Anda di halaman 1dari 11

GAYA KEPEMIMPINAN

(DEMOKRATIS, OTORITAS, PARTISIPATIF dan LAISSEZ FAIRE)


Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Organisasi Manajemen dalam
Pelayanan Kebidanan

Dosen Pembimbing:

Erna Rahma Yani, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An

Semester VII

Disusun Oleh :
AYU OKTAVIANA
NIM. 1402460029

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul Gaya Kepemimpinan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi Manajemen dalam Pelayanan
Kebidanan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui gaya
kepemimpinan dan dapat mengidentifikasikannya. Terselesainya makalah ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Ibu Susanti Pratamaningtyas, M.Keb. sebagai Ketua Program Studi DIV
Kebidanan Kediri Poltekkes Kemenkes Malang
2. Ibu Erna Rahma Yani, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An sebagai dosen pembimbing mata
kuliah kuliah Organisasi Manajemen dalam Pelayanan Kebidanan.
3. Teman -teman yang telah membantu dalam menyusun makalah ini
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah review buku ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Kediri, 30 Juli 2017

Penyusun

MATERI GAYA KEPEMIMPINAN


1. Definisi gaya kepemimpinan
Menurut Wijaya Supardo (2006:4), mengungkapkan bahwa Gaya
kepemimpinan adalah suatu cara dan porses kompleks dimana seseorang
mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau suatu
sasaran dan mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk akal.
Menurut Miftah Thoha (2010:49) mengemukakan bahwa Gaya
kepemimpinan merupakan norma prilaku yang digunakan oleh seseorang pada
saat orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku orang lain atau bawahan
Sedangkan menurut, Martinis Yamin dan Maisah (2010:74) kepemimpinan
adalah suatu proses mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang dalam
mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan merupakan bentuk strategi atau teori memimpin yang tentunya
dilakukan oleh orang yang biasa kita sebut sebagai pemimpin.

Macam Gaya Kepemimpinan


a) Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang
utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan
banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan
mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas.
Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.
Gaya tersebut terkadang disebut sebagai gaya kepemimpinan yang
terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan adanya kesederajatan,
kepemimpinan partisipatif atau konsultatif. Pemimpin yang berkonsultasi
kepada anak buahnya dalam merumuskan suatu tindakan putusan
bersama. Adapun ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratis ini yaitu
memiliki wewenang pemimpin yang tidak mutlak, pimpinan bersedia
dalam melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan, kebijakan dan
keputusan itu dibuat bersama antara bawahan dan pimpinan, komunikasi
dapat berlangsung dua arah dimana pimpinan ke bawahan dan begitupun
sebaliknya, pengawasan terhadap (sikap, perbuatan, tingkah laku atau
kegiatan) kepada bawahan dilakukan dengan wajar, prakarsa bisa datang
dari bawahan atau pimpinan, bawahan memiliki banyak kesempatan
dalam menyampaikan saran atau pendapat dan tugas-tugas yang
diberikan kepada bawahan bersifat permintaan dengan
mengenyampingkan sifat instruksi, dan pimpinan akan memperhatikan
dalam bertindak dan bersikap untuk memunculkan saling percaya dan
saling menghormati.

b) Otoritas

Gaya kepemimpin otoritas, yaitu gaya pemimpin yang memusatkan


segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara
penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.

c) Partisipatif
Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinan
dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi,
menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin
memotivasi bawahan. Bawahan harus berpartisipasi memberikan saran,
ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin
dengan gaya partisipatif akan mendorong kemampuan bawahan
mengambil keputusan. Dengan demikian, pimpinan akan selalu
membina bawahan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar.
Kepemimpinan partisipatif didefinisikan seorang pemimpin
mengikutsertakan anak buah bersama-sama berperan didalam
proses pengambilan keputusan. Model kepemimpinan seperti ini
diterapkan apabila tingkat kematangan anak buah berada pada
taraf kematangan moderat sampai tinggi. Mereka mempunyai
kemampuan, tetapi kurang memiliki kemauan kerja dan
kepercayaan diri.
Ciri-ciri Perilaku Kepemimpinan Partisipatif termasuk model
kepemimpinan situasi yang muncul karena model kepemimpinan dalam
pembahasan sebelumnya tidak mampu memberikan jawaban
terhadap persoalan-persoalan yang muncul dalam kepemimpinan saat
ini. perilaku kepemimpinantersebut dapat ditunjukkan dengan tanda-
tanda, sebagai berikut. Pendekatan akan berbagai persoalan
dengan pikiran terbuka, mau atau bersedia memperbaiki posisi
posisi yang telah terbentuk, mencari masukan dan nasehat
yang menetntukan, membantu perkembangan kepemimpinan
yang sedang tumbuh, bekerja secara aktif dengan perseorangan
atau kelompok, melibatkan orang lain secara tepat dalam
pengambilan keputusan.
d) Laissez Faire
Faire berasal dari bahasa prancis yang berarti tinggalkan itu
sendiri. Gaya kepemimpinan ini lebih banyak menekankan keputusan
kelompok dan memperbolehkan kelompok yang memimpin dalam
menentukan tujuan dan metode mereka yang akan dicapai. Pemimpin
memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi
bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif yaitu Pemimpin
menghindari kuasa dan tanggung jawab, kemudian menggantungkan
nya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan maupun
menanggulangi masalahnya sendiri. Gaya ini tidak berdasarkan pada
aturan-aturan. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya
kepemimpinan ini menginginkan seluruh anggota kelompoknya
berpartisipasi tanpa memaksakan atau menuntut kewenangan yang
dimilikinya. Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak
memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat
semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam
kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus
dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi
sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai
wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan
koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang
kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan
cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena
itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau
balau.

2. Kekuatan dan Kelemahan


a) Demokratis
Kekuatan :
- Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan
diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
- Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih
dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
- Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
- Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat
mengajukan pendapat dan saran
- Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa
mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan
tugasnya.
- Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan.
Kelemahan :

- Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena


diambil secara musyawarah

- Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap


orang jelas berbeda

- Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai


dan apabila ego masing-masing anggota tinggi.
b) Otoritas

Kelebihan :

- Keputusan akan mudah diambil karena kekuasaan berada


ditangan bawaha.

- Pemimpin yang otoriter tegas, sehingga kalau ada bawahan


yang salah maka tak segan-segan akan di berikan sanksi

- Dalam pemerintahannya mudah untuk diawasi.

Kekurangan :
- Suasana kaku karena kekuasaaan monoton ditangan pemimpin.
- Bawahan akan merasa tertekan dan kreaktifitas bawahan minim

- Mudah melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin


yang berlebihan,

- Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah


perintahnya sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya.

c) Partisipatif

Kelebihan :

- Kualitas keputusan yang diambil, biasanya lebih baik, bila para


peserta mempunyai informasi dan pengetahuan yang tidak
dipunyai sang pemimpin

- Bersedia untuk kerjasama dalam mencari suatu pemecahan


yang baik, untuk suatu masalah keputusan

- Keputusan yang diambil, biasanya lebih dapat diterima oleh


para partisipan,
- Peluang untuk memperoleh suatu pengaruh terhadap sebuah
keputusan, biasanya akan meningkatkan komitmen dalam hal
tersebut

Kepuasan terhadap proses pengambilan keputusan, biasanya


juga lebih tinggi,

- Menumbuhkan dan mengembangan keahlian dalam


pengambilan keputusan.

Kelemahan :

d) Laissez-Faire

Kelebihan :

- Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bisa


bersikap mandiri dan memiliki inisiatif

- Pemimpin tidak memiliki dominasi besar

- Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan tugas

Kelemahan :

- Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati


karena tidak ada kontro.

- Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan

- Tujuan organisasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak


memiliki inisiatif yang tepat dan dedikasi tinggi.
3. Kriteria kepemimpinan menurut saya :

- Pemimpin yang cerdas

Kecerdasan adalah titik tentu yang idealnya harus dimiliki oleh


seorang pemimpin. Kecerdasan merupakan point utama yang
menentukan seberapa baik langkah yang diambil oleh seorang
pemimpin jika dihadapkan oleh suatu masalah kelompok. Pemimpin
ideal adalah pemimpin yang cerdas dalam membawa diri yang
didukung dengan keunggulan berfikir dan peka terhadap hal-hal
sekitar. Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemimpin yang ideal
akan mampu berfikir luwes dan memiliki ide-ide segar untuk
keberlangsungan kepentingan kelompoknya

- Pemimpin yang berinisiatif

Pemimpin yang berinisiatif adalah pemimpin yang mampu


menggerakkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk memulai segala
sesuatunya tanpa adanya paksaan. Dengan sifat inisiatif yang ada
dalam diri pemimpin, kekuatan diri dari tiap anggota untuk
menjalankan misi kelompok pun akan terjamin dengan baik.

- Pemimpin yang jujur

Memberikan keterbukaan dalam memberikan segala informasi


yang mencakup kepentingan kelompok. Kejujuran yang ada dalam
diri seorang pemimpin akan menjadi ciri khas tersendiri yang
mampu diandalkan oleh anggota. Pemimpin ideal dengan tingkat
kejujuran tinggi akan mendapatkan kepercayaan yang luas dari
kelompoknya.

- Pemimpin yang bertanggung jawab


Pemimpin yang mau menerima dan berani menanggung efek
segala resiko yang timbul dari keputusan yang diambil.

- Pemimpin yang rela berkorban

Rela berkorban berarti rela menerjunkan diri dalam


kepentingan kelompoknya dibandingkan dengan kepentingan
pribadi. Pemimpin yang rela berkorban akan mampu memfokuskan
diri untuk mencapai visi kelompok secara detail. Sifat rela berkorban
ini pun tentunya harus didasari dengan kecerdasan dan kebijakan
dari seorang pemimpin. Pemimpin ideal yang rela berkorban akan
mampu mengambil keputusan secara tepat tanpa merugikan banyak
pihak.

4. Pendapat 4 orang teman saya berdasarkan kriteria pemimpin ideal menurut


saya :

Anda mungkin juga menyukai