Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Mata Pelajaran : Pengoperasian Alat Mesin Penanganan Hasil Pertanian ( PAM PHP)

Kelas / Semester : 11/gasal/genap

Alokasi Waktu : 18 Jam Pelajaran

Standar Kompetensi : Pengoperasian alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin

Kompetensi Dasar : Mengoperasikan alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin

Indicator : Mampu mengoperasikan alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin

I Tujuan Pembelajaran :

1 siswa dapat memahami teori dasar pindah panas

2 siswa dapat menjelaskan macam, jenis dan fungsi alat mesin pemanas, penguap, pengering
dan pendingin

3 siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat mesin pemanas, penguap, pengering dan
pendingin

4 siswa dapat menjelaskan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan
dan cara mengatasinya pada alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin

5 siswa dapat mengoperasikan alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin sesuai
prosedur
6 siswa mampu bekerja sesuai dengan keselamatan kerja

II Materi Ajar

Suhu suatu benda dapat diukur dengan mempergunakan alat yang disebut thermometer.
Thermometer mempunyai skala suhu sehingga tiap suhu dapat dinyatakan dalam suatu bilangan
tertentu. Suhu dapat ditentukan dalam skala Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin.

Titik nol skala Celsius adalah suhu es mencair dan disebut titik beku. Titik 100 skala Celsius
adalah suhu uap air yang sedang mendidih dan disebut titik didih. Antara titik 100 dengan titik
nol sekala Celcius dibagi 100, sehingga diperoleh titik didih 100 derajat C dan titik beku 0
derajat C. suhu dibawah titik beku ditandai dengan tanda negative misalnya 20 ; 25 dan
sebagainya.

Reamur menentukan suhu es yang sedang mencair dan suhu air yang sedang mendidih tetap
seperti pada skala celcius, hanya pada skala Reamur, titik terendah yaitu suhu pada es mencair
diberikan dengan skala nol dan titik tertinggi yaitu suhu air yang sedang mendidih pada skala 80.
Antara kedua titik ini dibagi atas 80 skala atau dalam 80 derajat Reamur.

Fahrenheit mempergunakan titik pada saat suhu dari campuran salju dan amoniak
membeku/mencair sebagai titik terendah dan suhu badan manusia sebagai titik tertinggi. Titik
terendah oleh Fahrenheit diberikan pada skala 32 dan titik tertinggi pada skala 212. Antara kedua
titik tersebut dibagi 180 skala, yang tiap skala disebut derajat Fahrenheit.

Sehingga 100 derajat C = 80 derajat R = 212 derajat F atau 1 derajat C = 4/5 derajat R = 9/5
derajat F.

Pindah panas didalam pengolahan hasil pertanian sangat berperanan, antara lain bahwa hampir
seluruh hasil pertanian mengalami proses pemanasan atau pengeringan sedangkan untuk hasil
ternak mengalami proses pendinginan.

Untuk pengolahan hasil pertanian, beberapa prinsip dasar haruslah selalu diingat, yaitu :

a. Panas bergerak dari obyek panas ke obyek yang dingin


b. Bertambah besar perbedaan kedua obyek, bertambah besar panas yang dipindahkan
c. Makin tipis dinding pengantara/penyekat kedua obyek, makin baik proses pemindahan
panas
d. Obyek yang gelap menyerap panas yang dipancarkan lebih cepat dari pada obyek yang
terang
e. Pemanasan sebaiknya dilakukan di bagian bawah/dasar ruangan, sedangkan pendinginan
dilakukan di bagian atas ruangan sehingga memungkinkan pindah panas secara konveksi
KONDUKSI

Perpindahan panas dengan konduksi dapat terjadi baik pada benda padat, cair ataupun gas. Panas
dari benda yang satu ke benda yang lain dipindahkan dengan perantara zat yang selama
perpindahan tersebut tidak mengalami perubahan tempat. Hal ini dapat dirasakan apabila kita
memanasi ujung sebuah besi, sedangkan ujung lainnya kita pegang, maka setelah beberapa saat
ujung besi yang kita pegang akan naik suhunya.

Berbagai benda dapat menghantarkan panas lebih baik dari pada benda lain, misalnya tembaga
lebih baik dari pada gelas atau kayu. Pada umumnya logam merupakan penghantar panas yang
baik, sedangkan benda cair dan gas merupakan penghantar panas yang buruk. Benda yang
berpori merupakan penghantar panas yang jelek misalnya gabus, bulu domba, jerami, kayu dan
sebagainya. Beberapa peralatan yang banyak digunakan sehari-hari seperti lemari besi
berdinding rangkap untuk mencegah kebakaran isinya. Sebagai penyekat digunakan bahan asbes
yang tidak dapat terbakar. Selain itu pegangan beberapa alat dibuat dari kayu untuk mencegah
perambatan panas dari ujung yang dipanasi.

KONVEKSI

Meskipun air dan udara merupakan penghantar panas yang buruk, akan tetapi panas dapat juga
dihantarkan melalui bahan ini yaitu secara konveksi/aliran. Pada pemasakan air, pada awal
proses pemanasan, air yang berada didasar wadah akan dipanasi terlebih dahulu. Setelah
beberapa saat, secara konveksi panas tersebut akan dipindahkan ke air yang berada lebih atas,
dan setelah beberapa saat seluruh air akan menjadi panas sebelum mendidih. Pindah panas ini
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain; berat jenis bahan, kekentalan bahan, panas jenis
bahan, terjadinya peristiwa penguapan, pengembunan dan sebagainya. Terjadinya angin juga
disebabkan adanya aliran udara yang dipanasi sehingga kerapatan udara turun dan bergerak kea
rah udara yang masih dingin. Secara umum dapat dikatakan bahwa pemindahan panas dilakukan
sendiri oleh bahan bersangkutan.

RADIASI

Radiasi adalah pemindahan panas secara pemancaran, dari permukaan sebuah benda. Radiasi ini
hanya terjadi dalam gas. Pemindahan panas cara radiasi ini juga dapat terjadi dalam udara vakum
tanpa perantara. Sebagai contoh, apabila kita berdiri dekat api, akan merasa panas walaupun
tidak bersentuhan langsung dengan api tersebut, dan ada udara sebagai penghantar panas yang
sangat buruk. Selain itu udara tidak dapat memindahkan panas ke samping akan tetapi keatas.

Suatu pancaran panas yang sampai kepada suatu benda, panas tersebut dapat diteruskan,
dipantulkan atau diserap oleh benda tersebut. Benda yang meneruskan panas, misal udara,
sedangkan benda yang menyerap pancaran panas misal air atau gelas. Benda yang meneruskan
panas tidak menjadi panas, sedangkan benda yang menyerap panas akan menjadi panas.

Sifat permukaan benda mempengaruhi penyerapan dan pemantulan panas. Permukaan yang rata
dan mengkilap putih memantulkan hampir seluruh pancaran panas, sedangkan permukaan yang
kasar dan hitam akan menyerap sebagian besar panas yang dipancarkan. Selain itu benda yang
sedikit menyerap panas, juga sedikit memancarkan panas, dan benda yang banyak memancarkan
panas juga akan banyak menyerap panas.

Macam Peralatan Pemanas / Penukar Panas : Tabung Pemanas, Ketel Uap (Boiler), Penukar
Panas

Spiral Melingkar, Penukar Panas Tipe Permukaan, Penukar Panas Dengan Tabung Dibagian
Dalam, Pembangkit Ulang, Penukar Panas Tipe Tong, Penyemprot Air Panas, Pemasukan Uap
Panas dan Penukar Panas Tipe Skrup

Macam Peralatan Penguapan / Evaporator : Evaporator Kancah Terbuka, Evaporator dengan


Tabung Pendek yang Melintang, Evaporator dengan Tabung Pendek yang Tegak, Evaporator
yang Mempunyai Sirkulasi Alamiah dengan Kalandria dibagian Luar, Evaporator dengan
Sirkulasi yang Dipaksa, Evaporator Bertabung Panjang, Evaporator Piring, Evaporator
Sentrifugal dan Evaporator Pengaruh Berganda

Evaporator Efek Tunggal

Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya melalui satu buah ruang
penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah panas. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.

T
F, Tf , XF, CPF
V
S Ts
C

Gambar 2.
P, XP Evaporator Efek
CPP Tunggal
Jika F adalah kecepatan aliran bahan yang masuk dan XF adalah fraksi padatan bahan yang
masuk. Sementara P adalah kecepatan aliran produk yang keluar dan XP adalah fraksi padatan
produk yang keluar. Sedangkan V adalah kecepatan aliran uap, maka berdasarkan prinsip
keseimbangan massa, dapatlah ditulis :

F = P + V 1)

Dan

XF.F = XP.P 2)

Apabila suhu dari bahan yang masuk adalah Tf dengan kapasitas panas bahan yang masuk ialah
CPF dan S adalah alira Steam dengan suhu Ts , sementara C adalah aliran kondensat. Sedangkan
suhu uap hasil penguapan adalah T dan kapasitas panas produk yang keluar adalah CPP, maka
neraca keseimbangan energi pada alat tersebut adalah :

F . CPF . (Tf 0) + S (hg Ts hf T) = P . CPP . (T 0) + V . hg T 3)

Untuk menentukan Nilai Ekonomi Uap didasarkan pada definisinya yaitu perbandingan antara
air yang menguap dari produk dengan massa steam yang digunakan, atau :

Nilai Ekonomi Uap (NEU) = 4)


Besarnya nilai kapasitas panas bahan yang masuk (CPF) dan nilai kapasitas panas produk yang
keluar ditentukan dengan persamaan SEIBEL, yaitu :

CPF = 0,837 + 0,034 . KAF % 5)

CPP = 0,837 + 0,034 . KAP % 6)

Dimana :

KAF = kadar air bahan yang masuk

KAP = kadar air produk yang keluar

Pada evaporator efek majemuk ada 3 macam penguapan, yaitu :

a. Evaporator Pengumpan Muka


b. Evaporator Pengumpan Belakang
c. Evaporator Pengumpan Sejajar

Alat Pendingin dipergunakan untuk sarana pengawetan dan pengamanan hasil pertanian.
Pengawetan dilakukan dengan jalan pembekuan untuk mempertahankan kesegaran bahan
sebelum bahan diolah lebih lanjut. Misalnya pembekuan udang, pembekuan ikan dan sebagainya.
Pendinginan dilakukan terhadap sayur dan buah selama pengangkutan dari satu daerah ke daerah
lain agar buah dan sayur tidak rusak ataupun busuk atau untuk penyimpanan buah dan sayur
selama waktu tertentu. Dewasa ini dipergunakan juga CO2 padat sebagai zat pendingin pada
pengangkutan sayur dan buah atau makanan dan minuman, disamping truk pendingin atau kapal
pendingin untuk pengangkutan jarak jauh. Dimasyarakat dikenal beberapa nama pendingin
diantaranya cold case, refrigerator, frizer, cold storage, cold incubator, AC (air conditioner),
chiller dan sebagainya.

JENIS ZAT PENDINGIN

Gas yang berfungsi sebagai zat pendingin atau refrigerant umumnya mempunyai suhu didih
yang rendah serta panas latent penguapan yang tinggi pada tekanan atmosfir. Panas latent
penguapan adalah kalori yang diperlukan untuk penguapan 1 kg cairan pendingingi pada suhu
didihnya. Rendahnya suhu didih serta panas latent yang tinggi tersebut memungkinkan zat
pendingin menyerap panas yang cukup besar dari bahan-bahan yang didinginkan. Sifat-sifat lain
yang harus dimiliki oleh zat pendingin selain sifat termodinamika adalah bahwa zat pendingin
tersebut :

1. bukan bahan peledak

2. tidak beracun

3. tidak mudah terbakar/menyala

4. tidak korosif

5. tidak berbau keras

6. tidak merusak makanan

7. tidak berwarna

8. mudah diperoleh dipasaran

9. harganya murah

10. cocok dengan peralatan mekanis yang digunakan

11. efisien dan ekonomis

Beberapa jenis zat pendingin telah dicoba dengan system pendinginan yang ada. Akhir-akhir ini
telah diketemukan juga jenis-jenis zat pendingin baru, tetapi umumnya pada saat ini zat
pendingin yang banyak dipergunakan adalah ammonia, Freon 12, karbon dioksida, metal
khlorida, Freon 11 dan Freon 22.

Berikut ini akan dijelaskan setiap zat pendingin tentang sifat-sifat dan penggunaannya dalam unit
pendingin yang diusahakan secara komersiel.
III Metode Pembelajaran

ceramah

tanyajawab

diskusi

demonstrasi

kerja kelompok

proyek

tugas

praktikum

IV Langkah-langkah Pembelajaran

1 Kegiatan Awal

ucapan salam

melakukan presensi siswa

menyapaikan pokok materi

pre tes secara lisan

2 Kegiatan Inti

menerangkan tentang teori dasar pindah panas


menerangkan macam, jenis dan fungsi alat mesin pemanas, penguap, pengering dan
pendingin

menerangkan bagian-bagian alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin

menerangkan prinsip kerja, mekanisme kerja, spesifikasi, gangguan kerja ringan dan
cara mengatasinya pada alat mesin pemanas, penguap, pengering dan pendingin

menerangkan dan memperagakan cara pengoperasikan alat mesin pemanas, penguap,


pengering dan pendingin sesuai prosedur

menerangkan keselamatan kerja

3 Kegiatan Akhir

pos tes secara lisan

pemberian tugas

ucapan salam

V Alat / Bahan Pembelajaran

Alat Pembelajaran

oven,

water bath

autoclave.

Box dreyer

Penyemprot air panas

Bahan Pembelajaran
Thermodinamika

Bentuk, Macam dan fungsi

Prinsip dan mekanisme kerja

Spesifikasi dan bagian-bagian

Gangguan dan cara mengatasi

Keselamatan kerja
Sifat dan bhp

Persiapan bhp

Karakteristik alat mesin

Langkah kerja

penyetelan
Factor-faktor yang
mempengaruhi
Perawatan berkala

Pengecekan dan penyetelan

Penyebab kerusakan dan


akibatnya

Teknik perbaikan
Peraturan keselamatan kerja

VI Penilaian :
1). Tes Lisan

Jelaskan , tunjukkan, Bentuk, Macam, fungsi, Prinsip, mekanisme kerja, Spesifikasi, bagian-
bagian, Gangguan, cara mengatasi dan Keselamatan kerja !

2). Tes Tulis

1. berikan pengertian istilah berikut :


a. konveksi, konduksi dan radiasi
b. terangkan perbedaan pengukuran suhu dengan skala celcius, reamur dan
fahrenheit
2. sebuah besi bersuhu 150 C dicelupkan kedalam air bersuhu 20 C. apabila berat besi 50
gram, dengan kalor jenis 0,11, hitunglah berat air, apabila suhu akhir 50 C dan kalor
jenis air 1.
3. apabila jumlah panas yang dipindahkan adalah 200 kalori, hitunglah panas awal
aluminium dengan kalor jenis 0,21 dan suhu akhir 25 C dengan berat 100 gram.

1. Suatu bejana untuk penguapan mempunyai kemampuan menguapkan 10 ton/jam dengan


suhu bahan 25 C. Total padatan bahan 10 % dan susu kental hasil penguapan 60 % dari
awal. Suhu titik didih 60 C. Suhu Steam 120 C. Berapa kebutuhan Steam yang
diperlukan ? jika KAf = 80 % dan KAp = 60 %

Sukorambi, 13 Nopember 2010

Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai