya dan
apa-apa saja yang akan dicari. Kalau tidak pernah
berhubungan seks sangat kecil kemungkinan terkena
kanker mulut rahim (serviks), jadi tenang saja. Tapi
adanya polip di mulut rahim harus dipikirkan juga.
Demikianlah mudah-mudahan cukup jelas ya.
 TANYA DOKTER

Rasa Nyeri di Kaki Kiri

Halo Dokter Lula? Apa kabar? Nama saya Nany,
Perempuan, usia 64 tahun, tinggal di kota Ambon. Sejak dr. Lula Kamal
tahun 1995 saya menderita rasa nyeri yang amat sangat Doter umum
pada begian tumit kaki sebelah kiri. Sakit itu membuat saya
sulit untuk berjalan. Setelah konsultasi dengan dokter saya
disuruh foto, ternyata analisa hasil fotonya menunjukan
ada tulang tumbuh di bawah tumit kiri saya itu. Selanjutnya
saya diberikan obat, tablet, tetapi saya lupa nama obatnya.
Katanya untuk menghambat pertumbuhan tulang yang
sedang berproses itu. Sesudah menggunakan obat
tersebut, kaki saya sembuh total. Namun pada awal tahun
2008, sekitar Januari, kaki saya sakit lagi, tapi yang sakit
bukan lagi di tumit, tetapi di mata kaki bagian dalam dari
kaki yang kiri juga, disertai pembengkakan. Rasanya nyeri
sekali terutama waktu tidur malam. Rasa nyeri juga terasa
di sekitar punggung bagian bawah, tepat di atas tulang
pantat. Saat ini tidak ada spesialis tulang di Ambon. Saya
konsultasi ke dokter spesialist saraf. Setelah diperiksa dan
disuruh foto bagian kaki yang sakit, tidak dijelaskan apa
penyebabnya, lalu saya dirujuk ke fisioterapi. Tetapi setelah
hampir setahun mengikuti terapi, tidak ada tanda-tanda
sembuh. Saya mohon saran dokter, ke mana saya harus
berkonsultasi dan berobat lagi? Terima hasih.

Ibu Nany,
Ambon

Ibu Nany di Ambon

Saran saya, Ibu kembali lagi ke dokter syaraf yang
merawat ibu dan menyampaikan hasil fisioterapi,
apalagi tidak ada tanda-tanda sembuh. Dengan
demikian, dokter saraf tersebut bisa mencari
penyebab lain dari sakit di kaki Ibu tersebut. Rasa
sakit, bengkak adalah keluhan yang tidak terlalu
spesifik, apalagi tanpa pemeriksaan fisik. Kalau dari
cerita Ibu, kemungkinan lain adalah ke arah rematik/
osteoarthritis. Sedangkan mengenai rasa nyeri di
sekitar tulang ekor, biasanya berhubungan dengan
trauma atau bisa juga karena peristiwa kena pukulan
atau pernah jatuh, atau bisa saja tulang bermasalah/
patah karena keropos. Selanjutnya yang harus Ibu
lakukan adalah foto rontgen di tempat keluhan dan
kembali ke dokter syaraf. Terima kasih.

Foto Ilustrasi

M E I 2011 49
Foto Ilustrasi
TESTIMONI

Hi Lukman Hakim S.H., M.M.,

Walikota Metro Lampung

Serangan
Jantung
di Tahun
2003

Nama saya Hi Lukman Hakim.
Lukman, demikian nama
panggilan saya, lahir di Metro
Lampung, 23 Juli 1952,
saya dan istri (Dra. Hj. Hetty
Herawaty, M.M.) dikaruniai
empat orang anak. Saat
ini saya menjabat sebagai
Walikota Metro Lampung
untuk periode yang kedua. Di
awal karir saya, sekitar tahun
1970-an, saya pernah bekerja
sebagai pegawai BPDPK
(sekarang bernama PT Askes
(Persero)) di Metro Lampung.
B
ulan April tahun 2003, ketika
menjabat sebagai Wakil
Walikota Metro Lampung,
saya terkena serangan
jantung. Istri dan anak-anak termasuk
rekan-rekan kerja saya, sangat kaget
dengan penyakit jantung yang sebagai peserta Askes, bersyukur
tiba-tiba datang menyerang saya,
padahal sebelumnya saya sehat
walafiat dan jarang sakit. Setelah
sempat dirawat di sebuah rumah sakit
di Metro Lampung, selanjutnya saya
dirujuk ke RS. Cipto Mangunkusumo
(RSCM), Jakarta Pusat dan menjalani
rawat inap selama 1 Minggu lebih.
Selama masa perawatan, saya sangat
terbantu oleh Askes. Askes membantu
saya dalam banyak hal terutama
urusan biaya. Di RSCM saya dilayani
di kelas perawatan VIP dan di sana
saya merasakan kenyamanan.
Total biaya selama saya menjalani
perawatan di RSCM yaitu sebesar
Rp. 20 juta. Dari kantong pribadi,
saya hanya mengeluarkan Rp. 1,8 juta
dan sisanya ditanggung oleh Askes.
Saya sangat merasakan manfaat
dan berterima kasih untuk perhatian
dan kerja sama dengan PT Askes
(Persero).
Selama menjadi Walikota Lampung,
periode 2005-2010 dan sekarang
memasuki periode kedua, kami di
Pemerintahan Kota Metro Lampung,
telah banyak bekerja sama dengan
PT Askes (Persero), terutama dalam
pelayanan kesehatan. Sukses untuk
PT Askes (Persero).

50 M EI 2 0 11

Djoko Susilo
PNS golongan III C
Menderita
Diabetes
dan
Jantung
P
ada tahun 2009, secara tiba-
tiba saya mengalami serangan
jantung. Penyakit jantung
ini datang akibat penyakit
diabetes yang saya derita sebelumnya.
Kondisi ini tentu membuat saya
semakin risau dan prihatin, tak
terkecuali dengan keluarga saya.
Namun di balik itu, keluarga, kerabat
dan sahabat, terus menyemangati
saya. Untuk menjalani pengobatan
penyakit jantung, selama lebih dari
seminggu saya dirawat di RS Cipto
Mangunkusumo (RSCM), Jakarta
Pusat.
Di RSCM saya menjalani bedah
jantung untuk kemudian dipasang
ring atau cincin pada pembuluh darah
yang tersumbat di organ jantung.
Keseluruhan biaya pengobatan
tersebut mencapai 30 jutaan.
Beruntunglah, sebagai PNS golongan
III C pada Dinas PU saya dapat
menggunakan kartu Askes untuk
TESTIMONI
pengobatan penyakit saya. Dengan Sejak 6 tahun yang lalu,
menggunakan kartu Askes, saya tepatnya di tahun 2005,
merasa sangat terbantu, sehingga
biaya pengobatan yang sangat
untuk pertama kalinya saya
mahal itu tidak membebani saya. menyadari bahwa saya
Bantuan dari Askes membuat saya menderita sakit diabetes.
dan keluarga menjadi lega. Sekarang Meskipun belum terlalu parah,
kondisi saya cukup baik, tetapi saya
tetap kontrol di RSCM sekali dalam
tetapi penyakit ini sangat
sebulan dan minum obat secara rutin. mengganggu kehidupan
Saya benar-benar bangga menjadi dan pekerjaan, apalagi saya
sempat dirawat di rumah sakit.
PNS sekaligus menjadi peserta
Askes. Menurut saya, pelayanan Setelah dokter memvonis
Askes semakin baik dari waktu ke
bahwa saya menderita
waktu. Askes semakin memperhatikan
dan menolong peserta yang sakit, diabetes, saya rutin berobat ke
baik untuk sakit ringan maupun dokter serta tidak pernah putus
sakit berat. Lebih dari itu, saya juga untuk minum obat.
melihat dan merasakan, pegawai
Askes terutama yang di Askes Center
RSCM, pelayanannya sangat baik
sekali, ramah, komunikatif, cepat
dan profesional. Terima kasih Askes,
semoga pelayanan yang sudah baik ini
dapat terus ditingkatkan.
M E I 2011 51
 SEHAT

Kontrol
Jumlah pengidap diabetes kini terus
meningkat, Indonesia telah tercatat sebagai
negara urutan keempat dengan jumlah

Gula Darah diabetes terbanyak di dunia. Penanganan

diabetes butuh kerjasama suatu tim yang

Mandiri terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, keluarga,

teman, dan lain-lain. Selain itu, penderita
juga harus aktif secara mandiri mengontrol
diabetes, agar komplikasi tidak terjadi.

Foto Ilustrasi
52 M EI 2 0 11

K
ita dapat belajar mengukur
kadar gula darah dengan mudah
menggunakan alat pengukur
tingkat gula darah yang berukuran
kecil dan mudah dibawa-bawa. Alat
yang lazim disebut glucose meter
atau glucometer ini semakin banyak
tersedia di pasaran dengan harga
yang cukup terjangkau. Penderita
cukup mencocok ujung jari (setelah
sebe- lumnya dicuci bersih) dengan
jarum yang disediakan, kemudian
mengoleskan sedikit darah yang
keluar pada pita pengukur yang
terdapat pada glucometer tersebut.
Setelah kira-kira 30 detik, alat tersebut
akan menampilkan angka kadar gula
darah dalam bentuk tampilan digital.
Beberapa jenis glucometer terbaru
memungkinkan pemakai mengambil
darah dari beberapa bagian tubuh
lainnya seperti telapak tangan
atau lengan bawah. Hal ini sangat
membantu bagi mereka yang jari-
jarinya mudah teriritasi, khususnya
mereka yang banyak menggunakan
tangan untuk bekerja seperti
pemotong rambut, juru ketik atau
musisi. Namun perlu diketahui bahwa
lengan bawah tidak memberikan hasil
Metode Lain untuk Mengontrol Diabetes
. Olahraga
Lakukan olahraga setidaknya 20
sampai 30 menit setiap hari. Pilihlah
olahraga yang disukai agar tidak
merasa bosan.
. Menambahkan kayu manis pada
makanan
Studi menunjukkan kayu manis
dapat meningkatkan sensitivitas
insulin. Menambahkan kayu manis ke
dalam makanan pencuci mulut dapat
menekan kadar gula darah tanpa
menghilangkan rasa manis.
yang cukup akurat bila kadar gula
darah terlalu rendah.
Akhir-akhir ini banyak juga terdapat
alat glucometer yang dapat dipakai
layaknya sebuah jam tangan.
Alat ini menggunakan elektroda
yang mengukur kadar gula darah
berdasarkan cairan yang berasal dari
bawah kulit, sehingga penderita tidak
perlu lagi mencocok kulitnya untuk
mengeluarkan darah. Alat ini berupa
lempengan yang dilekatkan pada kulit
dan harus diganti secara berkala. Alat
ini mengukur kadar gula darah hingga
tiap 10 menit dan dapat dipakai hingga
13 jam. Terdapat alarm penanda yang
berbunyi bila kadar gula darah terlalu
tinggi atau terlalu rendah. Alat ini
sangat membantu bagi wanita hamil
yang ingin memonitor kadar gula darah
rendah yang terjadi saat malam hari.
Seberapa sering monitor harus
dilakukan?
Semua bergantung dari tipe diabetes
yang diidap. Bagi penderita dengan
diabetes tipe 2 misalnya, disarankan
untuk melakukan paling sedikit 2
kali sehari, sekali pada pagi hari
. Konsumsi asam alpha lipoic
Suplemen ini tidak terkalahkan seba-
gai nutrisi gula darah dan diresepkan
di Eropa. Dianjurkan untuk mengon-
sumsi 300 mg dua kali sehari.
. Hindari minuman penambah energi
yang manis
Olahraga meningkatkan sensitivitas
insulin sebesar 40 persen ketika defisit
500 kalori telah dibuat, tetapi tidak
menghasilkan peningkatan bila energi
yang terbakar segera diganti dengan
karbohidrat pada minuman berenergi
yang manis.
SEHAT
sebelum sarapan dan satu kali lagi
kira-kira dua jam setelah makan siang.
Untuk pen- derita diabetes tipe 2
yang menggunakan pengobatan oral
atau insulin, disarankan melakukan
tes sebelum sarapan pagi dan dua
jam setelah makan besar pada hari
itu. Bila pengetesan pra dan pasca
makan dapat dilakukan, hal ini akan
sangat membantu untuk memastikan
pengobatan bekerja dan menentukan
apakan penyesuaian-penyesuaian perlu
dilakukan.
Untuk penderita dengan diabetes
tipe 1, disarankan untuk menggunakan
glucometer tiap sebelum makan
untuk membantu penyesuaian
insulin berdasarkan target kadar gula
darah mereka dan jumlah asupan
karbohidrat. Sedangkan untuk wanita
yang menderita diabetes gestasional,
disarankan untuk melakukan
pengecekan sebelum sarapan dan dua
jam tiap selesai makan bila mereka
menjalankan diet untuk mengontrol
diabetes. Mereka juga dianjurkan untuk
mengikuti rekomendasi yang ditujukan
bagi penderita diabetes tipe 1 bila
mereka menggunakan insulin.
. Konsumsi labu atau biji bunga
matahari untuk cemilan
Camilan-camilan ini kaya magnesium
yang dapat melawan resistensi insulin.
. Makan setiap 2 hingga 3 jam sekali
Makan buah atau jus rendah gula
dengan frekuensi ini akan membantu
menjaga kestabilan gula darah dan
mencegah makan terlalu banyak.
. Cek kesehatan
Kunjungan ke dokter atau tim ahli
diabetes tetap merupakan keharusan
untuk dilakukan.
M E I 2011 53
 SEHAT
Terdapat dua jenis hemophilia - Hemophilia A
and Hemophilia B. Keduanya hampir identik
secara klinis dan berhubungan dengan
pendarahan spontan pada sendi dan otot,
serta pendarahan internal dan eksternal pada
luka atau pembedahan. Setelah beberapa kali
kasus pendarahan, kerusakan permanen akan
terjadi pada persendian dan otot, terutama
sendi engkel, lutut dan sikut.
54 M EI 2 0 11
Hemophilia
K
ira-kira satu dari 5.000 laki-laki lahir dengan
hemophilia A, dan satu dari 30.000 laki-laki lahir
dengan hemophilia B. Hemophilia menyerang
orang dari semua ras dan asal etnis di seluruh
dunia. Carrier berjenis kelamin perempuan kemungkinan
juga mengalami pendarahan abnormal yang disebabkan
oleh faktor pembekuan darah bertingkat rendah.
Orang dengan penyakit hemophilia memiliki mutasi genetis
pada kromosom X yang mengurangi pembentukan faktor
VIII atau IX dan menghasilkan kecenderungan pendarahan.
Hal ini disebabkan karena pembekuan darah terjadi lebih
lambat dari kondisi normal sehingga menyebabkan luka
menjadi sangat tidak stabil dan lama sembuh.
Penderita terlahir dengan hemophilia di mana ada
kelainan pada gen yang menentukan bagaimana tubuh
Foto Ilustrasi

menghasilkan faktor pembekuan darah. Proses pembekuan
darah ini sangat kompleks di mana darah membentuk
gumpalan untuk menyumbat dan menyembuhkan luka.
Ini merupakan bagian krusial dari hemostasis proses
penghentian kehilangan darah dari pembuluh darah yang
rusak.
Proses penyembuhan luka
Ketika bagian dari pembuluh darah rusak (endothelium),
platelet darah segera membentuk sumbat pada luka
sementara pada saat yang sama protein pada plasma
darah bereaksi secara kimiawi untuk membentuk fibrin
untuk memperkuat sumbatan tersebut. Platelet darah
adalah elemen berbentuk piring dalam darah yang
berkumpul saat terjadi penyumbatan luka. Elemen ini
tergolong dalam sel darah namun merupakan bagian sel
sumsum tulang yang disebut megakariosit.
Sementara fibrin adalah protein yang membantu penguatan
sumbat platelet darah. Fibrin terbuat dari protein yang
disebut fibrinogen. Keduanya mengering dan mengeras
(koagulasi) sehingga pendarahan berhenti dan luka
dapat disembuhkan. Saat platelet darah bersentuhan
dengan jaringan yang rusak, thrombin terbentuk sebagai
hasil dari serangkaian proses kimia yang berujung pada
pembentukan fibrin dari fibrinogen.
Gejala-gejala penyakit hemophilia
Gejala hemophilia sangat bervariasi, tergantung kepada
derajat defisiensi pembekuan darah dan asal muasal
terjadinya luka. Dikenal adanya tiga tingkatan hemophilia
menurut tingkat faktor pembekuan dalam darah. Biasanya
dinyatakan dalam persentase: di atas 5% - hemophilia
ringan, 1% hingga 5% - hemophilia sedang dan kurang dari
1% - hemophilia parah.
Penderita hemophilia ringan dan sedang kemungkinan tidak
menunjukkan gejala hingga terjadi luka dan menghasilkan
pendarahan terus menerus. Penderita hemophilia parah
seringkali berdarah tanpa sebab pasti, disebut pendarahan
spontan. Umumnya bayi berusia 18 bulan akan mengalami
SEHAT
pendarahan pada mulut, mimisan dan timbul memar
terutama pada kaki. Orangtua terkadang dicurigai
menyebabkan luka tak sengaja pada bayi mereka.
Gejala-gejala lain meliputi nyeri atau pembengkakan sendi,
darah pada tinja dan urin, gusi berdarah, kaku sendi serta
gegar otak intrakranial. Gejala terakhir terjadi pada 1 dari
tiap 30 penderita hemophilia paling tidak sekali dalam
hidup mereka. Hal ini merupakan gawat darurat medis.
Gegar otak intrakranial spontan sangat langka terjadi dan
pada banyak kasus disebabkan oleh benturan pada kepala.
Diagnosa dan penanganan
Bila seorang wanita hamil memiliki sejarah hemophilia
dalam keluarga, tes genetis dapat dilakukan saat periode
kehamilan. Sampel plasenta diambil dan dianalisa. Tes
ini disebut CVS (Chorionic Villus Sampling). Bila dokter
mencurigai seorang anak mengidap hemophilia, tes
darah dapat dilakukan untuk menentukan tipe dan tingkat
keparahannya.
Sebuah terobosan dalam usaha penyembuhan terjadi saat
defisiensi faktor koagulasi terkait hemophilia dapat dikenali
dan diganti dengan menggunakan cryoprecipitate, hasil
dari pengendapan plasma beku. Konsentrat beku dari
plasma manusia yang mengandung takaran tepat dari
faktor VIII dan IX tersedia pada akhir 1960an. Pengobatan
ini memungkinkan penderita untuk hidup normal. Namun,
tercatat beberapa kasus pasien tertular penyakit patogen
darah seperti HIV, hepatitis B dan hepatitis C.
Perawatan hemophilia sangat bergantung pada tingkat
keparahannya. Terdapat dua pendekatan, on demand
perawatan untuk menghentikan pendarahan saat
terjadi, umumnya untuk penderita hemophilia ringan dan
perawatan preventatif (prophylaxis) pengobatan untuk
mencegah kasus pendarahan dan komplikasi lanjutan
seperti kerusakan sendi dan otot. Pendekatan yang kedua
ini lazim diberikan kepada penderita hemophilia sedang dan
parah.
Foto Ilustrasi
M E I 2011 55
 SEHAT

Thalassemia
Thalassemia adalah kelainan darah yang
ditularkan dari orangtua ke anak (menurun)
di mana tubuh menghasilkan hemoglobin
(protein dalam sel darah merah yang
membawa oksigen) yang tidak normal.

Foto Ilustrasi

56 M EI 2 0 11
 SEHAT

K
elainan ini menyebabkan kerusakan sel darah merah Perawatan untuk thalassemia mayor seringkali
dan anemia. Hemoglobin terbentuk dari dua jenis membutuhkan transfusi darah reguler dan beberapa jenis
protein: Alpha globin dan beta globin. Thalassemia suplemen. Bagi penerima transfusi darah, suplemen zat
terjadi karena adanya penyimpangan pada gen yang besi tidak dianjurkan untuk mencegah penumpukan besi
mengatur pembentukan protein ini. dalam tubuh yang dapat berakibat fatal. Penderita yang
menerima transfusi darah akan membutuhkan suatu jenis
Terdapat dua jenis tipe utama thalassemia. Alpha
perawatan khusus untuk mengeluarkan zat besi dari dalam
thalassemia terjadi ketika gen yang terkait dengan protein
tubuh. Transplantasi sumsum tulang belakang juga dapat
alpha globin tidak ada atau termutasi. Beta thalassemia
membantu penanggulangan penyakit ini untuk beberapa
muncul ketika kelainan gen yang sama memengaruhi
penderita, terutama anak-anak.
pembentukan protein beta globin. Alpha thalassemia
paling sering muncul pada penduduk Asia Tenggara,
Timur Tengah, Cina dan beberapa keturunan Afrika. Beta
Fakta-fakta Lain
thalassemia muncul pada penduduk yang berasal dari
kawasan Mediterania, dan sedikit dari Cina, beberapa Penyakit thalassemia yang parah dapat menyebabkan
kawasan Asia lainnya serta keturunan Afrika di Amerika. kematian yang ditimbulkan oleh gagal jantung, biasanya
pada usia antara 20 hingga 30 tahun. Transfusi darah
Thalassemia juga dikenal memiliki beberapa sub-tipe. Baik
teratur dengan terapi untuk mengeluarkan zat besi dari
thalassemia alpha dan beta juga mencakup kedua jenis ini:
tubuh akan membantu meningkatkan harapan hidup.
Thalassemia mayor dan Thalassemia minor. Thalassemia
mayor hanya terjadi jika kedua orangtua menurunkan gen Thalassemia mayor yang tidak diobati akan membawa
penyebab thalassemia kepada anaknya. Thalassemia minor risiko penyakit jantung dan hati sehingga meningkatkan
terjadi bila gen diturunkan hanya dari satu orang tua saja. risiko penderita terserang infeksi. Transfusi darah dapat
Penderita thalassemia minor hanya menjadi carrier dari membantu pengendalian gejala penyakit namun dapat pula
penyakit ini. menimbulkan terlalu banyak asupan zat besi yang dapat
merusak jantung, hati dan sistem endokrin.
Mencari bantuan kepada ahlinya sangat dianjurkan bagi
Gejala-gejala thalassemia
mereka yang memiliki gejala-gejala thalassemia, terutama
Alpha thalassemia mayor yang parah menyebabkan bagi anak usia dini. Tindakan pencegahan berupa
kematian janin pada tahap-tahap akhir kehamilan. Anak konseling genetis dan tes prenatal juga sangat dianjurkan
dengan thalessemia mayor lahir normal namun akan bagi mereka yang memiliki sejarah thalassemia pada
terserang anemia parah pada tahun pertamanya. During keluarga dan berencana memiliki keturunan.
the first year of life. Gejala-gejala lain yang bisa terjadi
antara lain adalah kelainan tulang pada wajah, kelelahan,
gangguan pertumbuhan, pembengkakan hati dan limpa,
nafas pendek serta penyakit kuning.
Orang dengan tipe thalassemia alpha dan beta minor
memiliki sel darah merah yang berukuran kecil (yang bisa
dilihat dengan mikroskop) namun tidak mengalami gejala
umum. Persons with the minors form of thalassemia have
small red blood cells (that can be seen under a microscope),
but no symptoms.

Tindakan penanggulangan
Tes fisik kemungkinan akan menunjukkan limpa yang
membengkak. Sampel darah akan diambil untuk dianalisa
di laboraorium. Penelitian biasanya akan menunjukkan
ukuran sel darah merah yang kecil dan bentuk yang
abnormal. Penelitian lebih jauh akan mengungkap
adanya anemia. Sebuah tes yang disebut hemoglobin
electrophoresis dapat mendeteksi adanya kelainan
pada hemoglobin. Analisis mutasional dapat membantu
mendeteksi alpha thalassemia yang tidak dapat ditemukan
dengan tes hemoglobin electrophoresis.
Foto Ilustrasi

M E I 2011 57
GAYA HIDUP
Lula Kamal
Diperlukan
Mekanisme
Kontrol
Ya, sudah seharusnya terjadi
peningkatan pelayanan di rumah
sakit. Untuk itu diperlukan
mekanisme kontrol yang baik,
sehingga peserta Askes benar-
benar mendapat manfaat dari
Permenkes yang baru ini. papar
Dokter Lula yang juga selebriti
dan aktif dalam berbagai
kegiatan edukasi kesehatan untuk
masyarakat.
L
ula Kamal menyambut baik
Permenkes Nomor 416/
Menkes/II/2011 tentang Tarif
Pelayanan Kesehatan bagi
Peserta PT Askes (Persero). Lula
berpendapat Permenkes tersebut
berpotensi untuk meningkatkan
pelayanan rumah sakit dan Puskesmas
untuk para peserta Askes.
58 M EI 2 0 11
Ya, sudah seharusnya terjadi
peningkatan pelayanan di rumah
sakit. Untuk itu diperlukan mekanisme
kontrol yang baik, sehingga peserta
Askes benar-benar mendapat manfaat
dari Permenkes yang baru ini, papar
Dokter Lula yang juga selebriti dan
aktif dalam berbagai kegiatan edukasi
kesehatan untuk masyarakat.
Perempuan kelahiran yang lahir di
Jakarta, 10 April 1970 itu bercerita
tentang aktivitasnya kini. Sekarang
selain menjadi ibu rumah tangga
dengan 4 anak, tiga orang tinggal
bersama saya dan yang terakhir
kembar baru berusia 1 tahun. Sehari-
hari saya praktek di Cipete Raya untuk
ketergantungan obat. Selain itu, hari-
hari saya banyak diisi dengan seminar
kesehatan, baik menjadi pembicara
ataupun moderator, ungkap istri Andi
Mulyadi Tirtasasmita itu.
Di tengah kesibukan, Lula peduli
menjaga kesehatannya, antara lain
mengurangi garam, gula dan lemak.
Selain itu selalu istirahat yang cukup
dan olahraga. Olahraga yang bisa
saya lakukan sekarang ini di tengah
kesibukan adalah jalan santai. Saya
belum melakukan olahraga di pusat
kebugaran lagi, terhenti karna waktu
itu hamil dan melahirkan, urai Lula
yang kini mengisi salah satu kolom
Tanya Dokter di Buletin Info Askes.
Perempuan berdarah Arab, Sunda,
dan Betawi ini dikenal sebagai dokter
yang sering mengikuti kegiatan sosial.
Sebagai dokter, dirinya terpanggil
menyuarakan antinarkoba, gerakan
jantung sehat, pembasmian nyamuk
demam berdarah, flu burung. Lula
bahkan menempuh studi S2 di Kings
College, London bidang rehabilitasi
narkoba dan adiksi.
Lula terjun ke dunia hiburan saat
menjadi None Jakarta 1990. Akan
tetapi Lula tidak langsung masuk
ke dunia selebriti karena ingin
menyelesaikan pendidikan dokternya.
Nama Lula mulai dikenal luas saat
menjadi pembawa acara Buah Bibir
di RCTI. Lula juga pernah menjadi
penyiar radio Delta FM dan Trijaya
FM. Selain membintangi sejumlah
iklan, Lula pernah berperan dalam film
Berbagi Suami dan Chika.
Direksi dan Staf PT Askes (Persero)
Mengucapkan
SELAMAT
Kepada
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
Yang telah meraih
BEST LIFE INSURANCE 2011
dari Media ASURANSI.

M E I 2011 59
60 M EI 2 0 11