Anda di halaman 1dari 29

BAHANAJAR

BEKERJADENGANMESINBUBUT




OLEH:
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK PEMESINAN (014)

SMK PGRI 1 NGAWI


TEKNIK PEMESINAN
2011
SMK PGRI 1 NGAWI

MESINBUBUTKONVENSIONAL

A. PENGERTIAN
Mesinbubut(turningmachine)adalahsuatujenismesinperkakasyangdalamproseskerjanya
bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat (tools) sebagai alat untuk
menyayatbendakerjatersebut.Mesinbubutmerupakansalahsatumesinprosesproduksiyangdipakai
untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu
dipasangpadachuck(pencekam)yangterpasangpadaspindelmesin,kemudianspindeldanbendakerja
diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk
bendakerjaakandisayatkanpadabendakerjayangberputar.
Umumnya pahat bubut dalam keadaan diam, pada perkembangannya ada jenis mesin bubut
yang berputar alat potongnynya, sedangkan benda kerjanya diam. Dalam kecepatan putar sesuai
perhitungan, alat potong akan mudah memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk
sesuai yang diinginkan. Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesinmesin yang
dikontrol dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun kontrol numerik (Numerical
Control)dankarenajenismesinkonvensionalmutlakdiperlukanketerampilanmanualdarioperatornya.
Padakelompokmesinbubutkonvensionaljugaterdapatbagianbagianotomatisdalampergerakkannya
bahkan juga ada yang dilengkapi dengan layanan sistim otomasi baik yang dilayani dengan sistim
hidraulik,pneumatikataupunelektrik.Ukuranmesinnyapuntidaksematamatakecilkarenatidaksedikit
mesin bubut konvensional yang dipergunakan untuk mengerjakan pekerjaan besar seperti yang
dipergunakan pada industri perkapalan dalam membuat atau merawat poros balingbaling kapal yang
diameternyamencapai1000mm.

B. FUNGSI
Fungsi utama mesin bubut konvensional adalah untuk membuat/memproduksi bendabenda
berpenampang silindris, misalnya poros lurus, poros bertingkat (step shaft), poros tirus (cone shaft),
poros beralur (groove shaft), poros berulir (screw thread) dan berbagai bentuk bidang permukaan
silindrislainnyamisalnyaanakbuahcatur(raja,ratu,piondll).

C. JENISJENIS
1. MesinBubutRingan
Mesin bubut ringan dapat diletakan di atas meja, dan mudah dipindahkan sesuai dengan
kebutuhan, Benda kerjanya berdimensi kecil (mini). Jenis ini umumnya digunakan untuk membubut
bendabendakecildanbiasanyadipergunakanuntukindustrirumahtangga(homeindustri).Panjangnya
mesinumumnyatidaklebihdari1200mm,dankarenabebanyaringandapatdiangkatolehsatuorang.


Gambar1.MesinBubutRingan
BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 1
SMK PGRI 1 NGAWI

2. MesinBubutSedang
Jenismesinbubutsedangdapatmembubutdiameterbendakerjasampaidengan200mmdan
panjang sampai dengan 100 mm cocok untuk industri kecil atau bengkelbengkel perawatan dan
pembuatan komponen. Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau pusat pelatihan, karena
harganyaterjangkaudanmudahdioperasikan.


Gambar2.Mesinbubutsedang
3. MesinBubutStandar
Jenismesinbubutmesinbubutstandardisebutsebagaimesinbubutstandarkarenadisamping
memilikikomponensepertipadamesinringandansedangjugatelahdilengkapiberbagaikelengkapan
tambahan yaitu keran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram dan rem untuk menghentikan
mesindalamkeadaandarurat.


Gambar3.Mesinbubutstandar

D. BAGIANBAGIANUTAMA
Bagianbagianutamapadamesinbubutkonvesionalpadaumumnyasamawalaupunmerkatau
buatanpabrikyangberbeda,hanyasajaterkadangposisihandel/tuas,tombol,tabelpenunjukan
pembubutan dan rangkaian penyusunan roda gigi untuk berbagai jenis pembubutan letak/posisinya
berbeda. Demikian juga cara pengoperasianya karena memilki fasilitas yang sama juga tidak jauh
berbeda.
Berikut ini akan diuraikan bagianbagian utama mesin bubut konvesional (biasa) yang pada
umumnyadimilkiolehmesintersebut.
1. SumbuUtama(MainSpindle)
Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama mesin bubut
yangberfungsisebagaidudukanchuck(cekam),platpembawa,kolet,sentertetapdanlainlain.Terlihat
pada gambar adalah sebuah sumbu utama mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau cekam
dimana didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat digesergeser melalui handel/tuas untuk
mengatur putaran mesin sesuai kebutuhan pembubutan. Terlihat juga pada gambar adalah jenis lain

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 2


SMK PGRI 1 NGAWI

sumbu utama mesin bubut yang ujungnya sedang terpasang sebuah senter tetap (G), yang berfungsi
sebagaitempatdudukanbendakerjapadasaatpembubutandintaraduasenter.Didalamkepalatetap
ini terdapat serangkaian susunan roda gigi dan roda pulley bertingkat ataupun roda tunggal
dihubungkandengansabukVatausabukrata.Dengandemikiankitadapatmemperolehputaranyang
berbedabeda apabila hubungan diantara roda tersebut diubahubah menggunakan handel/tuas
pengatur kecepatan (A), (C) dan (F). Roda (Pully V) bertingkat ini biasanya terdiri dari 3 atau 4 buah
kepingdengansumbuyangberbedadandiputarolehsebuahmotorlistrik.Putaranyangdihasilkanada
dua macam yaitu putaran cepat dan putaran lambat. Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja
tunggal untuk membubut benda dengan sayatan tipis sedangkan putaran lambat untuk kerja ganda
yaituuntukmembubutdengantenagabesardanpemakananyatebal(pengasaran).Arahputaranmesin
dapatdibalikmenggunakantuaspembalikputaran(C),halinidiperlukandenganmaksudmisalnyauntuk
membubut ulir atau untuk membubut dengan arah berlawanan sesuai dengan sudut mata potong
pahat.


Gambar4.SumbuUtama
2. MejaMesin(bed)
Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam
(steadyrest)danmerupakantumpuangayapemakananwaktupembubutan.Bentukalasinibermacam
macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.
Permukaannyahalusdanratasehinggagerakankepalalepasdanlainlaindiatasnyalancar.Bilaalasini
kotor atau rusak akan mengakibatkan jalannya eretan tidak lancer sehingga akan diperoleh hasil
pembubutanyangtidakbaikataukurangpresisi.


Gambar5.MejaMesin
3. Eretan(carriage)
Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas
mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas (top
carriage),yangbergeraksesuaidenganposisipenyetelandiataseretanmelintang.Kegunaaneretanini
adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang
dapatterukurdenganketelitiantertentuyangterdapatpadarodapemutarnya.Perludiketahuibahwa
semuaeretandapatdijalankansecaraotomatisataupunmanual.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 3


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar6.Eretan(carriage)
4. KepalaLepas(tailstock)
Kepalalepasdigunakanuntukdudukansenterputarsebagaipendukungbendakerjapadasaat
pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat
bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk
dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala lepas ini terdiri dari terdapat dua
bagianyaitualasdanbadan,yangdiikatdengan2bautpengikat(A)yangterpasangpadakeduasisialas
kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur pergeseran badan kepala lepas untuk keperluan agar
dudukan senter putar sepusat dengan senter tetap atau sumbu mesin, atau tidak sepusat yaitu pada
waktumembubuttirusdiantaraduasenter.
Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat dua lagi lengan pengikat yang satu (C)
dihubungkandenganalasyangdipasangmur,dimanafungsinyauntukmengikatkepalalepasterhadap
alasmesinagartidakterjadipergerakankepalalepasdarikedudukannya.Sedangkanyangsatunya(D)
dipasang pada sisi tabung luncur/rumah senter putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi
pergerakanlongitudinalsewaktumembubut.


Gambar7.KepalaLepas
5. TuasPengaturKecepatanTransporterdanSumbuPembawa
Tuas pengatur kecepatan (A) pada gambar, digunakan untuk mengatur kecepatan poros
transporter dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan
rendah.Kecepatantinggi digunakanuntuk pengerjaanbendabendaberdiameter kecil danpengerjaan
penyelesaian sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur,
mengkarteldanpemotongan(cutoff).

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 4


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar8.TuasPengaturKecepatan
Besarnyakecepatansetiapmesinberbedabedadandapatdilihatpadaplattabelyang
terterapadamesintersebut.
6. Pelattabel
Pelat tabel (B) pada gambar 9, adalah tabel besarnya kecepatan yang ditempel pada mesin
bubut yang menyatakan besaran perubahan antara hubungan rodaroda gigi di dalam kotak roda gigi
ataupun terhadap roda pulley di dalam kepala tetap (head stock). Tabel ini sangat berguna untuk
pedoman dalam pengerjaan sehingga dapat dipilih kecepatan yang sesuai dengan besar kecilnya
diameterbendakerjaataumenurutjenispahatdanbahanyangdikerjakan.
7. Tuaspengubahpembaliktransporterdansumbupembawa
Tuas pembalik putaran (C), digunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama, hal ini
diperlukan bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran, pengkartelan, ataupun membubut
permukaan.


Gambar9.Tuaspembalikputaran(C)
8. PlatTabelKecepatanSumbuUtama
Plat tabel kecepatan sumbu utama (E) pada Gambar 10, menunjukkan angkaangka besaran
kecepatansumbuutamayangdapatdipilihsesuaidenganpekerjaanpembubutan.


Gambar10.Plattabelkecepatansumbuutama
9. TuasTuasPengaturKecepatanSumbuUtama
Tuas pengatur kecepatan sumbu utama berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin
sesuaihasildariperhitunganataupembacaandaritabelputaran.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 5


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar11.Tuaspengaturkecepatansumbuutama
10. PenjepitPahat(ToolsPost)
Penjepitpahatdigunakanuntukmenjepitataumemegangpahat,yangbentuknyaadabeberapa
macam. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah sekaligus sehingga dalam
suatupengerjaanbilamemerlukan4(empat)macampahatdapatdipasangdandisetelsekaligus.


Gambar12.Penjepitpahat
11. EretanAtas
Eretanatasberfungsisebagaidudukanpenjepitpahatyangsekaligusberfungsiuntukmengatur
besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pingul) dan lainlain yang
ketelitiannyabisamencapai0,01mm.


Gambar13.Eretanatas
Eretaninitidakdapatdijalankansecaraotomatis,melainkanhanyadengancaramanual.
Kedudukannyadapatdiaturdenganmemutarnyasampaiposisi360,biasanyadigunakanuntuk
membubuttirusdanpembubutanulirdenganpemakananmenggunakaneretanatas.
12. Keranpendingin


Gambar14.Keranpendingin

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 6


SMK PGRI 1 NGAWI

Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (collant) kepada benda kerja yang
sedang dibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapat
menjagapahattetaptajamdanpanjangumurnya.Hasilbubutannyapunhalus.
13. RodaPemutar
Roda pemutar yang terdapat pada kepala lepas digunakan untuk menggerakkan poros kepala
lepas maju ataupun mundur. Berapa panjang yang ditempuh ketika maju atau mundur dapat diukur
dengan membaca cincin berskala (dial) yang ada pada roda pemutar tersebut. Pergerakkan ini
diperlukan ketika hendak melakukan pengeboran untuk mengetahui atau mengukur seberapa dalam
mataborharusdimasukkan.
14. TransporterdanSumbupembawa
Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi empat atau trapesium yang
biasanyamemilikikisar6mm,digunakanuntukmembawaeretanpadawaktukerjaotomatis,misalnya
waktumembubutulir,alurdanataupekerjaanpembubutanlainnya.Sedangkansumbupembawaatau
porospembawaadalahporosyangselaluberputaruntukmembawaataumendukungjalannyaeretan.


Gambar15.PorostransporterdanSumbupembawa
15. TuasPenghubung
Tuaspenghubungsebagaimanadigunakanuntukmenghubungkanrodagigiyangterdapatpada
eretan dengan poros transpoter sehingga eretan akan dapat berjalan secara otomatis sepanjang alas
mesin. Tuas penghubung ini mempunyai dua kedudukan. Kedudukan di atas berarti membalik arah
gerakputaran(arahputaranberlawananjarumjam)danposisikebawahberartigerakputaransearah
jarumjam.
16. EretanLintang
Eretan lintang sebagaimana ditunjukkan pada berfungsi untuk menggerakkan pahat melintang
alas mesin atau arah ke depan atau ke belakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja.
Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa panjang langkah gerakan
majuataumundurnyapahat.
Ukuran mesin bubut ditentukan oleh panjangnya jarak antara ujung senter kepala lepas dan
ujungsenterkepalatetap.Misalnyatinggimesinbubut200mm,berartimesintersebuthanyamampu
menjalankaneretanmelintangnyasepanjang200mmataumampumelakukanpembubutanmaksimum
benda kerja yang memiliki radius 200 mm (berdiameter 400 mm). Demikian pula misalnya panjang
mesin1000mm,berartihanyadapatmenjalankaneretanmemanjangnyasepanjang1000mm.Namun
demikian beberapa mesin bubut ada yang mempunyai fasilitas atau kelengkapan untuk menambah
ukurandiameterbendakerjayangdapatdikerjakandenganbeberapaalatkhususataudidesainkhusus
pula,misalnyauntukmenambahukurandiameteryaitudenganmembukapengikatalasdiujungkepala
tetap.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 7


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar16.DimensiUtamaMesinBubut
17. PerbedaanMesinBubutKonvensionaldenganCNC
Tabel1.PerbedaanmesinbubutkonvensionaldenganCNC


Cara pengendalian mesin bubut dapat dilakukan dengan konvensional atau dengan komputer
yaitu sistim numerik (numerical control) atau dengan Computer Numerical Control (CNC).
PerintahperintahnyamenggunakanbahasanumerikmelaluikodeNdankodeG.Sebagaicontohuntuk
memerintahkan spindel berputar searah jarum jam cukup memasukkan perintah M03 maka spindel
akan jalan, demikian pula untuk menghentikannya cukup dimasukkan perintah M05. Mesin CNC
sebelum dioperasikan memerlukan perencanaan dari awal sampai dengan akhir. Bahkan dilakukan
pengujianmelaluilayarmonitorataubendaUjidahulu,setelahsemuanyabenarbarudiproduksisecara
masal.
Berbeda dengan mesin konvensional, operator harus melakukan perencanaan setelah itu
langsung melaksanaan (eksekusi). Sebagai contoh operator ingin mengurangi diameter poros 2 mm,
maka operator langsung melaksanakannya. Selain itu operator harus mengetahui tombol atau handel
yangdiperlukanuntukmenggendalikanmesintersebut.

E. ALATKELENGKAPANMESINBUBUT
1. Chuck(Cekam)
Cekam adalah sebuah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Jenisnya ada yang
berahangtigasepusat(SelfcenteringChuck),danadajugayangberahangtigadanempattidaksepusat
(Independenc Chuck). Cekam rahang tiga sepusat, digunakan untuk bendabenda silindris, dimana
gerakanrahangbersamasamapadasaatdikencangkanataudibuka.Sedangkangerakanuntukrahang
tigadanempattidaksepusat,setiaprahangdapatbergeraksendiritanpadiikutiolehrahangyanglain,
maka jenis ini biasanya untuk mencekam bendabenda yang tidak silindris atau digunakan pada saat
pembubutaneksentrik.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 8


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar17.CekamRahangTigaSepusat(SelfcenteringChuck)


Gambar18.CekamRahangTigadanEmpatTidakSepusat(IndependencChuck)
Perlu diketahui bahwa cekam rahang tiga maupun rahang empat dapat digunakan untuk
menjepitbagiandalamataubagianluarbendakerja.Posisirahangdapatdibalikapabiladipergunakan
untukmenjepitbendasilindrisatauuntukbendayangbukansilindris,misalnyaflens,bendasegiempat
dll.
2. Platpembawa
Plat pembawa ini berbentuk bulat pipih digunakan untuk memutar pembawa sehingga benda
kerjayangterpasangpadanyaakanikutberputardenganporosmesin,permukaannyaadayangberalur
danadayangberlubang.


Gambar19.Platpembawa
3. Pembawa
Pembawa ada 2 (dua) jenis, yaitu pembawa berujung lurus dan pembawa berujung bengkok.
Pembawa berujung lurus digunakan berpasangan dengan plat pembawa rata sedangkan pembawa
berujungbengkokdipergunakandenganplatpembawaberalur.Caranyaadalahbendakerjadimasukkan
kedalamlubangpembawa,terbatasdenganbesarnyalubangpembawakemudiandijepitdenganbaut
yangadapadapembawatersebut,sehinggaakandapatberputarbersamasamadengansumbuutama.
Halinidigunakanbilamanadikehendakimembubutmenggunakanduabuahsenter.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 9


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar20.Pembawa
4. Penyangga
Penyangga ada dua macam yaitu penyangga tetap (steady rest), dan penyang jalan (follower
rest).Penyanggainidigunakanuntukmembubutbendabendayangpanjang,karenabendakerjayang
panjang apabila tidak dibantu penyangga maka hasil pembubutan akan menjadi berpenampang
elip/oval,tidaksilindrisdantidakrata.



(a)Tetap (b)Jalan
Gambar21.Penyangga
Apalagibilamembubutbagiandalammakapenyanggainimutlakdiperlukan.Penyanggatetap
diikat dengan alas mesin sehingga dalam keadaan tetap pada kedudukannya sedang penyangga jalan
diikatkan pada meja eretan, sehingga pada saat eretan memanjang bergerak maka penyangga jalan
mengikutitempatkedudukaneretantersebut.



Gambar22.Penggunaanpenyangga
5. Kolet(Collet)
Kolet digunakan untuk menjepit benda silindris yang sudah halus dan biasanya berdiameter
kecil. Bentuknya bulat panjang dengan leher tirus dan berlubang, ujungnya berulir dan kepalanya
dibelahmenjaditiga.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 10


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar23.Kolet
Kolet mempunyai ukuran yang ditunjukkan pada bagian mukanya yang menyatakan besarnya
diameter benda yang dapat dicekam. Misalnya kolet berukuran 8 mm, berarti kolet ini dipergunakan

untuk menjepit benda kerja berukuran 8 mm. Pemasangan kolet adalah pada kepala tetap dan
dibantu dengan kelengkapan untuk menarik kolet tersebut. Karena kolet berbentuk tirus, alat
penariknyapunberbentuklubangtirus,denganmemutarkekananuliranbatangnya.


Gambar24.Kelengkapankolet
Contohpenggunaankoletuntukmembubutbendakerja.


Gambar25.Contohpenggunaankolet
6. Senter
Senter terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan untuk mendukung benda kerja yang
akan dibubut. Ada dua jenis senter yaitu senter mati (tetap) dan senter putar. Pada umumnya senter
putar pemasangannya pada ujung kepala lepas dan senter tetap pemasangannya pada sumbu utama
mesin(mainspindle).


Gambar26.Senter
Bagiansenteryangmendukungbendakerjamempunyaisudut60,dandinamakansenterputar
karena pada saat benda kerjanya berputar senternyapun ikut berputar. Berlainan dengan senter mati
BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 11
SMK PGRI 1 NGAWI

(tetap) untuk penggunaan pembubutan dantara dua senter, benda tersebut hanya ikut berputar
bersama mesin namun ujungnya tidak terjadi gesekan dengan ujung benda kerja yang sudah diberi
lubangsenter.Walaupuntidakterjadigesekansebaiknyasebelumdigunakan,ujungsenterdanlubang
senterpadabendakerjadiberigreace/gemukataupelumassejenislainnya.
7. TaperAttachment(Kelengkapantirus)
Alat ini digunakan untuk membubut tirus. Selain menggunakan alat ini membubut tirus juga
dapatdilakukandengancaramenggeserkedudukankepalalepasataupuneretanatas.


Gambar27.Taperattachment
F. AlatPotong
Yang dimaksud dengan alat potong adalah alat/pisau yang digunakan untuk menyayat
produk/bendakerja.Dalampekerjaanpembubutansalahsatualatpotongyangseringdigunakanadalah
pahatbubut.Jenisbahanpahatbubutyangbanyakdigunakandiindustriindustridanbengkelbengkel
antaralainbajakarbon,HSS,karbida,diamonddanceramik.
1. Geometrisalatpotong
Hal yang sangat penting diperhatikan adalah bagaimana alat potong dapat menyayat dengan
baik,danuntukdapatmenyayatdenganbaikalatpotongdiperlukanadanyasudutbaji,sudutbebasdan
sudut tatal sesuai ketentuan, yang semua Ini disebut dengan istilah geometris alat potong. Sesuai
denganbahandanbentukpisau,geometrisalatpotonguntukpenggunaansetiapjenislogamberbeda.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 12


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar28.Geometrispahatbubut
Selain itu sudut kebebasan pahat juga harus dipertimbangkan berdasarkan penggunaan, arah
pemakanandanarahputaranmesin.
a. Pahatbubutratakanan
Pahat bubut rata kanan memilki sudut baji 80 dan sudutsudut bebas lainnya sebagaimana
gambar26,padaumumnyadigunakanuntukpembubutanratamemanjangyangpemakanannyadimulai
darikirikearahkananmendekatiposisicekam.


Gambar29.Pahatbubutratakanan
b. Pahatbubutratakiri
Pahatbubutratakirimemilkisudutbaji55,padaumumnyadigunakanuntukpembubutanrata
memanjangyangpemakanannyadimulaidarikirikearahkananmendekatiposisikepalalepas.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 13


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar30.Pahatbubutratakiri
c. Pahatbubutmuka
Pahat bubut muka memilki sudut baji 55, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata
permukaan benda kerja (facing) yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja ke arah
mendekatititiksenterdanjugadapatdimulaidarititiksenterkearahluarbendakerjatergantungarah
putaranmesinnya.


Gambar31.Pahatbubutmuka
d. Pahatbubutulir
Pahatbubutulirmemilkisudutpuncaktergantungdarijenisuliryangakandibuat,sudutpuncak
55 adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan ulir jenis metrik sudut
puncakpahatulirnyadibuat60.


Gambar32.Pahatbubutulirmetric
Sudut potong dan sudut baji merupakan sudut yang dipersaratkan untuk memudahkan
pemotongan benda kerja, sudut bebas adalah sudut untuk membebaskan pahat dari bergesekan
terhadapbendakerjadansuduttataladalahsudutuntukmemberijalantatalyangterpotong.
2. Penggunaanpahatbubutluar
Sebagaimanadijelaskandiatasbahwasalahsatualatpotongyangseringdigunakanpadaproses
pembubutanadalahpahatbubut.Bentuk,jenisdanbahanpahatadabermacammacamyangtentunya
BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 14
SMK PGRI 1 NGAWI

disesuaikan dengan kebutuhan. Prosesnya adalah benda kerja yang akan dibubut bergerak berputar
sedangkan pahatnya bergerak memanjang, melintang atau menyudut tergantung pada hasil
pembubutanyangdiinginkan.


Gambar33.Jenisjenispahatbubutdankegunaannya
Keterangan:
a.pahatkiri.,b.Pahatpotong.,c.Pahatkanan.,d.Pahatrata.,e.pahatradius.,f.pahatalur.,g.Pahat
ulir.,h.Pahatmuka.,i.Pahatkasar
3. Pahatbubutdalam
Sealinpahatbubutluar,padaprosespembubutanjugaseringmenggunakanpahatbubutdalam.
Pahtatjenisinidigunakanuntukmembubutbagiandalamataumemperbesarlubangyangsebelumnya
telah dikerjakan dengan mata bor. Bentuknya juga bermacammacam dapat berupa pahat potong,
pahat alur ataupun pahat ulir, ada yang diikat pada tangkai pahat. Bentuk ada yang khusus sehingga
tidakdiperlukantangkaipahat.Contohpemakaianpahatbubutdalamketikamemperbesarlubangdan
membubutratabagiandalam.


Gambar34.Pahatbubutdalam


Gambar35.Contohpembubutandalam
4. Pahatpotong
Pahat potong adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai digunakan untuk
memotongbendakerja.


Gambar36.Pahatpotong

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 15


SMK PGRI 1 NGAWI

5. Pahatbentuk
Pahatbentukdigunakanuntukmembentukpermukaanbendakerja,bentuknyasangatbanyak
dan dapat diasah sesuai bentuk yang dikehendaki operatornya. adalah jenisjenis pahat berbentuk
radius.


Gambar37.Pahatbentuk
6. Pahatkeras
Pahat kerasyaitu pahat yang terbuat dari logam keras yang mengandung bahan karbon tinggi
yangdipadudenganbahanbahanlainnya,sepertiCementedCarbid,Tungsten,Widedanlainlain.Pahat
jenis ini tahan terhadap suhu kerja sampai dengan kurang lebih 1000 C, sehingga tahan aus/gesekan
tetapi getas/rapuh dan dalam pengoperasiannya tidak harus menggunakan pendingin, sehingga cocok
untukmengerjakanbaja,besituang,danjenisbajalainnyadenganpemakananyangtebalnamuntidak
bolehmendapattekananyangbesar.
Dipasaranpahatjenisiniadayangberbentuksegitiga,segiempatdanlainlainyangpengikatan
dalam tangkainya dengan cara dipateri keras (brassing) atau dijepit menggunakan tangkai dan baut
khusus.


Gambar38.Pahatkeras
7. Borsenter
Bor senter digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai tempat
kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannnya disesuaikan dengan kebutuhan yaitu sekitar
1/32/3daripanjangbagianyangtiruspadaborsentertersebut.Pembuatanlubangsenterpadabenda
kerja diperlukan apabila memilki ukuran yang relatif panjang atau untuk mengawali pekerjaan
pengeboran.


Gambar39.Borsenter
BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 16
SMK PGRI 1 NGAWI

8. Kartel
Karteladalahsuatualatyangdigunakanuntukmembuataluralurkecilpadapermukaanbenda
kerja,agartidaklicinyangbiasanyaterdapatpadabatangbatangpenarikataupemutaryangdipegang
dengan tangan. Hasil pengkartelan ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus tergantung gigi
kartelnya.


Gambar40.Kartel

G. Kecepatanpotong(CuttingSpeed)CS
Yangdimaksuddengankecepatanpotong(CS)adalahkemampuanalatpotongmenyayatbahan
denganamanmenghasilkantataldalamsatuanpanjang/waktu(m/menitataufeet/menit).
Padagerakputarsepertimesinbubut,kecepatanpotong(CS)adalahkelilingkaliputaranatau.
d. n; di mana d adalah diameter pisau/benda kerja dalam satuan milimeter dan n adalah kecepatan
putaranpisau/bendakerjadalamsatuanputaran/menit(rpm).
Karenanilaikecepatanpotonguntuksetiapjenisbahansudahditetapkansecarabaku(Tabel2),
makakomponenyangbisadiaturdalamprosespenyayatanadalahputaranmesin/bendakerja.Dengan
demikianrumusuntukmenghitungputaranmenjadi:


Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam
millimeter,makarumusmenjadi:


Contoh: Benda yang akan dibubut berdiameter 30 mm dengan kecepatan potong (Cs) 25
m/menit,makabesarnyaputaranmesin(n)diperoleh:


Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain dapat dihitung
denganrumusdiatasjugadapatdicaripadatabelkecepatanpotongpembubutan(Tabel3dan4)yang
hasilpembacaannyamendekatidenganangkahasilperhitungan.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 17


SMK PGRI 1 NGAWI

Tabel2.KecepatanpotongpahatHSS(HighSpeedSteel)


Tabel3.Daftarkecepatanpotongpembubutan

H. Waktupengerjaan
Yang dimaksud dengan waktu pengerjaan disini adalah durasi waktu (lamanya waktu) yang
digunakanuntukmenyelesaikanpekerjaan.durasiinisangatpentingdiperhatikansehubungandengan
efisiensi pengerjaan. Apalagi dikaitkan dengan sistem bisnis komersial atau kegiatan unit produksi di

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 18


SMK PGRI 1 NGAWI

sekolah,waktupengerjaansangatpentinguntukdiperhitungkan.Halhalyangberkaitandenganwaktu
pengerjaanadalah:
1. Kecepatanpemakanan(f)
yang dimaksud dengan kecepatan pemakanan adalah jarak tempuh gerak maju pisau/benda
kerjadalamsatuanmillimeterpermenitataufeetpermenit.Padagerakputar,kecepatanpemakanan,f
adalahgerakmajualatpotong/bendakerjadalamnputaranbendakerja/pisaupermenit.
Pada mesin bubut, tabel kecepatan pemakanan f dinyatakan dalam satuan millimeter
perputaransehinggaf=f.n.Besarnyakecepatanpemakanandipengaruhioleh:
jenisbahanpahatyangdigunakan
jenispekerjaanyangdilakukan,misalnyamembubutrata,mengulir,memotongataumengkartel
danlainlain
menggunakanpendinginanatautidak
jenisbahanyangakandibubut,misalnyabesi,baja,bajatahankarat(stainlesssteel),atau
bahanbahannonferolainnya
kedalamanpemakanan
Sebagaipedomanumumuntukmengetahuibesarnyakecepatanpemakanandapatdilihatpadatabel5.

Tabel4.KecepatanPemakananuntukpahatHSS


Pekerjaan kasar yang dimaksud adalah pekerjaan pendahuluan dimana pemotongan atau
penyayatan benda kerja tidak diperlukan hasil yang halus dan presisi, sehingga kecepatan
pemakanannyadapatdipilihangkayangbesardanselanjutnyamasihdilakukanpekerjaanpenyelesaian
(finising). Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan gerakan otomatis ataupun gerakan manual, namun
demikian tidak boleh mengabaikan kemampuan pahat dan kondisi benda kerja. Semakin tebal
penyayatanhendaknyasemakinrendahputarannyauntukmenjagaumurpahatdantidakterjadibeban
lebihterhadapmotorpenggeraknya.
Sedangkan pekerjaan penyelesaian yang dimaksud adalah pekerjaan penyelesaian (finishing)
akhiryangmemerlukankehalusandankepresisianukurantertentu,sehinggakecepatanpemakanannya
harus menggunakan angka yang kecil dan tentunya harus menggunakan putaran mesin sesuai
perhitunganataudatadaritablekecepatanpotong.

2. Frekwensipemakanan(i)
Yang dimaksud dengan frekwensi pemakanan adalah jumlah pengulangan penyayatan mulai
dari penyayatan pertama hingga selesai. Frekwensi pemakanan tergantung pada kemampuan mesin,
jumlahbahanyangharusdibuang,sistempenjepitanbendakerjadantingkatfinishingyangdiminta.
BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 19
SMK PGRI 1 NGAWI

3. Panjangbendakerja/jaraktempuhalatpotong(L)
Pada proses pembubutan, jarak tempuh pahat sama dengan panjang benda kerja yang harus
dibubutditambahkebebasanawal.


Gambar41.Jaraktempuhpahatbubut
4. Perhitunganwaktupengerjaanmesinbubut(T)
Pada proses pembubutan perhitungan waktu pengerjaan waktu pengerjaan = (Jarak tempuh
pahatxfrekwensipemakanan)dibagi(Kecepatanpemakanankalikecepatanputaranmesin).
f = kecepatanpemakanan
n = putaranmesin
F = f.n
L = l+la
Contoh:Diketahuipanjangbendakerjayangakandibubut(l)96mm,kebebasanawalpahatdari
permukaanbendakerja(la)4mm,putaranmesin(n)420rpmdanfrekwensipemakanan(i)1kali,serta
kecepatanpemakanannya0,25mm/menit.Makawaktupengerjaannyaadalah:

I. CARAMEMBUBUT
1. Membubutmuka
Membubutpermukaanhendaklahdiperhatikanbeberapahalberikutini:
a. janganterlalupanjangkeluarbendakerjaterikatpadacekam
b. pahatharussetinggisenter
c. gerakan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja searah jarum jam
ataugerakanpahatmajumenujusumbubendakerjadenganputaranbendakerjaberlawananarah
jarumjam(putaranmesinharusberlawanandenganarahmatasayatalatpotong).


Gambar42.Membubutpermukaan

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 20


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar43.Arahgerakanpahatdanbendakerja
2. Membubutlurus
Pekerjaan membubut lurus untuk jenis pekerjaan yang panjangnya relatif pendek, dapat
dilakukandenganpencekamanlangsung.


Gambar44.Pembubutanlurusbendayangpendek
Untuk pekerjaan membubut lurus yang dituntut hasil kesepusatan yang presisi, maka
pembubutannyaharusdilakukandiantaraduasenter.


Gambar45.Pembubutanlurusbendayangpanjang
Sedangkanpekerjaanmembubutlurusuntukbendayangpanjangdanberdiameterkecilmaka
harusdiperhatikanbeberapahalberikutini:
a. bendakerjadidukungdenganduabuahsenter
b. gunakanpenyangga,platpembawadanpembawabilabendakerjanyapanjang.
c. pahatharussetinggisenter
d. pilihbesarnyakecepatanputaranmenggunakanrumusataumenggunakantabel
e. setelposisipahatmenyentuhbendakerjadansetdialukurpadaeretanmelintangpadaposisi0
f. setelposisipahatpadabatasujungmaksimumawallangkahpadadialeretanmemanjangposisi0
g. pengukuransebaiknyamenggunakanalatukurmesinitusendiri
h. gunakanpahatyangmempunyaisudutpotongyangtepat
i. jalankanmesindanperhatikanbesarnyapemakanansertahasilpenyayatannya.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 21


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar46.Pembubutanlurusuntukbatangpanjang
3. Membubuttirus(konis)
Membubut tirus serupa dengan membubut lurus hanya bedanya gerakan pahat disetel
mengikutisuduttirusyangdikehendakipadaeretanatas,ataupenggeserankepalalepasataudengan
alat Bantu taper attachment (perlengakapan tirus). Jenis pahatnyapun serupa yang digunakan dalam
membubut lurus. Penyetelan peralatan eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat
bantutaperattachmentpadasaatmembubuttirustergantungpadasudutketirusanbendakerjayang
akandikerjakan.
Pembubutantirusdapatdilkukandenganbeberapacaradiantaranya:
a. Denganpenggeseraneretanatas.
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan dengan
mengatur/menggeser eretan atas sesuai besaran derajat yang dikehendaki. Dalam hal ini pergeseran
eretanatasdariposisisejajardengansentermesindigeser/diputarsebesarsudutyangdikehendaki.
Pembubutan tirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu (relatif pendek),
sebabtergantungpadabesarkecilnyaeretanatasyangdapatdigeserkan.Kelebihanpembubutantirus
dengancarainidapatmelakukanpembuatantirusdalamdanluar,jugabentukbentuktirusyangbesar,
sedangkankekurangannyaadalahtidakdapatdikerjakansecaraotomatis,jadiselaludilakukandengan
tangan.


Gambar47.Pembubutantirusdenganmenggesereretanatas.
Berdasarkan gambar di atas pembubutan tirus dengan penggeseran eretan dapat dihitung
denganrumus:

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 22


SMK PGRI 1 NGAWI

D = diameterbesarketirusan
d = diameterkecilketirusan
l = panjangketirusan
= sudutpergeseraneretanatas
Contoh:Dalampembubutantirusdiketahui,D=50mm;d=34mm,panjangketirusanl=60mm,Jadi
penggeseraneretanatasnyaadalah:


Jadieretanharusdigesersebesar=737
b. DenganPengeseranKepalaLepas
Pembubutan tirusdengan penggeseran eretanatashanyadapatdilakukanuntukpembubutan
bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat melakukan pembubutan tirus yang panjang dengan
perbandingan ketirusan yang kecil (terbatas). Cara penyayatannya dapat dilakukan secara manual
dengantangandanotomatis.


Gambar48.Membubuttirusdiantaraduasenter


Gambar49.Gambarkerjamembubuttirusdiantaraduasenter
Berdasarkangambardiataspembubutantirusdenganpenggeserankepalalepas/offset(X)
dapatdihitungdenganrumus:
X = Jarakpengeserankepalalepas
D = Diametertirusterbesar
d = Diametertirusterkecil
L = Panjangbendakerjatotal
l = Panjangtirusyangdibubut(tirusefektif)
Contoh:

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 23


SMK PGRI 1 NGAWI

Sebuahbendakerjaakandibubuttiruspadamesinbubutyangdatadatanyasebagaimanagambar60,
yaitupanjangtotalbendakerja150mm,panjangtirusefektif80mm,diametertirusyang
besar(D)25mmdanukurandiametertirusyangkecil(D)21mm.Jarakpergeserankepalalepasnya
adalah:


Jadijarakpenggeserankepalalepasadalah3.75mm
c. Denganmenggunakanperlengkapantirus(TaperAttachment)
Pembubutandengancarainidapatdiaturdenganmemasangpelengkapantirusyang
dihubungkandenganeretanlintang.Satusetperlengkapantirusyangtersediadiantaranya:
Busurskala(platdasar)
Alatpembawa
Sepatugeser
Bautpengikat(bautpengunci)
Lenganpembawa


Gambar50.PerlengkapanTirus
Pembawa dapat disetel dengan menggesernya pada busur kepala sesuai dengan hasil
perhitungan ketirusan, biasanya garis pembagian pada busur kepala ditetapkan dalam taper per feet
bukan taper tiap inchi. Untuk menghitung besaran taper per feet dapat dicari dengan menggunakan
rumus:
Tpf = taperperfeet
D = diameterkertirusanyangbesar

d = diameterketirusankecil
p = panjangketirusan
Contoh:
Sebuahbendakerjaakandibubuttiruspadamesinbubutmempunyaidiameterketirusanyangbesar(D)
=2,dandiameterketirusanyangkecil(d)=13/4panjangketirusannya=8.Busurskalaattachment
mempunyai pembagian tiap strip = 1/16 . Hitung berapa strip alat pembawa pada attachment harus
digeserkan!


BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 24
SMK PGRI 1 NGAWI

Setiapsetiapskalabusurattachmentbernilai1/18inchi,sedangkanbendakerjamempunyaiTpf=3/8,
jadialatpembawanyaharusdigeser3/8dibagi1/16samadengan6strippadabusurskala.
4. Membubutbentuk
Membubutbentukradius(Gambar66),bulatataubentukkhususlainnyadapatdilakukanpada
mesin bubut copi. Namun dapat juga bentuknya langsung mengikuti bagaimana bentuk asahan
pahatnyaitusendiri,khususnyauntukbentukbentukyangrelatiftidaklebar(luas).Karenabidangpahat
yang memotong luasannya relatif besar bila dibandingkan pembubutan normal, maka besarnya
pemakanan dan kecepatan putarnyapun tidak boleh besar sehingga memperkecil terjadinya
penumpulandanpatahnyabendakerjamaupunpahat.


Gambar51.Membubutbentuk
5. Membubutalur(memotong)
Pada pekerjaan memotong benda kerja, harus diperhatikan tinggi mata pahat pemotongnya
harus setinggi senter, bagian yang keluar dari penjepit pahat harus pendek, kecepatan putaran mesin
harus perlahanlahan (kerja ganda), bagian yang akan dipotong harus sedikit lebih lebar dibandingkan
denganlebarmatapahatnyaagarpahattidakterjepit.Bendayangakandipotongsebaiknyatidakdijepit
dengansenter.


Gambar52.Membubutalur
Apabiladiperlukandanbendanyapanjangbolehdijepitmenggunakansentertetapitidakboleh
pemotongan dilakukan sampai putus, dilebihkan sebagian untuk kemudian digergaji, atau dilanjutkan
dengan dengan pahat tersebut tetapi tanpa didukung dengan senter, hal ini untuk menghindari
terjadinyapembengkokanbendakerjadanpatahnyapahat.
6. Membubutulir
Mesinbubutdapatdipergunakanuntukmembubutulirluar/bautdanulirdalam/murdandari
sisi bentuk juga dapat membuat ulir segi tiga, segi empat, trapesium dan lainlain. Gambar 49
menunjukkanprofildandimensiulirsegitgaluar(baut)dangambar50menunjukkanprofildandimensi
ulirsegitigadalam(mur)dalamsatuanmetris.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 25


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar53.Ulirsegitigaluar Gambar54.Ulirsegitigadalam
Darisisiarahuliranjenisuliradayangarahulirnyakekanan(disebutulirkanan),danadayang
arahulirnyakekiri(disebutulirkiri).Arahuliraninidibuatsesuaikebutuhanulirtersebutpenggunannya
untuk apa dan digunakan dimana, serta salah satu pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya
adalah arah gaya yang diterima ulir tersebut. Gambar 51 menunjukkan jenis ulir segitiga kanan dan
gambar52menunjukkanjenisulirsegitigakiri.Sedangkanbiladilihatjalannyauliranadayangdisebut
ulir tunggal, ulir dua jalan (ganda) dan yang lebih dari dua jalan desebut ulir majemuk. Gambar 3
menunjukkanulirsegitigaduajalan.


Gambar55.Ulirsegitigakanan Gambar56.Ulirsegitigakiri

Gambar57.Ulirsegitigaduajalan
Untukmendapatkandatastandarukurandanprofilulir,baikitujenisulirmetris,inchiataujenis
ulir lainnya dapat dilihat pada tabel ulir. Dengan melihat data ulir dari tabel kita dapat menentukan
kisar/gang,diameterlurulirtermasukdimeterlubangulir.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 26


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar58.Standarprofilulirjenismetric


Gambar59.Standarkedalamanulirmetrik.
Daridatagambardiatasdapatdijadikanacuanbahwakedalamanulirluar(baut)adalah0,61x
Pitch/kisar dan kedalaman ulir dalam (Mur) adalah 0,54 x Pitch/kisar. Dan untuk memudahkan mur
terpasangpadabaut,padaumumnyadiameternominalbautdikurangisebesar0.1xkisar.
7. Membubutdalam
Pekerjaanmembubutdalamdilakukanbiasanyasetelahdilakukanpengeboranatausudahada
lubang terlebih dahulu. Jadi pembubutan dalam hanya bersifat perluasan lubang atau membentuk
bagian dalam benda. Untuk mengetahui kedalaman yang dicapai maka pada saat awal mata pahat
hendaknya disetel pada posisi 0 dial ukur kepala lepas sehingga tidak setiap saat harus mengukur
kedalamanataujaraktempuhpahatnya.


Gambar60.Membubutdalamtirus
8. Mengebor
Sebelumdilakukanpengeboranbendakerjadiborsenterterlebihdahulu.Padasaatpengeboran
besarnya putaran mengikuti besar kecilnya diameter mata bor yang digunakan dan harus diberi
pendinginanuntukmenjagamatabortetapawetdanhasilnyapengeboranbisamaksimal.

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 27


SMK PGRI 1 NGAWI


Gambar61.Pengeboranlubangsenter Gambar62.Pengeboranlubangsenter

BAHAN AJAR 14.KK.9 MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT 28

Anda mungkin juga menyukai