Pada saat Hans Christian Oerstedmengadakan percobaan untuk
mengamati hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan, ia
belum sampai menghitung besarnya kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus. Perhitungan secara matematik baru dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis yaituJean Bastiste Biotdan Felix Savart. Berdasarkan hasil eksperimennya tentang pengamatan medan magnet di suatu titik P yang dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar dl, yang dialiri arus listrik Idiperoleh kesimpulan bahwa besarnya kuat medan magnet (yang kemudian disebut induksi magnet yang diberi lambang B) di titik P :
Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I).
Berbanding lurus dengan panjang kawat (dl). c. Berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar (r).
Sebanding dengan sinus sudut apit antara arah
arus dengan garis hubung antara titik P ke elemen kawat penghantar. Induksi magnetik dB akibat elemen penghantar dlberarus listrik I
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Biot-Savart yang secara matematik dapat dinyatakan dalam persamaan :
dengan :
dB = Induksi magnet di titik P (Wb/m atau Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
dl = panjang elemen kawat berarus (m)
= sudut antara arah Idengan garis hubung P ke dl
k= = bilangan konstanta =
r = jarak dari P ke dl (m)
Kata Kunci : hukum biot savart,hukum bio savart,rumus hukum biot savart,rumus biot savart,hukum biot