Anda di halaman 1dari 11

1.

LATAR BELAKANG
Sebagai suatu medium respirasi, udara mempunyai banyak keuntungan, salah satunya tentu saja
kandungan oksigen yang tinggi. Selain itu, karena O2 dan CO2 berdifusi jauh lebih cepat di udara
dibandingkan dengan di dalam air, maka permukaan respirasi yang terpapar ke udara tidak harus
di respirasi secara menyeluruh seperti insang. Sementara permukaan respirasi mengeluarkan
oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida , difusi dengan cepat membawa lebih
banyak oksigen ke permukaan respirasi dan membuang karbondioksida. Ketika hewan darat
melakukan ventilasi, maka lebih sedikit energi yang dipakai karena udara jauh lebih mudah di
gerakkan dibandingkan dengan air. Akan tetapi sebuah permasalahan yang mengalahkan
keuntungan udara sebagai medium respirasi. Permukaan respirasi yang harus lebih besar dan
lembab secara terus menerus akan kehilangan air ke udara melalui penguapan. Permasalahan itu
diatasi dengan cara membuat permukann respirasi melipat ke dalam tubuh.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa sistem trakea, yang terbuat dari pipa yang
becabang di seluruh tubuh, merupakan salah satu variasi dari permukaan respirasi internal yang
melipat-lipat dan pipa yang terbesar itulah yang disebut trakea. Bagi seekor serangga kecil, proses
difusi saja dapat membawa cukup O2dari udara ke sistem trakea dan membuang cukup CO2 untuk
mendukung sistem respirasi seluler. Serangga yang lebih besar dengan kebutuhan energi yang
lebih tinggi memventilasi sistem trakeanya dengan pergerakan tubuh berirama (ritmik) yang
memampatkan dan mengembungkan pipa udara seperti alat penghembus.
Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan
waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi
merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen.
Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 6 CO2 + 6H2O +ATP.
Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi
makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan
memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat
diketahui jumlahnya. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk
laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain
temperatur, spesies hwan, ukuran badan dan aktivitas .

BAB II
Tujuan dan waktu pelaksanan
1. Tujuan
Mengamati faktor yang mempengaruhi laju pernapasan pada serangga

1. Waktu dan pelaksanaan praktikum


Hari/ tanggal : Senin/ 9 Januari 2015

Waktu : 9.45 11.45 Wib

Tempat : Jln. Jend. Gatot Subroto No.21 Baturaja Barat


Kelas XI IPA 4 Sma Negeri 3 OKU

BAB III
Alat, Bahan dan Langkah kerja
1. Alat dan Bahan
2. Respirometer
3. Timbangan
4. Kapas
5. Larutan KOH 4% atau kristtal NaOH
6. Larutan eosin
7. Serangga (jangkrik, belalang, kecoak)
8. Langkah Kerja
9. Timbanglah berat badan serangga yang Anda siapkan! Catat berat setiap serangga!
10. Masukan kristal NaOH/KOH pada botol respirometer, kemudian masukan kapas sebagai
penyekat! Catatan: respirometer dapat dibuat sendiri dengan botol kecil bekas, tutup botol
dilubangi dan masukan pipa sedotan, olesi tutup botol dengan vaselin agar tidak bocor.
11. Masukan salah satu serangga yang telah ditimbang dalam respirometer! Oleskan vaselin
pada sambungan respirometer!
12. Masukan setetes eosin pada ujung respirometer! Letakkan respirometer secara mendatar,
biarkan serangga melakukan respirasi!
13. Amati dan catatlah perubahan kedudukan eosin pada pipa skala 1 menit selama 5 menit!
14. Lakukan kegiatan tersebut pada serangga lainnya! Kemudian, catatlah hasilnya dalam
tabel seperti berikut!

Kedudukan Eosin pada 2 menit ke-


Jenis
1 2 3 4 5
No. Serangga Berat Rata-Rata

0,44
1. Belalang gram 1,5 2,3 3,2 4,4 5,1 1,02

2. Jangkrik 0,3 gram 1,3 2,1 2,8 3,4 4,2 0,84

0,95
3. Kecoak gram 1,8 3,3 4,8 6,25 8,6 1,72
BAB lV
Rumusan masalah dan pembahasan
1. Rumusan Masalah
2. Apakah peranan NaOH/KOH dalam percobaan?
3. Faktor apakah yang memengaruhi pergeseran eosin?
4. Serangga Apakah yang paling berat Anda uji dalam kegiatan ini?
5. Manakah laju pergeseran kedudukan eosin tercepat dari bermacam-macam serangga yang
anda uji? Mengapa demikian?

1. PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan 1
Jenis Skala yang di Volume oksigen yang
No Menit ke-n organisme tunjukkan eosin digunakan organisme

1 Menit 1 Jangkrik 1,3 1,3

2 Menit 2 Jangkrik 2,1 2,1 1,3= 0,8

3 Menit 3 Jangkrik 2,8 2,8 2,1= 0,7

4 Menit 4 Jangkrik 3,4 3,4 2,8= 0,6

5 Menit 5 Jangkrik 4,2 4,2 3,4= 0,8

Jumlah = 4,2

1. Percobaan 2
Jenis Skala yang di Volume oksigen yang
No Menit ke-n organisme tunjukkan eosin digunakan organisme

1 Menit 1 Belalang 1,5 1,5

2 Menit 2 Belalang 2,3 2,3 1,5 = 0,8

3 Menit 3 Belalang 3,2 3,2 2,3 = 0,9

4 Menit 4 Belalang 4,4 4,4 3,2= 1,2

5 Menit 5 Belalang 5,1 5,1 4,4 = 0,7

Jumlah = 5,1
1. Percobaan 3
Jenis Skala yang di Volume oksigen yang
No Menit ke-n organisme tunjukkan eosin digunakan organisme

1 Menit 1 Kecoak 1,8 1,8

2 Menit 2 Kecoak 3,3 3,3 1,8 = 1,5

3 Menit 3 Kecoak 4,8 4,8 3,3= 1,5

4 Menit 4 Kecoak 6,25 6,25 4,8= 1,45

5 Menit 5 Kecoak 8,6 8,6 6,25= 2,35

Jumlah = 8,6

Jawaban Rumusan Masalah :


1. Fungsi dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2agar tekanan
dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas dalam
respirometer akan tetap dan eosin tidak bisa bergerak. Akibatnya volume oksigen yang
dihirup serangga tidak bisa diukur. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena
bersifat higroskopis. Reaksi antara KOH dengan CO2, sebagai berikut:
(i) KOH + CO2 KHCO3
(ii) KHCO3 + KOH K2CO3 + H2O
2. Yang mempengaruhi pergeseran eosin yaitu kecepatan bernafas dari serangga yang
diamati. Berat tubuh, Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak
oksigen yang dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya. Tetesan eosin tersebut
akan bergeser karena terhirup saat serangga bernafas .
Ukuran tubuh, Makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen makin banyak. Tetesan eosin
tersebut akan bergeser karena terhirup saat serangga bernafas .
Kadar O2, Bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat sebagai
kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen.
Aktivitas, Makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi. Jadi semakin tinggi
aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya semakin cepat.
Tetesan eosin tersebut akan bergeser karena terhirup saat serangga bernafas .Atau yang
mempengaruhi pergeseran eosin yaitu banyak sedikit nya stigma yang ada pada masing masing
serangga.
3. Serangga paling berat yang kami uji pada kegiatan ini yaitu Kecoak ,serangga ini
memiliki bobot seberat 0,95 gram.
4. Laju pergeseran kedudukan eosin tercepat dari serangga yang diuji adalah Kencoak ,
karena berat badan dan ukuran tubuh lebih besar dibandingkan dengan serangga jangkrik
dan belalang, serta aktivitas tubuh yang sangat aktif, sehingga kebutuhan oksigen yang
diperlukan semakin banyak dibanding jangkrik dan belalang.

BAB 5
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Pada praktikum repirasi kali ini menggunakan serangga (belalang, jangkrik, kecoa) yang
dimasukkan ke dalam respirometer. Serangga ini dimasukkan ke dalam tabung respirometer
kemudian dimasukkan eosin yang berfungsi untuk mengikat O2, namun eosin harus dibungkus
terlebih dahulu dengan menggunakan kapas sebelum dimasukkan ke dalam tabung. Hal ini
dimaksudkan untuk memisahkan serangga dengan zat kimia karena serangga akan mati bila
bersentuhan dengan eosin. Kemudian pada ujung pipa kapiler diberi cairan untuk memisahkan
udara yang ada di dalam tabung dan udara yang ada di luar tabung.
Pernapasan pada serangga dengan menggunakan trakea dimana udara yang ada masuk secara
difusi, penyebab terjadinya difusi pada belalang karena dalam proses respirasi khususnya pada
belalang, O2 agar dapat dipindahkan dari lingkungan ke dalam tubuh melintasi membran respirasi
yang permukaannya pada tiap serangga tidak sama dan juga membran ini mengandung kapiler,
sehingga agar masuk ke dalam tubuh serangga harus melalui mekanisme difusi secara pasif.
Sistem pernapasan trakea pada serangga yaitu udara masuk melalui stigma, dan masuk ke dalam
trakea, terlebih dahulu udara ini disaring oleh rambut-rambut halus yang terdapat pada stigma
sehingga udara dan debu dapat dipisahkan.Karena adanya kontraksi tubuh yang menjadikan
tubuh serangga kembang kempis sehingga pembuluh trakea ikut kembang kempis. Akibatnya
udara dapat beredar keseluruh bagian sel tubuh dan diedarkan oleh trakeolus yaitu cabang-cabang
kecil trakea yang menembus jaringan kecil.
Pada proses respirasi ditandai dengan bergeraknya air pada pipa kapiler. Persamaan reaksi antara
eosin dan CO2 yaitu:

Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O


1. SARAN
Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan prosedur kerja serta
memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk memperbanyak referensi guna
memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum maupun dalam penyusunan laporan
praktikum.

Rangkuman Materi Kelas XI Sistem Pernapasan (Respirasi)


Fungsi sistem respirasi :
Pertukaran udara
mengambil oksigen dari atmosfer/lingkungan ke dalam sel-sel tubuh
melepaskan karbondioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh ke lingkungan
Jalur pengeluaran air dan panas
Membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengubah jumlah
CO2 dan H2CO3 sebagai penghasil ion H+
Memungkinkan berbicara, menyanyi, atau pembentukan vokal
Merupakan sistem pertahanan terhadap benda asing yang terhirup
Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan/menonaktifkan bahan-bahan yang
mengalir melewati sirkulasi paru-paru
Sebagai indra penciuman (hidung)
Alat-alat respirasi :
Hidung : Fungsi

menyaring partikel --> oleh rambut-rambut hidung dan lapisan mukosa


bersilia
melembabkan dan menghangatkan udara yang masuk--> udara yg terlalu
kering akan dilembabkan melalui penguapan cairan mukosa & udara yg terlalu dingin dapat
dihangatkan melalui radiasi panas dari kapiler-kapiler darah --> terdapat pada dinding
rongga hidung yang disebut konka.
mematikan kuman --> kuman yang masuk melalui udara akan di matikan oleh
leukosit yang terdapat dalam selaput lendir mukosa.
indra penciuman --> terdapat sel-sel olfaktori
Faring (tekak) --> merupakan saluran bersama sistem pernapasan dan sistem
pencernaan
terdapat 2 saluran dari faring yaitu trakea (jalan udara) dan esofagus (jalan
makanan)
Laring (pangkal tenggorokan)
saluran udara yang terletak di bagian depan faring
terdapat tonjolan jakun, katup epiglotis, dan pita suara
Epiglotis adalah tulang rawan yang membantu menutupnya laring pada saat
menelan
Pita suara adalah jaringan elastis yang melintang di pintu masuk laring. ada 2
buah pita suara => pita suara palsu (tdk berotot & tdk menghasilkan suara) & pita suara
sejati (berotot & menghasilkan suara)
Suara yg dihasilkan akibat lewatnya udara di laring dan menggetarkan lipatan
pita suara.
Trakea (batang tenggorokan)
Merupakan saluran lanjutan dari laring
dibentuk oleh cincin2 tulang rawan => berfungsi untuk mempertahankan
bentuk trakea dan supaya trakea tetap terbuka
bagian dalam trakea dilapisi oleh selaput lendir dari sel-sel epitel bersilia dan
sel goblet => silia hanya bergerak menuju laring untuk mengeluarkan partikel & benda asing
yang masuk bersama udara pernapasan
Bronkus (percabangan trakea)
merupakan cabang kanan dan kiri trakea
memiliki struktur yg sama dengan trakea--> terdapat cincin tulang rawan
bronkus kanan masuk ke paru-paru kanan, bronkus kiri masuk ke paru-paru
kiri
Bronkiolus (bagian paru-paru)
merupakan cabang-cabang dari bronkus
tidak terdapat cincin kartilago
ujung bronkiolus terdapat alveolus
Alveolus (bagian paru-paru)
struktur yg menyerupai kantung kecil yang terbuka pada salah satu sisinya
dikelilingi oleh pembuluh kapiler => dalam kapiler darah, oksigen diikat oleh
hemoglobin dlm eritrosit membentuk oksihemoglobin
dinding alveolus yang tipis dan lembab mempermudah udara pernapasan
melewatinya
kadar oksigen pada rongga alveolus lebih tinggi daripada kadar oksigen dari
sitoplasma, sel darah, dan jaringan tubuh
tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida
Pulmo (Paru-Paru)
organ pernapasan utama yang berpori-pori dan berisi udara --> terletak di
rongga dada
paru-paru sebelah kanan terdiri atas 3 lobus (gelambir) dan paru-paru
sebelah kiri terdiri atas 2 lobus (gelambir)
tersusun dari 300 juta alveolus --> adanya alveolus menyebabkan permukaan
paru-paru menjadi lebih luas
selaput pembungkus paru-paru disebut PLEURA --> selaput tipis berangkap
2
diantara selaput pleura dan paru-paru terdapat cairan limfa yang berfungsi
untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada waktu mengembang dan mengempis

Mekanisme Respirasi
Pernapasan Dada => mekanisme respirasi yang dilakukan oleh otot antar tulang
rusuk (otot interkostal)
Fase Inspirasi (penghirupan udara) :
Otot interkostal eksternal kontraksi --> tulang rusuk terangkat shg volume rongga dada
bertambah besar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara paru-paru mengecil -->
udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
Fase Ekspirasi (penghembusan udara) :
Otot interkostal eksternal relaksasi --> tulang rusuk turun kembali shg volume rongga dada
menyempit --> paru-paru mengempis --> tekanan udara paru-paru menjadi besar --> udara
keluar dari paru-paru

Pernapasan Perut => mekanisme respirasi yang dilakukan oleh otot diafragma
Fase Inspirasi (penghirupan udara) :
Otot diafragma kontraksi --> diafragma yang semula melengkung menjadi datar --> volume
rongga dada membesar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara paru-paru mengecil -
-> udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
Fase Ekspirasi (penghembusan udara) :
Otot diafragma relaksasi --> difragma kembali melengkung --> volume rongga dada
menyempit --> paru-paru mengempis --> tekanan udara paru-paru membesar --> udara
keluar dari paru-paru

Frekuensi Pernapasan
Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
umur => semakin bertambah umur semakin rendah frekuensi pernapasan
jenis kelamin => umumnya laki-laki memerlukan lebih banyak energi dari
pada wanita, sehingga kebutuhan oksigen pun lebih besar
suhu tubuh => semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi
pernapasannya
posisi tubuh => posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi
pernapasan. ini berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Sebagai
contoh, posisi berdiri memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan posisi
berbaring
kegiatan tubuh => orang yang sedang melakukan aktivitas, mis : belajar,
memerlukan energi yang lebih banyak daripada orang yang sedang tidur

Udara pada proses pernapasan


Udara yang digunakan dalam pernapasan dapat dibedakan menjadi 6 macam, yaitu :
Udara pernapasan (UP)/ Tidal Volume => udara yang masuk atau keluar paru-paru
sebagai akibat pernapasan biasa. Volumenya sebesar 500cc
Udara komplementer (UK) => udara yg masih bisa dimasukkan ke dalam paru-paru
secara maksimal setelah inspirasi normal. Volumenya kurang lebih 1500cc
Udara cadangan (UC) => udara yg masih dapat dikeluarkan secara maksimal
setelah melakukan ekspirasi normal. Volumenya sebesar 1500cc
Udara residu (UR) => udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi maksimal. Volumenya sekitar 1000cc
Kapasitas vital paru-paru (KV) => udara yang dapat dihembuskan semaksimal
mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal.
Kapasitas vital paru-paru adalah: UP + UK + UC
Volume total paru-paru => volume udara yang dapat tertampung secara maksimal di
dalam paru-paru
Volume total paru-paru adalah : KV + UR
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida --> dilakukan melalui dua tahap, yaitu :
pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan Luar (Eksternal)
pertukaran oksigen dari udara bebas dalam rongga alveolus dengan CO2
dalam darah kapiler alveolus.
proses :
pada saat menghirup napas, udara bebas kaya O2 masuk ke dalam paru-paru (alveolus) -->
O2 menembus dinding alveolus secara difusi menuju ke darah kapiler --> di saat yg
bersamaan, CO2 dalam darah kapiler dilepaskan ke rongga alveolus.
darah kapiler masuk ke paru-paru dengan mengangkut banyak CO2 dalam
bentuk ion bikarbonat (HCO3) yang kemudian dikeluarkan ke udara bebas.
setelah CO2 dikeluarkan, maka darah kapiler akan tertinggal sedikit CO2,
dan menyebabkan terjadi reaksi : H + HCO3 --> H2CO3 (asam karbonat) --> H2O + CO2.
Reaksi ini dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase
hemoglobin (Hb) melepaskan ion H yg diangkutnya
Hb yg telah lepas ion H nya, akan mengikat oksigen yg berdifusi dari udara
bebas dalam alveolus ke dalam darah kapiler menjadi HbO2 (OKSIHEMOGLOBIN) =>
peristiwanya disebut DEOKSIGENASI
Pernapasan Dalam (Internal)
pertukaran oksigen dari kapiler darah dan CO2 dari sel-sel jaringan tubuh.
Oksigen dari sel-sel darah keluar dan berdifusi menuju ke jaringan tubuh, sebaliknya CO2
dari jaringan tubuh berdifusi ke sel-sel darah
Proses :
dari alveolus, oksigen diangkut oleh darah dalam bentuk oksihemoglobin (HbO2) --> dibawa
ke jaringan --> oksigen pada oksihemoglobin dilepaskan ke dalam cairan sel jaringan
tubuh --> oksigen berdifusi ke cairan sel jaringan tubuh.
dalam jaringan, oksigen tersebut akan digunakan untuk oksidasi biologis sel menyebabkan
kadar CO2 dalam jaringan tubuh tinggi --> Hb yang telah membebaskan oksigen akan
mengikat CO2 dalam bentuk HbCO2 (KARBOMINOHEMOGLOBIN).

Pengangkutan CO2 oleh darah terdapat beberapa cara, yaitu :


sebagian besar (60%-70%) diangkut dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat) oleh
plasma darah
kurang lebih 25% diikat oleh gugus asam amino dari Hb membentuk
karbominohemoglobin (HbCO2).
sebagian kecil (6%-10%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa asam
karbonat (H2CO3)
Gangguan Pada Sistem Pernapasan
Asidosis => gangguan fisiologis yang terjadi karena gagalnya paru-paru
mengeluarkan seluruh CO2 dalam tubuh sehingga mengakibatkan darah menjadi terlalu
asam karena kadar CO2 dalam darah tinggi.
Pembengkakan kelenjar limpa => disepanjang saluran pernapasan terdapat kalenjar
limfa seperti : amandel, polip, dan adenoid yang dapat membengkak dan menimbulkan
gangguan
Bronkitis => peradangan pada trakea, bronkus, bronkiolus
Asma => menyempitnya saluran pernapasan yang terjadi karena otot polos
penyusun dinding saluran berkontraksi terus-menerus yang mengakibatkan pelebaran
saluran pernapasan terganggu
Renitis => radang pada rongga hidung
Sinusitis => peradangan pada sebelah atas rongga hidung
Pneumonia => radang dinding alveolus yang disebabkan infeksi bakteriDiplococcus
pneumonia
Tuberkulosis (TBC) => tumbuhnya bintil-bintil kecil pada dinding alveolus disebabkan
oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis
Paru-paru basah & tenggelam => alveolus kemasukan air
Asfiksi => gangguan proses pernapasan oksigen ke jaringan dan penggunaannya
oleh jaringan
Faringitis => infeksi pada faring oleh kuman penyakit
Tonsilitis => radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil
Difteri => infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphteriae menyerang saluran pernapasan atas
Emfisema => alveolus mengalami perluasan berlebihan dan mengakibatkan
menggelembungnya paru-paru
Kanker paru-paru & Kanker laring => umumnya menyerang perokok
Komponen Rokok :
Tar => substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru
Nikotin => zat adiktif yang mempengaruhi saraf dan peredaran darah dan bersifat
karsinogenik
Karbon monoksida => mengikat hemoglobin dalam darah sehingga darah tidak
mampu mengingkat oksigen
Selain ketiga komponen tersebut terdapat zat-zat beracun lainnya, seperti : asam
asetat, butana, kadmium, asam stearat, toluene, amonia, arsenik, metanol, metana.
Pernapasan Pada Hewan
Serangga
Alat pernapasan berupa pembuluh trakea
Udara masuk dan keluar melalui lubang kecil yang disebut spirakel -->
pembuluh trakea memanjang dan bercabang untuk mengantarkan oksigen ke jaringan tubuh
Pengangkutan O2 dan CO2 tidak memerlukan bantuan sistem transportasi
(darah) karena darahnya tidak mengandung hemoglobin
Burung
memiliki siring (alat suara) yang terletak pada percabangan batang
tenggorokan (bifurkasi trakea)
paru-paru burung berwarna merah muda yang terdapat dalam rongga dada.
Paru-paru yang ukurannya relatif kecil ini dihubungkan dengan kantung hawa. Fungsi
kantung hawa adalah :
membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang
memperbesar ruang siring, sehingga memperkeras suara
mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan
mengatur berat jenistubuh pada saat burung terbang
Mekanisme pernapasan burung saat hinggap/istirahat
menggunakan paru-paru
Mekanisme pernapasan burung saat terbang
Inspirasi : pada saat sayap diangkat, pundi hawa antartulang korakoid
terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, sehingga udara masuk ke pundi hawa
ketiak.
Ekspirasi : pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit,
sedangkan pundi hawa antartulang korakoid mengembang.

Anda mungkin juga menyukai