TK 1 PDF
TK 1 PDF
Oleh:
DHONI YUSRA
Dosen Fakultas Hukum UIEU
dhoni.yusra@lecturer.indonusa.ac.id
ABSTRAK
Elemen gerakan buruh begitu disibukan oleh urusan produk
perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah. Sudah tidaknya
terhitung beberapa banyak aksi buruh berkaitan dengan penolakan
atas produk perundang-undangan yang hingga saat ini tidak jelas
nasibnya. Hukum merupakan produk dari orang yang telah
ditentukan, sehingga menjadikannya sumber dari komando atau
perintah, yang selanjutnya diasumsikan kemudian, bahwa komando
atau perintah itu merupakan pengungkapan kehendak dari beberapa
orang. Berbicara kepastian hukum, pasti berbicara dengan penegakan
hukum, serta siapa yang memberi kepastian hukum itu sendiri. Isi dari
produk hukum tersebut memang sebaliknya merupakan perintah bagi
warga negara serta memiliki manfaat juga nilai ekonomis, serta
memberikan perlindungan bagi warga negara, sehingga dapat
berkarya, mencari penghidupan yang layak
terjadi di Indonesia merupakan konse- adalah 206,3 juta jiwa. Pengumuman itu
angkatan kerja pada tahun 2000 yaitu jumlah penduduk di daerah perkotaan
sebanyak 8,1% (delapan koma satu telah naik menjadi sekitar 45 persen dan
minkan realitas yang ada atau sistem yang melihat hukum akan menjadi
legal yang sebenarnya. kekuatan yang efektif karena keinginan
Bagi Hart pembedaannya untuk berkuasa.
mengenai peraturan hukum yang primer Menurut penulis, teori komando
dan secondary seperti yang diungkapkan atau perintah ini relevan berkenaan
dalam wacana di atas, adalah untuk dengan diskusi tentang apakah Undang-
memilah peraturan dasar bagi kelang- Undang No. 2 tahun 2004 tentang
sungan kehidupan masyarakat yang Penyelesaian Sengketa Hubungan
sifatnya tertulis dan peraturan yang Industrial itu dapat memberikan
bertugas untuk memperinci peraturan kepastian hukum, karena produk
yang ada dalam primary. Menurut Hart undang-undang ini dibuat oleh segelintir
hal yang terpenting dari peraturan orang (DPR dan Pemerintah) yang nota
secondary adalah sebagai rule of bene merepresentasikan sebagian
recognition (pengakuan terhadap keinginan pihak yang berkuasa. Karena
peraturan). Ini memberikan validitas harapan dari mereka (penguasa),
atas hukum berupa dokumen hukum, undang-undang ini berisikan perintah-
atau memberi legitimasi hukum pada perintah bagi pihak yang berselisih
pengadilan. untuk melakukan hal-hal atau tindakan
Hart percaya bahwa yang yang diinginkan si pembuat undang-
menjadi obyek dalam teori komando undang. Sehingga apabila tindakan-
adalah menyembunyikan kondisi tindakan itu ditaati oleh si pihak-pihak
struktur yang sebenarnya dari hukum yang berselisih, maka tindakan tersebut
dalam interaksinya antara tipe-tipe diberi label atau cap Menjamin
peraturan yang berbeda-beda. Ide Hart Kepastian Hukum.
atas pendekatan hukum positif diuraikan Dengan kata lain undang-
dalam dua tesisnya, yaitu the morality of undang, seperti apa yang telah disam-
law separation thesis, dan Konsep- paikan oleh Hart, memberikan legitimasi
konsep hukum yang berkenaan dengan pada si pihak yang berselisih untuk
jurisprudensi. Namun yang paling melakukan tindakan sesuai dengan apa
penting adalah teori yang dibentuk yang telah diinginkan si pembuat
Hart, yaitu the minimum content thesis undang-undang dalam undang-undang,
yang konsisten dengan rule of dan oleh karenanya dianggap mem-
recognition (pengakuan dari peraturan) berikan kepastian hukum, dengan
mengenai sepetak tanah tersebut dike- Ini adalah aliran modern, yang
lingkup dasar yang berisi larangan. ilmu ekonomi memberikan cara untuk
setuju dengan teori Jeremy Bentham, terhadap tingkah laku seseorang dengan
memiliki manfaat bagi warga negara, dengan cara melihat sanksi pidana
merugikan warga negara, seperti dalam akan sama dengan respon seseorang
manfaat kepastian hukum, khususnya ganti dengan produk lain yang lebih
yang tinggi akan menyebabkan orang ini dapat dilihat dari sanksi administratif
tidak mau melakukan suatu perbuatan dan pidana seperti yang diatur dalam
yang diancam suatu sanksi yang tinggi. Bab V, Pasal 16 s/d 122 Undang-
Prinsip fundamental dari aliran Undang No. 2 Tahun 2004 tentang
economic analysis of law adalah : Penyelesaian Perselisihan Hubungan
1. Hubungan yang timbal balik antara Industrial.
harga dan jumlah yang dibutuhkan Namun secara keseluruhan
(the Law of Demand). aliran ini tergantung pada teori yang
2. Peningkatan (maksimalisasi) ke- digunakan, meskipun bersifat ekonomi,
butuhan (kebahagiaan, kesenangan, dan mengarah kepada teori utilitarian,
dan kepuasan). aliran ini dapat bermanfaat bagi
3. Kebutuhan cenderung menuju penganut teori positivisme. Khususnya
kepada hal yang berharga. yang memandang hukum sebagai
Sehingga dapat dikatakan perintah, yang dapat dilihat dari sanksi-
bahwa ilmu ekonomi menyediakan teori sanksi yang ada dalam undang-undang.
tingkah laku (behavioral theory), yang Secara pribadi, penulis me-
memberikan perkiraan bagaimana mandang aliran ini sangat bermanfaat
seseorang akan mengubah tingkah untuk melihat efektivitas Undang-
lakunya sebagai akibat adanya hukum. Undang No. 2 Tahun 2004 tentang
Selain itu dapat melakukan evaluasi Penyelesaian Perselihan Hubungan
terhadap hukum dan kebijakan, paling industrial dalam praktek. Setidak-
tidak memberikan argumen untuk tidaknya dengan analisa indikator biaya
mencapai tujuan sosial, dengan indikator (cost analysis), undang-undang (vide
efisiensi dan efektifitas produk hukum. Pasal 58) ini menjamin tidak adanya
Namun demikian penulis hanya biaya perkara termasuk biaya eksekusi
menggunakan aliran ini dalam melihat yang nilai gugatannya di bawah
efektivitas Undang-Undang No. 2 tahun Rp.150.000.000,00,- (seratus lima puluh
2004 tentang Penyelesaian Perselisihan juta rupiah). Namun demikian aliran ini
Hubungan Industrial, khususnya sanksi dikombinasikan dengan Teori Komando
serta konsekuensi yang timbul bila atau Perintah yang dikenalkan John
Undang-Undang No. 2 tahun 2004 Austin dan disempurnakan oleh Hart,
tentang Penyelesaian Perselisihan cukup efektif bila melihat sumber
Hubungan Industrial tidak ditaati. Hal penerbitan undang-undang yang berasal
dengan kompensasi jika ada pelanggaran diadakan sebagai alat represi yang
terhadap aturan tersebut. Kepastian dihidupkan oleh keinginan atau
Hukum berbicara mengenai keadilan kepentingan dari yang berkuasa sebagai
dan Moral. Selain itu berbicara biaya atau harga untuk mencapai
kepastian hukum, pasti berbicara dengan kepentingan, norma, dan nilai (yang
penegakan hukum, serta siapa yang ingin dicapai).
memberi kepastian hukum itu sendiri. Lebih lanjut Chambliss dan
Mengacu pada Teori Posi- Seidman menggambarkan hukum
tivisme yang telah dibahas di halaman sebagai senjata konflik sosial untuk
sebelumnya, maka lembaga yang menindas untuk digunakan bagi yang
memberikan Kepastian Hukum ini berkuasa untuk kepentingan dan
adalah Negara. Teori ini di dukung teori keuntungan mereka. Adapun Richard
pembentukan masyarakat Conflict- Quinney menjelaskan bahwa masyarakat
Coercion, yang didukung oleh William cenderung memiliki ciri keaneka-
J. Chambliss, Seidman, dan Richard ragaman, perselisihan, kekerasan dengan
Quinney. Mengacu pada teori pem- paksaan, dan perubahan ketimbang
bentukan masyarakat tersebut, bahwa permufakatan dan kestabilan.
masyarakat dianggap terdiri atas Adapun hukum sebagai hasil
kumpulan orang dan kelompok yang dari pelaksanaan atau kepentingan
memiliki ciri perselisihan dan pertikaian ketimbang sebagai alat yang memiliki
yang dipertahankan secara bersama- fungsi diluar kepentingan tertentu.
sama melalui kekerasan (paksaan). Meskipun hukum mungkin dapat
Adapun ketertiban timbul hanya untuk mengendalikan kepentingan, namun
sementara dan tidak stabil, karena setiap untuk pertama kalinya, hukum dibuat
orang dan kelompok akan berusaha oleh kepentingan tertentu dari individu
untuk mencapai kepentingan masing- atau sekelompok orang, yang lebih
masing. lanjut kita sebut sebagai masyarakat.
Konflik sosial pada hakekatnya Hukum dibuat oleh orang yang
dianggap sebagai interaksi antara orang didedikasikan untuk mewakili ke-
dan kelompok. Dalam pandangan ini pentingan tertentu yang memiliki
pula untuk menjaga kekuatan diperlukan kekuatan untuk diwujudkan kepada
bujukan dan (penggunaan) kekerasan publik. Hukum disini tidak mewakili
atau paksaan. Untuk itu Hukum kompromisasi dari keanekaragaman