Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH FISIK DASAR II

Disusun Oleh :

Nama : Andi Ola Tenri Pada

Stambuk : 092 2014 0025

Kelas : C1

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2017
DAYA LISTRIK

Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian
listrik.Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik
yang mengalir per satuan waktu (joule/detik).

Rumus Cara Menghitung Daya Listrik

Secara matematis, daya listrik dituliskan sebagai berikut.


P = W/t
Keterangan:
P = daya listrik (watt)
W = energi listrik (joule)
t = selang waktu (sekon)
Dari persamaan-persamaan sebelumnya diketahui bahwa W = V. I. t , maka :

Satuan daya listrik adalah joule/sekon atau watt (W).


1 joule/sekon = 1 volt.ampere = 1 watt
1 kW = 1.000 watt
1 MW = 1.000.000 watt
Dari Persamaan di atas dapat diketahui bahwa daya listrik merupakan perkalian
antara beda potensial dan kuat arus listrik. Oleh sebab itu, pada setiap alat listrik
selalu dicantumkan besarnya daya dan tegangan yang diperkenankan pada alat
tersebut.
Kumpulan Soal dan Pembahasan :

1. Seperti yang terlihat pada rangkaian dibawah ini hitunglah Daya Listrik yang
dikonsumsi oleh Lampu Pijar tersebut. Yang diketahui dalam rangkain dibawah
ini hanya Tegangan dan Hambatan.

Penyelesaiannya

Diketahui :

V = 24V
R = 3

P=?

Jawaban :

P = V2/R
P = 242 / 3
P = 576 / 3
P = 192W
Jadi daya listrik yang dikonsumsi adalah 192W.

2. Hampir semua peralatan listrik menggunakan Watt sebagai satuan konsumsi


daya listrik. Tapi ada juga peralatan tertentu yang menggunakan
satuan Horsepower (hp). Koversikan hp ke watt ?
Penyelesaian :
Dalam Konversinya, 1 hp = 746 watt.
3. Sebuah alat listrik dipasang pada tegangan 220 V dan menggunakan arus listrik
sebesar 1 A. Hitunglah;
a. daya listriknya
b. energi yang digunakan dalam waktu 5 menit.
Penyelesaian:
Diketahui:
V = 220 V
I=1A
t = 5 menit = 5 60 sekon = 300 sekon
Ditanyakan:
a. Daya listrik (P) ?
b. Energi yang digunakan (W) ?
Jawab:
a. P = VI
= 220 V 1 A
P = 220 watt
Jadi, daya listrik yang digunakan sebesar 220 watt.

b. W = P t
W = 220 watt 300 sekon
W = 66.000 joule
Jadi, energi yang digunakan selama 5 menit adalah 66.000 joule.

4. Lampu pijar berdaya 25 watt, dihubungkan dengan sumber tegangan. Ternyata,


arus yang mengalir 0,2 A. Hitung potensial sumber tegangan itu.
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 25 W
I = 0,2 A
Ditanyakan: V ?
Jawab:
V = P/I
V = 25 W/0,2 A
V = 125 volt.

5. Sebuah Televisi LCD memerlukan Tegangan 220V dan Arus Listrik sebesar 1,2A
untuk mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang dikonsumsinya
Penyelesaiannya :

Diketahui :

V = 220V
I = 1,2A
P=?

Jawaban :

P=VxI
P = 220V x 1,2A
P = 264 Watt
Jadi Televisi LCD tersebut akan mengkonsumsi daya listrik sebesar 264 Watt.
ARUS HAMBATAN DAN HUKUM OHM

1. Arus

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.

Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.

I = Q/T

Pada zaman dulu, arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif,

sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron

yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.

Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).

2. Hambatan

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu

komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.

Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:

R = V/I

di mana V adalah tegangan dan I adalah arus.

Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).

3. Tegangan

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik

antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.

Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan

aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi

listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi
atau ekstra tinggi.

V= I .R

Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).

4. Hukum Ohm

Hukum Ohm menyatakan :

Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar, sebanding dengan
bedapotensial antara kedua ujung penghantar itu, asal suhunya tidak berubah
Dari pernyataan yang disampaikan oleh George Simon Ohm ini,
berarti semakinbesar beda potensial antara ujung-ujung suatu penghantar,
semakin besar pula kuat arus listrik yang mengalir. Jika beda potensial kita
beri lambang V dan kuat arus listrik kita beri lambang I, maka dapat kita
tuliskan :

I ~ V dibaca: I sebanding dengan V

Jadi bila kita ingin menambah kuat arus yang ada pada suatu penghantar,
kita bisa menaikkan beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut.
Tetapi untuk menaikkan kuat arus pada suatu penghantar, tidak hanya dengan
cara menaikkan beda potensial ini saja. Ada cara lain, yaitu dengan mengurangi
nilai hambatan yang terdapat pada penghantar tersebut.

Kumpulan Soal dan pembahasan :

1. Arus listrik 2A mengalir melalui seutas kawat penghantar ketika beda potensial
12 V diberikan pada ujung-ujungnya. Tentukan hambatan listrik pada kawat
tersebut!
Jawab :

Diketahui

i = 2A Penyelesaian : R= V/I

V= 12 V = 12/ 2

ditanya R ? = 6 ohm

2. Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 m dan luas penampangnya 0,000 000
25 m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus
memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang
diperlukan?Jawab :

Diketahui

= 0,000 001 m R = 57,6 A = 0,000 000 25 m

Ditanya L ?

Jawab:

R = (L/A) =

57,6 = 0.000 001 . (L/o.oooooo25)

L = 57,6 . 0,25

L = 14,4 m

3. Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3 = 30 ohm disusun paralel, berapakah


hambatan pengganti dari rangkaian diatas?
Jawab :

Karena paralel ,maka :

1/R1+1/R2+1/R3 = 1/10+1/15+1/30= 6/30

Rangkaian pengganti = 30/6 = 5 Ohm.

4.
Tiga buah hambatan disusun secara seri, masing masing nilainya 4
ohm, 3 ohm dan 5 ohm.Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120
volt.Hitunglah besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm.
Jawab:
R1 = 4 ohm
R2 =3 ohm
R3 =5 ohm
V = 120 volt

Rtotal = 4 ohm + 3 ohm + 5 ohm = 12 ohm


V=I.R
I = V/Rtotal = 120 /12 = 10 A

V pada R2 (bernilai 3 ohm) adalah


VR2 = I X R2
= 10 X 3
= 30 volt
5. Tiga buah hambatan dihubungkan secara paralel. Hambatan tersebut masing
masing bernilai 2 ohm, 1 ohm dan 2 ohm. Jika rangkaian hambatan tersebut
dihubungkan pada tegangan 12 volt. Hitunglah besarnya kuat arus total dan kuat
arus yang mengalir pada hambatan 1 ohm.

Jawab:
R1 = 2 ohm
R2 = 1 ohm
R3 = 2 ohm
V = 12 volt

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3


= + 1/1 +
= 4/2
Rtotal = ohm
Kuat arus totalnya adalah:
V = Itotal X Rtotal
Itotal = V / Rtotal = 12/(1/2) = 24 ampere
Kuat arus pada resistor 1 ampere adalah
IR2 = V / R2 = 12 / 1 =12 ampere
HAMBATAN EKUIVALEN DAN RANGKAIAN SEDERHANA

1. Hubungan Seri Resistor

Hubungan seri suatu hambatan didapati jika arus dapat mengikuti satu jalan

mengaliri dua atau lebih resistor ( hambatan ), seperti terlihat pada gambar.

Untuk hubungan seri, nilai hambatan subtitusi ( ekivalen ) adalah :

Rek = R1 + R2 + R3 +

Dalam hubungan seri arus yang mengaliri tiap hambatan adalah sama.
Beda potensial ( tegangan ) antara kedua ujung susunan adalah sama dengan
jumlah beda potensial antara masing-masing hambatan.

2. Hubungan Paralel Resistor


Hubungan paralel suatu hambatan didapati jika susunan beberapa hambatan
dua atau lebih dihubungkan secara sejajar antara satu dengan yang lain,
seperti terlihat pada gambar.
untuk hubungan paralel, nilai hambatan subtitusi atau hambatan ekivalennya
adalah :

Untuk hubungan paralel beda potensial ( V ) pada setiap hambatan adalah


sama, sedangkan arus yang melalui hambatan ke-n adalah :
In = V/Rn
3. Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatsone digunakan untuk menyederhanakan susunan hambatan
yang tidak dapat disederhanakan secara seri maupun paralel.
Kumpulan Soal dan Pembahasan :

1. Dua resistor 100 dihubungkan seri ke baterai 24,0 V. Berapa arus yang
mengalir melalui setiap resistor dan berapa hambatan penggantinya
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = R2 = 100 (seri)
V = 24,0 V
Ditanya: I1, I2, dan Rpengganti
Jawab:
Vtot = V1 + V2
= IR1 + IR2
= I (R1 + R2)
I = Vtot : (R1 + R2)
= 0,12 A
Rpengganti = R1 + R2
= 100 + 100
= 200
Jadi, arus yang mengalir setiap hambatan adalah 0,12 A dengan hambatan
pengganti 200 .

2.
Diketahui:
R1 = 50 ; R3 = 50
R2 = 50 ; V = 12,0 V
Ditanya:
Itot = ..... ?
I1 = ...?
I2 = ...?

Jawab:

3.

Diketahui kuat arus yag melalui R4 adalah 7,2 ampere. Tentukanlah nilai
tegangan sumber V ?
Penyelesaian :

4. Empat buah hambatan masing-masing besarnya R1 = 5 Ohm, R2 = 10 Ohm,


R3 = 15 Ohm dan R4 = 20 Ohm dirangkai secara seri. Berapa Ohm hambatan
penggantinnya?
Penyelesaian
Diketahui:
R1 = 5 Ohm
R2 = 10 Ohm
R3 = 15 Ohm
R4 = 20 Ohm
Ditanya: Rs = ?
Jawab:
Rs = R1 + R2 + R3 + R4
= 5 Ohm + 10 Ohm + 15 Ohm + 20 Ohm
= 50 Ohm

5. Tiga buah hambatan masing-masing besarnya R1 = 2 Ohm, R2 = 4 Ohm dan


R3 = 8 Ohm dirangkai secara paralel, berapa ohm hambatan penggantinya?
Penyelesaian :
Diketahui:
R1 = 2 Ohm
R2 = 4 Ohm
R3 = 8 Ohm

Ditanya: Rp = ?
Penyelesaian :
BUNYI

Bunyi merupakan salah satu bentuk gelombang, yaitu gelombang longitudinal (Arah
rambatannya sama dengan arah getarannya.
Syarat terdengarnya bunyi:
1. Ada sumber bunyi
2. Ada medium (Zat perantara), baik padat, cair maupun gas
3. Indra pendengar dalam kondisi baik.

Rumus Cepat Rambat Bunyi :


V = s/t

Dimana:
v = Cepat rambat bunyi (m/s-1)
s = Jarak tempuh bunyi (m)
t = Waktu tempuh (s)
Frekuensi Bunyi
Berdasarkan besar kecilnya frekuens atau batas pendengaran manusia ada 3 jeni
bunyi, yaitu:
1. Infrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya dibawah 20 Hz (Hanya dapat
didengar oleh beberapa jenis hewan : anjing dan jangkrik)
2. Audio Sonik, Adalah bunyi yang frekuensinya diantara 20 Hz 20.000 Hz (Dapat
didengar oleh Manusia)
3. Ultrasonik, Bunyi yang frekuensinya diatas 20.000 Hz (Tidak dapat didengar oleh
manusia, namun ada jenis hewan tertentu yang dapat mendengar bunyi ini :
Kelelawar dan ikan lumba lumba). Pada bidang teknologi ultrasonik dapat
dimanfaatkan untuk :
a. Pemeriksaan Janin (USG)
b. Memusnahkan bakteri pada makanan yang diawetkan.
Kumpulan Soal dan Pembahasan :
1. Sebuah kapal mengukur kedalaman suatu perairan laut dengan menggunakan
perangkat suara. Bunyi ditembakkan ke dasar perairan dan 5 detik kemudian
bunyi pantul tiba kembali di kapal. Jika cepat rambat bunyi di dalam air
adalah 1500 m/s, tentukan kedalaman perairan tersebut ?
Penyelesaian :
Menentukan jarak dua tempat (kedalaman) dengan pantulan bunyi:
S = ( x t) / 2
S = (1500 x 5) / 2
S = 3750 meter
2. Saat cuaca mendung seorang anak mendengar bunyi guntur 1,5 detik setelah
terlihat kilat. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 320 m/s, tentukan jarak
sumber petir dari anak tersebut ?
Penyelesaian :
Menentukan jarak dua tempat tanpa pantulan bunyi:
S=xt
S = 320 x 1,5
S = 480 m
3. Bunyi dengan panjang gelombang 1,5 m memiliki kecepatan rambat sebesar
330 m/s. Dapatkah bunyi tersebut didengar oleh telinga manusia normal?
Penyelesaian :
Mencari frekuensi terlebih dahulu:
f=/
f = 330 / 1,5
f = 220 Hz
Bunyi dengan frekuensi antara 20 hingga 20000 Hz tergolong audiosonik ,
bisa didengar oleh manusia.
Selengkapnya :
infrasonik : frekuensi bunyi lebih kecil dari 20 Hz
ultrasonik : frekuensi bunyi lebih besar dari 20000 Hz .
4. Gelombang bunyi dari suatu sumber memiliki cepat rambat 340 m/s. Jika
frekuensi gelombang bunyi adalah 500 Hz, tentukan panjang gelombangnya ?
Data soal:
= 340 m/s
f = 500 Hz
Ditanya : ?
Peny :Hubungan panjang gelombang, cepat rambat dan frekuensi gelombang:
=/f
= 340 / 500
= 0,68 m
5. Seorang anak mendengar bunyi yang memiliki panjang gelombang sebesar 5
meter. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s, tentukan:
a) frekuensi sumber bunyi
b) periode sumber bunyi
Data soal:
= 340 m/s
=5m
f = .......... Hz
T =.....s
Penye :
Hubungan panjang gelombang, cepat rambat dan frekuensi gelombang:
f=/T=1/f
a) frekuensi sumber bunyi
f = 340 / 5
f = 68 Hz
b) periode sumber bunyi
T = 1/f = 1/68 sekon = 0,0147 s
HUKUM COLOUMB DAN MEDAN LISTRIK

1. Muatan Listrik

Muatan listrik terdiri atas:


Elektron yang membawa muatan negatif
Proton yang membawa muatan positif
Muatan 1 elektron = - 1,6 . 10-19 Coulomb
Muatan 1 proton = 1,6 . 10-19 Coulomb
Muatan lisrik dari suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektronnya.
*Bila benda kelebihan electron
( elektron > proton), maka benda bermuatan negatif.
*Bila benda kekurangan elektron ( elektron <
proton), maka benda bermuatan positif.
*Bila elektron = proton, maka benda tidak bermuatan ( netral ).
Sifat muatan listrik
* Muatan sejenis akan tolak menolak
* Muatan tidak sejenis akan tarik-menarik

Hukum Coulomb yang dinyatakan oleh Charles Augustin de


Coulomb (1786) adalah sebagai berikut :
Gaya tarik menarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan
Muatan-muatannya danberbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan
Secara matematis Hukum Coulomb dirumuskan sebagai berikut :
Dengan :
F = gaya Coulomb ( Newton )
q = muatan listrik ( Coulomb )
r = jarak kedua muatan ( meter )

k = konstanta = = 9 . 109 N.m2/C2


0 = permitivitas listrik dalam ruang hampa udara
= 8,85 . 10-12 C2/Nm2
Maka gaya Coulomb dalam zat/bahan tersebut menjadi :

2. Medan Listrik
Medan listrik adalah suatu daerah/ruang di sekitar muatan listrik yang masih
dipengaruhi oleh gaya listrik. Medan listrik digambarkan dengan garis gaya listrik
yang arahnya keluar (menjauhi) muatan positif dan masuk (mendekati) muatan
negatif.
Kuat medan listrik adalah besarnya gaya Coulomb untuk tiap satu satuan muatan.
Secara matematis dinyatakan :

Dengan :
E = kuat medan listrik ( N/C )
F = gaya Coulomb ( N )
q = muatan uji ( C )

Kuat Medan Listrik oleh Muatan Listrik


Q = sumber muatan positif
q = muatan uji positif
Kuat Medan Listrik oleh Beberapa Muatan
1. Resultan Medan Listrik yang Segaris
Kumpulan Soal dan Pembahasan :
1. Dua buah muatan listrik masing-masing besarnya 310-6 C dan 610-6 C
terpisah pada jarak 3 cm. Tentukan besarnya gaya listrik yang bekerja pada
masing-masing muatan tersebut ?
Penyelesaian:
= 12 2
= 9 109 ( (3 x 106)(6 x 106 ) (3 x 102) 2 )
= 9 109 ( 18 x 1012 9 x 104 )
= 1,8 102
Jadi, besarnya gaya listrik yang bekerja pada masing-masing muatan adalah 1,8
102 N.
2. Tiga buah benda A, B, dan C masing-masing bermuatan listrik sebesar 310-8 C,-
6108 C, dan 210-8 C yang terletak dalam satu garis lurus, jika jarak AB = 3 cm
dan BC = 6 cm. Tentukan besarnya gaya Coulomb yang dialami oleh muatan di
titik B?
3. Hitunglah kuat medan listrik di titik P yang berjarak 3 cm dari muatan +8
10-9 C?
Penyelesaian :

4. Dua buah benda A dan B mempunyai muatan listrik masingmasing +4 10-8


C, dan +16 10-8 C terpisah pada jarak 6 cm. Tentukan letak titik P yang
mempunyai kuat medan listrik = 0?
Penyelesaian: Letak titik P berada di antara kedua muatan tersebut, tidak
mungkin berada di luar kedua benda tersebut. Sebab bila di antara kedua
benda tersebut, arah medan listrik titik P berlawanan arah, sehingga
resultannya bisa akan menjadi nol, sedangkan di luar kedua benda arah medan
listriknya searah, sehingga tidak mungkin akan sama dengan nol. Misal titik P
terletak pada jarak x dari A, maka:
5. Diketahui segitiga ABC sama sisi dengan panjang sisi 3 dm. Pada titik sudut
A dan B masing-masing terdapat muatan +4 C dan -1,5 C, pada puncak C
terdapat muatan +2 10-5 C. Hitunglah gaya elektrostatis total di puncak C?
Penyelesaian:
Diketahui:
qA= 4 C = 4 10-6 C
qB = -1,5 C = -1,5 10-6 C
qC = 2 10-5 C
a = 3 dm = 3 10-1 m
Ditanya: FC= ... ?

Anda mungkin juga menyukai