DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KECAMATAN CILODONG
Jl. Boulevard Perum GDC Kel Jatimulya Kec. Cilodong Kota Depok 16413
Tlp. (021) 87918703 E-mail upt.puskesmascilodong@yahoo.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KECAMATAN CILODONG
Nomor :
TENTANG
Menimbang :
a.bahwa sebagai penunjang diagnostik, pelayanan laboratorium
harus memperhatikan permintaan, pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen secara
tepat dan aman;
Ditetapkan di : Cilodong
pada tanggal :
KEPALA UPT PUSKESMAS
KECAMATAN CILODONG,
Ditetapkan di : Cilodong
pada tanggal :
KEPALA UPT PUSKESMAS KECAMATAN
CILODONG,
2. Pengambilan Spesimen
a. Pengambilan darah vena
i. Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh Petugas
laboratorium.
ii. Letakkan lengan pasien di atas bantal atau meja, lengan atas harus pada
posisi ke bawah.
iii. Pasang tourniquet di atas siku (jika antekubital vena yang dipilih) 5 (lima)
15 (lima belas) sentimeter (cm) sebagai patokan.
iv. Periksa daerah tersebut dengan teliti, palpasi daerah vena dengan perlahan
untuk memastikan pasien pada posisi yang benar.
v. Bersihkan kulit dengan alkohol dan keringkan.
vi. Stabilkan vena dengan menggunakan jari di daerah atas dan ibu jari pada
daerah bawah.
vii. Tusukkan jarum melalui kulit dengan posisi jarum yang menghadap ke atas
dengan sudut 15 300.
viii.Petugas laboratorium melepas ikatan torniquet perlahan dan meminta
pasien melepaskan kepalan tangan. Bila menggunakan spuit tarik penarik
spuit sampai di dapat jumlah darah yang dikehendaki. Bila menggunakan
jarum vakum tusukkan tabung vakum ke dalam holder sampai volume darah
dalam vakum terpenuhi.
ix. Petugas laboratorium menaruh kapas diatas jarum dan melepaskan spuit
atau jarum vakum
x. Petugas laboratorium menekan perlahan bekas tusukan dan menutup
dengan plester.
xi. Bila menggunakan spuit, buka jarum dan masukan darah ke tabung yang
sesuai lalu homogenkan darah.
xii. Penggunaan tabung antikoagulan
Tanpa antikoagulan: pemeriksaan Kimia, widal, Anti HBs, HbsAg, Anti HIV,
VDRL dan TPHA.
EDTA: Pemeriksaan Hematologi, Golongan darah, Anti HIV
xiii.Petugas laboratorium membuang jarum bekas pakai ke dalam safety box.
c. Pengambilan urin
Pengambilan urin adalah urin pancaran tengah (mid stream) baik untuk
pemeriksaan urine lengkap baik makroskopis ataupun mikroskopis dan ditampung
dalam wadah bertutup ulir.
d. Pengambilan dahak
i. Spesimen dahak ditampung dalam pot yang bermulut lebar dengan diameter
6 (enam) cm atau lebih dengan tutup berulir, tidak mudah pecah dan tidak
bocor.
ii. Waktu Pengumpulan Dahak
1) Sewaktu : Dahak ditampung pada saat pasien datang pertama kali.
2) Pagi : Dahak ditampung di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah
bangun tidur dan membawa spesimen ke laboratorium.
3) Sewaktu : Dahak ketiga ditampung di laboratorium pada saat membawa
dahak pagi.
iii. Pengumpulan dahak dilakukan di ruang terbuka dan mendapat sinar
matahari langsung atau di ruangan dengan ventilasi yang baik, untuk
mengurangi kemungkinan penularan akibat percikan dahak yang infeksius.
Jika keadaan tidak memungkinkan, gunakan kamar terpisah yang
mempunyai ventilasi yang cukup. Jangan mengeluarkan dahak pada toilet,
ruang kerja atau ruang tunggu. Petugas laboratorium harus memperhatikan
hal hal sebagai berikut :
1) Memberikan penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak, baik
pemeriksaan pertama maupun selanjutnya.
2) Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik
adalah berwarna kuning kehijau hijauan (mukopurulen), kental dengan
volume 3 (tiga) 5 (lima) ml.
iv. Beri petunjuk pada pasien untuk :
1) Kumur dengan air sebelum mengeluarkan dahak.
2) Bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum berkumur.
3) Tarik nafas dalam 2 (dua) 3 (tiga) kali dan setiap kali hembuskan nafas
dengan kuat.
4) Letakkan pot yang sudah dibuka dekat dengan mulut dan keluarkan
dahak ke dalam pot.
5) Batukkan dengan keras dari dalam dada.
6) Tutup pot dengan rapat dengan cara memutar tutupnya.
v. Bila Dahak Sulit Dikeluarkan:
1) Minum teh manis sebelum tidur, bangun tidur kumur kumur, batuk dari
dalam dada dan ditampung dahaknya.
2) Dokter memberikan mukolitik atau menelan tablet gliseril guayakolat 200
(dua ratus) miligram (mg).
vi. Bila spesimen jelek, pemeriksaan tetap dilakukan dengan :
1) Mengambil bagian yang paling mukopurulen.
2) Diberi catatan bahwa spesimen tidak memenuhi syarat atau air liur.
3. Penyimpanan Spesimen
a. Spesimen kimia (serum) disimpan dalam cup serum selama 1 minggu pada suhu
2o-8oC.
b. Spesimen urine disimpan selama 1 hari pada suhu kamar.
c. Spesimen EDTA disimpan selama 1 hari pada suhu 2 o-8oC.