TERSTABILKAN TWEEN 20
LAILI QADARIAH
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK
CIPTA
Laili Qadariah
NIM G44110079
1
ABSTRAK
LAILI QADARIAH. Optimisasi Sintesis Nanopartikel Perak Terstabilkan Tween
20. Dibimbing oleh SRI SUGIARTI dan NOVIYAN DARMAWAN.
ABSTRACT
LAILI QADARIAH. Optimization of Silver Nanoparticle Synthesis using Tween
20 as Stabilizer. Supervised by SRI SUGIARTI and NOVIYAN DARMAWAN.
LAILI QADARIAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
3
1
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa taala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul Optimisasi Sintesis
Nanopartikel Perak Terstabilkan Tween 20 berhasil diselesaikan. Karya ilmiah
ini diselesaikan dari bulan Maret hingga Agustus 2015 di Laboratorium Kimia
Organik, Departemen Kimia, Institut Pertanian Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Sri Sugiarti, PhD selaku pembimbing
utama dan Dr rer nat Noviyan Darmawan, MSc selaku pembimbing anggota yang
telah memberikan bimbingan dan nasehat selama penelitan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada orang tua, atas doa dan bantuan selama perkuliahan,
penelitian, dan penyusunan karya ilmiah ini dan kepada Bapak Syawal, Bapak
Mulyadi, Bapak Sunarsa, dan Kakak Rohmat atas bantuan di laboratorium
Anorganik selama penelitian. Tak lupa disampaikan ucapan terima kasih kepada
teman-teman seperjuangan kimia 48, khususnya Ersi, Ahas, Kadek, Maya,
Chonny, Yani, Ditha, Ratna, dan Erwa atas segala dorongan dan semangat untuk
menyelesaikan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Laili Qadariah
1
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
BAHAN DAN METODE 2
Alat dan Bahan 2
Metode 2
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
Sintesis Nanopartikel Perak 4
Waktu Pemanasan dalam Sintesis Nanopartikel Perak Optimum 6
Konsentrasi Tween 20 sebagai Penstabil dalam Sintesis Nanopartikel Perak
Optimum 7
Jenis Pereduksi dalam Sintesis Nanopartikel Perak Optimum 10
SIMPULAN DAN SARAN 14
Simpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN 17
RIWAYAT HIDUP 23
2
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur Tween 20 17
2 Diagram alir penelitian 18
3 Struktur senyawa pereduksi 19
4 Data perhitungan konsentrasi misel kritis (KMK) Tween 20 19
5 Puncak serapan maksimum nanopartikel perak dengan penambahan
konsentrasi Tween 20 20
6 Puncak serapan nanopartikel perak optimisasi konsentrasi Tween 20 20
7 Puncak serapan nanopartikel perak optimisasi jenis pereduksi 21
8 Nilai X pada setiap struktur kristal 22
9 JCPDS Ag 22
1
PENDAHULUAN
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu peralatan gelas, neraca
analitik, konduktometer, microwave, spectrofotometer UV-Vis, dan transmission
electron microscope (TEM). Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu AgNO3, Tween 20, akuabidestilata, glukosa monohidrat, asam sitrat, asam
askorbat, dan natrium sitrat.
Metode
0.2
0.15
0.1 AgNO3 Glukosa NPP
0.05
0
300 400 500 600 700 800
(nm)
0.6
0.5
Absorbans 0.4
0.3
0.2
0.1
0
300 400 500 600 700 800
(nm)
Gambar 2 Spektrum UV-Vis nanopartikel perak parameter waktu pemanasan
dengan gelombang mikro. Pemanasan selama 2 menit ( ), 3 menit
( ), 4 menit ( ), 5 menit ( )
0% 3% 6% 9% 11.14 12%
%
0.7 0.7
0.6 0.6
Absorbans
0.5
Absorbans
0.5
0.4 0.4
0.3 0.3
0.2 0.2
0.1 0.1
0 0
350 550 750 350 550 750
(nm) (nm)
(a) (b)
0.7 0.7
0.6 0.6
0.5
Absorbans
0.5
Absorbans
0.4 0.4
0.3 0.3
0.2 0.2
0.1 0.1
0 0
350 550 750 350 550 750
(nm) (nm)
(c) (d)
0.7
0.7
0.6 0.6
Absorbans
Absorbans
0.5 0.5
0.4 0.4
0.3 0.3
0.2 0.2
0.1 0.1
0 0
350 550 750 350 550 750
(nm) (nm)
(e) (f)
serapan maksimum dan akan terjadi penurunan serapan hingga tidak ada respon
sinyal karena berkurangnya kuantitas nanopartikel perak dalam larutan
(Sulistiawaty et al. 2015). Selain itu, penambahan penstabil Tween 20
meningkatkan jumlah nanopartikel perak yang terbentuk. Hal ini dapat
membuktikan peranan Tween 20 sebagai penstabil. Nanopartikel perak yang terus
terbentuk hingga jumlah maksimum karena adanya penghambatan secara sterik
dari Tween 20. Berbeda dengan nanopartikel perak tanpa penambahan penstabil
yang memiliki puncak serapan rendah karena nanopartikel perak yang telah
terbentuk cenderung beraglomerasi atau kembali membentuk ion Ag+.
Penambahan Tween 20 dengan konsentrasi 6%, 9%, 11.14%, dan 12% pada
hari ketiga sudah mengalami penurunan puncak serapan. Hal ini disebabkan oleh
belum sempurnanya proses nukleasi nanopartikel perak sehingga cenderung
mengalami penurunan puncak serapan dan pergeseran puncak serapan maksimum
ke panjang gelombang yang lebih kecil (Lampiran 6).
1
0.8
Absorbans
0.6
0.4
0.2
0
300 400 500 600 700 800
(nm)
1 1
0.8 0.8
Absorbans
0.6
Absorbans
0.6
0.4 0.4
0.2 0.2
0 0
300 400 500 600 700 800 300 400 500 600 700 800
(nm) (nm)
(a) 1 (b)
0.8
Absorbans
0.6
0.4
0.2
0
300 400 500 600 700 800
(nm)
(c)
\
Gambar 10 Pola difraksi nanopartikel perak dengan menggunakan TEM
Analisis dengan menggunakan TEM juga diperoleh data difraksi
nanopartikel perak untuk menentukan struktur kristalnya (Ristian 2013). Pola
difraksi nanopartikel perak ditunjukkan pada Gambar 10. Pola difraksi tersebut
menjelaskan bahwa struktur kristal nanopartikel perak dapat ditentukan secara
teoritis maupun eksperimen. Secara teoritis, struktur kristal nanopartikel perak
ditentukan berdasarkan rumus Klug dan Alexander (1974) yang ditunjukkan pada
Tabel 2.
Tabel 2 Struktur kristal nanopartikel perak secara teoritis
n X
2 ( ) Sin2 hkl
No n mn (h +k2+l2)
2
1 0.75 3 3 {111}
2 0.88 4.1301 4 {200}
3 1.22 7.9377 8 {220}
4 1.42 10.7503 11 {311}
5 1.91 19.4551 19 {331}
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Menentukan konsentrasi
tween 20 dengan
kestabilan terbaik
300
250
y 2 = 2.2857x + 192.29
200 R = 0.9674
y1 = 14.057x + 61.167
Konduktivitas
R = 0.8536
150
100
50
0
0 5 10 15 20 25
Konsentrasi
20
[Tween 20] (%) maks mum (nm) perkiraan ukuran partikel (nm)
0 434.0 58
3 411.5 22
6 410.5 25
9 415.0 30
11.14 416.0 33
12 418.0 34
Konsentrasi 0%
Hari ke- maks mum (nm) absorbans
0 434.00 0.285
3 436.00 0.284
7 437.00 0.279
14 441.50 0.221
Konsentrasi 3%
Hari ke- maks mum (nm) absorbans
0 411.50 0.655
3 413.00 0.650
7 416.50 0.683
14 412.00 0.601
21
Konsentrasi 6%
Hari ke- maks mum (nm) absorbans
0 410.50 0.454
3 415.00 0.364
7 418.00 0.240
14 403.00 0.071
Konsentrasi 9%
Hari ke- maks mum (nm) absorbans
0 415.00 0.235
3 415.50 0.153
7 415.50 0.132
14 396.00 0.116
Konsentrasi 11.14%
Hari ke- maks mum (nm) absorbans
0 416.00 0.195
3 415.50 0.132
7 414.50 0.100
14 389.00 0.113
Konsentrasi 12%
Hari ke- maks mum (nm) absorbans
0 418.00 0.199
3 415.50 0.138
7 415.50 0.117
14 403.00 0.069
X
Struktur Kristal
(h2+k2+l2)
Simple Cubic (SC) , , , , , , , , ,
Body Centered Cubic (BCC) , , , , , , , ,
Face Centered Cubic (FCC) , , , , , , , ,
Lampiran 9 JCPDS Ag
23
RIWAYAT HIDUP