Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

PT. Taesung Abadi merupakan salah satu perusahaan terkemuka yang bergerak dibidang
specialist packaging manufacturing. Permasalahan yang terjadi di lantai produksi PT. Taesung
Abadi adalah keterlambatan waktu proses produksi. Hal ini disebabkan oleh jadwal produksi yang
belum akurat dan tata letak fasilitas di lantai produksi kurang beraturan dengan adanya back
tracking dan juga cross tracking pada area produksi, sehingga menyebabkan perpindahan material
menjadi lebih lama.
Hasil produksi rata-rata untuk carton box yang dihasilkan saat ini adalah + 8500 pcs dan
pallet kertas sebanyak + 900 pcs perharinya atau setara dengan 12 jam kerja. Sedangkan target
produksi yang ditetapkan untuk 9000 unit carton box dan 1000 unit pallet kertas dalam waktu satu
hari kerja. Untuk meminimalisasi waktu produksi dilakukan usulan perbaikan jadwal produksi
dengan menggunakan metode Campbell, Dudek and Smith (CDS) dan dilakukan perbaikan tata
letak lantai produksi dengan menggunakan Systematic Layout Planning dan algoritma CRAFT.
Dari hasil metode jadwal algoritma CDS didapat selisih total makespan perharinya sebesar 2,8 jam
atau penurunan 4,76% untuk produk carton box dan 2,91 jam atau 4,33%. Selain itu adanya
peningkatan kapasitas produksi yang mampu dihasilkan perharinya, untuk produk carton box
meningkat 4,69% dan 4,52% untuk pallet kertas.
Dari segi tata letak memiliki biaya awal material handling evaluation sheet sebesar
Rp15.046.680 per bulannya. Maka dari itu dilakukan perbaikan tata letak dengan menggunakan
metode systematic layout planning yang menghasilkan 3 alternatif. Alternatif pertama
menghasilkan biaya material handling evaluation sheet sebesar Rp14.094.696 atau penurunan
biaya sebesar 6.33% dari biaya awal, alternatif kedua Rp14.380.872 atau sebesar 4.42% dan
alternatif ketiga Rp14.738.328 atau 2.05%. Dari ketiga alternatif yang didapatkan dilakukan
evaluasi menggunakan perhitungan biaya material handling evaluation sheet dan simulasi. dari
alternatif tata lertak yang didapat disimulasikan dengan menggunakan ProModel dengan input
jumlah pemesanan perhari. Dari hasil simulasi menghasilkan 61.95 jam pada alternatif 1 atau
setara dengan penutrunan waktu sebesar 13.14%, 63.86 jam pada altrernatif 2 atau 10.46%. dan
65.49% pada alternatif 3 atau 8.17%. Dari hasil biaya evaluasi material handling dan simulasi
disimpulkan bahwa alternatif terbaik adalah alternatif 1. Alternatif 1 dijadikan input pada
perbaikan tata letak selanjutnya dengan menggunakan Algoritma CRAFT. Penggunaan layout tata
letak terbaik yang dihasilkan oleh algoritma CRAFT mampu meminimasi biaya material handling
awal menjadi Rp 13.750.968 atau penurunan biaya 12.05%. Hasil dari usulan perbaikan ini
menunjukkan bahwa tahapan perbaikan memberikan manfaat bagi perusahaan untuk mempercepat
waktu produksinya.

Kata kunci: Campbell Dudek Smith, Systematic Layout Planning, CRAFT

Anda mungkin juga menyukai