SPESIFIKASI TEKNIS
I. PELAKSANA KERJA
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, tenaga inti dan pendukung yang dilibatkan, dengan
rincian pembagian tugas (jobs discretion) sebagai berikut :
A. Site Manager
Site Manager di lapangan adalah sebagai team leader, Site Manager pada pekerjaan
ini berpendidikan minimal S1 (Teknik Sipil) 10 tahun dan memeiliki SKA Ahli Madya
Pelaksanaan Jalan. Tugas Site Manager pada pekerjaan ini adalah sebagaiberikut :
Melakukan koordinasi dan supervisi internal team kontraktor untuk seluruh
pekerjaan, baik pekerjaan di lapangan maupun pekerjaan analisa / kantor.
Memberikan petunjuk dan pengarahan kepada seluruh anggota team sesuai
dengan pembagian tugas menurut keahlian masing-masing.
Melakukan fungsi mekanisme kerja eksternal yang menyangkut tindakan diskusi
atau rapat dengan pihak Direksi selanjutnya meneruskan kembali kepada semua
anggota team.
Membuat pedoman dan catatan pelaksanaan yang akan digunakan seluruh
anggota team dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan.
Menjalankan tugas keseluruhan secara terus menerus dan koordinatif.
B. Quality Control
Quality Control yang digunakan pada pekerjaan ini S1 (Teknik Sipil) min. 5 Th
Memiliki Sertifikat Quality Control (SQC). Quality Control bertugas untuk :
Melakukan koordinasi dan supervisi pada pekerjaan agar sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
Memonitoring pekerjaan yang sedang dikerjakan baik spek, maupun
keselamatan kerja agar tidak terjadi kesalahan maupun kecelakaan kerja.
Bertanggung jawab kepada Site Manager mengenai cara pelaksanaan di
lapangan.
C. Quality
Quality yang digunakan pada pekerjaan ini S1 (Teknik Sipil) min. 8 tahun memiliki
SKA Ahli Geoteknik Madya. Tugas dari Quality pada pekerjaan ini adalah :
Spesifikasi teknis 1
| 2016
Spesifikasi teknis 2
| 2016
Spesifikasi teknis 3
| 2016
Pembuatan Papan Nama proyek dipasang ditempat yang dapat dilihat dengan
jelas, berisikan Data pekerjaan tersebut.
B. Pekerjaan Persiapan.
Guna kelancaran pekerjaan, sebagian lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan).
Kemudian dilakukan penentuan/penyesuaian elevasi rencana ketinggian rencana
pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan. Setelah itu, badan jalan
dibersihkan dari kotoran kotoran yang ada seperti rumput akar-akar serta sampah
yang dapat mengganggu proses pekerjaan. Apabila ada badan jalan yang tidak
sesuai dilakukan pembentukan badan jalan.
C. Pekerjaan Utama
Pada paket pekerjaan ini Pekerjaan Utama adalah Pekerjaan Perkerasan Jalan
beton dengan volume = 81,25 m3. Selain Pekerjaan Utama terdapat juga pekerjaan
Pendukung yang terdiri dari:
Pekerjaan Timbunan Pasir (Levaransir)
Penghamparan Plastik Filter
Pekerjaan galian tanah
Pekerjaan timbunan tanah
Pekerjaan lapis perkerasan pondasi bawah (LPB)
Pekerjaan lapis perkerasan pondasi atas (LPA)
Spesifikasi teknis 4
| 2016
Spesifikasi teknis 5
| 2016
melintang atau kemiringan yang terjal, penggilasan harus bejalan dari bagian jalan
yang lebih rendah menuju ke bagian atas. Setiap ketidakaturan atau penurunan
setempat yang mungkin terjadi, harus diperbaiki dengan membongkar permukaan
yang sudag dipadatkan, menggaruk,menambah atau membuang bahan pondasi,
membentuk kembali dan memadatkan sampai permukaan akhir dan kemiringan
melintang yang betul. Bagian-bagian perkerasan yang sempit di sekitar batu tepi
atau dinding-dinding yang tidak dapat dimasuki mesin gilas, harus
dipadatkandengan kompactor (mesin pemadat) atau penumbuk mekanikal
(stamper).
D. Pekerjaan Beton
Pembuatan mal (bekesting): Bahannya dari kayu dengan model kotak empat
persegi panjang dengan lebar separuh lebar jalan dan dengan panjang
disesuaikan. Ukuran tinggi mal sesuai dengan ketabalan rabat beton rencana,
Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan
melintang normal jalan sebesar 2 % Sedangkan ukuran mal memanjang
mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang. Hal ini dilakukan agar
kemiringan jalan yang dikehendaki sesuai dengan rencana kemiringan jalan.
Pemasangan mal kotak ini dilakukan di atas tanah asli hanya pada satu sisi jalan
saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat dilewati oleh kendaraan ringan
dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke
sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh kendaraan maupun alat-alat kerja.
Setelah pemasangan kotak mal selesai dilakukan maka :
1) Pemasangan/penggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas
tanah agar tidak terjadi perlekatan antara tanah dan pasir alas . Plastik itu
juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada tanah.
2) Penghamparan pasir alas dengan ketebalan sesuai rencana, setelah
dihampar dilakukan perataan pasir lalu dilakukan penyiraman pasir
tersebut. Tujuan penyiraman adalah untuk mendapatkan kepadatan pasir
yang maksimal.
Beton yang berasal dari molen dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan
lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan
dengan menggunakan concrete vibrator. Proses perataan dan pemadatan
terjadi karena alat concrete vibrator tersebut selain meratakan juga bergetar
sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal,
Spesifikasi teknis 6
| 2016
Spesifikasi teknis 7