Anda di halaman 1dari 8

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR

NOMOR 1 TAHUN 2010

TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN ACEH TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2010

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH TIMUR,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 181 ayat (1)


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapakali diubah dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, Kepala Daerah mengajukan Rancangan Qanun tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memperoleh
persetujuan bersama;
b. bahwa Rancangan tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kabupaten (APBK) yang diajukan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, merupakan perwujudan dari Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Tahun 2010 yang dijabarkan dalam kebijakan umum
APBK serta prioritas plafond anggaran sementara yang telah
disepakati bersama antara Pemerintah Kabupaten dengan DPRK
pada tanggal 03 bulan Februari Tahun 2010;
c. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2010;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Qanun Kabupaten
Aceh Timur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2010.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan


Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam Lingkungan
Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1092);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 12 Tahun1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);
3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3688);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3894);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
13. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4633);
14. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5049);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang
Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4138);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4139);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah untuk ketiga
kalinya dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4503);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4574);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Penyelenggaran
Pemerintah Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
30. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330) sebagaimana
telah diubah untuk ketujuh kalinya dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2007 tentang Perubahan
Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
31. Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pembentukan Qanun (Lembaran Daerah Nanggroe Aceh
Darussalam Tahun 2007 Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah
Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 03);
32. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Timur
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 12).

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TIMUR
dan
BUPATI ACEH TIMUR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR TENTANG ANGGARAN


PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN ACEH TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2010

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Tahun Anggaran 2009


sebagai berikut:
1. Pendapatan Daerah Rp. 655.014.162.113,-
2. Belanja Daerah Rp. 741.492.252.388,- (-)
Surplus/(Defisit) Rp. (86.478.090.275)
3. Pembiayaan Daerah
a. Penerimaan Rp. 91.953.090.275,-
b. Pengeluara Rp. 5.475.000.000,-(-)
Pembiayaan Netto Rp. 86.478.090.275,-
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Tahun Berkenaan Rp. -

Pasal 2

(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri


dari:
a. Pendapatan Asli Daerah sejumlah Rp. 46.642.572.647,-
b. Dana Perimbangan sejumlah Rp. 516.972.079.156,-
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah sejumlah Rp. 91.399.510.310,-

(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal


Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan:
a. Pajak Daerah sejumlah Rp. 3.017.000.000,-
b. Retribusi Daerah sejumlah Rp. 3.552.000.000,-
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang dipisahkan sejumlah Rp. 3.550.000.000,-
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah sejumlah Rp. 36.523.572.647,-

(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf b


terdiri dari jenis pendapatan:
a. Dana Bagi Hasil sejumlah Rp. 90.996.222.156,-
b. Dana Alokasi Umum sejumlah Rp. 374.552.057.000,-
c. Dana Alokasi Khusus sejumlah Rp. 51.423.800.000,-

(4) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagaimana dimaksud


pada Ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan:
a. Hibah sejumlah Rp. 50.000.000.000,-
b. Dana Darurat sejumlah Rp. -
c. Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi
dan Pemerintah Daerah Lainnya
sejumlah Rp. 11.399.510.310,-
d. Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus sejumlah Rp. -
e. Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya
sejumlah Rp. 30.000.000.000,-

Pasal 3

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari:


a. Belanja Tidak Langsung sejumlah Rp. 366.780.377.814,-
b. Belanja Langsung sejumlah Rp. 374.711.874.574,-

(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)


huruf a terdiri dari jenis belanja:
a. Belanja Pegawai sejumlah Rp. 337.701.877.814,-
b. Belanja Bunga sejumlah Rp. -
c. Belanja Subsidi sejumlah Rp. -
d. Belanja Hibah sejumlah Rp. 18.738.500.000,-
e. Belanja Bantuan sosial sejumlah Rp. 8.340.000.000,-
f. Belanja Bagi Hasil sejumlah Rp. -
g. Belanja Bantuan Keuangan sejumlah Rp. -
h. Belanja Tidak Terduga sejumlah Rp. 2.000.000.000,-

(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf b


terdiri dari jenis belanja:
a. Belanja Pegawai sejumlah Rp. 63.008.709.079,-
b. Belanja Barang dan Jasa sejumlah Rp. 139.638.181.430,-
c. Belanja Modal sejumlah Rp. 172.064.984.065,-

Pasal 4

(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri


dari:
a. Penerimaan sejumlah Rp. 91.953.090.275,-
b. Pengeluaran sejumlah Rp. 5.475.000.000,-

(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf a terdiri


dari jenis pembiayaan:
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Anggaran Sebelumnya
(SILPA) sejumlah Rp. 61.730.590.275,-
b. Pencairan dana cadangan sejumlah Rp. -
c. Hasil penjualan kekayaan daerah
yang dipisahkan sejumlah Rp. -
d. Penerimaan pinjaman daerah
dan Obligasi Daerah sejumlah Rp. 29.000.000.000,-
e. Penerimaan kembali pemberian
pinjaman sejumlah Rp. -
f. Penerimaan piutang daerah sejumlah Rp. 1.222.500.000,-

(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf b terdiri


dari jenis pembiayaan:
a. Pembentukan Dana Cadangan
sejumlah Rp. -
b. Penyertaan modal (investasi)
Pemerintah Daerah sejumlah Rp. 5.475.000.000,-
c. Pembiayaan pokok utang sejumlah Rp. -
d. Pemberian pinjaman daerah sejumlah Rp. -

Pasal 5

Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari Qanun ini, terdiri
dari:
1. Lampiran I Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kabupaten;
2. Lampiran II Ringkasan APBK menurut Urusan Pemerintahan
Daerah dan Organisasi;
3. Lampiran III Ringkasan APBK menurut Urusan Pemerintahan
Daerah, Oganisasi, Pendapatan, Belanja dan
Pembiayan;
4. Lampiran IV Rekapitulasi Belanja menurut Urusan
Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan
Kegiatan;
5. Lampiran V Rekapitulasi Belanja Daerah untuk Keselarasan
dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah
dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan
Keuangan Negara;
6. Lampiran VI Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per
Jabatan;
7. Lampiran VII Daftar Piutang Daerah;
8. Lampiran VIII Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah;
9. Lampiran IX Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan
Aset Tetap Daerah;
10. Lampiran X Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan
Aset Lainnya;
11. Lampiran XI Daftar Kegiatan-kegiatan tahun anggaran
sebelumnya yang belum diselesaikan dan
dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini;
12. Lampiran XII Daftar dana cadangan daerah dan;
13. Lampiran XIII Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah.

Pasal 6

Bupati Aceh Timur menetapkan Peraturan tentang Penjabaran


Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten sebagai landasan
operasional pelaksanaan APBD.

Pasal 7

Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai


daya laku surut sejak tanggal 01 Januari 2010.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Aceh Timur.

Disahkan di Idi
pada tanggal 22 Maret 2010 M
06 Rabiul Awal 1431 H
BUPATI ACEH TIMUR,

MUSLIM HASBALLAH
Diundangkan di Idi
pada tanggal 22 Maret 2010 M
06 Rabiul Awal 1431 H

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN ACEH TIMUR,

SYAIFANNUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 1

Anda mungkin juga menyukai