Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Anestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan

meliputi pemberian anestesi, penjagaan keselamatan penderita yang mengalami pembedahan,

pemberian bantuan hidup dasar, pengobatan intensif pasien gawat, terapi inhalasi dan

penanggulangan nyeri menahun. Kata anesthesia diperkenalkan oleh Oliver Wendell Holmes

yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian obat

dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan. Pada prinsipnya dalam

penatalaksanaan anestesi pada suatu operasi terdapat beberapa tahap yang harus dilaksanakan

yaitu pra anestesi yang terdiri dari persiapan mental dan fisik pasien, perencanaan anestesi,

menentukan prognosis dan persiapan pada pada hari operasi. Sedangkan tahap penatalaksanaan

anestesi terdiri dari premedikasi, masa anestesi dan pemeliharaan, tahap pemulihan serta

perawatan pasca anestesi.

Tonsilektomi yang didefinisikan sebagai metode pengangkatan tonsil berasal dari

bahasa latin tonsilia yang mempunyai arti tiang tempat menggantungkan sepatu serta dari

bahasa yunani ectomy yang berarti eksisi. Beragam teknik tonsilektomi terus berkembang

mulai dari abad 21 diantaranya diseksi tumpul, eksisi guillotine, diatermi monopolar dan

bipolar, skapel harmonik, diseksi dengan laser dan terakhir diperkenalkan tonsilektomi dengan

coblation. Adapun teknik yang sering dilakukan adalah diseksi thermal menggunakan

elektrokauter.

Pemilihan jenis anestesi untuk tonsilektomi ditentukan berdasarkan usia pasien, kondisi

kesehatan dan keadaan umum, sarana prasarana serta keterampilan dokter bedah, dokter

anestesi dan perawat anestesi. Di Indonesia, tonsilektomi masih dilakukan di bawah anestesi

umum, teknik anestesi lokal tidak digunakan lagi kecuali di rumah sakit pendidikan dengan

tujuan untuk pendidikan. Mengingat tonsilektomi merupakan tindakan bedah yang dilakukan

1
dengan anestesi umum maupun lokal, komplikasi yang ditimbulkannya merupakan gabungan

komplikasi tindakan bedah dan anestesi. Adapun komplikasi yang dapat ditemukan berupa

laringospasme, gelisah pasca operasi, mual, muntah, kematian pada saat induksi pada pasien

dengan hipovolemia, hipersensitif terhadap obat anestesi serta hipotensi dan henti jantung.

Anda mungkin juga menyukai