Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A . Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn.S
2. Alamat kepala keluarga : Desa Sidomulyo RW 04 RT 09
3. Pekerjaan :Supir angkut barang-barang di luar kota
4. Pendidikan kepala keluarga : SMA
5. Komposisi keluarga : 4 orang.

GENOGRAM

Keterangan :

= laki-laki X = laki-laki sudah meninggal

= perempuan X = perempuan sudah meninggal

6. Tipe keluarga.
Keluarga Tn. D, termasuk keluarga kecil yang terdiri dari suami, istri, dan
2 orang anak.
7. Suku bangsa : Jawa, Indonesia.
8. Agama.
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka selalu taat
beribadah dan selalu menjalankan perintah Tuhan YME.
9. Status sosial ekonomi keluarga.
Tn.S adalah seorang Wirausaha yang bekerja sebagai supir angkutan
barang-barang di Surabaya dengan pendapatan perbulan Rp. 1.000.000,00-
2.000,000,00, istri Tn. S hanya bekerja sebagai hiyas pengantik dan ibu
rumah tangga (IRT) pendapatanya tidak tentu kadang 350.000,00-
600.000.00, sedangkan anaknya satu sudah kerja di hotel batu itu pun
cukup buatnya sendiri dan satu nya masih sekolah di bangku kelas 2 SMK.
Jadi pendapatan keluarga dalam satu rumah adalah Rp. 1.000.000,00-
2.000.000,00 perbulan, dengan rata-rata pengeluaran Rp. 1.000.000,00-
2.000.000,00 atau kadang lebih, kadang juga kurang ya jadi
penyimpanannya perbulan itu tidak tentu.
10. Aktivitas rekreasi keluarga.
Setiap hari klien dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan akan
rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV. Setiap setahun dua kali klien
berkunjung ke sanak saudara di sekitar jawa barat untuk melepas kangen.
B. Riwayat Terhadap Perkembangan Keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Keluarga Tn. S mempunyai 2 orang anak yang berumur anak pertama 22
tahun dan anak kedua 17 tahun, keluarga Tn. D berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak yang pertama dewasa muda dan
anakyang kedua remaja muda.
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat bekerja Tn. S jarang pulanng kerumah di karenakan Tn. S bekerja
diluar kota sebagai sopir angkutan barang-barang di Surabaya, kadang
pualng nya satu kali dalam seminggu, sehingga komunikasi dengan
keluarga hanya melalui media sosial,( hp), karna kesibukannya, orang tua
juga tidak selalu bisa mengontrol anaknya.
13. Riwayat keluarga inti.
Beberapa tahun yang lalu keluarga Tn S yaitu anaknya yang kedua pernah
mengalami penyakit gastritis stadium hebat sehingga harus dibawa
kerumah sakit dan sampai saat ini An N kalau telat makan atau makan
makanan yang pedas penyakitnya akan kambuh.
14. Riwayat keluarga sebelumnya.
Orang tua dari istri klien mempunyai riwayat hipertensi DM dan pernah
struk selain itu tidak mempunyai penyakit menular lainnya seperti TBC,
Hepatitis dll.
C. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik rumah:
Luas tanah: 15 x 50 m Luas rumah: 12 x 40 m
Tipe rumah: permanen dengan jumlah ruang 4 kamar tidur, 1 ruang tamu,
1 ruang gerasi, 1 ruang makan, 1 dapur, 2 kamar mandi dan 1 WC. Jumlah
jendela 9 buah.setiap kamar ada dimanfaatkan sebagaimana fungsinya
secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga tertata dengan rapi. Jenis
septicteng menggunakan pipa yang dialirkan ke dalam tanah yang berada
di belakang rumah. sumber air mandi berasal dr PDAM. Sumber air
minum yang digunakan adalah air masak yang di masak sendiri.
Denah rumah :

R. tamu R.kamar
U

R.kamar

R. Keluarga

R.kamar

tangga
Dapur
k. mandi
R. kamar wc
5m Sapiteng
Sumber air

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW.


Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah-ramah. Tempat tinggal
klien merupakan perkampungan yang tidak padat penduduk, warga
disekitarnya mempunyai kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian
seminggu sekali dan melakukan kerja bakti jika ada himbawan dari desa.
Penduduk setempat mempunyai kesepakatan apabila ada tamu yang
menginap harap lapor pada RT atau RW setempat dan apabila ada warga
baru juga harus melapor. Sebagian besar penduduk setempat masih
menggunakan sungai sebagai saluran pembuangan akhir Buang Air Besar,
Buang Air Kecil serta limbah cucian.
17. Mobilitas geografis keluarga.
Sejak tahun 2016 keluarga klien tinggal di desa sidomulyo bersama anak
dan istri di rumah ibu kandungnya dan belum pernah berpindah-pindah
tempat sampai saat ini.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Setiap harinya klien dan keluarganya selalu menyisihkan waktu untuk
berkumpul.
19. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga yang tinggal bersama klien mempunyai kondisi
yang sehat. Antar anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain.
Keluarga klien memiliki fasiliatas kesehatan meliputi: sarana MCK,
tempat tidur yang nyaman, sumber air yang bersih tidak berbau, motor
sebagai sarana pengantar ketempat pelayanan kesehatan, dukungan
psikologi dan spiritual keluarga terjalin dengan baik.
20. Pola komunikasi keluarga.
Untuk berkomunikasi antar keluarga dan masyarakat klien menggunakan
bahasa Jawa dan kadang-kadang menggunakan bahasa Indonesia.
21. Struktur kekuatan keluarga.
Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berprilaku
yang baik, bersopan santun, tata krama, cara menjaga hubungan baik
dengan orang lain, cara berumah tangga yang baik dan mendidik anak.
22. Struktur Peran.
Tn. D sebagai kepala keluarga merupakan penasehat bagi keluarga. Tn. D
adalah sebagai kepala rumah tangga dan pengambil keputusan.
Tn. D : - peran informal adalah sebagai kepala keluarga suami, anak
dan ayah.
- peran formal adalah sebagai wirausaha
Ny. S : - peran informal adalah sebagai istri, menantu dan ibu untuk
anaknya.
An. G : - peran informal adalah sebagai anak pertama dan baru
berumur 20 hari atau 2 minggu 6 hari
23. Nilai atau norma keluarga.
Bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka anggota keluarga
lainnya segera memberi pertolongan pertama atau obat. Jika tidak kunjung
sembuh dibawa ketempat-tempat pelayanan kesehatan seperti: dokter
praktek.
D. Fungsi Keluarga.
24. Fungsi efektif.
Keluarga klien memberikan perhatian yang lebih karena mengingat klien
sering sakit-sakitan serta memiliki keluhan fisik seperti cepat capek. Klien
sangat dihormati dan disayangi oleh anak-anaknya dan cucu-cucunya
karena klien merupakan orang tertua dalam keluarganya.
25. Fungsi sosialisasi.
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, semua anggota keluarga
memiliki kesadaran arti pentingnya disiplin dalam melakukan fungsi dan
tugasnya masing-masing. Semua perilaku anggota keluarga sesuai dengan
norma dan budaya yang ada.
26. Fungsi perawatan kesehatan.
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga kurang mengetahui tentang masalah kesehatan, khususnya
pada penyakit yang biasa di derita seperti ispa dan pegal-pegal. Selain
itu keluarga juga tidak mengetahui tanda, gejala dan penyebab dari
penyakit tersebut sehingga keluarga tidak mampu mencegah dengan
memperhatikan pola hidup seperti kebersihan diri dan pola istrahat.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga hanya mengerti sedikit tentang kesehatan pada anggota
keluarganya.
Anak dari Tn. N yaitu Tn. R menderita penyakit hipertensi.
Keluarga tetap berusaha agar penyakitnya tidak kambuh dan selalu
mencari solusinya jika keluarga mengalami sakit.
Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang
menyerang anggota keluarga lainnya.
Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara
positif.
Keluarga mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang ada karena
keluarga memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk
menjangkau sarana kesehatan.
Keluarga sangat percaya terhadap tenaga kesehatan hal itu
dibuktikan dengan apabila ada keluarga yang sakit selalu dibawa
ke dokter.
Keluarga kurang mendapat informasi terhadap sagala tindakan
untuk mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Pengetahuan keluarga tentang penyakit terbatas, hanya sedikit
mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan
dan cara pengobatannya.
Jika ada keluarga yang sakit, keluarga menyerahkan sepenuhnya
kepada tenaga kesehatan dan tetap berusaha untuk merawatnya
secara optimal.
Keluarga tidak menyediakan peralatan P3K dirumah, apabila
penyakit yang diderita dirasa agak parah, keluarga langsung
membawa ketenaga kesehatan.
Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggung jawab
masing-masing sumber keuangan / finansial didapatkan dari Ny. D
yang bekerja sebagai wirausaha, fasilitas-fasilitas penunjang yang
ada dirumah sudah memenuhi kriteria standart. Hubungan antara
anggota keluarga dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik.
Keluarga memberikan perhatian dan suport yang penuh agar dapat
membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan.
Anggota keluarga mengerti potensi-potensi yang ada pada setiap
anggota keluarga dan mengerti tentang sumber-sumber keluarga
yang dimiliki.
Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang
bersih dapat mencegah penyebaran berbagai macam jenis penyakit.
Keluarga mengerti dan menyadari tentang pentingnya hygine
sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat.
Keluarga, khususnya kepala keluarga mampu mengarahkan kepada
setiap anggota keluarga untuk senantiasa menjaga kesehatan
karena dengan menjaga kesehatan kita akan mampu mencegah
segala macam penyakit.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas atau pelayanan
kesehatan yang ada di masyarakat.
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada disekitarnya selain itu mereka juga mengetahui
keuntungan-keuntungan yang didapat dari fasilitas yang ada karena
meraka sangat mempercayai tenaga kesehatan yang bertugas
dibuktikan bahwa bila ada anggota keluarga yang sakit pasti langsung
dibawa ke tenaga kesehatan.
27.Fungsi reproduksi
a. Jumlah anak yang di miliki Tn. D adalah 1 orang laki-laki.
b. Tn. D masih memiliki istri sehingga masih memungkinkan untuk
memiliki anak lagi.
c. Istri Tn. D belum menggunakan KB untuk saat ini, karena masih baru
selesai melahirkan.
28.Fungsi ekonomi
a. keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
dari pendapatan yang di terima perbulannya serta keluarga mampu
menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tak terduga.
b. keluarga mampu memenfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
rumah klien seperti:puskesmas,posyandu lansia, posyandu, dll.
E. Stres dan koping keluarga
29.Stresor jangka pendek dan jangka panjang :
a. Jangka pendek:
1. Peningkatan pengeluaran untuk membeli kebutuhan lebaran.
2. Biaya pendidikan bagi keluarga Ny.D.
3. Pembayaran yang tidak terduga.
b. Jangka panjang.
1. Pembangunan rumah setelah ditinggalkan suami
2. Memikirkan masa depan anak-anaknya.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor.
Untuk stress jangka pendek keluarga mengaku sedikit cemas sebab semua
kebutuhan itu bertepatan datangnya hari raya idul fitri.
Untuk stressor jangka panjang keluarga tidak direspon secara seius karena
sifatnya tidak mendesak.
31. Strategi koping yang digunakan.
Setiap ada masalah keluarga selalu mendiskusikan dengan anggota
keluarga lainnya untuk mencari solusi terbaik.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap kali keluarga menghadapi masalah selalu diselesaikan dengan
berunding serta tidak pernah mengambing hitamkan salah satu aanggota
kelurga setiap kali ada masalah yang melanda keluarga mereka.
F. Pemeriksaan Fisik

1. Tn. D (21 tahun)


TTV : TD 160/90 mm/Hg
Kepala :
Rambut :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Ektimitas atas :
Ekstrimitas Bawah :
Dada : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
Abdomen : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
2. Ny. S (17 tahun) (Tidak berada dirumah)
TTV : TD; 100/60 Mmhg, N; 83 x/menit, S; 35,5oC,
RR;
20x/menit
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
Rambut : sehat, hitam, panjang terurai
Mata : kunjung tiva anemis, sclera (+), cowong (-)
Hidung : simetris, massa (-), polip (-), bersih
Mulut : bibir pucat (+), tidak ada nyeri tekan, massa (-)
Leher : simetris, odem (-), massa (-), pembesaran tyroid
(-), nyeri tekan (-)
Ekstrimitas atas :
Ekstremitas bawah :
Dada :Inspeksi :
Auskultasi :
Perkusi :
Palpasi :
Abdomen : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
3. aN. G (20 Hari)
TTV :
Kepala :
Rambut :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Leher :
Ekstremitas atas :
Ektremitas bawah :
Dada : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
Abdomen : Inspeksi :
Auskultaisi :
Palpasi :
Perkusi :
G. Harapan keluarga

Keluarga mempunyai harapan kepada tenaga kesehatan agar dapat


lebih professional dalam menjalankan tugasnya selain itu keluarga juga
mengharapkan fasilitas - fasilitas kesehatan dapat lebih memadai dan lebih
baik sehingga dapat dijangkau semua kalangan dengan mudah.

H. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


I. Menentukan Prioritas Masalah Kepereawatan Keluarga
No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat Masalah
Skala:
1. Perilaku kesehatan cenderung
beresiko sehubungan degan
perilaku yang kurang baik
Aktual (tidak/kurang 3 6
sehat)
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejah tera
1
2 Kemungkinan masalah Dapat
Dirubah
Skala:
Mudah 2 3
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah Untuk
Dicegah
Skala:
Tinggi 3 4
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat, harus 2 1,5
segera ditangani 1
Ada masalah, tetapi tidak 0
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
Jumlah 14,5

No Kriteria Skor Bobot


1 Sifat Masalah
Skala:
2. Kurangnya pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya informasi yang
didapatkan Aktual 3 4
(tidak/kurang sehat)
3. Ancaman kesehatan 2
4. Keadaan sejah tera
1
2 Kemungkinan masalah Dapat
Dirubah
Skala:
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah Untuk
Dicegah
Skala:
Tinggi 3 4
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat, harus 2 0
segera ditangani
Ada masalah, tetapi tidak 1
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah 10

J. Perencanaan Keperawatan Keluarga


INTERVENSI
NO Tujua dan KH Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan 1. Anjurkan px untuk 1. Mengurangi sakit
pertemuaan selama 3x30 istirahat yang cukup px
menit di harapkan kepala 2. Anjurkan px untuk 2. Mencegah
keluarga Ny.D mengurangi aktifitas terjadinya
- Px mahu mengurangi yang berat penyakit lebih
aktifitas 3. Anjurkan px untuk lanjut
- Px mahu mengatur mengurangi makanan 3. Mencegah
pola makan yang berasin terjadinya
4. Anjurkan px untuk peningkatan
selalu mengontrol tekanan darah
tekanan darahnya 4. Mengetahui
5. Anjurkan px untuk tekanandarah
memeriksakan 5. Mengetahui
kondisinya ke dokter kondisi penyakit
jika ada keluhan yang px
tidak enak

K. Implementasi
IMPLEMENTASI
NO NO IMPLEMENTASI
DX
1. 1 1. Menganjurkan px untuk istirahat yang cukup
2. Menganjurkan px untuk mengurangi aktifitas yang berat
3. Menganjurkan px untuk mengurangi makanan yang berasin
4. Menganjurkan px untuk selalu mengontrol tekanan darahnya
5. Menganjurkan px untuk memeriksakan kondisinya ke dokter jika
ada keluhan yang tidak enak

L. Evaluasi
EVALUASI
NO TGL EVALUASI
1. 28/02/16 S: - Px mengatakan tengkuk bagian belakang tidak terlalu sakit
lagi
- Px mengatakan sudah jarang mengkonsumsi makanan yang
berasin
O: - Px tampak segar
- Px tampak membawa teh manis saat mahu berangkat kerja
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi 1-5

Anda mungkin juga menyukai