Anda di halaman 1dari 11

JURNAL SKRIPSI PROGRAM SARJANA

Erwin Firmansyah
20400433

JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS GUNADARMA
2006

1
Abstraksi

Alat penukar kalor / panas(heat exchanger) dengan bermacam tipe digunkan dalam
sistem permesinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari koefisien perpindahan
panas total didalam pipa konsentrik dengan aliran searah dan berlawanan arah.
Pipa koesentrik dengan diameter dalam 0,75 in, diameter pipa luar 0,5 in dipasang
secara horizontal, sirkulasi air dengan pompa dimana air panas mengalir di dalam dan
air dingin diluar. Temperartur air panas dan air dingin di ukur sebelum masuk dan di
ukur pada saat keluar. Variasi laju aliran di ukur dengan gelas ukur. Hasil di tunjukkan
dalam grafik, dimana debit aliran atau angka bilangan Reynolds, selisih temperature,
material pipa, diameter pipa, angka Nusselt sangat berpengaruh terhdap koefisien
perpindahan panas.

2
Pendahuluan persamaan di atas tersebut adalah untui
Perkembangan teknologi saat ini sangat menentukan laju aliran perpindahan panas
berkembang dengan pesat seiring dengan pada pipa kosentrik dan bentuk aliran fluida
proses globalisasi dalam segala bidang, yang di gunakan adalah air panas yang
salah satunya dalam bidang ilmu dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu
pengetahuan dan teknolgi, terutama yang 100C.
erat kaitannya dalam hal industri sehingga Untuk mempermudah penulisan
sangat di butuhkan temuan temuan khususnya dalam perhitungan data maka
inovative yang dapat mendukung dilakukan pembatasan pembatasan
perkembangan industri tersebut yang dapat masalah dan asumsi- asumsi. Pembatasan
berupa teori teori atau pun berupa alat masalah dan asumsi tersebut antara lain:
alat. Temuan tersebut tentu harus sudah 1. Tipe alat penukar panas yang digunakan
melalui proses banyak penelitian dan adalah sebuah pipa yang mana pipa
percobaan untuk menghasilkan efesiensi yang digunakan adalah pipa pvc dan
yang besar. pipa tembaga yang merupakan
cangkang.
Permasalahan dan Batasan Masalah 2. Fluida yang digunakan adalah air panas.
Dalam perpindahan panas (heat 3. Salah satu fluida (air) mengalir melalui
exchanger) pada pipa kosentrik yang mana pipa di dalamnya, fluida tersebut
pipa pipa tersebut terdiri dari pipa mengalir melalui cincin yang berbentuk
tembaga dan pipa pvc, yang digabungkan silinder pipa, maupun silinder dalam dan
menjadi satu, yang mana fungsinya untuk silinder luar.Karena kedua aliran fluida
mencari nilai koesifien perpindahan panas melintas penukar panas hanya sekali,
tersebut yang terjadi di dalam pipa tembaga. maka dinamakan satu lintas saja(single
Sehingga kita menggunkan sebuah rumus pass), lalu dalam penelitian alat ini
perpindahan panas yang utama yaitu : kedua fluida itu mengalir dalam arah
yang sama atau berbarengan (parallel
dq = U.d.A. T flow), dan juga terdapat aliran berlawan
Dalam persamaan tersebut U adalah arah(counter flow), yang mana terdapat
koefisien perpindahan panas yang tidak beda suhu antara fluida yang panas dan
berdimensi.yang mana maksud dari fluida yang dingin tidak konstan

3
nilainya pada sepanjang pipa dan laju perpindahan panas total pada logam
aliran panasanya akan berbeda- beda. tembaga , di dalam pipa kosentrik dengan
4. Dalam penelitian alat ini menggunkan aliran searah dan berlawanan arah dan
sebuah pompa air yang jenis tipe semi perpindahan panas yang terjadi pada pipa
jet pump. pvc, yang mana di dalam pipa pvc
5. Analisa penelitian menggunakan dasar- terdapat pipa tembaga. Pada penelitian ini
dasar teori termodinamika yang hanya menggunkan air panas yang dipanaskan
dipakai materinya yaitu konveksi dan terlebih dahulu mencapi suhu 100C.
konduksi, radiasi tidak dipakai
materinya.
Tujuan penelitian ini yang kita uji coba
adalah untuk mencari nilai koefisien

Hasil Pembahasan proses sirkulasi air panas menjadi dingin,


yang mana hasil proses sirkulsinya dapat
Desain alat yang digunakan pada diketahui di bak penampung air. Yang mana
penelitian ini dari panjang pipa pvc terhadap ember tersebut berukuran sedang. Pada
konduktivitas thermalnya dan nilai koefisien instalasi pipa ini teradapat komponen
thermalnya. Alat yang dibuat desain yaitu komponen di dalamnya yaitu:
suatu perpindahan panas yang dilakukan -Strenggear. Yang gunannya untuk
menggunakan pipa yang terbuat dari bahan sebagai tempat kedudukan tangki buat air
tembaga yang gunannya untuk mengetahui panas yang telah dipanaskan terlebih
konduktivitas thermalnya. Untuk dahulu.
mendapatkan data yang benar penulis - Tangki air panas. Yang gunannya
menggunakan sebuah rangakian atau untuk menampung air panas pada suhu
instalasi pipa yang sederhana. Pada alat 100C.
penelitian ini dipasang 3 buah katup, di
setiap sambungan pipa pvc, yang mana - Bak penampung awal. Yang gunannya
fungsinya untuk mengatur tekanan air yang untuk menampung air dingin yang di isi
keluar di outlet pipa menuju ke bak terlebih dahulu.Yang mana fungsinya untuk
penampung air dan pada percobaan ini terjadinya proses sirkulasi air panas menjadi
menggunakan sebauh pompa sejenis jet dingin.
pump yang gunannya untuk untuk sebagai

4
- Bak penampung terakhir. Yang Keterangan Gbr:
gunannya untuk menampung air yang - Panjang pipa pvc =183 cm
keluar dari ujung outlet pipa tembaga. - Panjang pipa tembaga = 176
- Pipa tembaga. Yang gunannya untuk cm.
pengambilan data. Dengan berdiameter.1
inch.
- Pipa pvc. Yang gunannya untuk
menggabungkan pipa pvc dan pipa tembaga
di jadi satu, yang fungsinya untuk
menentukan cara proses kerja perpindahan
panas (heat exchanger).
- Pompa. Yang gunannya untuk
mengalirkan air dingin dari bak penampung
awal menuju ke sisitem pendingin dan
untuk mempercepat tekanan air.
- Termometer digital Yang gunannya
untuk mengukur suhu pada pipa pvc dan
aluminium yang dari mana ketelitian Gambar 3.1 Set up alat uji pipa tembaga
bacanya 40 -150C (1 buah) & pipa pvc.
- Stopwatch Yang gunannya untuk Pada Gbr 3.1. adalah sebuah rangkaian
mengukur waktu yang diperlukkan pada pipa atau instalasi pipa pvc dan pipa
saat mengalirkan air menuju ke bak tembaga. Yang mana pada rangakian pipa
penampung. tersebut gunannya untuk mengetahui cara
- Gelas ukur. Yang gunannya untuk perpindahan panas(heat exchanger),dan
mengukur berapa liter air yang keluar dari menentukan nilai koefisien panas
outlet pipa tembaga. thermalnya. Pada pengolahan data ini
kembali di lakukan langkah langkah
pengambilan data sebagai berikut :
1. Untuk menentukan nila Reynolds :

ud
Re =

5
Dimana : menuju ke outlet pipa yaitu :
Re = Renould number
= Kerapatan fluida (kg/m 3 ) T max T min
Tm =
u = Kecepatan rata rata terhadap waktu 2

dalam arah (m/dt)


d = Diameter pipa (m) Dimana :
= Dinamika viskositas (Pa.dt).
Tm = Beda temperatur rata rata di

2. Untuk menentukan aliran koefisien dalam penukar kalor.

perpindahan panas :
T max = Beda temperatur maksimum

h.l (rad)
Nu =
k T min = Beda temperatur minimum
Dimana : (rad)
Nu = Nusslet number
h = Koefisien perpindahan panas konvek Rekapitulasi Data.
si.(W/m 2 K) Untuk menentukkan temperatur pada
L = Signifikan panjang pipa (m) penelitian alat ini yaitu :
k = Konduktivitas thermal (W/m 2 K)
Th1 : Temperatur air panas yang masuk
3. Untuk menentukan nilai konveksi dari Th 2 : Temperatur air panas yang keluar
dalam yaitu : Tc1 : Temperatur air dingin yang masuk

Tc 2 : Temperatur air dingin yang masuk


Q = U.A. Tm
Th : Temperatur air panas keseluruhan

Dimana : nya
Tc : Temperatur air dingin keseluruhan
Q = Laju volume aliran fluida (air).(m 3 ) nya
h.l = Koefisien perpindahan panas fasa cair Tm : Beda temperature rata rata kesel
an (W/m 2 K) uruhanya
T2 = Temperatur awal (C)
T1 = Temperatur akhir (C)
4. Untuk menentukan waktu aliran air

6
Jumlah panas yang dibutuhkan Didalam analisa ini tak lupa penulis

didalam perpindahan panas (Heat kemukakan data dari penelitian yang

exchanger ) dengan berbahan pipa PVC penulis lakukan dengan menghitung /

yang dilapisi pipa tembaga adalah dengan mengukur suatu penelitian yaitu :

menghasilkan beda suhu rata rata dalam Dimeter dalam pipa (pipa tembaga)

penukar kalor dengan rumus sebagai berikut = 1,76 inch , dimana diameter

: dalam tersebut satuannya dijadikan

Untuk mencari perbedaan temperatur/ m (meter).


suhu rata rata yaitu :
Sehingga : 1 inch = 2,54 cm.

inch = 2,54 : 2 =0,25


Ti + Te
Tm = = (K)
2 cm = 0,025 m.
Diameter luar pipa (pipa PVC ) =
Dimana :
183 cm = 1,83 m
T1 = 363 K..
Luas penampang pipa tembaga =
T2 =. 351 K
13,8 m , dimana di dapat dari
T3 = 357 K.
rumus : A = .d.L jadi luas
T4 = 305 K.
penampang dapat kita hjitung
T5 = 307 K
dengan menggunakan rumus
Sehingga kita dapat memasukkan data
tersebut , hitungannya sebagai
tersebut ke dalam rumus sebagai berikut :
berikut :
Dimana :
Ti = Th1 Tc 2 dan Te = Th 2 Tc1
A= Luas penampang pada perpinda

Ti + Te han kalor (m)


= Tm =
2
= Jari jari silender pada ujung
= Tm = 35 (K).
pipa (rad)

d = diameter dalam pipa .(rad)

7
Sehingga hasil yang didapat pada data k
h =
A
diatas yaitu :

A = .d. L 290
= = 36 (W/m K).
8,05
= 3,14 x 0,0127m.2,02m

= 8,05m.
Perhitungan untuk mencari perpinda
Panjang pipa Aluminium = 202 cm
han kalor pada pipa kosentrik.
= 2,02 m.
Dimana untuk menghitung perpindahan
Perhitunganuntuk mencari konduktivitas
panas (k), pada pipa tembaga pada pipa kalor pada pipa kosentrik di dapatkan ru
konsetrik yaitu : mus sebagai berikut :

Q = U.A. Tm
(Th1 Th 2)
k= A xQ
L
= 20 W/m 2 x 13,8 m.x (11,10K)

= 591,4 (W/m k ). = 30,63 Watt.

Perhitungan untuk mencari koefisien


Dimana :
panas yang terjadi pada pipa kosentrik
U = Koefisien perpindahan kalor menye
yaitu :
luruh
k
h = (W/m K). A = Luas permukaan perpindahan kalor
A
yang sesuai dengan definisi U

Diketahui : Tm = Beda suhu rata rata.

Diketahui :
k = 591,4 (W/m K) .
A = 13,8 (m). U = 20 W/m 2 K

A = 13,8 m.
Jadi dari data diatas dapat kita masukkan
kedalam rumus koefisien thermal dibawah Tm = 11,10 K.
ini :

8
h.l
Nu =
k
Perhitungan untuk mencari kecepatan

aliran pada pipa kosentrik. 42,8 x1,76


=
591,4
= 12,7
V = 4 q / D.
Perhitungan untuk mencari Reynolds
Diketahui : yaitu :
q = 316,4 m /dt. UxD
Re =
D = 0,0254 m.
= 3,14
Dari data di atas mendapatkan hasilnya seba Diketahui :
gai berikut :
V = 4 x q / D
U = 11,10 W /m 2 K
= 4 494,25 m/dt / 3,14 (0,0254) 2 m. D = 0,0254 2 m.

= 39,35 m /dt.
(Viskositas kinematik dari tabel A4)

Perhitungan untuk mencari Nusselt Dari data di atas mendapatkan hasilnya


sebagai berikut :
h.l
Nu =
k
Diketahui : xVxD.
Re =

h = 42,85 W/m 2 K 0,866 x39,35 x,0254 2


=
1,67
L = 1,76 m.
= 5,101
k = 591,4W/m K.

Kesimpulan.
Sehingga dari data di atas mendapatkan
hasil sebagai berikut :
1. Konduktivitas panas pada pipa tembaga
terlihat konstan, mungkin disebabkan

9
selisih temperatur dan laju aliran yang ren
dah
2. Nilai koefisien panas, (h) sangat di penga
ruhi oleh laju aliran air dingin dan selisih
temperatur.

Saran.

1. Perlu di buat alat yang lebih baik agar pe


ngukuran temperature dan laju aliran
lebih akurat
2. Harus dibuat selisih temperatur yang bes
ar, panjang pipa, debit aliran agar mudah
mendapatkan data.

4.1 Tabulasi Hasil Dari Pengambilan Data Keseluruhannya.

Th1 ( k) 371 360 343


TC1 (K) 358 348 333
Th2 (K) 343 315 321
TC2 (K) 313 318 318
TC (K) 733 735 768
Th (K) 806 810 768
q (Watt) 16,03 29,25 22,59
k (W/m K) 119 591,4 169,16

10
h (W/m 2 K) 150 165,71 128,16
Re 2858 2798 25367
Tm (K) 46,45 11,10 11,43

Daftar Pustaka

1. J.P. Holman Heat Transfer, 6 th ,ed, McGraw-Hill Book Company,1987.


2. Frank Kreith Arko Prijono M.sc,Prinsip prinsip Perpindahan Panas edisi Ke 3,
Jakarta Timur, 1994.
3. J.P Holman E. Jasjfi, Perpindahan Kalor,ed Ke-6, Jakarta Timur, 1995
4. Sears.Zemansky,Fisika Mekanika Panas dan Bunyi ,(The City Collage of The
City of The New York, Inc,1962.
5. P.K Tata McGraw-Hill Heat Transfer,13 th (Tata McGraw Hill Publishing
Company Limited, 7 West Patel Nagar, New Dehli, 2004
6. Hand book Heat Transfer

11

Anda mungkin juga menyukai