Anda di halaman 1dari 10

3.

2 Hasil Pengkajian
3.2.1 Man
3.2.1.1 Kepuasan Pasien
a. Kepuasan pasien berdasarkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan dan
perilaku caring perawat

Tabel 9. Hasil Distribusi Frekuensi Kualitas Asuhan Keperawatan dan perilaku caring
perawat

No Pernyataan YA TIDAK
F % F %
1. Perawat memberikan salam pada saat bertemu dengan saya 6 86 1 14
2. Perawat memperkenalkan diri kepada saya pada saat 4 57 3 43
bertemu dengan saya
3. Perawat menjelaskan peraturan rumah sakit baik-baik dan 4 57 3 43
kewajiban pasien ketika saya masuk ruangan
4. Perawat menjelaskan tindakan yang akan dilakukan 7 100 0 0
5. Perawat menjelaskan manfaat tindakan yang akan 5 71 2 29
dilakukan
6. Perawat meminta persetujuan atas tindakan yang akan 7 100 0 0
dilakukan
7. Perawata memeriksa atau menanyakan kondisi saya 6 86 1 14
sebelum melalukan tindakan
8. Perawat memeriksa obat dengan teliti dihadapan saya 4 57 3 14
sebelum diberikan kepada saya
9. Perawat memperhatikan sopan santun dan keramahan saat 5 71 2 29
melakukan tindakan
10. Perawat terampil dalam melakukan tindakan perawatan 7 100 0 0
11. Perawat memeriksa kondisi saya setelah melakukan 5 71 2 27
tindakan
12. Perawat menjelaskan perkembangan kondisi kesehatan 4 57 3 14
saya
13. Perawat menjaga lingkungan kamar saya agar tetap bersih 4 57 3 14
14. Perawat memperhatikan kebersihan saya selamat dirawat 4 57 3 14
15. Perawat membantu saya untuk beribadah dan berdoa 3 43 4 57

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, hasil distribusi frekuensi kualitas asuhan


keperawatan yang diberikan yaitu sebanyak 71,4 % menyatakan kualitas asuhan keperawatan
baik, dan sebanyak 28,5 % menyatakan kualitas asuhan keperawatan tidak baik.

b. Tingkat Kepuasan Perawat

Tabel 10. Hasil Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Perawat


No Pernyataan YA TIDAK
F % F %
1. Pekerjaan yang saya lakukan sebanding dengan 0 0 20 100
jasa/insentif yang saya terima
2. Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung 20 100 0 0
pekerjaan
3. Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi, 20 100 0 0
tempat parkir, kantin.
4. Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan 20 100 0 0
ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan
5. Hubungan antar staf, karu dan wakaru 20 100 0 0
6. Kemampuan dalam bekerja sama antara staf dan kepala 20 100 0 0
ruangan
7. Kebebasan melakukan suatu metode sendiri dalam 20 100 0 0
menyelesaikan pekerjaan dalam ruang lingkup asuhan
keperawatan
8. Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja 20 100 0 0
melalui pelatihan atau pendidikan tambahan
9. Kesempatan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi 0 0 20 100
10. Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapat 20 100 0 0
kenaikan pangkat
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, hasil distribusi frekuensi perawat yaitu
sebanyak 80 % menyatakan tingkat kepuasan perawat baik dan sebanyak 20 % menyatakan
perilaku caring tidak baik

3.2.1.2 Motivasi

Tabel 11. Hasil Distribusi Frekuensi Motivasi

No Pernyataan YA TIDAK
F % F %
1. Dalam bekerja ada pedoman kebijakan 20 100 0 0
2. Menerima kebijakan secara teratur 20 100 0 0
3. Kebijakan perlu direvisi saat ini 0 0 20 100
4. Supervisor memiliki keterampilan kepemimpinan/ 20 100 0 0
leader ship
5. Supervisor memperlakukan jujur kepada individu 20 100 0 0
6. Gaji yang diperoleh sebanding dengan instansi lain 20 100 0 0
yang ada disekitarnya
7. Pada masa bekerja memiliki kebijakan jelas 20 100 0 0
terhadap gaji, kenaikan dan bonus
8. Setiap individu memiliki kesempatan untuk saling 20 100 0 0
melakukan sosialisasi selama hari kerja
9. Dalam bekerja merasa memiliki persahabatan dan 20 100 0 0
kerja yang sama tinggi
10. Peralatan kerja berjalan dengan baik 20 100 0 0
11. Fasilitas baik dan up to date 20 100 0 0
12. Dalam pekerjaan yang dilakukan memberikan 0 0 20 100
makna diri sendiri
13. Memiliki komunikasi yang baik dengan tim kerja 20 100 0 0
yang lain
14. Setiap individu mempunyai tujuan yang jelas dan 20 100 0 0
dapat dicapai dengan standar atau pedoman pada
masing-masing posisi
15. Memberikan pengakuan kepada individu tepat 20 100 0 0
waktu dan dengan cara yang berarti
16. Setiap perawat diberikan kewenangan dan 20 100 0 0
kebebasan yang cukup
17. Menghargai loyalitas setiap individu 20 100 0 0

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, hasil distribusi frekuensi motivasi kerja

perawat yaitu sebanyak 11,8 % perawat menyatakan tidak termotivasi, sebanyak 88,2 %

perawat menyatakan termotivasi.

3.2.1.3 Kepemimpinan Kepala Ruangan

Tabel 12. Hasil Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Kepala Ruangan

NO PERNYATAAN YA TIDAK
F % F %
1. Kepala ruangan selalu memberikan kepada staf 0 0 20 100
2. Kepala ruangan memberi penilaian kinerja secara objektif 20 100 0 0
kepada staf
3. Kepala ruangan melalukan evaluasi berdasarkan standar 20 100 0 0
pencapaian yang telah ditetapkan terlebih dahulu
4. Kepala ruangan selalu memberikan dorongan kepada staf 20 100 0 0
untuk melayani pasien dengan sebaik-baiknya
5. Kepala ruangan selalu berkonsultasi dengan staf 20 100 0 0
6. Kepala ruangan selalu memberikan kebebasan kepada 20 100 0 0
stafnya
7. Kepala ruangan dapat menerima saran dari stafnya 20 100 0 0
8. Kepala ruangan selalu berkonsultasi dengan staf 20 100 0 0
9. Kepala ruangan menarik gagasan dari staf dan memotivasi 0 0 20 100
stafnya untuk menentukan tujuan mereka sendiri
10. Kepala ruangan memberikan kesempatan kepada staf agar 20 100 0 0
mengerjakan tugas sesuai dengan kemampuan tanpa
paksaan
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, hasil distribusi frekuensi kepemimpinan

kepala ruangan yaitu sebanyak 80 % dan sebanyak 20 % perawat menyatakan kepemimpinan

kepala ruangan cukup baik.

d. Jumlah Tenaga Perawat

Ruangan XI merupakan ruang rawat inap yang terdiri dari 20 orang perawat dengan 7

orang S1 Keperawatan + Ners, 1 orang S1 Keperawatan, dan 11 orang DIII Keperawatan,

yang terdiri dari 1 orang Kepala Ruangan, 3 orang Ka Tim, dan 16 orang perawat pelaksana.

Petugas Non-Medis dengan 1 orang TU (Tata Usaha) dan 3 orang CS. Perekrutan tenaga

kerja keperawatan di XI dilakukan secara sentral yang dilakukan oleh Rumah Sakit. Setelah

dilakukan perekrutan pegawai baru, akan dilakukan ujian akademik, uji kompetensi dan

penampilan. Orientasi dilakukan secara rotasi dalam waktu 1 minggu untuk satu ruangan, dan

setelah ditempatkan di ruangan tertentu maka pegawai baru tersebut diorientasikan selama 3

bulan di bagian tersebut, kemudian kinerjanya akan dievaluasi.

Dalam peningkatan perkembangan staf, kepala ruangan memotivasi para stafnya

dengan pemberian izin belajar melanjutkan pendidikan formal, anjuran untuk mengikuti

seminar-seminar keperawatan dan anjuran mengikuti pelatihan. Saat ini pegawai di XI yang

sedang mengikuti ijin belajar jenjang S1 Keperawatan ada 2 orang.

Hasil pengkajian di ruang XI, diperoleh data pendistribusian tenaga keperawatan yang

ada di ruang XI saat ini berdasarkan daftar hadir dinas perawat XI pada tanggal 5 Juli 2017

yaitu :

1. 7 perawat shift pagi yaitu 1 orang kepala ruangan, 3 ketua tim, 3 perawat pelaksana, dan

1 tata usaha

2. 3 perawat shift sore dengan 3 perawat pelaksana.

3. 3 perawat shift malam yaitu 1 perawat penanggung jawab dan 2 perawat pelaksana
4. 4 perawat sedang libur

Pembagian jam kerja di Ruang XI sesuai dengan peraturan dari rumah sakit dengan
pembagian jam kerja sebagai berikut :
a. Jam Kerja Pelaksana
Dinas Pagi : jam 07.00 s/d 15.00
Dinas Sore : jam 14.00 s/d 21.00
Dinas Malam : jam 20.00 s/d 08.00
b. Jam Kerja Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Tata Usaha
Hari Senin s/d Kamis : 08.00 s/d 15.00
Hari Jumat : 08.00 s/d 14.00

Penyusunan daftar dinas pagi, sore, dan malam dilakukan oleh kepala ruangan dengan
ketentuan :
1) Katim : apabila Katim tidak memiliki jadwal perawat pengawas di hari
hari Minggu, maka katim masuk dinas di hari Minggu, dan katim dikenakan dinas malam
1 malam di ruangan.
2) Perawat Pelaksana : di dalam satu bulan masuk malam 6-8x dan dinas sore dan malam,
jumlah perawat per-shift sebanyak 4 orang perawat
Pengaturan jadwal dibuat untuk 30 hari, disesuaikan dan akan diatur menurut
kebutuhan ruangan. Setiap selesai 2 hari shift malam maka diberi hari libur 1 hari. Sehingga
dinas malam yang diperoleh di Ruang XI selama 1 bulan 7-8 hari shift malam. Pada setiap
shift malam terdapat satu orang penanggung jawab yang dipilih kepala ruangan berdasarkan
kemampuan perawat, misalnya berdasarkan pengalaman kerja, pendidikan dan perawat klinis.
Masing-masing perawat sudah memiliki jadwal cuti yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk
perawat yang ingin cuti harus membuat surat cuti minimal 14 hari sebelumnya. Cuti tahunan
setiap perawat adalah 6 hari kerja/tahun.

Jumlah dan kebutuhan tenaga kerja


a. Metode Ilyas
Dalam perkembangannya, metode Ilyas dikenal sebagai metode penghitungan beban
kerja yang relatif cepat dengan keakuratan yang tinggi sehingga mampu menghasilkan
informasi yang akurat untuk dijadikan dasar dari pengambilan keputusan manajemen (Ilyas,
2011). Dasar dari metode ini adalah melalui pendekatan demand, yang maksudnya adalah
metode ini digunakan untuk menghitung beban kerja berdasarkan kepada permintan atas
dihasilkannya suatu produk/unit yang dibutuhkan. Dengan kata lain, beban kerja secara
spesifik tergantung kepada transaksi bisnis yang dilakukan setiap unit kerja. Untuk
melakukan perhitungan yang baik, diperlukan informasi yang akurat terkait : (Ilyas, 2001).
Formula ilyas dapat ditentukan berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan, jumlah
kegiatan yang dilakukan dan waktu transaksi bisnis. Beban kerja setiap unit per hari dapat
disajikan dalam satuan menit atau jam perhari kerja. Formula Ilyas untuk menghitung
perawat yang dibutuhkan rumah sakit, memiliki komponen yang dituangkan dalam rumus,
yaitu : (Ilyas, 2011)

365
Tenaga perawat =
255 /

Keterangan:
A = jam perawatan/24 jam
B = Sensus harian (BOR X jumlah tempat tidur)
Jam kerja/hari = 6 jam perhari
365 = jumlah hari kerja selama setahun
255 = hari kerja efektif perawat/tahun

(365-(12 hari libur nasional 12 hari libur cuti tahunan) x = 255 hari) Jumlah hari
kerja efektif perawat di rumah sakit yaitu 255 hari per tahun.Jumlah hari kerja efektif per
tahun ini berasal dari jumlah hari pertahun (365) dikurangi jumlah hari libur nasional (12)
dan cuti (12) dikali tiga per empat.Indeks merupakan indeks yang berasal dari karakteristik
jadwal kerja perawat dirumah sakit.Indeks berasal dari setiap empat hari kerja efektif,
perawat mendapat libur satu hari setelah jadwal jaga malam.
Kebutuhan tenaga perawat di ruangan RA 5 Paru untuk tanggal 1 maret 2017, dengan
data jam perawatan/24 jam di ruangan RA 5 adalah 4 jam, BOR pada tanggal 1 Maret 2017
adalah 55,35%, jumlah tempat tidur 56, jam kerja/hari adalah 6 jam, dengan hari kerja efektif
235, maka:

430365
Tenaga perawat = = 31,06
2356

31,06 dibulatkan menjadi 31 orang perawat yang dibutuhkan di ruangan Ruang XI.
b. Metode Douglas
Douglas (1984, dalam Swanburg & Swanburg, 1999) menempatkan jumlah perawat
yang dibutuhkan dalam unit perawatan berdasarkan klasifikasi pasien, dimana masing-masing
kategori nilai standar per shiftnya, yaitu sebagai berikut :
Tabel Jumlah dan kebutuhan tenaga kerja perawat di Ruang XI tanggal 5 Juli 2017
Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga
Tk. Ktg Jml pasien Pagi Sore Malam
Minimal 4 4x0,17 =0,68 4x0,14=0,56 4x 0,07=0,28
Parsial 3 3x0,27= 0.81 3x0,15= 0,45 3x 0,10 =0,3
Total 0 0 0 0
Jumlah 7 1 1 1
Total tenaga perawat = 3 orang
Pagi : 8 orang
Sore : 3 orang
Malam : 4 orang
Jadi, tenaga perawat untuk tiga shift di ruangan XI sudah sangat memenuhi.

e. BOR (Bed Occupancy Rate)

Dari hasil pengkajian didapatkan jumlah bed yang ada di Ruang XI adalah 40 bed,
maka :

= x 100%

Data BOR selama 3 bulan sebelum pengkajian (April 2017- Juni 2017) didapatkan
hasil BOR di ruangan Ruang XI sebagai berikut :
a) Jumlah pasien bulan April 2017 sebanyak 98 orang
b) Jumlah pasien bulan Mei 2017 sebanyak 126 orang
c) Jumlah pasien bulan Juni 2017 sebanyak 98 orang

322
= 100% = 8,94 %
40 91
Pengkajian yang dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 28 Pebruari 2017-2 Maret
2017didapatkan :
a) Tanggal April 2017, jumlah pasien 98 orang dengan jumlah tempat tidur 40 bed, hasil
BOR 8,17 %.
b) Tanggal Mei 2017, jumlah pasien 126 orang dengan jumlah tempat tidur 40 bed, hasil
BOR 10,5 %.
c) Tanggal Juni 2017, jumlah pasien 98 orang dengan jumlah tempat tidur 40 bed, hasil
BOR 8,17 %.

f. Daftar Tenaga Terlatih


Tabel 13. Daftar Tenaga Kerja Terlatih
No Nama Peran Jenjang Pelatihan yang pernah
Karir diikuti
1 Julida Fatma Kepala Ruangan III/c Assesor, PPI, Manajemen
Utami ,S.Kep, Bangsal, Cuci Tangan
Ns
2 Normaida, Katim I III/c Cuci Tangan
S.Kep, Ns
3 H.S Hasibuan, Katim II Serma Cuci Tangan
Amk
4 Rosanita S, S. Katim III II/d Cuci Tangan
Kep, Ns
5 Resi, S.Kep, Ns Pelaksana II/d Cuci Tangan
6 Raya, Amk Pelaksana II/d Cuci Tangan
7 Dewi, Amk Pelaksana Honor Cuci Tangan
8 Devi, Amk Pelaksana Honor BTCLS + Cuci Tangan
9 Putri, Amk Pelaksana Honor
10 Melisa, Amk Pelaksana Honor Cuci Tangan
11 Nurlan,S.Kep, Pelaksana III/c Cuci Tangan
Ns
12 Manur, Amk Pelaksana II/d Cuci Tangan
13 Dinar, Pelaksana II/d BTCLS+Cuci Tangan
S.Kep,Ns
14 Dilla, S.Kep Pelaksana Honor BTCLS+Cuci Tangan
15 Nike, Amk Pelaksana Honor BTCLS+Cuci Tangan
16 Kusminingsih, Pelaksana II/d Cuci Tangan
S.Kep,Ns
17 Rita,S.Kep,Ns Pelaksana II/d Cuci Tangan
18 Indah,Amk Pelaksana Honor BTCLS+Cuci Tangan
19 David,Amk Pelaksana Honor Cuci Tangan
20 Leo, Amk Pelaksana Honor Cuci Tangan
Di ruang Ruang XI juga ditemukan beberapa mahasiswa keperawatan baik DIII
keperawatan maupun S1 keperawatan. Jumlah mahasiswa yang ada di Ruang XI berjumlah 6
sampai dengan 12 orang per hari. Hal ini juga dapat membantu mengurangi beban kerja
perawat yang sedang berdinas.

3.2.2 Money

Sistem bugedting diatur langsung oleh rumah sakit. Sumber keuangan Ruang XI
diperoleh dan diatur oleh pihak Rumah Sakit dengan penetapan 60% dari hasil pendapatan
dipergunakan untuk biaya akomodasi dan peralatan yang dibutuhkan Rumah Sakit, dan 40%
dipergunakan untuk kesejahteraan seluruh pegawai. Rumah sakit menerima pasien BPJS
mandiri, umum, dan asuransi kesehatan lainnya. Adanya penambahan pemasukan dari jasa
pelayanan tiap bulannya yang diberikan berdasarkan dengan pangkat atau golongan perawat
RS TK II PUTRI HIJAU KESDAM I/BB.
Rumah Sakit TK II PUTRI HIJAU KESDAM I/BB memberikan kesejahteraan pegawai
berupa uang makan dan jasa pelayanan tiap bulan. RS TK II PUTRI HIJAU KESDAM I/BB
memberikan tunjangan secara umum kepada pegawai berupa tunjangan suami, anak, dan
fungsional. Setiap pegawai RS TK II PUTRI HIJAU KESDAM I/BB baik yang berstatus
PNS maupun tenaga honorer mendapatkan jaminan kesehatan berupa BPJS. Sistem
pembayaran gaji diberikan melalui ATM banking dan sentralisasi sehingga mempermudah
pembayaran di RS TK II PUTRI HIJAU KESDAM I/BB.

Anda mungkin juga menyukai