Disusun oleh:
Npm : 1115060
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lotus birth adalah proses persalinan tanpa mengklem tali pusat seperti yang biasa
dilakukan, apalagi sampai memotong tali pusat dan tali pusat dibiarkan sendiri hingga
terlepas secara alami.Lotus birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya di lakukan
di klinik dan rumah bersalin sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat
dilakukan hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir. Karna adanya
praktek budaya yang berbeda maka proses pengawetan plasenta dilakukan dlam berbagai cara
yang berbeda. Beberapa orang lebih memilih untuk menyimpan plasenta sehingga dapat
menguburkan dengan anak di akhir kehidupan anak tersebut. Sedangkan yang lainnya
membiarkan plasenta sampai mengerut dan mengering secara alami dan kemudian di
kuburkan.
Persalinan ala lotus birth belum lazim di lakukan di negara Indonesia. Negara
perintis Lotus birth untuk pertama kalinya adalah Amerika. Lotus birth dilakukan sebagai
langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka akibat pemotongan
pada tali pusat. Meskipun Lotus birth ini merupakan suatu fenomena yang baru, tapi
penundaan pemotongan tali pusat sudah ada dalam budaya Bali dan budaya suku Aborigin
Australia jauh sebelumnya. Dan keputusan Lotus birth serta dampak fisiologis yang dapat
terjadi merupakan tanggung jawab dari klien yang telah memilih dan membuat keputusan
untuk asuhan lotus birth ini (informed choncen).
Tujuan
Manfaat
ISI
Lotus birth adalah suatu metode asuhan pada bayi baru lahir dimana tali pusat bayi tidak
dipotong. Setelah bayi lahir, tali pusat yang melekat pada bayi dan plasenta dibiarkan saja,
tanpa dijepit atau dipotong. Tali pusat kemudian akan kering sendiri dan akhirnya lepas
secara alami dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah bayi lahir.
Tali pusat dan plasenta merupakan satu unit dan satu kesatuan. lotus birth dimulai ketika
bayi baru lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi, cukup angkat
tali tersebut. Tunggu lahirnya plasenta secara alami ketika plasenta lahir, tempatkan pada
mangkuk di dekat ibu, Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum menangani
plasenta setelah itu mencuci plasenta dengan menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk
sampai kering, tempatkan plasenta di tempat yang kering kemudian taburkan bungga di atas
plasenta agar plasentanya tidak bau dan letakkan plasenta dekat dengan bayi kemudian
gunakan pakaikan pakaian yang longgar pada bayi
PENUTUP
Kesimpulan
Lotus Birth adalah suatu metode asuhan pada bayi baru lahir dimana tali pusat bayi tidak
dipotong. Setelah bayi lahir, tali pusat yang melekat pada bayi dan plasenta dibiarkan saja,
tanpa dijepit atau dipotong. Tali pusat dan plasenta merupakan satu unit dan satu kesatuan.
Tali pusat kemudian akan kering sendiri dan akhirnya lepas secara alami dari umbilicus.
Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah bayi lahir Dan Persalinan lotus birth
belum lazim di lakukan di negara Indonesia.
Saran
Di harapkan ketika mengunakan sistem lotus birth di jaga kebersihannya agar tidak terjadi
infeksi pada bayi.