Anda di halaman 1dari 2

1.

Luka Iris = luka akibat benda atau alat yang bermata tajam yang terjadi dengan suatu tekanan ringan
dan goresan pada permukaan tubuh
2. Luka tusuk = luka akibat benda / alat yang berujung runcing dan bermata tajam / tumpull yang terjadi
dengan suatu tekanan tegak lurus atau seseorang dengan permukaan tubuh
3. Luka bacok = luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpul yang
terjadi akibat dengan suatu ayunan disertai tenaga agak besar
4. Luka lecet = suatu kerusakan yang mengenai lapisan atas dari epidermis akibat kekerasan dengan
benda yang mempunyai permukaan yang kasar, sehingga epidermis menjadi tipis, sebagian atai selurus
lapisannya hilang
5. Luka memar = kerusakan jaringan subkutan sehingga pembuluh darah atau kapiler rusak dan pecah,
sehingga darah meresap ke jaringan sekitarnya
6. Luka robek = seluruh tebal kulit mengalami kerusakan dan juga jaringan bawah kulir , sehingga
epidermis terkoyak folikel rambut kelenjar keringat dan sebacea juga mengalami kerusakan.
7. Luka retak = Luka pada kulit daerah tubuh yang ada tulang tepat di bawah kulit , mis : kepala dan
tulang kering.

C. 3. Cara pemeriksaan kadar CO2

Pemeriksaan kadar kuantitatif dan kualitatif : ambil sampel dari TKP.

Pemeriksaan toksikologi : ambil sebotol bersih kurang lebih 1 liter, ikat leher dan atas botol
diturunkan pada sumur / tempat lain lalu dituangkan sampai habis lalu angkat botol tutup
rapat botol.

Test Kimia CO2 Kualititatif :

Gas tersebut ditambahkan larutan Ca(OH)2 jernih dan baru dibuat atau Ba(OH)2.
Apabila terdapat endapan putih dari CaCO3 atau BaCO3 CO2 Positif. Jangan
lupa dibuatkan pembanding dari udara biasa.

Kuantitatif :

- Grafimetri : Penimbangan terhadap endapan yang terjadi


- Volumetri : Mentitrasi kelebihan larutan basa Ca(OH)2 atau Ba(OH)2 dengan
konsentrasi tertentu
- Chromatografi gas
Pemeriksaan Gas CO

Pemeriksaan Toksikologi :

- sampel darah

- korban hidup dari vena secepat mungkin

- korban meninggal sebelum terjadi pembusukan, sebab post mortem tidak


terbentuk ikatan CO-Hb yang baru

- Post Mortem tidak akan terjadi peruraian terhadap


ikatann CO-Hb yang telah terjadi.

Test Kimia Analisa Kualitatif : - Alkali Dilution Test (dengan kadar > 10%)

- Teteskan 2-3 tetes darah korban dalam tabung


reaksi tabung 1, diencerkan dengan aquades sampai
volume 15 mL.
- Tabung reaksi 2 sebagai kontrol
- Lalu semua tabung setelah homogeny, ditetes 5
tetes larutan Natrium Hidroksida 10% alami
perubahan yang terjadi.
- Pada tabung reaksi 2, dari merah muda jadi warna coklat kehijauan dalam waktu
< 30 detik (alkali hematin)
- Pada tabung reaksi 1, seperti diatas namun waktunya > 30 detik
- Syarat darah korban : bukan darah foetus dan bukan perokok.

- Katayama test dalam 2 mL darah diencerkan + 2 mL


ammonium sulfide kuning + 2 mL asam asetat 30% darah
korban akan berwarna tetap, darah normal berubah jadi hijau.

- Spectroscopy melihat spectrum CO-Hb

- Analisa Kuantitatif : - Van Slyke Manometric Method

- Reduksi pallodium chloride

Anda mungkin juga menyukai