Chapter I PDF
Chapter I PDF
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Kebanyakan
fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada
tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat &
Jong, 2005). Fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan
Sedangkan pada orang tua, wanita lebih sering mengalami fraktur daripada laki-
respon berupa nyeri. Nyeri tersebut adalah keadaan subjektif dimana seseorang
belakang budaya, pengalaman masa lalu tentang nyeri dan pengertian nyeri.
fraktur di Amerika Serikat sekitar 25 juta orang pertahun. Dari jumlah ini,
Rasa nyeri bisa timbul hampir pada setiap area fraktur. Bila tidak diatasi dapat
penyembuhan dan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas, untuk itu
perlu penanganan yang lebih efektif untuk meminimalkan nyeri yang dialami oleh
pasien. Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu
manajemen farmakologi dan manajemen non farmakologi. Salah satu cara untuk
menurunkan nyeri pada pasien fraktur secara non farmakologi adalah diberikan
kompres dingin pada area nyeri. Perawat harus yakin bahwa tindakan mengatasi
nyeri dengan kompres dingin dilakukan dengan cara yang aman (Potter & Perry,
2005).
Adam Malik Medan diperoleh data bahwa, pada bulan Maret 2010 terdapat 8
sering ditemui terutama pada pasien fraktur. Informasi yang didapat peneliti dari
perawat ruangan pada saat itu, untuk mengatasi nyeri yang dirasakan oleh pasien
diberikan obat analgetik saja dan tidak pernah diberi kompres dingin oleh perawat
Kompres dingin merupakan salah satu bentuk tindakan mandiri perawat yang
Medan.
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
Medan.
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan dalam
ilmiah yang diperoleh untuk penelitian dimasa mendatang. Selain itu juga