Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian HIV dan AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus atau

jasad renik yang sangat kecil yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Bentuk HIV seperti binatang bulu babi (binatang laut) yang berbulu tegak dan

tajam. Tubuh manusia mempunyai sel-sel darah putih yang berfungsi untuk

melawan dan membunuh bibit-bibit atau kuman-kuman penyakit yang masuk ke

dalam tubuh nanusia. Dengan demikian sel-sel darah putih melindungi seseorang

dari jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh manusia, yang merupakan

daya tahan tubuh seseorang.

Jika seseorang terinfeksi oleh HIV maka virus ini akan menyerang sel darah

putih. Selanjutnya ia akan merusak dinding sel darah putih untuk masuk ke

dalam sel dan merusak bagian yang memegang peranan pada kekebalan tubuh.

Sel darah putih yang telah dirusak tersebut menjadi lemah, dan tidak lagi mampu

melawan kuman-kuman penyakit.

AIDS adalah singkatan dan Acquired Immune Deficiency Syndrome.

Syndrome yang bahasa Indonesia-nya adalah Sindroma, merupakan kumpulan

gejala dan tanda penyakit. Deficiency dalam bahasa Indonesia berarti


kekurangan. Immune berarti kekebalan, sedangkan Acquired berarti diperoleh

atau didapat. Dalam hal ini, diperoleh mempunyai pengertian bahwa AIDS

bukan penyakit keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan karena ia keturunan

dari penderita AIDS, tetapi karena a terjangkit atau terinfeksi virus penyebab

AIDS. Oleh karena itu, AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan tanda dan gejala

penyakit akibat hilangnya atau menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang.

AIDS merupakan fase terminal (akhir) dari infeksi HIV.

B. HIV dan tubuh manusia

Untuk dapat berada di dalam tubuh manusia, HIV harus masuk langsung ke

aliran darah orang yang bersangkutan. Sedangkan di luar tubuh manusia, HIV

sangat cepat mati. .HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila

darah yang mengandung HIV tersebut masih dalam keadaan belum mengering.

Dalam media kering HIV akan lebih cepat mati. HIV juga mudah mati oleh air

panas, sabun dan bahan pencuci hama lain.

Karena HIV cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat

menular lewat udara seperti virus lainnya, misalnya virus influenza. Virus

influensa dapat hidup di udara bebas di sekeliling kita, sehingga penularan

influensa dapat terjadi melalui udara.

C. Cara Penularan

1. Melalui cairan darah

Melalui transfusi darah atau produk darah yg sudah tercemar HIV.

Dengan pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai
bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan

pengguna narkotika suntikan.

2. Cairan sperma dan cairan vagina

Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam vagina atau

anus), tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya

cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ; atau

tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam

hubungan seks lewat anus.

3. Melalui air susu ibu (ASI)

Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan

melahirkan lewat vagina kemudian menyusui bayinya dengan ASI.

Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini

berkisar hingga 30 persen, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV

positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.

Dalam penularan infeksi HIV dikenal ada istilah yang disebut dengan ESSE

yaitu prinsip dimana dimungkinkan untuk terjadi penularan HIV dari satu

manusia ke manusia lainnya.

ESSE ini adalah kepanjangan dari Exit, Survive, Sufficient dan Enter. Dalam

bahasa indonesia bisa diartikan : jalan keluar virus, virus yang hidup, kandungan

virus yang cukup untuk menginkubasi serta adanya jalur masuk virus ke tubuh

seseorang. HIV hanya bisa menular jika empat prinsip ini dipenuhi semua dan

tidak bisa menular jika hanya salah satu atau sebagian prinsip terpenuhi.
E= Exit ini maksudnya ada jalan keluar bagi cairan tubuh yang mengandung

HIV yang ada dalam tubuh seseorang keluar tubuh. Hal semacam ini misalnya

jika terjadi luka atau keluarnya cairan tubuh yang mengandung HIV seperti

ketika seseorang melakukan hubungan seksual. Bagi penularan melalui jarum

suntik bisa diartikan karena ada darah yang tersisa di dalam jarum bekas dan

kemudian masuk kedalam tubuh seseorang.

S= Survive ini maksudnya dari cairan tubuh yang keluar ini harus

mengandung virus yang tetap bertahan hidup. HIV bila berada di luar tubuh

inangnya (manusia) dia tidak akan bertahan hidup lama. Ini misalnya ketika

cairan tubuh keluar di saat berenang atau berada dalam udara bebas lainnya.

Prinsip Survive ini juga tidak terpenuhi bila diberitakan HIV dimasukkan dalam

minuman soda atau makanan sebab asam lambung yang pekat akan membuat

HIV ini tidak bertahan hidup.

S= Sufficient ini maksudnya kandungan HIV dalam cairan tubuh yang

keluar dari orang yang terifeksi HIV harus ada dalam kandungan yang cukup.

Jika jumlahnya sedikit, HIV tidak akan bisa menginkubasi tubuh manusia

lainnya. Ini mengapa cairan keringan dan saliva (ludah) tidak bisa menularkan

HIV.

Enter= Adanya jalur masuk di tubuh manusia yang memungkinkan kontak

dengan cairan tubuh yang mengandung HIV. Ini mengapa penggunaan kondom

serta pelicin kemudian penting sebab akan meminimalisir terjadinya perlukaan

ketika terjadi kontak hubungan seksual.


D. Pencegahan

Dengan tahu cara penularan HIV, kita bisa mencegah.

HIV dapat dicegah dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berisiko

terhadap penularan HIV, yaitu:

1. Tidak melakukan hubungan seks sama sekali.

2. Setia pada pasangan yang punya riwayat hidup bebas HIV.

3. Melakukan hubungan seks yang tidak berisiko terhadap penularan HIV,

semisal pakai kondom.

4. Tidak menggunakan jarum suntik/alat tindik/alat tatto/pisau cukur/silet yang

tercemar HIV secara bergantian.

5. Tidak melakukan transfusi dari yang tercemar HIV.

6. Ibu yang ber-HIV dapat mengikuti program PMTCT (Prevention Mother To

Child Transmition) untuk menghindari penularan pada bayinya.

7. Memberikan pendidikan dan informasi HIV AIDS yang benar kepada

sesama.

Anda mungkin juga menyukai