DOSEN
Dr. Suwardi Bambang H, SE., MM., Ak., CA.
Oleh:
7-Eleven adalah pengecer terbesar dunia dengan jaringan toko barang kebutuhan sehari
hari di Amerika Serikat 7200 toko dan 43.606 toko di dunia. Perusahaan ini berdiri tahun 1927 di
Dallas, Texas dengan nama Totem. Perusahaan bermula dengan menjual es balok. Ketika kulkas
mulai menggantikan es, manager setiap toko menanyakan pelanggan satu persatu barang apa
yang diinginkan. Perusahaan ini berganti nama menjadi 7-Eleven pada tahun 1946 karena buka
pada pukul 7 tutup pukul 11 malam. Tahun 1950 7-Eleven membuka cabang pertama kalinya di
kota Florida dan Washington. Misi perusahaan ini adalah Memenuhi apa yang dibutuhkan
konsumen dan menyediakan yang terpilih, segar, kualitas bagus, dan memberikan pelayanan
dengan harga pantas, transaksi cepat dan bersih, lingkungan belanja yang bersahabat. Pada
tahun 1969 7 Eleven membuka toko pertama kali di luar negeri yaitu di Canada. Dengan
menyimpan barang yang paling diinginkan pelanggan saja, perusahaan tumbuh menjadi makmur.
7 Eleven memilih Strategi ofensif bertujuan untuk mencari pelanggan baru. Dengan
strategi ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasar, penjualan, dan jumlah
pelanggannya. Masyarakat Taiwan memiliki pola hidup unik yang sangat membantu lingkup
pertumbuhan convenience store. Konsumen Taiwan cenderung senang dengan sesuatu yang
instan dan tidak suka menunggu. Situasi ini sangat ideal dan memberikan peluang bagi
convenience store. Terutama yang focus menyediakan makanan berharga murah, lezat, dan
sehat. Dalam proses adaptasinya di Taiwan, strategi ofensif yang dilakukan 7 Eleven adalah
menyamakan atau melebihi kekuatan pesaing dengan berfokus pada pemilihan produk yang lebih
diferensiasi dan pemilihan lokasi yang strategis.
Strategi Produk
Dengan misi yang dimiliki 7 Eleven dan menyikapi ciri masyarakat Taiwan yang lebih menyukai
makanan instan, selain menyediakan berbagai makanan instan dan cepat saji, 7-eleven juga
menawarkan produk makanan lokal seperti baozi (sarapan yang dimasak dalam bumbu besar)
yang biasa dihangatkan pada stand penjualan, Luwei (sayuran rebus), yang dapat dipotong dan
ditimbang untuk saat pemesanan d toko, dan Fatuan (beras ketan, biasanya dalam bentuk
segitiga, dikemas bersama daging, ikan, atau sayuran, dan kemudian dibungkus daun rumput laut
dan dikemas dalam plastic). Selain itu 7 Eleven juga menjual Biandang (makanan yang
dipanaskan dengan microwave dimana pelanggan bisa mengambil setiap saat sepanjang hari.
Strategi produk 7 Eleven ini, selain dapat mempercepat proses adaptasi dengan pola hidup
masyarakat Taiwan, juga sekaligus menambil hati konsumen Taiwan.
Strategi Lokasi
Terlepas dari pertimbangan untuk selalu kompetitif, keputusan managerial yang dapat
mempengaruhi kekuatan pada posisi pasar perusahaan. Keputusan ini menyangkut ruang lingkup
perusahaan, luasnya kegiatan operasi perusaaan dan luasnya jangkauan pasar. Dalam pasar
internasional, 7-Eleven selalu berusaha memperkuat posisi pasar dengan memperluas operasi
peusahaan. Dalam selang waktu dari tahun 1969-1978, 7-Eleven bahkan melakukan ekspansi
pasar ke 3 benua di luar amerika yakni: Australia, Eropa dan Asia. Tidak hanya di pasar
internasional, ekspansi pasar 7-Eleven juga terlihat di Taiwan, sejak berdiri pertama kali sampai
tahun 2010, total 7-Elevenmemiliki 4.750 toko dan merupakan convenience store dengan jumlah
terbesar di Taiwan. Hal ini menunjukkan bahwa 7-Eleven selalu konsisten dalam memperluas
pasar dan lingkup operasinya. Dengan total 43.606 toko di seluruh dunia, menjadikan 7-Eleven
sebagai salah satu convenience store dengan operasi terbesar di dunia.
Strategi Integrasi Vertikal
Salah satu keunggulan kompetitif utama dari 7-Eleven Taiwan adalah menjadi bagian
atas konglomerasi di Taiwan. Dalam memaksimalkan bisnis utama meliputi berbagai macam
produk, pada gilirannya, memerlukan jaringan pengumpulan dan distribusi baik pengadaan dan
penjualan. Dalam memanfaatkanjaringan internal untuk memenuhi kebutuhan dari took, 7-
Eleven di Taiwan mampu focus dalam menangkap nilai dari dalam toko (selama lokalisasi fase
pertumbuhan) dengan lingkunagn eksternal (selama fase inovatif pertumbuhannya).
Langkah pertama dalam hal ini adalah keputusan PcSC untuk menggunakan kelompok
usaha logistic sendiri, daripada menggunakan vendor swasta, untuk memberikan persediaan
untuk 7-Eleven. PcSC telah mengandalkan vendor swasta karena kebutuhan transportasi sendiri
dibatasi oleh ukuran pasar Taiwan.
Ekspansi global 7-Eleven berkembang sangat cepat sehingga jumlah toko di luar Inggris
dan Amerika hampir empat kali jumlah toko di Amerika Serikat. Ekspansi ke kawasan Asia
dengan memasuki Jepang pada tahun 1974. Pada tahun 1980, membuka toko pertama d Taiwan,
melalui kesepakatan waralaba dengan Presiden Chain Store Corp (PcSC), dengan jaringan
distribusi, Uni-President Enterprises Corporation (UPEC). Jaringan distribusi dan konglomerasi
yang kuat ini merupakan bentuk strategi integrasi vertical yang dilakukan 7-Eleven d Taiwan.
Outsourching ( alih daya) adalah salah satu pilihan strategis dalam mendukung proses
bisnis di perusahaan. dalam rangka efisiensi. perusahaan pengguna dimanjakan dengan beberapa
keuntungan/manfaat dari kegiatan outshourching. Satu yang terpenting diantaranya adalah
perusahaan pengguna dapat lebih focus pada strategi perusahaan, sehingga proses pencapaian
tujuan perusahaan dapat terkontrol, terukur dan akhirnya tercapai. Outsourching pada 7-Eleven
terlihat pada system transportasi mereka, dimana dengan jumlah armada yang besar, yakni 3000
kendaraan dan 5000 pengemudi, pengemudi memiliki rute yang tetap dan jaminan kerja tiap
bulannya. Ini merupakan strategi yang sangat inovatif dalam kegiatan transportasi.
Aliansi strategis memiliki tujuan utama untuk meningkatkan competitive advantage yang
dimiliki suatu perusahaan dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan lainnya. Aliansi
strategis sebagai salah satu bentuk strategi merupakan kemitraan antara perusahaan-perusahaan
yang mengkombinasikan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti mereka untuk memenuhi
kepentingan bersama dalam perancangan, produksi, atau distribusi barang atau jasa. Pada kasus
7-Eleven, aliansi strategis dan kemitraan yang dibangun oleh 7-Eleven bergabung ke dalam grup
bisnis UPEC. Aliansi ini menjadi satu rantai nilai penting bagi 7-Eleven dalam memberikan nilai
tambah dalam berbagai sector yang dapat mendukung bisnis intinya. Perusahaan perusahaan
yang bergabung dalam aliansi ini sangat relevan dengan bisnis 7-Eleven. Dalam UPEC sendiri
terdapat perusahaan yang bergerak di bidang distribusi, e-commerce, riset pasar, jasa audit,
publikasi, makanan segar, dan penyedia layanan digital. Kemitraan ini dapat meningkatkan
competitive advantage dari 7-Eleven dalam memperkuat posisinya di pasar Taiwan.
Analisis Lima kekuatan Poter adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan
pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter dari Sekolah Bisnis
Universitas Harvard pada tahun 1979. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan
intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu :
5.Ancaman pesaing
1. Ancaman pesaing
Strategi sebuah perusahaan dapat berjalan jika perusahaan memiliki keunggulan atas pesain
mereka intensitas persaingan akan cenderung bertambah seiring dengan bertambahnya pesaing
dalam bisnis
7 Eleven sampai saat ini terus-menerus membangun cabang dari toko di berbagai tempat,hal ini
bertujuan untuk menahan laju gempuran para pesaing yang juga terus berkembang,sevel juga
berani melakukan penempatan toko mereka di tempat yang sempit atau jalan kecil hanya untuk
meyakinkan dan menanamkan dalam benak konsumen bahwa hanya toko merekalah satu-
satunya yang dibutuhkan para pelanggan
Para pendatang baru akan membawa kapasitas atau kemampuan yang lebih dalam menjalankan
usahanya untuk merebut pangsa pasar para pesaingnya,jika hambatan untuk pendatang baru
besar maka pendatang baru tersebut tidak akan terlalu memberikan ancaman yang besar terhadap
pesaingnya. Saat ini sevel sendiri sudah memiliki pesaing pendatang baru yang ingin mengambil
pangsa pasar sevel,dimana para pendatang baru mulai menerapkan sistem kerja yang hampir
sama dengan sevel untuk merebut pelanggan mereka juga menyediakan fasilitas yang lebih
seperti tempat untuk bersantai para pelanggan,TV plasma untuk hiburan,dan menyediakan musik
di dalam ruangan agar pelanggan merasa nyaman ketika berada di tempat tersebut.
Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industry khususnya ketika
terdapat sejumlah besar pemasok. Sevel sendiri memiliki banyak pemasok dalam bisnisnya
sehingga hal ini menguntungkan pihak sevel untuk tawar menawar dengan para pemasok guna
mendapatkan harga pasok yang dianggap sesuai oleh pihak pemasok ataupun sevel,pihak sevel
sendiri juga tidak akan takut jika harus kehilangan satu pemasok,toh sevel juga masih memiliki
pemasok yang lainnya yang dapat memenuhi permintaan sevel.
Daya tawar pembeli dapat merepresentasikan kekuatan besar yang mempengaruhi intensitas
persaingan di suatu industri. Daya tawar pembeli lebih tinggi ketika produk yang dibeli adalah
standar atau tidak terdifferensiasi.sevel memiliki cara sendiri dalam menghadapi daya tawar
pembeli dengan memberikan pengalaman berbelanja yang baik untuk pelanggan sehingga para
pelanggan merasa bahwa harga yang di berikan oleh sevel sudah harga sepantasnya karena
pelayanan,dan juga sevel memberikan harga tetap pada tiap produk yang dijual sehingga pembeli
tidak dapat menawar harga suatu produk karena harga tersebut sudah tidak bisa ditawar.
ANALISIS SWOT
KEKUATAN ( STRENGTH ) :
1. tempat strategis
3. layanan antar
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Memiliki peralatan/mesin produksi yang canggih (i-Bon) dapat menarik lebih banyak
konsumen.
2. Sangat dibutuhkan di daerah perkantoran.
ANCAMAN (THREAT)