Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan ; senyawa ini memiliki
peran structural dan metabolic yang penting . pada tumbuhan , glukosa disintesis
dari karbon dioksida dan air melalui fotosistesis dan disimpan dalam bentuk pati
atau digunakan untuk mensintesis selulosa dinding sel tumbuhan . hewan dapat
hewan berasal dari karbohidrat dari tumbuhan . (murray & daryl k. granner, 2009)
karbohidrat dalam makanan diserap ke dalam aliran darahsebagai glukosa (murray &
|1
Klasifikasi Karbohidrat
oligosakarida dan polisakarida. Istilah sakarida berasal dari bahasa latin (saccharum
= gula) dan mengacu pada rasa manis pada banyak senyawa karbohidrat
a. Monosakarida
bahasa dari bahasa Yunani monos berarti tunggal dan sacchar berarti gula.
Meskipun aldosa berada dalam bentuk siklik, yaitu bentuk hemiasetal, namun
bentuk siklik ini berada dalam kesetimbangan dengan sejumlah kecil aldehida rantai
Gugus aldehida dari aldosa dan gugus keto dati ketosa dapat direduksi oleh macam-
macam pereaksi. Hasilnya dinamakan poliol (polyol), atau secara umum dinamakan
alditol.
3) Esterifikasi
|2
b. Oligosakarida
diantara karbon anomerik dari salah satu monosakarida dengan gugus hidroksil dari
monosakarida lain.
1) Maltosa
Maltosa dapat diperoleh sebanyak 81% dari hidrolisis pati (starch) dengan
oleh karena itu disebut gula pereduksi. Maltosa juga dapat bereaksi dengan
fenilhidrazina menghasilkan osazon. Selain itu, jika direaksikan dengan Br/H2O akan
maltosa adalah sepertiga dari gula pasir, sedangkan -maltosa merupakan bahan
pembuat bir.
2) Sukrosa
Sukrosa biasa dikenal sebagai gula meja, dapat diperoleh dari tanaman sugar
cane dan sugar beet (kentang/umbi manis). Di Indonesia dapat diperoleh dari
tollens/fehling/benedict dan juga tidak dapat membentuk osazon. Selain itu, sukrosa
anomer pada ujungnya (ujung sukrosa bukan suatu hemiasetal, tidak mempunyai
gugus-OH). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sukrosa dibentuk oleh dua
|3
molekul monosakarida yang membentuk ikatan 1- 2--glikosida pada kedua
atom C-anomernya.
4) Selobiosa
setelah sukrosa dan laktosa. Selobiosa didapatkan dari hidrolisis selulosa. Sifat
kimia dan strukturnya hampir mirip dengan sifat-sifat kimia dan struktur dari maltosa,
c. Polisakarida
monosakarida terikat bersama oleh ikatan glikogen. Amilun dan glikogen terbentuk
dari mata rantai molekul glukosa, dan sellulosa terbentuk dari mata rantai
glukosa.
1) Selulosa
|4
merupakan komponen utama kayu dan serat tanaman, sedangkan katun
yang berasal dari kapas merupakan selulosa murni. Selulosa tidak larut dalam air
hemiasetal dan tidak dapat mengalami mutarotasi atau dioksidasi oleh reagensia
seperti Tollens (mungkin terdapat suatu hemiasetal pada satu ujung dari tiap
molekul selulosa, tetapi ujung ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan dan
2) Pati (Amilum)
Sumber utama pati adalah beras, singkong, dan lain-lain. Molekul pati
umumnya terdiri dari 20% amilosa dan 80% amilopektin. Namun demikian, ada juga
jenis pati yang hanya terdiri dari amilosa saja atau amilopektin saja. Molekul amilosa
suatu polisakarida yang jauh lebih besar dari amilosa mengandung 1000 satuan
glukosa atau lebih per molekul. Amilosa adalah polimer linier dari -D-glukosa yang
D-glukosa. Amilopektin bercabang sehigga terdapat satu glukosa ujung untuk kira-
kira tiap 25 satuan glukosa. Ikatan pada titik percabangan adalah ikatan 1,6- -
glikosida.
Identifikasi Karbohidrat
dalam molekul yaitu gugus hidroksi, gugus aldehid dan gugus keton. Beberapa sifat
senyawa karbohidrat yang satu dengan yang lainnya. Monosakarida dan beberapa
|5
disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat
reduktor ini karena adanya gugus aldehid atau keton bebas pada karbohidrat.
a. Pereaksi Molisch
Pereaksi ini terdiri atas larutan naftol dalam alkohol 95%. Apabila pereaksi
ini ditambahkan pada larutan glukosa kemudian secara hati-hati ditambahkan asam
sulfat pekat, akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan
itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan
naftol. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan
b. Peraksi Fehling
Pereaksi fehling dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat
mereduksi, jug adapt direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi fehling terdiri atas dua
larutan, yaitu larutan fehling A dan larutan fehling B. larutan fehling A adalah larutan
CuSO4 dalam air, sedangkan larutan fehling B adalah larutan garam KNatartrat dan
NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan secara terpisah dan baru
pereaksi ini ion Cu ++diredusi menjadi ion Cu +yang dalam suasana basa akan
yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, larutan yamg terjadi berwarna hijau
kekuningan.
|6
c. Pereaksi Benedict
Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna
d. Pereaksi Tollens
mengandung gugus karbonil, -CO-. Senyawa karbonil ini dapat berupa aldehid, -
CHO jika gugus karbonilnya terletak di ujung (atom C nomor 1), dan dapat berupa
keton, -CO- jika gugus karbonil berada di tengah rantai C, atau paling tidak pada
atom C nomor 2. Karena sifat pengoksidasinya lemah, maka tollens tidak dapat
Pereaksi tollens ini dapat dibuat dari larutan perak nitrat, AgNO3. Mula-mula
larutan ini direaksikan dengan basa kuat, NaOH(aq), kemudian endapan coklat
|7
Ag2O(s) + 4NH3(aq) + 2NaNO3(aq) + H2O(l) 2Ag(NH3)2NO3(aq) + 2NaOH(aq)
Bermacam cara dapat ditempuh untuk membuat pereaksi tollens; yang penting
larutan ini harus mengandung perak amoniakal. Larutan kompleks perak beramoniak
inilah yang dapat mengoksidasi gugus aldehid menjadi asam yang disertai dengan
timbulnya cermin perak.Oleh sebab itu, larutan perak amoniakal ini sering ditulis
f. Uji Selliwanorf
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan
ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula tersebut.
Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia
mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa
g. Pereaksi Iodium
Iodium akan bereaksi dengan karbohidrat, akan terjadi perubahan warna dan
juga iodium akan bereaksi dengan polisakarida. Prinsip tes Iodium, Iodium
pada iodium, glikogen, dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin)
|8
memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium. Pada pemanasan, warna
biru akan hilang karena molekul pati meregang, sehingga iod lepas dari kumparan
Hidrolisis Polisakarida
tidak berbentuk kristal dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Prinsip tes Hidrolisis
ratus atau lebih gugusan residu sehingga secara efektif gugusan residu tidak
1. Alat-alat
b. Rak 1 buah
f. Spatula 1 buah
h. Kaki 3 1 buah
|9
2. Bahan
2. Sukrosa Seliwanof
3. Amilum Tollens
Molish 8. HCl 6 M
Benedict 9. NaOH 3M
Fehling A dan B
| 10
VI. Analisis Pembahasan
VII. Diskusi
VIII. Kesimpulan :
murray, R. k., & daryl k. granner, v. w. (2009). Biokimia Harper edisi 27 . Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
poedjiadi, A., & supriyanti, T. (2012). Dasar - dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.
X. Lampiran
A. Jawaban Pertanyaan
| 11