Bab I Simulasi
Bab I Simulasi
LATAR BELAKANG
a) Desa X
b) Desa Y
c) Desa Z
1
Batas batas wilayah Desa X adalah sebagai berikut (RPJM Desa Pangkalan, 2015):
1.1.2.1 Kependudukan
Jumlah penduduk Desa X sampai akhir tahun 2016 terhitung sebanyak 16.247
jiwa yang terdiri dari 8.361 jiwa penduduk laki-laki dan 7.886 jiwa penduduk
perempuan.
1.1.2.3 Pendidikan
2
1.1.2.4 Sarana Kesehatan
Kesehatan Jumlah
Apotek 1 Unit
Poliklinik 3 Unit
1.2 Puskesmas X
3
Wilayah kerja Puskesmas X berada di wilayah Kecamatan Y bagian utara
yang terdiri dari 3 desa binaan yaitu Desa X, Y dan Z
Program kerja dari Puskesmas X pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar.
Upaya penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan ibu tetap merupakan salah satu
prioritas utama dalam penanganan bidang kesehatan. Dalam Rencana Strategis (Renstra)
jangka panjang upaya penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi baru lahir ini
difokuskan pada kegiatan yang dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap untuk
menjamin pelaksanaan intervensi dengan biaya yang efektif berdasarkan bukti ilmiah yang
dikenal dengan nama "Making Pregnancy Safer (MPS)". Strategi MPS ini mengacu pada 3
pesan kunci yaitu :
4
3) Setiap wanita usia subur dapat akses terhadap pencegahan kehamilan serta penanganan
aborsi yang tidak aman.
Salah satu faktor penyebab kematian ibu selain karena perdarahan, preeklamsia /
eklamsia adalah tingginya paritas pada seorang ibu, yang diikuti dengan rendahnya akses
terhadap pelayanan kesehatan. Tingginya paritas seorang ibu, selain mempunyai dampak
terhadap angka kesakitan dan kematian ibu, juga meningkatkan jumlah penduduk yang tidak
terkendali. Hal ini penting untuk diperhatikan karena apabila penduduk tidak dikendalikan
maka dikhawatirkan bisa terjadi baby boom yang kedua setelah perang Dunia II. Salah satu
program untuk menurunkan angka kematian ibu dan menekan angka pertumbuhan penduduk
yakni melalui program Keluarga Berencana (KB). Program KB memiliki peranan dalam
menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan
serta menjarangkan kehamilan dengan sasaran utama adalah Pasangan Usia Subur (PUS).
Sesuai dengan tuntutan perkembangan program, maka program KB telah berkembang
menjadi gerakan Keluarga Berencana Nasional yang mencakup gerakan masyarakat. Gerakan
Keluarga Berencana Nasional disiapkan untuk membangun keluarga sejahtera dalam rangka
membangun sumber daya manusia yang optimal, dengan ciri semakin meningkatnya peran
serta masyarakat dalam memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan KB. Salah satu
strategi dari pelaksanaan program KB sendiri adalah meningkatnya penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti IUD (Intra Uterine Device), implant (susuk) dan
sterilisasi.
5
Data Pertambahan Penduduk Desa X tahun 2010-2016
18,000
16,000
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Ny. c Tn. A s
u
Tn. B
Rawa- rawa
6
sebagai kepala keluarga berusia 52 tahun dengan latar belakang pendidikan
sekolah dasar yang tidak lulus. Ny. A sebagai istri berusia 46 tahun dengan
latar pendidikan sekolah dasar yang tidak lulus. Tn. A dan Ny. A memiliki tiga
orang anak perempuan dan satu orang anak laki laki. Anak pertama bernama
berusia 26 tahun sudah menikah dengan suami berusia 34 tahun dan masih
tinggal satu rumah dengan Tn. A. Anak kedua Tn. A berusia 19 tahun, berhenti
sekolah pada kelas 2 SMP. Anak ketiga berusia 13 tahun, berhenti sekolah
pada kelas 2 SMP. Anak keempat berusia 6 tahun dan belum bersekolah.
-
7 An. 4 Anak Laki - laki 6 tahun - -
-
8 An. 5 Cucu Perempuan 4 tahun - -
-
9 An. 6 Cucu Perempuan 1 tahun - -
7
Keluarga Tn. A tinggal disebuah rumah semi permanen diatas tanah seluas 6 x
2
8 m . Dinding rumah terbuat dari bilik bambu berlantaikan setengah tanah dan
setengah keramik. Atap rumah menggunakan genteng tetapi tidak dibuat plafon.
Rumah Tn. A terdiri dari 1 buah ruang tamu, 3 buah kamar tidur, 1 buah dapur, dan 1
buah kamar mandi. Ruang tamu berukuran 2 x 1 m2 beralaskan setengah keramik dan
setengah tanah dimana terdapat TV dan merupakan tempat biasanya keluarga
berkumpul, diruangan tersebut tidak terdapat jendela hanya memiliki pintu yang
langsung mengakses ke bagian depan rumah.
Rumah keluarga Tn. A terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak
antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri. Di rumah Tn. A tidak terdapat
ventilasi jendela dan cahaya masuk hanya bila pintu terbuka. Untuk siang hari hingga
malam keluarga Tn. A menggunakan lampu sebagai penerangan.
Tn. A tinggal bersama-sama dengan keluarganya pada satu rumah dan tinggal
berdesakan. Keluarga Tn. A mengaku kurang mengetahui tentang keluarga berencana
dan penggunaan alat kontrasepsi. Di rumah Tn. A terdapat WC (jamban) dan hanya
terdapar dapur yang berbentuk sekat bambu. Untuk buang air besar (BAB) mereka
melakukannya di jamban rumahnya. Dapur Tn. A hanya terdapat kompor yang
menggunakan gas. Sumber air bersih untuk minum didapatkan dari isi ulang galon.
Air untuk mandi dan masak keluarga Tn. A menggunakan sumur yang tidak ada
penutupnya yang terdapat di belakang rumah berjarak 1 meter. Saluran air limbah
rumah tangga di buang ke kali belakang rumah yang berjarak 5 meter dari rumahnya
karena ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga di
lingkungannya. Tn. A dan keluarga tidak mengetahui seharusnya untuk pembuangan
air limbah rumah tangga tidak dibuang ke dalam kali. Untuk pembuangan sampah
sendiri dibuang di ke halaman depan rumahnya. Sampah ditumpuk terlebih dahulu
hingga cukup banyak lalu dibakar.
Dalam segi kesehatan, Tn. A dan Ny. A tidak memiliki masalah kesehatan
dalam sebulan terakhir ini. Anak Tn. A, mengaku sedang mengalami demam tinggi
selama 3 hari. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat dari warung dan
apabila sakit tambah parah baru ke puskesmas atau klinik. Jarak puskesmas dari
rumah Tn. A cukup jauh. Keluarga Tn. A tidak memiliki alat trasportasi untuk pergi,
sehingga biasanya menggunakan angkot atau ojek.
8
Masalah Medis
1. Demam tinggi selama 3 hari
Keluarga binaan kedua adalah keluarga Tn. B yang memiliki sembilan orang
anggota keluarga. Kesembilan anggota keluarga tersebut tercantum dalam tabel.
Per bulan
Per bulan
9
4 Tn. 2 Anak Laki laki 25 tahun SMP Supir Rp. 500.000
Per bulan
10
Rumah keluarga Tn. B terletak di daerah yang padat penduduk, sebelah kiri
menempel dengan rumah tetangga dan sebelah kanan berjarak 3 meter dengan
tetangga. Tn. B tinggal bersama-sama dengan keluarganya pada satu rumah dan
tinggal berdesakan. Keluarga Tn. B mengaku kurang mengetahui tentang keluarga
berencana dan penggunaan alat kontrasepsi sehingga tidak memakai alat kontrasepsi
selama ini. Di rumah Tn. B terdapat ventilasi jendela namun tidak pernah dibuka dan
cahaya masuk hanya bila pintu terbuka. Untuk siang hari hingga malam keluarga Tn.
B menggunakan lampu sebagai penerangan.
S u
Dapur Tn. B terdapat kompor yang menggunakan gas. Sumber air bersih
didapatkan dari air yang diambil dari sumur pribadi yang letaknya di belakang
rumah. Air untuk mandi keluarga Tn. B menggunakan air sumur sedangkan untuk
memasak membeli air galon karena air dari sumur berbau dan kadang berwarna
kuning. Saluran air limbah rumah tangga di buang ke rawa belakang rumah yang
berjarak hanya 2 meter dari rumahnya karena saluran pembuangan limbah rumah
tangga di lingkungannya tertumpuk oleh sampah. Untuk pembuangan sampah
sendiri dibuang di depan rumah hingga jumlahnya cukup banyak lalu dibakar.
Keluarga Tn. B memiliki pola makan sebanyak 2 kali sampai 3 kali dalam
sehari. Biasanya menu yang biasa dimakan adalah sayur bayam, tahu, tempe,
telur, ayam dan ikan. Tn. B dan anaknya tidak memiliki kebiasaan merokok. Tn. B
mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan kadang mengggunakan
sabun. Tn. B mengaku melakukan olahraga seminggu 2 kali.
Dalam segi kesehatan, Tn. B sering mengeluhkan gula darah yang tinggi
dan sudah melakukan pengobatan. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan
obat dari warung dan apabila sakit tambah parah baru ke puskesmas aatau ke
dokter. Jarak puskesmas dari rumah Tn. B cukup jauh. Tn. B memiliki motor
untuk transportasi.
Masalah Medis
1. Penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn. B
11
Masalah Non Medis
1. saluran pembuangan limbah rumah tangga yang baik
Keluarga binaan ketiga adalah keluarga Ny.C yang memiliki tujuh anggota
keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Ketujuh anggota keluarga tersebut
tercantum dalam tabel.
12
3 Tn. X Anak Laki-laki 25 tahun SD - -
-
7 Tn. X Anak Laki-laki 7 tahun - -
13
Gambar 1.7 Denah Rumah Keluarga Ny. C
Di rumah Tn. C terdapat WC jongkok dan hanya terdapat dapur dan kamar
mandi yang berbentuk sekat semen. Dapur Tn.C hanya terdapat kompor yang
menggunakan gas dan 1 buah dispenser. Sumber air bersih didapatkan dari pompa
sanyo. Air untuk mandi dan masak keluarga Tn. C menggunakan air pompa sanyo.
Saluran air limbah rumah tangga di buang ke belakang rumah karena
ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga di lingkungannya. Untuk
pembuangan sampah sendiri dibuang ke belakang rumah. Sampah ditumpuk terlebih
dahulu hingga cukup banyak lalu dibakar.
Keluarga Tn. C memiliki pola makan sebanyak 2 kali dalam sehari. Biasanya
menu yang biasa dimakan adalah sayur bayam, tahu, tempe, telur dan ikan asin. Tn. C
mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan mengggunakan sabun dan
Tn. C mengaku jarang melakukan olahraga.
Permasalahan keluarga Tn C
Keluarga Tn.C
Masalah Medis
1. ISPA
14
6. Kurangnya pengetahuan akan resiko air yang menggenang.
Keluarga binaan keempat adalah keluarga Tn. D yang memiliki sebelas orang
anggota keluarga. Kesebelas anggota keluarga tersebut tercantum dalam tabel.
15
Tn. D berprofesi sebagai tukang parkir dengan pendapatan tidak menentu,
namun diperkirakan bisa mencapai Rp 200.000,- tiap bulan. Ny. D adalah seorang ibu
rumah tangga dengan. Anak Tn.B bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan
Rp. 1.000.000,- tiap bulan. Anak kedua bekerja sebagai supir dengan penghasilan Rp.
400.000,- tiap bulan, anak keempat dan kelima tidak bekerja, anak keenam ketujuh,
dan kedelapan, berstatus pelajar, dan anak kesembilan masih balita.
Rumah keluarga Tn. D terletak di daerah yang padat penduduk, sebelah kiri
berjarak 3 meter dengan rumah tetangga dan sebelah kanan berjarak 2 meter dengan
tetangga. Tn. D tinggal bersama-sama dengan keluarganya pada satu rumah dan
tinggal berdesakan. Keluarga Tn. D mengaku kurang mengetahui tentang keluarga
berencana dan penggunaan alat kontrasepsi sehingga tidak memakai alat kontrasepsi
selama ini. Di rumah Tn. D terdapat ventilasi jendela namun tidak pernah dibuka dan
cahaya masuk hanya bila pintu terbuka. Untuk siang hari hingga malam keluarga Tn.
B menggunakan lampu sebagai penerangan.
S u
T
Gambar1.6 Denah Rumah Keluarga Tn. B
Dapur Tn. B terdapat kompor minyak tanah. Sumber air bersih didapatkan
dari air yang diambil dari sumur pribadi yang letaknya di belakang rumah. Air
untuk mandi dan memasak keluarga Tn. D menggunakan air sumur. Untuk
pembuangan sampah sendiri dibuang di depan rumah kemudain dibakar.
16
Dalam segi kesehatan, Tn. D mengaku memiliki penyakit darah tinggi dan
sudah melakukan pengobatan.Tn. D teratur kontrol ke dokter dan meminum obat
darah tinggi juga dengan teratur. Jarak puskesmas dari rumah Tn. D cukup jauh.
Tn. D memiliki motor untuk transportasi.
Masalah Medis
1. Penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn. D
Masalah Non Medis
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, maka diputuskan untuk
mengangkat permasalahan Pengetahuan Tentang Keluarga Berencana pada Keluarga
Binaan RT 003/ RW 004, Desa X, Kecamatan X, Kabupaten Y, Provinsi Z.
17
Gambar.1.10 Prinsip Metode Delphi
Pemilihan area masalah ini didasarkan atas metode delphi dan melalui berbagai
pertimbangan yaitu :
Dalam kunjungan beberapa kali ke rumah keluarga binaan, ditemukan bahwa ketiga
keluarga binaan memiliki masalah tentang pengetahuan keluarga berencana. Dari
ketiga domain pembentuk perilaku, yaitu knowledge, attitude, dan practice, ketiga
keluarga binaan memiliki masalah pada knowledge nya. Sehingga, selama kunjungan
dengan waktu yang berbeda dan diobservasi, didapatkan bahwa kurangnya
pengetahuan tersebut yang berdasarkan dari hasil quesioner observasi. Pada hasil
presurvey dari 10 responden, terdapat 10 responden yang pengetahuannya kurang
mengenai pengetahuan keluarga berencana.
Kurangnya pengetahuan ini dapat menjadi salah satu sebab timbulnya ledakan
penduduk pada desa X
Pertumbuhan penduduk pada desa X terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Tidak adanya penyuluhan / informasi mengenai pentingnya penggunaan alat
kontrasepsi pada pasangan usia produktif.
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya)
(Notoatmodjo, 2010).
1. Tahu (know)
Diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu
sesuatu dapat menggunakan pertanyaan- pertanyaan.
2. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak
sekadar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan
secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada
situasi yang lain.
4. Analisa (analisys)
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.
19
2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang yaitu:
Pendidikan
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, majalah, internet, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Kebiasan dan tradisi yang dilakukan oleh orang-orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik,
biologis, maupun sosial.
Pengalaman
1. Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100% dari seluruh pernyataan.
2. Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-75% dari seluruh pernyataan.
3. Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar <56% dari seluruh pernyataan.
20
2.2. Keluarga Berencana (KB)
2.2.1. Definisi KB
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran
anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk
mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).
2.3. Kontrasepsi
2.3.1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi
yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama,
2014).
21
Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara
kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan,
apabila kontrasepsi tersebut digunakan dengan mengikuti aturan yang benar.
Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam
keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti
pemakaian yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan
sebagainya.
Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium 17 selama siklus haid yang
normal, sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya mencegah
ovulasi. Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk mencegah ovulasi, tetapi juga
menimbulkan gejala-gejala pseudo pregnancy (kehamilan palsu) seperti mual,
muntah, payudara membesar, dan terasa nyeri (Hartanto, 2002).Efektivitas
Efektivitas pada penggunaan yang sempurna adalah 99,5- 99,9% dan 97%
(Handayani, 2010).Jenis KB Pil menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
1) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengamdung hormon
aktif estrogen atau progestin, dalam dosisi yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap hari.
2) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif,
dosis hormon bervariasi.
3) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen atau progestin, dengan tiga dosis yang berbeda 7 tablet tanpa hormon
aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.
23
Menurut Sulistyawati (2013), kedua jenis kontrasepsi suntik mempunyai
efektivitas yang tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per
tahun, jika penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang
telah ditentukan.
2.3.5.2. Keuntungan kontrasepsi Suntik
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu sangat efektif, pencegah
kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan seksual,,
tidak mempengaruhi ASI, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu
menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh perempuan usia lebih 35
tahun sampai perimenopause, membantu mencegah kanker endometrium
dan kehamilan ektopik, menurunkan kejadian tumor jinak payudara, dan
mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul (Sulistyawati,
2013).
2.3.5.3. Keterbatasan
Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013)
yaitu:
a) Gangguan haid
b) Leukorhea atau Keputihan
c) Jerawat
d) Perubahan Berat Badan
1.3.5.3..Kontrasepsi Implant
Profil kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
a. Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jedena, Indoplant, atau
Implanon.
b. Nyaman
c. Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
d. Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
e. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak,
dan amenorea.
f. Aman dipakai pada masa laktasi.
Kerangka Teori
1) Faktor internal Faktor internal meliputi jasmani dan rohani. Faktor jasmani adalah
tubuh orang itu sendiri, sedangkan faktor rohani adalah psikis, intelektual,
psikomotor, serta kondisi afektif dan kognitifnya.
2) Faktor eksternal
a. Tingkat pendidikan Pendidikan berpengaruh dalam memberi respon yang datang
dari luar. Orang berpendidikan tinggi akan memberi respon lebih rasional
terhadap informasi yang datang.
24
b. Papan media masa Media masa, baik cetak maupun elektronik merupakan sumber
informasi yang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga 9 seseorang yang lebih
sering mendengar atau melihat media masa (tv, radio, dan majalah) akan
memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak
pernah mendapat informasi dari media masa.
c. Ekonomi Keluarga dengan status ekonomi tinggi lebih mudah mencukupi
kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder dibandingkan dengan keluarga
status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi
yang termasuk kebutuhan sekunder.
d. Hubungan sosial Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan saling
berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang berinteraksi secara
kontinyu akan lebih besar terpapar informasi. Faktor hubungan sosial juga
mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan
menurut model komunikasi.
e. Pengalaman Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal diperoleh dari
lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya. Orang yang
berpengalaman mudah menerima informasi dari lingkungan sekitar sehingga lebih
baik dalam mengambil keputusan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh faktor
tersebut di atas merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
10 seseorang. Pengaruh dari intelektual, afektif, kognitif dan pengalaman manusia
sebagai subjek akan mempengaruhi pengetahuannya terhadap suatu objek yang
terjadi melalui pengindraan.
25
Kerangka konsep
Pendidikan
Paparan Media
Massa Pengetahuan mengenai KB
Ekonomi
Definisi Operasional
OPERASIONAL
Rendah :
Tidak
Sekolah
SD
26
5. Ekonomi Pendapatan yang Data Wawancara Skor tiap Ordinal
didapatkan oleh identitas jawaban :
respondan setiap > Rp
bulannya 3.021.650/
bulan = 2
Rp.1.510.000-
3.021.650 /
bulan = 1
<Rp.1.510.000/
bulan = 0
27
KUISIONER
A. Pengetahuan
a. Tamat SMA
b. Tamat SMP
1. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai KB? Beri tanda pada jawaban yang
sesuai (boleh lebih dari 1)
28
a. Internet
b. Radio
c. Televisi
d. Poster
e. Lain-lain
INDIKATOR
PENGETAHUAN
PENDIDIKAN
29