PENDAHULUAN
melaksanakan kedaulatan rakyat atas dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
seperti sektor ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain. Sehingga diharapkan mampu
1
2
Oleh karena itu, APBN pada dasarnya merupakan penjabaran yang bersifat
kuantitatif dari adanya tujuan dan sasaran pemerintah yang hendak dicapai,
artinya APBN harus mampu memberikan gambaran yang jelas tentang besarnya
pembiayaan anggaran atas tujuan dan sasaran yang akan dicapai serta kebutuhan
nyata dari masyarakat setiap tahunnya. Dengan demikian, dana alokasi yang
konstitusi. Dalam rangka mencapai tujuan bernegara yang telah tercantum dalam
negara yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Hal ini harus
Sumber daya dan fasilitas negara ini diharapkan mampu memberikan hasil yang
merupakan alat atau instrumen kebijakan yang digunakan oleh pemerintah untuk
menghasilkan APBN yang sesuai dengan kebutuhan rakyat secara riil agar
adanya APBN sebagai alat atau wadah untuk menampung berbagai kepentingan
publik diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar dan benar-benar dapat
sesuai dengan aturan dan prosedur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dengan
kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro tahun anggaran berikutnya serta
seperti hambatan secara teknisi dari segi waktu yang tidak tepat waktu, Anggota
DPR yang sibuk, Pemerintah kurang memberi data-data pendukung dan latarmya
tidak semuanya dari ekonomi, sehingga hal ini berpengaruh terhadap pelaksanaan
menjadi perhatian pemerintah bahwa dalam penyusunan dan penetapan APBN ini
5
negara.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini penulis termotivasi untuk
RAKYAT.
dengan penelitian. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi pada Analisis prosedur
penyusunan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2017
2. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan dan penetapan
APBN?
6
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan acuan untuk
a) Kegunaan Teoritis
khususnya ilmu Akuntansi Sektor Publik dan sebagai bahan masukan yang
dapat mendukung bagi peneliti maupun pihak lain yang tertarik dalam
b) Kegunaan Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan berguna baik untuk peneliti
1. Bagi Pemerintah
2. Bagi Peneliti
(APBN).
Belanja Negara tahun 2017 pada Dewan Perwakilan Rakyat apakah dalam
2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam proses
BAB II
LANDASAN TEORI
Negara, khususnya pasal (1) dan (2) dijelaskan bahwa, Keuangan Negara adalah
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik itu berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Adapun hak dan
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat
negara/perusahaan daerah;
9
diberikan pemerintah.
bahwa, Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
negara merupakan segala sesuatu hak dan kewajiban yang berkaitan dengan uang
ataupun barang yang dijadikan sebagai hak milik negara dan keuangan negara
pertanggungjawaban.
Keuangan negara dapat ditinjau melalui pendekatan dari sisi obyek, subyek,
proses dan tujuan. Dari sisi obyek yang dimaksud dengan keuangan negara yaitu
meliputi semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan
kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan
pelaku yang terkait dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di atas yang
Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan
negara. Selanjutnya, dari sisi proses seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan
terakhir yaitu dari sisi tujuan, seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pada pasal 6 ayat 1
pasal tersebut diatur juga bahwa kekuasaan tersebut meliputi kewenangan yang
bersifat umum dan kewenangan yang bersifat khusus. Kewenangan yang bersifat
umum meliputi penetapan arah, kebijakan umum, strategi, dan prioritas dalam
rincian APBN, keputusan dana perimbangan, dan penghapusan aset dan piutang
Negara.
kepala pemerintah dimana kekuasaan itu ada 2 (dua) macam yaitu wewenang
berbagai bidang, akan menimbulkan hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang. Hal ini perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan
negara.
Gambar 2.1
pelaksanaan APBN;
keuangan.
berikut:
dipimpinnya;
dipimpinnya;
berikut:
dipimpinnya;
dipimpinnya;
pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi pada suatu periode di
masa yang akan datang, serta data pengeluaran dan penerimaan yang sungguh-
merupakan rencana keuangan yang dibuat pemerintah setiap tahun, disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), isi dari APBN memuat rencana penerimaan
bernegara serta APBN tersebut harus dikelola secara tertib dan bertanggung jawab
Postur memiliki arti bentuk tubuh atau perawakan. Kata postur merupakan kata
serapan dari bahasa Inggris, yaitu posture. Kata asli posture berasal dari bahasa
latin, yakni positus, yang berarti menempatkan atau menaruh. Sementara itu,
budget atau anggaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa,
17
yang diharapkan untuk periode yang akan datang. Kata budget yang digunakan
dalam bahasa Inggris merupakan kata serapan dari istilah bahasa Perancis yaitu
bouge atau bougette yang berarti tas kecil di pinggang yang terbuat dari kulit.
Dalam Bahasa Inggris, kata budget tersebut berkembang artinya menjadi tempat
surat yang terbuat dari kulit, khususnya tas tersebut dipergunakan oleh Menteri
disebut begrooting, yang berasal dari Bahasa Belanda kuno yakni groten, yang
dipakai secara resmi dalam pasal 23 ayat 1 UUD 1945, dan di dalam
Menurut Buku pokok siklus APBN (2014:4) bahwa, Format dan Struktur
(GFS). Dengan format ini, Pendapatan disajikan pada urutan teratas yang
18
kemudian dikurangi dengan belanja negara sehingga dapat diketahui surplus atau
Account APBN secara singkat disajikan dalam Gambar 2.2 sebagai berikut:
Gambar 2.2
pembayaran bunga dan cicilan utang pada T-account dijadikan satu dalam
pengeluaran rutin,
maupun pengeluaran pada APBN format T-account berbeda dengan APBN format
Sejak tahun anggaran 2005, sejalan dengan UU No.17 tahun 2003 tentang
lain :
(1) kurang jelasnya pemisahan antara belanja rutin dan belanja pembangunan
(2) kurang efisien dalam penyusunan belanja karena untuk satu jenis belanja
terdapat akun untuk belanja rutin dan akun untuk belanja pembangunan;
serta kewajiban dari suatu proyek yang sudah selesai masih kurang jelas.
Maka mulai tahun 2005 digunakan unified budgeting, di mana tidak ada
lagi pemisahan antara belanja rutin dan belanja pembangunan. Belanja Pemerintah
Pusat terdiri atas 8 jenis belanja, yaitu : Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja
Modal, Pembayaran Bunga Utang, Subsidi, Belanja Hibah, Bantuan Sosial dan
mengandung nama lain-lain dan tersebar pada hampir semua pos belanja
format I-account, postur APBN terdiri atas 4 (Empat) komponen utama, yaitu
menjadi pendapatan negara dan hibah yang terdiri atas penerimaan dalam negeri
dan penerimaan hibah. Penerimaan dalam negeri sendiri diubah klasifikasinya dari
1) Penerimaan Perpajakan
Sejak tahun 2011 hingga saat ini, penerimaan pajak dalam negeri terdiri atas
penerimaan pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), pajak bumi
dan bangunan (PBB), cukai, dan pajak lainnya. Sementara itu, penerimaan pajak
bentuk penerimaan dari sumber daya alam, pendapatan bagian laba BUMN, PNBP
lainnya, serta pendapatan badan layanan umum (BLU). PNBP sumber daya alam
dibedakan antara PNBP migas dengan PNBP nonmigas yang meliputi pendapatan
3) Penerimaan Hibah
22
Hibah adalah setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang
dirupiahkan, rupiah, barang, jasa, dan/atau surat berharga yang diperoleh dari
pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri
2. Belanja Negara
atas belanja pegawai, belanja barang, pembayaran bunga utang, subsidi daerah
otonom, dan belanja lain-lain. Belanja lain-lain menampung antara lain alokasi
subsidi pangan (subsidi beras dan subsidi impor gandum selama Pembangunan
terdiri atas pembiayaan rupiah yang berasal dari tabungan pemerintah dan
pengeluaran negara, diubah menjadi belanja negara. Dalam format yang baru,
belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat dan belanja ke daerah, untuk
tahun 2005, rincian belanja negara mengalami perubahan. Belanja negara tetap
analisis yang digunakan untuk menganalisis fungsi-fungsi yang telah, sedang, dan
1. pelayanan umum;
2. pertahanan;
3. ketertiban dan keamanan;
4. ekonomi;
5. lingkungan hidup;
6. perumahan dan fasilitas umum;
7. kesehatan;
8. pariwisata dan budaya;
9. agama;
10. pendidikan; serta
11. perlindungan sosial.
rutin (belanja pegawai, belanja barang, pembayaran bunga utang, belanja subsidi,
pembiayaan program).
otonomi daerah, serta pembangunan desa. Sejak APBN tahun 2015, belanja
desa dalam berbagai bentuk perlu untuk dilindungi dan diberdayakan. Pemerintah
sejak APBN tahun 2015, telah mengalokasikan dana desa yang ertujuan untuk
antara lain bersumber dari pajak dan pendapatan negara bukan pajak. Sementara
dalam rangka menjalankan kewajiban seperti pembayaran bunga dan pokok utang
bunga dan cicilan pokok utang, serta subsidi. Dalam penyusunan APBN,
dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang. Jika total pendapatan
negara lebih besar daripada belanja negara di luar pembayaran bunga utang maka
keseimbangan primer akan positif, yang berarti masih tersedia dana yang cukup
untuk membayar bunga utang. Sebaliknya, jika total pendapatan negara lebih kecil
primer akan negatif, yang berarti sudah tidak tersedia dana untuk membayar
bunga utang.
dikurangi dengan total pengeluaran termasuk pembayaran bunga utang. Jika total
pendapatan negara lebih besar daripada belanja negara maka akan terjadi surplus
anggaran. Sebaliknya, jika total pendapatan negara lebih kecil daripada belanja
peranan penting sebagai alat analisis kebijakan fiskal yang diambil oleh
4. Pembiayaan Anggaran
26
anggaran lebih, dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun yang bersangkutan maupun tahun berikutnya. Berikut ini adalah beberapa
dalam bentuk pembayaran cicilan pokok (amortisasi) utang luar negeri dan
Adapun Sumber pembiayaan anggaran dapat berasal dari dalam negeri dan
luar negeri. Pembiayaan dalam negeri bersumber dari perbankan dalam negeri dan
dasar penyusunan APBN ada 3 (tiga) fungsi utama pemerintah, yaitu fungsi
27
alokasi, fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi. Dimana peran APBN ini
target-target pembangunan nasional. Berikut ini adalah 3 (tiga) peran APBN bagi
1. Fungsi Alokasi
2. Fungsi Distribusi
3. Fungsi Stabilitasi
Fungsi stabilisasi berkaitan dengan upaya menjaga stabilitas dan akselerasi kinerja
adanya sidang rapat paripurna DPR RI dengan Pemerintah Pusat. Dimana dalam
jelasnya, berikut ini merupakan siklus dan mekanisme penyusunan dan penetapan
Gambar 2.3
Dari gambar di atas dapat dilihat proses penyusunan dan penetapan APBN
secara garis besar dibagi dalam 5 (lima) tahapan yaitu Pembahasan pembicaraan
ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal RAPBN 2018. Dimana rapat
paripurna ini berisi rapat kerja Badan Anggaran dengan Pemerintah dan Bank
Indonesia yang memuat tentang penyampaian RKP, KEM dan PPKF RAPBN TA
DPR diawali dengan pidato Presiden menyampaikan RUU APBN tahun anggaran
(Menteri Keuangan, Kepala BPS dan Gubernur Bank Indonesia pada pekan
kelima. Adapun output dari kegiatan ini adalah laporan hasil pembahasan RAPBN
I dan Prognosis Semester II pelaksanaan APBN TA 2017 pada awal Juli 2017.
Pembahasan ini diawali dengan rapat kerja Badan Anggaran dengan Menteri
Kesimpulan, Rapat Internal Badan Anggaran, dan diakhiri dengan rapat kerja
Pembahasan antara Pemerintah dengan DPR ini hanya dilakukan pada tataran
Badan Anggaran dan tidak dibahas dalam rapat paripurna. Selain itu, dalam
ini melibatkan Gubernur Bank Indonesia. Adapun Output dari kegiatan ini adalah
diawali dengan Presiden mengajukan RUU APBN-P 2017 disertai nota perubahan
dan RUU APBN-P, maka pada pekan keempat bulan Mei, DPR menggelar rapat
anggaran berjalan beserta Nota Perubahannya yang akan dibahas oleh Badan
Anggaran dan komisi terkait. Selama pekan keempat sampai dengan kelima bulan
Mei, dilaksanakan rapat kerja komisi dengan mitra kerjanya. Pembahasan asumsi
dasar dalam RUU Perubahan APBN TA 2017 dibahas dalam rapat kerja antara
dengan rapat Panitia Kerja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan
31
pada pekan kesatu sampai dengan pecan pertama bulan Juni. Tahap akhir
pembahasan RAPBN-P dan RUU APBN-P antara pemerintah dengan DPR adalah
rapat paripurna yang dijadwalkan pada pekan ketiga bulan Juni. Agenda rapat
2017.
Dan tahap terakhir dalam APBN di DPR yaitu Pembahasan RUU tentang
DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK selambat-lambatnya
terhadap laporan keuangan Pemerintah pusat yang telah diaudit oleh BPK kepada
perusahaan atau lembaga secara terperinci. Oleh karena itu agar pengawasan
pelaksanaan dari rencana tersebut tidak menyimpang dari yang telah direncanakan
bagian dari ilmu administrasi. Dalam konteks penganggaran sektor publik dalam
hal ini adalah APBN merupakan salah satu kajian dalam ilmu administrasi
administrasi.
segala aktivitas dan kegiatan organisasi kepada pihak pemilik organisasi atas
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam suatu
Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam
suatu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi yang dapat diperoleh dari
anggaran diantaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
beberapa ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum anggaran
34
adalah suatu rencana kerja yang disusun secara sistematis dan bersifat tertulis
yang dinyatakan dengan angka-angka atau satuan uang, barang atau jasa mengenai
kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan untuk waktu peride yang akan datang.
Sujarweni (2015:29):
1. Alat perencanaan
kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh organisasi sektor publik
digunakan untuk:
pendapatan.
disusun.
2. Alat pengendalian
35
dikendalikan.
pertumbuhan ekonomi.
4. Alat politik
36
efisiensi anggaran.
7. Alat motivasi
dan karyawan dalam bekerja secara efektif dan efisien. Dengan membuat
anggaran yang tepat dan dapat melaksanakannya sesuai target dan tujuan
1. Anggaran operasional
2. Anggaran modal
modal adalah pengeluaran yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun.
Mahsun, dkk,2013):
diatur dalam Peraturan Pemerintah No.105 dan 108 tahun 2000. Pada
melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan
mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini, karena
legislatif.
39
dievaluasi pelaksanaannya.
1. Anggaran tradisional
keadaan ekonomi yang tidak stabil membuat cara ini tidak efektif
anggaran.
41
modal.
a. Komprehensif/komparatif;
d. Berjangka panjang;
Model dari ini dibuat dengan decision package atau suatu dokumen
program itu tersebut dijalankan atau ada alternatif yang terpisah. Ketiga,
rendah.
dan manfaat. Untuk itu pilihan yang menghasilkan manfaat yang besar
akan diambil lebih dahulu. Dengan kata lain penyusunan sesuai daftar
memerlukan waktu yang lama dan secara teknis sulit dipraktekkan karena
penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 maka
penyusunan dan penetapan APBN pada DPR RI dapat menjadi acuan dalam
Analisis Prosedur
Penyusunan dan Penetapan
Anggaran Belanja Negara
(APBN) Pada DPR RI
Laporan hasil
pembahasan
RAPBN tingkat
Rencana Kerja I badan
Pemerintah RAPBN anggaran.
Ketetapan atas
Pembicaraan RUU APBN
Pendahuluan menjadi APBN
RAPBN dan RKA K/L.
45
Analisis Kualitatif
Kesimpulan
Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, khususnya dibidang Penyusunan dan
46
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data
kualitatif ini adalah data yang tidak berbentuk angka atau bilangan. Data kualitatif
didapat dari suatu proses menggunakan teknik analisis mendalam. Sumber data
dalam penelitian ini adalah orang atau individu yang terlibat langsung dalam
proses penyusunan dan Penetapan APBN yaitu bentuk data dan tindakan para
berikut:
1. Data Primer
Data primer apa saja yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data yang
bersumber atau berasal dari responden yang berkaitan dengan pelaksanaan proses
2. Data Sekunder
dari laporan-laporan, dokumen-dokumen, buku teks, yang ada baik pada instansi
berikut:
1. Observasi
Penetapan APBN secara langsung dengan cara peneliti tidak ikut serta dalam
proses kerja dan hanya mencatat hal yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian.
Yaitu dengan mengadakan Tanya jawab dan tatap muka langsung dengan
beberapa responden yaitu Kepala Bagian Anggaran dan Analis Anggaran yang
3. Studi dokumen
Studi dokumen, yaitu cara pengumpulan data dan telaah pustaka dimana
yang akan diteliti baik berupa literatur, laporan, jurnal dan karya tulis ilmiah.
3.4.1 Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
48
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
3.4.2 Sampel
Menurut sugiono (2012:62) bahwa, sampel adalah bagian dari jumlah dan
dilakukan jika pada penelitian terdapat jumlah populasi yang besar dan memiliki
penelitian ini adalah Kasubag APBN dan Bagian Analisa APBN yang berkaitan
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variabel tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Tabel 3.1
Definisi Operasional
(X1)
Pembicaraan
Pendahuluan RAPBN
Penetapan Pembahasan Laporan hasil Ordinal
Anggaran.
APBN menjadi
RAPBN dan Rencana Kerja Pemerintah yang dibahas bersama antara DPR
Keuangan.
antara Pemerintah dengan DPR mengenai RUU APBN juga dilakukan secara
APBN 2014 dalam rapat kerja Komisi VII khususnya terkait aumsi lifting minyak
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), isi dari APBN memuat rencana
Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskripsi isi (content analysis). Data yang telah di kumpulkan akan dianalisis
secara kualitatif dan deskriptif. Pada analisis kualitatif dan deskriptif, kata-kata di
bangun dari hasil wawancara atau pengamatan terhadap data berupa laporan dan
dapat di kaji lebih mendalam dari fenomena yang ada dapat di gambarkan secara
lebih terperinci.
51
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
awal mula berdirinya DPR RI diawali pada masa penjajahan Belanda, terdapat
selama 350 tahun di Indonesia. Pergantian penjajahan dari Belanda kepada Jepang
Indonesia Pusat (KNIP) oleh Presiden pada tanggal 29 Agustus 1945 (12 hari
Baru Jakarta. Tanggal peresmian KNIP (29 Agustus 1945) dijadikan sebagai
52
TANGGAL dan HARI LAHIR DPR RI. Dalam Sidang KNIP yang pertama telah
Berikut ini akan dijelaskan sejarah berdirinya DPR RI secara jelas menurut
dalam Staatsblat Hindia No. 114 Tahun 1916 dan berlaku pada tangal 1 Agustus
1917 memuat hal-hal yang berkenaan dengan kekuasaan legislatif, yaitu Volksraad
itulah, pada tanggal 18 Mei 1918 Gubernur Jenderal Graaf van Limburg Stirum
Tahun 1918: Ketua 1 orang (diangkat oleh Raja) Anggota 38 orang (20 orang dari
Tahun 1927: Ketua 1 orang (diangkat oleh Raja) Anggota 55 orang (25 orang dari
Tahun 1930: Ketua 1 orang (diangkat oleh Raja) Anggota 55 orang (25 orang dari
Pada tahun 1935 Kaum Nasionalis moderat antara lain Hohammad Husni
Sutardjo Tahun 1935 yang berisi "permohonan kepada Pemerintah Belanda agar
perundingan mengenai nasib Indonesia di masa yang akan datang", atau Gerakan
adanya parlemen yang sesungguhnya sebagai suatu tahap untuk menuju Indonesia
menghadapi musuh dari luar, usul ini juga ditolak. Tanggal 8 Desember 1941
Dan yang terakhir pada tahun 1942 Tentara Jepang pertama kali menginjak
tidak mampu melawan dan menyerah kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942,
2. Jaman Kemerdekaan
(Jepang), yang dianggap sebagai saudara tua yang membebaskan Indonesia dari
bentukan Jepang, seperti Tiga-A (Nippon cahaya Asia, Pelindung Asia, dan
militer Jepang.
Pada tahun 1943 dibentuk Tjuo Sangi-in, sebuah badan perwakilan yang
Raya. Jelas bahwa Tjuo Sangi-in bukan Badan Perwakilan apalagi Parlemen yang
atom oleh "Serikat" dan Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang. Dengan
demikian Jepang akan kalah dalam waktu singkat, sehingga Proklamasi harus
kita kenal sebagai Undang-undang Dasar 1945. Maka mulai saat ini,
undang Dasar 1945. Sesuai dengan ketentuan dalam Aturan Peralihan, tanggal 29
beranggotakan 137 orang. Komite Nasional Pusat ini diakui sebagai cikal bakal
REPUBLIK INDONESIA.
Sehubungan dengan itu KNIP dalam Sidang Pleno ke-3 tanggal 27 Nopember
Dalam masa awal ini KNIP telah mengadakan sidang di Kota Solo pada
tahun 1946, di Malang pada tahun 1947, dan Yogyakarta tahun 1949.
perang dan di meja perundingan. Dinamika revolusi ini juga dicerminkan dalam
menentang perundingan. Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda telah dua kali
daerah Republik.
tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka untuk melaksanakan Visi tersebut
efektif.
57
akomodatif.
atas tiga bagian yaitu Garuda di tengah-tengah, Padi dan Kapas melingkari
Gambar 4.1
dengan batasan sebelah kanan, kiri, dan bawah. Perisai Garuda dengan warna-
3. Sebelah bawah : Gambar tangkai padi dan kapas diikat dengan pita dan di
Adapun makna dari lambang garuda itu sendiri dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Makna Garuda yang digantungi perisai dengan paruh, sayap, ekor, dan
perisai yang berbentuk jantung itu terdapat sebuah garis hitam tebal yang
berlindung.
(makanan).
4. Disamping warna dasar kuning emas, Nampak dua warna dari bendera
keanggotaan DPR 2014-2019, telah terpilih 560 (lima ratus enam puluh) wakil
rakyat yang duduk di DPR RI, dari 77 Daerah Pemilihan (Dapil). Anggota Dewan
yang terpilih bertugas mewakili rakyat selama 5 (lima) tahun, kecuali bagi mereka
yang tidak bisa menyelesaikan masa jabatannya. Anggota Dewan yang berhenti di
tengah-tengah masa jabatannya akan digantikan oleh Calon Legislator lain (yang
Undang-Undang;
3. Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan
pertimbangan DPD;
kebijakan pemerintah;
pertimbangan DPD;
Pemeriksa Keuangan;
10. Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya
masyarakat;
dan agama;
daerah, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan
1. Pimpinan
Parlemen. Fungsi pokoknya secara umum adalah mewakili DPR secara simbolis
terdiri dari seorang ketua dan 4 orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh
2. Badan Musyawarah
dalam Rapat Paripurna sebagai forum tertinggi di DPR yang dapat mengubah
putusan Badan musyawarah. Berikut ini tugas Badan Musyawarah yaitu sebagai
berikut:
untuk mengubahnya;
tugas masing-masing;
lingkup tugas komisi, dan mitra kerja komisi yang telah dibahas dalam
Badan Musyawarah.
3. Komisi
Komisi adalah unit kerja utama di dalam DPR. Hampir seluruh aktivitas
komisi. Setiap anggota DPR (kecuali pimpinan) harus menjadi anggota salah satu
komisi. Pada umumnya, pengisian keanggotan komisi terkait erat dengan latar
pokok yang digeluti oleh komisi. Tugas Komisi dalam pembentukan undang-
tugasnya. Berikut ini adalah tugas komisi di bidang anggaran dan pengawasan
yaitu:
4. Badan Legislasi
pasca Perubahan Pertama UUD 1945, dan dibentuk pada tahun 2000. Badan
66
pimpinan DPR;
undangan pada akhir masa keanggotaan DPR untuk dapat digunakan oleh
5. Badan Anggaran
kelengkapan DPR yang bersifat tetap yang memiliki tugas pokok melakukan
usulan anggaran;
68
yang dapat diwakili oleh menteri dengan mengacu pada keputusan rapat
dan
oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR
DPR dan permulaan tahun sidang. Adapun tugas dari Badan Urusan Rumah
anggaran DPR;
dan MPR yang ditugaskan oleh pimpinan DPR berdasarkan hasil rapat
Badan Musyawarah;
dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan
susunan dan keanggotaan BKSAP pada permulaan masa keanggotaan DPR dan
fraksi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun siding.
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib
dan kerja sama antara DPR dan parlemen negara lain, baik secara bilateral
DPR;
dan
4. memberikan saran atau usul kepada pimpinan DPR tentang masalah kerja
berjumlah 17 (tujuh belas) orang dan ditetapkan dalam rapat paripurna pada
permulaan masa keanggotan DPR dan pada permulaan tahun sidang. Pimpinan
kolektif dan kolegial, yang terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 3 (tiga) orang
wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota Mahkamah Kehormatan Dewan
tiap-tiap fraksi.
71
9. Panitia Khusus
Panitia khusus dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR
Jumlah anggota panitia khusus ditetapkan oleh rapat paripurna paling banyak 30
(tiga puluh) orang. Panitia khusus bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam
jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh rapat paripurna dan dapat
untuk penelitian sebanyak 3 (tiga) orang bisa dilihat pada tabel 4.1 sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
APBN
(dua) orang responden yaitu Bagian Analisa APBN dan Bagian Badan Anggaran.
Dengan masa kerja antara 19 tahun sampai dengan 22 tahun dan umur dari 47
DPR RI dilakukan terhadap 2 (dua) orang responden yang terdiri dari Bagian
Analisa APBN dan dari Bagian Badan Anggaran dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil Wawancara APBN di DPR RI
No Pertanyaan
Jawaban Responden
1 2
Diawali dari
DPR pendahuluan
2 Pihak yang terlibat dalam Menteri Keuangan, Kementrian
73
Keuanga,
RAPBN TA 2018;
Undang-Undang Undang-
4. di DPR belanja.
Diajukan pada Biasanya
prioritas tidak
Sulitnya tertampung
anggaran Penyerapan
Belanja kurang
maksimal
7. Proses penetapan APBN Diawali dari sidang Disetiap siklus
APBN
prioritas yang
pemerintah
dimana dalam Proses Penyusunan APBN di bagi menjadi 5 (lima) tahap yaitu,
APBN. Dimana dalam pembahasan ini diawali dari DPR RI mengadakan rapat
Bank Indonesia, Bappenas, Badan Pusat Statistik, dan DPR itu sendiri. Dalam
DPR dalam sidang paripurna. Output yang dihasilkan dalam penyusunan dan
kendala yang dihadapi dalam penyusunan APBN menurut responden satu bahwa
daerah.
responden. Bahwa, dalam penetapan APBN disetiap siklusnya sudah ada waktu
yang dijadwalkan untuk penetapan APBN. Biasanya dimulai dari bulan mei-
oktober. Pada proses penetapan APBN diawali dari presiden menyampaikan nota
keuangan kepada DPR kemudian diakhiri dengan adanya rapat paripurna untuk
penetapan APBN terjadi pemikiran pendapat antara pemerintah dan DPR maka
ada 2 (dua) cara penyelesaiannya, yaitu dengan cara musyawarah mufakat dan
76
voting atau pilihan yang paling banyak. Selanjutnya adalah kendala dalam
penetapan APBN yaitu ada pemegang kegiatan yang tidak hadir dalam rapat
paripurna sehingga kurang berjalan dengan baik dan adanya pembahasan asumsi
makro yang a lot. Dan yang terakhir yaitu saran dalam penyusunan dan penetapan
maka pada bab ini akan dijelaskan secara mendalam mengenai proses Penyusunan
Dari hasil penelitian yang sudah penulis jabarkan di atas dari pendapat
responden bahwa dalam penyusunan APBN di DPR RI ada 5 (lima) tahap. Seperti
untuk dalam satu tahun anggaran misalkan tahun 2017 itu ada 5 (lima)
RAPBN dan RKP. yang kedua, pembahasan RUU tentang APBN. Ketiga,
pembahasan RUU tentang APBN berikut ini adalah penjelasan dari kelima tahap
pertengahan bulan Mei tahun berjalan. Seperti yang dipaparkan dalam wawancara
berikut:
Materi pembicaraan itu ada 2 (dua) yaitu Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang
dan KEM yang diajukan oleh Pemerintah dalam forum pembicaraan pendahuluan
ini dilaksanakan dalam rapat paripurna pada tanggal 20 Mei atau sehari
sebelumnya jika tanggal tersebut jatuh pada hari libur. Berdasarkan pembahasan
KEM dan PPKF, Pemerintah bersama DPR-RI memutuskan kebijakan umum dan
dalam penyusunan usulan anggaran. Hal ini sesuai dengan Pasal 13 UU No.17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Pasal 152 ayat 1 Tata Tertib DPR, yang
78
b. Kebijakan umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi setiap
pandangan fraksi atas KEM & PPKF RAPBN. Seperti kutipan wawancara dengan
diikuti dengan tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi atas KEM dan
antara Badan Anggaran DPR dengan Pemerintah dan Bank Indonesia dengan
agenda:
BKF);
b) Panja RKP dan prioritas Anggaran tahun 2018 (ketua wakil
pekan pertama sampai dengan pekan kedua di bulan Juni. Pada waktu yang
bersamaan, diselenggarakan rapat Kerja Komisi VII dan Komisi XI dengan mitra
kerjanya yang membahas asumsi dasar RAPBN 2018. Hasil pembahasan ini
Kemudian, pada pekan kedua sampai dengan keempat Juni, diadakan rapat
panja-panja dengan jadwal untuk RAPBN Tahun Anggaran 2018 sebagai berikut:
12 14 Juni 2017;
c. Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat RAPBN Tahun Anggaran
serta Kesehatan;
10) Komisi X membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi
Perbankan.
Anggaran, untuk RAPBN 2018 dijadwalkan pada tanggal 5 Juli 2017. Dalam
rapat internal Badan Anggaran ini dilakukan sinkronisasi hasil Panitia Kerja.
Setelah itu, disampaikan hasil sinkronisasi oleh Komisi dengan Mitra Kerjanya
kepada Badan Anggaran dengan pemerintah dan gubernur Bank Indonesia untuk
Tahun 2018 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018 berdasarkan bahan
atau dokumen yang penulis dapatkan dari DPR adalah sebagai berikut:
pendapat responden yang hampir sama dimana dalam Proses Pembahasan RUU
APBN diawali dari adanya rapat paripurna dimana presiden menyampaikan RUU
pembahasan RUU APBN dan Nota Keuangan ini, Pimpinan DPR menyampaikan
lambat 14 (empat belas) hari sebelum diambil persetujuan bersama antara DPR
berikut ini:
pada saat pembahasan RUU APBN ini diawali dari adanya rapat
keuangannya. draft nota keuangan ini disusun oleh pemerintah seperti DJA.
DPR.
pendapat dan tanggapan masing-masing Fraksi atas asumsi dasar ekonomi makro,
Pemandangan umum ini disampaikan dalam rapat paripurna pada pekan keempat
Agustus.
anggaran. Misalnya, terkait iklim investasi dan usaha, maka sumber jawaban
Indonesia pada bulan September awal. Penanggung jawab rapat kerja ini dari
pihak Kementerian Keuangan adalah DJA, BKF, dan DJPK. Agenda rapat kerja
2018;
2) Panja Belanja Pemerintah Pusat RUU APBN 2018;
3) Panja Transfer ke Daerah RUU APBN 2018; dan
4) Panja Perumus Draft RUU APBN 2018.
dalam RUU APBN 2018 dalam rapat kerja Komisi VII khususnya terkait asumsi
lifting minyak dan volume subsidi, dan Komisi XI dengan mitra kerjanya. Rapat
keluaran berupa hasil rapat kerja komisi. BKF menjadi penanggung jawab dari
84
pihak Kementerian Keuangan dalam rapat kerja ini. Rapat kerja juga dilakukan
kerjanya pada pekan kelima Agustus sampai dengan pekan kesatu September.
Selain dibahas dalam rapat komisi, RUU APBN juga dibahas secara
khusus dalam rapat Panitia Kerja (Panja). Panja Asumsi Dasar, Pendapatan,
Defisit dan Pembiayaan dalam RUU APBN 2018 diselenggarakan pada pekan
BKF.
postur RAPBN 2018. Dalam kegiatan rapat ini, tidak ada pihak pemerintah yang
terlibat. Setelah dibahas dalam rapat internal Badan Anggaran, Menteri Keuangan
pembahasan Panja Belanja Pemerintah Pusat RUU APBN 2018 dan Panja
Transfer ke Daerah. output dari rapat Panja ini berupa laporan panja tentang
belanja Pemerintah Pusat RUU APBN 2014 dan Transfer ke daerah. Kemudian,
Tim Perumus memulai rapat untuk merumuskan Draft RUU APBN 2018. Instansi
85
yang mewakili Menteri Keuangan untuk menjadi penanggung jawab pada tahapan
ini adalah DJA. Rapat ini menghasilkan keluaran berupa laporan panja perumus
sesuai dengan hak budget yang dimilikinya. Oleh karena itu, RKA-K/L sebagai
K/L sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran dilakukan dalam rapat kerja
Setelah seluruh panitia kerja dan Tim Perumus Draft RUU APBN
Tersebut dalam rapat internal Badan Anggaran. Dalam rapat ini juga disampaikan
hasil penyesuaian RKA-K/L oleh Komisi bersama mitra kerjanya kepada Badan
Bappenas), dan Gubernur Bank Indonesia. Keluaran dari rapat kerja ini berupa
Draft RUU;
c. Pendapat Pemerintah.
86
Anggaran segera pada bulan Oktober. Penyampaian anggota Badan Anggaran ini
diakhiri oleh rapat paripurna pada pertengahan bulan Oktober. output rapat
berikut:
realisasi semester I dan prognosis semester II APBN ini diawali dari pemerintah
diawali dengan rapat kerja Badan Anggaran dengan Menteri Keuangan dan
tataran Badan Anggaran dan tidak dibahas dalam rapat paripurna. Selain itu,
dalam pembahasan ini, Pemerintah diwakili oleh Menteri Keuangan dan tidak
Gubernur Bank Indonesia dilaksanakan pada pekan pertama Juli. Pada rapat kerja
dan Prognosis Semester II Pelaksanaan APBN TA anggaran berjalan, dalam hal ini
Prognosis Semester II APBN. Adapun output dari tahapan ini berupa laporan
Setelah dibentuk Panitia Kerja Perumus, pada pekan pertama di bulan Juli,
ditindaklanjuti. Keluaran dari kegiatan ini berupa materi hasil pembahasan Panja
kedua Juli, pembahasan dilakukan dalam rapat internal Badan Anggaran. Dalam
rapat internal ini Panitia Kerja Perumus Kesimpulan menyampaikan laporan hasil
pembahasan rapat internal kemudian dibahas dalam rapat kerja Badan Anggaran
dengan Menteri Keuangan pada pekan kedua Juli. Panitia Kerja Perumus
Pada proses pembahasan RUU Perubahan APBN ini diawali dari Presiden
Setelah DPR menerima dokumen Nota Keuangan dan RUU APBN-P, maka pada
awal bulan juli, DPR menggelar rapat paripurna. Dalam rapat diumumkan tentang
RUU Perubahan APBN tahun anggaran berjalan beserta Nota Perubahannya yang
akan dibahas oleh Badan Anggaran dan komisi terkait. Kemudian dilanjutkan
89
dengan rapat kerja Badan Anggaran dengan Menteri Keuangan dan Gubernur
Prognosis Semester II, DPD yang memiliki peran pengawasan atas pelaksanaan
RUU APBN-P. Setelah itu, dilaksanakan rapat kerja komisi dengan mitra
dibahas dalam rapat kerja antara Komisi VII dan Komisi XI dengan mitra
2017 dibahas dalam rapat kerja Komisi I sampai dengan Komisi XI dengan mitra
kerjanya. Hasil rapat kerja komisi dengan mitra kerja masing-masing mengenai
dilanjutkan dengan rapat Panitia Kerja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan
pertengahan bulan juli yang membahas persiapan raker tentang postur sementara
hasil panja asumsi dasar, pendapatan, defisit dan pembiayaan RUU APBNP TA
2017. Sementara itu, Panitia Kerja Belanja Pemerintah Pusat dan Panitia Kerja
Transfer ke Daerah mengadakan rapat pada pekan kedua bulan Juli. sedangkan
Tim Perumus Draft RUU Perubahan APBN TA 2017 mengadakan rapat untuk
90
membahas draft RUU Perubahan APBN TA 2017 pada pekan ketiga bulan Juli.
rapat kerja dengan mitra kerjanya setelah raker Banggar dengan Menteri
Keuangan dan Gubernur BI. Rapat kerja ini di lakukan pada pertengahan bulan
penyempurnaan RKA-K/L yang dibahas dalam rapat kerja antara Komis dengan
Juli. Rapat ini dalam rangka melakukan sinkronisasi antara hasil kesepakatan yang
dihasilkan dari rapat Panitia Kerja dengan Tim Perumus Draft RUU Perubahan
APBN TA 2017. Hasil dari rapat internal Badan Anggaran ini dijadikan bahan
pertimbangan dalam rapat kerja Badan Anggaran dengan Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Indonesia yang juga dilaksanakan pada pekan kedua bulan Juni.
Selanjutnya adalah Tahap akhir pembahasan RAPBN-P dan RUU APBN-P antara
pemerintah dengan DPR adalah rapat paripurna yang dijadwalkan pada pekan
APBN TA 2017.
ini diawali dari penyampaian RUU P2APBN TA 2016 oleh pemerintah dalam
rapat paripurna kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh
yang telah diaudit oleh BPK kepada Badan Anggaran. Untuk pengambilan
dimaksud dalam Pasal 155 ayat (4) Tata Tertib DPR RI, yang mengatur bahwa
dengan acara:
e) Pendapat pemerintah;
93
Untuk acara rapat paripurna, berlaku ketentuan dalam Pasal 155 ayat (5) Tata
Tertib DPR RI, yang mengatur bahwa hasil pembahasan dalam Pembicaraan
dengan:
mewakilinya.
yang jadi penentu utama dalam penyusunan APBN yaitu adanya asumsi dasar
ekonomi makro yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan pendapat
yang menjadi penentu utama dalam penyusunan APBN yaitu asumsi dasar
ekonomi makro yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, harga
APBN.
94
yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun postur APBN. Asumsi dasar
tersebut dijadikan tolak ukur sebelum menyusun anggaran yang dibutuhkan dan
realistis agar dapat memberi gambaran secara tepat, jelas mengenai arah dan
tujuan.
RAPBN melibatkan berbagai pihak sebagai pemangku kepentingan, baik dari sisi
asumsi dasar ekonomi makro dilakukan melalui rapat koordinasi yang dilakukan
secara intensif antara pihak Pemerintah dan Bank Indonesia. Koordinasi juga
dilakukan dalam rangka pemantauan dan evaluasi realisasi asumsi dasar ekonomi
makro sehingga apabila diperlukan, asumsi dasar ekonomi makro dapat diusulkan
digunakan sebagai asumsi dasar ekonomi makro APBN yaitu debagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi
95
merupakan sasaran pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai pada suatu kurun
dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDB
atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu
2. Inflasi
secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan
kenaikan harga pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Indikator inflasi yang digunakan pada asumsi dasar ekonomi makro APBN yaitu
tingkat inflasi yang dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen dalam skala
bersama Bank Indonesia dalam menentukan besaran inflasi yang akan digunakan
di dalam asumsi dasar ekonomi makro APBN. Tentunya asumsi inflasi di dalam
APBN sejalan dengan Inflation Targeting Framework yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Sementara itu, data realisasi Inflasi IHK menggunakan publikasi Badan
Asumsi suku bunga yang digunakan dalam APBN adalah acuan tingkat
imbal jasa atau kompensasi atas utang Pemerintah. Acuan tingkat suku bunga
yang digunakan adalah tingkat bunga mengambang seri variable rate yang
dihasilkan dari proses lelang, sebagai representasi beban bunga utang tahun
berjalan. Awal penggunaan asumsi tingkat suku bunga yaitu pada saat adanya
Angka asumsi dasar nilai tukar rupiah yang digunakan dalam APBN
adalah angka rata-rata kurs tengah (kurs rata-rata dari kurs beli dan kurs jual)
harian nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (AS) selama
tahun berjalan (Januari sampai dengan Desember). Berikut ini beberapa jenis kurs
Kurs jual, adalah kurs yang dipakai apabila bank menjual valuta asing
kepada nasabahnya;
Kurs beli, adalah kurs yang dipakai pada saat bank membeli Valuta asing
dari nasabahnya;
Kurs Tengah, adalah kurs yang ditetapkan berdasarkan kurs beli dan kurs
internasional (satuan yang digunakan adalah USD per barel) yang penetapannnya
97
dilakukan setiap bulan oleh Kementerian ESDM. Angka asumsi dasar harga
minyak mentah yang digunakan dalam APBN adalah harga rata-rata ICP selama
satu periode tahun berjalan. Penetapan ICP oleh Kementerian ESDM dilakukan
b) dapat bersaing dengan harga minyak mentah dari kawasan atau negara
lain;
c) formula relatif stabil dan ICP yang dihasilkan dari formula tidak
berfluktuatif;
6. Lifting Minyak
Lifting minyak bumi adalah tingkat produksi minyak mentah atau gas
bumi yang siap untuk dijual atau dibagi di titik penyerahan. Sedangkan produksi
minyak adalah total produksi minyak dari perut bumi yang beberapa bagiannya
ada yang dipakai untuk eksplorasi minyak bumi lagi, sehingga tidak seluruhnya
digunakan untuk proses selanjutnya. Jadi bisa dikatakan bahwa lifting minyak
bumi adalah total produksi dikurangi minyak yang dipakai lagi untuk eksplorasi.
Angka lifting minyak mentah ini yang digunakan sebagai asumsi dasar ekonomi
makro APBN adalah angka rata-rata dari realisasi bulanan lifting minyak perhari
selama periode satu tahun berjalan (Januari sampai Desember). Asumsi lifting
migas. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta BP Migas merupakan
institusi yang terlibat dalam penetapan asumsi dasar lifting minyak. Selain
1. Pertumbuhan ekonomi
merupakan sasaran pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai pada suatu kurun
dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDB
atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu
merupakan hasil output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi ini dapat
kemajuan dan kemunduran yang telah dicapai oleh sektor ekonomi pada kurun
2. Inflasi
secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan
kenaikan harga pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Indikator inflasi yang digunakan pada asumsi dasar ekonomi makro APBN yaitu
tingkat inflasi yang dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen dalam skala
bersama Bank Indonesia dalam menentukan besaran inflasi yang akan digunakan
di dalam asumsi dasar ekonomi makro APBN. Tentunya asumsi inflasi di dalam
APBN sejalan dengan Inflation Targeting Framework yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Sementara itu, data realisasi Inflasi IHK menggunakan publikasi Badan
Asumsi suku bunga yang digunakan dalam APBN adalah acuan tingkat
imbal jasa atau kompensasi atas utang Pemerintah. Acuan tingkat suku bunga
yang digunakan adalah tingkat bunga mengambang seri variable rate yang
dihasilkan dari proses lelang, sebagai representasi beban bunga utang tahun
berjalan. Awal penggunaan asumsi tingkat suku bunga yaitu pada saat adanya
Angka asumsi dasar nilai tukar rupiah yang digunakan dalam APBN
adalah angka rata-rata kurs tengah (kurs rata-rata dari kurs beli dan kurs jual)
harian nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (AS) selama
tahun berjalan (Januari sampai dengan Desember). Berikut ini beberapa jenis kurs
Kurs jual, adalah kurs yang dipakai apabila bank menjual valuta asing
kepada nasabahnya;
Kurs beli, adalah kurs yang dipakai pada saat bank membeli Valuta asing
dari nasabahnya;
Kurs Tengah, adalah kurs yang ditetapkan berdasarkan kurs beli dan kurs
internasional (satuan yang digunakan adalah USD per barel) yang penetapannnya
dilakukan setiap bulan oleh Kementerian ESDM. Angka asumsi dasar harga
101
minyak mentah yang digunakan dalam APBN adalah harga rata-rata ICP selama
satu periode tahun berjalan. Penetapan ICP oleh Kementerian ESDM dilakukan
f) dapat bersaing dengan harga minyak mentah dari kawasan atau negara
lain;
g) formula relatif stabil dan ICP yang dihasilkan dari formula tidak
berfluktuatif;
6. Lifting Minyak
Lifting minyak bumi adalah tingkat produksi minyak mentah atau gas
bumi yang siap untuk dijual atau dibagi di titik penyerahan. Sedangkan produksi
minyak adalah total produksi minyak dari perut bumi yang beberapa bagiannya
ada yang dipakai untuk eksplorasi minyak bumi lagi, sehingga tidak seluruhnya
digunakan untuk proses selanjutnya. Jadi bisa dikatakan bahwa lifting minyak
bumi adalah total produksi dikurangi minyak yang dipakai lagi untuk eksplorasi.
Angka lifting minyak mentah ini yang digunakan sebagai asumsi dasar ekonomi
makro APBN adalah angka rata-rata dari realisasi bulanan lifting minyak perhari
selama periode satu tahun berjalan (Januari sampai Desember). Asumsi lifting
migas. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta BP Migas merupakan
102
institusi yang terlibat dalam penetapan asumsi dasar lifting minyak. Selain