Anda di halaman 1dari 2

Gizi Baru Untuk Ikan Lele

Lele sebagai salah satu produk ikan hasil budidaya yang menempati posisi teratas dalam
jumlah produksi yang dihasilkan. Dari tahun ketahun ikan lele menyumbang lebih dari 10%
produksi perikanan nasional dengat ingkat pertumbuhan 17-18%, selain itu lele memiliki
potensi menjadi salah satu primnadona ikan, dimana ikan lele dapat mendongkrak produksi
perikanana budidaya. tingkat konsumsi masyarakat akan lele terus meningakat dari tahun ke
tahun.

Permasalahan yang sering menjadi kendala yaitu penyediaan pakan yang memerlukan
biaya yang relatif tinggi, bahkan mencapai 60-70% dari komponen biaya produksi. Biasanya
harga pakan ikan yang terdapat di pasaran relatif mahal. Alternatif pemecah yang dapat
diupayakan ialah dengan membuat pakan sendiri melalui pemanfaatan bahan baku yang relatif
murah. Tentu saja bahan baku yang baku yang digunakan memilki kandungan gizi yang
diperlukan oleh ikan sesuai dengan Standart Nasional Indonesia ( SNI )

Ampas tahu adalah salah satu limbah organik yang diolah kembali. Pada umumnya
pemanfaatan ampas tahu hanya digunakan sebagai pupuk kandang maupun biogas, dan ampas
tahu dapat digunakan menajadi pelet untuk ikan lele. Pemanfaatan amaps tahu menjadi pelet
menjadi alternatif karena faktor ketersediaan bahan yang sederhana dan murah.

Penyediaan pakan ikan lele organik dilakukan terlebih dahulu dengan pengolahan
limbag ampas tahu. Amapas tahu diperoleh dari pabrik tahu yang memisahkan amapas untuk
di oleh , pengolahan dilakukan dengan berbagai tahapan yaitu tahap pertama pengeringaan
ampas tahun agar kandungan air dari ampas tersebut berkurang, tahap selanjutnya ialah
pengadonan bahan seperti limbah udang,limbah ikan, tepung ikan ,tetes tebu, dan probiotik,
kegunaan probiotik ialah sebagi pancingan bau tepung ikan yang dapat merangsang nafsu
makan ikan lele. Kemudian diamkan adonan tersebut selama 5 hari agar terjadi proses
fermentasi. Seteleh lima hari bentuk adonan tersebut menjadi bola bola kecil, kemudian di
keringkan. dari hasil olahan pakan oraganik tersebut menunjukan kandungan gizi dalam pelet
tersebut ialah 12,23% protein, lemak 16,22%, karbohidrat 19%, air 9,84% dan energi untuk
lele sebesar 3.11 kkal/gram. Kadar gizi tersebut diperoleh berdasarkan penelitian yang
dilakukan selama empat minggu. Selama peneliatian empat minggu pemberian pelet ikan
dengan pemanfaatan ampas tahu menjunjukan pertumbuhan ikan lele.

Dengan demikian masalah peyediaan pakan ikan lele yang maahal dapat teratasi
dengan adanya ampas tahu yang dioleh menjadi pelet ikan lelet dengan campuran limbah ikan,
tetesan gula, tepung ikan, dan probiotik. Kita memeperoleh pegetahuan baru dalam
pemanfaatan ampas tahun yang biasa nya digunakan sebagai pupuk kandang mauun biaogas
kini dapat bermaanfaat sebagai pelet ikan yang murah dan dapat meningkatkan produksi akan
ikan lele.

Anda mungkin juga menyukai