Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA, KONDISI LINGKUNGAN DAN

DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK


MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
Oleh : Drs. Udiyono, M.Pd.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi orang tua, kondisi lingkungan
dan motivasi belajar, terhadap prestasi akademik mahasiswa baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan matematika
Universitas Widya Dharma Klaten sebanyak 490 orang pada semester gasal tahun akademik 2010/1011. Sampel
penelitian sebanyak 40 orang diambil secara acak atau dengan teknik random sampling cara undian. Teknik
pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif,
analisis kolerasi, dan analisis regresi ganda.
Hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Tingkat motivasi orang tua tergolong kategori
tinggi; 2) Tingkat kondisi lingkungan kategori baik; 3) Tingkat disiplin belajar mahasiswa tergolong kategori
tinggi; 4) Tingkat prestasi akademik mahasiswa tergolong kategori tinggi (IPK = 3,039 dibulatkan = 3,04); 5)
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi orang tua dengan prestasi akademik (r = 0,379); 6)
tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara kondisi lingkungan dengan prestasi akademik (r =
0,043); 7) terdapat hubungan positif yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi akademik (r =
0,401); 8) Secara bersama-sama terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi orang tua kondisi
lingkungan dan disiplin belajar dengan prestasi akademik (ry(1,2,3) = 0,512) dengan koefisien determinasi (r2 =
0,263) harga Fregresi = 4,274 signifikan pada taraf signifikansi 5%.

PENDAHULUAN dan penyempurnaan dan peraturan-peraturan tentang


Masalah dalam dunia pendidikan mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan undang-undang serta
perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah. pembaharuan dalam proses belajar mengajar,
Pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan mutu meningkatkan kualitas tenaga pendidikan antara lain
pendidikan dan sedang melakukan pembangunan dan guru dan dosen dan lain-lain.
pembaharuan di bidang pendidikan. Pembangunan Guru atau dosen adalah seorang pendidik,
tersebut meliputi pembangunan berbagai sarana fisik pembimbing, pelatih dan pemimpin yang dapat
dan non fisik yang menunjang kelancaran pendidikan menciptakan iklim belajar yang menarik, aman,

Drs. Udiyono, M.Pd. : adalah Dosen MIPA, UNWIDHA Klaten

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 93


ISSN 0215-9511
Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

nyaman dan kondusif di kelas. Iklim belajar yang fisiologis atau fisik. Faktor psikologis dapat meliputi
kondusif dan menarik dapat dengan mudah faktor-faktor bakat, minat, motivasi, disiplin,
tercapainya tujuan pembelajaran, dan proses kemampuan kognitif, IQ, CQ, EQ dan lain-lain. Untuk
pembelajaran yang dilakukan akan menyenangkan faktor fisiologis dapat meliputi faktor-faktor tubuh
bagi peserta didik atau pembelajar. atau badan, pancaindera, kesehatan dan lain-lain.
Keberhasilan dalam belajar juga dipengaruhi Sedangkan faktor ekstern dapat meliputi faktor-faktor
oleh peran keluarga terutama orang tua pembelajar. guru, orang tua, lingkungan, kurikulum, tempat
Motivasi orang tua yang merupakan dorongan belajar tinggal, sarana prasarana, fasilitas dan lain-lain.
yang diberikan oleh orang tua kepada putra-putrinya Kehadiran faktor-faktor psikologis dalam
yang dapat berupa pemberian pujian, pengarahan, belajar akan memberikan andil yang cukup penting.
pengawalan, penciptaan suasana belajar yang Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan
memadai dan lain-lain dapat meningkatkan motivasi landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai
belajar peserta didik sehingga dapat lebih tujuan belajar secara optimal. Sebaliknya tanpa
mempermudah dalam mencapai prestasi belajar yang kehadiran faktor-faktor psikologis, bisa jadi
lebih baik. memperlambat proses belajar, bahkan dapat pula
Lingkungan belajar yang aman, nyaman, tertib, menambah kesulitan dalam mengajar. Faktor
optimisme merupakan harapan yang tinggi bagi fisiologis atau dari faktor fisik bahwa setiap individu
seluruh warga sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang pembelajar dapat berbeda dalam ukuran dan kekuatan
terpusat pada pembelajar adalah iklim yang dapat tubuhnya, kesehatan fisiknya, daya tahan fisiknya,
membangkitkan gairah, semangat dan nafsu belajar. kesegaran dan kebugaran jasmaninya dan juga
Lingkungan belajar harus mendapat perhatian yang keadaan pancaindranya. Mereka yang berada pada
besar, karena lingkungan mempengaruhi situasi kondisi yang lebih baik secara fisik maupun mental
belajar. pada umumnya lebih mendukung bagi aktivitas
belajarnya dan lebih gampang dalam belajarnya bila
Dalam proses pembelaran agar dapat
dibandingkan dengan mereka yang berbeda pada
menghasilkan prestasi belajar yang maksimal
kondisi kurang.
diperlukan kedisiplinan belajar yang tinggi yaitu
pematuhan terhadap aturan-aturan dalam melihat, Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga
mengamati dan memahami sesuatu sehingga proses faktor saja yang diduga dapat mempengaruhi prestasi
tersebut dapat berjalan dengan baik. akademik mahasiswa pendidikan matematika yaitu
faktor motivasi orang tua, faktor kondisi lingkungan
Jadi belajar yang merupakan proses kegiatan
dan faktor disiplin belajar mahasiswa, sehingga
untuk mengubah tingkah laku pembelajar, ternyata
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian
sebagai berikut.
banyak faktor yang berpengaruh itu, secara garis besar
dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern atau dari 1. Sejauh mana pengaruh motivasi orang tua
dalam diri individu pembelajar dan faktor ekstern atau terhadap prestasi akademik mahasiswa?
dari luar diri individu pembelajar. Faktor intern antara 2. Sejauh mana pengaruh kondisi lingkungan
lain berupa faktor psikologis atau mental dan faktor terhadap prestasi akademik mahasiswa?

94 Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011


ISSN 0215-9511
Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

3. Sejauh mana pengaruh disiplin belajar terhadap KONDISI LINGKUNGAN


prestasi akademik mahasiswa? Secara mendasar dapat dikatakan bahwa
4. Sejauh mana pengaruh motivasi orang tua, lingkungan pendidikan diklarifikasikan menjadi tiga
kondisi lingkungan dan disiplin belajar terhadap yaitu: a) lingkungan keluarga; b) lingkungan sekolah,
prestasi akademik mahasiswa? dan c) lingkungan masyarakat terkecil yang diikat atas
dasar pembawaan yang anggota-anggotanya terdiri
dari ayah, ibu dan anak. Dalam lingkungan keluarga
MOTIVASI ORANG TUA
terjadi proses pembelajaran .
Motivasi berarti dorongan atau daya penggerak Lingkungan sekolah berperan membantu
untuk melakukan suatu kegiatan. Motivasi merupakan keluarga dalam pendidikan anak-anak atau peserta
keadaan pribadi seseorang yang mendorong individu didik. Proses pembelajaran di sekolah bertujuan untuk
untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu untuk mengantarkan pembelajar memiliki kompetensi dalam
mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat menentukan aspek kognitif (pengetahuan); afektif (sikap dan nilai)
baik tidaknya dalam pencapaian tujuan (Suryabrata, dan psikomotor (ketrampilan) serta bertujuan untuk
1991). Menurut Usman (1989) motivasi yang menciptakan tenaga kerja nantinya. Lingkungan
merupakan daya pendorong tersebut dapat timbul dari masyarakat merupakan lingkungan yang dapat
dalam diri individu atau disebut sebagai motivasi memberikan tambahan pengetahuan terhadap
intrinsik yaitu motivasi yang timbul akibat pengaruh pendidikan pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan
dari dalam diri individu seseorang tanpa ada paksaan atau aktivitas-aktivitas lain yang dapat bersifat
dan dorongan dari orang lain, dan dapat pula timbul pendidikan non formal dan lain-lain baik secara
akibat pengaruh dari luar dirinya atau disebut dengan langsung maupun tidak langsung.
motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul dari
Baik buruknya kondisi lingkungan fisik juga
pengaruh dari luar individu apakah adanya ajakan,
akan berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta
suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
didik kondisi lingkungan yang gaduh, kotor, panas,
kondisi tersebut akhirnya mau melakukan kegiatan
belajarnya menjadi kurang efektif. Sebaliknya kondisi
sesuatu pendapat, di atas adalah Winkel (2007)
yang tenang dan bersih, sejuk, segar akan membantu
Sinungan (1991); Asad (1995) dan Hasibuan (1986)
meningkatkan konsentrasi dalam belajar.
yang mengatakan bahwa motivasi merupakan
Dalam implementasi Kurikulum Berbasis
semangat atau dorongan yang dapat mempengaruhi
Kompetensi (KBK) tahun 2004 disarankan untuk
prestasi seseorang. Jadi yang dimaksud dengan
dapat diciptakan kondisi lingkungan belajar yang
motivasi orang tua disini adalah dorongan belajar yang
kondusif dan akademik, baik secara fisik maupun non
diberikan orang tua kepada putra-putrinya atau peserta
fisik, dimana lingkungan fisik merupakan kondisi
didik yang dapat berupa a) pemberian pujian; b)
belajar yang harus didukung oleh berbagi sarana
pemberian hadiah; c) pemberian pengarahan atau
seperti laboratorium, media pembelajaran dan lain-
komentar; d) pengawasan terhadap kegiatan belajar;
lain. Lingkungan non fisik memiliki peran yang besar
e) penciptaan belajar yang memadai; f) pemberian
juga dalam pengaruhnya terhadap kondisi belajar
kesempatan untuk berkelompok dan g) pemberian
terutama pengaturan lingkungan belajar, penampilan,
gambaran tentang masa depan yang dicita-citakan.

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 95


ISSN 0215-9511
Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

sikap pendidik, hubungan yang harmonis antara yang lebih baik. Oleh karena itu disiplin belajar itu
pendidik dan peserta didik dan antara sesama peserta adalah merupakan kemampuan seseorang untuk
didik itu sendiri, serta organisasi dan bahan secara teratur belajar dan tidak melakukan sesuatu
pembelajaran secara tepat, sesuai dengan kemampuan yang dapat merugikan tujuan akhir dari proses
dan perkembangan peserta didik. Kemudian dalam belajarnya (Soediyarto, 1989).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih Kegiatan belajar adalah kegiatan yang harus
berorientasi kepada proses bukan berorientasi kepada dilakukan oleh peserta didik secara sadar. Penuh
materi. (Yamin, 2007) disiplin serta bertanggung jawab, terutama disiplin
Menurut Soedomo, bahwa semakin mandiri yaitu tanpa adanya paksaan dari pihak lain,
menyenangkan tata lingkungan fisik, akan memberi sehingga dapat menghasilkan perilaku yang positif
dampak positif bagi proses belajar (Mulyasa, 2005). terhadap kegiatan belajar yang dilakukan pada
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan akhirnya dapat menghasilkan prestasi belajar yang
bahwa kondisi belajar harus mendapatkan perhatian memuaskan atau maksimal (tinggi).
yang serius, karena akan dapat mempengaruhi situasi
belajar peserta didik.
PRESTASI AKADEMIK
Poerwodarminto (1986) mengatakan prestasi
DISIPLIN BELAJAR belajar atau prestasi akademik adalah hasil yang telah
Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap dicapai atau yang telah dikerjakan. Sedangkan
peraturan-peraturan dalam suatu organisasi (S.F. menurut Zainal Arifin (1991) bahwa prestasi adalah
Habeyb, 1983). Adanya kepatuhan terhadap aturan hasil dari kemampuan, ketrampilan dan sikap
secara sadar merupakan modal utama dalam seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Senada
menghasilkan perilaku yang positif. Positif berarti pendapat dimuka Winkel (2007) mengatakan bahwa
sadar akan tujuan yang telah dicanangkan dan saling prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang telah
berkaitan antara perilaku dan kesadaran individu itu dicapai. Sedangkan prestasi belajar adalah
untuk melaksanakan peraturan yang ada. penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya
Disiplin pada hakekatnya adalah kemampuan
diukur dalam nilai tes (Depdikbud, 1989)
untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak
melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai dan Berdasarkan uraian dimuka dapat disimpulkan
bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan bahwa prestasi belajar adalah hasil perubahan pada
dan melakukan sesuatu yang mendukung dan diri pembelajar yang meliputi aspek kognitif, afektif
melindungi sesuatu yang telah ditetapkan (Soediyarto, dan psikomotor, yang merupakan bukti suatu usaha
1989). yang dapat dicapai dalam belajar.

Seseorang dikatakan memiliki disiplin yang Prestasi belajar atau prestasi akademik yang
kuat bila ia dapat mengendalikan dirinya sendiri dan dimaksud adalah prestasi belajar yang berupa data
orang yang berdisiplin diri adalah orang yang kuantitatif yang sudah disertakan dalam buku
memiliki kemampuan untuk menjangkau ke depan pedoman akademik. Nilai akhir setiap semester

96 Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011


ISSN 0215-9511
Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

ditentukan dengan mempertimbangkan nilai tengah, Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam
nilai ujian mid semester dan nilai ujian semester penelitian ini digunakan teknik analisis korelasi dan
dengan bobot yang berbeda. Selanjutnya penilaian teknik analisis regresi ganda, dengan terlebih dahulu
menggunakan standar lima (0 sampai 4) dan dilakukan uji persyaratan analisis terhadap data
diwujudkan dalam bentuk nilai akhir dengan huruf penelitian (uji asumsi).
(A, B, C, D dan E) dan masing-masing dikaitkan
dengan bobot tertentu. Indeks Prestasi (IP) adalah
PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA
jumlah angka kuantitas komulatif dibagi dengan
jumlah kredit komulatif yang dinyatakan dalam Hasil analisis deskriptif pada masing-masing
bilangan dengan dua angka desimal dibelakang. variable ditunjukkan pada table 1.
(Uniwidha Klaten, 2009). Table 1. Tingkat Kecenderungan Berdasarkan
Hasil Analisis Deskriptif Dari Masing-
Masing Variable.
VARIABEL PRESTASI AKADEMIK
Variable Nama H a r ga H a r g a % di atas Kategori
Penelitian ini dilakukan di Universitas Widya variable rerata rerata yang h a r g a tingkat
Dharma Klaten. Ukuran populasi sebanyak 490 ideal dicapai re ra t a
ideal
mahasiswa program studi pendidikan matematika.
Y Prestasi 2,50 3,039 97,50 Tinggi
Pengambilan sampel sebanyak sebanyak 40 akademik
mahasiswa dilakukan dengan teknik random sampling
X1 Motivasi 60 76,00 100 Tinggi
cara undian. Pengumpulan data penelitian
orag tua
menggunakan angket dan dokumentasi. Instrument
penelitian untuk variable motivasi orang tua terdiri X2 Kondisi 48 57,00 72,50 Baik

dari 20 butir pertanyaan, variable kondisi lingkungan lingkungan

terdiri dari 16 pertanyaan, dan variable disiplin belajar Disiplin 48 100 Tinggi
X3 63,38
terdiri dari 16 butir pertanyaan. Instrument penelitian belajar

untuk variable prestasi akademik adalah dengan


teknik dokumentasi. Berdasarkan pada kategori yang telah
Untuk mengidentifikasi tingkat motivasi orang ditetapkan maka tingkat motivasi orang tua tergolong
tua dideskripsikan skor rerata (mean) dari seluruh kategori tinggi dari skor tersebut terlihat pada table
subjek penelitian dibandingkan dengan skor pada diatas.
criteria penilaian pada variable tersebut. Demikian Berdasarkan pada kategori yang telah
pula untuk mengidentifikasi tingkat kondisi ditetapkan, maka tingkat prestasi akademik tergolong
lingkungan dan disiplin belajar, dideskripsikan skor pada kategori Tinggi. Dari 40 siswa sebanyak 39 orang
rerata (mean) dari seluruh subjek penelitian atau 97,50% berada diatas rerata ideal. Dengan
dibandingkan dengan skor pada criteria penilaian tiap- demikian maka prestasi akademik mahasiswa
tiap variable. termasuk tinggi. Sedangkan tingkat motivasi Orang
Tua tergolong pada kategori tinggi dan tingkat kondisi

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 97


ISSN 0215-9511
Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

lingkungan tergolong pada kategori baik. Sedangkan PENUTUP


disiplin belajar tergolong pada kategori tinggi dengan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan
rincian seperti pada tabel 1 diatas uji hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
Hasil analisis regresi ganda menunjukkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi, 1. Tingkat prestasi akademik mahasiswa tergolong
Orang Tua, kondisi lingkungan dan disiplin belajar kategori tinggi (97,50) berada diatas harga rerata
terhadap prestasi akademik dengan harga Ry (123) = ideal).
0,512 dan harga koefisien determinasi R2=0,263. 2. Tingkat motivasi orang tua tergolong kategori
Harga F regresi = 4,274 dengan p = 0,011 hal tersebut tinggi (100% berada diatas harga rerata ideal).
berarti signifikan pada taraf signifikansi 5%.
3. Tingkat kondisi lingkungan tergolong kategori
Tabel 2 : Rangkuman Analisis Regresi baik (72,50% diatas harga rerata ideal).

Sumber JK db RK F hitung p Kesimpulan 4. Tingkat disiplin belajar maka siswa tergolong


kategori tinggi (100% berada diatas harga rerata
Regresi 0,807 3 0,269 4,274 0,011 Signifikan
ideal).
Residu 2,266 36 0,063 - -
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara
Total 3,072 39 - - - - motivasi Orang Tua, kondisi lingkungan dan
disiplin belajar dengan prestasi akademik dengan
taraf signifikansi 5%. Harga Ry(123=0,512 dan
Hasil analisis korelasi menunjukkan terdapat
R2= 0,263. Harga F regresi 4,279 dengan p=0,011
hubungan positif yang signifikan pada taraf
sehingga semakin tinggi tingkat motivasi maka
signifikansi 5% antara motivasi OT dengan prestasi
semakin tinggi pula tingkat prestasi akademik.
Akademik dengan harga r sebesar 0,379 dengan p =
6. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara
0,020. Selanjutnya tidak terdapat hubungan positif
motivasi orang tua dengan prestasi akademik
yang signifikan pada taraf signifikan 5% antara
mahasiswa rxly=0,379 pada p=0,020 (signifikan
kondisi lingkungan dengan prestasi akademik dengan
pada taraf signifikansi 5%). Sehingga semakin
harga r sebesar -0,043 dengan p = 0,346. Dan terdapat
tinggi tingkat motivasi Orang Tua maka semakin
hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikan
tinggi pula tingkat prestasi akademik.
5% antara disiplin belajar dengan prestasi akademik
dengan harga r = 0,401 dengan p = 0,023. 7. Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan
antara kondisi lingkungan dengan prestasi
Tabel 3 : Rangkuman Analisis Korelasi akademik dengan rx2y= -0,403 pada p=0,346
Statistik R xy P Kesimpulan atau tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%.
rx1y 0,379 0,020 Signifikan 8. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara
rx2y -0,043 0,346 Tidak Signifikan
disiplin belajar dengan prestasi akademik, dengan
rx3y=0,401 pada p=0,023 (signifikan pada taraf
rx3y 0,401 0,023 Signifikan
signifikansi 5 %). Sehingga semakin tinggi
tingkat disiplin belajar maka akan semakin tinggi
pula tingkat prestasi akademik.

98 Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011


ISSN 0215-9511
Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar
Pembelajaran : Jakarta : Grasindo Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Slameto 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta : Mitra Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Cendekia
Sudjana. 1994. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Malayu Hasibuan.1996. Organisasi dan Motivasi.
Jakarta : Bumi Aksara Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Margana. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta : Rineka Cipta Sumadi Suryabrata. 1991. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta : Nur Cahaya
Moh . Asad. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta :
Liberty Sumadi Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian.
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Moh. Uzer Usman. 1989. Menjadi Guru Profesional.
Bandung : Remaja Karya Sutrisno Hadi. 1995. Analisis Regresi. Yogyakarta :
Andi Offset
Mudjiono dan Hasibuan. 2006. Proses Belajar
Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam
Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta
Ngalim Purwanto. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung
: Remaja Rosdakarya Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Oemar Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta : Bumi Aksara W.S. Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran.
Yogyakarta : Media Abadi
Saifuddin Azwar. 2000. Reliabilitas dan Validitas.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 99


ISSN 0215-9511

Anda mungkin juga menyukai